RM 04 Form Edukasi Tindakan Anestesi Dan Sedasi
July 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download RM 04 Form Edukasi Tindakan Anestesi Dan Sedasi...
Description
RM-04
Nama Pasien :
No. Rekam Medik :
Tanggal
Jenis Kelamin : P / L Umur :
:
Thn
FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASI
ANESTESIA UMUM (AU) AU adalah teknik pembiusan dengan bius total dimana pasien tidak sadar, tidak dapat dirangsang dan tidak merasakan sakit. Obat bius untuk AU berupa obat yang disuntikkan kedalam dirangsang pembuluh darah atau atau zat anestesi yang dapat dihirup/dihisap, terutama pada bayi/anak. Lama kerja obat disesuaikan dengan lama lama operasi. Sesuai dengan kebutuhan operasi dan kondisi pasien, teknik ini akan mempengaruhi kemampuan kemampuan untuk mempertahankan patensi jalan nafas, terjadi depresi fungsi pernafasan spontan atau depresi fungsi otot. otot. Sehingga pasien sering memerlukan pemasangan alat pernafasan untuk mempertahakan patensi jalan jalan napas dan pemberian nafas bantu. bantu.
1.
KELEBIHAN TEKNIK TEKNI K AU : Dari awal pembiusan pasien sudah tidak sadar, tidak merasakan nyeri Lama pembiusan bisa bisa disesuaikan dengan lama operasI operasI Kedalaman anestesi dapat diatur sesuai kebutuhan
KEKURANGAN TEKNIK AU : Pasca bedah pasien harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum. minum. Obat bius yang diberikan dapat memiliki efek keseluruh tubuh termasuk ke aliran pembuluh janin dalam kandungan. dalam kandungan. Pemulihan relative lebih lama lama
KOMPLlK ASl/EFEK SAMPING AU : KOMPLlKASl/EFEK Efek samping pasca bedah berupa mual Imuntah, menggigil, pusing, mengantuk, sakit tenggorokan yang bisa yang bisa diatasi dengan obat-obatan obat-obatan Beresiko pada pasien yang tidak puasa,bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi lambung kejalan nafas/paru, dapat menyebabkan radang saluran nafas/paru-paru dari ringan hingga berat. kejalan berat. Kesulitan pemasangan alat/pipa pemafasan yang tidak terduga sebelumnya sebelumnya Alergi/hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan hingga berat/fatal. ber at/fatal. Kejang pita suara (spasme laring), kejang jalan nafas bawah (spasme bronkus) dari ringan hingga berat yang bisa bi sa mengaki mengakibatkan batkan he nti jantung. jantung. Komplikasi akan meningkat pada pasien dibawah umur 1 tahun, usia lanjut, pasien dengan
pen yerta likasi penyerta (jantun (jantung, g, ginjal, hati, ti, saraf, paru, endokrin krintanda dan llain-l ain-lain) ain) penyakit Komplikasi-komplikasi Komplikasi-komp yang telah ha disebutkan dapatendo timbul diduga sebelumnyadan akan
ditangani sesuai prosedur medis. 2.
ANESTESIASPINAL/EPIDURAL Anestesia spinal/epidural adalah pembiusan yang hanya meliputi daerah perut ke bawah (perut sampai ujung kaki) dengan pasien tetap sadar tanpa merasakan nyeri. Bila pasien (perut menginginkan untuk tidur maka dokter dapat rnemberi obat tidur/penenang melalui suntikan. Obat bius yang dipakai adalah obat bius bius lokal ( Anestesi Lokal )) dan bisa ditambah dengan obat lain yang bisa menambah kekuatan obat maupun maupun rnenambah lama kerja obat bius lokal. Untuk anestesia spinal, obat bius lokal tersebut disuntikkan dengan dengan jarum jarum yang sangat kecil di celah tulang belakang di daerah punggung. punggung. Untuk anestesia epidural didaerah punggung penyuntikan didahului dengan pemberian obat bius lokal dan melalui jarum epidural yang disuntikan di celah tulang belakang akan dimasukkan bius selang kecil kecil kearah pinggiran tulang belakang, yang berfungsi untuk menyalurkan obat ke sekitar saraf yang ada ada dipinggiran tulang belakang. belakang. Pada kedua teknik diatas, penyuntikan dilakukan pada pasien da dalam lam keadaan posisi duduk membungkuk atau miring kesalah satu sisi dengan kedua tungkai dilipat ke perut dan kepala menunduk. menunduk. Pada waktu penyuntikan obat, akan terasa hangat dipunggung. Setelah obat masuk ke tulang belakang, belakang, pada awalnya akan merasakan kesemutan pada tungkai, lama kelamaan akan terasa berat pada kedua kedua tungkai dan pada akhirnya kedua tungkai tidak dapat
digerakkan, seolah-olah tungkainya hilang. Pada Pada awalnya dibagian perut pasien masih bisa merasakan sentuhan, gosokan, dan tarikan, tapi lama kelamaan kelamaan akan tidak merasakan apa-apa lagi. Hilang rasa ini bisa berlangsung kira-kira 2 sampai 3 jam sesuai jenis obat anestesi lokal yang digunakan. Untuk epidural, obat bius local bisa ditambah terus-menerus melalui selang epidural sesuai dengan lamanya operasi. Bila tindakan spinal/epidural gagal atau tidak berhasil maka teknik anestesi akan dilanjutkan dengan anestesi umum. KELEBIHAN TEKNIK ANESTESIA ANESTESI A SPINAL SPINAL /EPIDURAL : Jumlah obat yang diberikan sedikit sekali (untuk epidural jumlah obat lebih banyak) banyak)
Obat bius bius tidak tidak mempengaruhi masuk ke dalamorgan sirkulasi ariari/rahim Obat lain ari-ari/rahim dalam tubuh sehingga baik untuk operasi caecar tubuh Bisa ditambahkan obat penghilang rasa sakit ke dalam spinal/epidural yang bisa bertahan hingga 24 jam pasca bedah, untuk epidural bisa ditambah terus sesuai kebutuhan. Pada pasca bedah, pasien bisa langsung minum bila tidak ada keluhan mual dan muntah tanpa harus menunggu adanya flatus (buang angin) angin) Relatif lebih aman untuk pasien yang tidak puasa Pasca bedah, pasien bisa cepat mobilisasi (bergerak), minimal 6 jam pasca bedah
KELEMAHAN SPINAL/EPIDURAL: Posisi pasien tidak nyaman sewaktu penyuntikan spinal/epidural Pasca bedah harus berbaring, tidak boleh duduk/bangun selama 6 jam. jam. KOMPLIKASI/EFEK SAMPING SPINAL/EPIDURAL : Efek samping pasca bedah yang sering adalah mual/muntah, gatal-gatal terutama di daerah wajah, semua bisa diatasi dengan obat-obatan. wajah, obat-obatan.
3.
Efek samping yang jarang adalah sakit kepala dibagian depan atau belakang kepala pada hari ke-2 ke-3 terutama pada waktu mengangkat kepala dan menghilang 5 sampai 7 hari. Bila tidak menghilang maka akan dilakukan tindakan khusus berupa pemberian darah pasien pada tempat menghilang suntikan semula. semula. Efek samping lain berupa kesulitan buang air kecil,yang dapat diatasi dengan penggunaan kateter. kateter. Alergi hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), jaran g), mulai derajat ringan hingga berat/fatal. berat/fatal. Gangguan pernafasan mulai dari ringan (terasa pernafasannya agak berat) sampai berat (henti nafas) nafas) Kelumpuhan atau kesemutan yang memanjang, bersifat sementara dan bisa sembuh kembali. Sakit pinggang (bekas penyuntik penyuntikan) an) Untuk epidural bisa terjadi kejang bila obat masuk kedalam pembuluh darah (jarang terjadi) dan dapat ditangani sesuai prosedur tanpa gejala sisa. dapat sisa.
BLOK PERIFER Blok Perifer adalah teknik pembiusan yang hanya melibatkan sebagian tubuh saja (misalnya Iengan atas atau bawah, tangan, tungkai, kaki dan sebagainya). Teknik ini dilakukan (misalnya
dengan menyuntikkan menyuntikkan obat bius lokal didaerah sekitar saraf yang mensyarafi bagian tubuh yang akan dioperasi. Pada saat saat mencari lokasi syaraf yang akan disuntik mungkin akan merasakan sedikit nyeri. Kadang bila syaraf sudah sudah terkena maka akan terasa seperti kesetrum dibagian rubuh yang akan dioperasi. Demikian juga pada saat saat penyuntikkan obat bius lokal akan terasa nyeri, tapi lama kelamaan bagian tubuh yang dioperasi akan akan terasa kesemutan dan akhimya teras a berat sampai tidak bisa digerakkan. Efek bius berlangsung antara 2- 2- 4 jam tergantung jenis obat yang dipakai. KOMPLIKASI EFEK SAMPING :
4.
Rasa kesemutan dan atau gangguan bergerak (motorik) yang berkepanjangan tetapi bersifat sementara bersifat sementara Pendarahan dibawah kulit (hematom) (hematom) Tertusuknya lapisan paru paru Pembiusan yang tidak komplit (sebagian tubuh terbius) terbius) Reaksi alergi atau hipersensitif yang ringan hingga berat (fatal) (fatal) Kejang bila obat masuk ke dalam pembuluh darah yang dapat ditangani sesuai prosedur tanpa gcjala sisa gcjala sisa
SEDASI Sedasi Ringan Teknik pembiusan
dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien
mengantuk, tetapi tetapi masih memiliki respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan patensi patensi dari jalan nafasnya, sedang fungsi pernafasan dan kerja jantung serta pembuluh darah tidak dipengaruhi. dipengaruhi.
Sedasi Sedang Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon terhadap rangsangan verbal, dapat diikuti atau tidak diikuti oleh rangsangan tekan yang ringan dan pasien masih dapat menjaga patensi jalan nafasnya sendiri. Pada sedasi moderat terjadi perubahan ringan dari respon pernafasan namun fungsi kerja jantung serta pembuluh darah masih tetap dipertahankan dalam keadaan normal. Pada sedasi moderat dapat diikuti gangguan orientasi lingkungan serta gangguan fungsi motorik ringan sampai sedang.
Sedasi Dalam Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tidur, serta tidak mudah dibangunkan tetapi masih mem memberikan berikan respon terhada terhadap p rangsangan berulang atau rangsangan nyeri. Respon pernafasan sudah mulai terganggu dimana nafas spontan sudah mulai tidak adekuat dan pasien tidak dapat mempertahankan patensi dari jalan nafasnya (mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh refleks protektif jalan nafas). Sedasi dalam dapat berpengaruh terhadap fungsi kerja jantung dan pembuluh darah terutama pada pasien sakit berat, sehingga tindakan sedasi dalam membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap dari sedasi ringan maupun sedasi moderat.
KELEBIHAN TEKNIK SEDASI: Obat diberikan secara bertahap Selama tindakan pasien dalam keadaan mengantuk menga ntuk dan tidur. Obat yang diberikan dapat memiliki efek amnesia.
KELEMAHAN TEKNIK SEDASI: Pasca sedasi pasien harus sadar penuh penu h sebelum bisa diberi minum minum Sampai 24 jam pasca sedasi pasien tidak diperbolehkan mengendarai mobil, mengoperasikan mesin mesin dan menandatangani dokumen penting yang bersifat legal. legal.
KOMPLIKASI/EFEK SAMPING SEDASI: Oleh karena tindakan sedasi merupakan rangkaian proses dinamik dan dapat berubah, maka sedasi sedasi ringan ataupun moderat bisa bergeser menjadi sedasi dalam dalam Efek samping pasca sedasi dapat berupa: mual Imuntah, menggigil, pusing, mengantuk, yang bisa bisa diatasi dengan obat-obatan obat-obatan Alergi/hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan hingga berat/fatal. berat/fata l. Beresiko pada pasien yang tidak puasa,bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi lambung ke jalan jalan nafas/paru. nafas/paru. Pada sedasi dalam terdapat kemungkinan pemasan gan alat atau pipa pernafasan pernafasan
5.
ANESTESI TOPIKAL Anestesi topical adalah teknik pembiusan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja (misalnya mata, gusi dan lain-lain). Teknik pembiusan dilakukan dengan memberikan obat bius tetes/spray/jelly pada bagian tubuh yang akan dibius. Efek bius berlangsung kira-kira15-30 menit tergantung jenis obat yang dipakai. KOMPLIKASI: Alergi sangat jarang terjadi
Saya yang bertanda tangan di bawah ba wah ini telah membaca atau dibacakan keterangan di atas dam telah dijelaskan terkait dengan prosedur anestesi dan sedasi yang akan di lakukan terhadap: diri saya sendiri/istri/suami/ibu* Nama Umur Alamat No. Telp
: : : :
No. Rekam Medis** Diagnosa** Rencana Tindakan** Jenis Anestesi**
: : : :
Samarinda,____________________20__ Dokter yang menjelaskan
Pihak yang dijelaskan
(___________________)
(__________________)
*coret yang tidak perlu **diisi oleh petugas/dokter
View more...
Comments