Rmk Sibolga-tarutung 2
April 23, 2017 | Author: Rm Reza Susanto Putra | Category: N/A
Short Description
RMK Proyek...
Description
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12
RMK
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
: :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan manajemen suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan efektif, dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan
Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-masing organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses kegiatan berlangsung. 4.1.
4.2.
Struktur Organisasi Pengguna Jasa
Berisikan bagan yang menggambarkan organisasi dari pengguna jasa yang akan menerima hasil pekerjaan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Uraian Tugas unsur Pengguna Jasa 4.2.1
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu PPSDA - Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang ditetapkan dalam CIP dan PO. - Melaksankan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta petunjukpetunjuknya yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, baik yang bersumber dari APBN maupun pinjaman luar negeri (PLN). - Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama Pengembangan pegawai dan Pengembangan peralatan serta fasilitas lainnya. - Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan cepat, penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran utama yang cepat.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12
RMK 4.2.1
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
: :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
- Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya penyimpangan, pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data. - Meningkatkan efisiensi Pejabat Pembuat Komitmen - Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang telah ditetapkan dalan DIP dan PO. - Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untung masing-masing tolak ukur dalam batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang tercantum dalam DIP dan PO yang bersangkutan serta pedoman pelaksanaannya. - Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya batas anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang disamakan. - Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku. - Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku. - Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran.
4.2.3
Kaur Teknik - Menyusun dan memutahirkan program jangka panjang, jangka menengah dan program tahunan serta revisinya. - Menyiapkan usulan proyek-proyek baru. - Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya serta membantu memberikan informasi terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dan membantu menangani permasalahan yang terjadi. - Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan lingkungan yang mencakup studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan dillaksanakan. - Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang diselenggarakan bagian pelaksana kegiatan. - Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
4.2.4
Kaur Administrasi Umum - Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, sistem/prosedur dan peraturan pelaksanaan di bidang organisasi proyek, administrasi sumber daya manusia (SDM), keuangan, pengadaan dan administrasi umum. - Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi struktur organisasi proyek. - Mengkoordinasikan pembinaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan anggaran/administrasi keuangan, pengadaan dan administrasi umum di bagian pelaksana kegiatan. - Menyusun program pembinaan, kebutuhan, penempatan sumber daya manusia. - Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian. - Menyiapkan surat-surat keputusan dan penugasan dalam bidang organisasi dan kepegawaian. - Menyusun rencana kebutuhan proyek akan barang-barang dan peralatan kantor.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12
RMK
4.2.5
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
: :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
- Mengkoordinasikan penyusunan laporan program pelaksanaan dan laporan keuangan secara periodik dan neraca tahunan. - Mengkoodinasikan data yang diperlukan oleh pemeriksa intern/ekstern. - Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP). - Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran. PUMK - Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga. - Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan membubuhi tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap kwitansi. - Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti pembukuan. - Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran / penerimaan yang sah. - Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis kepada pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang ditetapkan. - Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran.
4.2.6
Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan - Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-pengaraha teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan. - Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin. - Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan. - Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa. - Berwenang menghentikan pelaksaaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. - Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. - Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pelaksanaan/Direksi Pekerjaan dibantu oleh dan Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana. - Dalam melaksanakan tugasnya direksi pekerjaan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah.
4.2.7
Pengawas Lapangan - Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan. - Melaksanakan evaluasi terhadap kebenaran laporan prosgres fisik pekerjaan yang dibuat oleh penyedia jasa. - Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan. - Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa. - Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. - Melakukan berbagai testing termasuk mengadakan pumping test, diskripsi cutting pemboran, serta pendugaan geoelektrikal logging dengan peralatan yang ada dengan penyedia jasa. - Melaporkan kepada Korlak/Direksi Pekerjaan dan Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah. - Melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12
RMK
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
: :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
4,3 Struktur Organisasi Penyedia Jasa Struktur Organisasi terlampir. 4,4 Struktur Organisasi Penyedia Jasa 4.4.1
Direktur - Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa. - Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan. Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. - Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi. Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas. 4.4.2
General Superintendent Sebagai Wakil Penyedia Jasa (Kontraktor) yang bertanggung jawab penuh terhadap Pekerjaan.
- Memimpin Devisi dalam struktur organisasi penyedia jasa sehingga menghasilkan kinerja yang baik. - Membuat Rencana Kerja yang menyangkut biaya, Material, Upah Kerja dan Peralatan. - Memberikan penjelasan tentang metode dan cara kerja lapangan serta pengendaliannya. - Melaksanakan Identifikasi Lapangan bersama Pengguna Jasa sehingga mendapatkan data-data yang akurat mengenai Kuantitas Lapangan. - Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan. - Melakukan Opname Lapangan bersama-sama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi. - Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan dan Bulanan. 4.4.3
4.4.4
Highway Engineer - Bertanggung jawab kepada General Superintendent mengenai hasil kerja di lapangan terutama yang berhubungan dengan mutu, penggunaan material dan peralatan kerja.. - Melaksanakan Rencana Kerja yang telah disusun oleh General Superintendent sehingga tepat mutu dan waktu dalam pelaksanaan. - Mengkoordinir Pelaksana di lapangan untuk setiap jenis pekerjaan yang dikerjakan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi - Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan, Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur. Quantity Engineer - Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kuantitas Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam membuat perhitungan kebutuhan kuantitas di lapangan. - Mengkoordinir Surveyor dalam melaksanakan pengukuran volume dan dituangkan dalam laporan quantity (kuantitas). - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Opname dari hasil pekerjaan menyangkut mutu, penggunaan material dan peralatan di lapangan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi - Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan, Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12
RMK 4.4.5
4.4.6
4.4.7
4.4.8
4.4.9
4.5
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
: :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Quality Engineer - Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik. - Mengkoordinir Lab. Teknisi dalam melaksanakan Pengujian-pengujian yang berkaitan dengan setiap item pekerjaan di lapangan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF)> - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Lab. Teknisi - Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quality Engineer terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF). - Memperhatikan dan memeriksa setiap produck yang dihasilkan agar selalu sesuai dengan spesifikasi teknis. Surveyor - Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quantity Engineer terutama yang berhubungan dengan Kuantitas (volume) Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Rekayasa Lapangan, Opname hasil pekerjaan dari hasil pengukuran. Pelaksana Lapangan - Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Highway Engineer, Quality Engineer dan Quantity Engineer dalam hal pelaksanaan pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. - Melakukan kontrolle terhadap metode pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja. - Mengkoordinasi pekerja di lapangan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik yang sudah ditentukan. Adm. Teknik - Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan Administrasi Teknik. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam pembuatan administrasi teknik untuk setiap item pekerjaan. - Melaksanakan kontrolle terhadap laporan harian, mingguan dan semua laporan pekerjaan.
Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa terlampir.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
I. 1.1.
PCM
No. Dokumen No. Revisi
INFORMASI KEGIATAN
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
UMUM
Pekerjaan Konstruksi Paket Pelebaran Jalan SIBOLGA TARUTUNG merupakan Paket Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I dengan pelaksanaan kegiatan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Utara pada Pejabat Pembuat Komitmen 12 (SIBOLGA, Cs). Lokasi Proyek ini berada di KM -20 sampai dengan KM - 44
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Proyek dilaksanakan oleh Penyedia Jasa PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA dengan Nomor Kontrak : 01/KTR-APBN/033.04.1.498577/S3/12/2015 1.2.
URAIAN PEKERJAAN Adapun uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Paket ini adalah sebagai berikut : Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi
1.3.
1 3 4 5 6 7 8
: : : : : : : :
Umum Drainase Pekerjaan Tanah Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan Perkerasan Berbutir Perkerasan Aspal Struktur Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
INFORMASI KEGIATAN A.
NAMA KEGIATAN
: PELEBARAN JALAN SIBOLGA-TARUTUNG
PEMILIK PROYEK
: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WIL. II PROV. SUMATERA UTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 12
NAMA PAKET
: PELEBARAN JALAN SIBOLGA TARUTUNG
PROVINSI
: SUMATERA UTARA : KABUPATEN TAPTENG-TAPUT
B.
LOKASI KEGIATAN
C.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN Tanggal Kontrak Tanggal SPMK Awal Periode Konstruksi Akhir Periode Konstruksi Masa Kontrak Masa Pemeliharaan
: 14 Juli 2015 : : : : 160 Hari Kalender : 720 Hari Kalender
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM D.
No. Dokumen No. Revisi
Hal Paraf
: :
NAMA PENGGUNA JASA DAN ALAMAT
: HERISON MENJERANG.ST : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 11 (SIBOLGA, Cs) : JL. KOL. BANGUN SIREGAR NO. 69 KALANGAN TAPTENG :
NAMA PENYEDIA JASA DAN ALAMAT
: PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA : JL. SISINGAMANGARAJA NO. 303 KISARAN : (0623) - 42073
Penyedia Jasa Alamat Telepon G.
: :
: APBN-P : Rp 29.546.540.300,00 :
Nama PPK Jabatan Alamat Telepon F.
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
PEMBIAYAAN (SUMBER DANA) Sumber Dana Nilai Kontrak Besaran dan MAK
E.
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
LINGKUP KEGIATAN
PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA Bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan yang dinyatakan dalam Dokumen Kontrak. Gambar Kerja. Dokumen Lelang dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis yang secara garis besar meliputi : DIVISI 1 : UMUM 1.2 1.8.(1) 1.17 1.21
Mobilisasi Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Pengamanan Lingkungan Manajemen Mutu
DIVISI 2 : DRAINASE 2.3(11a)
Saluran Pracetak U Ditch Type 600 x 800
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH 3.1(1a) 3.1(7) 3.3(1)
Galian Biasa Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine Penyiapan Badan Jalan
DIVISI 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 4.2(2b)
Lapis Pondasi Agregat Kelas S
DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR 5.1 (1) 5.1 (3)
Lapis Pondasi Agregat Kelas A Lapis Pondasi Agregat Kelas B
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL 6.1 (1)(a) 6.2 (2a) 6.3 (5a) 6.3 (6a) 6.3 (6c) 6.3.9
Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Lapis Perekat - Aspal Cair Laston Lapis Aus (AC-WC) (Gradasi halus) Laston Lapis Antara (AC-BC) (Gradasi kasar) Laston Lapis Perata (AC-BC-L) (Gradasi Kasar) Aditif Anti Pengelupasan
DIVISI 7 : STRUKTUR 7.9(1)
Pasangan Batu
DIVISI 8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 8.4(1) 8.4(3)(a) 8.4.7
H.
Marka Jalan Thermoplastik Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade REL PENGAMAN
ORGANISASI KERJA PENYEDIA JASA H.1
GENERAL SUPERINTENDENT
: Direktur Utama : Bagian Administrasi Teknik dan Keuangan Proyek. Bagian Teknik Lapangan Petugas K3 : Uraian Tugas - Sebagai Wakil Penyedia Jasa (Kontraktor) yang bertanggung jawab penuh terhadap Pekerjaan. Atasan Langsung Membawahi
Memimpin DIVISI dalam struktur organisasi penyedia jasa sehingga menghasilkan kinerja yang baik.
- Membuat Rencana Kerja yang menyangkut biaya. Material. Upah Kerja dan Peralatan. - Memberikan penjelasan tentang metode dan cara kerja lapangan serta pengendaliannya. - Melaksanakan Identifikasi Lapangan bersama Pengguna Jasa sehingga mendapatkan data-data yang akurat mengenai Kuantitas Lapangan. - Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan. - Melakukan Opname Lapangan bersama-sama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi. - Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan dan Bulanan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM H.2
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
HIGHWAY ENGINEER
: General Superintendent : Surveyor Bagian Peralatan : Uraian Tugas - Bertanggung jawab kepada General Superintendent mengenai hasil kerja di lapangan terutama yang berhubungan dengan mutu. penggunaan material dan peralatan kerja.. - Melaksanakan Rencana Kerja yang telah disusun oleh General Superintendent sehingga tepat mutu dan waktu dalam pelaksanaan. - Mengkoordinir Pelaksana di lapangan untuk setiap jenis pekerjaan yang dikerjakan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi - Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan. Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur. Atasan Langsung Membawahi
H.3
QUANTITY ENGINEER Atasan Langsung Membawahi Uraian Tugas
: General Superintendent : Surveyor :
- Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kuantitas Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam membuat perhitungan kebutuhan kuantitas di lapangan. - Mengkoordinir Surveyor dalam melaksanakan pengukuran volume dan dituangkan dalam laporan quantity (kuantitas). - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Opname dari hasil pekerjaan menyangkut mutu. penggunaan material dan peralatan di lapangan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi - Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan. Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur. H.4
QUALITY ENGINEER Atasan Langsung Membawahi Uraian Tugas
: General Superintendent : Laboratorium Teknisi :
- Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik. - Mengkoordinir Lab. Teknisi dalam melaksanakan Pengujian-pengujian yang berkaitan dengan setiap item pekerjaan di lapangan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF)> - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM H.5
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
LABORATORIUM TEKNISI Atasan Langsung Membawahi Uraian Tugas
: Quality Engineer : :
- Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quality Engineer terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF). - Memperhatikan dan memeriksa setiap produck yang dihasilkan agar selalu sesuai dengan spesifikasi teknis. H.6
SURVEYOR Atasan Langsung Membawahi Uraian Tugas
: Quantity Engineer : :
- Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quantity Engineer terutama yang berhubungan dengan Kuantitas (volume) Pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Rekayasa Lapangan. Opname hasil pekerjaan dari hasil pengukuran. H.7
PELAKSANA LAPANGAN Atasan Langsung Membawahi Uraian Tugas
: General Superintendent : :
- Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Highway Engineer. Quality Engineer dan Quantity Engineer dalam hal pelaksanaan pekerjaan. - Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. - Melakukan kontrolle terhadap metode pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja. - Mengkoordinasi pekerja di lapangan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik yang sudah ditentukan. H.8
ADMINISTRASI TEKNIK Atasan Langsung Membawahi Uraian Tugas -
: General Superintendent : :
Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan Administrasi Teknik.
- Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam pembuatan administrasi teknik untuk setiap item pekerjaan. - Melaksanakan kontrol terhadap laporan harian, mingguan dan semua laporan pekerjaan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA,Cs)
PCM H.
No. Dokumen No. Revisi
STRUKTUR ORGANISASI
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Struktur Organisasi Terlampir. I.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule) Terlampir.
J.
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN No.
2.a
URAIAN PEKERJAAN
1
MOBILISASI
2
PEKERJAAN PENGUKURAN BM / Titik Refrensi Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan Perhitungan
3
MANAJEMEN LINTAS
DAN
KESELAMATAN
STANDARD PROSEDUR Peralatan dimobilisasi secara bertahap dan dibatasi dengan waktu yang tersedia 60 (enam puluh) hari,
Sebelum digunakan sebagai pedoman pelaksanaan, maka terlebih dahulu diadakan pemeriksaan elevasi, agar keakuratan Bench Mark dapat diketahui. Dengan mengacu kepada Patok atau Peil yang telah di check kebenarannya dan telah diapproved oleh Konsultan / Direksi. Pengukuran dilaksanakan bersama-sama oleh ketiga unsur terkait (pengguna jasa, konsultan supervisi dan penyedia jasa / kontraktor) dengan mengukur profil memanjang (longitudional) dan melintang (cross section), disamping itu di check bangunan-bangunan penunjang seperti : - Saluran-saluran (parit). - Tembok penahan - Rambu-rambu lalu lintas - dan sebagainya
setelah pengukuran selesai akan diterapkan di dalam bentuk gambar awal pekerjaan (shop drawing) beserta elevasi rencana dan perubahan-perubahannya. Catatan : Cross Section per 25 meter. Perhitungan volume pekerjaan dilakukan untuk dapat mengetahui berapa jumlah galian / timbunan serta luasan dari pekerjaan yang akan dikerjakan dan di check terhadap Bill of Quantity (Daftar Kuantitas Rekayasa Lapangan), untuk dijadikan sebagai pedoman dasar untuk pelaksanaan pekerjaan. LALU Pembuatan rambu-rambu peringatan lokasi yang sedang dikerjakan dan tanda rambu sedang ada pelaksanaan pekerjaan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No.
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
URAIAN PEKERJAAN
4
PENGAMANAN LINGKUNGAN
5
MANAJEMEN MUTU
: :
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR Mengambil langkah yang layak untuk melindungi lingkungan (baik di dalam dan di luar lapangan, termasuk basecamp dan instalasi lain yang dibawah kendali kontraktor) dan membatasi kerusakan dan gangguan terhadap manusia dan harta milik akibat polusi, kebisingan dan sebab lain.
7
Persiapan, pengambilan sample dan pengujian terhadap bahan dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan pengukuran dan pengujian. Pekerjaan GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR ini mencakup galian untuk pembuatan saluran baru dan perataan kembali selokan lama. Pekerjaan ini mencakup pasangan batu dengan mortar untuk PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
8
GORONG-GORONG PIPA BETON BERTULANG,
9
GALIAN BIASA dan GALIAN BATU
6
10 11
12
selokan yang dilaksanakan dengan terlebih dahulu galian untuk drainase sudah dilaksanakan. Galian untuk pasangan ini sudah disiapkan terlebih dahulu sesuai dimensi dan ukuran pada gambar rencana atau atas petunjuk direksi pekerjaan dengan asumsi material semen, pasir pasang dan batu belah diterima sepenuhnya di dekat lokasi pekerjaan pasangan batu dengan mortar. Selanjutnya semen, pasir pasang, dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan concrete mixer sesuai dengan spesifikasi. Campuran mortar diletakkan di dasar dengan Pekerjaan gorong2 dilaksanakan sesuai gambar rencana. Pekerjaan DIA 95-105 CM. pemasangan dilaksanakan setelah galian tanah dan pemasangan landasan/dudukan gorong-gorong. Pemasangan dilaksanakan dengan hati-hati, lidah sambungan diletakkan dibagian hilir, lidah sambungan dimasukan sepenuhnya ke dalam alur sambungan sesuai arah dan kelandaiannya. Sebelum melanjutkan pemasangan gorong-gorong berikutnya, sisi sambungan diberi adukan. Setelah gorong-gorong terpasang, sambungan yang belum terisi adukan
Pekejaan ini dilaksanakan pelebaran badan jalan. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan excavator dan kemudian dimuat ke dalam dump truck, selanjutnya diangkut dan dibuang dilokasi pembuangan tanah yang disetujui oleh direksi pekerjaan.
ini dilaksanakan dengan menggunakan cold GALIAN PERKERASAN BER-ASPAL TANPA COLDPenggalian MILLING MACHINE milling, air compressor. Hasil galian diangkut dengan dump truck untuk selanjutnya dibuang di lokasi sesuai persetujuan direksi. - Timbunan pilihan digunakan sebagai sub grade TIMBUNAN PILIHAN dengan ketebalan bervariasi sesuai dengan ketentuan dimana letak timbunan pilihan berada di atas tanah dasar dengan nilai CBR min 6%. - Pada pelaksanaannya penghamparan dilakukan dengan TIMBUNAN BIASA
cara manual dengan ketebalan hampar sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Pemadatan dilakukan Pekerjaan timbunan biasa dilaksanakan untuk menimbun bagian sisi antara pasangan batu, pasangan bronjong dengan jalan dan untuk penimbunan bahu jalan sebelah luar setelah Agg. Kelas S untuk bahu selesai dilaksanakan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No.
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
URAIAN PEKERJAAN
13
PENYIAPAN BADAN JALAN
14
LAPIS PONDASI AGG. KELAS S
15
LAPIS PONDASI AGG. KELAS A
16
LAPIS PONDASI AGG. KELAS B
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR Pekerjaan ini dilaksanakan setelah selesai pekerjaan galian sesuai elevasi yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan Motor Grader dan dirapikan dengan tenaga manusia. Pemadatan tanah dasar dengan menggunakan Vibrotory Roller atau Pedestrian Roller atau Tamper pada lokasi yang tidak dapat dijangkau alat pemadat Vibro Roller dan disesuaikan dengan kondisi lokasi pekerjaan. - Lapis Pondasi Agregat Kelas S akan digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik yang ada dalam dokumen kontrak.. - Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponenkomponen campuran dengan proporsi yang benar. - Lapis Pondasi Agregat Kelas A akan digunakan untuk sebagai lapis pondasi bawah dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dokumen kontrak. - Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponenkomponen campuran dengan proporsi yang benar. - Lapis Pondasi Agregat Kelas B akan digunakan untuk sebagai lapis pondasi atas dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dokumen kontrak. - Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponenkomponen campuran dengan proporsi yang benar.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No. 17
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
URAIAN PEKERJAAN LAPIS RESAP PENGIKAT
LASTON LAPIS PERATA (AC-BC-L)
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR -
-
18
: :
Bahan Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, setelah percobaan di atas lapis pondasi atas yang telah selesai sesuai dengan spesifikasi teknik. Kecuali diperintah lain oleh Direksi Pekerjaan, perbandingan pemakaian minyak tanah pada percobaan pertama harus dari 80 – 85 bagian minyak per 100 bagian aspal semen (80 pph – 85 pph) kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal cair hasil kilang jenis MC-30).
Proporsi minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi atau sesuai dengan yang tertera dalam dokumen kontrak. - Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. - Permukaan yang sudah bersih lalu dilakukan pekerjaan lapis resap pengikat dengan menggunakan asphalt sprayer. Penyemprotan dilakukan dengan baik sehingga menutup semua bidang yang akan dilapisi aspal resap pengikat. - Lapisan Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang kering atau mendekati kering, dan Lapis Perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang benar-benar kering. - Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis padat yang awet dari agregat dan campuran aspal yang terdiri dari agregat aspal yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP (Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas permukaan jalan lama yang telah disiapkan dengan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar, dan untuk memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan ketebalan laston lapis antara (AC-Base). Urutan pelaksanaan pekerjaan : - Material Aspal dibawa dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP ke lokasi pekerjaan yang sudah dilapis dengan lapis resap pengikat.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No.
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
URAIAN PEKERJAAN
LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)
20
LAPIS PEREKAT
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR Material aspal dituang dari dump truck ke colbin (asphat finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang sudah ditentukan dalam gambar. material aspal dihampar dengan - Setelah menggunakan asphalt finisher dilanjutkan dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan hasil Trial Section di lapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal. Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis padat yang awet dari agregat dan campuran aspal yang terdiri dari agregat aspal yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP (Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan dengan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar, dan untuk memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan ketebalan laston lapis antara (AC-BC). Ketebalan padat Urutan pelaksanaan pekerjaan : - Material Aspal dibawa dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP ke lokasi pekerjaan yang sudah dilapis dengan lapis resap pengikat. - Material aspal dituang dari dump truck ke colbin (asphat finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang sudah ditentukan dalam gambar. material aspal dihampar dengan - Setelah menggunakan asphalt finisher dilanjutkan dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan hasil Trial Section di lapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal. - Bahan lapis perekat adalah aspal Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). - Lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang akan dilapisi pekerjaan lapis aus (AC-WC). - Bahan asphalt disemprot dengan mempergunakan asphalt sprayer, sebelumnya jalan dibersihkan dengan air compressor. -
19
: :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No. 21
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
URAIAN PEKERJAAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC)
: :
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis padat yang awet dari agregat base kelas A, campuran aspal yang terdiri dari agregat aspal yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP (Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas permukaan Laston Lapis Antara (ACBC) yang telah disiapkan dengan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar, dan untuk memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan ketebalan laston lapis aus (AC-WC). Pekerjaan ini dilaksanakan sepanjang jalan setelah dilakukan pekerjaan AC-BC dan CAP. Urutan pelaksanaan pekerjaan :
Material Aspal dibawa dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP ke lokasi pekerjaan yang sudah dilapis dengan lapis resap pengikat. - Material aspal dituang dari dump truck ke colbin (asphat finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang sudah ditentukan dalam gambar. material aspal dihampar dengan - Setelah menggunakan asphalt finisher dilanjutkan dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan hasil Trial Section di lapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal. saat produksi hotmix,TAMBAHAN aspal keras,(SEMEN) zat additif anti ASPAL KERAS, ADDITIF ANTI PENGELUPASAN, Pada BAHAN PENGISI (FILLER) pengelupasan dan bahan pengisi (filler) tambahan (semen) dicampurkan langsung dan bersama pada hotbin/pugmill amp yang diukur. Pekerjaan pembetonan dilakukan dengan membagi BETON MUTU SEDANG DENGAN fc' = 20 Mpa (K-250) BAJA TULANGAN BJ 24 POLOS grup-grup pekerja kedalam beberapa bagian sesuai dengan keadaan lokasi dan kuantitas pekerjaan pembetonan itu sendiri. Untuk keperluan syarat dan justifikasi mutu yang diminta oleh Direksi atau yang mewakili Pengguna Jasa maka perlu dilakukan pengujian (job mix) atas hasil pengecoran di laboratorium. Hal ini tergantung kebutuhan dan permintaan Direksi Pengawas. -
22 23
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 11 (BARUS, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No. 24
25
26
27
28
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
URAIAN PEKERJAAN
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR
Pasangan batu dikerjakan untuk lokasi-lokasi yang rawan longsor yang dapat mengakibatkan kerusakan badan jalan. Bentuk dan dimensi pasangan disesuaikan dengan gambar hasil rekayasa lapangan. Bahan-bahan beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer. Senua perukaan pasangan batu yang tampak harus di plester. Penganyaman kawat dilaksanakan diluar lokasi BRONJONG pekerjaan. Kawat yang dipergunakan kawat bronjong galvanis. Pondasi bronjong digali sampai mencapai kedalaman kondisi tanah dasar yang keras dan padat. Anyaman kawat dibentangkan dan dibentuk sesuai ukuran yang ditentukan dalam gambar kerja kemudian diisi batu hingga padat, celah antara batu diisi dengan batu ukuran yang lebih kecil. Keranjang kawat dikunci setelah penuh diisi batu dan dilanjutkan untuk pekerjaan bronjong tingkat berikutnya. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A UNTUK PEK. MINOR Pekerjaan ini dilaksanakan untuk melapisi lapisan pondasi agregat kelas A yang sudah rusak. Setelah selesai penggalian dengan cold milling machine, kelas A dihampar. Penghamparan daapat dilakukan dengan menggunakan peralatan (motor grader) atau dengan cara manual, tergantung kepada lebar atau kuantitas kelas A yang akan dihampar. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan tandem roller atau dengan stamper, pada saat pemadatan sebaiknya disiram dengan air, agar diperoleh kepadatan yang maksimum. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk melapisi permukaan CAMPURAN ASPAL PANAS UNTUK PEKERJAAN MINOR. aspal lama yang sudah rusak. Ketebalan sesuai dengan tebal galian perkerasan aspal antara 4 - 9 cm. Penghamparan aspal (hot mix) dapat dilaksanakan dengan cara mekanik (dengan menggunakan alat berat) atau dengan cara manual, tergantung lebar dari hot mix yang dihampar. Pemadatan dilaksanakan Penanaman Pohon dilakukan dengan manual dan POHON dipilih jenis pohon yang cukup kuat tetapi daunnya tidak terlalu rindang agar pohon tidak menghalangi pandangan pengendara atau pemakai jalan ketika melintas. PASANGAN BATU
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
: :
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)
PCM
No. Dokumen No. Revisi No. 29
30
31
K.
: :
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
URAIAN PEKERJAAN
Hal Paraf
: :
STANDARD PROSEDUR
Sebelum pengecatan yang sebenarnya dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran marking jalan dan pre marking (cat pendahuluan) sehingga mengurangi tingkat kekeliruan ketika cat dengan komposisi yang sebenarnya dilaksanakan. Sebelum pekerjaan pengecatan marking dilaksanakan, pelaksana lapangan akan memeriksa untuk menjamin bahwa permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang bergemuk dan debu, yang akan menghalangi kelekatan lapisan cat baru. Pelat untuk rambu jalan harus merupakan lembaran RAMBU JALAN TUNGGAL DENGAN PERMUKAAN PEMANTUL ENGINEER GRADE rata dari campuran alumunium keras dan harus mempunyai ketebalan minimum 2mm. Kerangka dan pengaku harus merupakan bagian-bagian campuran alumunium alloy yang diekstruksi dari campuran logam. Tiang rambu merupakan pipa baja galvanis. Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan dari K-175. Lembaran pemantul harus merupakan Scotchlite jenis Engineer Grade dan diberi bahan pemantul tahan lentur yang disetujui. PEKERJAAN HARIAN Pekerjaan harian dilaksanakan pada pekerjaanpekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan ini tetapi kuantitasnya tidak tercntum dalam kuantitas kontrak. Misalnya pembersihan saluran yang tumpat, pemangkasan rumput dan lain-lain. MARKA JALAN THERMOPLASTIK
PROSEDUR INSTRUKSI KERJA Diagram prosedur instruksi kerja terlampir.
L.
: :
PELAKSANA KERJA Bagan alir kegiatan pelaksanaan pekerjaan terlampir.
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA PAKET KONTRAKTOR NOMOR KONTRAK TANGGAL KONTRAK
: : : : :
SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WIL. II PROV. SUMATERA UTARA PELEBARAN JALAN SIBOLGA TARUTUNG PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA 02/KTR-APBN/033.04.1.498577/S3/12/2015 Selasa, 14 Juli 2015
Ir.Eko Wahyu Nugroho General Superintendent
Nuryanti Saragih, ST Quality Engineering
Sapawi .ST Quantity Engineering
RM. Reza Suasnto Putra, ST Higway Engineering
Novinalwaty Administrasi dan Keuangan
Menanti Purba Surveyor
Imam Pelaksana
Juniman Siahaan Logistik
Ahmad Syafii, ST Petugas K3
Sapri Mandor Kisaran, JULI 2015 PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA
Ir. H. PANUSUNAN SIREGAR Direktur Utama
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi I.
UMUM
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
METODE PELAKSANAAN
Hal Paraf
: :
1.1. Penjelasan Umum
Pekerjaan ini berlangsung selama 160 ( Seratus Enam puluh ) hari kalender dimulai tanggal 14 Juli 2015 sesuai dengan SMPK No. Tanggal 14 Juli 2015. Pekerjaan Utama dari Pakerjaan ini adalah Pekerjaan Hotmix. Pekerjaan ini umumnya akan berupa pelapisan kembali permukaan perkerasan (overlay), dilapisi terlebih dahulu dengan lapis perkuatan (strengthening layer). Pekerjaan pengembalian kondisi harus dimulai sesegera mungkin selama periode mobilisasi dan dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi jalan lama yang ada ke suatu kondisi yang dapat digunakan, konsisten dengan kebutuhan normal untuk jalan menurut jenisnya. Kontraktor akan melakukan survey lapangan yang cukup detil selama periode mobilisasi agar Direksi Pekerjaan dapat melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan detil pelaksanaan pekerjaan sebelum operasi pelaksanaan pekerjaan. 1.2. Klarifikasi Pekerjaan Konstruksi Dalam cakupan pelaksanaan pekerjaan, dua kelompok berbeda yaitu pekerjaan utama dan pekerjaan pengembalian kondisi dan minor.
1.3. Pekerjaan Utama
Overlay dengan tiga lapisan beraspal, terdiri dari Laston Lapis Pondasi AC-BC-L, Laston Lapis Antara AC-BC dan dilanjutkan Laston Lapis Aus AC-WC yang ditunjukkan dalam gambar, untuk meratakan dan menutup perkerasan lama yang stabil.
1.4. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Minor -
Penambalan perkerasan, meliputi penggalian lokasi tertentu jalan yang berlubang-lubang atau rusak berat dan pengisian kembali, pemadatan dan pekerjaan penyelesaian dengan bahan pengembalian kondisi yang sesuai dengan bahan perkerasan lama. Penutupan lubang-lubang yang besar pada perkerasan berpenutup aspal. Perbaikan tepi perkerasan berpenutup aspal.
1.5. Rekayasa Lapangan
Setelah Surat Pemerintah Mulai Kerja ( SPMK ) diterima dan ditandatangani, maka dilakukan survey lapangan / identifikasi lapangan bersama dengan Direksi diantaranya dari pihak Pengguna Jasa, Pihak Penyedia Jasa dan Konsualtan Pengawas lalu dituangkan dalam Shop Drawing. Penggambaran dari Shop Drawing yang dibuat tersebut diajukan ke Direksi untuk diperiksa dan disetujui, dan dengan dasar hal tersebut pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan. 1.6. Pengambilan Sampel Material Bersama – sama dengan Direksi Teknik melakukan survey ke Quarry dan base Camp untuk melihat kesiapan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan. Survey tersebut termasuk Stock Material yang ada dan kapasitas dari Stone Crusher maupun Asphalt Mixing Plant. Pengambilan material tersebut secara acak dan dapat mewakili keseluruhan material tersebut. Untuk Paket pekerjaan ini harus terlebih dahulu dilakukan Test Laboratorium yang sesuai dengan standart dari Spesifikasi. Pengetesan dari material tersebut di laksanakan oleh Laboratorium Pengujian PU Bina Marga.
1.7. Stake Out -
Menentukan titik BM. Titik BM tersebut adalah sebagai titik referensi untuk pekerjaan selanjutnya. Peralatan survey yang digunakan antara lain theodolite, Water Pas, Meteran dll, dengan tujuan pematokan lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan ataupun pada gambar rencana ke peta lapangan ( Membuat gambar kerja yang mencakup penampang melintang muka tanah dan garis ketinggian sesuai gambar desain untuk mendapatkan persetujuan dari direksi. 1.8. Photo Visual
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Setelah dilakukan survey lapangan, maka dilaksanakan pengambilan photo visual 0 % pertama ( sebelum pelaksanaan ). Pengambilan photo ini diharuskan pada titik yang di tentukan oleh direksi. Pengambilan untuk 1.9. Urutan Pekerjaan No.
Uraian
1
Survei Lapangan termasuk peralatan pengujian yang dipelukan dan penyerahan laporan oleh
2
Revisi Minor oleh Direksi Pekerjaan telah selesai.:
3
Pekerjaan minor pada selokan, saluran air, galian dan timbunan, pemasangan perlengkapan jalan :
Keterangan
30 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor. 60 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor, walau keluarnya detil 90 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pelebaran Jalan Bts. Kota Tarutung - Bts. Kab. Tapanuli Selatan 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender. II.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN 2.1. DIVISI-1. UMUM A.
B.
C.
D. E.
F.
Merupakan kegiatan awal dari pelaksanaan proyek setelah di adakan penanda tangan kontrak atau di terbitkan SPMK. Program Mobilisasi meliputi beberapa kegiatan seperti Mobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Personel. Mobilisasi Personel dan Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan paket ini seperti duiraikan dalam Daftar Personel serta Daftar Alat Yang Diusulkan. Pelaksanaan Pekerjaan Pertama – tama dilakukan Survey awal sekaligus Dokumentasi 0% bersama – sama dengan Konsultan dan Direksi Lapangan. Dalan Survey awal ini akan diketahui kondisi excisting dan kemudian dipasang patok - patok STA di tepi jalan tiap 25 m sebagai pedoman atau acuan. Selain itu Kontraktor harus mengadakan inventarisasi lapangan yang sesuai dengan gambar rencana / design.
Pengendalian Mutu Agar pengendalian mutu dilapangan dapat terpenuhi, maka untuk pekerjaan beton seharusnya disiapkan slup test dan test kubus beton untuk tiap – tiap mutu beton sesuai komposisi campuran
Untuk pekerjaan Aggregat dan Hotmix, juga perlu disiapkan campuran komposisi atau JMF yang sesuai atu memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Papan Nama Proyek ♦ Papan nama proyek terbuat dari triplek sesuai dengan petunjuk direksi ♦ Sablon dengan huruf standart sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. ♦ Papan nama tersebut diletakan pada Sta. Awal Proyek dan Sta. Akhir Proyek. Pembuatan Kantor dan Gudang ♦ Skets gudang dan kantor harus mendapat persetujuan dari direksi dan dibangun sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh direksi. ♦ Pekerjaan instalasi listrik dipasang untuk mendapatkan pencahayaan yang baik dan begitu juga dengan Setelah sanitasi. selesai, perlengkapan kantor, meja, kursi, meja rapat, white board, alat tulis, alat ♦ pemadam kebakaran, computer dan printer dimasukan ke dalam dan diinstalasi untuk siap digunakan. Rambu-rambu ♦ Pemasangan rambu-rambu pada setiap lokasi pekerjaan dengan bentuk dan gambar sesuai dengan persetujuan direksi. ♦ Pemasangan rambu-rambu tersebut dibuat pada awal pelaksanaan pekerjaan dan akhir dari lokasi pelaksanaan.
III. DIVISI-2. DRAINASE
3.1. Galian Untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Pekerjaan ini diperlukan untuk pembentukan saluran air yang memenuhi. Lokasi, Panjang, arah aliran dan kelandaian untuk selokan yang akan dibentuk atau digali harus ditandai dengan cermat. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan melakukan inventarisai data lapangan yang akan dikerjakan, kemudian memasang patok-patok serta menentukan lebar galian dan elevasi sesuai dengan gambar kerja. Dilaksanakan Volume galian yang telah selesai dikerjakan, harus diopname secara bersama-sama antara Kontraktor, Konsultan, dan Direksi Lapangan. 3.2. Pasangan Batu Dengan Mortar
Setelah lahan galian untuk selokan dan saluran air telah siap atai selesai diopname, Kontraktor lalu membua Request pekerjaan agar mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Material batu, pasir dan semen di drop kelapangan / di lokasi pekerjaan dan tentunya material tersebut mendapat persetujuan dari Direksi untuk dapat digunakan sebagai material untuk pekerjaan ini. Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual atau dengan tenaga manusia. Untuk menjaga mutu pekerjaan , Material Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan yang dapat mengurangi kelekatan dengan adukan. Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum digunakan. Sebelum pemasangan batu harus dibasahi seluruh permukaanya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh. Batu harus disusun dan ditanam satu demi satu dengan kuat di atas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dan sesuai dengan profil atau penampang galian yang telah disiapkan. Setelah batu tersusun dengan rapi sesuai acuan yang dibuat, kemudian diplester menutupi tepi saluran dengan campuran mortar hingga rapi. Semen, Pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dalam Bak Campuran dengan perbandingan campuran sesuai dengan spesifikasi. 3.3. Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang diameter dalam 95-105 Cm. -
-
IV.
Pekerjaan ini mencakup perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembuatan gorong-gorong pipa beton bertulang yang berhubungan Pekerjaan gorong-gorong dimulai setelah memperoleh persetujuan tertulis Direksi Pekerjaan dan lingkup pekerjaan telah diterbitkan. Gorong-gorong harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum pekerjaan timbunan dimulai, terkecuali jika Penyedia Jasa dapat menyediakan drainase yang memadai dengan membuat pekerjaan sementara yang Landasan gorong-gorong adalah bahan berbutir kasar. Gorong-gorong pipa beton bertulang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan mutu beton K350 (fc’ 30 MPa). Adukan untuk sambungan pipa dan kelilingnya dari adukan semen. Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk gorong-gorong dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan yang khususnya menyangkut pada Galian untuk Struktur dan Pipa. Pipa beton harus dipasang dengan hati-hati, lidah sambungan harus diletakkan di bagian hilir, lidah sambungan harus dimasukkan sepenuhnya ke dalam alur sambungan dan sesuai dengan arah serta kelandaiannya. Sebelum melanjutkan pemasangan bagian pipa beton berikutnya, maka sisi dalam dari setengah bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang cukup. Pada saat yang sama setengah bagian atas lidah sambungan pipa berikutnya juga harus diberi adukan yang sama. Setelah pipa beton terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi dengan adukan, dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk selimut adukan di sekeliling sambungan. Penimbunan kembali dan pemadatan sekeliling dan di atas gorong-gorong beton harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan mendetil dalam Seksi 3.2, Timbunan, dengan menggunakan bahan yang memenuhi ketentuan yang diberikan untuk Timbunan Pilihan. Bahan harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari gumpalan lempung dan bahan-bahan tetumbuhan serta yang tidak mengandung batu yang tertahan pada ayakan 25 mm. Penimbunan kembali harus dilakukan sampai minimum 30 cm di atas puncak pipa dan, kecuali kalau bukan suatu galian parit, maka jarak sumbu pipa ke masing-masing sisi minimum satu setengah kali diameter. Penimbunan kembali pada celah-celah di bawah setengah bagian bawah pipa harus mendapat perhatian khusus agar dapat dipadatkan sebagaimana mestinya.
DIVISI-3. PEKERJAAN TANAH 4,1 Galian Biasa Tujuan :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
-
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Untuk menggali pelebaran badan jalan.
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Pekerjaan ini dapat menyebabkan terputusnya jalan utama yang akan dikerjakan. Agar pekerjaan galian tidak mengganggu aktivitas armada dump truck yang beroperasi untuk pekerjaan lainnya, maka perlu dibuat jalan kerja / jalan sementara yang cukup kuat dan aman disebelah galian struktur yang sedang dikerjakan sehingga tidak mengganggu pekerjaan struktur yang sedang dikerjakan. Jalan kerja dibuat sedemikian rupa sehingga kuat dan aman jika dilewati oleh Dump Truck. Agar tanah tidak longsor ke daerah galian drainese, maka dibuat dinding penahan tanah juga dari kayu yang disusun berjajar.
Peralatan Excavator Dump Truck Alat Batu, berupa cangkul, sekop dan kereta sorong (untuk perapihan hasil galian) Prosedur Pekerjaan : Excavator melaksanakan penggalian tanah. Tanah yang digali dimasukkan ke Dump Truck. Dump Truck membuang tanah hasil galian ke lokasi yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Perapihan hasil pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat bantu. 4,2 Galian Batu Tujuan : Untuk menggali pelebaran badan jalan. Peralatan Jack Hammer Excavator / Whell Loader Dump Truck Alat Batu, berupa sekop, pecok dan kereta sorong (untuk perapihan hasil galian) Prosedur Pekerjaan : Jack Hammer melaksanakan penggalian / memecah batu. Batu hasil galian dimasukkan ke Dump Truck. Dump Truck membuang batu hasil galian ke lokasi yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. 4,3 Galian Perkerasan tanpa Cold Milling Machine Tujuan : Untuk membuang lapisan aspal lama yang sudah tidak bagus (sudah rusak). Peralatan Mesin Cutter (Pemotong) Aspal. Jack Hammer Dump Truck Alat Batu, berupa cangkul, sekop, pecok dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Lapisan aspal yang akan dibuang (digali) ditandai dengan cat. Aspal dipotong dengan mesin pemotong aspal (cutter). Jack Hammer digunakan untuk mengupas lapisan aspal dibantu dengan pecok. Hasil galian diangkut ke dalam dump truck untuk membuang ke lokasi yang sudah ditentukan. Penjelasan Tambahan : Pekerjaan galian perkerasan aspal yang dilaksanakan dengan atau tanpa menggunakan mesin Cold Milling. Maka penggalian terhadap material di atas atau di bawah batas galian yang ditentukan -
Pada pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada, material yang terdapat pada permukaan dasar galian, menurut petunjuk Direksi Pekerjaan, adalah material yang lepas, lunak atau tergumpal atau hal hal lain yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok sesuai petunujuk Direksi Pekerjaan.
4,4 Timbunan Pilihan Tujuan :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Timbunan pilihan dikerjakan dengan fungsi sebagai landasan agregat kelas S (bahu jalan). Peralatan Excavator Dump Truck Motor Grader. Vibratory Roller. Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Excavator menggali / mengangkut ke dump truck bahan timbunan pilihan. Material pilihan diangkut ke lokasi dengan menggunakan Dump Truck. Penghamparan tanah dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader. Apabila tidak memungkinkan dihampar dengan motor grader, penghamparan dilaksanakan dengan cara manual dengan Tanah yang sudah dihampar dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat bergetar(apabila memungkinkan dengan menggunakan vibratory roller). Tambahan : Bahan untuk timbunan pilihan dengan menggunakan material pilihan atau sirtu sesuai dengan Spesifikasi Teknis dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Timbunan pilihan dilokasi badan jalan yang akan ditinggikan sesuai dengan Direksi Pekerjaan. Penghamparan dilaksanakan layer per layer dengan menggunakan Motor Grader kemudian dipadatkan dengan Vibrator Roller atau peralatan pemadat lain disesuaikan dengan kondisi lokasi pekerjaan. Water Tank dipergunakan untuk melaksanakan penyiraman untuk mencapai kadar air optimum apabila diperlukan. Pelaksanaan Timbunan pilihan disesuaikan dengan elevasi yang telah ditentukan dalam gambar. 4,5 Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama untuk penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi. Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan timbunan minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan ditempatkan diatasnya, yang semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. DIVISI-4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN -
V.
5.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas S Tujuan : Sebagai bahan perkersan bahu jalan. Peralatan Dump Truck Motor Grader. Vibratory Roller. Pedestrian Roller Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Dump truck menggangkut agregat kelas S dari base camp (lokasi stone crusher). Penghamparan agregat kelas S dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader. Apabila tidak memungkinkan dihampar dengan motor grader, penghamparan dilaksanakan dengan cara manual dengan mempergunakan cangkul, sekop dan kereta sorong. Agregat yang sudah dihampar dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat bergetar(apabila memungkinkan dengan menggunakan vibratory roller). Untuk merapikan hasil pemadatan, pemadatan akhir dilakukan dengan menggunakan pedestrian roller. Tambahan : Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan hotmix selesai dikerjakan. Pekerjaan ini harus mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai lebar jalur lalu lintas yang diperlukan dalam rancangan. Material batu pecah sesuai ukuran yang dibutuhkan dicampur dengan sirtu saring dengan komposisi yang telah ditentukan dilokasi pencampuran sampai merata / homogen. Sebagai pengendalian mutu, bahan atau material aggregat harus terlebih dahulu dilakukan test yang meliputi pengujian indeks plastisitas, gradiasi partikel, dan kepadatan kering maksimum.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
VI.
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
DIVISI-5. PERKERASAN BERBUTIR
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
5.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B Tujuan : Lapis Pondasi bawah bagian jalan yang akan diperlebar. Bahan : Agregat Kelas B. Peralatan Dump Truck Motor Grader. Vibratory Roller. Tire Roller Water Tanker Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian untuk pelebaran selesai dikerjakan. Material batu pecah sesuai ukuran yang dibutuhkan dicampur dengan sirtu saring dengan komposisi yang telah ditentukan dilokasi pencampuran sampai merata / homogen. Sesampai dilokasi, dilaksanakan pengedropan material Aggregat Kelas A dibahu jalan dengan jarak yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan ketebalan bahu jalan. Setelah itu dilakukan penghamparan dengan motor grader dan kemudian dipadatkan dengan vibrator roller atau dengan messin stamper sambil dilakukan penyiraman dengan water tank untuk mendapatkan kadar air optimum. Sebagai pengendalian mutu, bahan atau material aggregat harus terlebih dahulu dilakukan test yang meliputi pengujian indeks plastisitas, gradiasi partikel, dan kepadatan kering maksimum. 5.2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A Tujuan : Lapis Pondasi atas bagian jalan yang akan diperlebar. Bahan : Agregat Kelas A. Peralatan Dump Truck Motor Grader. Vibratory Roller. Tire Roller Water Tanker Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian untuk pelebaran selesai dikerjakan. Material batu pecah sesuai ukuran yang dibutuhkan dicampur dengan sirtu saring dengan komposisi yang telah ditentukan dilokasi pencampuran sampai merata / homogen. Sesampai dilokasi, dilaksanakan pengedropan material Aggregat Kelas A dibahu jalan dengan jarak yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan ketebalan bahu jalan. Setelah itu dilakukan penghamparan dengan motor grader dan kemudian dipadatkan dengan vibrator roller atau dengan messin stamper sambil dilakukan penyiraman dengan water tank untuk mendapatkan kadar air optimum. Sebagai pengendalian mutu, bahan atau material aggregat harus terlebih dahulu dilakukan test yang meliputi pengujian indeks plastisitas, gradiasi partikel, dan kepadatan kering maksimum. VII. DIVISI-6. PERKERASAN ASPAL 7.1. Lapis Resap Pengikat Tujuan : Sebagai pengikat / perekat lapis pondasi agregat kelas A dengan hot mix AC-BC. Bahan : Aspal Cair. Peralatan Air Compressor.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Dump Truck / Pick Up Truck. Asphalt Sprayer. Prosedur Pekerjaan : Permukaan jalan yang akan dilapisi lapis resap pengikat dibersihkan dengan menggunakan compressor, agar bersih sehingga permukaan agregat merekat sempurna dengan aspal cair. Aspal cair disemprotkan ke permukaan jalan dengan menggunakan asphalt sprayer. 7.2. Lapis Perekat Tujuan : Sebagai perekat permukaan aspal lama dengan AC-BC, AC-BC dengan AC-WC. Bahan : Aspal Cair. Peralatan Air Compressor. Dump Truck / Pick Up Truck. Asphalt Sprayer. Prosedur Pekerjaan : Permukaan jalan yang akan dilapisi lapis resap pengikat dibersihkan dengan menggunakan compressor, agar bersih sehingga permukaan agregat merekat sempurna dengan aspal cair. Aspal cair disemprotkan ke permukaan jalan dengan menggunakan asphalt sprayer. 7.3. Laston Lapis Perata (AC-BC-L) Tujuan : Untuk meratakan lapisan permukaan aspal lama. Bahan : Hot Mix AC-BC Peralatan Dump Truck. Asphalt Finisher. Tandem Roller Tire Roller. Alat Bantu berupa cangkul, garpu, sekop dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Dump truck mengangkut hot mix dari AMP, Hot mix AC-BC dihampar dengan menggunakan asphal finisher. Apabila tidak memungkinkan penghamparan dengan asphalt finisher dapat ilakukan dengan cara manual. Pemadatan awal dilaksanakan dengan tandem roller, kemudian dilanjutkan dengan tire roller, dan untuk pemadatan akhir dilaksanakan kembali dengan mempergunakan tandem roller. 7.4. Laston Lapis Antara (AC-BC) Tujuan : Lapisan Perkerasan Aspal antara Aspal Lama atau Agregat Kelas A dengan AC-WC. Bahan : Hot Mix AC-BC Peralatan Dump Truck. Asphalt Finisher. Tandem Roller Tire Roller. Alat Bantu berupa cangkul, garpu, sekop dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan : Dump truck mengangkut hot mix dari AMP, Hot mix AC-BC dihampar dengan menggunakan asphal finisher dibantu dengan cara manual dengan menggunakan sekop, garpu, cangkul dan kereta sorong. Pemadatan awal dilaksanakan dengan tandem roller, kemudian dilanjutkan dengan tire roller, dan untuk pemadatan akhir dilaksanakan kembali dengan mempergunakan tandem roller.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Pemadatan dilaksanakan dari arah pinggir menuju as jalan, agar diperoleh hasil pemadatan yang sempurna. 7.5. Hot Mix -
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis AC – WC, AC – BC dan AC-Base yang terdiri dari aggregat kasar aggregate halus, filter dan bitumen yang dicampur di Asphalt Mixing Plant. Adapun seluruh rangkaian prosesnya terdiri dari : -
-
-
-
-
Persiapan Teknis ( Testing dan Mix Design ) Pekerjaan ini meliputi percobaan pembuatan rancangan campuran aggregat kasar, aggregat halus dan filter serta bitumen dengan komposisi tertentu sehingga diperoleh formula campuran yang optimum dan memenuhi seluruh ketentuan sifat – sifat teknis yang dikehendaki sebagai mana ditetapkan dalam spesifikasi. Pembersihan Permukaan Badan Jalan Dengan Air Compressor Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air compressor untuk menyiapkan permukaan badan jalan agar bersih dari kotoran, tidak basah, material lepas dan bahan - bahan lain yang tidak dikehendaki Penebaran Lapis Resap Pengikat Bahan lapis resap pengikat terdiri dari campuran antara bitumen dan kerosene denga presentase tertentu sesuai dengan spesifikasi teknis. Penebaran lapisan resap pengikat dilakukan dengan hand bitumen sprayer / bitumen sprayer atau alat lain yang disetujui. Pencampuran di Asphalt Mixing Plant Unit pencampuran yang di izinkan dapat berubah batching maupun continuous plant. Aggregat kasar dan aggregate halus digabungkan dalam unit pencampuran dengan proporsi tertentu sehingga diperoleh aggregat dengan gradasi sesuai dengan rencana Job Mix. Fraksi Aggregat ini selanjutknya dipanaskan sampai suhu tertentu untuk selanjutnya ditambahkan bitumen dalam jumlah tertentu dan di aduk dalam jangka waktu tertentu sehingga diperoleh campuran yang hogomen dan seluruh permukaan aggregat tertutup dengan bitumen. Pada saat dikeluarkan dari unit pencampur, temperatur campuran harus memenuhi ketentuan tentang persyaratan batas untuk Viscositas Asphalt dan Suhu Campuran Asphalt. Pengangkutan ke lapangan dengan Dump Truck Campuran Asphalt panas diangkut ke lapangan dengan Dump Truck yang diberi Penutup menghindarkan pengaruh cuaca dan menjaga temperatur campuran agar tetap panas. Waktu tempuh dari lokasi Asphalt Mixing Plant kelokasi penghamparan harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga temperatur campuran pada saat penghamparan masih memnuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi teknis. Penebalan Dengan Asphalt Finisher Segera setelah campuran asphalt di hampar dan diratakan, permukaanya harus diperiksa dan setiap ketidak-rataan harus diperbaiki. Temperatur campuran yang terhampar dalam keadaan lepas harus dimonitor dan penggilasan harus dimulai dalam batas Viscositas asphalt. Penggilasan awal atau brek down rolling dilakukan dengan tandem roller dengan jumlah passing / lintasan sesuai hasil trial. Pemadatan akhir / final compaction dengan Pneumatic Tyerd Roller Pemadatan akhir / final rolling dilakukan dengan menggunakan Pneumatic tyerd roller dan dilakukan sewaktu material masih berada dalam kondisi yang masih dapat dikerjakan untuk menghilangkan bekas tanda – tanda penggilasan, jumlah lintasan sesuai hasil trial.
Hal – hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah : Lapis Asphalt concrete ( AC ) paling atas yang diselesaikan setiap section pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi. Patok referensi elevasi asphalt concrete ( AC ), centre line, batas – batas AC dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi AC yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaanya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju kebagian lebih tinggi. Roda penggilas pada lintasan pertama ditempatkan dimuka Pada waktu pemadatan roda mesin gilas harus dibasahi ( dilap ) dengan air. Pengetesan Pengetesan hasil pekerjaan dilakukan dengan beberapa test. Test yang dilaksanakan adalah test untuk mengetahui ketebalan AC ( core drill ), kadar asphalt, kekuatan, ( Marshall Test ) dari core drill dan dari AMP dan pengujian campuran aggregat. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah Apabila hasil test tidak sesuai dengan persyaratan maka harus dialakukan perbaikan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi
VIII. DIVISI-7. STRUKTUR
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
8.1. Baja Tulangan dan Beton K250 -
-
-
Pemasangan tulang, baik ukuran, penempatan maupun jumlah tulangan baja harus sesuai dengan gambar rencana. Bilamana terjadi kesalahan pembengkokan baja tulangan, batang tersebut tidak boleh dibengkokkan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan Direksi Lapangan sejauh masih aman untuk konstruksi. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangakan kotoran, Lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton. Tulangan harus ditempatkan secara akurat sesuai gambar kerja dengan kebutuhan minimum selimut beton yang diinginkan. Batang tulangan harus diikat kuat dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, begisting harus dibasahi dengan air atau di olesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meniggalkan bekas. Pengecoran beton harus dilakukan tanpa henti sampai dengan sambungan kontruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Beton harus di cor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton dipadatkan dengan alat penggetar mekanis atau concrete vibrator untuk menjaminkan pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik yang lain dari cetakan beton dan diusahakan tidak mengenai tulangan. Harus dilakukan secara hati – hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa semua sudut dan disekitar besi tulangan benar – benar di isi tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi. Pemadatan harus dibatasi waktu penggunaanya sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan segregasi pada agregat . Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperature yang terlalu panas; dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relative dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
8.2. Pasangan Batu -
-
-
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi yang memungkinkan badan jalan rawan longsor, maka pasangan batu ini dipasang pada talud / tembok pengaman timbunan dilokasi yang telah ditentukan atau sesuai dengan hasil survey. Batu yang digunakan harus bersih, keras tanpa bagian yangtipis atau retak. Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dindind dari batu yang terpasang. Batu harus dipasang sedemikian sehingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah terpasang. Batu besar dipilih untuk lapis dasar dan pada sudut – sudut. Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Selanjutnya disiapkan campuran / spesi yang perbandingan ditentukan Direksi Teknik / Pengawas Lapangan. Bila mana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru. Segera setelah batu ditempatkan dan sewaktu adukan masih baru, seluruh permukaan batu haruslah dibersihkan dari bekas adukan. Pasangan batu dipasang sedemikian rupa dengan tebal yang ada pada Permukaan yang telah selesai harus dirawat seperti yang telah disyaratkan oleh Direksi Lapangan.
8.3. Bronjong
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke dalam bronjong kawat (gabion) maupun pasangan batu kosong pada landasan yang disetujui sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi Spesifikasi ini. Pemasangan harus dilakukan pada tebing sungai, lereng timbunan, lereng galian, dan permukaan lain yang terdiri dari bahan yang mudah tererosi di mana perlindungan terhadap erosi dikehendaki. Detil pelaksanaan untuk pasangan batu kosong dan bronjong yang tidak termasuk dalam Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan setelah peninjauan kembali rancangan awal selesai dikerjakan menurut Seksi 1.9 Spesifikasi ini. BAHAN : Kawat Bronjong : Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi AASHTO M279 Kelas 1, dan ASTM A239. Lapisan galvanisasi minimum haruslah 0,26 kg/m2.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
-
IX.
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Karakteristik kawat bronjong adalah : Tulangan tepi, diameter : 5,0 mm, 6 SWG Jaringan, diameter : 4,0 mm, 8 SWG Pengikat, diameter : 2,1 mm, 14 SWG Kuat Tarik : 4200 kg/cm2 Perpanjangan diameter : 10% (minimum) Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan dengan lubang kirakira 80 mm x 60 mm yang dibuat sedemikian rupa hingga tidak lepas-lepas dan dirancang untuk diperoleh kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi dari anyaman kawat harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman. Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang disyaratkan dalam Gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim kelapangan sebelum diisi dengan batu. Batu : Batu untuk pasangan batu kosong dan bronjong harus terdiri dari batu yang keras dan awet dengan sifat sebagai berikut : Keausan agregat dengan mesin Los Angeles harus kurang dari 35 %. Berat isi kering oven lebih besar dari 2,3. Peyerapan Air tidak lebih besar dari 4 %. Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau magnesium sulfat dalam pengujian 5 siklus (daur) kehilangannya harus kurang dari 10 %. Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, berat tidak kurang dari 40 kg dan memiliki dimensi minimum 300 mm. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan batu yang ukurannya lebih besar jika kecepatan aliran sungai cukup tinggi. Landasan haruslah dari bahan drainase porous seperti yang disyaratkan, dengan gradasi yang dipilih sedemikian hingga tanah pondasi tidak dapat hanyut melewati bahan landasan dan juga bahan landasan tidak hanyut melewati pasangan batu kosong atau bronjong. DIVISI-8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
9.1. Lapis Pondasi Aggregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor Pekerjaan lapis pondasi kelas A dilaksanakan diatas perkerasan yang telah dibongkar karena ketebalan yang dibongkar cukup dengan menggunakan aggregat kelas A. Pengangkutan material Aggregat Kelas A dengan Menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Material Base A diletakan dilokasi dengan jarak tumpukan sesuai dengan volume pada lokasi tersebut. -
Penghamparan material base tersebut menggunakan tenaga manusia dengan peralatan manual. Setelah penghamparan selesai dan penampangnya telah terbentuk, dilaksanakan pemadatan dengan Pedestrian Roller hingga mencapai kepadatan yang disyaratkan. Bila pada keadaan tertentu material tersebut kurang kadar air maka dilaksanakan penyiraman dengan menggunakan Water Tank untuk mencapai kadar air optimum. Pekerjaan dilaksanakan setempat – setempat
9.3. Campuran Asphalt Panas untuk Pekerjaan Minor
Campuran terdiri dari aggregat kasar, aggregat halus, filler dan asphalt yang dicampur dengan komposisi seperti yang disyaratkan pada spesifikasi teknis. Campuran ini dihasil kan oleh Asphalt Mixing Plant dan pengangkutan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck dan ditutupi dengan terpal untuk menjaga suhu campuran. Penebaran dilakukan dengan menggunakan Asphalt Finisher pada suhu yang disyaratkan dan dipadatkan dengan menggunakan tandem roller kemudian dengan pneumatic tire roller dan di akhiri dengan tandem roller dimana perkiraan jumlah lintasan disesuaikan dengan percobaan pemadatan. 9.4. Marka Jalan Thermoplastic -
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah selesai pekerjaan lapisan pengaspalan terakhir yaitu lapisan AC – WC . Menggunakan Peralatan Mesin untuk pemanasan dan pencampuran Cat marka Untuk Garis Spot line , garis menerus , zebra cross disesuaikan dengan kondisi jalan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Marka Jalan yang sudah terpasang harus tetap diawasi sampai betul – betul kering, agar tidak terlalui kendaraan atau pemakai jalan raya.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
X.
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
DIVISI-9. PEKERJAAN HARIAN
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
Pekerjaan Harian dilaksanakan setelah terlebih dahulu kontraktor mengajukan permohonan dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk dilaksankan. Pekerjaan harian dilaksanakan untuk penanganan pekerjaan yang tidak dibayar di item pekerjaan lainnya seperti pembuangan longsoran tanah, atau sesuai dengan instruksi Direksi Pekerjaan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
No. Dokumen No. Revisi XI.
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
Hal Paraf
: :
METODA PENCAPAIAN PROYEK
Untuk menjamin sistem manejement agar berlangsung dengan baik, Kontraktor telah mengeluarkan kebijakan mengenai sistem manajement proyek berupa kebijakan mutu. Tenaga Kerja. Personil yang terpilih yang berpengalaman dalam pekerjaan sejenis akan ditempatkan sebagai personil inti dalam organisasi proyek. Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas : Tenaga pemimpin dan staff manajemen proyek. Tenaga operasional lapangan, Pelaksana ( Supervisor ), mekanik dan operator alat berat. Pekerja ( mandor, tukang, Pekerja biasa, operator alat Bantu ) Pemilihan Alat. Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, kapasitas, maupun jumlah akan ditentukan dengan kondisi lapangan dengan tolak ukur terjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Peralatan untuk pekerjaan persiapan meliputi : Theodolite, Water pass, mobil pick up dan peralatan laboratorium. -
Peralatan untuk pekerjaan utama selain AMP dan Stone Cruser : Dump truk, Asphalt Finisher, Asphalt Sprayer, Motor Grader, Excavator, Tandem Roller, Vibrator Roller, Water Tanker, Jack Hummer, Compressor Peralatan untuk operasional meliputi : Mobil Kijang, Pick Up, Sepeda Motor dan Alat komunikasi.
Koordinasi antar disiplin. Koordinasi diperlukan untuk mengatur atau menjadwalkan kegiatan pekerjaan disuatu tempat yang saling terkait yang akan dilaksanakan, sehingga proyek memerlukan adanya : Rapat koordinasi intern kontraktor, dilaksanakan minimal dua kali seminggu. Rapat koordinasi dengan direksi lapangan akan dilakukan minimal satu kali seminggu, dimaksudkan untuk pengevaluasi dan pencapaian target, juga untuk membahas hambatan yang ditemui. Jadwal pekerjaan akan dijabarkan secara mendetail kedalam program mingguan dan bulanan dan akan dimonitor dengan menggunakan laporan harian dan mingguan. Quality Control Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang diisyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu ( Quality Control ) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain untuk pemeriksaan : Material yang digunakan. Peralatan Pemeliharaan hasil pekerjaan Test material di Laboratorium dan lapangan Test hasil pekerjaan. IV.
PENUTUP Demikian garis besar Metode Pelaksanaan yang dapat kami sampaikan, untuk dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini. Kisaran, Juli 2015 PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA
Ir. H. PANUSUNAN SIREGAR Direktur Utama
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA PELAKSANA KEGIATAN 12 ( SIBOLGA, Cs )
II.
No. Dokumen No. Revisi
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM) : :
RENCANA MUTU KONTRAK
II.1.
INFORMASI KEGIATAN
Tgl. Berlaku Tgl. Kaji Ulang
: :
NAMA KEGIATAN
: PELEBARAN JALAN SIBOLGA-TARUTUNG
NAMA PAKET
: PELEBARAN JALAN SIBOLGA TARUTUNG
LOKASI KEGIATAN
: KAB.TAPTENG-TAPUT
Tanggal Kontrak Tanggal SPMK Awal Periode Konstruksi Akhir Periode Konstruksi Masa Kontrak Masa Pemeliharaan
: : : : : :
PEMILIK PROYEK
PROVINSI
SASARAN MUTU
: :
: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WIL. II PROV. SUMATERA UTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 12 ( SIBOLGA, Cs ) : SUMATERA UTARA
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
II.2
Hal Paraf
14-Jul-15
160 Hari Kalender 730 Hari Kalender
PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS KECELAKAAN
SAFETY DPT
KECELAKAAN KECIL
KECELAKAAN SEDANG
KECELAKAAN FATAL
FIRST AID DI KLINIK TERDEKAT OLEH SAFETY OFFICER ATAU SAFETY SUPERVISOR
BAWA KE RS TERDEKAT OLEH SAFETY OFFICER DAN ADM STAFF
BAWA KE RS TERDEKAT OLEH SAFETY OFFICER DAN ADM STAFF
MEMBUAT LAPORAN
MEMBUAT LAPORAN
INSURANCE
INSURANCE
KEMBALI BEKERJA
MENGHUBUNGI KELUARGA KORBAN
MEMBUAT LAPORAN KE SAFETY MANAGER
MEMBUAT LAPORAN KE PROJECT MANAGER
SAFETY PROGRAM
ACCIDENT
SAFETY INDUCTION
SAFETY INSFECTION
EQUIPMENT INSFECTION
TOOL BOX MEETING
SAFETY COMITE MEETING
FOOGING
TARGET ZERO FATALITY
Setiap Pelaksanaan dan Pekerja Baru
Setiap Hari oleh Staff Safety
Sekali Dalam Satu Bulan
Sekali Dalam Satu Minggu
Sekali Dalam Satu Minggu
Sekali Dalam Satu Minggu
TRAINING SAFETY
SAFETY AWAL
Basic Safety Fire Fighting Ringing Scafold
1 Jt Jam Kerja Tanpa Kecelakaan
PROGRAM K3 NO.
KEGIATAN
KONDISI BERBAHAYA
TINDAKAN BERBAHAYA
RESIKO
UPAYA PENCEGAHAN
PENANGGUNG JAWAB
1
Meeting Mengenai K3
- Anggota unit K3 merangkap - Unit K3 kurang optimal. dalam pekerjaan yang lain
- Unit K3 tidak akan berjalan - Sangsi sesuai prosedur K3.
2
Alat Pelindung Diri (APD) - Sepatu - Helm - Sarung tangan - Kaca Mata - Sabuk Pengaman - dll
- Banyak yang tidak meng- - Pekerja tetap melaksanakan pekerjaan meskipun tanpa gunakan APD dalam bekerja menggunakan APD yang memadai.
-
3
P3K (Kotak Obat, Tandu, dll)
- Kurang lengkap dan mema- - Apabila terjadi kecelakaan - Terjadi kematian. pekerja kurang mendapatkan - Cacat tubuh. dainya perlengkapan K3 pengobatan / pelayanan yang memadai.
4
Pelatihan K3
- Pelaksanaan demo dilaksa- - Untuk pekerja yang baru hanya - Pekerja tidak bisa mengguna- - Demo dilaksanakan nakan hanya pada awal mendapat pengarahan kan peralatan keselamatan berkala pelaksanaan proyek kerja.
5
Kampanye / Sosialisasi K3
- Yang tidak ditempatkan di - Pekerja dengan sembarang / - Pada saat kondisi darurat - Perlu diadakan penataan ulang - Kepala Proyek evakuasi tidak berjalan dengan terhadap instrumen K3 posisi seharusnya. seenaknya melakukan kerja lancar.
- Kepala Proyek
Mata terkena pecikan api - Kepala Proyek Peringatan dilaksanakan 3 kali, Jatuh dari ketinggian apabila tetap melanggar akan Tangan tertimpa besi Kaki terkena paku diberi sanksi berupa denda. Kepala tertimpa bahan yang jatuh dari atas. - Penambahan Fasilitas P3K - Penambahan Petugas K3
- Kepala Proyek
secara - Kepala Proyek
View more...
Comments