RJP Pada Trouma Dada

December 12, 2018 | Author: Sapondra Wijaya | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

RJP Pada Trouma Dada...

Description

RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN HENTI JANTUNG DENGAN TRAUMA DADA

Disusun untuk memenuhi Tugas Kecenderungan dan Issue Dalam Keera!atan Pem"im"ing # Rinik Ek$ Kati% S&Ke% M&Ke&

'leh # Sa$ndra (i)a*a +,-./.,..+++.,/

PR'GRAM MAGISTER KEPERA(ATAN 0AKU1TAS KED'KTERAN UNI2ERSITAS 3RA(IJA4A MA1ANG 5.+,

Resusitasi Jantung Paru Pada Pasien Henti Jantung Dengan Trauma Dada Sa$ndra (i)a*a% 5.+6  Angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Hasil Survey yang dilakuakan Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) epertamen Kesehatan !""# menyatakan bah$a tingkat kematian akibat penyakit kardiovasuler men%apai !&'. ada tahun !"" dari total  jumlah pasien yang masuk ke *+ RS usat ,antung -asional Harapa Kita (,-HK) !#/' adalah pasien yang didiagnosa mengalami Sindrom Koroner Akut (SKA). Komplikasi yang dapat terjadi pada SKA adalah henti jantung akibat oleh timbulnya 0ibrilasi 1entrikel (10) ataupun 1T tanpa nadi. engan kejadian ini pera$at dituntut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penatalaksanaan pasien dengan Sindrom koroner akut. Salah satu keterampilan yang $ajib dimiliki pera$at untuk melakukan intervensi jika ada kejadian serangan jantung adalah keterampilan memberikan 2antuan Hidup asar (2H) 3 2asi% 4i5e Support (24S). 24S

adalah

sebuah

keterampilan

yang

dilakukan

oleh

penolong

untuk

mempertahankan kehidupan penderita pada saat penderita mengalami keadaan yang mengan%am nya$a. 24S adalah usaha pemberian bantuan hidup yang dilakukan tanpa memakai %airan intravena obat6obatan dan atau kejutan listrik. Sebaliknya apabila bantuan hidup dilakukan dengan menggunakan %airan intravena obat6obatan dan atau kejutan listrik dikenal sebagai 2antuan Hidup 4anjut (Advan%ed 4i5e Support). 2anyal pasien saat diba$a ke Instalasi +a$at arurat dalam kondisi jantung sudah tidak berdenyut (death on arrival) jadi tindakan pemberian bantuan hidup dasar  tidak serta merta menyelamatkan nya$a korban kalaupun selamat setelah upaya resusitasi jantung paru yang berhasil pasien sudah mengalami kerusakan pada  jantung dan berbagai organ tubuh lainnya.

Komplikasi6komplikasipun turut mengiringi pemberian tindakan bantuan hidup dasar dalam hal ini adalah pemberian tindakan Resusitasi ,antung aru (R,). 7enurut panduan penanganan korban henti jantung RS* dr. R. Sutrasno Kabupaten Rembang (!"88) komplikasi dari pemberian R, antara lain terjadinya 5raktur pada %ostae terjadinya kebo%oran udara dalam paru6paru (pneumothoraks) terjadi perdarahan atau akumulasi darah pada rongga dada terjadi memar atau luka pada area thoraks dan bahkan bisa terjadi laserasi pada hepar. Korban henti jantung yang diba$a ke Instalasi +a$at arurat adalah berma%am6 ma%am bisa dengan kondisi baik dalam artian hanya ada henti jantung saja ada juga yang mengalami henti jantung ditambah dengan keadaan non trauma atau penyakit kronis bahkan bisa juga henti jantung disertai dengan keadaan trauma pada area thoraks. Kondisi trauma pada thoraks atau dada berma%am ma%am juga penyebabnya bisa karena keadaan tension pneumothoraks hemothoraks open pneumothoraks atau bahkan spontan pneumothoraks. Adanya trauma pada thoraks dapat menyebabkan penolong kesulitan untuk melakukan tindakan Resusitasi ,antung aru (R,). 2erdasarkan latar belakang diatas perlu dikaji lebih lanjut tentang pemberian Resusitasi ,antung aru (R,) pada korban yang mengalami trauma dada atau thoraks dan bagaimana teknik pemberian Resusitasi ,antung aru tersebut. ada konsepnya henti jantung adalah keadaan dimana jantung dengan alasan apapun tidak memompa dengan e5ekti5 atau bahkan tidak memompa sama sekali disertai tidak adanya nadi yang teraba. ,antung tidak menunjukkan kontraksi yang halus3kasar melainkan mun%ul tipe aktivitas yang berbeda yang paling sering adalah sentakan 9 sentakan yang tidak terkoordinasi disebut ventrikel 5ibrilasi (Suharsono !"8!).

Serangan jantung dapat datang se%ara tiba6tiba kapan saja dimana saja dan berat sehingga penderita tidak sadar apa yang dialaminya. Akan tetapi tidak jarang gejala serangan jantung bera$al dari yang ringan berupa nyeri ringan atau ketidaknyamanan pada dada. enderita yang mengalaminya sering tidak menyadari bah$a dirinya mendapat serangan jantung dan menunggu lama sebelum akhirnya memutuskan untuk men%ari pertolongan. +ejala yang sering mun%ul adalah nyeri mulai dari ringan sampai berat nyeri terlokalisir di dada sebelah kiri tetapi tidak jarang menjalar ke bahu leher rahang ba$ah atau lengan dan biasanya diikuti oleh gejala lain seperti berkeringat mual sesak na5as lemah sampai penurunan kesadaran (Suharsono !"8!). enanganan pada korban henti jantung sering disebut sebagai chain of survival  yang merupakan rantai keselamatan dalam penanganan korban henti jantung. :hain o5  survival pada korban henti jantung tetap sama yaitu dia$ali dengan pengenalan a$al korban serta aktivasi ;7S (;mergen%y 7edi%al System) dilanjutkan dengan pemberian R, yang adekuat pemberian de5ibrilasi jantung transportasi ke advan%e %are support dan penanganan terintegrasi di Advan%e %are. Adapun jika digambarkan akan didapatkan seperti diba$ah ini.

Rantai pertama adalah pengenalan dini terhadap serangan dan aktivasi ;7S (early re%ognition and ;7S a%tivation). engenalan dini tanda henti jantung tidak mudah dilakukan khususnya oleh orang a$am. enolong a$am biasanya bingung dengan apa yang harus mereka lakukan jika ada penderita tergeletak yang terindikasi terkena henti jantung. Kebingungan ini akan membuang banyak $aktu yang akan menyebabkan adanya keterlambatan atau kegagalan untuk segera mengakti5kan panggilan darurat atau segera memulai melakukan resusitasi jantung paru. Saat penolong a$am mengetahui korban berada dalam kondisi tidak sadar seharusnya penolong segera menghubungi panggilan darurat dan segera melakukan resusitasi  jantung paru. Rantai berikutnya adalah lakukan resusitasi jantung paru dini atau early CPR . Setelah menghubungi nomer darurat untuk meminta bantuan Resusitasi ,antung aru segera dilakukan untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup. Kompresi dada merupakan bagian paling penting dari resusitasi jantung paru karena per5usi selama resusitasi sangat tergantung dari kompresi jika kompresi %epat dan benar atau sesuai dengan panduan terbaru dari AHA akan meningkatkan harapan hidup penderita. Slogan “push hard and push fast”  merupakan komponen penting dalam kompresi dada kualitas resusitasi jantung paru yang baik mutlak diperlukan inisiasi yang tepat dan kompresi dada yang e5ekti5 merupakan komponen dasar resusitasi pada keadaan henti  jantung. Resusitasi

dapat

diartikan

sebagai

proses menghidupkan kembali

atau

memberikan hidup baru atau dalam arti luas resustasi merupakan segala bentuk usaha medis yang dilakukan terhadap mereka yang berada dalam keadaan ga$at darurat untuk men%egah kematian. enyebab kematian itu berupa < ke%elakaan lalu lintas

tenggelam kera%unan sho%k juga akibat serangan jantung dan ke%elakaan rumah tangga ataupun serangan jantung pada penderita penyakit jantung. Indikasi dilakukannya tindakan resusitasi adalah In5ark jantung serangan adam=s stroke hipoksia akut kera%unan dosis obat serangan stroke vagal re5leks tengelam atau ke%elakaan yang masih ada peluang untuk hidup merupakan %ontoh kasus yang dapat menyebabkan korban mengalami keadaan henti jantung atau tidak ada nadi dan  jika tidak ada denyutan nadi bisa langsung segera dilakukan tindakan resusitasi.  Ameri%an Heart Asso%iation (AHA) sebagai organisasi induk dalam resusitasi  jantung paru tahun !"8" menerbitkan guidelines atau panduan pemberian Resusitasi ,antung aru ada beberapa perbedaan yang mendasar antara guidelines AHA tahun !""& dan guidelines AHA tahun !"8" tetapi pada prinsipnya tetap sama yaitu untuk membuat jantung yang tidak adekuat atau tidak mampu memompa bisa kembali ke 5ungsi a$alnya. erbedaan mendasar dari kedua guidelines adalah perubahan dari proses urutan  A 9 2 9 : (Air$ay 9 2reathing 9 :hest :ompression) ke proses urutan : 9 A 9 2 (:hest %ompression 9 Air$ay 9 2reathing). Alasan dirubahnya prinsip dasar ini adalah karena dari kejadian mayoritas serangan jantung terjadi pada orang de$asa dan dilaporkan mereka mengalami ventrikel 5ibrilasi (10) atau ventrikel takikardi (1T) atau bahkan sampai tidak teraba adanya nadi. ada korban seperti ini elemen yang paling penting adalah kompresi dada tetapi sering tertunda karena penolong masih membuka jalan na5as untuk memberikan bantuan na5as mouth to mouth mengambil benda asing atau memasangkan alat ventilasi. engan mengubah urutan A 9 2 9 : ke : 9 A 9 2 membuat kompresi dada dilakukan lebih %epat. (AHA +uidelines !"8") erbedaan lain yang ada pada +uidelines !""& dengan guidelines !"8" adalah  jumlah kompresi yang dilakukan !""& memakai kata >sekitar? 8""@ kompresi3menit

menjadi >paling sedikit3minimal? 8""@ kompresi3menit. Serta kedalaman kompresi ! in%hi (& %m) menunggu re%oil dada terjadi sampai tuntas meminimalisir gangguan selama melakukan kompresi serta menghindari pemberian ventilasi se%ara berlebihan (AHA +uidelines !"8") +uidelines pemberian R, dia$ali dengan pengenalan (re%ognisi) korban menge%ek kesadaran dengan memeriksa apakah korban sadar penuh atau harus dibangunkan dengan verbal pain atau bahkan unresponsive (A1*). ,ika korban tidak sadar (unresponsive) segera panggil bantuan dengan menghubungi 88 atau nomer  panggilan darurat yang berlaku dan lanjutkan dengan segera %ek nadi korban. ,ika nadi teraba berikan posisi re%overy jika tidak ada nadi pada korban segera lakukan " kompresi dada tanpa ventilasi dengan kedalaman minimal ! in%hi (& %m) pada pasien de$asa dengan ke%epatan minimal 8""@3menit di landmark atau lokasi setengah bagian ba$ah sternum. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian kompresi adalah perhatian re%oil dinding dada setelah dikompresi. Setelah diberikan kompresi dada "@ segera %ek ulang nadi %arotis jika belum ada lakukan R, "
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF