Rewinding Motor Listrik
August 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Rewinding Motor Listrik...
Description
MENGGULUNG MENGGULUNG MOTOR TIGA FASA I.BAGIAN -BAGIAN MOTOR 3 FASA
Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Stator yaitu bagian yang diam (statis) dan Rotor yaitu bagian yang bergerak / berputar (rotasi). II.ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut: A. Alat :
1. Kunci pas/ring 2. Obeng 3. Tracker 4. Palu 5. AVO meter 6. Megger/insulation tester 7. Solder 8. Tacho meter 9. Sikat kawat
A. Bahan :
1. Kawat email 2. Kertas prispan/insulation paper 3. Lak/insulation laquer 4. Selongsong (slove) 5. Kertas gosok 6. Kabel NYAF 7. Pelumas/grace 8. Kuas 9. Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG A. Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral winding 2. Jerat/buhul/lap winding 3. Gelombang
A. Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan de ngan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal diberi tanda Umaka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal Wujngnya Z. Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3
C. CONTOH PERHITUNGAN layer . 1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, sin gle layer
Penyelesaian : Ys = G/2p =12/4 = 12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4. Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1. K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3 Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan . U | 1-4 I I 7-10 I X V I 3-6 I I 9-12 I Y W I 5-8 I I 11-2 I z Gambar bentangan :
2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah layer belitan doubl e layer
U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z
3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36 layer Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan si ngl e layer .
Penyelesaian : A. Untuk stator dengan 24 alur
= 24/4 =6 Ys = G/2p =24/4
Langkah belitan adalah 1 -7 Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2. K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan KAR = 360/G =360/24 =15 radian Jarak antar alur 15 radian KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik Kp =120/KAL =120/30 =4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5 Dafar belitannya sebagai berikut. U I 1-7 I I 13-19 I X I 2-8 I I 14-20 I
V I 5-11 I I 17-23 I Y I 6-12 I I 18-24 I W I 9-15 I I 21-3 I z I 10-16I I 22-4 I Gambar bentangan :
Penyelesaian : B. Untuk stator dengan 36 alur Ys = G/2p =36/4 = 36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10 Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 15 radian KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik Kp =120/KAL =120/20 =6 Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut. U I 1-10 I I 19-28 I X I 2-11 I I 20-29 I I 3-12 I I 21-30 I V I 7-16 I I 25-34 I Y I 8-17 I I 26-35 I I 9-18 I I 27-36 I W I 13-22I I 31-4 I z I 14-23I I 32-5 I I 15-24I I 33-6 I Gambar bentangan :
Motor dengan kecapatan ganda Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara, pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander. Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus rumus karena hanya mengembangkan system penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh contoh belitan dahlander : a. untuk motor dengan 24 alur
b. untuk motor dengan 36 alur
MENGGULUNG MOTOR SATU FASE Untuk menggulung ulang motor satu fase, rumus yang digunakan sama dengan rumus motor 3 fase, hanya saja dian ggap dua fase. fase. Supaya terjadi dua fase, Belitan Utama (BU) dibuat dari kawat yang lebih besar dari Beltan Bantu (BB) dan pada belitan bantu dihubungkansebuah kapasitor yang nilainya tertentu. Contoh Belitan : A. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 24 Ys = G/2p =24/4 = 24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7 Q =G/2p.m =24/4.2 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3. K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan KAR = 360/G =360/24 =15 radian Jarak antar alur 15 radian KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik Kp =90/KAL =90/30 = 3
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 4 Dafar belitannya sebagai berikut. I 1-7 I I 21-15 I -------------------- I 4-10 I I 24-18 I A I 2-8 I I 20-14 I a ----------------B I 5-11 I I 23-17 I b I 3-9 I I 19-13 I ---------------------I 6-12 I I 22-16 I Gambar bentangan :
B. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 36 = 36/4 =9 Ys = G/2p =36/4
Langkah belitan adalah 1 -10 Q =G/2p.m =36/4.2 = 4.5
Berarti jumlah kumparan Belitan Utama 5 adalah Belitan Bantu 4. K = G /2p = 36/4 = 9
Tiap kutub terdiri dari 9 kumparan KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 10 radian KAL =KAR .p =10. 2 = 20 listrik Kp =90/KAL =90/20 = 4.5
Sehingga fasa berikutnya di mulai dari alur 5
View more...
Comments