SAP BPH

August 28, 2017 | Author: noe_windi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

SAP tentang BPH...

Description

SATUAN ACARA PENYULUHAN “BENIGHNA PROSTAT HIPERPLASIA” (Di Poli Bedah RSUD dr. Saiful Anwar Malang)

DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4.

NURUL WIENDA W. RISA ARISKA RISTYAWATI ROLAND F.

(12.1.040) (12.1.041) (12.1.042) (12.1.047)

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MALANG 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok BahasaN

: Oral Hygiene

Sub Bahasan

: Oral hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran

Sasaran

: Keluarga Pasien di ruang 7A

Tempat

: Poli Bedah

Hari / Tanggal

: Kamis, Januari 2014

Waktu

: 30 menit

P u k ul

: 07.30 WIB

I.

Tujuan Umum

:

Pada akhir proses penyuluhan pasien dan keluarga dapat mengenal dan memahami penyakit BPH. II. Tujuan Khusus

:

1

Mampu menjelaskan pengertian BPH

2

Mengetahui dan mengerti penyebab BPH

3

Mengetahui dan mengerti tanda dan gejala BPH

4

Mengetahui dan mengerti komplikasi BPH

5

Mengetahui dan mengerti pencegahan BPH

6

Mengetahui dan mengerti penatalaksanaan BPH

III. Materi

:

Terlampir IV. Metode

:

1. Ceramah 2. Diskusi. V. Media / Alat 1

Leaflet

2

Laptop

3

LCD

:

VI. Kegiatan Pembelajaran

No .

Wakt u

1

5 Menit

Pembukaan : 1. Salam pembuka 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Menyebutkan materi yang akan diberikan

1. 2. 3. 4.

Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

2

15 Menit

Pelaksanaan : 1. Menjelaskan pengertian BPH 2. Menyebutkan penyebab BPH 3. Menyebutkan tanda + gejala BPH 4. Menjelaskan penatalaksanaan Atau pengobatan BPH

1. 2. 3. 4.

Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

Evaluasi : 1. Memberikan kesempatan audience untuk bertanya 2. Meminta audience menjelaskan tentang materi BPH

1. Bertanya dan mende ngarkan jawaban 2. Menjelaskan tentang Materi

Terminasi : 1. Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan 2. Mengucapkan salam penutup

1. Memperhatikan 2. Membalas salam

3 10 Menit

4

5 Menit

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audience

VII. Pengorganisasian a. Penyuluh

: Ristyawati

b. Moderator

: Roland

c. Observer

: Rissa Ariska, Nurul Wienda W.

VIII.

Evaluasi a. Evaluasi Struktur 

Semua peserta hadir dalam kegiatan.

PJ Penyaji

Penyaji

Penyaji

Penyaji



Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama dengan Poli bedah



Pengorganisasian

dilakukan

2

hari

sebelum

pelaksanaan

penyuluhan. b. Evaluasi Proses 

Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.



Peserta

tidak

meninggalkan

tempat

selama

penyuluhan

berlangsung. 

Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil  Peserta memahami materi yang telah disampaikan.  Ada umpan balik positif dari peserta

seperti dapat menjawab

pertanyaan yang diajukan pemateri.

Daftar Pustaka Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Ed 4, vol 2. Jakarta : EGC. http://www.simplyteeth.com/category/sections/adult/CaringTeethGums/OralHygie neProgramme.asp?category=null§ion=4&page=2 diakses tanggal 22 November 2010 pukul 15.00 WIB. Carpenito, Lynda. Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada praktik klinis edisi 6. Jakarta : EGC Doengoes, Marilynn E, dkk. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC.

MATERI PENYULUHAN

A. DEFINISI BPH (Benigna Prostat Hyperplasi) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi pada jalan urine (urethra).

B. ETIOLOGI Mulai ditemukan pada umur kira-kira 45 tahun dan frekuensi makin bertambah sesuai dengan bertambahnya umur, sehingga diatas umur 80 tahun kira-kira 80 % menderita kelainan ini. Sebagai etiologi sekarang dianggap ketidakseimbangan endokrin. Testosteron dianggap mempengaruhi bagian tepi prostat, sedangkan estrogen (dibuat oleh kelenjar adrenal) mempengaruhi bagian tengah prostat.

C. MANIFESTASI KLINIK Walaupun hyperplasi prostat selalu terjadi pada orangtua, tetapi tidak selalu disertai gejala-gejala klinik.

1 Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih. 2

Retensi air kemih dalam kandung kemih yang menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung kemih dan cystitis.

Gejala klinik dapat berupa :    

Frekuensi berkemih bertambah Berkemih pada malam hari. Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih. Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih.

 Rasa nyeri pada waktu berkemih. Kadang-kadang tanpa sebab yang diketahui, penderita sama sekali tidak dapat berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter. Selain gejala-gejala di atas oleh karena air kemih selalu terasa dalam kandung kemih, maka mudah sekali terjadi cystitis dan selanjutnya kerusakan ginjal yaitu hydroneprosis, pyelonefritis. D. PENATALAKSANAAN / PENGOBATAN

Konservatif Obat-obatan

: Antibiotika, jika perlu.

Self Care

:



Kencing dan minum teratur.



Rendam hangat, seksual intercourse

Pembedahan 

Retropubic Prostatectomy



Perineal Prostatectomy



Suprapubic / Open Prostatectomy



Trans Uretrhal Resectio (TUR), yaitu : Suatu tindakan untuk

menghilangkan obstruksi prostat dengan menggunakan cystoscope melalui urethra. Tindakan ini dlakukan pada BPH grade I. Kontraindikasi tindakan pembedahan : Orang tua dengan : 

Decompensasi kordis



Infark jantung baru



Diabetes militus



Malnutrisi berat



Dalam keadaan koma



Tekanan darah sistol 200 - 260 mmHg

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF