RMK Forensic Accounting and Fraud Auditing Fundamentals Kelompok 4 Audit Forensik C
February 21, 2019 | Author: ester | Category: N/A
Short Description
fraud...
Description
RMK Audit Forensik “
Fundamentals of Fraud Auditing and Forensic Accounting
DISUSUN OLEH :
Nama Kelompok Kelompok : Kelompok Kelompok 4
Fitri Rosiana Riana Novita Eliana Sitompul
(1502114738) (1502114853) (1502110567)
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau 2017/2018
”
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS EKONOMI Statement of Authorship
Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/ tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/ kami gunakan gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/ kami menggunakannya.
Saya/ kami memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Kuliah Judul RMK/ Makalah/Tugas
: Audit Forensik : Forensic Accounting and Fraud Auditing Fundamentals
Tanggal Dosen
: 09 Maret 2018 : Dr. M. Rasuli, SE., M.Si., Ak., CA
Nama N I M
: Fitri Rosiana :1502114738
Nama
: Riana Novita
NIM
: 1502114853
Nama
: Eliana Sitompul
NIM
: 1502110567
Forensic Accounting and Fraud Auditing Fundamentals
1.
Who needs fraud auditing
Auditor kecurangan adalah akuntan, yang berdasarkan atas sikap, atribut, keahlian, pengetahuan, dan pengalaman mereka, adalah ahli dalam mendeteksi dan mendokumentasikan kecurangan dalam pembukuan. Auditor kecurangan harus mengetahui apakah suatu kecurangan dari sisi hukum, audit, lingkungan, pelaku, dan budaya. Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan disiapka n secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.Organisasi usaha sering mengorbankan pelanggannya melalui advertensi yang menyesatkan, substitusi produk dan pola yang sejenis. Terdapat empat kategori utama yang membutuhkan audit kecurangan yaitu : 1.Pemegang saham Pemegang saham sering menjadi korban kecurangan manajemen (management fraud) yaitu manajer berusaha secara palsu meningkatkan laba atau aktiva. 2.Investor Misalnya investor mengalami kerugian di pasar modal karena tindak pidana yang dilakukan emiten (insider trading) dan lain-lain. 3.Perusahaan (enterprise) Baik organisasi komersial maupun pemerintahan dapat menjadi korban baik kecurangan internal maupun Kebutuhan akan audit kecurangan tidak hanya berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan. Keahlian audit kecurangan di sektor swasta juga bermanfaat dalam banyak kasus dari kejahatan keuangan seperti penggelapan, kesalahan penyajian data keuangan, pembakaran dengan sengaja untuk mencari keuntungan (asuransi), kebangkrutan yang disengaja, kecurangan investasi dari berbagai cara dan penjelasannya, kecurangan perbankan, komisi terselubung penyuapan dalam transaksi perdagangan, kecurangan melalui komputer, kecurangan melalui sistem transfer dana secara elektronik, kecurangan kartu kredit, penjual, pemasok, kontraktor dan pelanggan.
2. Apa yang Akuntan Forensik Harus Ketahui dan Dapat Lakukan Mengenai Kecurangan ?
Apa yang auditor kecurangan harus ketahui dan dapat lakukan ? Auditor kecurangan yang efektif harus mengetahui cukup mendalam, apakah kecurangn itu, dari : a) Perspektif manusia b) Perspektif sosial dan ekonomi e konomi c) Perspektif hukum dan bukti d) Perspektif akuntansi dan audit, dan e) Kapan, ke mana dan bagaimana kecurangan paling mungkin terjadi dalam buku besar dan laporan keuangan. f) Siapa yang paling mungkin melakukan kecurangan dalam buku besar dan laporan keuangan g) Mengapa kecurangan seperti itu terjadi h) Bagaimana melihat, mendeteksi dan mendokumentasi kecurangan. Oleh sebab itu auditor kecurangan yang efektif harus dapat melakukan berikut ini dengan kemampuan yang cukup : 1) Mempelajari pengendalian intern 2) Menilai kebaikan dan kelemahan pengendalian itu. 3) Skenario disain dari kerugian kecurangan yang potensial berdasarkan kelemahan yang diidentifikasikan dalam pengendalian intern. 4) Mengidentifikasi akun yang dipertanyakan, saldo akun dan hubungan antara akun, untuk perbedaan dari yang yan g diperkirakan sekarang sekaran g dan hubungan masa lalu (rasio (rasi o masa lalu). 5) Mengidentifikasikan transaksi yang dipertanyakan, misalnya terlalu tinggi, terlalu rendah, terlalu sering, terlalu jarang, terlalu banyak, terlalu sedikit, waktu yang janggal, tempat yang janggal, orang yang janggal. 6) Membedakan kesalahan manusia yang sederhana dan penghilangan masukan dari ayat jurnal yang curang (kesalahan yang disengaja vs. Kesalahan yang tidak disengaja dan dihiraukan) 7) Mengikuti arus dokumen yang mendukung transaksi 8) Mengikuti arus dana ke dalam dan keluar dari akun organisasi 9) Mencari dokumen pendukung untuk transaksi yang dipertanyakan 10) Mempelajari dokumen itu untuk keanehan seperti naiknya jumlah pemalsuan, bon palsu, faktur atau klaim, perusakan data, klasifikasi akun yang tidak tepat, ketidakteraturan
urutan serial, kuantitas, harga, perkalian dan “footing”, substitusi dari fotocopy untuk dokumen asli. 11) Mengkonstruksi kembali data pendapatan dan pengeluaran melalui sumber di luar dan independen. 12) Mengkonfirmasi nilai aktiva dan hutang melalui sumber di luar dan independen. 13) Mengumpulkan dan menyimpan bukti untuk memperkuat kerugian aktiva, kecurangan transaksi dan laporan keuangan yang salah. 14) Mendokumentasikan dan melaporkan kerugian kecurangan untuk tujuan kriminal, sipil atau asuransi. Mengetahui dan dapat melakukan kegiatan analisis tertentu bukan hanya kriteria performa untuk auditor kecurangan, karena audit kecurangan adalah proses analisis dan psikologi. Sebagai proses analisis, anda dapat mempelajari dan menguasai prinsip. Tapi penerapan prinsip p rinsip ini pada kasus tertentu lebih le bih berhubungan berhub ungan dengan den gan penyimpangan penyimpan gan psikologi psikolo gi seseorang daripada IQ seseorang. Auditor keuangan yang terlatih dengan baik akan mudah menguasai prinsip analisis dari audit kecurangan. Alat dan teknik yang sama dipergunakan seperti dalam audit keuangan, misalnya pengujian pengendalian intern dan pengujian transaksi untuk ketepatan, kebenaran, kelengakapan, ketepatan waktu pencatatan, dan kepatuhan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3.
13 Prinsip Audit Kecurangan
Thirteen Principles of Fraud Auditing Banyak prinsip-prinsip audit kecurangan harus dipahami oleh semua auditor. Diantaranya adalah: 1. Audit kecurangan berbeda dari audit keuangan. Hal ini lebih dari pemikiran metodologi. 2. Auditor kecurangan memiliki pendekatan yang berbeda dari auditor keuangan. Kecurangan auditor sebagian besar fokus pada pengecualian, keanehan, penyimpangan akuntansi, dan pola perilaku. auditor keuangan sebagian besar fokus pada audit trail dan material salah saji. 3. Audit kecurangan dipelajari terutama dari pengalaman, bukan dari buku teks Audit atau kertas kerja tahun lalu. Belajar menjadi auditor kecurangan berarti belajar untuk berpikir seperti pencuri: '' Di mana link terlemah dalam rantai pengendalian internal? '' '' Bagaimana saya bisa mencuri pada pekerjaan saya dan pergi dengan itu? ''
4. Dari perspektif kecurangan-audit, fraud adalah keliru yang disengaja fakta keuangan material. 5. Kecurangan berkomitmen untuk ekonomi, egosentris, ideologi, emosional, dan alasan psikotik. Dari lima, motif ekonomi adalah adal ah yang paling umum. 6. Kecurangan cenderung untuk mencakup teori terstruktur sekitar motif, kesempatan, dan rasionalisasi (yang '' kecurangan segitiga ''). 7. Kecurangan dalam lingkungan komputerisasi akuntansi dapat dilakukan setiap state pengolahan input, atau output. kecurangan masukan (masuk data palsu dan kecurangan) adalah yang paling umum. 8. Yang paling umum skema kecurangan oleh karyawan tingkat rendah melibatkan pencairan (hutang, gaji, dan manfaat dan klaim beban). 9. Akuntansi-jenis kecurangan disebabkan lebih sering oleh tidak adanya kontrol dari oleh kontrol longgar. 10. Insiden kecurangan mungkin tidak tumbuh secara eksponensial, namun kerugian kecurangan yang berkembang cukup pesat ($ 400 miliar pada tahun 1996 menjadi $ 994.000.000.000 pada tahun 2008). 11. Kecurangan akuntansi ditemukan lebih sering dengan tindakan reaktif daripada yang proaktif. (Tips dan kecelakaan membuat lebih dari 65 persen dari kecurangan terdeteksi.) Hanya sekitar 10 persen dari kecurangan terdeteksi oleh keuangan auditor, dan hanya sekitar 23 persen dari kecurangan terdeteksi oleh intern kontrol, yang merupakan tertinggi dari setiap langkahlangkah proaktif. 12. Pencegahan kecurangan adalah masalah kontrol yang memadai dan lingkungan kerja yang menempatkan nilai tinggi pada kejujuran pribadi dan adil
4.
Audit Keuangan Dan Audit Penipuan
Financial Audit (audit atas laporan keuangan) Audit keuangan adalah istilah yang sama sekali berbeda yang perlu dibedakan dari akuntansi forensik dan penipuan audit. audit keuangan biasanya mengacu untuk proses evaluasi kepatuhan informasi keuangan dengan peraturan standar, biasanya untuk perusahaan publik, oleh eksternal, mandiri kesatuan. SOX
mempublikasikan dengan baik menggabungkan konsep dan prosedur untuk mencegah dan untuk menangkap kecurangan dalam audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Audit keuangan bertujuan untuk menemukan perbedaan dan penyimpangan dari praktik akuntansi dan auditing yang berlaku umum. Audit kecurangan lebih merupakan proses intuitif daripada suatu metodologi analitis yang formal. Audit ini lebih bersifat seni daripada ilmu (sains).
5.
Berpikir Sebagai Auditor Kecurangan Secara ringkas metode keilmuan yang paling lazim untuk mencari turunan kebenaran
melibatkan pertimbangan deduktif dan induktif. Pertimbangan deduktif dihasilkan dari yang umum ke yang khusus, sedangkan dalam pertimbangan induktif dihasilkan dari yang khusus ke yang umum. Pertimbangan induktif melibatkan pendekatan empiris untuk memperoleh kebenaran yakni seorang mengambil sampel yang representatif dari keseluruhan dan memprediksi hasil yang mungkin terjadi berdasarkan sampel. Dalam pertimbangan deduktif seorang mengambil observasi klinik, melakukan pengujian fisik dan interogasi, menyisihkan hal-hal yang tidak perlu, dan menarik simpulan untuk sampai pada generelasi tertentu. Auditor keuangan cenderung menggunakan pendekatan deduktif. Auditor kecurangan mungkin harus menggunakan kedua pendekatan itu dalam pengembangan mental investigasi mereka.
6.
Apa Itu Forensik Dan Investigasi Akuntansi Akuntansi Forensik merupakan penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam ataupun luar pengadilan. Akuntansi forensik sendiri dipraktikkan dalam bidang yang luas, seperti : 1. 2.
3.
4.
Dalam penyelesaian sengketa antar individu. Di perusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup maupun yang memperdagangkan saham atau obligasi di bursa, joint venture, special purpose companies. Di perusahaan yang sebagian / seluruh sahamnya dimiliki oleh negara, baik itu di pusat maupun di daerah (BUMN/BUMD). ( BUMN/BUMD). Di departemen / kementrian, pemerintah pusat & daerah, MPR, DPR & DPRD, serta lembaga-lembaga negara lainnya, mahkamah seperti Mahkamah Konstitusi & Mahkamah Yudisial, komisi-komisi seperti KPU dan KPPU, yayasan, koperasi, Badan Hukum Milik Negara, Badan Layanan Umum, dan seterusnya.
Audit Investigasi merupakan proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait dengan kasus penyimpangan yang berindikasi akan merugikan keuangan Negara / perekonomian Negara, untuk memperoleh kesimpulan yang mendukung tindakan litigasi / tindakan korektif manajemen. Audit Investigasi bisa dilaksanakan atas permintaan Kepala Daerah & Aparat Penegak Hukum. Audit Investigasi yang termasuk didalamnya audit dalam
rangka menghitung kerugian keuangan Negara, audit hambatan kelancaran pembagunan, audit eskalasi, serta audit klaim. Investigasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai upaya pembuktian, umumnya pembuktian berakhir di pengadilan p engadilan dan ketentuan keten tuan hukum acara yang berlaku be rlaku di Indonesia yaitu Kitab Hukum Acara Pidana (KUHAP) dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analisis data yang tersedia, ciptakan/kembangkan hipotesis berdasar analisis, uji hipotesis dan terakhir perhalus atau ubah hipotesis berdasar pengujian. Di dalam audit investigasi, teknik audit bersifat eksploratif, mencari ”wilayah garapan” atau probing yang terdiri dari: da ri: 1. Memeriksa fisik (phisical examination) yaitu penghitungan uang tunai, kertas berharga, persediaan barang, baran g, aktiva tetap dan barang berwujud be rwujud lainnya, 2. Meminta Konfirmasi (confirmation) dalam investigasi konfirmasi harus dikolaborasi dengan sumber lain (substained), 3. Memeriksa dokumen (documentation) termasuk didalamnya dokumen digital, 4. Reviu analitikal (analytical review) tekhnik ini mengharuskan dasar atas perbandingan yang dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi dan berusaha menjawab terjadinya kesenjangan, 5. Meminta Informasi lisan atau tertulis dari yang diperiksa (inquiries of the auditee) hal tersebut penting untuk pendukung permasalahan, 6. Menghitung Kembali (reperformance) tehknik ini dilakukan dengan mencek kebenaran perhitungan (kali, bagi, ba gi, tambah, kurang dan lain-lain) lain-l ain) untuk menjamin kebenaran keben aran angka, 7. Mengamati (observation) pengamatan ini lebih menggunakan intuisi auditor apakah terdapat hal-hal lain yang disembunyikan.
7. Yang Membutuhkan Akuntansi Forensik Meningkatnya kompleksitas bisnis dalam lingkungan yang sadar hukum telah meningkatkan kebutuhan akan disiplin ini. Adalah mungkin untuk meringkas cakupan aplikasinya ke dalam bidang umu berikut ini: ini :
1. Investigasi Korporsi Akuntan forensik membantu dalam menemukan dugaan pelanggaran mulai dari pemberian uang suap s uap (kickbacks), pemecatan yang keliru di lingkungan internal yang melibatkan dugaan kesalahan manajemen dan karyawan. 2. Dukungan Proses Pengadilan Mendukung proses pengadilan termasuk membantu pengadilan dalam investigasi dan menilai integritas dan jumlah yang berkaitan dengan bidang kerugian klaim konstruksi, kewajiban produk, perselisihan pemegang saham, atau pelanggaran kontrak. 3. Masalah Kejahatan Akuntan dan auditor sebagai saksi ahli dalam kasus di pengadilan semakin meningkat. 4. Klaim Asuransi
Baik dalam persiapan maupun penaksiran klaim asuransi atas nama pihak yang mengasuransikan dan perusahaan asuransi mungkin memerlukan bantuan dari akuntan forensik untuk menaksir baik integritas maupun jumlah klaim. 5. Pemerintah Akuntan forensik dapat membantu pemerintah utnuk mencapai ketaatan pada peraturan perundang-undangan perundang-un dangan dengan memastikan bahwa perusahaan mengikuti peraturan secara tepat. Uang bantuan investigasi dan permintaan publik membentuk suatu bagian dari cara pelayanan kepada pemerintah. Mencoba menguak adanya tindak pidana korupsi dengan audit biasa (general audit atau opinion audit) sama halnya mencoba mengikat kuda dengan benang jahit. BPK perlu alat yang lebih dalam dan handal dalam membongkar indikasi adanya korupsi atau tindak penyelewengan lainnya lai nnya di dalam Pemerintahan ataupun dalam d alam BUMN dan BUMD salah satu metodologi audit yang handal adalah dengan metodologi yang dikenal sebagai Akuntansi forensik
ataupun
Audit
Forensik.
Akuntansi forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisan atau mengungkap motif pembunuhan. Bermula dari penerapan akuntansi dalam persoalan hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik. Perkembangan sampai dengan saat ini pun kadar akuntansi masih kelihatan, misalnya dalam perhitungan ganti rugi baik dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi atau secara sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalam pengertian corruption dan missappropriation of asset. Profesi ini sebenarnya telah disebut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) pasal 179 ayat (1) menyatakan:”Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai
ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan”’. Orang sudah mahfum profesi dokter yang disebut dalam peraturan diatas yang dikenal dengan sebutan dokter ahli forensik, namun ”ahli lainnya” yang dalam ini
termasuk juga akuntan belum banyak dikenal sebutannya sebagai akuntan forensik.
8.
Apa Yang Harus Dilakukan Seorang Akuntan Forensik
1. Indentifikasi Masalah Keuangan Akuntan forensik mendasarkan keputusan pada pengalaman dan pengetahuan, dan setiap hasil rekomendasi harus mencerminkan hal yang masuk akal maupun realitas bisnis.
2. Pengetahuan Mengenai Teknik Investigasi Tidak hanya pertanyaan untuk mengetahui dimana adanya dokumentasi keuangan yang relevan, tetapi juga untuk mengetahui seluk beluk prinsip akuntansi yang berlaku umum, penjelasan laporan keuangan, sistem pengendalian internal dan kewaspadaan terhadap keterlibatan unsur manusia dalam operasi perusahaan. 3. Pengetahuan Tentang Bukti Akuntan forensik harus memahami apakah terdapat bukti, pengertian bukti terbaik dan utama, dan berbagai bentuk dimana ikhtisar akuntansi dapat dibuat untuk konsolidasi bukti keuangan dengan suatu cara yang dapat diterima keadilan (hukum). 4. Interpretasi Informasi Keuangan Interpretasi yang tepat atas informasi dapat diperoleh bila seseorang telah melihat kejadian sebelum dan sesudah terjadinya transaksi yang dapat dipertanyakan tanpa ada pembatasan ruang lingkup.
5. Penyajian Temuan Akuntan forensik harus mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan hasil temuan yang dihasilakn dari investigasi yang jelas dalam cara yang dapat dipahami oleh orang awam. Penyajian dpat dilakukan secara lisan atau tertulis dan termasuk penggunaan alat bantu yang tepat.
9.
Beberapa Refleksi Tentang Akuntansi Forensik Dalam perkembangannya Akuntansi Forensik Indonesia sekarang ini hanya sedikit di minati di bandingkan dengan bagian cabang akuntansi yang lainnya seperti akuntansi biaya, akuntansi keuangan, akuntansi auditing dan sebagainya dan perkembangannya pun lebih sedikit terlambat di bandingkan dengan bagian ilmu akuntansi yang lainnya. Di Indonesia perkembangan ilmu ini masih jauh dari harapan, dari sekian banyak Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Hanya sebagian Kecil saja yang menawarkan Jasa ini, alasannya apa lagi kalau bukan ceruk pasar yang masih minim, s ecara ilmu ekonomi “ belum ada pasarnya”. pasa rnya”. Apalagi standar operasional dan ujian sertifikasi, konon belum begitu memadai, sangat jauh bila dibandingkn dengan den gan negara tetangga tetang ga Australia yang sedang menyusun men yusun Standar Akuntansi Forensik. Kanada dan Amerika Serikat sudah memiliki standar yang baku, namun belum serinci Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ). Akuntansi forensik sebenernya sudah di praktekan di Indonesia. Praktek ini tumbuh dengan pesat tidak lama setelah krisis keuangan tahun 1997. Akhir-akhir ini ada dorongan yang kuat untuk perkembangannya praktek akuntansi forensik. Di sektor publik ( keuangan negara), khususnya di Indonesia, akuntnsi forensik menjadi kebutuhan besar dalam upaya memerangi pemberantasan korupsi seperti yang sering kita alami pada msa pemerintahan jaman sekarang ini, bahwa semakin banyak terungkapnya kasus-kasus korupsi baik di tengah pemerintahan, perbankan dan sebagainnya.
Perkembangan akuntansi forensik memang sedikit terlambat bila dibanding ranah akuntansi lainnya - akuntansi keuangan, audit, audit internal, dan sebagainya. Padahal di Amerika, ilmu ini sudah ada sejak kasus Al Capone terungkap pada 1931 silam oleh seorang akuntan forensik, Frank J. Wilson. Namun, organisasi profesinya baru terbentuk beberapa dekade belakangan. Association of Certified Fraud Examiners baru terbentuk pada 1988. Kampusnya, American College of Forensic Examiners juga baru berdiri pada 1992. Di Indonesia perkembangan ilmu ini masih jauh dari harapan, dari sekian banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) hanya sebagian kecil saja yang menawarkan jasa ini, alasannya apa lagi kalau bukan ceruk pasar yang masih minim, secara ilmu ekonomi “belum ada pasarnya”. Apalagi standar operasional dan ujian sertifikasi, konon belum begitu memadai, sangat jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga Australia yang sedang menyusun Standar Akuntansi Forensik. Kanada dan Amerika Serikat sudah memiliki standar yang baku, namun belum serinci Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Belum adanya standar yang memadai, persoalan tambahan yang membuat ilmu ini kurang begitu populer po puler adalah ad alah penguasaan p enguasaan ilmu yang cukup cuk up luas. Selain akuntansi aku ntansi dan audit, audit , akuntan forensik juga harus menguasai bidang yang berkaitan dengan kejahatan keuangan (money laundering), hukum, psikologi, sosiologi, antropologi, viktimologi, kriminologi, dan lain-lain. Akuntan forensik harus memiliki kemampuan “multitalenta”. Kedepan, beberapa kalangan meramalkan perkembangan profesi ini akan lebih pesat. Selain makin banyak kantor bisnis dari negara asing yang masuk ke Indonesia., juga makin tingginya kesadaran perusahaan untuk melindungi asset mereka dari pola-pola tindakan kecurangan.
Daftar Pustaka
https://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/ https://www.academia.edu/22441874/Teori_Kecurangan_Akuntansi https://www.scribd.com/doc/195015637/Resume-Akuntansi-Forensik-Dan-Audit-Investigatif https://milamashuri.wordpress.com/akuntansi-forensik-di-indonesia/ http://rstdjogdja80.blogspo http://rstdj ogdja80.blogspot.co.id/2012/03/ak t.co.id/2012/03/akuntansi-fore untansi-forensik.html nsik.html https://www.jasakonsultana https://www.jasakonsultanakuntansi.com kuntansi.com/akuntansi-forens /akuntansi-forensik-dan-auditik-dan-audit-investigatif/ investigatif/
View more...
Comments