Ringkasan Chapter 2 ( the Financial Reporting Environtment)

March 26, 2018 | Author: keke | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Teori Akuntansi Ch 2...

Description

CHAPTER 2 THE FINANCIAL REPORTING ENVIRONMENT (LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN) Dengan suatu mekanisme seperti program kerangka konseptual, profesi akuntansi akan dapat melahirkan pandangan atau tinjauan bahwa suatu laporan akuntansi jika dipersiapkan dengan sempurna, maka hasilnya akan lebih objektif dan akaan lebih dapat dipercaya jika laporan tersebut sudah mencerminkan transaksi ataukejadian/even atas pelaoran suatu entitas bisnis. PENGANTAR Akuntansi keuangan adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan dan pemrosesan atas informasi keuangan untuk membantu pengambilan atas berbagai keputusan oleh berbagai pihak external peusahaan, msalnya saja dalam hal ini adalah investor, investor potensial, pelanggan, pemasok, kreditor dan sebagainya. Dengan banyaknya pihak ekternal tersebut, tentunya hal ini akan menjadi sangat potensial untuk terjadinya perbedaan permintaan dan kebutuhan informasi yang signifikan,dan merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk dapat membuat suatu laporan keuangan yang memuaskan bagi semua pihak. Pada umumnya, akuntansi keuangan di hamper semua Negara sdah diatur dengan demikian ketatnya,dimana banyak standard akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi itu diakui, diukur dan diungkapkan. Dan semua laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi tentunya dipengaruhi secara langsung oleh regulasi standard akuntansi setempat. Ketika suatu standar akuntansi yang ada berubah, atau standard akuntansi yang baru diterbitkan, maka akan mengakibatkan pengaruh tertentu atas rekening rekening yang ada, termasuk dalam hal ini laporan keuangan yang akan diterbitkan ke public. Idealnya, pengguna laporan keuangan seharusnya memiliki pemahaman yang cukup atas berbagai standar akuntansi, karena tanpa mengetahuihal tersebut, akan sangat susah untuk meninterpretasikan apa yang yang benarbenar direfleksikan oleh suatu laporan keuangan. TINJAUAN ATAS PERKEMBANGAN DAN REGULASI DARI PRAKTIK AKUNTANSI Regulasi akuntansi sebenarnya baru mulai ada pada saat abad ke-20. Sebelumnya, hanya terdapat sedikit pemisahan (limited separation)antara pemilik dan manajemen suatu entitas bisnis. Dan kebanyakan system akuntansi yang didesain saat itu lebih dominan

ditujukan kepada pemilik atau manajer. Dan pada abad saat ini, telah terdapat peningkatan pemisahan antara pemilik dan manajemen. Sebenarnya,system double entry sebelumnya, mirip dengan system yang sekarang kita pakai. Dalam buku yang ditulis oleh luca pacioli, dalam system tersebut sudah dikenal istilah system debet-kredit, jurnal, dan buku besar. Sebelum abad ke-19 tiba, akuntan-akuntan yang berasal dari amerika serikat dan inggris tidak pernah membentuk badan professional secara bersama-sama. Menurut Goldberg (1949), Society of Accountant dibentukpada tahun 1854 di Edinburg, kemudian Instituted of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Adapun di USA, American Association of Public Accountant didirikan pada tahun 1887. Dan asosiasi inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya AICPA. Sebagaimana dikatakan sebelumnya, karena hasil daripraktik akuntansi memiliki dampak kepada berbagai keputusan yang dibuat, maka praktik akuntansi pada umumnya diregulasi secara secara ketat. Walaupun begitu, sejarah dari regulasi akuntansi keuangan ini masih tergolong baru dan sebelum abad ke-20 tiba, masih belum banyak regulasi yang mengatur masih melibatkan pendokumentasian yang umum digunakan dalam praktik akuntansi. Penelitian ini membawa kepada perkembangan dan keberterimaan atas dasar-dasar akuntansi dan semua akuntan dalam hal ini diharapkan dapat mengikutinya. Seiring berlalunya waktu, prinsip-prinsip umum memberikan jalan untuk perkembangan standar akuntansi yang lebih spesifik. Standar akuntansi mulai diterbitkan oleh berbagai badan professional akuntansi diberbagai penjuru dunia disekitar tahun 1970 dan aktivitas pembuatan standar telah meningkat sejak saat itu. Dan praktik akuntansi keuangan hari ini umumnya telah diatur sejumlah besar standar akuntansi. RASIONALITAS ATAS REGULASI PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN Seperti yang diindikasikan diatas, walaupun laporan akuntasi sudah ada semenjak ratusan tahun yang lalu, regulasi akuntansi masih merupakan phenomena akhir-akhir ini. Banyak perubahan-perubahan regulasi yang diperkenalkan USAsekitar 1930-an dan diikuti dengan depresi hebat (great depression). benar atau salah, itu telah dipertentangkan bahwa masalah bawaan yang terdapat dalam akuntansi membawa kepada kemiskinan dan keputusan investasi yang tidak terinformasikan. Dan mungkin merupakan suatu hal yang sangat tidak adil untuk menyalahkan kejadian seperti great depressionatas akuntansi, akan tetapi kejadian seperti itu menjadi bahan bakar bagi keinginan public agar informasi yang dihasilkan perusahaan diatur dengan regulasi yang lebih ketat lagi.

Dokumen atas regulasi dari praktik akuntasI keuangan yang terus berlanjut dengan terbitnya berbagai standar yang baru ataupun revisi dari standar sebelumnya telah mengundang berbagai perdebatan antara yang mendukung dan yang menentang adanya suatu regulasi dalam suatu praktik akuntasi. Argument ini muncul dari pihak yang meyakini tidak dperlukannya suatu regulasi dan pihak yang menekankan pentingnya eksistensi dari suatu regulasi. Adapun argument dari kedua belah pihak akan disebutkan dibawah ini : 1. Beberapa alasan dari pihak pendukung regulasi, diantaranya adalah a. Pasar untuk suatu informasi tidak akan efisien tanpa adanya suatu regulasi yang mengatur seberapa banyak informasi yang harus dihaslkan. b. Investor memerlukan perlindungan atas kecurangan dari oganisasi yang mungkin menghasilkan dan menunjukkan informasi yang menyimpang, yang mana akan menyebabkan terjadinya suatu asimetri informasi, yang tidak dapat diketahui sebagai suatu kecurangan sewaktu digunakan. c. Regulasi membawa kita kepada kesaragaman metode yang diadopsi oleh entitas bisnis yang berbeda, sehingga lebih meningkatkan daya banding antar perusahaan, sehingga keputusan yang lebih baik dapat diambil. 2. Adapun alasan dari pihak yang membantah pentingnyaregulasi tersebut adalah : a. Informasi akuntansi sama saja dengan barang lain, dan orang (dalam hal ini pengguna laporan keuangan) akan dipersiapkan untuk membayar sejumlah tertentu untuk memperolehnya lalu digunakan. Ini akan membawa kepada titik keseimbangan optimal terhadap informasi oleh entitas yang bersangkutan. b. Pasar modal membuthkan informs, dan setiap perusahaan yang gagal dalam menyajikan informasi akan dihukum oleh pihak pasar,dan tentunya hal akan merugikan perusahaan sendiri jika mencoba untuk menghilangkan suatu informasi yang dibutuhkan. c. Regulasi pada dasarnya membatasi penggunaan metode akuntansi yang boleh digunakan. Ini berarti beberapa organisasi dilarangmenggunakan meode tertentu yang sebenarnya mereka yakini bahwa metode tersebut adalah yang terbaik dalam merefleksikan kinerja dan posisi keuangan. Ini dianggap berpengaruh pada efisiensi dan kinerja yang dilaporkan perusahaan kepada pasar mengenai operasi mereka. d. Adanya regulasi hanya akan memunculkan over-supply informasi yang akan dilaporakan ke public/pasar Ketika suatu regulasi diperkenalkan, ada dua teori yang menjelaskan siapa yang beruntung dengan adanya regulasi tersebut.

Public Interest Theory Teori ini menyatakan bahwa regulasi diterbitka ataudiperkenalkan untuk melndungi kepentingan public/masyarakat (public interest). Proteksi ini diperlukan sebagai akibat dari ineffisiensi pasar. Teori ini mengasumsikan bahwa regulator (pemerintah) adalah pelaksana netral atas kepentingan public dan tidak membiarkan kepentingannya sendiri mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Capture theory Teori ini membantah bahwa walaupun teori itu diperkenalkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, mekanisme peregulasian sering dikontrol (capture) sehingga hal itu berubah dengan melindungi kepentingan dari kelompok tertentu dalam masyarakat, dan pada umumnya adalah orang yang aktivitasnya paling dipengaruhi oleh regulasi. PERANAN PENILAIAN PROFESIONAL DALAM AKUNTANSI KEUANGAN Sebagaimana kita telah ketahui bahwa dari mempeljari akuntansi, proses yang dilibatkan dalam menghasilkan suatu rekening atau akun, sangattergantung pada penilaian professional. Intinya, dalam proses akuntansi, akuntan dalam hal ini sangat diharapkan sebaiknya dapat bersikap objektif dan terbebas daribias ketika menjalankan tugasnya. Informasi yang disaikan sebaiknya mencerminkan secara akurat atas transaksi da kejadian dan itu harus netral dan dapt diverifikasi. Sejalan dengan perspektif objektivitas bahwa organisasi sebaiknya memilih metode akuntansi yang terbaik yang dapat merefleksikan kinerja mereka yang sebenarnya. Begitupula dengan perpektif efisiensi, menyatakan bahwa organisasi yang berbeda mungkin akan memilih metodeakuntansi yang berbeda pula. Adapun perpektif alternative lainnya adalah opportunity perpective KEKUATAN YANG DIMILIKI OLEH AKUNTAN Mungkin dalam berbagai literature fiksi dan berbagai film yang pernah ditampilkan, biasanya akuntan dianggap sebagai pihak yang lemah.Akan tetapi sebenarny, banyak orang yang tidak menyadari akan hebatnya posisi akuntan tersebut. Seorang pada hari ini dianggap memiliki kekuatan yang powerful. Hal itu dikarenakan : 1. Karena apa yang dihasilkan proses akuntansi mempengaruhi banyak keputusan seperti keputusan apakah memilih untuk menginvestasikan atau meminjam dana dari kreditor, apakah menmbah karyawan atau menambahmesin, dan sebagainya.

2. Akuntan sebagai penyedia informasi, dianggap memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan perilaku dari suatu perusahaan, dan yang terakhir, dengan berdasarkan pada kinerja (misalnya laba), 3. Akuntan dapat memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan perusaha

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF