rusunawa-2014.pdf

March 15, 2018 | Author: Rica Sugandi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download rusunawa-2014.pdf...

Description

PROPOSAL

RUSUNAWA [RUMAH SUSUN SEWA SEDERHANA] PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING A.

Nama Lembaga

: Pesantren Darunnajah Cipining

B.

Alamat Lembaga

: Kp. Cipining RT/RW 02/03 Argapura Kecamatan Cigudeg

Kabupaten/Propinsi Kontak Person Email Website Rekening

: : : : :

Usulan Kebutuhan

: Pembangunan Rusunawa

C.

Desa

Bogor/ Jawa Barat 081554114614, 0857 1487 3135 [email protected] www.darunnajh-cipining.com Bank BRI Unit Cigudeg Bogor atas nama Pesantren Darunnajah 2 Cipining nomor rekening 4798-01-007607-53-5

PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING ARGAPURA CIGUDEG BOGOR JAWA BARAT

2014

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

1

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Pesantren Darunnajah Cipining yang terletak di Kampung Cipining

Desa Argapura Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Jawa Barat dipimpin oleh KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc, berdiri tanggal 18 Juli 1988 merupakan

lembaga

pendidikan

berbasis

pesantren

dari

30.000

pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Unit

lembaga

pendidikan

yang

diselenggarakan

tediri

dari

Raudhatul Athfal, Taman Pendidikan Al-Qur’an, Pendidikan Anak Usia Dini, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah (STAIDA). Pada

tahun

2013-2014

peserta

didik

Pesantren

Darunnajah

sebanyak 2.049. 1.300 diantaranya adalah santri mukim, selebihnya santri nonmukim. Adapun mahasiswa perdana STAIDA sebanyak 61 orang, 95% mukim di pesantren. Animo dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Pesantren Darunnajah Cipining cukup signifikan, hal ini terbukti dalam setiap tahunnya pendaftar meningkat. Hal inilah yang mendorong pesantren senantiasa bekerja keras mewujudkan asrama yang layak huni, representatif, kondusif, nyaman dan tentunya lingkungan bersih, sehat, dan agamis. Dalam perjalanannya yang kini memasuki usia ke 26 tahun, Pesantren Darunnajah Cipining sudah meluluskan 1.395, tersebar ke penjuru

nusantara

dengan

berbagai

profesi

dan

aktifitas

sosial

keagamaan, demi membangun agama dan bangsanya. Untuk itu, pada tahun pelajaran 2014-2015 pesantren juga harus mempersiapkan hunian untuk mukim peserta didik, karena kalau tidak demikian sarana mukim yang ada saat ini sudah tidak cukup. B.

TUJUAN DAN SASARAN 1.

Tujuan umum pembangunan asrama santri : a.

Memenuhi kebutuhan tempat tinggal;

b.

Menggulirkan konsep boarding school tingkat Tsanawiyah dan Aliyah di Indonesia;

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

2

c.

Terwujudnya hunian yang layak bagi santri di lingkungan pemukiman

yang

sehat,

aman,

harmonis

dan

berkelanjutan; d.

Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman ;

e.

Penerapan tata lingkungan pemukiman ;

f.

Pengembangan

penyediaan

prasarana

lingkungan

pemukiman . 2.

Tujuan khusus pembangunan asrama santri: a.

Penyediaan sarana hunian yang layak bagi santri;

b.

Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif;

c.

Mengenalkan

konsep

rumah

susun,

sehingga

santri

terbiasa tinggal di lingkungan asrama; d.

Melaksanakan

pembangunan

pemukiman

yang

berkelanjutan dan efisiensi lahan. 3.

Sasaran umum pembangunan asrama santri : a.

Santri Pesantren Darunnajah Cipining;

b.

Santri yang berasal dari luar kota atau daerah yang jauh dan dari sekitar pesantren wajib tinggal di asrama;

c.

Lokasi adalah di dalam kawasan Pesantren Darunnajah Cipining

Desa

Argapura

RT/RW

02/03

Kecamatan

Cigudeg Bogor Jawa Barat. 4.

Sasaran fungsional pembangunan asrama santri: a.

Terwujudnya kemudahan dan kenyamanan kehidupan bermasyarakat bagi santri;

b.

Terwujudnya berasal

dari

kemudahan luar

kota

dan kenyamanan santri yang atau

jangkauannya, sehingga dapat

daerah

yang

jauh

menghemat biaya untuk

transportasi dan menghemat energi.

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

3

BAB II IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN

A.

ARAH KEBIJAKAN

Landasan Hukum Dalam penyelenggaraan perumahan dan pemukiman , telah diatur dengan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan perumahan dan pemukiman adalah sebagai berikut : 1.

Arah kebijakan -

TAP MPR No. IV/MPR/1999, tentang GBHN;

-

Undang-undang no. 22/1999, tentang pemerintahan Daerah;

-

Undang-undang no. 22/1999, tentang Propenas;

-

PP

no.

25/2000,

tentang

kewenangan

pemerintah

dan

kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi. 2.

Pengaturan Teknis -

Undang-undang

no.4/1992,

teantang

perumahan

dan

pemukiman ; -

Undang-undang no.4/1992, tentang rumah susun;

-

Undang-undang no.24/1992, tentang penataan Ruang;

-

PP. no.4/1988, tentang rumah susun;

-

Pedoman teknis dan SNI di bidang Perumahan dan Pemukiman .

Kibijakan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Pokok Kebijakan Pembangunan Rusunawa Atas dasar tujuan yang telah disebutkan pada bab I sebelumnya, maka pembangunan Rumah Susun akan menjadi prioritas dengan arahan kebijakan sebagai berikut : 1.

Pembangunan pemukiman

secara vertikal dilaksanakan untuk

mengatasi kelangkaan masalah tanah dan pengendalian dampak negative dari perkembangan pemukiman yang ekspansif.

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

4

2.

Pembangunan

rumah

rusun

dilaksanakan

untuk

memenuhi

kebutuhan akan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, dengan harga yang terjangkau dan pada lokasi yang eksesibilitasnya tinggi ke tempat kerja/belajar. Pada studi kasus pembangunan rumah susun asrama santri ini, maka sasarannya adalah untuk memenuhi kebutuhan santri yang berasal dari luar kota maupun daerah yang jauh jangkauannya; 3.

Pembangunan permukiaman dan blok rumah susun sederhana terintegrasi dalam rencana tata ruang, baik dalam alokasi jumlah maupun dalam penetapan lokasinya sehingga sesuai dengan konsep pembangunan kota yang berkelanjutan;

4.

Pembangunan blok rumah rusun dilaksanakan dengan sejauh mungkin

menerapkan

meminimkan

prinsip

kebutuhan

kawasan

pergerakan

yang

mandiri

(transport)

dalam

untuk kota,

sehingga tiap kawasan sedapat mungkin selain diperuntukkan bagi perumahan

juga

dilengkapi

sarana

tempat

kerja,

sarana

pendidikan, sarana pembelanjaan dan fungsi lainnya (Multifungsi). Hal ini tentu saja akan memudahkan bagi pengguna dalam hal ini santri sehingga dapat lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran dan pengajaran; 5.

Pembangunan blok Rumah Susun Sederhana dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pengguna, dalam hal asrama santri ini maka yang disebut pengguna adalah santri Darunnajah Cipining. Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai fasilitator dan berperan aktif dalam penyertaan modal sampai pembangunan selesai, sementara pondok pesantren Darunnajah sebagai penerima dana hibah berperan sebagai penyedia lahan siap bangun

Prioritas Sasaran Kelompok Masyarakat Sebagaimana disebutkan dalam kebijakan di atas, sesuai kelompok sasarannya pembangunan rusunawa dikategorikan dalam dua jenis yaitu : rumah susun sederhana untuk dimiliki dan rumah susun sederhana sewa, selanjutnya rumah susun sederhana sewa juga dibagi dalam dua kategori yaitu yang tanpa subsidi dan yang dengan subsidi

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

5

a.

Rumah susun sederhana sewa tanpa subsidi Diprioritaskan bagi kelompok masyarakat yang secara ekonomi

mampu, tetapi memilih untuk tinggal dirumah sewa (karena tinggal sementara atau alasan

lain). Intervensi pemerintah dalam

batas

memberi insentif kemudahan perijinan dan petunjuk teknis, karena pembangunannnya menunjang kebijakan pemerintah b.

Rumah susun sederhana sewa bersubsidi -

Subsidi terbatas Diprioritaskan bagi kelompok masyarakat dengan kemampuan

ekonomi menengah ke bawah yang mampu membayar meskipun terbatas. Intervensi pemerintah dilakukan dalam penyediaan tanah, pembiayaan,

pembangunan,

maupun

dalam

pengelolaannya,

namun tetap diperhitungkan pengembalian dananya, agar dapat bergulir untuk proyek selanjutnya. -

Subsidi penuh Diprioritaskan

bagi

kelompok

yang

berkemampuan

ekonominya sangat terbatas, hanya mampu membayar sewa untuk menutup ongkos operasi dan pemeliharaan rutin saja. Intervensi pemerintah dilakukan dengan memberi subsidi pembangunan (tanah,

bangunan,

prasarana

dan

sarana

dasar

lingkungan)

sepenuhnya (social housing). Pada rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa untuk asrama santri Pesntren Darunnajah Cipining, prioritas sasaran kelompok masyarakat adalah santri yang berasal dari luar kota Bogor Barat radius 20 KM dari pesantren, atau daerah dengan jangkauan terlalu jauh dari lokasi kampus. Rencana pengelolaan rumah susun ini adalah dengan menyewakan kepada santri dengan harga yang

rendah sebagai pengganti biaya operasional dan

pemeliharaan gedung. Hal ini disebabkan karena mayoritas santri adalah dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Prioritas Kelompok Kota Pembangunan rusunawa diprioritaskan bagi kota metropolitan dan kota besar, terutama yang saat ini telah mengalami masalah sebagai dampak perkembangan kota yang ekspansif, baik masalah penataan Rusunawa 2014 Pesantren DNC

6

ruang, lingkungan, transportasi dan masalah social. Dimana kota-kota tersebut telah menanggung beban ekonomi yang besar akibat masalahmasalah tersebut : -

Kota dengan jumlah penduduk 500 ribu jiwa ke atas dan kota yang berfungsi sebagai Pusat

Kegiatan Nasional (PKN)

dan

Pusat

Kegiatan Wilayah (PKW) sesuai PP no. 47/97 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRTN) -

Kota-kota yang memiliki fungsi kegiatan internasional dan otoritas pengembangan industri dengan intensitas kegiatan yang potensial

-

Kota-kota

yang

mempunyai

potensi

untuk

mendorong

pengembangan daerah sekitarnya serta berfungsi sebagai pusat jasa,

pusat

pengolahan,

simpul

transportasi

yang

melayani

beberapa propinsi nasional -

Kota-kota yang menunjukkan cirri adanya komuter dengan basis kegiatan

ekonomi

perkotaan,

misalnya

disektor

industri,

pelabuhan/transprotasi, perdagangan yang dominant dan lainlainnya. Bagi kota-kota ukuran sedang, mempunyai kendala secara fisik dalam perluasan kotanya, pembanguan rumah susun juga perlu mendapatkan prioritas. Sedangkan bagi kota kecil, yang kebutuhannya belum mendesak, dalam rencana tata ruang kotanya perlu mulai dimasukkan pertimbangan kebutuhan dan lokasi bagi rumah susun, untuk mengantisipasi perkembangan di masa yang akan datang. Prioritas Lokasi Dalam Tata Ruang Kota a.

Penentuan lokasi bagi pembangunan rumah susun sederhana perlu disesuaikan dengan peruntukan lahan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah(RT/RW) yang bersangkutan sebagai kawasan pemukiman;

b.

Lokasi

pembangunan

peruntukan

kawasan

rumah

susun

perumahan

sederhana terletak dan

pemukiman

pada

dengan

kepadatan penduduk disesuaikan dengan kapasitas santri dan mahasiswa; c.

Dalam rangka upaya peningkatan kualitas lingkungan pemukiman, lokasi pembangunan rumah susun sederhana sewa bagi santri ini dibangun pada kawasan Pondok Pesantren Darunnajah Cipining;

d.

Untuk menekan biaya hidup masyarakat berpenghasilan rendah, maupun bagi santri yang berasal dari luar kota melalui biaya Rusunawa 2014 Pesantren DNC

7

transportasi, lokasi rumah susun ini diletakkan tidak jauh dari lokasi kampus; e.

Rencana pembangunan rumah susun sederhana ini mencakup 2 (dua) lokasi, dimana satu lokasi diperuntukkan untuk santri putra dan satunya lagi untuk santri putri;

f.

Biaya terbesar pembangunan rumah susun adalah dari komponen lahan, dimana komponen lahan tersebut disediakan oleh penerima dana hibah

yaitu dari pihak

pondok pesantren

Darunnajah

Cipining; g.

Lokasi

pembangunan

rumah

susun

sederhana

sewa

harus

memenuhi persyaratan daya dukung dan kesesuaian lahan untuk bangunan bertingkat, secara ekonomis 5 (lima) lantai tanpa elevator; h.

Lokasi dan rancang bangun rusunawa harus sesuai dan serasi dengan lingkungan. Bagi kota-kota yang telah memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) maka rancang bangun rusunawa mengacu pada RTBL.

Prioritas Lainnya Dalam pembangunan rumah susun sederhana sewa perlu dijaga keseimbangan lingkungan dan kelestarian sumber daya alam, yaitu perlunya mempertimbangkan daya dukung dan kesesuaian lahan yang baik

untuk

bangunan

bertingkat.

Pembangunan

rusunawa

diperuntukkan terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Untuk itu daya beli mesyarakat perlu menjadi pertimbangan utama.

Pemanfaatan

lahan

yang

sifatnya

mixed

use

sepanjang

dimungkinkan dapat diusulkan sehingga memungkinkan terjadinya subsidi

silang

dengan

kegiatan-kegiatan

yang

secara

ekonomis

menguntungkan. B.

KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHANNYA

a.

Kegiatan Identifikasi Kegiatan identifikasi awal dilakukan oleh pihak pondok pesantren

Darunnajah mengacu pada pedoman dan kreteria ditetapkan.Terdiri dari beberapa langkah pokok, yaitu:

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

8

1.

Persiapan -

Menyampaikan informasi program kepada pihak-pihak terkait baik

pondok

pesatren

Darunnajah

Cipining,

maupun

masyarakat di lingkungan sekitarnya yang akan dipengaruhi oleh keberadaan pembangunan Rumah Susun tesebut; -

Mengkaji dan mendalami kriteria lokasi, dalam kaitannya dengan RT/RW wilayah Argapura Cigudeg, Bogor Barat Jawa Barat;

-

Menetapkan

lokasi

dalam

kawasan

pondok

pesantren

Darunnajah Cipining yang memenuhi kreteria; -

Melakukan

koordinasi

dengan

instansi

terkait

guna

menetapkan lokasi atas dasar potensi, dengan tujuan bila ada perubahan penetapan lokasi dapat segera ditindaklanjuti. 2.

Survei pontensi Potensi dominant adalah calon penghuni yang terbanyak yang akan

menempati rumah susun tersebut dan dapat memberikan kontribusi terbesar bagi kehidupan ekonomi kawasan yaitu para santri pondok pesantren Darunnajah Cipining sebagai penghuni utama rumah susun. 3.

Investigasi lokasi terpilih Berdasarkan hasil survey lokasi dan penetapan lokasi perlu

diseleksi lebih lanjut, lokasi yang diidentifikasi dapat dikembangkan sebagai lokasi rusunawa, adalah lokasi yang memiliki tingkat efisiensi, efektifitas

dan

aksesibilitas

tinggi

bagi

santri

pondok

pesantren

Darunnajah Cipining sebagai penghuni utama rumah susun tersebut. b.

Potensi

Kondisi Geografis Lingkungan Lokasi yang terpilih untuk pembangunan rumah susun ini adalah di dalam Pondok Pesantren Darunnajah Cipining, Jl/Desa Argapura RT/RW 02/003 Cigudeg Bogor Jawa Barat. Jaringan jalan dan Transportasi Prasarana jalan yang terdapat di Argapura menghubungkan antara Bogor Kota-Lebak Banten dan Tangerang/Jakarta, merupakan jalur propinsi Jawa Barat dan Ibukota DKI atau Banten. Rusunawa 2014 Pesantren DNC

9

Air bersih dan pembuangan limbah Air bersih merupakan keperluan yang sangat fital. Sebagai sumber air bersih direncanakan memberdayakan mata air yang ada, dengan diangkat pompa air dan disediakan toren penampungan sementara, diletakkan tidak jauh dari asrama untuk mengakomodasi kebutuhan penghuninya. Sebagian masyarakat menggunakan air bersih dari air sumur/air tanah. Wilayah ini sampai saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih di wilayahnya. Sedangkan

penyaluran

air

buangan

pada

rusunawa

ini

direncanakan dan tertata dengan baik sehingga potensi terjangkitnya penyakit menular memalui perantaraan air buangan dapat dihindari. Diharapkan

juga

lingkungan

dengan

keluarannya

penataannya sistem

menjadi

dapat

hijauan

netral,

bisa

mengiliminir

enceng

gondok.

dimanfaatkan

pencemaran Di

samping

sebagai

sarana

perikanan dan irigasi tanaman. Listrik dan Telepon Untuk prasarana penerangan di daerah ini telah mendapatkan pelayanan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sama halnya dengan

pelayanan

penerangan,

berkaitan

dengan

pelayanan

komunikasi, telah mendapatkan akses sambungan telepon yang dilayani PT. Indosat.

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

10

BAB III ANALISA PEMILIHAN LOKASI DAN DISAIN PERENCANAAN

Rencana lokasi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) ini terletak di Pesantren Darunnajah Cipining Desa Argapura RT/RW 02/03 Cigudeg Bogor Jawa Barat. Adapun desain asrama putra dan putri sama yakni menggunakan double leoded. Setiap unit hunian/kamar ditempati oleh 8 (delapan orang) mahasiswa. Setiap lantai terdiri dari 6 unit hunian/kamar dan setiap bangunan rumah susun asrama ini terdiri dari 4 (empat) lantai. Lantai pertama untuk ruang pertemuan dan ruang makan dan 3 lantai untuk hunian/kamar. Sehingga tiap bangunan dapat menampung : 8 (delapan) unit hunian X 8 orang X 3 lantai = 192 orang.

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

11

BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA Rincian Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Rumah Susun dapat dilihat pada lembar berikutnya. Di samping juga diuraikan rangkuman

Rencana

Anggaran

Biaya

tersebut

dengan

STANDAR

TERENDAH dan STANDAR TERTINGGI (anggaran terlampir).

BAB V PENUTUP Rumah

susun

mahasiswa dan

sederhana

sewa

yang

dieperuntukkan

santri di lembaga-lembaga pesantren

bagi

merupakan

terobosan dan model baru sistem asrama. Hal

ini

kiranya

perlu

diucicoba

dan

dikembangkan.

Bila

perkembangannya positif, maka ke depannya Rusunawa dalam komplek pesantren merupakan modelling yang nantinya akan dijadikan sebagai konsep asrama gaya baru. Demi mewujudkan hunian Rusunawa yang asri, aman dan nyaman serta religius, maka perlulah kiranya dibangun di atas lahan pesantren. Dalam hal ini Pesantren Darunnajah Cipining yang memiliki lahan wakaf seluas 70 ha. dan perkaplingan 100 ha. cuku layak untuk diwujudkan program pemerintah berupa Rusunawa.

Bogor, 24 Februari 2014 Pimpinan Pesantren,

KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

12

TIM PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA SEBAGAI ASRAMA SANTRI PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING

Penanggung jawab

: Yayasan Darunnanjah

Ketua

: KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc

Sekretaris

: Amin Songgirin, S.HI Deni Rusman

Bendahara

: M. Muddatsir, S.HI Tresna Amalia, S.Pd.I

Arsitektur

: 1. Ir. Syamsul Huda 2. Ir. Nurul Azizah

Struktur

: Ir. Ahmad Setiadi

Logistik

: Fatihin

Pembantu Umum

: H. Mustajab Anwar, S.Pd.I

Pelaksana

: H. Solihin

Pengawas

: Ridho Makky, S.Pd.I Bogor, 24 Februari 2014 Pimpinan Pesantren,

KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc

Rusunawa 2014 Pesantren DNC

13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF