Rheumatoid Arthritis Kelompok 3

September 16, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Rheumatoid Arthritis Kelompok 3...

Description

 

EUMA EUMATOID TOID ARTHRITIS JARI JARI

KELOMPOK 3 Kadek Pradnya Prameitha Pratiwi 17121001002

Aryani Trisna Wardani I Komang Chandra Wiradhika Putu Rara Kumbhara Vigneswari I Gusti Ngr Agung Candra Dwi P

17121001011 17121001014 17121001025 17121001037

 

Definisi

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian

(biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.1 inflamasi Rheumatoid Arthritis adalah penyakit kronik yang dimediasi imun dengan ciri kekakuan pada pagi hari (morning stifness), artralgia atau artritis terutama pada metakarpopalangeal atau sendi interpalang proksimal. Timori, Hardiansa, dkk. 2014. Gambaran Karakteristik Rheumatoid  Arthritis Di Bagian Penyakit Dalam RSUD Dr Dr.. H. Abdul Moeloek  Privinsi Lampung 2013. Jurnal Medka Malahayati. Vol 1. No 1

 

Otot-otot Jari-jari Tangan:

a. b.

M. interossei Palmaris M. interossei dorsalis

c.

M. lumbricales

d.

M. fleksor digitorum superficialis

e. f.

M. Fleksor digitorum profundus M. ektensor digitorum

g.

M. Ektensor indicis

h.

M. etensor digiti minimi

i.

M. flesor pollicis longus

Anatomi

Dillah, Ubai, dkk. 2013. Auto 2013.  Auto Stretching Stretching Transverse Transverse Friction Lebih Baik Daripada Paraffin Bath  Dan Transverse Transverse Friction Terhadap Terhadap Trigger Finger . Fisioteapis Jesslyn Medical Centre. Kemampuan Vol 13. No.1 Fungsional Tangan Pada Kasus Trigger Vol

 

Etiologi Secara umum penyebab dari RA belum dapat diketahui, biasanya penyakit ini berasal dari pengaruh genetik, lingkungan, hormon, dan faktor sistem reproduksi. Pada RA faktor pencetus terbesarnya yaitu faktor infeksi seperti bakteri, mikroplasma, dan virus (Yuliati, et.a., 2013) dalam (Wakhidah, 2019) dan juga mekanisme imunitas (antigen-antibodi) (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008) dalam (Chabib, L.,dkk 2016).



Chabib, L.,dkk. 2016. Review Rheumatoid Arthritis: Terapi Farmakologi, Potensi Kurkumin dan Analognya, serta Pengembangan Sistem Nanopartikel. Jurnal Pharmascience, Vol 3, No. 1, Februari 2016, hal: 10 - 18. ISSN 2460-9560. 

Wakhidah, S.U.N.,dkk. 2019. Studi Kasus : Upaya Pencegahan Hambatan Mobilitas Fisik Pada Lansia Penderita Rheumatoid Arthritis. Health Science Journal Vol.3 (No.2). ISSN 2598-1196..

 

Faktor Resiko 1.

Usia

2.

Genetika

3.

Jenis kelamin

4.

Gaya hidup

Elsi, Mariza. 2018. Gambaran Faktor Dominan Pencetus Arthritis Rheumatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Danguang Danguang Payakumbuh Tahun 2018. 2018. Akademi Keperawatan Baiturrahmah Padang. Vol XII. No8

 

Patofisiologi  Pada Arthritis Rheumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi, enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya pembentukan pannus. Panus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Respon   imunologi melibatkan peran sitokin, interleukin, Respon proteinase dan faktor pertumbuhan.. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot

 

PATOFISIOLOGI

Ratna Devi, Parmin, Nadira. 2019.

Asuhan

Keperawatan

Keluarga Pada Kasus Arthritis Reumatoid Untuk Mengurangi  Nyeri Kronis Melalui Pemberian Terapi Kompres Hangat Serei. Jurnal Kesehatan Tadulako. 5(2): 54-62

 

Tanda dan Gejala Ge jala Rheumatoid arthritis menimbulkan berbagai macam keluhan-keluhan yang dapat terjadi pada penderita yang mengakibatkan fungsi tubuh menurun sehingga mengganggu aktifitas (T (Tamher amher,, 201 20 11) dalam (Rufaridah, 2020). Keluhan yang dialami yaitu (Idris, 2010 ) dalam (Rufaridah, 2020) : 1.

Nyeri

2. 3.

Kekakuan dan kelemahan otot Pembengkakan sendi

4.

Gangguan gerak

Keluhan nyeri biasanya timbul ketika melakukan aktivitas fisik, nyeri juga timbul ketika istirahat yang tidak ada hubunganya dengan masa gerakan, atau pada pagi hari ketika bangun tidur (Hembing, 2007) dalam (Rufaridah, 2020) 

Rufaridah, A,. 2020. Pengaruh Kompres Kompr es Serai Hangat Terhadap Penurunan Intesitas Nyeri Rhematoid Arthritis. Ensiklopedia of Journal, Vol. 2 No.2 Edisi 1 Januari 2020. ISSN 2654-8399.

 

Diagnosa Banding RA harus dibedakan dengan sejumlah penyakit lainnya infeksi, seperti artropati reaktif yang berhubungan dengan spondiloartropati seronegatif dan penyakit jaringan ikat lainnya seperti Lupus Eritematosus Sistemik (LES), yang mungkin 16 mempunyai gejala menyerupai RA. Adanya kelainan endokrin juga harus disingkirkan. Artritis gout jarang bersama-sama dengan RA, bila dicurigai ada artritis gout maka pemeriksaan cairan sendi perlu dilakukan. dengan RA.Selain itu, osteoartritis juga memiliki kemiripan gejala



Yuliandari, C.I.,dkk. 2016. Seorang pasien yang menderita sklerosis sistemik konkomitan

dengan artritis reumatoid. Volume Volume 47 Nomor 3 September 2016. ISSN 2540-8321.  

Clinical Reasoning RA jari - jari RA

Anatomical impairment Sendi

Tulang

Inflamasi

Erosi

Contextual factor 

Funcional and Disability

Internal factor 

otot Functional degeneratif 

Oedema  Nyeri

Morning stiffnes

impairment

Deformitas

Participation Activity limitation

retriction Work

Hilangnya elastisitas & kontraksi otot

Spasme Tighnes/ kontraktur

Keterbatasan LGS

Eksternal factor

 Nyeri regang

sport

Cariying out daily routine Writing

 

Algoritma RA jari - jari klien dengan keluhan nyeri  jari – jari tangan tangan

Ha : Rheumatoid Arthritis Arthritis

ya History taking

 Nyeri dirasakan dirasakan ada pagi h hari ari dan saat beraktivitas

:

Tidak

ya Oedema terlihat tanda inflamsi

Observasi :

ya  Nyeri pada saat gerakan flexi ekstensi jari-jari

Tes orientasi :

Tes khusus

Konsul dokter spesiais yang  berkompeten Algoritme pemeriksaan lain Tidak

Inpeksi, palpasi

: Diagnosis :

Pemeriksaan grind test OA  pada sendi capomertaca capomertacarpal rpal ibu jari

ya  Nyeri pada sendi sendi jari-jari tan tangan gan saat bera beraktivitas ktivitas akibat rheumatoid arthritis ya • • •

Body structur impairment : joint of hand & finger  Body function impairment : pain in joint Disability : carying out daily routine, writing

 

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN INPEKSI, DITEMUKAN :     

 Adanya oedema  Adanya deformitas  Adanya Atrofi otot Keterbatasan fungsi sendi Jari jari cenderung membengkok 

PEMERIKSAAN PALPASI DITEMUKAN :   

Terdapat nyeri pada gerak pasif  Nyeri tekan (+) Spasme otot

Fauzi, Ahmad. 2019. Rhaumatoid Arthritis. Bagian Orthopaedi dan Traumatologi, Dapertemen Bedah, Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung.

 

Pemeriksaan  1.

Range Of Motion

 Range Of Motion Motion   (ROM) atau lingkup gerak sendi merupakan derajat untuk mengukur kemampuan suatu tulang, otot dan sendi dalam melakukan pergerakan. Ketika menggerakkan suatu segmen melalui ROM semua struktur di daerah tersebut akan terpengaruh yaitu otot, permukaan sendi, kapsul, ligament, fasia, pembuluh darah dan saraf. Range saraf.  Range Of Motion (ROM) Motion (ROM) atau lingkup gerak sendi yang dapat dilakukan biasanya diukur dengan goniometer dan dicatat dalam derajat. Ketika menggunakan goniometer, fisioterapis dapat mengukur dengan menempatkan bagian dari instrument pengukuran sepanjang tulang bagian proksimal dan distal dari sendi yang dievaluasi. Goniometer dapat digunakan untuk menentukan posisi sendi yang tepat dan jumlah total dari gerakan yang dapat terjadi pada suatu sendi. Posisi awal untuk mengukur semua  Range Of Motion (ROM) Motion (ROM) atau lingkup gerak Sendi kecuali rotasi adalah posisi anatomis (Kisner, (Kisner, 2012:53).

Kisner, Caroline & Colby L.A. (2012). “Therapeutic Exercise Foundations And Techiques”, (Edisi 6). Philadelphia: F.A.Davis Company

 

Gerakan Range Of Motion Pada Persendian JariGerakan Range Jari Tangan Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Membuat genggaman

rentang 90°

Ekstens nsii Hiperekstensi

Melurus ruskan jari ri-j -jaari tang ngaan Menggerakan jari-jari tangan ke  belakang sejauh mungkin

rent ntaang 90° rentang 30-60°

Abduksi

Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,

rentang 30

Adduksi

Merapatkan kembali jari-jari tangan

rentang 30

Potter, P.A. and Perry, A.G. 2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4, Volume 1, Alih Bahasa, Asih, Y., Y., dkk. dk k. Jakarta: Jaka rta: EGC

 

Gerakan Range  Range Of Motion Motion Pada Persendian Ibu Jari Gerakan Gerakan

Penjelasan

Rentang

Fleksi

Mengerakan ibu jari menyilang  permukaan telapak tangan

rentang 90°

Ekstensi

menggerakan ibu jari lurus

rentang 90°

Abduksi

menjauh dari tangan, Menjauhkan ibu jari ke samping,

rentang 30°

Adduksi

Mengerakan ibu jari ke depan tangan,

Oposisi

Menyentuhkan ibu jari ke setiap  jari-jari tangan pada tangan yang sama.

rentang 30°

Potter, P.A. and Perry, A.G. 2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4, Volume 1, Alih Bahasa, Asih, Y., Y., dkk. d kk. Jakarta: Ja karta: EGC

 

Pemeriksaan  2. VAS

Visual Analogue Scale (VAS) adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri dan secara khusus meliputi 10 cm garis dengan setiap ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda “no pain” dan ujung kanan diberi tanda “bad pain” atau nyeri hebat. VAS bertujuan untuk mengetahui nyeri yang dirasakan oleh pasien dan sebagai dokumentasi untuk melihat apakah nyeri berkurang atau masih tetap (Widiarti, 2016). Widiatri. Widi atri. (2016). Buku Ajar Pengukuran dan Pemeriksaa Pemeriksaan n Fisioterapi. Deepulish. Yogyakarta Indonesia

 

FISIOTERAPI  

BODY FUNCTION  b280 Sensation of Pain

s73023 ligaments and fasciae of hand 

 b28016 Pain in joints  b455 Exercise tolerance functions  b710 Mobility of joint functions  b730 Muscle power functions functions

ACTIVITIES AND PARTICIPATION d170 Writing d230 Carrying out daily routine d440 Fine hand use

 b780 Sensations related to muscles and movement functions

d445 Hand and arm use d540 Dressing d550 Eating d560 Drinking



BODY STRUCTURES

s7302 Structure of hand s73021 Joints of hand and fingers s73022 Muscles of hand

 

FISIOTERAPI 



ACTIVITIES AND PARTICIPATION d170 Writing d230 Carrying out daily routine d440 Fine hand use d445 Hand and arm use d540 Dressing

d550 Eating d560 Drinking



ENVIRONMENTAL FACTORS

e1100 Food e1101 Drugs e1108 products products or substance fpr personal consumption, other specified

 

Jangka Pendek

PLANNING 



Menghilangkan nyeri



Meningkatkan ROM jari-jari



Meningkatkan kekuatan otot jari-jari

Jangka Panjang 

Meningkatkan kemampuan fungsional



Meningkatkan kemampuan ADL (Activity Daily Living

Stucki, G. Alarcos, C. dkk . 2004. 2004. Icf  Icf Core Sets For Rheumatoid Arthritis. J Rehabil Med. 4(4):87-93

 

Intervensi Fisioterapi pada Rheumatoid Arthritis Jari Jari Kompres Hangat Penggunaan panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri, panas yang lembab dapat menghilangkan kekakuan pada pagi hari akibat artritis (Potter,, Perry, (Potter Perry, 2001 20 01 dalam Andriani, 2016). 1.

Tujuan : mengurangi oedema dan d an nyeri pada Rheumatoid Arthritis Arthritis Suhu : 75° C sampai 80° C

 

Indikasi dan Kontraindikasi kompres hangat : Indikasi :  Klien yang kedinginan (suhu tubuh rendah)  Klien yang mempunyai penyakit  peradangan, seperti radang  persendian  

Kontra indikasi  trauma 12-24 :jam pertama  pendarahan edema  gangguan vaskuler   pleuritis  pasien yang berdarah (luka terbuka)

Spasme otot Adanya abses hematoma Andriani, M. 2016. Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Artritis Rheumatoid Pada Lanjut Usia. JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46). ISSN: 1979-9292 E-ISSN: 2460-5611.

 

2. Paraffin Bath Paraffin bath paraffin merupakan salah satu metode hydrotherapy yang menggunakan sebagai medianya, pada prinsipnya terapi ini merupakan terapi yang memanfaatkan suhu yang relative tinggi (panas), panas secara langsung dapat memperbaiki flesibilitas jaringan ikat, otot, myelin dan kapsul sendi, pada penerapan paraffin bath pada level sensorik yang diperoleh dari efek panas melalui perbaikan sirkulasi darah dan metabolisme kemudian akan terjadi arteriol yang timbul akibat peningkatan aliran darah kapiler dan pada saat sirkulasi meningkat maka mobilitas otot akan membaik yang mengakibatkan kekuatan otot membaik secara otomatis kemampuan fungsional tangan  juga ikut meningkat meningkat (Dillah, 2013).

 



Indikasi Paraffin Bath :



Reduksi nyeri dan spasme otot





Efek panas dari parafin dapat digunakan sebelum dilakukan latihan penguluran otot untk mereduksi nyeri. Spasme otot menimbukan rasa nyeri serta berkurangnya range of motion sendi, namun hal ini dapat dikurangi dengan memberikan panas sebagai media terapi.

 

Pasca fractur  Pasca trauma



Sprain dan strain



Arthritis kronis



Kontra Indikasi Paraffin Bath

- Gangguan sensibilitas. - Luka terbuka. Parafin tidak digunakan pada luka terbuka karena dapat menyebabkan luka bakar pada  jaringan yangboleh bersangkutan. bersangkutan.

 

TEKNIK TERAPI PARAFFIN BATH 1.Rendamlah 1.Rendamlah

jar

jari

tangan

ke

dalamparafin yang setelah sudah direndam meleleh. 2. Anggota tubuh dalam parafin cair tersebut akan menjadi kemerah-merahan (eritema), lemas, serta berkeringat. Hal seperti ini memungkinkan untuk diberi massage, streching dan terapi manipulasilunak. 3. Toleransi seseorang terhadap parafin bath berkisar antara 47,8 oC hingga 54oC, oleh sebab itu sebelum Dillah, U, dkk. 2013. Auto Stretching Dan Transverse digunakan temperatur Friction Lebih Baik Daripada Paraffin Bath Dan parafin Transverse Friction Terhadap hingga Kemampuan Fungsional Tangan oC. Pada diturunkan + 47 Kasus Trigger Finger . Jurnal Fisioterapi Volume 13 No 1

 

Freku kueens nsii : 3x pe perr min ingg ggu u Int nteens nsiitas : 47 47,8 oC oC - 54 54oC oC Type : hydro therapy Time

: 15 menit

Ayling, J and Marks, R (2000). ‘Efficacy of paraffin wax baths for rheumatoid arthritic hands’, Physiotherapy, 86, 4, 190-201.

 

3. ROM Exercise Aktif dengan Bola Kasti Range of motion (ROM) yaitu kemampuan untuk menggerakkan sendi agar tidak terjadi kekakuan, pembengkakan, nyeri, keterbatasan sendi dan gerakan yang tidak seimbang (Wahyudi, (Wahyudi, 2008) dalam (Chairil, 2017). Tujuan : Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan persendian untuk meningkatkanmenggerakan massa otot dan tonus ototsecara (Potternormal & Perry,dan 201lengkap 2011). 1).

 

TEKNIK LATIHAN : 1. 2.

3.

Bagikan Bola kasti/ ½ bola kasti 4. Lakukan dengan nyaman dan santai tanpagerakan terburu-buru Luruskan kedepan kedua tangan yang sedang memegang bola. Lakukan gerakan menggenggam pada  bola

Frek Fr ekue uens nsii : 3 3x/ x/ ha hari ri Intens Inte nsit itas as : 10 10x5 x5 se sett Type : aktif exercise Time : 10 menit

Chairil, dkk. 2017. (Ibm) Dengan Metode Gerakan Persendian Range Of Motion (Rom) Aplikasi Keterampilan Tangan Bagi Lansia Preventif Reumatoid Arthritis Di Pstw . JURNAL Untuk Mu negeRI VOL. 1, NO.1. ISSN 2550-0198.

 

TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF