SAJAK SANG GEMBALA KUDA; ANTOLOGI JAKET KULIT KIJANG DARI ISTANBUL Tema: -
Sajak ini bertemakan kekuasaan penjaga kuda dan penganiayaan terhadap haiwan.
-
Kekuasaan mempengaruhi gaya kepemimpinan. Keberanian menempuh cabaran dan halangan. Penganiayaan terhadap haiwan.
-
Bentuk sajak ini bebas dan tidak terikat. Ada empat rangkap. Bilangan baris dalam setiap rangkap tak sama. Dalam sebaris ada 3-6 patah kata. Suku kata pula dalam sebaris 8-13 suku kata. Rima setiap rangkap juga tidak sama.
-
Kata yang indah: Rembat angkuhnya memacu takut Meredak onak di rimba perburuan Epifora: (Pengulangan kata di akhir baris) ditunggangi Inversi: (Pembalikan kata) Dan kuda-kuda itu ditunggangi. (Kuda-kuda itu ditunggangi dan...) Hiperbola: (Perbandingan yang berlebih-lebihan) Dimamah rakus kala lapar Metafora: (Perbandingan antara dua unsur, iaitu mujarad dan abstrak) Paya penindasan Cemeti durjana Personifikasi: (Pemberian sifat manusia kepada unsur bukan manusia) Pacuannya diiringi seribu keberanian Sinkope: (Penyingkatan kata) Tak peduli nasib diri setelah kenyang Asonansi: (Pengulangan huruf vokal) Sesekali suaranya lebih gempita Aliterasi: (Pengulangan huruf konsonan) Ditunggangi dan ditunggangi Nada: Sinis
Persoalan:
Bentuk:
Gaya Bahasa:
-
-
Nilai: -
Kebijaksanaan Keberanian Kegigihan
-
Kita hendaklah bijak dalam membuat perancangan dan menjalankan tugas dengan baik. Kita perlulah berani menghadapi pelbagai rintangan tanpa mudah putus asa. Kita hendaklah gigih berusaha dalam melunaskan sesuatu tanggungjawab.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.