Sap 3 Analisis Prospektif
October 4, 2017 | Author: Agus Martha | Category: N/A
Short Description
analisis prospektif...
Description
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN Analisis Prospektif
Oleh :
Luh Ayu Pujiastini Utari
1206305144 / 4
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2014
PEMBAHASAN
Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan. Untuk itu perlu dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Perlu dianalisis pula apakah rencana strategis kini akan menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan oleh manajemen perusahaan. Dan akhirnya, analisis prospektif berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. 1. Proyeksi Laporan Keuangan Proses proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti neraca dan laporan arus kas. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan. Dalam contoh ini digunakan tren historis untuk memprediksi tingkat penjualan di masa depan. Analisis lebih rinci melibatkan informasi eksternal seperti: o Tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan. Karena pembelian pelanggan dipengaruhi oleh tingkat penghasilan pribadi yang bisa dibelanjakan (personal disposable income), analisis mengikuitsertakan estimasi yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan pertumbuhan penjualan eceran pada khususnya. Sebagai contoh, bila ekonomi membaik, dapat diproyeksikan adanya kenaikan penjualan dibandingkan penjualan tahun lalu. o Peta persaingan, Apakah jumlah pesaing bertambah? Atau, apakah pesaing yang lebih lemah menghentikan operasinya? Perubahan peta persaingan akan memengaruhi proyeksi atas unit penjualan maupun kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga. Kedua hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan. o Bauran toko baru dan toko lama. Toko baru umumnya menikmati kenaikan penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan toko lama karena toko baru dapat meraih pasar yang tidak tertangani dengan baik atau menyediakan komposisi 1
barang terkini dibandingkan dengan pesaing yang ada. Toko lama umumnya tumbuh seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi local secara keseluruhan. Karenanya, analisis harus mempertimbangkan rencana ekspansi yang diumumkan oleh manajemen. b. Proyeksi Neraca Neraca perusahaan Tahun 1999 – 2001 berikut beberapa rasio disajikan proyeksi laporan laba rugi perusahaan. Ramalan neraca tahun 2002 meliputi langkah – langkah berikut ini : o Buatlah proyeksi aktiva lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan. o Buatlah proyeksi kenaikan aktiva tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang didasarkan pada tren historis atau informasi dalam bagian MD&A di laporan tahunan. o Buatlah proyeksi kewajiban lancar selain utang o Hitunglah bagian lancar utang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo) dari catatan utang jangka panjang. o Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya. o Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang tahun lalu dikurangi bagian yang jatuh tempo dari butir (4) di atas. o Kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu kecuali tampak jelas tren yang lain. o Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu. o Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambah (dikurangi) dengan laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang diperkirakan. o Pos ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu kecuali tampak tren yang nyata. Untuk memulai proyeksi piutang, persediaan, aktiva tetap, utang usaha, dan akrual beban menggunakan proyeksi penjualan dan harga pokok penjualan serta tingkat perputarannya, rumusnya : Tingkat perputaran piutang usaha= 2
Selanjutnya proyeksi piutang usaha dihitung: Proyeksi piutang usaha= c. Proyeksi Laporan Arus Kas Masalah arus kas seringkali mengejutkan pemilik usaha kecil. Proyeksi arus kas yang akurat dapat melindungi wirausahawan dari situasi ini. Proyeksi arus kas memetakan jumlah uang yang diharapkan diterima oleh bisnis Anda dan pembayaran untuk setiap bulan dalam siklus 6- atau 12-bulanan. Prakiraan ini mempertimbangkan selisih waktu antara tagihan klien Anda dan penerimaan uang; munculnya pengeluaran dan pembayaran atasnya; dan tagihan pajak yang belum dibayar kepada pemerintah hingga nantinya. Proyeksi arus kas yang disiapkan dengan baik memungkinkan kita memplotkan posisi arus kas yang diantisipasi dari waktu ke waktu. Proyeksi arus kas juga membantu Anda mengantisipasi kekurangan dana dengan segera, sehingga bisa cepat diatasi, yang akan mencegah Anda dari krisis arus kas. Juga, proyeksi arus kas dapat membantu Anda melihat tren penjualan, memberitahu Anda apakah pelanggan Anda membayar terlalu lama, dan membantu perencanaan pembelian aset utama. Lagi pula, seandainya Anda memutuskan untuk mencari pinjaman, bank akan meminta proyeksi arus kas dalam setahun yang dibuat per bulan, dan proyeksi tiga hingga lima tahun yang dibuat per kuartal.
2. Aplikasi Analisis Prospektif dalam Model Penilaian Laba Sisa Model penilalan laba sisa menentukan nilai ekuitas pada saat t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang laba sisa yang diperkirakan di masa depan: V1 = BV1+
+
+
+…
Di mana BV, merupakan nilai buku pada akhir periode t, RIt+n sebagai laba sisa di periode t + n, dan k sebagai biaya modal. Laba sisa (residual. income) pada waktu t didefinisikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi pembebanan pada nilai buku awal, yaitu, RIt = NIt - (k x BVt-1). 3
Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih di masa depan dan nilai buku ekuitas pemegang saham. Model penilaian memerlukan estimasi atas enam parameter sebagai berikut: a. Pertumbuhan penjualan b. Margin laba bersih (Laba bersih/Penjualan). c. Perputaran modal kerja bersih (Penjualan/Modal kerja bersih). d. Perputaran aktiva tetap (Penjualan/Aktiva tetap). e. Leverage keuangan (Aktiva operasi/Ekuitas). f. Biaya modal ekuitas. Laba bersih diestimasi dengan rumus: Laba bersih=Penjualan x margin laba bersih Modal kerja bersih diestimasi dengan rumus: Modal kerja bersih= Modal aktiva tetap diestimasi dengan rumus: Modal aktiva tetap= Ekuitas diestimasi dengan rumus: Total ekuitas pemegang saham= Aktiva operasi=Modal kerja bersih + Aktiva tetapftrr
4
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R dan Wild, John. J. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Putri, Friska. https://www.academia.edu/3531226/proyeksi. Diakses tanggal 15 September 2014.
5
View more...
Comments