SA 402 Dan 450
September 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download SA 402 Dan 450...
Description
STANDART AUDIT (SA 402) PERTIMBANGAN PERTIMBANGA N AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI JASA
Ruang Lingkup
Standar Audit (“SA”) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor pengguna untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat ketika suatu entitas pengguna memanfaatkan jasa dari satu atau lebih organisasi jasa. Secara spesifik, standar ini menjelaskan tentang bagaimana auditor pengguna menerapkan SA 315:1 dan SA 330:2
dalam
memperoleh
pemahaman
tentang
entitas
pengguna,
termasuk
pengendalian internal yang relevan dengan audit, yang cukup untuk mengidentifikasi dan menilai risiko adanya kesalahan penyajian material dan dalam merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut sebagai respons terhadap risiko tersebut.
Tujuan Tujuan auditor pengguna, ketika entitas pengguna menggunakan jasa dari suatu
organisasi jasa, adalah: a) Untuk memperoleh pemahaman tentang sifat dan signifikansi jasa yang disediakan oleh organisasi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian internal entitas
pengguna
yang
relevan
dengan
audit,
yang
cukup
untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material. b) Untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit sebagai respons terhadap risiko tersebut.
Ketentuan-ketentuan terkait SA 402
1. Pemerolehan Pemahaman tentang jasa yang disediakan oleh organisasi jasa, termasuk pengendalian internal Pada waktu pemerolehan pemahaman tentang entitas pengguna berdasarkan SA 315 auditor pengguna harus memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana entitas pengguna memanfaatkan jasa organisasi jasa dalam kegiatan operasi entitas pengguna. 2. Respons terhadap risiko yang telah dinilai atas kesalahan penyajian material Dalam merespons risiko yang telah dinilai berdasarkan SA 330, auditor pengguna harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Menentukan apakah kecukupan dan ketepatan bukti audit tentang asersi laporan keuangan yang relevan tersedia dari catatan yang ada di tangan entitas pengguna; dan, jika tidak b) Melaksanakan prosedur audit lebih lanjut untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat atau menggunakan auditor lain untuk melaksanakan prosedur tersebut di organisasi jasa bagi kepentingan auditor pengguna. pengguna. 3. Laporan tipe 1 dan tipe 2 yang tidak memasukkan jasa organisasi subjasa. subjasa . Apabila auditor pengguna merencanakan untuk menggunakan laporan tipe 1 atau tipe 2 yang tidak memasukkan jasa yang disediakan oleh organisasi subjasa dan jasa tersebut relevan dengan audit atas laporan keuangan entitas pengguna, auditor pengguna harus menerapkan ketentuan SA ini sesuai dengan jasa yang disediakan oleh organisasi subjasa. 4. Kecurangan, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi berkaitan dengan aktivitas di organisasi jasa. Auditor pengguna harus meminta keterangan kepada manajemen entitas pengguna apakah organisasi jasa telah melaporkan kepada entitas entita s pengguna, atau apakah entitas pengguna menyadari adanya kecurangan, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, atau kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi yang memengaruhi laporan keuangan entitas pengguna. Auditor pengguna harus mengevaluasi bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut, termasuk dampak terhadap kesimpulan dan laporan auditor pengguna.
5.
Pelaporan oleh Auditor pengguna Auditor pengguna tidak boleh mengacu ke pekerjaan auditor jasa dalam laporan auditor pengguna yang berisi opini tanpa modifikasian kecuali jika diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Jika pengacuan tersebut diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, laporan auditor pengguna harus menunjukkan bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor pengguna terhadap opini audit tersebut.
STANDAR AUDIT (SA 450) PENGEVALUASIAN PENGEVALUASI AN ATAS KESALAHAN PENYAJIAN YANG DIIDENTIFIKASI DIIDENTIFIK ASI SELAMA AUDIT
Ruang Lingkup
Standar Audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.
Tujuan
Tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi: a) Dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi atas audit b) Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.
Ketentuan dalam SA 450
1. Akumulasi Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Auditor harus mengakumulasi kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit. 2. Pertimbangan atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi selama Audit Berlangsung Auditor harus menentukan apakah strategi audit dan rencana audit secara keseluruhan perlu direvisi jika sifat kesalahan penyajian yang diidentifikasi dan keadaan keterjadiannya menunjukkan bahwa kesalahan penyajian lain mungkin ada dan jika diagregasikan dengan kesalahan penyajian yang telah diakumulasi selama audit, dapat menjadi material. Jika berdasarkan permintaan auditor, manajemen telah memeriksa suatu golongan transaksi, saldo akun, ataupengungkapan dan mengoreksi kesalahan penyajian
yangtelah
dideteksi,
auditor
harus
melaksanakan
prosedur
audittambahan untuk menentukan apakah kesalahan penyajiantersebut masih ada. 3. Komunikasi dan Koreksi atas Kesalahan Penyajian Auditor harus mengomunikasikan secara tepat waktu semua kesalahan penyajian yang diakumulasi selama audit dengantingkat manajemen yang tepat, kecuali jika dilarang olehperaturan perundang-undangan. Namun jika manajemen
menolak untuk mengoreksi beberapa atau semua kesalahan penyajian yang dikomunikasikan
olehauditor,
auditor
harus
memperoleh
pemahaman
tentangalasan manajemen manajem en mengapa menolak membuat koreksi dan harus memperhitungkan pemahaman tersebut pada waktumengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhanbebas dari kesalahan penyajian material 4. Pengevaluasian Dampak Kesalahan Penyajian yang Tidak Dikoreksi Auditor harus menentukan apakah kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi adalah material, secara individual atausecara agregasi. Dalam membuat penentuan ini, auditor harus mempertimbangkan: mempertimbangkan: a) Ukuran dan sifat kesalahan penyajian tersebut baik dalamhubungannya dengan golongan transaksi, saldo akun,atau pengungkapan tertentu dan laporan
keuangansecara
keseluruhan,
dan
kondisi
tertentu
tentangterjadinya kesalahan penyajian tersebut. b) Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi yangberkaitan dengan periode lalu atas golongan transaksi,saldo akun, atau at au pengungkapan yang relevan, sertalaporan keuangan secara keseluruhan. 5. Representasi Tertulis Auditor harus meminta suatu representasi tertulis dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola apakah mereka yakin bahwa dampakkesalahan penyajian yang tidak dikoreksi adalah tidakmaterial, secara individual dan agregasi, terhadap laporankeuangan secara keseluruhan. 6. Dokumentasi Auditor harus mencantumkan dalam dokumentasi audit :
a) batas dari jumlah kesalahan penyajian yang dipandang tidak penting b) Semua kesalahan penyajian yang diakumulasi selama audit dan apakah kesalahan penyajian tersebut telah dikoreksi c) Kesimpulan auditor tentang apakah kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi tersebut adalah material, secara individual atau agregasi, dan dasar kesimpulannya
View more...
Comments