Runtuhnya Kerjaan Melayu Langkat Akibat Revolusi Sosial 1946 Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Langkat Bang
September 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Runtuhnya Kerjaan Melayu Langkat Akibat Revolusi Sosial 1946 Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarak...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Negeri Langkat terletak di bagian barat Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh. Batas wilayah Negeri Langkat meliputi: sebelah utara uta ra berbat berbatasan asan dengan dengan Selat Selat Malaka Malaka dan Aceh, sebelah sebelah selatan selatan berbat berbatasan asan dengan den gan Tanah anah Karo, Karo, sebelah sebelah timur timur berbat berbatasan asan dengan dengan Kesult Kesultana anan n Deli, Deli, dan sebelah barat berbatasan berbatasa n dengan Negeri Tamiang. Tamiang. Langkat sekarang menjadi nama sebuah kabupaten, yang merupakan bagian dari wilayah provinsi Sumatera Utara. Stabat adalah ibu kota Kabupaten Langkat Provinsi Sumatara Utara. Sebelumnya ibu kota Kabupaten Langkat berkedudukan di Kotamadya Binjai, namun sejak diterb dit erbitk itkann annya ya Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerinta ntah h No. 5 Tahun ahun 1982 1982 kedudu kedudukan kan ibu ko kota ta Kabupaten Kabup aten Langkat Langkat dipindahk dipindahkan an ke Stabat. Stabat. Stabat merupakan merupakan kota kecamatan terbesa ter besarr sekali sekaligus gus dengan dengan jumlah jumlah pendud penduduk uk terpad terpadat at di Kabupa Kabupaten ten Langka Langkat, t, Kecamatan Stabat terdiri dari 6 Desa dan 6 Kelurahan. Kecamatan ini dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di Sumatra Utara ya yakn knii Sung Sungai ai Wampu ampu ya yang ng sekali sekaligu guss memi memisah sahka kan n ke keca cama matan tan in inii de deng ngan an kecama kec amatan tan wampu wampu di sebelah sebelah barat. barat. Berdasa Berdasarka rkan n tradis tradisii lisan lisan raja raja pertam pertamaa di daerah ini bernama “Wam Fu”. Ia diserang oleh Raja Cola yang berasal dari India sehingga sehing ga pusat kerajaan yang berkedudukan berkedudukan di Besitang Besitang itu hancur, hancur, maka Raja terpaksa mengadakan pengungsian bersama dengan orang besarnya ke daerah Gohor Lama dekat dengan kota Stabat sekarang. Itulah sebabnya sungai dekat kota Stabat kemudian kemudian menjadi Sungai Sungai Wampu, Wampu, yaitu mengambil mengambil nama dari Raja tersebut (T ( Tengku Admansyah, 1988: 40).
Berdasarkan sejarah, wilayah Stabat sebagai ibukota Kabupaten Langkat merupakan wilayah Kerajaan Stabat. Peninggalan Langkat mulai dari awal berdiri pada tahun 1500 oleh Dewa Syahdan sampai sebelum berdirinya Kesultanan Langkat oleh Tengku Musa, hanya sedikit yang diketahui oleh masyarakat Stabat khususnya dan masyarakat luas umumnya. Langkat merupakan salah satu Kerajaan dari beberapa Kerajaan Melayu yang berada di wilayah pesisir timur pulau Sumatra (sekarang disebut sebagai Sumatera Utara). Kerajaan ini terletak di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Uta ra. Langka Langkatt merupa merupakan kan salah salah satu satu kerajaa kerajaan n terkaya terkaya di Sumat Sumatra ra Timur, imur, di sampin sam ping g Kesultan Kesultanan an Deli Deli dan Kesultan Kesultanan an Serdang Serdang.. Silsil Silsilah ah Kerajaa Kerajaan n Langka Langkatt menyatakan bahwa nama leluhur Kerajaan Langkat yang terjauh diketahui adalah Dewaa Sahdan Dew Sahdan yaitu pada pada tahun tahun 1500 1500 M. Kemudi Kemudian an setelah setelah Dewa Dewa Syahda Syahdan n mening men inggal gal tahta tahta Pem Pemimp impin in Langka Langkatt digant digantika ikan n oleh oleh Dewa Dewa Sakti Sakti dan sesudah sesudah Dewa Sakti memerintah Marhum Guri. Tambo Langkat seterusnya mengatakan, bahwa sesudah marhum Guri, memerintah Raja Kahar. Raja Kahar diganti oleh anakny ana knyaa Badiuz Badiuzzam zaman. an. Ia mempun mempunyai yai anak anak 4 orang, orang, yaitu yaitu 1. Kejeru Kejeruan an Tuah Hita Hitam, m, 2. Raja Raja Wan an,, 3. Syah Syahda dan n da dan n 4. In Indr draa Bong Bongsu su.. Keemp Keempat at pu pute tera ra in inii memban mem bantu tu ayahny ayahnyaa memerin memerintah tah,, sebaga sebagaii orangorang-ora orang ng besar besar.. Badiuz Badiuzzam zaman an meninggal diganti oleh anaknya tertua, Kejeruan Tuah Hitam berkedudukan di Jentera Malai, sebuah kampung dekat Kota Dalam (H. Mohammad Said, 1981: 613-615). Pada pertengahan abad ke-19, kolonial Belanda mulai memasuki wilayah Sumatera Sumat era Ti Timur mur.. Alasan kedatangan kedatangan Belan Belanda da ke Sumatera Sumatera Timur, imur, yang kelak berimbas ke wilayah Langkat, adalah tembakau. Pada tahun 1861, seorang yang
mengaku dari keturunan kerajan Melayu Mela yu bersama Said Abdullah menemui seorang pedagang di Surabaya bernama Nienhuys. Abdullah mengaku bahwa ada sebuah tempat tem pat yang yang memili memiliki ki tanah tanah yang yang sangat sangat bagus bagus untuk untuk ditana ditanami mi tembak tembakau. au. Ia member mem berika ikan n beberap beberapaa contoh contoh tanama tanaman n tembak tembakau au yang yang dibawa dibawa langsu langsung ng dari dari tempatnya. Nienhuys tertarik dan pergi bersama Abdullah melihat lokasi yang dimaksud. Ternyat ernyataa apa yang yang dikatak dikatakan an Abdull Abdullah ah benar benar,, tanah tanah di pesisir pesisir timur timur Sumatera cukup bagus untuk ditanami tembakai. Nienhuys pun memulai usahanya penanaman tembakaunya dan cukup diminati oleh pasaran Eropa. Ekspansi perkebunan pun dimulai. Konsesi tanah oleh raja Deli dilakukan untuk membuka hutan-hutan menjadi perkebunan. Ekspansi tersebut meluas hingga ke wilayah Langkat. Konsesi tak lagi hanya pada raja di Deli, melainkan pada raja-raja di sekitarnya seperti Serdang, Asahan, dan khususnya Langkat. Pada awalnya, menurut Jan Breman (1997) Langkat Langkat tak langsung tunduk pada Belanda. Pada saat saa t itu Langkat berada di bawah pengaruh Aceh dan Inggris berada di belakang mereka. Namun setelah beberapa kali pameran militer dan melihat melih at keengganan keengganan Inggris untuk membantu, membantu, terutama terutama ketika traktat London London terjadi, Langkat takluk juga kepada Belanda. Lalu dimulailah babak baru bagi kesultanan Langkat. Takluknya akluknya Kesultanan Kesultanan Langkat kepada kepada Belanda Belanda memiliki memiliki dampak dampak baik bagi keluarga kerajaan. Konsesi tanah perkebunan memberikan keluarga kerajaan kekayaan kekay aan yang berlimpah ruah. Konon masyarakat masyarakat juga yang sempat menikmati menikmati kekuas kek uasaan aan Beland Belandaa di Langka Langkatt cukup cukup bahagi bahagiaa karena karena kehidu kehidupan pan serba serba enak. enak.
Konsesi Kon sesi perkeb perkebuna unan n diangg dianggap ap membaw membawaa kemakm kemakmura uran n oleh oleh sebagi sebagian an besar besar wilayah Kesultanan Langkat. Mema Me masu suki ki pe peri riod odee ke keme merd rdek ekaan aan In Indo done nesi sia, a, ke keku kuasa asaan an Bela Beland ndaa di Kesult Kes ultana anan n Langka Langkatt teranc terancam. am. Pada Pada akhirn akhirnya ya memang memang kekuas kekuasaan aan Beland Belandaa musnah, sebab proklamai kemerdekaan membuat seluruh kekuasaan Belanda yang ada di Indonesia I ndonesia hilang. Termasuk Termasuk juga kesultanan kes ultanan Langkat yang makmur. makmur. Pada masa proklamasi tersebut tersiar kabar bahwa Kesultanan Langkat enggan untuk berpisah dengan Belanda dan enggan untuk menjadi bagian wilayah Indonesia. Pada tahun 1946 muncul sebuah peristiwa yang lahir dari keengganan para kesultanan di Sumatera Timur untuk bergabung ke wilayah Indonesia. Peristiwa itu adalah Revolusi Sosial yang terjadi pada 1946-1948. Revolusi sosial merenggut nyawa sebagian besar keluarga kesultanan di Sumatera Timur. Kesultanan Langkat juga mendapat terkenan dampak tersebut dan dan
meng mengha hanc ncur urka kan n
Kesu Kesult ltan anan an
Lang Langka kat, t,
pe peme meri rint ntah ahan anny nya, a,
ju juga ga
pa para ra
keluarganya. Banyak yang terbunuh dan kondisi Langkat menjadi tidak keruan. Orang-orang Melayu, meskipun bukan anggota kerajaan, yang tidak bersepakat juga dibantai. Hak kekuasaan jatuh ke tangan para kaum revolusioner tersebut. Berdas Ber dasark arkan an lat latar ar belaka belakang ng tersebu tersebut, t, maka maka penuli penuliss tertari tertarik k mengka mengkaji ji Runtuhnya Kerajaan Langkat Akibat Revolusi Sosial 1946 .
1.2 Identifi Identifikasi kasi Masalah Masalah
Berdasarkan Uraian Latar Belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa pokok permasalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu: 1. Perjalanan Perjalanan historis historis Langkat Langkat sebagai sebagai wilayah wilayah kesultanan kesultanan di Sumatera Sumatera Timur Timur.. 2. Hubu Hubung ngan an Kesu Kesult ltan anan an Lang Langka katt de deng ngan an Bela Beland ndaa se sert rtaa pe peng ngar aruh uhny nyaa terhadap kemerdekaan Indonesia. 3. Jalinan Jalinan kuasa antara antara Kesultan Kesultanan an Langkat Langkat dengan dengan para para kelompok kelompok orga organisasi nisasi pro kemerdekaan (pelaku revolusi sosial) pada 1946-1948. 1946-1948. 1.3 Batasan Batasan Masal Masalah ah
Adapun batasan-batasan masalah yang dikaji oleh peneliti adalah: 1. Perkem Perkemban bang g Langka Langkatt sebagai sebagai kesul kesultan tanan. an. 2. Peran Peran Belan Belanda da kepada kepada Kesul Kesultan tanan an Langka Langkat. t. 3. Revolusi Revolusi Sosial Sosial 1946-194 1946-1948 8 dan dampakn dampaknya ya terhadap terhadap kehidupan kehidupan sosial. sosial. 1.4 Rumusan Rumusan Masala Masalah h Dari latar belakang belakang yang diuraikan diuraikan sebelumnya, sebelumnya, terdapat terdapat beberapa beberapa pokok pokok masa ma sala lah h ya yang ng menj menjad adii ka kaji jian an pe pene neli liti. ti. Masal Masalah ah-m -masa asala lah h ya yang ng di dika kaji ji ak akan an dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan operasional. Adapun rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Bagaimana latar belakang belakang berdirin berdirinya ya Kesultan Kesultanan an Langkat? Langkat? 2. Bagaim Bagaimana ana perkemba perkembanga ngan n hubung hubungan an antara antara Kesultana Kesultanan n Langka Langkatt dengan dengan pemerintah Kolonial Belanda? 3. Apa Apa lata latarr be bela laka kang ng da dan n da damp mpak ak te terja rjadi di Revo Revolu lusi si Sosia Sosiall di Kesu Kesult ltan anan an Langkat? 1.5 Tujuan Penelitian Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk Untuk mengeta mengetahui hui latar belakang belakang terjadiny terjadinyaa revolu revolusi si sosial sosial di Kesulta Kesultanan nan Langkat. 2. Mengidenti Mengidentifikasi fikasi dampak dampak kehidu kehidupan pan sosial sosial sebelum sebelum dan setelah setelah terjadin terjadinya ya revolusi sosial di Kesultanan Langkat. 1.6 Manfaat Manfaat Penelitia Penelitian n Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Menambah Menambah literatur literatur terhadap terhadap kajian kajian Revolusi Revolusi Sosial Sosial di Sumate Sumatera ra Timur Timur.. 2. Memb Member erik ikan an pema pemaha hama man n kepa kepada da masy masyar arak akat at da dan n kh khus usus usny nyaa ke kepa pada da kalangan kalan gan sejarawan sejarawan tentang tentang perkembang perkembangan an dan keruntuhan keruntuhan Kesultanan Langkat. 3. Seba Sebaga gaii info inform rmasi asi da dala lam m ka kaji jian an se sejar jarah ah lo loka kal, l, kh khus usus usny nyaa di Suma Sumate tera ra Utara.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Kajian Pustak Pustaka a
Tulisan tentang sejarah Langkat di Stabat memang sangat sulit penulis temukan,yang banyak penulis dapatkan hanya tulisan ataupun skripsi yang hanya membah mem bahas as secara secara umum umum mengen mengenai ai Sejarah Sejarah Langka Langkatt ataupu ataupun n Langka Langkatt setelah setelah menjadi Kesultanan serta sejarah Langkat di tempat atau lokasi lain bukan di Stabat Sta bat.. Seperti Seperti jurnal jurnal dari dari Sri Windari indari dengan dengan judul judul Kesult Kesultana anan n Langka Langkatt di Suma Su mate tera ra Ut Utar araa pada pada masa masa Sult Sultan an Abdu Abdull Aziz Aziz (1 (182 8277-19 1927 27 M). M). Dala Dalam m pembahasannya hanya membahas Langkat setelah menjadi Kesultanan atau
setel set elah ah Sult Sultan an Musa Musa menj menjad adii pe peng ngua uasa sa pe perta rtama ma setel setelah ah Lang Langka katt menj menjad adii Kesultanan, dan hanya membahas secara umum tentang Negeri Langkat tidak lebih leb ih mendal mendalam am apalag apalagii mengen mengenai ai jejak jejak situs situs pening peninggal galan an Langka Langkatt di Stabat Stabat.. Maka dari itu penulis ingin menulis tentang Langkat di Stabat beserta jejak situs peninggalannya, agar dapat memperjelas dan memberikan informasi yang lebih khusu dan jelas serta mendalam mengenai jejak situs peninggalan Langkat di Stabat. Inform Inf ormasi asi tentan tentang g Langk Langkat at di Stabat Stabat banyak banyak penuli penuliss dapatk dapatkan an melalu melaluii buku-buku yang berkaitan denganLangkat dan informan yang mengetahui tentang seja sejara rah h Lang Langka katt di Stab Stabat at.. Pe Penu nuli liss akan akan meng mengur urai aika kan n Se Seja jara rah h da dan n situ situss peninggalan Langkat di Stabat berdasarkan literatur yang sudah di dapat antara lain: Di dalam Buku tulisan dari John Anderso Anderson n yang berjudul Mission to the East Coast of Sumatra in 1823. Dal Dalam am perjal perjalana ananny nnyaa di Sumater Sumateraa Timur imur umumnya dan khususnya di JenteraMalai (Stabat) dengan terlebih dahulu kehulu Sungai Wampu John Anderson menemui Wan Sopan ayahanda Sutan Mat Syekh dan tel telah ah menyak menyaksik sikan an bahwa bahwa Sungai Sungai Wamp Wampu u pada pada saat itu dikawa dikawall 9 kapal kapal perang Jongkong yang berdinding kayu tebal dan berlapis besi dan hanya mungkin dihancurkan dengan menggunakan peluru meriam seberat 6 pound (3 kilogram) yang berguna untuk menjaga keamanan negeri serta menjaga jalur-jalur pelayaran Negeri Langkat yang pada masa itu mempunyai jalur perdagangan dengan deng an Inggris, Inggris, Arab, Mesir dan Cina. Pada kunjungan kunjungan John Anderson Anderson ini Sutan Mat Syekh diperkirakan masih berusia kurang lebih 2 tahun.
Dinasti Langkat yang paling awal adalah Dewa Syahdan. Diperkirakan masa kekuasaannya tahun 1500-1580. Dewa Syahdan mempunyai putera bernama Dewa Sakti. Ia bergelar Kejeruan Hitam. Dewa Sakti mangkat digantikan oleh puteranya, yang setelah mangkatnya bergelar Marhom Guri. Dimakamkan di Buluh Cina, Hamparan Perak sekarang. Dewa Sakti hilang raib kemungkinan tewas tew as dalam dalam penyer penyerang angan an Aceh, Aceh, peristi peristiwa wa penyer penyerang angan an ini diperk diperkira irakan kan pada pada tahun 1539. Marhom Guri digantikan oleh puteranya Raja Kahar, anak-anaknya yang lain ialah Sultan Husin keturunan Bangsawan Bahorok dan seorang puteri bernama Dewi Tahrul. Raja Kahar pendiri Kerajaan Keraja an Langkat dan berpusat di Kota Dalam, daerah antara Stabat dengan Kampung Inai, kira-kira pertengahan abad ke-18. Ia dimakamkan di Buluh Cina juga. Raja Kahar berputera Badiulzaman bergelar Sutan Bendahara, seorang berpribadi kuat dan dengan cara damai telah memperluas daerahnya. Ia dimakamkan di Punggai, bergelar Marhom Kaca Puri. Badiulzaman mempunyai 4 orang anak laki-laki yaitu Kejeruan Tuah Hitam, Wan Jabar yang mendirikan Selesai, Syahban di Punggai dan Indra Bongsu yang tetap bersama Kejeruan Hitam tinggal di Kota Dalam. Ketika Badiuzzaman meninggal dunia ia digantikan oleh puteranya yang tertua Kejeruan Tuah Hitam, ia menetap di Jentera Malai, sebuah kampung dekat Kota Dalam. Keempat bersaudara ini memerintah dengan otonomi masing-masing dengan Kejeruan Hitam sebagai pimpinan tertinggi hingga memasuki abad ke-19, pada saat itu Langkat merupakan daerah taklukan Siak yang menyerang dan menaklukkan Langkat peristiwa itu pada tahun 1815. Kejeruan Hitam bergabung dengan Sultan Panglima Mengedar Alam dari Deli untuk merebut pemerintahan kembali dari tangan Siak dan pergi ke Deli untuk keperluan itu guna mendapatkan
bantuan manusia, senjata dan amunisi. Setelah memperoleh bantuan lalu ia menghi men ghilir lir sungai sungai Deli Deli untuk untuk dibawa dibawa ke Langka Langkat. t. Ia membaw membawany anyaa bersam bersamaa kawannya kawan nya bernama bernama Banding. Banding. Namun, ketika ketika menghilir menghilir membawa bantuan bantuan itu sejumlah sejuml ah mesiu meledak karena tidak pada ditempatnya. ditempatnya. Tatkala Tatkala itu mereka pun sedang asik mandi. Akibat Akibat dari ledakan mesiu itu menewaskan mereka. Putranya Putranya tertua ter tua,, Raja Raja Nobatsy Nobatsyah, ah, ia seoran seorang g pemuda pemuda yang yang cekata cekatan, n, bertek bertekad ad merebu merebutt pemerintahan dengan bantuan Sultan Panglima dari Deli. Oleh karena konflik itu perdagangan di negeri ini banyak terganggu sehingga s ehingga perkelahian antara kepalakepala daerah pun terjadi (T. (T. Luckman Sinar 2006:100-101). Raja Langkat yang keenam yaitu Raja Bendahara (Nobatsyah) merupakan putera tertua Raja Tuah Hitam(Raja Langkat ke V) yang telah meninggal, menjadi Raja Langkat yang keenam menggantikan ayahnya yang tewas. Pada saat itu Langkat adalah wilayah taklukan Siak pada tahun 1815. Untuk jaminan kesetiaan Langka Lan gkat, t, dua orang orang putera putera Langka Langkatt yaitu yaitu putera putera dari dari Kejeru Kejeruan an Tuah Hitam Hitam bernama Nobatsyah dan seorang putera dari Indera Bongsu bernama Raja Ahmad, dibawa dib awa ke Siak Siak untuk untuk mendap mendapatk atkan an indokt indoktrin rinasi asi (cuci (cuci otak). otak). Di Siak Siak mereka mereka dikawi dik awinka nkan n dengan dengan puteri puteri keluar keluarga ga Kesultan Kesultanan an Siak. Siak. Nobatsy Nobatsyah ah dikawi dikawinka nkan n de deng ngan an Ten engk gku u Fati Fatima mah h da dan n Raja Raja Ahma Ahmad d ka kawi win n de deng ngan an Ten engk gku u Kana Kanah. h. Perkawinan Raja Ahmad inilah melahirkan seorang putera bernama Tengku Tengku Musa. Tiada berapa berapa lama lama kemudi kemudian an Nobatsy Nobatsyah ah dan Raja Raja Ahmad Ahmad dikemb dikembali alikan kan ke Lang La ngka katt un untu tuk k be bersa rsama ma-s -sam amaa meme memeri rint ntah ah Lang Langka kat. t. Sa Saud udar araa se sewal walii da dari ri Nobatsyah dan Ahmad
yaitu salah seorang putera dari Wan Jabar (penguasa
daerah Selesai) telah menetap di Stabat dan menjadi Raja di Stabat. Anak Raja
Wan Jabar tersebut yaitu Wan Wan Sopan yang bergelar bergelar Sutan Japura yang menjadi menjadi Raja di Stabat. Persain Per saingan gan saling saling pengar pengaruh uh antara antara Nobatsy Nobatsyah ah dan Raja Raja Ahmad Ahmad mulai mulai terjadi, tiada berapa lama terjadilah perebutan kekuasaan antara Nobatsyah dan Ahmad pada tahun 1820. Kemudian Nobatsyah mati terbunuh, setelah wafatnya Nobatsyah maka Raja Ahmad lah satu-satunya yang memerintah Langkat yang diakui Kesultanan Siak. Pada tahun 1840 Raja Ahmad wafat di Kota Dalam (Djohar Arifin Husin 2013:9-11). 2013:9-11). Setela Set elah h wafatn wafatnya ya Raja Raja Ahmad Ahmad terjad terjadii kekoso kekosonga ngan n di dalam dalam Kerajaa Kerajaan n Langkat, belum ada langsung calon pengganti Raja Langkat. Tiada beberapa lama setelah wafatnya Raja Ahmad maka Wan Sopan Raja Stabat meninggal dunia pula. Ia digantikan oleh anaknya Sutan Mat Syekh Syekh (Djohar Arifin Husin 2013:17). Sehubu Seh ubunga ngan n dengan dengan inilah inilah anak anak Raja Raja Ahmad, Ahmad, Tengku engku Musa Musa (Teng (Tengku ku Ngah) yang dibesarkan dan sudah dewasa di Siak datang ke Langkat. Semula menuru men urutt ketent ketentuan uan Sultan Sultan Siak, Siak, anak anak Nobatsy Nobatsyah ah yang yang lahir lahir di Siak Siak (Teng (Tengku ku Maharaja) akan mewarisi Langkat. Karena ia sudah meninggal, dapatlah Tengku Ngah menduduki Kerajaan dengan pengakuan Sultan Siak. Kepadanya diberi oleh Sultan Siak gelaran Sutan Bendahara. Tapi setelah Nobatsyah terbunuh masih ada seorang paktuanya yang lain, yaitu Raja Wan Sopan, yang beranak laki-laki. Anak Raja Wan Sopan, Sutan Muhammad Syekh (Mat Syekh) mewakili Stabat. Setelah Rajaa Wan Sopan Raj Sopan mening meninggal gal,, Mat Syekh Syekh lah mengga mengganti ntikan kannya nya.. Matseh Matseh ingin ingin menguasai Langkat seluruhnya menggantikan kursi Tengku Ngah. Dalam hal ini Deli menyokong Mat Syekh, diantara sebabnya ialah bahwa saudara perempuan
Sultan Deli menjadi isteri Mat Syekh. Mula-mula Mat Syekh mempergunakan jalan yang mudah. Seorang adik perempuannya perempuannya dikawinkan dengan Tengku Ngah. Kelihatannya maksud ini akan tercapai, tapi Tengku Ngah sadar kembali sesudah istrinya (adik Mat Syekh) meninggal dunia. Tengku Ngah berusaha keras mengatasi meng atasi tekanan Mat Syekh, dalam dalam mengahadapi mengahadapi itu Tengk Tengku u Ngah tidak lagi dapat mengaharapkan bantuan dari Siak, sebab Siak pun sedang kusut. Dalam pada itu baiklah diingatkan bahwa perkembangan disekitar masa itu di Langkat masa pancaroba disana. Pertama, perebutan kursi Kerajaan antara Tengku Ngah dan Mat Syekh. Kedua, kegiatan beberapa Raja kecil lain untuk mendapat atau mempertahan memp ertahankan kan kedudukann kedudukannya. ya. Dan ketiga, ketiga, pergulatan pergulatan masing-masin masing-masing g dalam melancarkan melan carkan siasatnya untu untuk k menguasai menguasai perkembanga perkembangan n politik politik di Langkat Langkat itu. Tengku Ngah adalah beribu puteri Siak, dibesarkan dan dididik disana. Tiada menghe men gheran rankan kan bahwa bahwa ia tidak tidak akan akan pro-Ac pro-Aceh eh walaup walaupun un dari dari alur alur Ayahnya yahnya beberapa tingkat keatas menegaskan bahwa ia adalah keturunan Marhum Guri. Karena peristiwa ini terjadi dalam rangka kegiatan Belanda untuk merongrong wilaya wil ayah h Aceh bagian bagian pantai pantai terjau terjauh h di sebelah sebelah timur timur,, maka maka terasal terasalah ah bahwa bahwa kekusutan disana bertalian dengan kegiatan itu, dan kesibukan disanapun tidak berdiri sendiri pula (H. Mohammad Said 1981:616-617). 1981:616-617). Sutan Mat Syekh Syekh dilahirkan dilahirkan tahun 1821 di pusat Kerajaan Langkat yakni Jentera Malai yang dikenal sekarang dengan nama Stabat ibu kota Kabupaten Langkat. Kerajaan ini berbatas dengan Kerajaan Aceh. Sutan Mat Syekh adalah satu-satunya satu-sa tunya pewaris tahta Kerajaan Kerajaan Langkat Langkat memerintah memerintah negeri ini dengan dengan adil, arif, dan bijaksana bijaksana serta menjadi menjadi tumpuan tumpuan harapan harapan dan sanjungan rakyat, karena ne nege geri ri Melay Melayu u Lang Langka katt dika dikala la itu itu su sung nggg gguh uh ge geme merla rlapa pan n ib ibara aratt ha hamp mpara aran n
permadani hijau bagaikan cahaya permata jambrut di sudut timur pulau Sumatera da dan n meng mengan andu dung ng ba bany nyak ak pe perh rhat atia ian n serta serta da daya ya ta tarik rik ya yang ng sanga sangatt memi memika katt terrmasuk Belanda. Pada saat itu peradaban Negeri Langkat yang berpusat di Jentera Malai berada dipinggir Sungai Wampu Wampu telah maju ditandainya dengan hilir mudikn mud iknya ya kapal-k kapal-kapa apall besar besar dan singga singgah h di Pelabu Pelabuhan han Jentera Jentera Malai Malai terbuk terbukti ti dengan den gan dikunj dikunjung unginy inyaa negeri negeri ini oleh oleh Jhon Jhon Anderso Anderson n salah salah seorang seorang utusan utusan Gubernur Inggris di Penang. Pada kunjungan ini Sutan Mat Syekh diperkirakan masih berusia lebih kurang 2 tahun ( MABMI Langkat 1996:1). Negeri Langkat yang dipimpin oleh Sutan Mat Syekh memiliki daerah yang amat subur yang kemudian dikenal dengan tumbuhnya tembakau Deli dikala itu amatlah tersohor keseluruh penjuru dunia membuat Belanda sangat tergiur. Namun bila ditinjau dari strategi perang, Langkat merupakan daerah yang amat strateg stra tegis is sekali sekali yang yang mau tidak tidak mau mengun mengundan dang g selera selera Kerajaa Kerajaan n Aceh Aceh dan Belanda. Adapun kepentingan-kepentingan yang sangat mendesak oleh kedua ini adalah sebagai berikut: - Bag Bagii Kerajaan Kerajaan Aceh Aceh Negeri Negeri Langka Langkatt adalah pintu pintu gerbang gerbang utama utama Beland Belandaa untuk unt uk menyer menyerang ang Aceh, sehing sehingga ga Langka Langkatt harus harus segera segera dikuas dikuasai ai dan dijadikan benteng pertahanan yang utama. - Bag agii Belanda Negeri Langkat haru russ segera dire reb but dengan cara bagaimanapun bila perlu dengan cara dalih dan tipu muslihat, Langkat harus terlebih dahulu dikuasai untuk kemudian dijadikan basis pasukan Belanda guna menyerang Aceh. Saat itu Negeri Langkat merupakan sebuah bom waktu yang kelak akan merupakan sebuah bom waktu yang akan meledakkan pertempuran-pertempuran
yang yan g dahsya dahsyatt di Negeri Negeri ini. ini. Sutan Sutan Mat Syekh Syekh seorang seorang bergam bergamaa Islam, Islam, yang yang mempunyai akidah yang kuat sudah dapat kita duga bahwa ia beserta rakyatnya berpihak kepada Kerajaan Aceh. Setelah melihat kenyataan ini Belanda semakin gelisa gel isah h dan menyad menyadari ari benar benar bahwa bahwa untuk untuk merebu merebutt Negeri Negeri Langka Langkatt jalanny jalannyaa tidaklah mudah seperti yang diharapakan, dengan segala macam usaha, dalih, dan bial perlu dengan cara tipu muslihat agar Langkat dapat direbut dan dikuasai. Seperti seorang yang mengantuk diberikan bantal, bak kata pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba, Kerajaan Siak memohon kepada Belanda untuk mengamankan wilayah taklukannya pada tahun 1858 yang dikenal dengan nama “Traktat Siak”. Adapun Ada pun politi politik k kontra kontrak k yang yang ditand ditandatan atangan ganii oleh oleh Sultan Sultan Siak Siak dengan dengan Bela Be land ndaa pa pada da tang tangga gall 1 Pebr Pebrua uari ri 18 1858 58 ya yang ng mana mana di dima masu sukk kkan an be begi gitu tu saja saja Sumatera Timur dan Tamiang menjadi sebahagian wilayah Siak, hanyalah tipuan belaka dan tidak sah sama sekali baik ditinjau dari sudut de jure maupun de fakto (H. Mohammad Said 1981:629). Langka Lan gkah h awal Beland Belandaa merenc merencank ankan an stategi stategi dalam dalam mengus mengusai ai Negeri Negeri Langkat dengan menggunakan politik “Devide et Empera” yaitu dengan memecah belah dan kemudian dikuasai. Belanda yang bersekutu dengan Siak pada saat itu mulai gencar melakukan cara dan strategi untuk dapat menguasai Negeri Langkat. Beland Bel andaa mulai mulai memben membentuk tuk pemeri pemerinta ntahan han tandin tandingan gan dengan dengan mengan mengangka gkatt dan mengutus seorang Raja yang dapat bekerjasama dengan Belanda dan Siak di Negeri Langkat, sudah s udah tentu ini merupakan tantangan yang berat bagi Sutan Mat Syekh, sungguh ia benar-benar menyadari bahwa semua ini adalah tingkah pola Belanda dan Siak untuk merongrong kewibawaan serta kekuasaan yang mutlak atasnya di Negeri Langkat. Sebagai seorang Raja Sutan Mat Syekh adalah sangat
bijaksana, terlebih dahulu mencari jalan diplomasi politik dengan mengawinkan adik kandung Sutan Mat Syekh dengan Raja utusan Belanda yaitu Tengku Musa yang merupakan anak dari Raja Ahmad yang lama tinggal di Siak. Inilah tindakan Sutan Mat Syekh yang amat bijaksana, namun usaha ditangan hamba tetapi Tuhan jualah yang menentukan segalanya. Setela Set elah h beberap beberapaa tahun tahun mening meninggal gal pulala pulalah h adik adik peremp perempuan uan Sutan Sutan Mat Syekh Sye kh menyeb menyebabk abkan an suamin suaminya ya sadar sadar akan akan tugasn tugasnya. ya. Hal ini menyeb menyebabk abkan an kembali bangkit niatnya untuk segera merebut tahta Negeri Langkat dari Sutan Mat Syekh. Syekh. Sutan Sutan Mat Syekh Syekh yang yang secara secara adat adat Melayu Melayu diakui diakui sebaga sebagaii Raja Raja Langkat ini pada saat itu sudah menjalin kerjasama yang baik dengan Tuanku Hasyim (Panglima Mandala Kerajaan Kerajaan Aceh Wilayah Timur) Timur) mulai menggempur menggempur Raja yang ingin merongrong Sutan Matsyekh sebagai Raja Langkat. Sutan Mat Syekh yang didukung oleh berbagai pihak termasuk rakyat Langkat dan Aceh dengan mudah mendesak Tengku Musa sampai ke daerah Tamiang, kemudian Musa kembali ke Siak memohon bantuan Belanda dan Siak agar ia dapat merebut tahta Kerajaan Langkat (MABMI Langkat 1996:6-7). Belanda mencoba berupaya membujuk Sutan Mat Syekh, namun Sutan Matsye Mat syekh kh dikena dikenall tidak tidak mau berkom berkompro promi mi dengan dengan Beland Belanda, a, pada pada tahun tahun 1862 1862 Bela Be land ndaa meng mengiri irim m ko kont nteli elirn rnya ya Cast Cast Baro Baron n de Raet Raet ke je jent nter eraa Mala Malaii un untu tuk k membuj mem bujuk uk Sutan Sutan Matsye Matsyekh kh agar agar mau bekerj bekerjasam asamaa dengan dengan Beland Belandaa namun namun Matsyekh menolak dan mengusir serta menghina kontelir Belanda itu. Cast baron de Raet merasa usahanya gagal bahkan menerima hinaan dari Sutan Mat Syekh benar-benar merasa tersinggung dan langsung mengultimatum mengancam Sutan mat Syekh. Ultimatum Belanda ini secara spontan dijawab oleh Sutan Mat Syekh
yaitu:: KALAU yaitu KALAU LANGKA LANGKAT HENDAK HENDAK DIZARAH DIZARAH TUAN BAY BAYAR DENGAN DENGAN DARAH. Meliha Mel ihatt gelaga gelagatt perang perang sudah sudah tampak tampak mengam mengamban bang g menjela menjelang ng datang datang,, Sutan Mat Syekh mempersiapkan sejak dini kekuatan serta membahas medan pertempuran pada perang akbar yang akan dihadapi nanti serta menjaga daerahdaerah yang merupakan kantung-kantung strategis dan cara berperang yang akan dilaksa dil aksanak nakan. an. Serta Serta sistim sistim penyal penyalura uran n senjat senjataa dan perole perolehan han makana makanan n serta serta dukungan dari Raja tetangga dengan Negeri Langkat terutama Kerajaan Aceh memberi strategi serta siasat-siasat bila situasi perang dapat berubah sewaktuwaktu dan kemungkinan yang akan terjadi maupun kebijaksanaan lain. Tekad dan sem sembo boya yan n
pera perang ng
pu pun n
tela telah h
ditet itetap apka kan n
yait yaitu u
se sema mang ngat at
fisa fisab bilil ililla lah h,
mempertahankan tanah tumpah darah dari Belanda. Tiada kenal kata dan istilah menyerah apalagi berkompromi dengan Belanda, biarlah mati syahid bersimbah darah dari pada kalah dan menyerah serta terjajah (MABMI Langkat 1996:8). Deng De ngan an de demi miki kian an se secar caraa to total tal selur seluruh uh rakya rakyatt Lang Langka katt siap siap be berg rgol olak ak walaupun masih adanya terdapat perselisihan kecil di Langkat saat itu, namun kesemu kes emuany anyaa bersepa bersepakat kat dan bertek bertekad ad tidak tidak ingin ingin tunduk tunduk dibawa dibawah h kekuas kekuasaan aan penjajah Belanda (H. Mohammad Said 1981:622). 1981:622). Negeri Langkat yang berbatas dengan Kerajaan Aceh di diami dan di huni oleh oleh 5 suku suku bang bangsa sa se sepe pert rtii Mela Melayu yu,, Aceh Aceh,, Karo Karo,, Al Alas as da dan n Gayo Gayo te terl rlih ihat at mengir men girimk imkan an putra-p putra-putr utraa terbaik terbaiknya nya untuk untuk berkum berkumpul pul memben membentuk tuk pasuka pasukan n gabung gab ungan. an. Mobili Mobilisasi sasi total total untuk untuk menghi menghimpu mpun n kekuat kekuatan an tempur tempur didarat didaratan an mencerminkan Negeri Langkat dikala itu diselimuti susasana perang.
Ultima Ult imatum tum Cast Cast Baron Baron de Raet Raet rupany rupanyaa bukan bukan hanya hanya sekeda sekedarr gertak gertak sambal terhadap Sutan Mat Syekh hal ini ditandai dengan, Netscher (Agustus 1862) dengan kapal perangnya mencoba masuk ke ke Langkat, percobaannya percobaannya gagal oleh kekuatan pertahanan Tuanku Hasyim, penyerbuan dari daratpun tidak dapat dilakukan (H. Mohammad Said 1981:624). Armada laut Netscher tercatat 4 kali mencoba menjamah Langkat dari laut maupun daratan, akhirnya dengan perasaan kekecew kek ecewaan aan Beland Belandaa terpak terpaksa sa pulang pulang kekand kekandang ang setelah setelah menyad menyadari ari kekuat kekuatan an gabungan Sutan Mat Syekh yang bertempur di darat dan Tuanku Hasyim dilaut Kerajaan Aceh dipusatkan di Pulau Kampai yang sangat strategis serta dikawal oleh lebih kurang 200 kapal perang yang diperlengkapi dan persenjatai dengan meriam-meriam membuat Netscher kecut (MABMI Langkat 1996:10). Melihat kemampuan pasukan tempur Sutan mat Syekh dengan semangat perang yang tinggi mengalami banyak kemajuan di daratan Langkat dengan amat terges ter gesa-ge a-gesa sa Beland Belandaa segera segera memint memintaa bantua bantuan n ke pusat pusat Pemerin Pemerintah tahan an Hindia Hindia Bela Be land ndaa di Bata Batavi viaa (Pul (Pulau au Jawa) Jawa).. Kare Karena na suda sudah h tida tidak k da dapa patt la lagi gi mena menaha han n nafsun naf sunya ya maka maka Beland Belandaa lalu lalu memper mempersiap siapkan kan suatu suatu eksped ekspedisi isi milite militerr lengka lengkap p besar-besaran ke Sumatra Timur, Timur, untuk menundukkan Raja-Raja Melayu yang masih ingkar mengakui pertuanannya, dan jika masih melawan Raja-Raja tersebut akan aka n dibuan dibuang, g, kampun kampung-k g-kamp ampung ung akan akan dibumi dibumi hangus hanguskan kan dan Keraja Kerajaann annya ya menjadi daerah langsung Hindia Belanda. Ekspedisi ini berangkat dari Betawi dengan den gan Beslit Beslit Guber Gubernur nur Nomor Nomor 1 tangga tanggall 25 Agustus Agustus 1865 1865 dengan dengan kekuat kekuatan an sebagai berikut: 1. Seteng Setengah ah batalion batalion Infantr Infantrii dengan dengan staf satu detaseme detasemen n terdiri terdiri 1 opsir opsir 25 orang artileri, 2 veldhouwister, 2 mortir 12 inci, 2 Dokter dan
stafnya, 179 serdadu Belanda totok dan 227 orang serdadu Belanda hitam. 2. Kapal-k Kapal-kapa apall perang dan transp transport ort terdiri terdiri dari kapal-k kapal-kapa apall : Dja Djambi mbi,, Amsterdam, Montrade, Delfzijn dan beberapa Kruisboten. 3. Kapal-kapal Kapal-kapal perang perang Beland Belandaa tersebut tersebut mengangku mengangkutt juga 1000 1000 orang orang (T. (T. Luckman Sinar 1986:72). Armada laut Belanda yang dilengkapi dengan ribuan serdadu dan peralatan perang yang modern, akhirnya tiba di Pulau Kampai. Setelah bertempur dalam beberapa hari akhirnya Belanda berhasil memukul mundur armada laut Kerajaan Aceh, dan mendaratkan mendaratkan ribuan pasukannya pasukannya dibumi Langkat. Langkat. Walaupun alaupun Pulau Pulau Kampai sudah jatuh ketangan Belanda, namun untuk menaklukkan Sutan Mat Syekh bukanlah bukanlah hal yang mudah, mudah, karena disamping disamping masih mempunyai mempunyai kekuatan kekuatan tempur darat yang handal Sutan Mat Syekh juga mendapat dukungan dari segenap raky rakyat at Lang Langka katt se serta rta Raja Raja-Ra -Raja jaya yang ng be berte rteta tang ngga ga de deng ngan an Nege Negeri ri Lang Langka katt diperkirakan menghadapi pasukan tempur Sutan Mat Syekh akan jatuh korban yang tidak sedikit dipihak Belanda. Sadar akan sulitnya menaklukkan Mat Syekh sertaa menghi sert menghinda ndari ri besarny besarnyaa jat jatuh uh korban korban dipiha dipihak k Beland Belanda, a, Beland Belandaa segera segera mengam men gambil bil jalan jalan pintas pintas menggu menggunak nakan an akal akal lic licikn iknya ya yaitu yaitu dengan dengan jal jalan an tipu tipu muslihat Sutan Mat Syekh harus dapat ditawan. Beland Bel andaa berhas berhasil il membu membujuk juk seorang seorang yang yang sangat sangat dihorm dihormati ati Sutan Sutan Mat Syekh Sye kh yang yang berada berada diluar diluar Keraja Kerajaan an Langka Langkat, t, dan sengaja sengaja mengun mengundan dang g dan menj me njam amu u Suta Sutan n Mat Syek Syekh h da dala lam m acara acara ad adat at pe perk rkawi awina nan n ya yang ng meru merupa paka kan n perangkap ampuh untuk memancing Mat Syekh keluar dari Langkat lalu kemudian dikepung dan di sergap. Karena bagi seorang Muslim sejati, undangan adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi dengan kehadiran apalagi undangan
ini datang dari orang yang sangat dihormatinya. Tipu muslihat ini berhasil, Sutan Mat Syekh akhirnya disergap di Hamparan Perak dan kemudian di tawan Belanda pada tahun1865 (MABMI Langkat Langkat 1996: 13). Sudah menjadi kesepakatan dipihak Belanda dikala itu bahwa apabila ada seoran seo rang g Raja Raja ya yang ng mela melawa wan n da dan n memp mempun unya yaii pe peng ngar aruh uh be besar sar serta serta mamp mampu u memberikan perlawanan sengit dan berarti serta dapat ditawan Belanda, maka Bela Be land ndaa
akan akan menj menjat atuh uhka kan n
huku hukuma man n
“Bua “Buang ng””
se sepe pert rtii
ha haln lnya ya Pe Peng nger eran an
Diponegoro, Cut Nyak Dien, Imam Bonjol dan lain sebagainya. Beradasarkan Beslit Pemerintah Hindia Belanda tanggal 27 Mei tahun 1866 Nomor 7 Sutan Mat Syekh dibuang ke Cilacap. Sutan Mat Syekh dibuang dengan menggunakan kapal perang khusus Belanda bernama “Dassoon” dan sampai akhir hayatnya tetap tidak mau berkompromi dengan Belanda ( Artikel Harian Waspada 8 Januari 1994 dengan judul Sutan Mat Syekh Pejuang Dari Stabat). Di dalam dalam Nota Nota Polit Politik ik Kontra Kontrak k Langka Langkatt 1893 1893 diakui diakui bahwa bahwa Mat Syekh Syekh adalah Raja Langkat (T. (T. Luckman Sinar 1986:124). 2.2 Kerangka Kerangka Konseptual Konseptual 1. Revo Revolu lusi si Sosi Sosial al
Revolusi Revol usi sosial merupakan merupakan suatu doktrin doktrin diktator diktator proletariat proletariat Trotskyisme Trotskyisme yang berasal dari Leon Trotsky yang juga dikenal sebagai paham dari Komunis Internasional keempat terhadap struktur kelas serta penciptaan aturan-aturan sosial yang baru. Dalam suatu pergolakan, pergolakan, maka akan terbuka suatu zaman baru dalam ke kehi hidu dupa pan n masy masyar arak akat at dika dikaren renak akan an terj terjad adin inya ya trans transfo form rmas asii ya yang ng lu luas as da dan n fundamental. Menurut Paul B. Horton (1984) Revolusi sosial berlangsung secara besar besaran dan tiba-tiba dengan menggunakan kekerasan. Pemberontakan yang
ditandai oleh perubahan penguasa tanpa ada perubahan sistem kelas sosial atau distri dis tribus busii kekuasa kekuasaan an dan pendap pendapata atan n di kalang kalangan an kelomp kelompok ok masyar masyaraka akatt tidak tidak termasuk ke dalam revolusi sosial. Para orang revolusioner menentang pengikut gerakan gerak an reformasi, reformasi, karenan karenan orang-oran orang-orang g ini berkeyakin berkeyakinan an bahwa reformasi yang berarti tidak mungkin tercipta bilamana sistem sosial yang ada tetap berlaku. Mereka berpandangan bahwa perubahan mendasar hanya mungkin terlaksana bila siste sistem m sosia sosiall ya yang ng be berla rlang ngsu sung ng da dapa patt di diga gant ntii da dan n ka kaum um el elit it di disi sing ngki kirk rkan an.. Penyingki Penyi ngkiran ran kaum elit seringkali seringkali dilaksanaka dilaksanakan n dengan dengan cara menghuku menghukum m atau mengasingk meng asingkan an mereka. mereka. Pada kebanyakan kebanyakan revolusi, beberapa beberapa kelompok kelompok bersatu untuk meruntuhkan rezim penguasa. Setelah itu terjadilah persaingan sengit antarkelompok untuk memperebutkan kekuasaan. Sala Salah h satu satu be bent ntuk uk tind tindak akan an revol revolus usii sosia sosiall ya yang ng di dila laku kuka kan n ad adala alah h terorisme. Terorisme termasuk ke dalam pergerakan revolusi yang menggunakan taktik pengeboman, penculikan, penyekapan, pembajakan dan pembunuhan. 2. Kehi Kehidu dupa pan n Sos Sosia iall Di Indone Indonesia sia kehidu kehidupan pan sosial sosial dikena dikenall sebaga sebagaii sistem sistem sosial sosial budaya budaya.. Sistem sosial budaya Indonesia Indonesia adalah sebagai totalitas totalitas nilai, nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara neg ara Pancasi Pancasila la ke dalam dalam segala segala segi segi kehidu kehidupan pan berban berbangsa gsa dan berneg bernegara ara (Muttaqin, 2010: 15-30). Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak, fungsi, struktu stru ktur, r, dan proses proses sistem sistem sosial sosial budaya budaya Indone Indonesia sia yang yang diimpl diimpleme ementa ntasik sikan an haruslah merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 1945,,
tran transf sfor orma masi si
se sert rtaa
pemb pembin inaa aan n
sist sistem em
so soci cial al
bu buda daya ya ha haru russ
te teta tap p
berkepribadian Indonesia. Raymond Firth mengemuk akan bahwa konsep konsep struktur sosial sosial merupakan Firth mengemukakan alat analisis yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang tingkah laku
manusia dalam kehidupan sosial. Dasar yang penting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang jelas penting dalam menentukan tingkah laku manusia, yang apabila relasi sosial itu tidak dilakukan, maka masyarakat itu tak terwujud status,, peranan, peranan, nilai-nilai, norma, lagi. Struktur sosial juga dapat ditinjau dari segi status dan institusi sosial dalam suatu relasi. Nilai adalah pembentukan mentaliatas yang dirumuskan dari tingkah laku manusia sehingga menjadi sejumlah anggapan yang hakiki, baik, dan perlu dihargai. Dari pendapat Raymond Firth dan Max Weber, sist sistem em nil nilai ai yang yang harus harus diwuju diwujudka dkan n atau atau disele diselengg nggarak arakan an dalam dalam kehidu kehidupan pan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditemukan dalam proses pertumbuhan ideologi Negara Negara (Ritzer, 2012: 1031). pancasila sebagai dasar falsafah atau falsafah atau ideologi Jadi, struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat merujuk pada nilai-nilai yang terkandung terkandung dalam Pancasila yang terdiri terdiri atas tata nilai, seperti: nilai agama (nilai kebenaran, nilai moral, nilai vital, nilai material), tata sosial, dan tata laku. Dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka tata laku harus berpedoman pada norma-norma yang berlaku, yaitu: norma agama, norma kesusilaan/kesopanan, norma adat istiadat, norma hukum setempat, norma hukum Negara.
2.3 Kerangka Berfikir Perkembangan Perkembang an Kesultanan Langkat
Hubungan Kesultanan Langkat dengan Pemerintah Kolonial Belanda Revosil Sosial di Lankat: Latar Belakang dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial
Keterangan: Ker Kerajaa ajaan n Langka Langkatt merupa merupakan kan salah salah satu satu dari dari beberap beberapaa dari dari Kerajaan Melayu yang berada diwilayah pesisir timur pulau Sumatra (sekarang disebu dis ebutt sebaga sebagaii Sumater Sumateraa Utara) Utara).. Kerajaa Kerajaan n ini terleta terletak k di wilaya wilayah h Kabupa Kabupaten ten Langka Lan gkat, t, Sumate Sumatera ra Utara. Utara. Kerajaa Kerajaan n Langka Langkatt merupa merupakan kan salah salah satu Keraja Kerajaan an terkaya di Sumatra Timur, disamping Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang. Silsilah Kerajaan Langkat menyatakan bahwa nama leluhur Kerajaan Langkat yang terjauh diketahui adalah Dewa Sahdan. Sampai saat ini asal usulnya masih menjad men jadii simpan simpang g siur. siur. Menuru Menurutt Tuanku uanku Luckm Luckman an Sinar Sinar dalam dalam Bangun Bangun dan Runt Ru ntuh uhny nyaa Kera Kerajaa jaan n Melay Melayu u di Suma Sumater teraa Timur imur (2 (200 006: 6:10 100) 0),, “Ter “Terom omba ba Kesultanan Langkat menyatakan bahwa nama leluhur dinasti Langkat yang paling awal adalah Dewa Syahdan. Diperkirakan masa kekuasaannya tahun 1500 sampai 1580. Menurut teromba Langkat, Dewa Syahdan datang dari arah pantai yang berbatas dengan Kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. Kemudian ia dikenal dengan gelar Sibayak Si Pintar Ukum oleh orangoran orang g Karo Karo,, menu menuru rutt piha pihak k Karo Karo ia merg mergaa Pe Peran rangi ginn-an angi gin n Kuta Kuta Bulu Buluh. h. Ia mempunyai regalia rantai emas buatan Aceh dan kain buatan Minangkabau. Tiada berapa lama kemudian ia turun ke Deli Tua, kemudian ia pindah ke Guri atau Buluh Bul uh Cina Cina sekaran sekarang” g”.. Ke Kemu mudi dian an setel setelah ah Dewa Dewa Syah Syahda dan n meni mening ngga gall ta taht htaa Pemi Pemimp mpin in Lang Langka katt diga digant ntik ikan an oleh oleh Dewa Dewa Sa Sakt ktii da dan n sesud sesudah ah Dewa Dewa Sa Sakt ktii memerin mem erintah tah Marhum Marhum Guri. Guri. Tambo ambo Langka Langkatt seterusn seterusnya ya mengat mengatakan akan,, bahwa bahwa sesudah marhum Guri, memerintah Raja Kahar. Raja Kahar diganti oleh anaknya Badiuzzaman. Ia mempunyai anak 4 orang, yaitu 1. Kejeruan Tuah Hitam, 2. Raja Wan, 3. Syahdan dan 4. Indra Bongsu. Keempat putera ini membantu ayahnya
memerintah, memer intah, sebagai orang-oran orang-orang g besar. besar. Badiuzzaman Badiuzzaman meninggal meninggal diganti diganti oleh anaknya anakn ya tertua, tertua, Kejeruan Kejeruan Tuah Hitam berkeduduk berkedudukan an di Jentera Jentera Malai, sebuah kampung dekat Kota Kota Dalam (H. Mohammad Said 1981:613-615).
Pada saat itu Langkat merupakan daerah taklukan Siak yang menyerang dan menaklukkan Langkat peristiwa itu pada tahun 1815. Kejeruan Hitam bergabung dengan Sultan Panglima Mengedar Alam dari Deli untuk merebut pemerintahan kembali dari tangan Siak dan pergi ke Deli untuk keperluan itu guna mendapatkan bantuan manusia, senjata dan amunisi. Setelah memperoleh bantuan lalu ia menghi men ghilir lir sungai sungai Deli Deli untuk untuk dibawa dibawa ke Langka Langkat. t. Ia membaw membawany anyaa bersam bersamaa kawannya kawan nya bernama bernama Banding. Banding. Namun, ketika ketika menghilir menghilir membawa bantuan bantuan itu sejumlah sejuml ah mesiu meledak karena tidak pada ditempatnya. ditempatnya. Tatkala Tatkala itu mereka pun sedang asik mandi. Akibat Akibat dari ledakan mesiu itu menewaskan mereka. Putranya Putranya tertua ter tua,, Raja Raja Nobatsy Nobatsyah, ah, ia seoran seorang g pemuda pemuda yang yang cekata cekatan, n, bertek bertekad ad merebu merebutt pemerintahan dengan bantuan Sultan Panglima dari Deli. Oleh karena konflik itu perdagangan di negeri ini banyak terganggu sehingga s ehingga perkelahian antara kepalakepala daerah pun terjadi (T. (T. Luckman Sinar 2006:100-101).
Raja Langkat yang keenam yaitu Raja Bendahara (Nobatsyah) merupakan putera tertua Raja Tuah Hitam(Raja Langkat ke V) yang telah meninggal, menjadi Raja Langkat yang keenam menggantikan ayahnya yang tewas. Pada saat itu Langkat adalah wilayah taklukan Siak pada tahun 1815. Untuk jaminan kesetiaan Langka Lan gkat, t, dua orang orang putera putera Langka Langkatt yaitu yaitu putera putera dari dari Kejeru Kejeruan an Tuah Hitam Hitam bernama Nobatsyah dan seorang putera dari Indera Bongsu bernama Raja Ahmad, dibawa dib awa ke Siak Siak untuk untuk mendap mendapatk atkan an indokt indoktrin rinasi asi (cuci (cuci otak). otak). Di Siak Siak mereka mereka dikawi dik awinka nkan n dengan dengan puteri puteri keluar keluarga ga Kesultan Kesultanan an Siak. Siak. Nobatsy Nobatsyah ah dikawi dikawinka nkan n
de deng ngan an Ten engk gku u Fati Fatima mah h da dan n Raja Raja Ahma Ahmad d ka kawi win n de deng ngan an Ten engk gku u Kana Kanah. h. Perkawinan Raja Ahmad inilah melahirkan seorang putera bernama Tengku Tengku Musa. Tiada berapa berapa lama lama kemudi kemudian an Nobatsy Nobatsyah ah dan Raja Raja Ahmad Ahmad dikemb dikembali alikan kan ke Langkat untuk bersama-sama memerintah Langkat. Dilihatt dari peninggalan-pen Diliha peninggalan-peningga inggalan lan Kerajaan Kerajaan Langkat Langkat Di Stabat Stabat pada masa sekarang sebagian peninggalan yang dulunya merupakan peninggalan Kerajaan Langka Lan gkatt justru justru menghi menghilan lang g dan sebagi sebagian an lagi lagi dijadi dijadikan kan sebaga sebagaii pening peninggal galan an Kesultanan Langkat. Selain itu, masyarakat Stabat juga justru lebih mengetahui peninggalan Kesultanan Langkat dibandingkan dengan peninggalan Kerajaan Langkat yang dulunya berpusat di Stabat. Banyak peninggalan-peninggalan Kerajaan Langkat di Stabat tidak diketahui oleh ole h masyar masyaraka akatt setempa setempat. t. Pening Peninggal galanan-pen pening inggal galan an pentin penting g yang yang harusn harusnya ya menj me njad adii
iden identi tita tass
meny me nyeb ebab abka kan n
Ke Kera raja jaan an Lang Langka katt
iden identi tita tass
di Stab Stabat at ju just stru ru meng menghi hila lang ng ya yang ng
Kera Keraja jaan an Lang Langka katt
di Stab Stabat at se seak akan an meng menghi hila lang ng
didaerahnya sendiri. Maka dari itu penulis ingin mengidentifikasi peninggalan Kera Ke rajaa jaan n Lang Langka katt ya yang ng be berp rpus usat at di Stab Stabat at pa pada da tahun tahun 18 1862 62-1 -186 865. 5. Deng Dengan an ditambah dengan literatur yang penulis baca bahwasanya Stabat pada saat itu merupa mer upakan kan pusat pusat Keraja Kerajaan an Langka Langkatt pada pada tahun tahun 1862-1 1862-1865 865.. Serta Serta merupa merupakan kan Kerajaa Ker ajaan n yang yang maju maju dikaren dikarenaka akan n letak letak yang yang berada berada diping dipinggir giran an sungai sungai.. Serta Serta banyak menjalin hubungan kerja sama dengan Kerajaan lain maupun pihak lain yang mana pusat Kerajaan Langkat pada waktu itu yang berada di pinggiran sungai wampu ramai dan berkembang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Metode Penelitia Penelitian n
Sesuai Ses uai dengan dengan judul judul peneli penelitia tian, n, maka maka penuli penuliss menggu menggunak nakan an metode metode sejarah yang bersifat heuristik. Seperti yang dinyatakan Carrad dalam Sjamsudin (2012: (20 12:67) 67) heurist heuristik ik adalah adalah sebuah sebuah kegiata kegiatan n mencari mencari sumber sumber-sum -sumber ber untuk untuk mendapatkan data-data, atau materi sejarah atau evidensi sejarah. Jenis penelitian penelitian yang digunakan digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah adalah pendekatan pendekatan deskriptif kualitatif, yang mana sumber data yang diperoleh dari lapangan (field research rese arch). ). Study Study Lapang Lapangan an (fi (field eld research research)) ini dilaku dilakukan kan dengan dengan mencari mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari data yang ada dilapangan, baik dari responden ataupun dokumen yang mendukung. Untuk memperkuat data penelitian maka dilakukan penelitian studi pustaka (library research) dengan mengumpulkan literature maupun refrensi yang berkaitan langsung dengan penelitian. 3.2 Lokasi Lokasi Penelitia Penelitian n
Sesuai Ses uai dengan dengan permas permasalah alahan an di atas atas untuk untuk memper memperole oleh h data data tentan tentang g Runtuhnya Kerajaan Langkat Akibat Revolusi Sosial (1946-1948) maka peneliti
mengad men gadaka akan n kajian kajian di wilaya wilayah h Kabupa Kabupaten ten Langka Langkat, t, Sumate Sumatera ra Utara. Utara. Tempatempattempatt yang menjadi identifikasi tempa identifikasi awal adalah arsip Pemkab Langkat yang ada di Stabat. 3.3 Sumber Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Data ata Prime imer Gottschalk Gotts chalk (1969:35) (1969:35) mengatakan mengatakan bahwa sebuah sumber primer adalah kesaksian dari pada seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan pancaindera yang lain, atau dengan alat mekanis seperti diktafon, yakni orang atau alat yang hadir pada peristiwa yang diceritakannya (di sini selanjutnya secara singkat disebut saksi mata). Berhubung kejadian dalam peristiwa yang penulis bahas tidak ada satupun seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau dengan panca indera hadir langsung pada peristiwa ini hidup hingga sekarang dikarenakan jarak waktu yang cukup lamaa hingga lam hingga sekaran sekarang g ini, ini, maka maka yang yang penuli penuliss jadika jadikan n sumber sumber primer primer dalam dalam penelitian ini adalah arsip-arsip yang menceritakan peristiwa pada kondisi itu. 2. Data ata Sek eku under nder Dala Da lam m Gott Gottsch schal alk k (1 (196 969: 9:35 35)) me menj njel elask askan an ba bahw hwaa “sumb “sumber er skun skunde der r merupakan kesaksian dari pada siapapun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, mat a, yakni yakni seseora seseorang ng yang yang tidak tidak hadir hadir pada pada peristi peristiwa wa yang yang dikisah dikisahkan kannya nya”. ”. Dalam Dal am peneli penelitia tian n ini peneli peneliti ti men mencari cari sumber sumber inform informasi asi dari dari buku-b buku-buku uku atau atau literat literatur ur yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan peristi peristiwa wa Revolu Revolusi si Sosial Sosial 19 194646-194 1948 8 di
Lang La ngka katt serta serta pe perk rkem emba bang ngan an Kesu Kesult ltan anan an Lang Langka katt da dari ri awal awal be berd rdir irii hi hing ngga ga keruntuhannya. 3.4 Teknik Pengumpulan Pengumpulan Data Data
Teknik pengumpulan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dilakukan dengan dengan melalui melalui beberapa teknik sebagai berikut :
1. Observasi Observ Obs ervasi asi adalah adalah pengam pengamatan atan langsu langsung ng terhad terhadap ap objek objek permas permasalah alahan an dengan maksud memperoleh dan mengetahui seluruh data-data yang diperlukan dalam penelitian penelitian ini seperti seperti situs makam dan peninggalan peninggalan lainnya. lainnya. Dalam hal ini peneliti mengunjungi sisa-sisa peninggalan Kesultanan Langkat serta bertemu keturunan atau anggota Kesultanan Langkat yang masih hidup. 2.
Wawancara
Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan dengan cara melakukan tanya jawab langsung langsung kepada kepada tokoh tokoh masyarakat/n masyarakat/narasumb arasumber er yang mengetahui mengetahui ke keter teran anga gan-k n-ket etera erang ngan an hist histor oris is tent tentan ang g Kesu Kesult ltan anan an Lang Langka katt da dan n pe peri risti stiwa wa Revolusi Sosial 1946-1948 di wilayah Langkat. 3.
Dokumentasi
Pene Peneli liti tian an in inii dila dilaku kuka kan n
de deng ngan an ca cara ra meng mengum umpu pulk lkan an bu buku ku-b -buk uku, u,
arsip/doku arsip/ dokumen, men, artikel atupun literatur literatur-literatu -literaturr yang terkait terkait dengan dengan penelitian. penelitian. Dalam Dal am penelit penelitian ian ini peneli peneliti ti mencar mencarii gambar gambaran an dan fakta fakta histor historis is mengen mengenai ai Kesultanan Langkat dan peristiwa Revolusi Sosial 1946-1948.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk mengelola data agar akurat. Adapun teknis analisis data yang dilakukan penulis dalam memperoleh hasil yang akurat yaitu: 1.
Meng Mengum umpu pulk lkan an Sum Sumbe berr (Heu (Heuris risti tik) k)
Peneli Pen eliti ti mengum mengumpul pulkan kan data-da data-data ta yang yang releva relevan n dari dari hasil hasil peneli penelitian tian dilap dilapan anga gan n (fi (fiel eld d Re Rese searc arch) h) be beru rupa pa ha hasi sill wawa wawanc ncar ara, a, do doku kume men/ n/ar arsip sip serta serta literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. 2. Kri riti tik k Sumbe umber r Setelah selesai mengumpulkan sumber-sumber sejarah maka yang harus dilaksanakan selanjutnya adalah kritik sumber. Data yang diperoleh dari literature dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian hendaknya diuji terlebih dahulu mengenai meng enai kebenaran kebenaran atau ketepatan ketepatan (akurasi) sumber tersebut tersebut sehingga sehingga semua data sesuai dengan fakta-fakta sejarah yang sesungguhnya. 3. In Inte terp rpre rest stas asii Dat Dataa Yaitu menafsirkan atau member makna kepada fakta-fakta atau bukti-bukti sejarah seja rah.. Bukti Bukti sejarah sejarah dipero diperoleh leh dari dari hasil hasil peneli penelitian tian melalu melaluii wawanc wawancara ara dan doku dokume men n deng dengan an st stud udii pust pustak akaa me mela lalu luii li lite tera ratu ture re da dan n bu buku ku-b -buk uku u ya yang ng bersangkutan. Sehingga dapat diperoleh suatu rangkaian data yang menjadi suatu informasi. 4. Histo Histori riog ogra rafi fi (Penu (Penuli lisan san)) Merupakan Merup akan tahap penulisan dengan menggunak menggunakan an keseluruhan keseluruhan data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dan menuangkannya kedalam suatu laporan hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Admansyah, Tengku. Admansyah, engku. Butir-butir Sejarah Suku Melayu Pesisir Sumatera Timur . Medan : Yayasan Yayasan Karya Budaya Nasional. 1988. Anderson, Jhon. Mission Jhon. Mission to the East Coast of Sumatra. Sumatra. Edinburg. 1823. Arifin,, Djohar. Arifin Djohar. Sejarah Kesultanan Langkat. Medan: Yayasan Bangun Langkat Sejahtera. 2013. Gottschalk, Gottsc halk, Louis. Louis. Mengerti Sejarah. Jakarta : Penerbit Penerbit Universitas Universitas Indonesi Indonesia. a. 2008. Haviland A., William. Antropo William. Antropologi. logi. Jakarta Jakarta : Erlangga. 1993. Horton, Paul B., Sosiologi, Edisi Keenam. Bandung: Erlangga. Erlangga. 1984. Koentjaningrat. Antropo Koentjaningrat. Antropologi. logi. Jakarta : Penerbit UI Press. 1987. Luckma Luc kman n Sinar Sinar,, Tengku. engku. Bangun Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan Timur. Medan : Yayasan Kesultanan Serdang. 2006. Luckma Luc kman n Sinar Sinar,, Tengku. engku. Sar Sarii Sedjar Sedjarah ah Serdan Serdang. g. Depart Departemen emen Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Luck Lu ckma man n Sina Sinarr, Tengk engku. u. Suta utan Matsy atsyek ekh h Peju Pejuan ang g Dari Sta tab bat at.. Medan: Percetakan dan Penerbit Harian W Waspada. aspada. 1994. MABM MA BMII Tingk ingkat at II Lang Langka kat. t. Riwayat Ringkas Sutan Matsyekh Pahlawan Langkat. Stabat : MABMI Langkat. 1996. Poerwadarminta W.J.S. W.J.S. Kamus Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Balai Pustaka. 1976. Said, H.M. H.M. Aceh Aceh Sepanjang Abad Jilid I. Medan I. Medan : Percetakan dan Penerbit Harian Waspada. 1981. Sjamsuddin, Helius. Metodologi Helius. Metodologi Sejarah. Y Sejarah. Yogyakarta ogyakarta : Penerbit Ombak. 2012.
Zainal Zai nal Muttaqin Muttaqin.. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Indonesia . Banten: Universitas Serang Raya. 2010.
View more...
Comments