Ringkasan Chapter 6 Uma Sekaran
March 7, 2018 | Author: Devyana Indah Fajriani | Category: N/A
Short Description
Accounting, Metolak...
Description
Kelompok 4: Devyana Indah Fajriani Dewita Rahmayana
Husna Aisyah Isabella Mulyawati
Ringkasan Chapter 6 Uma Sekaran Research Design Setelah mengidentifikasi variabel dalam suatu situasi masalah dan mengembangkan kerangka teoretis, langkah ini adalah mendesain penelitian sehingga data yang diperlukan dapat dianalisis dan dikumpulkan untuk mendapatkan solusi. Figur 6.1 Desain Penelitian 1) Pengamatan Mengidentifik asi minat bidang penelitian yang luas 3) Definisi Masalah Menentuka n masalah penelitian
4) Kerangka Teoretis Mengidentifik asi dan menguraikan variabel dengan jelas
2) Pengump ulan data awal Wawancara , Survei literatur
5) Penyusun an Hipotesis
6) Desai n Penel itian Ilmia h
7) Pengumpul an. Analisis dan Interpretas
8) Deduksi Hipotesis diterima? Pertanyaan peneliti
Tida
Ya
k 9) Penulisan Laporan
Enam aspek dasar Desain Penelitian:
Tujuan Studi Jenis Investigasi Tingkat Intervensi Peneliti Konteks Studi Unit Analisis Horizon Waktu Studi
1. Tujuan Studi
10) Presentas i Laporan
11) Pengambila n Keputusan Manajerial
Studi kasus merupakan penyelidikan studi yang dilakukan dalam situasi organisasi lain yang mirip, yang juga merupakan metode pemecahan masalah, atau untuk memahami fenomena yang diminati dan menghasilkan pengetahuan lebih lanjut dalam bidang tersebut. a. Studi Eksploratif Studi eksploratif dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang dihadapi, aau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Studi eksploratif juga dilakukan ketika sejumlah fakta diketahui, tetapi diper;ukan ;ebih banyak informasi untuk menyusun kerangka teoretis yang kukuh. b. Studi Deskriptif Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Cukup sering, studi deskriptif dilakukan dalam organisasi untuk mempelajari dan menjelaskan karakteristik sebuah kelompok karyawan misalnya usia, tingkat pendidika, status kerja dan lama kerja orang Hispanik atau Asia, yang bekerja dalam sistem. Tujuan studi deksriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevam dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya. c. Analisis Studi Kasus Studi kasus meliputi analisis kotekstual dan mendalam terhadap hal yang berkaitan dengnan situasi serupa dalam organisasi lain. 2. Jenis Investigasi Studi dimana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal (causal study). Jika peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasional (corelational study). 3. Tingkat Intervensi PenelitiTerhadap Studi Dalam studi yang dilakukan untuk menentukan hbungan sebab-akibat, peneliti mencoba memanipulasi variabel tertentu untuk mempelajari akibat manipulasi terseut pada variabel terikat yang diteliti. Dengan kata lain, peneliti dengan sengja ,erubah variabel tertentu dalam konteks dan mengintervensi peristiwa. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mempelajari pengaruh kondisi penerangan ruangan pada kinerja buruh, oleh karena itu, memanipulasi penerangan dalam situasi kerja untuk bermacam-macam intensitas. Dalam hal ini, terdapat intervensi cukup besar antara peneliti dengan situasi alami yang normal. Dalam kasus lain, peneliti bahkan mungkin ingin menciptakan sebuah situasi buatan yang sama sekali baru, dimana hubungan
sebab-akibat dapat dipelajari dengan memanipulaso variabel tertentu dan dengan ketat mengendalikan variabel lainnya, seperti dalam sebuah laboratorium. Dengan demikian, ada bermacam-macam intervensi peneliti dalam memanpuulasi dan kontrol variabel dalam studi penelitian, entah dalam situasi alami atau dalam situasi lab artifisial. Intervensi Minimal Intervensi Sedang Intervensi Berlebih 4. Situasi Studi Studi korelasional yang dilakukan dalam organisasi disebut studi lapangan (field study). Studi yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat menggunakna lingkungan alami yang sama, dimana karyawan berfungsi secara normal disebut eksperimen lapangan (field experiment). Disini, peneiti melakukan intervensi terhadap peristiwa alami karena variabel bebas dimanipulasi. Eksperimen yang dilakukan untuk mentukan hubungan sebab-akibat yang melampaui kemungkinan dari setidaknya keraguan memerlukan pembuatan sebuah lingkungan yang artifisial dan teratur, dimana semua faktor asing dikontrol dengan ketat. Subjek yang sama dipilih secara seksama untuk merespon stimulan tertentu yang dimanipulasi. Studi terseebut dianggap sebagai eksperimen lab (lab experiment). 5. Unit Analisis Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis data selajutnya. Individu sebagai unit analisis: Misalnya, pernyataan masalah berfokus pada bagaimana meningkatkan motivasi karyawan secara umum, maka kita memperhatikan individu karyawan dan harus menemukan apa yang bisa kita
lakukan untuk memotivasi mereka. Pasangan sebagai unit analisis: Jila peneliti berminat mempelajari interaksi dua orang, maka beberapa kelompok dua orang, atau disebut pasangan
(dyads), akan menjadi unit analisis. Kelompok sebagai unit analisis: Jika pernyataan masalah terkait dengan
ekeftifias kelompok, maka unit analisis adalah pada tingkat kelompok. Divisi sebagai unit analisis Industri sebagai unit analisis Negara sebagai unit analisis 6. Horizon Waktu Studi Cross-Sectional
Setiap studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, meungkin selama periode harian, mingguan atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, Studi semacam itu disebut studi one-shot atau cross-sectional. Studi Longitudinal Peneliti mungkin ingin mempelajari orang atau fenomena pada lebih dar satu batas waktu dalam rangka menjaawab pertanyaan penelitian. Misalnya, peneliti mungkin ingin mempelajari perilaku karyawan sebelum atau sesudah pergantian manajemen puncak, untuk mengetahui pengaruh pergantian tersebut. Dalam hal ini, karena data dikumpulkan pada dua batas waktu berbeda, studui bukan termasuk studi crosssectional, namun membujur (longitudinal) melintasi suatu perode waktu. Studi semacam itu, jika data variabel terikat dikumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab pertanyaan penelitian, disebut studi longitudinal.
View more...
Comments