Rumah Jew

 

1.  Rumah Jew Jew atau biasa dikenal sebagai rumah bujang suku asmat, yang dimana laki laki yang belum menikah atau masih bujang diwajibkan untuk tinggal didalam rumah jew. Jew merupakan rumah panggung berbentuk persegi panjang dengan lebar 10 meter dan panjang 15 meter / menyesuaikan jumlah keluarga yang menghuni di dalam rumah jew Rumah jew dibuat dari bahan bahan alami yang di dapat dari alam sekitar, dimulai dari pondasi dan sloof menggunakan kayu besi yang bersifat kuat dan tahan air, mengingat suku asmat hidup di daerah rawa dan pesisir laut maka bangunan yang ada di suku asmat rata rata menggunakan struktur panggung yang difungsikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir besar, masuknya hewan liar, dan struktur panggung juga difungsikan untuk hewan ternak, penggunaan kayu besi juga difungsikan sebagai kekuatan pada bangunan (konstruksi tahan gempa). Tidak hanya sebagai rumah bujang, rumah jew juga difungsikan untuk upacara adat suku asmat, jadi semua warga suku asmat berkumpul jadi satu di dalam rumah jew, maka struktur dirancang sekuat mungkin. Dan proses pemasangan pondasi hanya dengan cara tradisional suku asmat yaitu dengan cara diinjak injak bersama oleh suku asmat dengan semangat gotong royong, Dalam proses pembangunan rumah jew hanya laki laki yang diperbolehkan untuk membangun rumah jew. Pada bagian kolom rumah jew dari bahan kayu besi berukuran kecil dengan diameter kurang lebih 10 cm yang disusun dengan jarak 50cm, pada  jaman dahulu interior pada rumah jew terlihat kolom kayu besi biasa dan untuk mengenalkan rumah adat kepada wisatawan dan masyarakat modern maka kolom pada interior rumah jew dibuat ornament ukuran khas suku asmat supaya memiliki daya Tarik untuk wisatawan yang mengunjungi rumah tersebut, dan  juga difungsikan untuk menghormati leluhur mereka. Pada dinding dan atap rumah dibuat dari daun nipan dan daun sagu yang telah dianyam. Dan salah satu hal unik adalah struktur dan rangka rumah jew sama sekali tidak menggunakan paku dalam proses pembangunannya, suku asmat hanya mengandalkan tali rotan sebagai pengikat sambungan pada struktur dan rangka rumah jew, walau demikian kekuatan bangunan tidak diragukan lagi