March 15, 2018 | Author: Rica Sugandi | Category: N/A
PROPOSAL
RUSUNAWA [RUMAH SUSUN SEWA SEDERHANA] PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING A.
Nama Lembaga
: Pesantren Darunnajah Cipining
B.
Alamat Lembaga
: Kp. Cipining RT/RW 02/03 Argapura Kecamatan Cigudeg
Kabupaten/Propinsi Kontak Person Email Website Rekening
: : : : :
Usulan Kebutuhan
: Pembangunan Rusunawa
C.
Desa
Bogor/ Jawa Barat 081554114614, 0857 1487 3135
[email protected] www.darunnajh-cipining.com Bank BRI Unit Cigudeg Bogor atas nama Pesantren Darunnajah 2 Cipining nomor rekening 4798-01-007607-53-5
PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING ARGAPURA CIGUDEG BOGOR JAWA BARAT
2014
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
1
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Pesantren Darunnajah Cipining yang terletak di Kampung Cipining
Desa Argapura Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Jawa Barat dipimpin oleh KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc, berdiri tanggal 18 Juli 1988 merupakan
lembaga
pendidikan
berbasis
pesantren
dari
30.000
pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Unit
lembaga
pendidikan
yang
diselenggarakan
tediri
dari
Raudhatul Athfal, Taman Pendidikan Al-Qur’an, Pendidikan Anak Usia Dini, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah (STAIDA). Pada
tahun
2013-2014
peserta
didik
Pesantren
Darunnajah
sebanyak 2.049. 1.300 diantaranya adalah santri mukim, selebihnya santri nonmukim. Adapun mahasiswa perdana STAIDA sebanyak 61 orang, 95% mukim di pesantren. Animo dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Pesantren Darunnajah Cipining cukup signifikan, hal ini terbukti dalam setiap tahunnya pendaftar meningkat. Hal inilah yang mendorong pesantren senantiasa bekerja keras mewujudkan asrama yang layak huni, representatif, kondusif, nyaman dan tentunya lingkungan bersih, sehat, dan agamis. Dalam perjalanannya yang kini memasuki usia ke 26 tahun, Pesantren Darunnajah Cipining sudah meluluskan 1.395, tersebar ke penjuru
nusantara
dengan
berbagai
profesi
dan
aktifitas
sosial
keagamaan, demi membangun agama dan bangsanya. Untuk itu, pada tahun pelajaran 2014-2015 pesantren juga harus mempersiapkan hunian untuk mukim peserta didik, karena kalau tidak demikian sarana mukim yang ada saat ini sudah tidak cukup. B.
TUJUAN DAN SASARAN 1.
Tujuan umum pembangunan asrama santri : a.
Memenuhi kebutuhan tempat tinggal;
b.
Menggulirkan konsep boarding school tingkat Tsanawiyah dan Aliyah di Indonesia;
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
2
c.
Terwujudnya hunian yang layak bagi santri di lingkungan pemukiman
yang
sehat,
aman,
harmonis
dan
berkelanjutan; d.
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman ;
e.
Penerapan tata lingkungan pemukiman ;
f.
Pengembangan
penyediaan
prasarana
lingkungan
pemukiman . 2.
Tujuan khusus pembangunan asrama santri: a.
Penyediaan sarana hunian yang layak bagi santri;
b.
Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif;
c.
Mengenalkan
konsep
rumah
susun,
sehingga
santri
terbiasa tinggal di lingkungan asrama; d.
Melaksanakan
pembangunan
pemukiman
yang
berkelanjutan dan efisiensi lahan. 3.
Sasaran umum pembangunan asrama santri : a.
Santri Pesantren Darunnajah Cipining;
b.
Santri yang berasal dari luar kota atau daerah yang jauh dan dari sekitar pesantren wajib tinggal di asrama;
c.
Lokasi adalah di dalam kawasan Pesantren Darunnajah Cipining
Desa
Argapura
RT/RW
02/03
Kecamatan
Cigudeg Bogor Jawa Barat. 4.
Sasaran fungsional pembangunan asrama santri: a.
Terwujudnya kemudahan dan kenyamanan kehidupan bermasyarakat bagi santri;
b.
Terwujudnya berasal
dari
kemudahan luar
kota
dan kenyamanan santri yang atau
jangkauannya, sehingga dapat
daerah
yang
jauh
menghemat biaya untuk
transportasi dan menghemat energi.
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
3
BAB II IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
A.
ARAH KEBIJAKAN
Landasan Hukum Dalam penyelenggaraan perumahan dan pemukiman , telah diatur dengan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan perumahan dan pemukiman adalah sebagai berikut : 1.
Arah kebijakan -
TAP MPR No. IV/MPR/1999, tentang GBHN;
-
Undang-undang no. 22/1999, tentang pemerintahan Daerah;
-
Undang-undang no. 22/1999, tentang Propenas;
-
PP
no.
25/2000,
tentang
kewenangan
pemerintah
dan
kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi. 2.
Pengaturan Teknis -
Undang-undang
no.4/1992,
teantang
perumahan
dan
pemukiman ; -
Undang-undang no.4/1992, tentang rumah susun;
-
Undang-undang no.24/1992, tentang penataan Ruang;
-
PP. no.4/1988, tentang rumah susun;
-
Pedoman teknis dan SNI di bidang Perumahan dan Pemukiman .
Kibijakan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Pokok Kebijakan Pembangunan Rusunawa Atas dasar tujuan yang telah disebutkan pada bab I sebelumnya, maka pembangunan Rumah Susun akan menjadi prioritas dengan arahan kebijakan sebagai berikut : 1.
Pembangunan pemukiman
secara vertikal dilaksanakan untuk
mengatasi kelangkaan masalah tanah dan pengendalian dampak negative dari perkembangan pemukiman yang ekspansif.
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
4
2.
Pembangunan
rumah
rusun
dilaksanakan
untuk
memenuhi
kebutuhan akan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, dengan harga yang terjangkau dan pada lokasi yang eksesibilitasnya tinggi ke tempat kerja/belajar. Pada studi kasus pembangunan rumah susun asrama santri ini, maka sasarannya adalah untuk memenuhi kebutuhan santri yang berasal dari luar kota maupun daerah yang jauh jangkauannya; 3.
Pembangunan permukiaman dan blok rumah susun sederhana terintegrasi dalam rencana tata ruang, baik dalam alokasi jumlah maupun dalam penetapan lokasinya sehingga sesuai dengan konsep pembangunan kota yang berkelanjutan;
4.
Pembangunan blok rumah rusun dilaksanakan dengan sejauh mungkin
menerapkan
meminimkan
prinsip
kebutuhan
kawasan
pergerakan
yang
mandiri
(transport)
dalam
untuk kota,
sehingga tiap kawasan sedapat mungkin selain diperuntukkan bagi perumahan
juga
dilengkapi
sarana
tempat
kerja,
sarana
pendidikan, sarana pembelanjaan dan fungsi lainnya (Multifungsi). Hal ini tentu saja akan memudahkan bagi pengguna dalam hal ini santri sehingga dapat lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran dan pengajaran; 5.
Pembangunan blok Rumah Susun Sederhana dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pengguna, dalam hal asrama santri ini maka yang disebut pengguna adalah santri Darunnajah Cipining. Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai fasilitator dan berperan aktif dalam penyertaan modal sampai pembangunan selesai, sementara pondok pesantren Darunnajah sebagai penerima dana hibah berperan sebagai penyedia lahan siap bangun
Prioritas Sasaran Kelompok Masyarakat Sebagaimana disebutkan dalam kebijakan di atas, sesuai kelompok sasarannya pembangunan rusunawa dikategorikan dalam dua jenis yaitu : rumah susun sederhana untuk dimiliki dan rumah susun sederhana sewa, selanjutnya rumah susun sederhana sewa juga dibagi dalam dua kategori yaitu yang tanpa subsidi dan yang dengan subsidi
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
5
a.
Rumah susun sederhana sewa tanpa subsidi Diprioritaskan bagi kelompok masyarakat yang secara ekonomi
mampu, tetapi memilih untuk tinggal dirumah sewa (karena tinggal sementara atau alasan
lain). Intervensi pemerintah dalam
batas
memberi insentif kemudahan perijinan dan petunjuk teknis, karena pembangunannnya menunjang kebijakan pemerintah b.
Rumah susun sederhana sewa bersubsidi -
Subsidi terbatas Diprioritaskan bagi kelompok masyarakat dengan kemampuan
ekonomi menengah ke bawah yang mampu membayar meskipun terbatas. Intervensi pemerintah dilakukan dalam penyediaan tanah, pembiayaan,
pembangunan,
maupun
dalam
pengelolaannya,
namun tetap diperhitungkan pengembalian dananya, agar dapat bergulir untuk proyek selanjutnya. -
Subsidi penuh Diprioritaskan
bagi
kelompok
yang
berkemampuan
ekonominya sangat terbatas, hanya mampu membayar sewa untuk menutup ongkos operasi dan pemeliharaan rutin saja. Intervensi pemerintah dilakukan dengan memberi subsidi pembangunan (tanah,
bangunan,
prasarana
dan
sarana
dasar
lingkungan)
sepenuhnya (social housing). Pada rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa untuk asrama santri Pesntren Darunnajah Cipining, prioritas sasaran kelompok masyarakat adalah santri yang berasal dari luar kota Bogor Barat radius 20 KM dari pesantren, atau daerah dengan jangkauan terlalu jauh dari lokasi kampus. Rencana pengelolaan rumah susun ini adalah dengan menyewakan kepada santri dengan harga yang
rendah sebagai pengganti biaya operasional dan
pemeliharaan gedung. Hal ini disebabkan karena mayoritas santri adalah dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Prioritas Kelompok Kota Pembangunan rusunawa diprioritaskan bagi kota metropolitan dan kota besar, terutama yang saat ini telah mengalami masalah sebagai dampak perkembangan kota yang ekspansif, baik masalah penataan Rusunawa 2014 Pesantren DNC
6
ruang, lingkungan, transportasi dan masalah social. Dimana kota-kota tersebut telah menanggung beban ekonomi yang besar akibat masalahmasalah tersebut : -
Kota dengan jumlah penduduk 500 ribu jiwa ke atas dan kota yang berfungsi sebagai Pusat
Kegiatan Nasional (PKN)
dan
Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) sesuai PP no. 47/97 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRTN) -
Kota-kota yang memiliki fungsi kegiatan internasional dan otoritas pengembangan industri dengan intensitas kegiatan yang potensial
-
Kota-kota
yang
mempunyai
potensi
untuk
mendorong
pengembangan daerah sekitarnya serta berfungsi sebagai pusat jasa,
pusat
pengolahan,
simpul
transportasi
yang
melayani
beberapa propinsi nasional -
Kota-kota yang menunjukkan cirri adanya komuter dengan basis kegiatan
ekonomi
perkotaan,
misalnya
disektor
industri,
pelabuhan/transprotasi, perdagangan yang dominant dan lainlainnya. Bagi kota-kota ukuran sedang, mempunyai kendala secara fisik dalam perluasan kotanya, pembanguan rumah susun juga perlu mendapatkan prioritas. Sedangkan bagi kota kecil, yang kebutuhannya belum mendesak, dalam rencana tata ruang kotanya perlu mulai dimasukkan pertimbangan kebutuhan dan lokasi bagi rumah susun, untuk mengantisipasi perkembangan di masa yang akan datang. Prioritas Lokasi Dalam Tata Ruang Kota a.
Penentuan lokasi bagi pembangunan rumah susun sederhana perlu disesuaikan dengan peruntukan lahan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah(RT/RW) yang bersangkutan sebagai kawasan pemukiman;
b.
Lokasi
pembangunan
peruntukan
kawasan
rumah
susun
perumahan
sederhana terletak dan
pemukiman
pada
dengan
kepadatan penduduk disesuaikan dengan kapasitas santri dan mahasiswa; c.
Dalam rangka upaya peningkatan kualitas lingkungan pemukiman, lokasi pembangunan rumah susun sederhana sewa bagi santri ini dibangun pada kawasan Pondok Pesantren Darunnajah Cipining;
d.
Untuk menekan biaya hidup masyarakat berpenghasilan rendah, maupun bagi santri yang berasal dari luar kota melalui biaya Rusunawa 2014 Pesantren DNC
7
transportasi, lokasi rumah susun ini diletakkan tidak jauh dari lokasi kampus; e.
Rencana pembangunan rumah susun sederhana ini mencakup 2 (dua) lokasi, dimana satu lokasi diperuntukkan untuk santri putra dan satunya lagi untuk santri putri;
f.
Biaya terbesar pembangunan rumah susun adalah dari komponen lahan, dimana komponen lahan tersebut disediakan oleh penerima dana hibah
yaitu dari pihak
pondok pesantren
Darunnajah
Cipining; g.
Lokasi
pembangunan
rumah
susun
sederhana
sewa
harus
memenuhi persyaratan daya dukung dan kesesuaian lahan untuk bangunan bertingkat, secara ekonomis 5 (lima) lantai tanpa elevator; h.
Lokasi dan rancang bangun rusunawa harus sesuai dan serasi dengan lingkungan. Bagi kota-kota yang telah memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) maka rancang bangun rusunawa mengacu pada RTBL.
Prioritas Lainnya Dalam pembangunan rumah susun sederhana sewa perlu dijaga keseimbangan lingkungan dan kelestarian sumber daya alam, yaitu perlunya mempertimbangkan daya dukung dan kesesuaian lahan yang baik
untuk
bangunan
bertingkat.
Pembangunan
rusunawa
diperuntukkan terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Untuk itu daya beli mesyarakat perlu menjadi pertimbangan utama.
Pemanfaatan
lahan
yang
sifatnya
mixed
use
sepanjang
dimungkinkan dapat diusulkan sehingga memungkinkan terjadinya subsidi
silang
dengan
kegiatan-kegiatan
yang
secara
ekonomis
menguntungkan. B.
KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHANNYA
a.
Kegiatan Identifikasi Kegiatan identifikasi awal dilakukan oleh pihak pondok pesantren
Darunnajah mengacu pada pedoman dan kreteria ditetapkan.Terdiri dari beberapa langkah pokok, yaitu:
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
8
1.
Persiapan -
Menyampaikan informasi program kepada pihak-pihak terkait baik
pondok
pesatren
Darunnajah
Cipining,
maupun
masyarakat di lingkungan sekitarnya yang akan dipengaruhi oleh keberadaan pembangunan Rumah Susun tesebut; -
Mengkaji dan mendalami kriteria lokasi, dalam kaitannya dengan RT/RW wilayah Argapura Cigudeg, Bogor Barat Jawa Barat;
-
Menetapkan
lokasi
dalam
kawasan
pondok
pesantren
Darunnajah Cipining yang memenuhi kreteria; -
Melakukan
koordinasi
dengan
instansi
terkait
guna
menetapkan lokasi atas dasar potensi, dengan tujuan bila ada perubahan penetapan lokasi dapat segera ditindaklanjuti. 2.
Survei pontensi Potensi dominant adalah calon penghuni yang terbanyak yang akan
menempati rumah susun tersebut dan dapat memberikan kontribusi terbesar bagi kehidupan ekonomi kawasan yaitu para santri pondok pesantren Darunnajah Cipining sebagai penghuni utama rumah susun. 3.
Investigasi lokasi terpilih Berdasarkan hasil survey lokasi dan penetapan lokasi perlu
diseleksi lebih lanjut, lokasi yang diidentifikasi dapat dikembangkan sebagai lokasi rusunawa, adalah lokasi yang memiliki tingkat efisiensi, efektifitas
dan
aksesibilitas
tinggi
bagi
santri
pondok
pesantren
Darunnajah Cipining sebagai penghuni utama rumah susun tersebut. b.
Potensi
Kondisi Geografis Lingkungan Lokasi yang terpilih untuk pembangunan rumah susun ini adalah di dalam Pondok Pesantren Darunnajah Cipining, Jl/Desa Argapura RT/RW 02/003 Cigudeg Bogor Jawa Barat. Jaringan jalan dan Transportasi Prasarana jalan yang terdapat di Argapura menghubungkan antara Bogor Kota-Lebak Banten dan Tangerang/Jakarta, merupakan jalur propinsi Jawa Barat dan Ibukota DKI atau Banten. Rusunawa 2014 Pesantren DNC
9
Air bersih dan pembuangan limbah Air bersih merupakan keperluan yang sangat fital. Sebagai sumber air bersih direncanakan memberdayakan mata air yang ada, dengan diangkat pompa air dan disediakan toren penampungan sementara, diletakkan tidak jauh dari asrama untuk mengakomodasi kebutuhan penghuninya. Sebagian masyarakat menggunakan air bersih dari air sumur/air tanah. Wilayah ini sampai saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih di wilayahnya. Sedangkan
penyaluran
air
buangan
pada
rusunawa
ini
direncanakan dan tertata dengan baik sehingga potensi terjangkitnya penyakit menular memalui perantaraan air buangan dapat dihindari. Diharapkan
juga
lingkungan
dengan
keluarannya
penataannya sistem
menjadi
dapat
hijauan
netral,
bisa
mengiliminir
enceng
gondok.
dimanfaatkan
pencemaran Di
samping
sebagai
sarana
perikanan dan irigasi tanaman. Listrik dan Telepon Untuk prasarana penerangan di daerah ini telah mendapatkan pelayanan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sama halnya dengan
pelayanan
penerangan,
berkaitan
dengan
pelayanan
komunikasi, telah mendapatkan akses sambungan telepon yang dilayani PT. Indosat.
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
10
BAB III ANALISA PEMILIHAN LOKASI DAN DISAIN PERENCANAAN
Rencana lokasi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) ini terletak di Pesantren Darunnajah Cipining Desa Argapura RT/RW 02/03 Cigudeg Bogor Jawa Barat. Adapun desain asrama putra dan putri sama yakni menggunakan double leoded. Setiap unit hunian/kamar ditempati oleh 8 (delapan orang) mahasiswa. Setiap lantai terdiri dari 6 unit hunian/kamar dan setiap bangunan rumah susun asrama ini terdiri dari 4 (empat) lantai. Lantai pertama untuk ruang pertemuan dan ruang makan dan 3 lantai untuk hunian/kamar. Sehingga tiap bangunan dapat menampung : 8 (delapan) unit hunian X 8 orang X 3 lantai = 192 orang.
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
11
BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA Rincian Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Rumah Susun dapat dilihat pada lembar berikutnya. Di samping juga diuraikan rangkuman
Rencana
Anggaran
Biaya
tersebut
dengan
STANDAR
TERENDAH dan STANDAR TERTINGGI (anggaran terlampir).
BAB V PENUTUP Rumah
susun
mahasiswa dan
sederhana
sewa
yang
dieperuntukkan
santri di lembaga-lembaga pesantren
bagi
merupakan
terobosan dan model baru sistem asrama. Hal
ini
kiranya
perlu
diucicoba
dan
dikembangkan.
Bila
perkembangannya positif, maka ke depannya Rusunawa dalam komplek pesantren merupakan modelling yang nantinya akan dijadikan sebagai konsep asrama gaya baru. Demi mewujudkan hunian Rusunawa yang asri, aman dan nyaman serta religius, maka perlulah kiranya dibangun di atas lahan pesantren. Dalam hal ini Pesantren Darunnajah Cipining yang memiliki lahan wakaf seluas 70 ha. dan perkaplingan 100 ha. cuku layak untuk diwujudkan program pemerintah berupa Rusunawa.
Bogor, 24 Februari 2014 Pimpinan Pesantren,
KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
12
TIM PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA SEBAGAI ASRAMA SANTRI PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING
Penanggung jawab
: Yayasan Darunnanjah
Ketua
: KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc
Sekretaris
: Amin Songgirin, S.HI Deni Rusman
Bendahara
: M. Muddatsir, S.HI Tresna Amalia, S.Pd.I
Arsitektur
: 1. Ir. Syamsul Huda 2. Ir. Nurul Azizah
Struktur
: Ir. Ahmad Setiadi
Logistik
: Fatihin
Pembantu Umum
: H. Mustajab Anwar, S.Pd.I
Pelaksana
: H. Solihin
Pengawas
: Ridho Makky, S.Pd.I Bogor, 24 Februari 2014 Pimpinan Pesantren,
KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc
Rusunawa 2014 Pesantren DNC
13