SAP 6 Teori Pasar Modal
January 16, 2018 | Author: widya krisna | Category: N/A
Short Description
SAP 6 Teori Pasar Modal...
Description
Pasar keuangan merupakan penghubung antara unit defisit dengan unit surplus dan merupakan jantung dari sistem keuangan karena kemampuannya menarik dana masyarakat dan mengalokasikan kembali tabungan tersebut dalam bentuk pinjaman ataupun investasi. Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal. I. PASAR UANG Pasar Uang merupakan tempat dimana kegiatan permintaan dan penawaranakan suratsurat berharga dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun saling bertemu. Instrumen Pasar Uang di Indonesia : Sertifikat Bank Indonesia (SBI) : Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun atau kurang. 1) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 2) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3) Deposito 4) Commercial Paper 5) Call Money 6) Repurchase Agreement (REPO) 7) Banker's Acceptance II. PASAR MODAL UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar Modal merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti:surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Adapun Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Saham 2) Obligasi 3) Derivatif (rights, waran, options, futures) 4) Unit penyertaan Reksa Dana 5) Exchange Traded Fund (ETF) 6) Efek Beragun Aset (EBA)/ABS 7) Dana Investasi Real Estate (DIRE)
1. SAHAM Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar Modal. Imbal Hasil Investasi Saham 1) Dividen 2) Capital Gain 3) Saham Bonus Risiko Investasi Saham 1) Capital Loss 2) Risiko Kebangkrutan 3) Risiko Likuiditas Aset 4) Risiko Delisting 5) Risiko Suspending 6) Risiko Unik (unsystematic risk) dan Risiko Pasar (systematic risk) 2. OBLIGASI Obligasi
merupakan
surat
utang
jangka
menengah-panjang
yang
dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Imbal Hasil Investasi di Obligasi 1) Bunga 2) Capital Gain 3) Hak klaim pertama 4) Hak konversi menjadi saham untuk pemegang Obligasi Konversi Risiko Investasi pada Obligasi 1) Inflation Risk 2) Political Risk 3) Credit Risk/ Default Risk 4) Rating Risk 5) Likuiditas 6) Interest rate risk 7) Call risk 8) Yield curve risk 9) Prepayment Risk
10) Reinvestment Risk 11) Foreign Exchange Risk 12) Volatility Risk 13) Event Risk 14) Public Policy Risk 3. REKSA DANA Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 4. EXCHANGE TRADED FUND (ETF) ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa. Sama seperti reksa dana konvensional, ETF merupakan Kontrak Investasi Kolektif, perbedaannya adalah unit penyertaan ETF dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa seperti saham. Sebagaimana halnya reksa dana konvensional, dalam ETF terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian. Akan tetapi, ETF juga mengenal satu pihak lagi yang memiliki peran penting dalam perdagangan, yaitu market maker. 5. DANA INVESTASI REAL ESTATE (DIRE) DIRE diartikan sebagai kumpulan uang pemodal yang oleh perusahaan investasi akan diinvestasikan ke bentuk aset properti baik secara langsung seperti membeli gedung maupun tidak langsung dengan membeli saham/obligasi perusahaan properti. 6. DERIVATIF Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Instrument derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabelvariabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya. 1) Rights/ Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) 2) Waran (Warrant)
3) Futures 4) Options III. PASAR MODAL SYARIAH Produk Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia adalah Reksa Dana Syariah yang diterbitkan oleh PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada 3 Juli 1997. Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah meliputi: 1. Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia. 2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar. 3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini. 4. Saham Reksa Dana Syariah. 5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah. 6. Efek Beragun Aset Syariah. 7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah. 8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya. 9. Efek syariah lainnya.
View more...
Comments