rmk full bab 15

April 5, 2019 | Author: GEKTHA | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

audit bab 15...

Description

AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk  menilai apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta  pegeluaran kas untuk pembelian tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Gambar 15-1 melukiskan bagaimana aliran info inform rmasi asi akun akuntan tansi si melal melalui ui berb berbag agai ai akun akun di dalam dalam siklu sikluss pemb pembeli elian an dan dan  pembayaran. Ada tiga kelornpoktransaksi yang tercakup dalam siklus ini, yaltu 1. ". #.

!embelian barang dan jasa !engeluaran kas $etu etur pem pemb beli elian da dan po potongan pe pembelian. an.

Gambar 15-1 Akun-akun Akun-akun dalam Siklu P!mb!lian dan P!mba"aran

Ada 1% akun akun yang ang la&i la&im m digu igunaka nakan n dalam alam sikl siklu us pemb embelia elian n dan  pembayaran seperti yang ditunjukkan dengan akun T pada Gambar 15-1 di atas. 'ntuk menyederhanakan, dalam gambar tersebut hanya ditunjukkan akun kontrol untuk untuk tiga tiga kelomp kelompok ok besar besar beban beban yang yang umum umum diguna digunakan kan pada pada kebany kebanyakan akan  perusahaan. 'ntuk setiap akun kontrol, juga diberikan contoh akun pembantu  beban yang termasuk dalam akun kontrol yang bersa ngkutan. (eias kiranya bahwa  banyak akun yang terlibat dalam siklus ini. )leh karena itu tidak mengherankan apabila pengauditan siklus pembelian dan pembayaran seringkali lebih memakan waktu dibandingkan siklus-siklus *ainnya.

Gambar Gambar 15-1 menunjukkan menunjukkan bahwa setiap transaksi mempengaruhi mempengaruhi entah  pendebetan atau pengkreditan terhadap akun utang usaha. +arena banyak   perusahaan melakukan pembelian *angsung dengan check atau melalui kas kecil, gambar gambar ini memang memang sengaja sengaja sangat sangat disede disederha rhanak nakan. an. +ita +ita berasu berasumsi msi bahwa bahwa  pembelian tunai *angsung dibayar per kas diproses dengan cara yang sama dengan pembelian secara kredit melalui utang usaha lebih dahulu. '/G0*-'/ '/G0*-'/G0* G0* *0/*0 *0/*0 2A/ 2)+'34/ 2)+'34/ 04$T 04$TA AT ATATA/ 2A6A3 0*+6'0 !4346*A/ 2A/ !43A7A$A/ 0iklus pembelian dan pembayaran menyangkut pengambilan keputusan dan  proses untuk mendapatkan barang dan jasa untuk menyelenggarakan suatu bisnis. bis nis. 0iklus biasanya diawali dengan pembuatan permintaan pembelian oleh pejabat yang yang memilik memilikii kewena kewenanga ngan n untuk untuk mengaj mengajuka ukan n permin permintaa taan n pembel pembelian ian,, dan diakhiri dengan pembayaran utang usaha yang timbul dari pembelian tersebut. 2alam 2alam pemb pembaha ahasa san n beri beriku kutt digu diguna naka kan n ilus ilustr trasi asi pada pada sebua sebuah h peru perusah sahaan aan manufaktur kecil yang menghasilkan barang untuk dijual kepada pihak ketiga, tetapi prinsip yang tercakup di sini bisa diterapkan juga pada perusahaan jasa, entitas pemerintah, dan jenis organisasi lainnya. +olom ketiga Tabel 15-1 di bawah ini memuat daftar empat fungsi bisnis yang terjadi pada setiap bisnis dalam pencatatan tiga kelompok transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran. Tiga fungsi pertama adalah untuk pencatatan  pembelian barang dan jasa secara kredit, dan fungsi keempat adalah untuk   pencatatan

pengeluaran

kas

untuk

pembayaran

ke

pemasok.

'ntuk 

menyederhanakan, dalam ilustrasi ini tidak akan dibahas tentang retur pembelian dan potongan pembelian, walaupun kedua hal tersebut terjadi dalam siklus ini, tetapi jumlahnya tidaky signifikan.

0elanjutnya kita akan membahas secara lebih detil keempat fungsi tersebut, deng dengan an tekan tekanan an pada pada doku dokume men n dan dan catat catatan an yang yang digu diguna naka kan n sebag sebagaim aiman anaa tercantum pada kolom keempat Tabel Tabel 15-1. Tab!l 15-1 G#l#n$an Tranaki% Akun-akun% &un$i Bini% dan D#kum!n !r'a (a'a'an un'uk Sikiu P!mb!lian dan P!mba"aran G#l#n$an Tranaki !embelian

Akun

!ersediaan !roperti,  peralatan, aset tetap lainnya eban dibayar di muka 'tang usaha eban pabrik eban penjualan eban administrasi

!engeluaran kas +as di bank untuk  pengeluaran kas 'tang usaha !otongan  pembelian

&un$i Bini

!embuatan order  pembelian

D#kum!n dan (a'a'an !ermintaan  pembelian )rder pembelian

!enerimaan  barang dan jasa

6aporan  penerimaan  barang dan jasa

!engakuan utang

aktur dari  penjual 3emo debet 8oucher  ile transaksi  pembelian (urnal  pembelian 3aster file utang usaha 2aftar utang usaha 6aporan dari  pemasok 

!embayaran dan  pencatatan  pengeluaran kas.

heck !embayaran ile transaksi kas (urnal pengeluaran kas pengeluaran

PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN !engajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan

klien adatah kegiatan awal siklus ini. ormulir yang digunakan dan pemberian

 persetujuan appro9al tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan yang diterapkan perusahaan. 2okumen-dokumen yang la&im digunakan meliputi P!rmin'aan P!mb!lian ormulir )!rmin'aan )!mb!lian digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh  pejabat perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan  pembelian misalnya +epala Gudang atau +epala 2epartemen !roduksi. !ada  perusahaan-perusahaan tertentu seringkali digunakan komputer untuk melakukan  pemesanan ketika persediaan barang di gudang mencapai re-order point   titik   pemesanan kembali yang akan melakukan pemesanan secara otomatis. Ord!r P!mb!lian )rder pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan  jasa dari pemasok. 2okumen ini berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi lain yang berhubungan dengan barang dan jasa yang diinginkan perusahaan untuk  dibeli dan seringkali digunakan untuk menunjukkan persetujuan pembelian. !erusahaan juga seringkali mengirimkan order pembelian secara elektronik  kepada pemasok yang telah membuat persetujuan untuk melaksanakan electronic data interchange 42*. PENERIMAAN BARANG DAN *ASA !enerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat yang  paling kritis dalam sikius ini, karena saat ini oleh kebanyakan perusahaan dipakai  pertama kali untuk mengakui pembelian dan utang yang bersangkutan. +etika  barang diterima, agar kontrol berjalan baik, diperlukan pemeriksaan tentang deskripsi, kuantitas, tanggal penerimaan, dan kondisi barang yang diterima, 6aporan penerimaan adalah dokumen berupa kertas atau elektronik yang dibuat  pada saat barang diterima. 2alam laporan tersebut dicantumkan keterangan mengenai barang, jumlah yang diterima, tanggal penerimaan, serta data lain yang rele9an. PENGAKUAN KE+A*1BAN ,UTANG

!engakuan kewajiban yang tepat atas barang dan jasa yang telah diterima menuntut adanya pencatatan yang tepat dan akurat. !encatatan pertama kali mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas yang sesungguhnya. )leh karena itu perusahaan harus seksama dalam memasukkan semua transaksi  pembelian, yaitu pembelian yang sungguh:sungguh terjadi, dengan jumlah yang  benar. 2okumen-dokumen dan catatan yang la&im digunakan adalah

&ak'ur dari P!ma#k  &ak'ur dari )!ma#k  adalah dokumen yang diterima dari penjual dan

menunjukkan jumlah yang terutang yang berasal dari pembelian barang dan jasa. 2okumen tersebut menyebutkan deskripsi barang atau, jasa, kuantitas barang dan  jasa yang diterima, harga termasuk biaya pengangkutan, ketentuan tentang  potongan harga, tanggal faktur, dan total harga faktur. aktur dari pemasok sangat  penting karena menunjukkan jumlah yang akan dicatat dalam file transaksi  pembelian. !ada perusahaan yang menggunakan 42*, faktur dari pemasok  ditransfer secara elektronik, yang akan berpengaruh pada bagaimana auditor  menilai bukti. M!m# D!b!' M!m# D!b!' juga merupakan dokumen yang diterima dari pemasok dan menunjukkan pengurangan atas jumlah yang terutang yang disebabkan karena adanya pengembalian retur barang ke pemasok atau diterimanya pengurangan harga. 2okumen ini mirip dengan faktur, tetapi menjadi pendukung atas  pengurangan kewajiban, bukan menambah utang. .#u/0!r .#u/0!r biasanya digunakan dalam suatu organisasi untuk menetapkan cara yang formal dalam pencatatan dan pengawasan pembelian, terutama dengan membuat agar setiap transaksi pembelian bernomor urut. 8oucher terdiri dari amplop co9er  atau folder 9oucher untuk menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

 pembelian, seperti misalnya order pembelian, bukti pengiriman dari penjual, laporan penerimaan, dan faktur dari penjual. 0etelah dibayar, selembar salinan check ditambahkan ke dalam amplop tersebut. &il! Tranaki P!mb!lian &il! 'ranaki )!mb!lian adalah file yang dihasilkan komputer yang mencakup semua transaksi pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu  periode tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau sebulan. ile tersebut berisi semua informasi yang dimasukkan ke dalam sistem dan mencakup informasi untuk setiap transaksi, seperti nama pemasok, tanggal, jumlah, klasifikasi akun, dan keterangan mengenai jumlah barang atau jasa yang dibeli. ile ini juga bisa meliputi retur dan pengurangan harga pembelian, apabila hal ters ebut tidak dimuat dalam file tersendiri. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi dalam fi le transaksi pembelian digunakan untuk berbagai catatan, daftar, atau laporan, seperti misalnya jurnal pembelian, master file utang usaha, dan transaksi untuk saldo akun tertentu atau di9isi tertentu. *urnal P!mb!lian *urnal P!mb!lian  dihasilkan dari file transaksi pembelian dan biasanya berisi nama pemasok, tanggal, jumlah, dan kelompok akun untuk setiap transaksi, seperti reparasi dan pemerliharaan, persediaan, atau kelompok akun lainnya. (uga ditunjukkan apakah pembelian dilakukan secara tunai atau kredit. (urnal bisa mencakup sate periode tertentu, biasanya bulanan. Transaksi yang sama yang dimasukkan ke dalam jurnal juga diposting secara serentak ke dalam buku besar, dan apabila pembelian dilakukan secara kredit, dicatat pula ke master file utang usaha. Ma'!r &il! U'an$ Ua0a Ma'!r il! u'an$ ua0a   mencatat transaksi pembelian, pengeluaran kas, dan retur pembelian untuk setiap pemasok. 3aster file ini dimutahirkan updated  dari

file transaksi komputer untuk pembelian, retur pembelian, dan pengeluaran kas. Total dari saldo-saldo indi9idual dalam master file sama dengan total saldo akun utang usaha dalam buku besar. ;asil cetakan  printout  master file utang usaha menunjukkan saldo awal utang usaha, setiap pembelian, retur pembelian, dan  pengeluaran kas, serta saldo akhir untuk setiap pemasok. anyak perusahaan tidak  menyelenggarakan master file utang usaha per pemasok. !erusahaan-perusahaan tersebut membayar atas dasar faktur dari penjual indi9idual. )leh karena itu, total faktur yang belum dibayar dalam master file sama dengan total utang usaha. Da'ar U'an$ Ua0a 0esuai dengan namanya, daftar utang usaha berisi daftar jumlah yang terutang kepada masing-masing pemasok atau untuk setiap faktur, atau 9oucher pada suatu saat tertentu. 2aftar ini dibuat langsung dari master file utang usaha. La)#ran dari P!ma#k ,.!nd#r2 S'a'!m!n' 6aporan dari pemasok adalah dokumen yang dibuat oleh pemasok setiap akhir   bulan dan menunjukkan saldo awal, pembelian, retur pembelian, dan pembayaran ke pemasok tersebut, serta saldo akhir. 0aldo dan akti9itas tersebut adalah laporan yang dibuat pemasok bukan klien, (umlah saldo menurut master file utang usaha seharusnya sama dengan saldo yang ditunjukkan dalam laporan dari pemasok, kecuali bila ada kerancuan diantara pemasok dengan klien atau bila ada selisih akibat faktor waktu. PENGOLA3AN DAN PEN(ATATAN PENGELUARAN KAS !ada kebanyakan perusahaan, pembayaran untuk pembelian barang dan jasa

merupakan akti9itas yang signifikan. Akti9itas ini secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban, biasanya akun utang usaha. 2okumendokumen yang berkaitan dengan proses pembayaran yang akan diperiksa auditor  meliputi (0!/k

2okumen ini biasa digunakan untuk pembayaran pembelian pada saat kewajiban  jatuh tempo. anyak perusahaan menggunakan komputer untuk menyiapkan check berdasarkan informasi yang tercantum dalam file transaksi pembelian pada saat barang dan jasa diterima. Apabila perusahaan menerapkan 42*, perusahaan mengirimkan pembayaran ke pemasok secara elektronik melalui electronic funds transfer 4T antara bank perusahaan klien dengan bank pemasok, &il! Tranaki P!n$!luaran Ka ile ini dihasilkan komputer yang meliputi seluruh transaksi pengeluaran kas yang diolah sistem akuntansi untuk suatu periode tertentu, mungkin per hari, per  minggu, atau per bulan. ile ini berisi jenis informasi yang sama seperti telah dibahas pada file transaksi pembelian. *urnal P!n$!luaran Ka *ni adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi pengeluaran kas yang mencakup seluruh transaksi pada suatu periode waktu tertentu. Transaksi yang sama, termasuk semua informasi yang rele9an, dimasukkan ke dalam master  file utang usaha dan buku besar.

METODOLOGI UNTUK PERAN(ANGAN PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI 2alam pengauditan pada umumnya, akun-akun yang paling banyak menyerap

waktu pemeriksaan adalah piutang usaha, persediaan, aset tetap, utang usaha, dan akun beban. !erhatikanlah bahwa empat dari lima akun di atas berkaitan langsung dengan siklus pembelian dan pembayaran. Apabila auditor dapat mengurangi  pengujian rind saldo dengan menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk memeriksa efekti9itas pengendalian internal atas  pembelian dan pengeluaran kas, maka waktu yang bisa dihemat akan sangat

signifikan. !engujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus  pembelian dan pembayaran sangat diperhatikan auditor, lebih-lebih apabila klien memiliki pengendalian internal yang efektif. !engujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan pembayaran terbagi dalam dua bagian besar berikut 1. !engujian pembelian, yang berkaitan dengan tiga dari empat fungsi bisnis yang telah disinggung di atas, yakni order pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan utang. ". !engujian pengeluaran kas, yang berkaitan dengan fungsi keempat, yakni<  pengolahan dan pencatatan pengeluaran kas. Gambar 15-" melukiskan metodologi untuk perancangan pengujian  pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan  pembayaran. 3etodologi ini sama dengan yang digunakan dalam bab-bab sebelumnya. 2alam uraian selanjutnya akan dijelaskan bagian demi bagian dari gambar 15-" yang dimulai dengan pemahaman pengendalian internal. Gambar 15-4 M!'#d#l#$i un'uk P!ran/an$an P!n$uian P!n$!ndalian dan P!n$uian Sub'an'i Tranaki un'uk Siklu P!mb!lian dan P!mba"aran

PEMA3AMAN PENGENDALIAN INTERNAL !emahaman tentang pengendalian internal untuk

siklus pembelian

dan

 pembayaran sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko, dapat diperoleh auditor  dengan mempelajari bagan alir yang berlaku pada perusahaan klien, mere9iew daftar pertanyaan pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian mengikuti  jejak transaksi pembelian dan pengeluaran kas. !rosedur untuk mendapatkan  pemahaman pengendalian internal tentang siklus pembelian dan pembayaran serupa dengan prosedur yang dilaksanakan untuk siklus lainnya, sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DIREN(ANAKAN 0elanjutnya dilakukan pemeriksaan atas pengendalian internal kunci untuk setiap fungsi bisnis seperti telah dijelaskan pada awal bab ini, yaitu otorisasi pembelian,  pemisahan antara penyimpan barang yang diterima dart fungsi-fungsi lainnya, ketepatan waktu pencatatan dan re9iew independen atas transaksi, serta otorisasi  pembayaran kepada pemasok. O'#riai )!mb!lian !emberian otorisasi yang tepat untuk pembelian menjamin bahwa barang dan jasa yang dibeli sungguh-sungguh barang yang dibutuhkan perusahaan, dan dengan demikian menghindarkan terjadinya pembelian yang berlebihan atau tidak  diperlukan. anyak perusahaan mensyaratkan berbagai tingkat otorisasi untuk   pembelian yang berbeda atau menurut jumlah rupiahnya. 0ebagai contoh,  pembelian aset tetap yang melebihi batas jumlah rupiah tertentu membutuhkan  persetujuan dart dewan komisaris< pembelian untuk sesuatu yang jarang terjadi seperti polis asuransi atau kontrak ser9is jangka panjang harus mendapat

 persetujuan dart pejabat tertentu< perlengkapan dan ser9is yang harganya dibawah  jumlah tertentu yang ditetapkan harus mendapat persetujuan dart kepala bagian atau kepada departemen. 0ementara itu untuk beberapa jenis bahan baku dan  perlengkapan tertentu pembelian dilakukan secara otomatis, karena sistem dirancang sedemikain rupa sehingga apabila saldonya telah sampai di bawah batas tertentu, komputer akan langsung melakukan pemesanan kepada pemasok yang telah tercantum dalam database perusahaan, sering juga tersambung langsung dengan komputer pemasok, sehingga otorisasi berlangsung otomatis. 0etelah permintaan pembelian diotorisasi, segera disusul dengan pembuatan order pembelian barang atau jasa. )rder pembelian diterbitkan kepada seorang  pemasok untuk nnembeli barang atau jasa yang disebutkan dalam order pada harga tertentu dan dikirimkan pada tanggal atau sebelum tanggal yang disebut di dalamnya. )rder pembelian yang bisa dibuat dalam bentuk tertulis atau elektronik, biasanya dipandang sebagai dokumen resmi, dan merupakan suatu  permintaan untuk membeli barang atau jasa. !erusahaan biasanya membentuk  suatu bagian pembelian untuk menjamin diperolehnya barang dan jasa dengan kualitas yang baik dengan harga yang rendah. Agar tercipta pengendalian internal yang baik, bagian pembelian sebaiknya terpisah dari bagian yang memberi otorisasi dan yang menerima barang. 0emua order pembelian hendaknya  bernomor urut tercetak agar dapat dengan mudah diketahui berapa order   pembelian yang sudah diterbitkan dan harus dirancang untuk meminimumkan kemungkinan hilangnya formulir secara tidak disengaja dipesan. P!mia0an P!m!$an$ A!' dari &un$i Lainn"a

ketika barang sudah

+ebanyakan perusahaan memiliki bagian penerimaan yang harus membuat laporan penerimaan barang sebagai bukti bahwa barang telah diterima dan diperiksa. 0alah satu copy biasanya dikirimkan ke gudang bahan baku dan lembar  lainnya dikirim ke bagian .utang untuk memberi informasi yang mereka butuhkan. 'ntuk mencegah pencurian dan penyaiahgunaan, barang harus diawasi secara fisik sejak barang tersebut diterima hingga digunakan atau dijual. !ersonel yang ditugasi di bagian penerimaan harus independen dari bagian gudang dan bagian akuntansi. Terakhir, catatan akuntansi harus mengikuti perpindahan tangungjawab atas barang setiap saat ketika barang tersebut berpindah, dari penerimaan barang ke gudang, dari gudang ke pabrik, dan seterusnya. P!n/a'a'an T!)a' +ak'u dan R!6i!7 ind!)!nd!n a'a Tranaki !ada sejumlah perusahaan, pencatatan utang yang timbul dari transaksi pembelian dilakukan ketika barang atau jasa diterima. !ada perusahaan lainnya, pencatatan ditangguhkan hingga faktur dari pemasok diterima. ara manapun yang dipakai,  bagian utang bertanggungjawab untuk mencermati ketepatan pembelian. ;al ini dilakukan dengan membandingkan rincian dalam order pembelian, laporan  penerimaan barang, dan faktur dari pemasok untuk menentukan bahwa uraian= deskripsi, harga, kuantitas, termin, dan biaya pengangkutan dalam faktur penjual adalah benar. agian utang juga berkewajiban memeriksa kebenaran perkalian,  penjumlahan, dan pendistribusian akunnya. 2alam perusahaan yang menerapkan akuntansi berbantuan komputer, perangkat lunak komputer bisa memeriksa kesesuaian antar dokumen dan memeriksa ketelitian faktur secara otomatis. agian utang juga harus memeriksa penggunaan laporan penerimaan barang untuk  memastikan bahwa tujuan kelengkapan telah tercapai. !engendalian penting di bagian utang dan bagian teknologi informasi mensyaratkan bahwa personel yang mencatat pembetian harus tidak memiliki

akses ke kas, surat berharga, dan aset lain. 2okumen dan catatan yang cukup,  prosedur yang tepat untuk pencatatan, dan pengecekan independen atas kinerja, semua merupakan pengendalian yang penting dalam fungsi utang usaha. O'#riai P!mba"aran !engendalian terpenting atas pengeluaran kas meliputi •





!enandatanganan check oleh indi9idu yang diberi otorisasi oleh  perusahaan. !emisahan

tanggungjawab

untuk

menandatangani

check

dan

melaksanakan fungsi utang usaha. !emeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penandatangan check sebelum suatu check ditandatangani.

heck harus bernomor urut tercetak untuk memudahkan pengawasan penggunaan check dan dicetak pada kertas khusus untuk mempersulit pengubahan nama  penerima atau jumlah rupiahnya, jika check tersebut akan disalahgunakan seseorang. !erusahaan harus melakukan pengawasan fisik atas blangko check, check yang dibatalkan, maupun check yang sudah ditandatangani. !erusahaan  juga harus mempunyai cara untuk mencegah penggunaan kembali bukti  pendukung yang telah digunakan, misalnya dengan memberi tanda dengan dicap atau diperforasi. 3etoda yang la&im dipakai adalah dengan menuliskan nomor  check pada dokumen pendukung sehingga terlihat bahwa dokumen tersebut telah digunakan sebagai pendukung transaksi sebelumnya. MENENTUKAN LUASNYA PENGU*IAN PENGENDALIAN 0etelah auditor mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan defisiensinya, auditor bisa menilai risiko pengendalian. Apabila auditor bermaksud untuk  mengandalkan pada pengendalian untuk mendukung penilaian risiko pengendalian  pendahuluan di bawah maksimum, auditor melakukan pengujian pengendalian untuk mendapatkan bukti bahwa pengendalian telah beroperasi dengan efektif.

2engan telah beroperasinya pengendalian secara efektif yang didukung dengan tambahan pengujian pengendalian, auditor akan bisa menurunkan pengujian substantifnya. MERAN(ANG

PENGU*IAN

PENGENDALIAN

DAN

PENGU*IAN

SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PEMBELIAN Tabel 15-" meringkas pengendalian internal kunci, pengujian pengendalian yang

la&im dilakukan, dan pengujian substantif golongan transaksi yang biasa dilakukan untuk setiap tujuan audit transaksi. 2alam ilustrasi ini, kits berasumsi  bahwa perusahaan memiliki jurnal pembelian tersendiri untuk mencatat sem ua transaksi pembelian. 2alam memaharni Tabel 15-" di bawah ini, anda harus •

3enghubungkan setiap pengendalian internal dengan tujuan audit



transaksi. 3enghubungkan pengujian pengendalian dengan pengendalian internal. 3enghubungkan pengujian substantif golongan transaksi dengan tujuan



audit transaksi setelah mempertimbangkan pengendalian dan defisiensi dalam sistem. Tab!l 15-4 Ik0'iar Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki% P!n$!ndalian Kun/i% P!n$!ndalian In'!rnal dan P!n$uian Sub'an'i G#l#n$an Tranaki un'uk P!mb!lian Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki !embelian terbukukan adalah untuk  barang dan jasa yang diterima keterjadian

P!n$!ndalian In'!rnal Kun/i

P!n$uian P!n$!ndalian

!ermintaan  pembelian, order   pembelian, laporan penerimaan  barang, dan faktur dari  penjual dilampirkan  pada 9oucher.

3emeriksa dokumen dokumen dalam paket 9oucher untuk menguji keberadaan

3ere9iew jurnal pem  belian, buku besar, master file utang usaha untuk memeriksa yang berjumlah  besar atau tidak biasa

!embelian telah disetujui oleh

3emeriksa ada tidaknya

3emeriksa dokumen  pendukung untuk me-

P!n$uian Sub'an'i  G#i#n$an Tranaki

Transaksi  pembelian yang terjadi telah dibukukan kelengkapan

 pejabat yang  berwenang.

 persetujuan.

+omputer menerima entry  pembelian hanya dari  pemasok terotorisasi dalam master file.

3encoba menginput dengan  pemasok terotorisasi dan  pemasok tidakterotorisasi

meriksa kewajaran dan keabsahan faktur  penjual, laporan panerimaan barang, order  pembelian, dan permintaan pembelian

2okumen diberi 3emeriksa tanda batal dilakukan untuk mencegah tidaknya  penggunaan  pembatalan ulang

3emeriksa master file  pemasok untuk memeriksa ada tidaknya  pemasok tak terotorisasi.

aktur penjual, laporan  penerimaan  barang, order  pembelian, dan  permintaan  pembelian di9erifikasi internal. )rder pembelian 3emeriksa  bernomor urut keberurutan tercetak dan  penggunaan order dipertanggungja  pembelian. wab kan  penggunaannya.

3enelusur pembelian  persediaan ke master file persediaan. 3emeriksa pembelian aset tetap.

3enelusur dari suatu ile laporan peneri maan barang ke jurnal  pembelian.

6aporan 3emeriksa 3enelusur dari suatu  penerimaan keberurutan ile faktur penjual ke  barang  penggunaan  jurnal pembelian  bernomor urut laporan penerimaan tercetak dan  barang. dipertanggung  jawabkan  penggunaannya. 8oucher 3emeriksa  bernomor urut keberurutan tercetak dan 9oucher  dipertanggungjawabk  an

 penggunaannya.

Transaksi  pembelian terbukukan secara akurat ketelitian

Transaksi  pembelian dibukukan dalam master file utang usaha dan pembelian dan dibuat ikhtisarnya dengan benar posting dan  pengikhtisaran

 !erhitungan dan  jumlah-jumlah di9erifikasi internal.

3emeriksaadatidak  3embandingkan pemnya 9erifikasi  belian terbukukan internal. dalam jurnal  pembelian dengan faktur penjual, laporan Total per batch 3emeriksa total  penerimaan barang, diban- dingkan dalam file batch dan dokurnen dengan lapo- ran untuk memastikan  pendukung lainnya. dari komputer  ada tidaknya paraf  petugas pemeriksa<

!embelian mendapat  persetujuan harga dan  potongan

andingkan total 3enghitung ulang dengan laporan dari untuk memeriksa komputer. ketelitian dalam faktur  3emeriksa  penjual, termasuk adatidaknya  potongan  persetujuan. dan biaya pengangkutan

lsi master file utang usaha di9erifikasi internal

3emeriksa ada tidaknya 9erifikasi internal.

Total master the atau daftar utang usaha dibandingkan dengan saldo di  buku besar.

3emeriksa adatidaknya paraf  pada akun buku  besar sebagai tanda telah dilakukan  pem- bandingan.

3emeriksa ketelitian  penulisan dengan mentotal jurnal dan menelusur posting ke  buku besar dan ke master file utang usaha dan persediaan.

Transaksi  pembelian digolongkan dengan  benar penggolongan Transaksi  pembelian dicatat pada tanggal yang  benarsaat

2igunakan 3emeriksa manual daftar akun yang  prosedurdan memadai. daftarakun. !enggolongan 3emeriksaadatidak  akun di9erifikasi nya 9erifikasi internal. internal. !rosedur 3emeriksa manual mewajibkan  prosedur dan  pencatatan memeriksa a pa segera kah ada faktur setelah barang  penjual yang tak atau terbukukan.  jasa diterima, Tanggal di9erifikasi secara internal.

3embandingkan  penggolongan dengan daftar akun dengan mengacu ke faktur   penjual.  3embandingkan tanggal pada laporan  penerimaan barang dengan faktur penjual dan tanggal pada  jurnal  pembelian.

3emeriksa ada tidaknya 9erifikasi internal.

ukti audit untuk suatu perikatan audit akan ber9ariasi tergantung pada  pengendalian internal serta keadaan lainnya. 4fisiensi audit yang signifikan akan tercapai dalam audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif. 4mpat dari enam tujuan audit golongan transaksi pantas untuk mendapat  perhatian khusus dan oleh karena itu akan dibahas 6ebih dalam di bawah ini. +ebenaran kebanyakan akun aset, liabilitas, dan beban tergantung pada kebenaran  pencatatan transaksi dalam jurnal pembelian, terutama yang berkaitan dengan empat tujuan ini. 18 P!mb!lian T!rbukukan adala0 un'uk Baran$ dan *aa "an$ Di'!rima ,K!'!radian

Apabila auditor puas bahwa pengendalian cukup untuk tujuan ini, pengujian untuk memeriksa adanya transaksi yang tidak tepat dan pencatatan transaksi yang tidak pernah terjadi bisa sangat dikurangi. !engendalian yang memadai bisa mencegah terjadinya pencatatan transaksi yang tidak pernah terjadi secara tidak  disengaja, terutama terjadi pembelian barang untuk keperluan pribadi yang dilakukan tanpa otorisasi. 2alam situasi lain, ketepatan suatu transaksi sulit untuk 

die9aluasi, seperti misalnya pembayaran iuran keanggotaan club golf, atau  pembayaran beban perjalanan berlibur ke luar negeri untuk manajemen dan keluarganya. Apabila pengendalian atas transaksi yang tidak tepat atau transaksi yang tidak pernah terjadi tidak memadai, diperlukan pemeriksaan yang 6ebih ekstensif atas bukti-bukti pendukung. 48 P!mb!0an "an$ T!riadi '!la0 Dibukukan ,K!l!n$ka)an

+egagalan mencatat pembelian barang dan jasa yang diterima menyebabkan utang usaha kurang saji dan mengakibatkan labs bersih dan ekuitas pemilik 6ebih saji. )leh karena itu, auditor harus memandang hal ini sebagai tujuan yang  penting. 2alam situasi audit tertentu, kadang-kadang sulit untuk melakukan  pengujian rinci atas saldo untuk menentukan apakah ada transaksi yang tidak  dicatat, sehingga auditor harus mengandalkan pada pengendalian dan pada  pengujian substantif golongan transaksi untuk tujuan ini. Tambahan pula, karena audit utang usaha memakan waktu yang cukup lama, pengendalian internal yang efektif dan pengujian yang tepat, bisa menurunkan biaya audit cukup signifikan.

98 P!mb!lian Di/a'a' d!n$an Akura' ,K!'!li'ian

6uas pengujian rinci pada kebanyakan akun neraca dan akun beban tergantung pada e9aluasi auditor tentang efekti9itas pengendalian internal atas ketelitian pencatatan transaksi pembelian. 0ebagai contoh, apabila auditor yakin  bahwa transaksi aset tetap dicatat dengan benar dalam jurnal pembelian, maka  bisa diterima apabila auditor memutuskan untuk memeriksa dokumen pendukung  pembelian periode ini yang 6ebih sedikit selama melakukan pengujin rinci saldo dibandingkan dengan apabila pengendalian tidak memadai.

Apabila klien menggunakan catatan persediaan perpetual, pengujian rinci saldo juga dapat dikurangi secara signifikan seandainya auditor percaya bahwa catatan perpetual adalah akurat. !engendalian atas pembelian yang terkandung dalam catatan perpetual biasanya diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi pembelian. :8 P!mb!lian Di$#l#n$kan d!n$an B!nar ,P!n$$#l#n$an

!engujian rinci akun indi9idual tertentu dapat dikurangi apabila auditor  yakin bahwa pengendalian internal mencukupi untuk dapat memberikan keyakinan memadai mengenai penggolongan yang benar di dalam jurnal  pembelian. 3eskipun semua akun terpengaruh sampai pada tingkatan tertentu oleh efekti9itas pengendalian untuk penggolongan, dua bidang yang paling terpengaruh adalah pembelian aset tetap periode ini, dan semua akun beban, seperti beban reparasi dan pemeliharaan, beban listrik > gas, dan beban ad9ertensi. Auditor akan banyak membutuhkan waktu untuk melaksanakan pengujian dokumen pembelian aset tetap dan akun-akun beban periode ini guna memeriksa ketelitian dan kebenaran penggolongan. )leh karena itu akan sangat menghemat waktu apabila pengendalian internal efektif. PERAN(ANGAN PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PENGELUARAN KAS Tabel 15-# untuk pengeluaran kas menggunakan format yang sama dengan Tabei

15-" untuk pembelian. 'ntuk pengendalian dan prosedurprosedur audit ini kita  berasumsi bahwa terdapat jurnal khusus pembelian dan pengeluaran kas. +omentar kita tentang metodologi dan proses untuk mengembangkan prosedur  audit untuk pembelian diterapkan sama untuk pengeluaran kas.

Auditor biasanya melaksanakan pengujian pembelian dan pengeluaran kas  pada saat yang sama. 'ntuk transaksi-transaksi tertentu yang dipilih dari jurnal  pembelian untuk diperiksa, faktur penjual, laporan penerimaan barang, dan dokumen pendukung lainnya diperiksa pada saat yang sama. 2engan demikian 9erifikasi dilakukan secara efisien tanpa mengurangi efekti9itas pengujian. SAMPLING ATRIBUT UNTUK PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI 3engingat betapa pentingnya pengujian pengendalian dan pengujian golongan

transaksi untuk pembelian dan pembayaran, maka penggunaan sampling atribut menjadi sangat la&im dilakukan. !endekatannya serupa dengan yang digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi untuk   penjulan seperti telah dibahas pada bagian ?0ampling Audit 0tatistik? di halaman 5@ hapter 1".

Tab!l 15-9 lk0'iar Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki% P!n$!ndalian Kun/i% P!n$uian P!n$!ndalian% dan P!n$uian Sub'an'i G#l#n$an Tranaki P!n$!luaran Ka P!n$uian Tuuan Audi' P!n$!ndalian In'!rnal P!n$uian Sub'an'i  G#l#n$an Kun/i P!n$!ndalian G#l#n$an Tranaki Tranaki !engeluaran Terdapat pemisahan 2iskusikan $e9iew jurnal kas yang tugas yang memadai dengan  pengeluaran kas, dibukukan antara utang usaha dan  personil terkait  buku besar, dan adalah untuk  penyimpan check yang dan obser9asi master file utang  barang dan jasa telah ditandatangani akti9itas. usaha untuk yang telah atau otoritas  pembayaran diterima membayarkan dana  berjumlah besar keterjadian secara elektronis. atau tidak biasa.

2okumen pendukung diperiksa lebih dahulu sebefum check ditandatangani atau sebelum dilkukan  pembayaran dana secara elektronis ofeh

2iskusikan Telusur check atau dengan catatan pembayaran  personil terkait  bank elektronik ke dan obser9asi  jumal pembelian akti9itas. yang bersangkutan dan periksa nama  penerima

 petugas yang diberi otoritas oleh  perusahaan. 2iberikan persetujuan  pembayaran pada dokumen pendukung  pada saat check ditandatangani.

 pembayaran dan  jumlahnya.

!eriksa adatidaknya  persetujuan  pembayaran

!eriksalah check  penandatangannya, atau gunakan data  bank bahwa check telah dibayar bank. !eriksa dokumen  pendukung sebagai  bagian dari  pengujian  pembelian.

Transaksi  pengeluaran kas yang ada telah dibukukan kelengkapan

heck bernomor urut tercetak dan dipertanggungjawabkan  penggunaannya.

!eriksa $ekonsiliasi keberurutan catatan pengeluaran  penggunaan kas dengan check   pengeluaran kas !eriksa dalam laporan bank  $ekonsiliasi bank rekonsiliasi proof of cash dibuat setiap bulan ofeh  bank dan  petugas independen ob9er9asi yang terpisah dari  pembuatannya  pencatatan pengeluaran . kas atau penyimpanan aset.

Transaksi  pengeluaran kas telah dibukukan dengan tepat ketelitian

!erhitungan dan jumlah -jumlah di9erifikasi internal.

!eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal.

!eriksa  pengeluaran check dan catatan.  pengeluaran kas dalam catatan elektronik bank dengan jurnal  pembelian dan  jurnal pengeluaran kas.

$ekonsiliasi bank dibuat secara bulanan oleh personil independen

!eriksa rekonsiliasi  bank dan obser9asi  penyiapannya.

;itung ulang  potongan tunai. uatlah proof of cash.

Transaksi  pengeluaran kas dibukukan dalam master file utang usaha dengan  benar (an diringkas dengan benar posting dan  peringkasan Transaksi  pengeluaran kas digolongkan dengan benar penggolongan   Transaksi  pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang  benar saat

*si master file utang usaha di9erifikasi internal.

!eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal

3aster file utang usaha !eriksa paraf  pada atau total daftar saldo akun-akun dibandingkan dengan  besar sebagai saldo buku besar  tanda telah dibandingkan. 2igunakan daftar akun !eriksa yang memadai manual !enggolongan akun  prosedurdan di9erifikasi internal daftar akun. !eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal !rosedur mensyaratkan !eriksa  pencatatan transaksi manual sesegera mungkin  prosedur dan setelah check obser9asi ditandatangani atau apakah ada  pengiriman secara check yang elektronik untuk tidak dicatat  pangolahan bank. Tanggal di9erifikasi secara internal.

!eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal

Test ketelitian  penulisan de ngan memeriksa kebenaran  penjumlahan 9ertikal footing  jurnal dan telusur  posting ke buku  besar dan master file utang usaha. andingkan  penggolongan dengan daftar akun dengan mengacu  pada faktur  penjual. dan jurnal  pembelian. andingkan tanggal  pada check atau catatan elektronik  bank dengan jurnal  pengeluaran kas.

andingkan tanggal  pada check dengan catatan elektronik   bank.

Ada tiga hal yang berbeda pada sikius pembelian dan pembayaran dibandingkan dengan sikius-sikius lainnya 1. 0eperti telah disinggung pada awal bab, sikius ini menyangkut banyak  akun, baik yang berupa akun-akun laba-rugi, maupun akun-akun neraca. 2ampaknya

adalah

kemungkinan

terjadinya

kesalahan

dalam

 penggolongan menjadi tinggi, bahkan beberapa diantaranya berpengaruh terhadap laba besih. ontohnya adalah kesalahan penggolongan antara

 beban reparasi dan pemeliharaan dan aset tetap. Akibatnya, auditor sering menurunkan tingkattoieransi bisa diterima, terutama untuk atribut  penggolongan. ". 2alam sikius transaksi ini sangat la&im diperiukan pertimbangan yang signifikan, seperti misalnya dalam hal sewa guna dan biaya konstruksi. +ebutuhan atas pertimbangan ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian. Akibatnya, auditor sering menurunkan tingkat toleransi bisa diterima untuk atribut ketelitian. #. (umlah rupiah untuk transaksi indi9idual, seringkali berjumlah sangat  besar. Akibatnya, auditor menggabungkan unsur-unsur yang besar dan tidak biasa seperti itu dan mengujinya 1%%B. METODOLOGI UNTUK PERAN(ANGAN PENGU*IAN RIN(I SALDO UNTUK UTANG USA3A +arena hampir semua transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran mengalir 

melalui akun utang usaha, akun ini sangat kritikal dalam setiap audit atas sikius  pembelian dan pembayaran. 'tang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar  yang timbul dari pembelian barang dan jasa yang telah diterima dalam kegiatan normal perusahaan. 'tang usaha meliputi kewajiban yang timbul dari pembelian  bahan baku, peralatan, listrik, reparasi dan masih banyak jenis barang dan jasa lainnya yang diterima sebelum akhir tahun buku. +ebanyakan utang usaha dapat  juga diidentifikasi melalui keberadaan faktur dari penjual yang menunjukkan kewajiban perusahaan. 'tang usaha harus dibedakan dari utang biaya dan kewajiban utang bunga. +ewajiban merupakan utang usaha hanya apabila total kewajiban diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Apabila kewajiban menyangkut pembayaran bunga,

maka harus dicatat sebagai utang wesel, utang kontrak, utang hipotik, atau utang obligasi. Gambar 15-# di bawah ini meringkas metodologi untuk perancangan  pengujian rind utang usaha. 3etodologi ini sama dengan yang digunakan untuk   piutang usaha pada ab 1# *ihat Gambar 1#-1 di halaman C%#. Gambar 15-9 M!'#d#l#$i un'uk P!ran/an$an P!n$uian Rind Sald# un'uk  U'an$ Ua0a

Apabila pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi menunjukkan bahwa pengendalian internal beroperasi secara efektif, dan  prosedur analitis menunjukkan hasil yang mernuaskan, auditor pada umumnya akan menurunkan pengujian rind saldo. /amun, karena pada kebanyakan  perusahaan, utang usaha cenderung menjadi material, auditor hampir selalu melakukan pengujian rind saldo. MENGIDENTI&IKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG MEMENGARU3I UTANG USA3A ,Ta0a) I Akhir-akhir ini banyak perusahaan fokus pada upaya memperbaiki manajemen

akti9itas rantai-pemasokan yang telah mengubah berbagai hal dalam rancangan sistem yang digunakan untuk menginisiasi dan mencatat akti9itas pembelian dan

 pembayaran. 'paya-upaya untuk merampingkan pembelian dan pembayaran  barang dan jasa, termasuk lebih meningkatkan pembelian persediaan secara justin-time, meningkatkan berbagai informasi dengan pemasok, dan penggunaan teknologi informasi dan e-commerce untuk transaksi bisnis, telah mengubah semua aspek siklus pembelian dan pembayaran pada banyak perusahaan. !erubahan-perubahan dan sistem tersebut bisa sangat kompleks. !erubahan-perubahan ini bisa meningkatkan risiko

bisnis

secara

signifikan. 0ebagai contoh, pemasok bisa memiliki akses yang lebih besar pada catatan utang usaha yang memungkinkan mereka untuk secara terus menerus memonitor saldo utang usaha dan melakukan rekonsiliasi rinci transaksi. Akses oleh pihak luar, seperti misalnya pemasok, atas catatan akuntansi mengancam kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian apabila akses tersebut tidak diawasi dengan baik. 2emikian pula, meningkatnya fokus dalam memperbaiki logistik per  gerakan fisik persediaan melalui rantai distribusi perusahaan bisa meningkatkan kesulitan dalam menetapkan pisah batas saldo utang usaha yang efektif pada akhir  tahun.

Auditor

harus

mengerti

sifat

perubahan

sistem

tersebut

untuk 

mengidentifikasi apakah risiko bisnis klien dan pengendalian manajemen terkait memengaruhi kemungkinan kesalahan penyajian material dalam utang usaha. MENETAPKAN MATERIALITAS KINER*A DAN MENILAI RISIKO IN3EREN ,Ta0a) I 0eperti halnya piutang usaha, sejumlah besar transaksi bisa memengaruhi utang

usaha. 0aldonya seringkali berjumlah besar dan meliputi sejumiah besar pemasok  dan biasanya akan mahal bila harus mengaudit semua akun tersebut. +arena alasan tersebut, auditor biasanya menetapkan materialitas kinerja untuk utang usaha relatif tinggi. 2engan alasan yang sama, auditor sering menilai risiko inheren pada tingkat medium atau tinggi. 3ereka biasanya menaruh perhatian

 pada tujuan kelengkapan dan tujuan saldo pisah batas karena potensi terjadinya kurang saji dalam saldo utang usaha. MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DAN

MERAN(ANG

SERTA

MELAKSANAKAN PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI ,Ta0a) dan II 0eperti nampak pada Gambar 15-#, setelah auditor menetapkan materialitas

kinerja dan risiko inheren untuk utang usaha, mereka menilai risiko pengendalian  berdasarkan pemahaman atas pengendalian internal. !engujian substantif yang dilakukan auditor pada akhirnya akan tergantung pada efekti9itas pengendalian internal yang berkaitan dengan utang usaha. )leh karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang dalam tentang bagaimana pengendalian yang  berhubungan dengan utang usaha. !engaruh pengendalian internal klien atas pengujian pengendalian internal dapat dilukiskan dengan dua contoh berikut 1.

3isalkan klien memiliki pengendalian internal yang efektif atas catatan dan pembayaran untuk pembelian. !enerimaan barang didokumentasi melalui penggunaan laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak< 9oucher bernomor urut tercetak dibuat dengan tepat dan efisen dan dicatat dalam file transaksi pembelian dan master file utang usaha. !engeluaran kas dilakukan dengan tepat pada tanggal jatuhnya dan segera dicatat dalam file transaksi pembayaran dan dalam master file utang usaha. 0aldo utang usaha indi9idual dalam master file direkonsiliasi secara bulanan dengan laporan dari pemasok, dan komputer secara otomatis merekonsilasi total master file dengan buku besar. 2alam situasi demikian, 9erifikasi atas utang usaha hanya membutuhkan sedikit usaha dari auditor, karena auditor 

 berkesimpulan bahwa pengendalian internal telah beroperasi dengan

".

efektif. 3isalkan perusahaan tidak menggunakan laporan penerimaan barang, klien menunda pencatatan pembelian hingga dilakukan pembayaran kas, dan karena kekurangan kas, tagihan dari pemasok sering dibayar beberapa  bulan setelah tanggal jatuh-nya. Apabila auditor berhadapan dengan situasi semacam itu, ada kemungkinan terjadi kurang saji dalam utang usaha< oleh karena itu diperlukan pengujian rinci yang ekstensif untuk memastikan apakah utang usaha telah ditetapkan dengan tepat pada tanggal neraca. +ita telah membahas pengendalian-pengendalian internal terpenting dalam

siklus pembelian dan pembayaran serta pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi pada awal bab ini. 0ebagai tambahan atas  pengendalian-pengendalian tersebut, pada setiap bulan seorang karyawan yang independen atau program komputer harus merekonsiliasi laporan dari pemasok  dengan liabilitas dalam pembukuan, serta master file utang usaha dengan buku  besar. 0etelah menilai risiko pengendalian, auditor merancang dan melaksanakan  pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi alas  pembelian dan pengeluaran kas. MERAN(ANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS ,Ta0a) III !enggunaan prosedur analitis merupakan hal panting dalam siklus pembelian dan

 pembayaran seperti halnya dalam siklus yang lain, terutama dalam menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha. Tabel 15- melukiskan prosedur analitis untuk akun-akun neraca dan akun-akun laba-rugi dalam siklus pembelian dan

 pembayaran yang berguna untuk menemukan area-area yang memerlukan in9estigasi tambahan. Auditor harus membandingkan total beban tahun ini dengan tahun sebelumnya untuk menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha maupun dalam akun beban. +arena penggunaan pembukuan ber-pasangan double entry accounting, suatu kesalahan penyajian dalam akun beban biasanya juga akan  berakibat kesalahan penyajian yang sama pada akun utang usaha. )leh karena itu,  pembandingan beban-beban tahun ini seperti misalnya sewa, listrik, dan beban beban yang terjadwal dengan regular dengan tahun sebelumnya merupakan  prosedur yang efektif dalam menganalisis utang usaha apabila beban dari tahun ke tahun relatif stabil. MERAN(ANG DAN MELAKSANAKAN PENGU*IAN RIN(I SALDO AKUN UTANG USA3A ,Ta0a) III Tujuan keseluruhan audit utang usaha adalah untuk menentukan apakah saldo

utang usaha telah disajikan secara wajar dan diungkapkan dengan tepat. Tujuh dart delapan tujuan audit saldo yang telah dibahas pada ab  diterapkan pada audit utang usaha, yaitu keberadaan, kelengkapan, ketelitian, penggolongan,  pisah-batas, kecocokan saldo, dan hak serta kewajiban. /ilai bersih bisa direalisasi tidak bisa diterapkan pada utang usaha. Ada perbedaan penting dalam penekanan audit atas liabilitas dan aset. Apabila auditor mengaudit aset, auditor akan menekankan pada lebih saji melalui 9erifikasi

dengan

konfirmasi,

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan

dokumen

 pendukung. !endekatan sebaliknya dilakukan auditor dalam audit atas saldo liabilitas. 2alam hal ini auditor menekankan pada kemungkinan terjadinya kurang saji atau penghilangan liabilitas. !erbedaan penekanan dalam audit aset dan kewajiban berakibat langsung  pada kewajiban hukum akuntan publik. Apabila penanam kreditur, dan pengguna

lainnya setelah diterbitkannya laporan keuangan auditan menentukan bahwa laba dan ekuitas pemilik telah lebih sap material, maka tuntutan hukum kepada +!A layak untuk dlakukan. +arena kesalahan penyajian ekuitas pemilik dapat timbul  baik dengan membuat lebih saji aset atau membuat kurang saji liabilitas, maka logis bagi auditor untuk menaruh perhatian yang besar pada kedua jenis kesalahan  penyajian tersebut. Auditor juga jangan melupakan bahwa kemungkinan aset kurang saji dan liabilitas lebih saji, termasuk yang timbul dari kesalahan penyajian  berupa lebih saji dalam utang usaha. 2alam uraian berikut, kita akan menggunakan tujuan audit saldo dari ab 1# yang diterapkan dalam mengaudit piutang usaha, untuk pengauditan utang usahadengan tiga modifikasi kecil berikut 1.

Tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan untuk liabilitas. /ilai

".

 bersih bisa direalisasi hanya diterapkan untuk aset. Aspek hak pemilikan dari tujuan hak dan kewajiban tidak diterapkan untuk  liabilitas. 'ntuk aset, auditor sangat menekankan pada hak klien atas  penggunaan

dan

penghapusbukuan

aset,

'ntuk

liabilitas,

auditor 

memusatkan perhatian pada kewajiban klien untuk membayar utang. Apabila klien tidak mempunyat kewajiban untuk membayar, maka tidak 

#.

akan dicantumkan sebagai liabilitas. 'ntuk liabilitas, lebih ditekankan pada pencarian kurang saji daripada atas lebih saji, seperti telah diuraikan di atas. Tabel 15-5 mencakup tujuan audit saldo dan prosedur pengujian rinci saldo

yang la&im dilakukan atas utang usaha. !rosedur audit yang sesungguhnya diterapkan auditor bisa ber9ariasi tergantung pada sifat entitas, materilitas utang usaha, sifat dan efekti9itas pengendalian internal, serta risiko inheren. +etika auditor melaksanakan pengujian rinci saldo utang usaha dan akun liabilitas

lainnya , auditor biasanya mengumpulkan bukti tentang empat tujuan penyajian dan

pengungkapan, terutama ketika melakukan

pengujian

untuk tujuan

kelengkapan. !rosedur lain yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan  pengungkapan dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk menyelesaikan audit, yang akan dibahas pada ab "1.

Tab!l 15-5 Tuuan Audi' Sald# dan P!n$uian Rin/i a'a Saida U'an$ Ua0a Tuuan Audi' Sald# Tuuan Audi' Sald#

'tang usaha dalam daftar utang usaha cocok dengan yang tercantum pada master file yang bersangkutan, dan totalnya cocok dengan yang tercantum di buku besar kecocokan saldo

'tang usaha dalam daftar utang usaha sungguh-sungguh ada keberadaan

'tang usaha yang ada telah tercantum dalam daftar utang usaha kelengkapan 'tang usaha yang tercantum dalam daftar telah akurat ketelitian

Pr#!dur P!n$uian Rin/i Sald# (umlahkan ulang atau gunakan komputer untuk menjumlahkan daftar utang usaha.

K#m!n'ar

ila penjumlahan dilakukan secara manual tidak perlu seluruh halaman dijumlah.

Telusur total ke buku  besar. Telusur faktur penjual !enelusuran ke master file bisa indi9idual ke master file dibatasi, kecuali bila pengendalian untuk mencocokkan 6eman. nama dan jumlahnya. Telusur dari daftar utang iasanya kurang mendapat usaha ke faktur penjual  perhatian, karena perhatian dan laporan dari utama pada lebih saji.  pemasok. +onfirmasi utang usaha, terutama untuk yang  berjumlah besardan tidak biasa. 6akukan pengujian *ni adalah pengujian audit yang liabilitas setelah tanggal  penting untuk utang usaha  penutupan buku. 6akukan prosedur yang iasanya, tekanan pada prosedur sama dengan yang untuk ketelitian ini adalah kurang digunakan untuk tujuan saji dibandingkan dengan untuk keberadaan dan  penghilangan.  pengujian setelah tanggal penutupan buku.

'tang usaha yang tercantum $e9iew daftar dan  !engetahuan tentang bisnis dalam daftar telah digolongkan master file yang klien sangat penting untuk  dengan benar penggolongan  bersangkutan dengan  pengujian ini.  pihak yang berelasi, liabilitas berbunga, utang jangka panjang, utang bersaldo debet. Transaksi dalam siklus 6akukan pengujian *ni merupakan pengujian yang  pernbelian dan pembayaran setelah tanggal sangat penting untuk utang telah dicatat pada periode yang  penutupan buku. usaha. ini disebut pengujian tepat pisah-batas  pisah batas. 6akukan pengujian rinci sebagai bagian dari obser9asi panghitungan  persediaan. 6akukan pengujian untuk parsediaan dalam  perjalanan. !erusahaan memiliki !eriksalah laporan dari iasanya bukan merupakan kewajiban untuk membayar  pemasok dan konfirmasi  perhatian utama dalam audit utang liabilitas yang tercantum dalam utang usaha. usaha, karena semua utang usaha utang usaha kewajiban adalah kewajiban. P!n$uian Liabili'a S!uda0 Tan$$al N!ra/a +arena penekanan audit pada kurang saji dalam akun-akun liabilitas, pengujian

sesudah tanggal neraca sangat penting artinya bagi utang usaha. 6uasnya  pengujian untuk menemukan utang yang tidak dicatat, sering disebut mencari utang yang tidak dicatat, sangat tergantung pada penilaian risiko pengendalian dan materialitas saldo potensial dalam akun yang bersangkutan. !rosedur audit yang sama yang digunakan untuk mencari utang tidak dicatat diterapkan pula untuk tujuan ketelitian. erikut adalah prosedur-prosedur yang la&im dilakukan  Periksalah Dokumen Pendukung untuk Pengeluaran Kas Sesudah Tanggal   Neraca Auditor memeriksa dokumen pendukung untuk pengeluaran kas sesudah tanggal

neraca untuk menentukan apakah pengeluaran kas itu untuk membayar utang dari  periode ini periode yang diperiksa. Apabila pembayaran itu untuk pembayaran utang periode ini, auditor harus meneiusur ke daftar utang usaha untuk 

memastikan apakah utang termaksud tercantum dalam daftar utang usaha. 6aporan penerimaan barang menunjukkan tanggal barang diterima dan oleh karena itu menjadi dokumen yang sangat berguna. 2emikian pula, faktur penjual  biasanya menunjukkan tanggal suatu jasa diberikan. Auditor sering memeriksa dokumen-dokumen pendukung pengeluaran kas yang dilakukan pada periode sesudah tanggal neraca beberapa minggu sesudah tanggal neraca, terutama apabila klien sering tidak melakukan pembayaran secara tepat waktu.  Periksalah Dokumen Pendukung untuk Faktur Tagihan yang Belum Dibayar   Sampai Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun Auditor melakukan prosedur ini di periode berikutnya dengan cara yang sama

seperti prosedur di atas untuk tujuan yang sama. !rosedur ini berbeda dengan yang di atas, yaitu dalam hal kewajiban ini belum dibayar sampai menjelang akhir  audit, bukan kewajiban yang sudah dibayar. 0ebagai contoh, dalam suatu audit untuk tahun yang berakhir tanggal #1 3aret, dimisalkan auditor memeriksa dokumen pendukung untuk check yang dibayar melewati tanggal "@ (uni. Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal "@ (uni harus diperiksa untuk menentukan apakah merupakan kewajiban  pada tanggal #1 3aretD Telusur Laporan Penerimaan Barang yang Diterbitkan Sebelum Akhir Tahun dengan Faktur Penual yang Bersangkutan! 0emua barang yang diterima sebelum akhir tahun buku harus dimasukkan sebagai

utang usaha. 2engan menelusur laporan penerimaan barang yang diterbitkan menjelang akhir tahun buku ke faktur penjual dan meyakinkan bahwa semua telah dimasukkan sebagai utang usaha, auditor menguji ada tidaknya utang yang tidakdicatat. Telusur Laporan dari Pemasok yang Menunukkan Saldo Terutang ke Da"tar   Saldo #tang #saha

Apabila klien menyimpan arsip laporan bulanan dari pemasok, auditor dapat menelusur setiap laporan yang menunjukkan saidE terutang pada setiap tanggal neraca ke daftar utang usaha, untuk memastikan telah dimasukkan sebagai utang usaha.  Pengiriman Kon"irmasi kepada Pemasok yang Memiliki $ubungan Bisnis dengan Klien 3eskipun pengiriman konfirmasi untuk utang usaha tidak begitu ia&im

dibandingkan dengan konfirmasi untuk piutang usaha, namun auditor dapat menggunakan prosedur ini jika dipandang perlu untuk menguji jangan-jangan nama pemasok tidak tercantum dalam daftar utang, atau ada transaksi yang dihilangkan, atau saldonya tidak sesuai dengan catatan pemasok. !engiriman konfirmasi kepada pemasok aktif yang saldonya tidak tercantum dalam daftar  utang adalah cara yang efektif untuk mengungkapkan utang tidak dicatat. (enis konfirmasi ini biasanya disebut konfirmasi saldo nol &ero balance confirmation. !embahasan tentang konfirmasi utang usaha akan dilanjutkan pada akhir bab ini. P!n$uian Pia0 Ba'a P!n$uian )ia0 ba'a utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dibukukan beberapa hari sebelum dan beberapa hari sesudah tanggal neraca telah dibukukan pada periode yang tepat. 6ima pengujian audit liabilitas yang telah dikemukakan di atas semua merupakan pengujian pisah batas untuk pembelian, tetapi semuanya ditekankan untuk menemukan kurang saji. Tiga  prosedur pertama juga bermanfaat untuk memeriksa dokumen pendukung sebagai  pengujian untuk lebih saji utang usaha. 0ebagai contoh, prosedur pengujian ketiga untuk kurang saji utang tidak dicatat dengan menelusur laporan penerimaan  barang yang diterbitkan sebelum akhir tahun buku kepada pemasok yang  bersangkutan. 'ntuk menguji lebih saji pisah batas, auditor harus menelusur 

laporan penerimaan barang yang diterbitkan setelah akhir tahun buku ke faktur  yang bersangkutan untuk meyakinkan bahwa transaksi yang bersangkutan tidak  dimasukkan sebagai utang usaha kecuali jika itu merupakan barang dalam  perjalanan yang akan dibahas nanti. +ita telah membahas sebagian besar pengujian pisah batas dalarn uraian di atas. 2alam uraian di bawah ini kita akan fokus pada dua aspek, yaitu hubungan antara pisah batas dengan obser9asi fisik atas persediaan dan penentuan jumlah  persediaan dalam perjalanan. 3ubun$an an'ara Pia0 Ba'a d!n$an Ob!r6ai &iik P!r!diaan 2alam menentukan apakah pisah batas sudah benar, sebaiknya  pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi penghitungan fisik persediaan . 0ebagai contoh, misalkan suatu pembelian persediaan seharga $p%.%%%.%%%,- telah diterima pada tanggal #1 2esember petang, tak lama setelah penghitungan fisik  selesai. Apabila pembelian ini dimasukkan dalam utang usaha dan pembelian tetapi dikeluarkan dari persediaan akhir, hasilnya adaiah laba bersih akan kurang saji sebesar $p%.%%%.%%%,-. 0ebaliknya, apabila pembelian dikeluarkan baik dari  persediaan maupun dari utang usaha, maka kesalahan penyajian akan terjadi dalam neraca, tetapi laporan laba-rugi benar. 0atu-satunya cara agar auditor bisa mengetahui tipe kesalahan penyajian mana yang telah terjadi adaiah dengan mengkoordinasi pengujian pisah batas dengan obser9asi persediaan. *nformasi pisah batas untuk pembelian hams diperoleh selama obser9asi  fisik  persediaan. !ada waktu itu, auditor harus mere9iew prosedur-prosedur di  bagian penerimaan barang untuk memastikan bahwa semua barang yang diterima telah dihitung, dan auditor harus mencatat dalam dokumentasi audit nomor  laporan penerimaan barang terakhir yang dicantumkan dalam penghitungan fisik. 0etelah tanggal penghitungan fisik, auditor kemudian harus menguji catatan

akuntansi untuk pisah batas. Auditor harus menelusur nomor- nomor laporan  penerimaan barang yang sebelumnya sudah didokumentasi ke catatan utang usaha untuk melakukan 9erifikasi bahwa mereka telah dimasukkan atau dikeluarkan dengan benar. 0ebagai contoh, misalkan nomor laporan penerimaan barang terakhir yang menggambarkan persediaan yang dimasukkan ke dalam perhitungan fisik adalah #1CF. Auditor harus mencatat nomor dokumen ini dan kemudian menelusurnya beserta beberapa nomor sebelumnya ke faktur penjual yang  bersangkutan dan ke daftar utang usaha atau ke master file utang usaha untuk  menentukan bahwa mereka semua diikutsertakan. 2emikian pula, utang usaha untuk pembelian yang dicatat dalam laporan penerimaan barang dengan nomor  lebih besar dari #1CF harus dikeluarkan dari utang usaha. Apabila penghitungan fisik dilakukan sebelum tanggal terakhir dari tahun  buku, auditor masih harus melakukan pisah batas utang usaha pada waktu  penghitungan fisik dengan cara seperti diuraikan di atas. 0elain itu, auditor harus melakukan 9erifikasi apakah semua pembelian yang terjadi antara penghitungan fisik dan tanggal akhir tahun telah ditambahkan pada persediaan fisik dan utang usaha. P!r!diaan dalam P!ralanan , %n&entory in transit  2alam menentukan utang usaha, auditor harus membedakan antara pembelian

 persediaan yang dilakukan atas dasar &OB d!'ina'i#n dengan yang dilakukan atas dasar &OB #ri$in. 'ntuk ) destination, hak pemilikan atas barang  berpindah kepada pembeli apabila barang telah diterima pembeli. (adi hanya  persediaan yang diterima sebelum atau tepat pada tanggal neraca yang harus dimasukkan ke dalam persediaan dan utang usaha pada akhir tahun. Apabila  pembelian dilakukan atas dasar ) origin, perusahaan harus mencatat

 persediaan dan utang usaha yang bersangkutan pada periode ini apabila  pengiriman telah dilakukan sebelum atau tepat pada tanggal neraca. Auditor akan dapat menentukan apakah persediaan telah dibeli atas dasar  ) destination ataukah ) origin dengan memeriksa faktur dari penjual. Auditor harus memeriksa faktur untuk barang-barang yang diterima beberapa waktu setelah akhir tahun untuk menentukan apakah barang tersebut dibeli alas dasar ) origin. 'ntuk barang-barang yang dikirim sebelum atau tepat pada tanggal neraca, persediaan dan utang usaha yang bersangkutan harus dicatat dalam  periode ini jika jumlahnya material. KEANDALAN BUKTI Auditor harus memahami keandalan relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan untuk memeriksa utang usaha, yaitu faktur penjual, laporan dari  penjual pemasok, dan konfirmasi. P!rb!daan an'ara &ak'ur dari P!nual d!n$an La)#ran dari P!nual Auditor harus bisa membedakan antara faktur dari penjual dengan laporan dari  penjual dalam melakukan 9erifikasi atas jumlah yang terutang kepada pemasok. Auditor mendapat bukti tentang transaksi indi9idual dengan keandalan tinggi ketika la memeriksa faktur dari penjual beserta dokumen pendukungnya, seperti laporan penerimaan barang dan order pembelian. erbeda dengan faktur   penjualan, laporan dari penjual tidak begitu diperlukan untuk memeriksa transaksi indi9idual, karena laporan dari penjual hanya mencakup jumlah total transaksi. (umlah unit yang dibeli, harga, biaya angkut, dan data lain tidaktercantum dalam laporan itu. 3anakah dari kedua dokumen ini yang lebih baik untuk memeriksa saldo utang usaha yang benarD 6aporan dari penjual lebih baik untuk memeriksa utang usaha karena didalamnya ditunjukkan saldo akhir. Auditor dapat membandingkan

faktur penjual yang ada dengan daftar utang usaha yang dibuat klien, tapi tetap kehilangan sesuatu yang merupakan hal utama dalam utang usaha. 3anakah dari kedua dokumen ini yang lebih baik dalam pengujian  pembelian dalam pengujian pembelian dan pengujian substantif golongan transaksiD aktur dari penjual lebih baik untuk memeriksa transaksikarena auditor  memeriksa transaksi indi9idual dan faktur menunjukkan rincian pembelian. P!rb!daan an'ara La)#ran dari P!nual d!n$an K#nirmai !erbedaan terpenting antara laporan dari penjual dengan konfirmasi utang usaha adalah sumber informasinya. 6aporan dari penjual dibuat oleh penjual pihak  ketiga

yang

independen

memeriksanya. ;al

ini

tetapi

berada

bisa memberi

ditangan

klien

ketika

kesempatan kepada klien

auditor  untuk 

merekayasa=mengubah laporan dari penjual atau menyembunyikan laporan dari 1% (anuari "%1 auditor. +epada 7th. 2irektur 'tama !T H7I (awaban atas permintaan konfirmasi untuk utang usaha pada umumnya (alan +enanga 1F5 7ogyakarta, """"5 harus dikirim langsung ke kantor akuntan publik oleh penjual. +onfirmasi berisi 2engan hormat, informasi yang sama dengan laporan dari penjual tetapi lebih bisa dipercaya. ersama ini kami beritahukan bahwa auditor kami, +antor Akuntan !ublik  0ugiarto $ekan, sedang laporan kami untuk tahun 0elain itu,>konfirmasi utangmengaudit usaha seing juga keuangan minta informasi lain, misalnya yang berakhir tanggal #1 2esember "%1#. 0ehubungan dengan hal tersebut, silahkanutang sampaikan berikut langsungyang kepada auditor kami tentang wesel,informasi atau barang konsinyasi merupakan milik si penjual 1 0aldo kewajiban= utang kami kepada anda per #1 2esember "%1#. tetapi gudangwesel klien. kami ontohkepada suatu jenis usaha dapat " disimpan 2aftar diutang andakonfirmasi termasukutang yang sudah didiskontokan dengan menunjukkan tanggal penarikan, tanggal dilihat pada Gambar 15- di bawah ini.  jatuh, jumlah nominal, saldo belum dibayar, jaminan, dan Gambar 15-: P!rmin'aan K#nirmai U'an$ Ua0a # 2aftar barang dagangan konsinyasi milik anda yang ada pada kami. +ami sangat menghargai kesediaan anda untuk memberi informasi yang diperlukan. ersama ini pula kami lampirkan amplop tertuju kepada kantor  akuntan untuk mengirim jawaban. Atas kerjasama anda, kami ucapkan terima kasih.

;ormat kami,

*r. 0uwarto ;adikusumo !residen 2irektur 

2engan adanya laporan dari penjual dan faktur yang diterbitkan penjual, yang keduanya merupakan bukti yang bisa dipercaya karena dibuat oleh pihak  ketiga, konfirmasi menjadi kurang la&im digunakan dalam audit atas utang usaha dibandingkan dengan konfirmasi yang sangat la&im digunakan dalam audit atas  piutang usaha. Apabila klien memiliki pengendalian internal yang memadai dan tersedia laporan dari penjual untuk diperiksa, auditor biasanya tidak mengirim konfirmasi. /amun, apabila pengendalian internal klien lemah, dan laporan dari  penjual tidak tersedia, atau apabila auditor meragukan integritas klien, maka  pengiriman permintaan konfirmasi kepada penjual layak untuk dilakukan. )leh karena tekanan utama audit utang usaha adalah pada kurang saji, maka akun utang usaha yang dikonfirmasi harus mencakup akun bersaldo besar, akun bersaldo nol, dan suatu sampel yang represen tatif untuk lain nya. Apabila auditor memeriksa laporan dari penjual atau jawaban konfirmasi, harus dilakukan rekonsiliasi antara laporan atau konfirmasi dengan daftar utang usaha. 0elisih yang ditemukan, seringkali terjadi karena adanya barang dalam  perjalanan, check sudah dikirim klien tapi belum sampai ke tangan penjual, atau karena adanya penundaan dalam proses akuntansi. UKURAN SAMPEL !embahasan tentang pengujian rind atas saldo utang usaha di atas dititik beratkan  pada prosedur-prosedur audit yang la&im dilakukan, dokumen dan catatan yang diperiksa, serta saat pengujian. Auditor harus juga mempertimbangkan ukuran sampel dalam audit atas utang usaha. 'kuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat ber9ariasi, tergantung pada  berbagal faktor seperti misalnya materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada,

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF