RPP Entri Jurnal Smk
March 22, 2017 | Author: NazmuTsaqiebTihani | Category: N/A
Short Description
Download RPP Entri Jurnal Smk...
Description
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Disusun untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Akuntansi yang Dibimbing oleh Ibu Tri Laksiani
Oleh :
Ratih Eka Wulansari
906422404642
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI Februari 2011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMK PGRI 2 Malang
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/Semester
: X/1
Pertemuan Ke-
:1
Alokasi Waktu: 4 x 45 menit Standar Kompetensi : Memproses Entri Jurnal Kompetensi Dasar
: 1. Mengelompokkan Dokumen Sumber 2. Menyiapkan Jurnal
Indikator
: 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan jurnal 2. Data transaksi yang diperlukan tersedia 3. Akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 4. Jumlah rupiah akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 5. Buku jurnal yang diperlukan untuk keperluan pencatatan transaksi teridentifikasi 6. Transaksi tercatat dalam buku jurnal yang tepat dan dalam jumlah yang benar
A. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan siswa dapat mengetahui: 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan jurnal 2. Data transaksi yang diperlukan tersedia 3. Akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 4. Jumlah rupiah akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 5. Buku jurnal yang diperlukan untuk keperluan pencatatan transaksi teridentifikasi 6. Transaksi tercatat dalam buku jurnal yang tepat dan dalam jumlah yang benar
B. Materi Ajar 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk mengelompokkan dokumen sumber adalah bukti-bukti transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Misalnya faktur, kwitansi, nota, dll. 2. Data transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode akuntansi tertentu. 3. Kode akun adalah pemberian nomor-nomor pada akun-akun untuk memudahkan dalam penyusunan buku besar. 4. Jurnal umum catatan pertama setelah adanya bukti-bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of original entry). C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi kelas 3. Penugasan D. Langkah-langkah Pembelajaran Pra kegiatan Pembelajaran Persiapan
a) Mempersiapkan bahan dan materi b) Mempersiapkan soal-soal latihan Rencana kegiatan
Pembelajaran dilaksanakan dalam tiga pertemuan, masing-masing pertemuan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Rencana kegiatan meliputi: a) Kegiatan awal: apersepsi b) Kegiatan inti : Ceramah Diskusi kelas c) Kegiatan akhir: refleksi dan evaluasi Detil kegiatan pembelajaran Pertemuan I (4 jam pelajaran) No. 1.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran dan menginformasikan kepada siswa bahwa mereka akan mempelajari materi mengelompokkan dokumen sumber dan menyiapkan jurnal.
Waktu
Fokus
10 Apersepsi menit Pemberian motivasi
2.
Guru bersama siswa menentukan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Guru menentukan pembagian kelompok siswa. Kegiatan Inti
Memberi materi pelajaran Guru menjelaskan materi yang dibahas pada hari ini Guru memberi pertanyaan kepada siswa apakah materi sudah dipahami
50 menit Ceramah Diskusi kelas
Diskusi kelas Guru meminta siswa mendiskusikan bukti-bukti transaksi yang disediakan. Guru meminta siswa mengklasifikasikan jenis-jenis akun dari bukti-bukti transaksi yang disediakan. Siswa lain diminta untuk mengajukan pertanyaan atau menanggapi jawaban siswa di papan tulis. Melalui diskusi kelas, jawaban siswa dikonfrontasikan. 3.
Kegiatan Akhir Refleksi Siswa menyampaikan kesan dan respon terhadap pembelajaran yang baru dialami dan guru memberikan tanggapan terhadap respon dan kesan siswa.
Refleksi 30 menit Evaluasi
Tes Siswa mengerjakan soal. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
E. Sumber Belajar 1. Hendy Sumantri. 2000. Siklus Akuntansi. Jakarta : Armico 2. Sumardi. 2000. Siklus Akuntansi. Bandung : Angkasa 3. Sri Raharjo,dkk. Dasar-dasar Akuntansi. Klaten : Intan Pariwara F. Alat dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis 2. Spidol 3. Power point G. Penilaian 1. Prosedur penilaian Pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Prosedur penilaian dilakukan selama proses belajar mengajar di kelas mulai dari guru membuka pelajaran sampai menutup pelajaran.
2. Aspek yang dinilai a. Kognitif tes tulis b. Efektif mengamati kehadiran siswa dan keaktifan siswa dalam aktivitas individu/penugasan c. Diskusi kelas 3. Teknik evaluasi a. Tes lisan
: Tanya jawab selama proses KBM
b. Tes tertulis
: Pemberian evaluasi
c. Penilaian tes
: Ulangan dan tugas
d. Penilaian tanpa tes: Keaktifan dalam diskusi kelas
Malang, Februari 2010 Guru Mata Pelajaran
Ratih Eka Wulansari NIP. 906422404642
Lampiran MATERI Memproses Entri Jurnal A. Jurnal Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti-bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of original entry). Jurnal memiliki beberapa fungsi antara lain : a. Fungsi Pencatatan semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat. b. Fungsi Historis, transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai urutan waktu (kronologis). c. Fungsi Analisa, setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisa dari bukti-bukti transaksi hingga jelas letak debet/kredit perkiraan beserta jumlahnya. d. Fungsi Instruktif, pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan posting atau memindahkan debet/kredit ke dalam buku besar. e. Fungsi Informatif, jurnal dapat memberikan informasi/pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi. Jurnal memiliki dua bentuk yaitu : a. Single jurnal Entry (jurnal satu lawan satu) Jurnal perkiraannya satu didebet dan perkiraan tandingannya satu dikredit. Contoh: Ibu Salmah mendirikan sebuah perusahaan dengan setoran modal uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- Maka jurnalnya: Kas
Rp 10.000.000 Modal Salmah
Rp 10.000.000,-
b. Compound jurnal (jurnal gabungan) Yakni, jurnal yang perkiraanya didebet atau dikreditnya lebih dari satu perkiraan atau perkiraan didebet atau dikreditnya sama-sama lebih dari Satu. Contoh : Perusahaan membeli perlengkapan kantor seharga Rp 2.000.000,- , perusahaan melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 5.000.000,- dan sisanya dilakukan secara kredit. Maka jurnalnya: Perlengkapan kantor
Rp 2000.000
Kas
Rp 500.000
Utang Usaha
Rp 1.500.000
B. Identifikasi Data Transaksi Identifikasi data transaksi termasuk dalam langkah untuk menentukan perancangan jurnal. Tahapan identifikasi transaksi meliputi : 1. Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya. 2. Menentukan masing-masing akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan klarifikasikan berdasarkan jenisnya. 3. Menetapkan apakah masing-masing akun tersebut mengalami penambahan atau pengurangan. 4. Menetapkan apakah itu harus di debet atau mengkredit akun dengan menggunakan hukum debet kredit. 5. Memasukkan transaksi tersebut ke dalam jurnal. Bukti Transaksi Bukti transaksi adalah suatu bukti tertulis dari adanya suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya transaksi keuangan. Bukti transaksi ini akan melibatkan dua pihak untuk bertransaksi. Suatu bukti transaksi perusahaan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi bukti intern dan bukti ekstern.
a. Bukti Intern
Adalah bukti transaksi yang dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga yang dijadikan sumber dan dokumen pencatatan oleh perusahaan biasanya lembar kedua (copy). Sementara lembar satu (asli) diserahkan kepada pihak luar. yang terkait. Contoh : Bukti Kas Masuk, Bukti Kas Keluar, Memo. b. Bukti Ekstern Adalah bukti transaksi yang diterima perusahaan dari pihak luar yang membuat dan mengeluarkan bukti transaksi yang bersangkutan. Contoh : Faktur (Invoice), Kuitansi (Official receipt), Nota debet (Debit memo), Nota kredit (Credit memo), Cek (Cheque), Bilyet giro, dan Rekening koran. C. Pengkodean Akun Pemberian kode akun akan memudahkan kita dalam melakukan pencatatan jurnal, dan dalam memudahkan pencarian dan penempatan akun pada kelompoknya masing-masing. Tujuan Pengkodean Akun adalah untuk : 1. Mengidentifikasi data akuntansi 2. Meringkas data 3. Mengklasifikasikan rekening/transaksi 4. Menyampaikan makna tertentu Kode-Kode Perkiraaan / Akun Semakin luas bidang kegiatan usaha perusahaan, maka akan semakin banyak akun yang digunakan dalam buku besar sehingga dalam penyusunannya diperlukan suatu cara yang sistematis. Cara atau metode-metode penyusunan akun dalam buku besar, semuanya bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan, pemeriksaan dan mencari suatu akun jika diperlukan. Pemberian kode akun dalam buku besar erat sekali hubungannya dengan pengelompokkan akun dalam laporan keuangan. Oleh karena itu susunan akun dalam buku besar hendaknya disesuaikan dengan susunan akun dalam laporan keuangan. Teknik pengkodean Akun, yaitu :
1. Sistem Numerik
Sistem Numerik adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor (angka). a. Kode kelompok adalah cara pemberian kode akun dengan memberikan angka tertentu pada kelompok, golongan, dan jenis akun. b. Kode blok adalah cara pemberian kode akun dengan menyediakan satu blok angka untuk setiap kelompok akun. 2. Sistem Desimal Sistem Desimal adalah pemberian kode akun dengan menggunakan sepuluh unit angka dari 0 sampai 9. 3. Sistem Menemonik Sistem Mnemonik adalah pemberian kode akun dengan menggunakan simbol kelompok dan singkatan huruf awal akun yang bersangkutan. 4. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka Sistem Kombinasi Huruf dan Angka adalah pemberian kode akun dengan menggunakan gabungan huruf dan angka. Soal-soal Latihan Soal-soal 1. Apa yang dimaksud dengan jurnal? 2. Jelaskan maksud dari jurnal mempunyai fungsi sebagai historis? 3. Gambarkan bentuk jurnal dan jelaskan fungsi kolom ref.? 4. Data yang diisikan dari jurnal bersumber dari mana? Jelaskan? 5. Jelaskan teknik pengkodean akun mnemonik? Jawaban 1. Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti-bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of original entry). 2. Fungsi Historis, transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai urutan waktu (kronologis). 3. Gambar bentuk jurnal
Kolom ref diisi dengan kode akun transaksi yang telah diposting ke buku besar. 4. Data yang diisikan ke jurnal bersumber dari bukti transaksi. Bukti transaksi adalah suatu bukti tertulis dari adanya suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya transaksi keuangan. 5. Sistem Mnemonik adalah pemberian kode akun dengan menggunakan simbol kelompok dan singkatan huruf awal akun yang bersangkutan. Penilaian Bentuk penilaian berupa
Non tes
: Penugasan
Penilaian N o
Nama
Aspek yang dinilai Pemahaman
Ketepatan jawaban
Ketepatan waktu
Perhatian siswa ke pelajaran
Keterangan : Pemahaman
: 1-25
Baik (80-100)
Ketepatan menjawab
: 1-25
Cukup (60-79)
Ketepatan waktu
: 1-25
Kurang (40-59)
Perhatian siswa ke pelajaran : 1-25
Total skor untuk semua aspek
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK PGRI 2 Malang
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/Semester
: X/1
Pertemuan Ke-
:2
Alokasi Waktu: 4 x 45 menit Standar Kompetensi : Memproses Entri Jurnal Kompetensi Dasar
: 1. Melakukan Pencatatan Transaksi dalam Jurnal 2. Mengarsipkan Dokumen
Indikator
: 1. Akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 2. Jumlah rupiah akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 3. Buku jurnal yang diperlukan untuk keperluan pencatatan transaksi teridentifikasi 4. Transaksi tercatat dalam buku jurnal yang tepat dan dalam jumlah yang benar 5. Jumlah debit dan kredit pada buku jurnal terdajikan dalam jumlah angka yang sama 6. Rekapitulasi untuk setiap akun tersajikan sesuai dengan format yang telah ditetapkan
A. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan siswa dapat mengetahui: 1. Akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 2. Jumlah rupiah akun-akun yang akan di debit dan di kredit teridentifikasi 3. Buku jurnal yang diperlukan untuk keperluan pencatatan transaksi teridentifikasi 4. Transaksi tercatat dalam buku jurnal yang tepat dan dalam jumlah yang benar
5. Jumlah debit dan kredit pada buku jurnal terdajikan dalam jumlah angka yang sama 6. Rekapitulasi untuk setiap akun tersajikan sesuai dengan format yang telah ditetapkan B. Materi Ajar 1. Kode akun adalah pemberian nomor-nomor pada akun-akun untuk memudahkan dalam penyusunan buku besar. 2. Jurnal umum catatan pertama setelah adanya bukti-bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan sebagai catatan asli (book of original entry). 3. Rekapitulasi jurnal adalah pencatatan bukti-bukti transaksi ke dalam jurnal. C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Penugasan D. Langkah-langkah Pembelajaran Pra kegiatan Pembelajaran Persiapan
c) Mempersiapkan bahan dan materi d) Mempersiapkan soal-soal latihan Rencana kegiatan Pembelajaran dilaksanakan dalam tiga pertemuan, masing-masing pertemuan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Rencana kegiatan meliputi: d) Kegiatan awal: apersepsi e) Kegiatan inti : Ceramah Tugas individu f) Kegiatan akhir: refleksi dan evaluasi Detil kegiatan pembelajaran Pertemuan II (4 jam pelajaran) No. 1.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Guru membuka kegiatan pembelajaran dan menginformasikan kepada siswa bahwa mereka akan
Waktu
Fokus
10 Apersepsi menit Pemberian motivasi
mempelajari materi mengelompokkan dokumen sumber dan menyiapkan jurnal. 2.
Guru bersama siswa menentukan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Guru menentukan pembagian kelompok siswa. Kegiatan Inti
Memberi materi pelajaran Guru menjelaskan materi yang dibahas pada hari ini Guru memberi pertanyaan kepada siswa apakah materi sudah dipahami
50 menit Ceramah Tugas Individu
Tugas individu Guru meminta siswa mengklasifikasikan jenis-jenis akun dari bukti-bukti transaksi yang disediakan. Siswa diminta untuk merekapitulasi bukti transaksi ke dalam jurnal Guru membahas jawaban siswa bersama-sama di dalam kelas 3.
Kegiatan Akhir Refleksi Siswa menyampaikan kesan dan respon terhadap pembelajaran yang baru dialami dan guru memberikan tanggapan terhadap respon dan kesan siswa.
Refleksi 30 menit Evaluasi
Tes Siswa mengerjakan soal. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
E. Sumber Belajar 4. Hendy Sumantri. 2000. Siklus Akuntansi. Jakarta : Armico 5. Sumardi. 2000. Siklus Akuntansi. Bandung : Angkasa 6. Sri Raharjo,dkk. Dasar-dasar Akuntansi. Klaten : Intan Pariwara
F. Alat dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis 2. Spidol 3. Power point G. Penilaian 1. Prosedur penilaian
Pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Prosedur penilaian dilakukan selama proses belajar mengajar di kelas mulai dari guru membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. 2. Aspek yang dinilai a.
Kognitif tes tulis
b.
Efektif mengamati kehadiran siswa dan keaktifan siswa dalam aktivitas individu/penugasan
3. Teknik evaluasi a.
Tes lisan
: Tanya jawab selama proses KBM
b.
Tes tertulis
: Pemberian evaluasi
c.
Penilaian tes
: Ulangan dan tugas
d.
Penilaian tanpa tes
: Keaktifan dalam diskusi kelas
Malang, Februari 2010 Guru Mata Pelajaran
Ratih Eka Wulansari NIP. 906422404642
Lampiran MATERI Memproses Entri Jurnal A. Bentuk-bentuk Jurnal Umum Bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat transaksi pada setiap perusahaan mungkin berbeda, tetapi bentuk standar Jurnal Umum (General Journal) terdiri atas kolom-kolom seperti tampak dibawah ini :
Keterangan: (a) Pengisian nomor halaman jurnal. (b)Pengisian tahun, bulan dan tanggal transaksi. (c) Pengisian jenis perkiraan. Perkiraan yang di debet ditulis sebelah atas merapat ke sebelah kiri dan perkiraan yang di kredit ditulis di bawahnya dan menjorok ke sebelah kanan (dibawah format jurnal tersebut boleh pula ditulis uraian singkat transaksi, jika diperlukan) (d) Pengisian dengan nomor kode buku besar pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar. (e) Pengisian jumlah uang yang di debet. (f) pengisian jumlah uang yang di kredit.
B. Menganalisis Akun-akun yang akan didebet dan dikredit Sebelum dimasukkan ke dalam jurnal, maka bukti transaksi harus dianalisis terlebih dahulu dengan maksud : 1. Memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti transaksi dan juga informasi yang terkandung di dalamnya. 2. Mengetahui akun apa saja yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. 3. Mengetahui apakah transaksi tersebut menambah/mengurangi akun yang bersangkutan. 4. Mengetahui apakah akun yang bersangkutan harus di debet atau di kredit. 5. Mengetahui jumlah pengaruh transaksi tersebut. 6. Mengetahui pihak mana yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi tersebut. 7. Mengurangi terjadinya duplikasi dan pengumpulan data. Analisis bukti transaksi merupakan proses penentuan akun dan pengaruhnya terhadap akun yang lain. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi. C. Cara Pengisian ke dalam Jurnal Proses pemindahan dari transaksi ke dalam jurnal disebut “penjurnalan (journalizing)”. Agar dapat memahaminya secara jelas bagaimana mencatat transaksi ke dalam jurnal, maka berikut ini ialah cara-cara pengisian ke dalam formulir jurnal umum. 1. Mencatat tanggal a. Tahun dicatat pada kolom tanggal paling atas (pada baris pertama) dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman kecuali jika telah berganti halaman ataupun berganti tahun b. Bulan ditulis pada baris kedua pada kolom tanggal. dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman kecuali telah berganti halaman atau pun telah berganti bulan
c. Tanggal ditulis pada baris kedua pada kolom tanggal yang berlajur kecil. tiap terjadi transaksi 2. Mendebet perkiraan Nama perkiraan yang harus di debet dicatat sebelah atas dan merapat ke sebelah kiri pada garis kolom tanggal ( kolom disebelah kiri dari kolom keterangan bisa juga kolom nomor bukti, jika kolom ini dianggap perlu dan dibuat sebelumnya). 3. Mengkredit perkiraan Nama perkiraan yang harus di kredit dicatat sebelah bawah perkiraan yang di debet, dan menjorok ke sebelah kanan ditulis pada kolom keterangan kurang lebih seukuran kata pada sebagaimana cara baca jurnal misalkan kas pada penjualan, piutang pada pendapatan dan lainnya. 4. Lajur reference Diisi dengan nomor kode perkiraan apabila jurnal itu telah dipindahkan ke buku besar. 5. Halaman jurnal Diisi sesuai dengan lembaran jurnal. 6. Memindahkan jumlah jurnal Apabila suatu halaman jurnal yang dipakai sudah penuh, maka pencatatan transaksi akan dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan menuliskan kata “jumlah dipindahkan” dalam lajur keterangan. Setelah itu jumlahkan lajur debet dan kredit; jumlahnya harus sama. Beri tanda sudah dicek (V) dalam lajur reference. C. Rekapitulasi pencatatan pada jurnal Umum dari transaksi harian Untuk memudahkan dalam menjurnal, perlu diperhatikan penganalisaan atas transaksi yang terjadi, memindahkan data transaksi dari dokumen transaksi kedalam bentuk jurnal terkadang menimbulkan sedikit masalah bagi yang belum terbiasa dengan penjurnalan, namun penjurnalan yang umumnya terjadi dari
berbagai kejadian transaksi sebenarnya memiliki pola bentuk yang kurang lebih hampir sama walau berbeda kasus transaksinya. Berikut ini merupakan rekapitulasi penjurnalan dari berbagai kejadian transaksi yang biasa terjadi di jurnal umum untuk transaksi harian 1. Mencatat Penerimaan uang secara tunai bersumber dari pendapatan. Kas
Rp XXX Pendapatan Sewa
Kas
Rp XXX Rp XXX
Pendapatan Komisi Kas
Rp XXX Rp XXX
Pendapatan Jasa
Rp XXX
Keterangan : Mencatat kas sebelah debet dan pendapatan sebelah kreditnya, jadi jika kita dapati kasus transaksi pendapatan tunai maka sebelah debet haruslah rekening kas dan sebelah kreditnya ialah rekening dari sumber pendapatan tersebut. 2. Pengakuan pendapatan atas transaksi yang terjadi secara kredit (piutang) Piutang Usaha
Rp XXX
Pendapatan jasa Piutang Komisi
Rp XXX Rp XXX
Pendapatan Komisi Piutang Dagang Penjualan
Rp XXX Rp XXX Rp XXX
Keterangan: mencatat Piutang sebelah debet dan sumber pendapatannya sebelah kredit, pada perusahaan dagang sebutan untuk pendapatanya lebih lazim sebagai penjualan. Refrensi jurnal tersebut diatas berlaku untuk pola transaksi pengakuan
piutang atau pendapatan/penjualan kredit, untuk kasus transaksi lainnya hanya tinggal disesuaikan saja transaksinya untuk pengakuan piutang apa dan untuk sumber pendapatan apa. 3. Pengeluaran yang bersifat sebagai biaya yang dibayarkan tunai Biaya Sewa Gedung
Rp XXX
Kas Biaya Sewa kantor
Rp XXX Rp XXX
Kas
Rp XXX
Keterangan: Mencatat biaya pembayaran sebelah debet dan kas di kredit, untuk kasus transaksi lain dari pembayaran biaya secara tunai, hanya tinggal disesuaikan jenis biaya pembayarannya. 4. Pengeluaran yang bersifat sebagai pembelian dibayarkan kas a). Pembelian barang dagangan Metode Fisik Pembelian Kas
Rp XXX Rp XXX
Metode Perpetual Persediaan Barang Dagangan Rp XXX Kas
Rp XXX
Keterangan: Jika pembelian tersebut masuk kategori pembelian barang dagangan, apapun yang dibeli maka rekening yang digunakan sebagai pendebetannya adalah rekening pembelian atau rekening persediaan barang dagangan, status barang yang dibeli akan menentukan proses penjurnalan misal beli mobil, komputer, TV, radio dan apapun jika itu barang dagangan maka rekening debetnya adalah pembelian jika dengan metode fisik atau rekening persediaan barang dagang jika
menggunakan metode perpetual. Jika pembelian tersebut belum dibayarkan maka yang dikredit adalah utang dan bukan kas dan hal ini berlaku umum untuk transaksi apapun yang telah diakui dan dicatat namun belum dibayarkan. b). Pembelian bukan barang dagangan Kendaraan
Rp XXX
Kas Perlengkapan
Rp XXX Rp XXX
Kas
Rp XXX
Keterangan : Jika pembelian tersebut masuk kategori pembelian bukan barang dagangan. Maka rekening yang digunakan sebagai pendebetannya adalah nama rekening dari objek yang dibeli atau nama judul rekening yang dianggap menampung kategori yang sama dari barang-barang yang dibeli, misal diatas membeli perlengkapan padahal yang dibeli bisa alat tulis, bisa kemoceng, folder/ordner atau apapun yang dianggap masuk ke dalam kategori perlengkapan untuk kerja. 5. Penjualan barang dagangan Metode Fisik Kas
Rp XXX Penjualan
Rp XXX
Metode Perpetual Kas
Rp XXX
Penjualan
Rp XXX
HPP
Rp XXX
Persd. barang dagangan
Rp XXX
Keterangan: Untuk jurnal penjualan barang dagangan metode perpetual selain menggunakan jurnal penjualan tunai, juga harus menyertakan jurnal pemutasian nilai saldo rekening barang dagangan kedalam rekening HPP, karena selama periode berjalan dalam metode perpetual selalu mengikuti mutasi saldo rekening barang dagang baik saat stok masuk maupun stok keluar sehingga informasi stok persediaan selalu uptudate dan tak perlu lagi dibuatkan penyesuaian nilai saldo pesediaan pada akhir tahun. Lain hal dengan metode fisik karena saat pembelian bukan dicatat sebagai penambahan rekening persediaan barng dagang dan saat penjualan juga tidak dicatat sebagai pengurangan nilai saldo rekening persediaan barang dagang, dampaknya selama periode berjalan nilai saldo pada rekening persediaan barang dagang masih merupakan informasi stok awal yang tidak sesuai dengan nilai jumlah stok yang sesungguhnya sehingga pada akhir tahun memerlukan penyesuian nilai saldo rekeningnya dengan nilai jumlah stok saat itu. 6. Pencatatan penerimaan pelunasan piutang Kas
Rp XXX Piutang Usaha
Kas
Rp XXX
Rp XXX Piutang Dagang
Kas
Rp XXX Rp XXX
Potongan Penjualan
Rp XXX
Piutang Dagang
Rp XXX
Keterangan: Pelunasan piutang artinya kita terima uang dari hasil penagihan utang pihak lain kepada kita, untuk transaksi ini kas di debet dan piutang sebelah kredit, terdapat pula pada contoh diatas jurnal pelunasan piutang disertai potongan penjualan pada sebelah debet untuk menunjukan berkurangnya nilai uang kas yang kita terima dari penagihan piutang yang seharusnya karena suatu alasan atau perjanjian sebelumnya . 7. Pencatatan pelunasan pembayaran utang
Utang Usaha
Rp XXX
Kas
Rp XXX
Utang Dagang
Rp XXX
Kas
Rp XXX
Utang Dagang
Rp XXX
Potongan Pembelian
Rp XXX
Kas
Rp XXX
Keterangan: Pelunasan utang artinya kita membayar utang kepada pihak lain, untuk transaksi ini kas dikredit sedang yang didebet ialah nama rekening utang yang akan kita bayarkan. Terdapat pula pada contoh diatas jurnal pembayaran utang disertai potongan pembelian pada sebelah kredit untuk menunjukan berkurangnya nilai uang kas yang harus dibayar karena suatu alasan atau perjanjian sebelumnya. 8. Pencatatan penambahan utang Kas
Rp XXX Utang Bank
Peralatan
Rp XXX Rp XXX
Utang Usaha Biaya Gaji Utang Gaji
Rp XXX Rp XXX Rp XXX
Keterangan: Untuk pencatatan transaksi penambahan utang maka yang mesti di kredit ialah nama rekening utang yang mengalami penambahan, sedang sebelah debitnya ialah sesuatu yang diutangi, dapat berupa uang (kas), pembelian sesuatu barang-barang maupun pembayaran yang ditangguhkan, misal contoh diatas kasus biaya gaji belum dibayar (namun ini biasa terjadi akhir tahun saat dibuat jurnal penyesuaian guna kepentingan tutup buku)
9 .Pencatatan penambahan modal Kendaraan
Rp XXX
Modal Kas
Rp XXX Rp XXX
Modal
Rp XXX
Keterangan: Pencatatan penambahan rekening modal dibuat dengan mengkredit rekening tersebut dan mendebet bentuk/macam modal yang mengalami penambahan. Penambahan modal bisa berupa uang atau barang / asset lainnya seperti gedung, perlengkapan, peralatan dan sebagainya 10. pencatatan pengambilan prive Prive
Rp XXX Kas
Prive
Rp XXX Rp XXX
Perlengkapan Prive
Rp XXX
Rp XXX Kendaraan
Rp XXX
Keterangan: Pencatatan penambahan rekening prive dibuat dengan mendebet rekening tersebut dan mengkredit bentuk / macam asset atau aktiva yang diambil untuk kepentingan pribadi pemilik . Pengambilan prive dari asset tidak mesti hanya berupa uang, maksud pengambilan prive disini cakupannya pemilik juga dapat mengambil asset lainnya seperti gedung, peralatan dan lain-lain untuk kepentingan pribadi pemilik dari perusahaan selama tidak menggangu keseimbangan uang dan modal perusahaan. Pengambilan prive bisa berupa uang atau asset lain
Soal-soal Latihan Soal-soal 1. Bagaimana cara mengisi kolom keterangan? 2. Jelaskan maksud dari menganalisis bukti transaksi sebelum memasukkan ke dalam jurnal? 3. Diterima pendapatan jasa dari PT.X sebesar Rp. 5.000.000. Buatlah jurnalnya? 4. PT.X membeli barang dagangan secara tunai sebesar Rp. 7.500.000 dari PT.Y Buatlah jurnalnya dengan metode fisik dan perpetual? 5. PT.X membeli peralatan dari PT.Z secara kredit Rp.3.250.000 Buatlah jurnalnya? Jawaban 1. Perkiraan yang di debet ditulis sebelah atas merapat ke sebelah kiri dan perkiraan yang di kredit ditulis di bawahnya dan menjorok ke sebelah kanan (dibawah format jurnal tersebut boleh pula ditulis uraian singkat transaksi, jika diperlukan) 2. Memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti transaksi dan juga informasi yang terkandung di dalamnya, mengetahui akun apa saja yang terpengaruh oleh transaksi tersebut, mengetahui apakah transaksi tersebut menambah/mengurangi akun yang bersangkutan, mengetahui apakah akun yang bersangkutan harus di debet atau di kredit, mengetahui jumlah pengaruh transaksi tersebut, mengetahui pihak mana yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi tersebut, mengurangi terjadinya duplikasi dan pengumpulan data. 3. Kas
Rp. 5.000.000 Pendapatan Jasa
Rp. 5.000.000
4. Metode Fisik Pembelian
Rp. 7.500.000 Kas
Rp. 7.500.000
Metode Perpetual Persediaan Barang Dagangan Rp. 7.500.000 Kas
Rp. 7.500.000
5. Peralatan
Rp. 3.250.000 Utang Usaha
Rp. 3.250.000
Penilaian Bentuk penilaian berupa
Non tes
: Penugasan
Penilaian N o
Nama
Aspek yang dinilai Pemahaman
Ketepatan jawaban
Ketepatan waktu
Perhatian siswa ke pelajaran
Keterangan : Pemahaman
: 1-25
Baik (80-100)
Ketepatan menjawab
: 1-25
Cukup (60-79)
Ketepatan waktu
: 1-25
Kurang (40-59)
Perhatian siswa ke pelajaran : 1-25
Total skor untuk semua aspek
View more...
Comments