Resume Perilaku Organisasi Bab 10
March 6, 2019 | Author: akkinda woo | Category: N/A
Short Description
Resume Perilaku Organisasi Bab 10...
Description
RESUME BAB 10 MEMAHAMI KERJA TIM
Nama: Febby Fitri Np NPM: 10090115143 Kelas: Akuntansi – Akuntansi – D D
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kegunaan tim menjadi hal pokok dalam perusahaan bisnis modern. Pada kenyataanya, terdapat beberapa hal yang lebih berbahaya dibandingkan “tidak menjadi seorang pemain tim”. tim”. Tim – tim yang efektif memiliki karakteristik umum seperti sumber daya yang memadai, kepemimpinan yang efektif, iklim kepercayaan,
evaluasi
kinerja,
serta
sistem
pemberian
imbalan
yang
mencerminkan kontribusi tim. Mereka juga memiliki para individu dengan keahlian teknis. Tim efektif cenderung berukuran kecil dengan latar belakang yang beragam. Para anggotanya meyakini kemampuan tim dan berkomitmen pada rencana dan tujuan umum, mental model yang yang dibagkan secara akurat mengenai apa
yang
harus
diselesaikan,
berbagai
tujuan
tim
secara
spesiifik,
mempertahankan level konflik yang dapat dikelola, dan memperlihatkan derajat kemalasan sosial yang minimal . Organisasi pun memeberikan imbalan atas pencapaian individu.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Menganalisis pertumbuhan pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi Mengapa Memiliki Tim Menjadi Sangat Populer?
Organisasi telah melakukan restrukturisasi diri mereka sendiri untuk bersaing dengan lebih efektif dan efisien, mereka telah beralih kepada tim sebagai cara yang lebih baik untuk memanfaatkan talenta karyawan. Tim yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan kerjadian dari pada departemen yang tradisional atau bentuk lain dari pengelompokan yang bersifat permanen. Tetapi jangan mengabaikan properti motivasional atas tim.
2.2 Membandingkan Membandingkan kelompok dan tim Perbedaan Antara Kelompok dan Tim
Kelompok kerja adalah suatu kelompok yang berinteraksi terutama untuk berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok yang bekerja di dalam are tanggung jawabnya. Tim kerja adalah suatu kelompok yang memiliki upaya individu yang menghasilkan kinerja yang lebih besar dari pada jumlah input individu. Dengan demikian, kita dapat menyatakan bahwwa tim kerja merupakan bagian dari dar i kelompok kerja, tim dibangun untuk kebermanfaatan (simbiosis) pada interaksi antar anggota.
2.3 Membandingkan Membandingkan lima tipe ti pe tim
1. Tim Pemecah Masalah ( problem problem solving team) kelompok team) kelompok yang terdiri dari atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa ja m setiap minggu untuk membahas cara – cara – cara cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. 2. Tim Kerja yang Dikelola Sendiri ( self self managed work team) kelompok team) kelompok – – kelompok kelompok yang terdiri dari atas 10 hingga 15 orang yang memerlukan tanggung jawab dari s upervisor mereka sebelumnya. 3. Tim Fungsional Silang
(cross- functional teams) para teams) para karyawan dari level hierarki yang kira – kira – kira kira sama, tetapi dari area kerja yang berbeda yang datang bersama – bersama – sama sama untuk menyelesaikan tugas. 4. Tim Virtual (virtual team) tim team) tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat bersama – bersama – sama sama secara fisik yang para anggotanya tersebar agar mencapai tujuan umum. 5. Sistem Multitim (multiteam system) suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung yang berbagi berbagi tujuan dari atasan; tim yang berdiri atas banyak tim.
2.4 Mengidentifikasi Mengidentifikasi karakteristik dari tim yang efektif Menciptakan Tim – Tim Tim yang Efektif Konteks:
Sumber daya yang memadai
Kepemimpinan dan struktur
Evaluasi kinerja dan sistem pemberiaan imbalan
Komposisi:
Kemampuan
dari
para
anggota
Kepribadian
Mengalokasikan aturan
Keragaman
Besaran tim
Fleksibelitas anggota
Pilihan anggota
Efektivitas Tim
Proses:
Tujuan Umum
Tujuan Spesifik
Keberhasilan Tim
Level konflik
Kemalasan sosial
Konteks: Apa Faktor – Faktor Faktor yang Menentukan Apakah Tim Dapat Berhasil atau Tidak Sumber daya yang memadai
Kelangkaan sumber daya secara langsung dapat menurunkan kemampuan tim untuk melaksanankan pekerjaan secara efektif dan mencaoai tujuan.
Kepemimpinan dan Struktur
Tim tidak dapat berfungsi jika mereka tidak dapat kesepakatan mengenai siapa yang akan melakukan apa dan memastikan semua anggota membagi beban kerja. Kesepakatan mengenai kerja tertentu dan bagaimana mereka menyesuaikan bersama – bersama – sama sama untuk mengintegrasikan keterampilan individu yang memerlukan kepemimpinan dan struktur, baik manajemen atau dari para anggota tim itu sendiri. kepemiminan penting terutama di dalam sistem multitim. Disini, para pemimpin perlu untuk memeberdayakan tim dengan mendelegasikan tanggung jawab kepada anggota tim, dan mereka memainkan peran fasilitator memastikan bahwa tim bekerja bersama sama dan bukannya menentang satu sama lain. Iklim kepercayaan
Para anggota tim yang efektif saling mempercayai satu sama lain. Mereka juga memperlihatkan kepercayaan kepada para pemimpin mereka. kepercayaan antar anggota tim memfasilitasi kerja ama, menurunkan kebutuhan untuk memonitor perilaku sama lain, dan mengingkat para anggota di sekelilingi keyakinan bahwa orang lain dalam tim tidak akan mengambil keuntungan dari mereka. Evaluasi Kinerja dan Sistem Pemberian Imbalan
Selain mengevaluasi dan memberikan imbalan kepada para karyawan atas kontribusi individu mereka, maka manajemen harus memodifikasi evaluasi tradisonal yang berorientasi secara individual dan sistem pemberian imbalan untuk mencerminkan kinerja tim hybrid yang mengakui para anggota individu atas kontribusi mereka yang luar biasa dan memberikan imbalan kepada seluruh kelompok atas hasil positif. Komposisi Tim Kemampuan Para Anggota
Bagian kinerja tim bergantung pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari masing – masing masing anggota. Kemampuan ini menetapkan batasan pada apa yang para anggota dapat lakukan dan bagaimana mereka akan
menjalankan tim secara efektif. Tim – tim yang para anggotanya memiliki kemampuan yang tinggi juga lebih dapat beradaptasi dengan perubahan situasi; mereka secara efektif dapat lebih menerapkan pengetahuan yang sudah ada pada permasalah baru. Terakhir, kemampuan dari pemimpin tim juga merupakan persoalan. Kepribadian Para Anggota
Tim yang memiliki tingkat ketelitian dan keterbukaan terhdap pengalaman lebih tinggi dari level rata – rata – rata rata cenderung mengerjakan tugas dengan lebih baik, dan sedikitnya level keramahan dari anggota tim juga merupakan persoalan. Alokasi Aturan
Tim memiliki kebutuhan yang berbeda- beda, dan para anggota yang terpilih memastikan seluruh peranan yang bervariasitelah dipenuhi. Untuk meningkatkan kemungkinan para anggota tim yang akan bekerja secara bersama – sama para manajer perlu memahami kekuatan masing – masing – masing masing individu yang berguna bagi tim, memilih para anggota dengan kekuatan – kekuatan mereka, dan mengalokasikan penugasan kerja yang sesuai dengan gaya yang dipilih oleh para anggota. Keragaman Para Anggota
Bagaimana keragaman tim memengaruhi kinerja tim? Suatu kondisi dimana para anggota dari suatu unit kerja (kelompok, tim atau departemen berbagi atribut demografi yang umum, misalnya umur, jenis kelamin, ras tingkat, pendidikan, atau lamanya layanan dalam organisasi merupakan subjek dari demografi organisasi. Banyak dari kita yang berpegang pada padangan yang optimis bahwa keragaman merupakan suatu hal yang baik – keragaman keragaman tim memperleh manfaat dari pandangan yang berbeda. Besaran Tim
Sebagian besar para ahli menyetuji, mempertahan kelompok kecil adalah kunci untuk meningkatkan efektivitas kelompok. Ketika tim – tim memiliki jumlah
anggota yang terlalu besar, kekompakan, dan akuntabilitas mutu akan menurun, meningkatkan kemalasan sosial, dan berkurangnya komunikasi. Anggota dari tim akan sulit berkoordinasi satu sama lain, terutama dibawah tekanan waktu. Ketika unit bekerja secara alamiah menjadi lebih besar dan menginginkan suatu upaya tim, pertimbangkan membagi kelompok menjadi subtim jika terdapat kesulitan untuk mengembangkan proses koordinasi yang efektif. Pilihan Anggota
Ketika memilih para anggota tim, para manajer harus mempertimbangkan pilihan individu yang sejalan dengan kemampuan, keprobadian, dan keterampilan. Tim – tim yang memiliki kinerja yang tinggi cenderung terdiri atas orang – orang orang yang lebih memilih bekerja sebagai bagian dari suatu kelompok.
Proses Tim
Kategori terakhir yang terkait dengan efektivitas tim meliputi variabel proses seperti komitmen anggota pada tujuan umum, menetapkan tujuan tim secara spesifik, keberhasilan tim, level konflik yang dikelola, dan meminimalkan kemalasan sosial. Hal ini terutama penting dalam tim – tim tim yang lebih besar dan dalam tim yang memiliki ketergantungan keter gantungan tinggi. Mengapa proses menjadi penting bagi efektivitas tim? Ketika kontribusi masing – masing anggota tidak dapat dilihat secara jelas, maka individu akan cenderung menurunkan upaya mereka. Kemalasan sosial, dengan kata lain mengilustrasikan suatu proses yang hilang dari tim. Tetapi tim dapat menciptakan output yang lebih besar dibandingkan jumlah input mereka, seperti ketika kelompok yang beragam mengembangkan alternatif – alternatif – alternatif alternatif yang kreatif. Efektivtas kelompok yang potensial
Keuntungan dari
+
proses
-
Kerugian dari
-
proses
Efektivitas
=
kelompok yang aktual (sesungguhnya)
Tujuan yang spesifik
Tim yang berhasil akan menerjemahkan tujuan umum mereka ke dalam tujuan kinerja yang spesifik, dapat diukur, dan realitis. Tujuan – tujuan yang spesifik
memfasilitasi
komunikasi
yang
jelas.
Mereka
membantu
tim
mempertahankan fokus mereka pada perolehan hasil.
Keberhasilan Tim
Tim yang efektif memiliki kepercayaan dalam diri mereka sendiri; mereka meyakini bahwa mereka dapat berhasil. Tim – tim yang telah berhasil akan meningkatkan keyakinan mereka mengenai keberhasilan pada masa mendatang, yang pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras. Selain itu, tim – tim – tim tim yang berbagi pengetahuan angoota di dalam tim dapat memperkuat kaitan antara para anggota tim yang berhasil dengan kretivitas individual mereka karena para anggota dapat lebih secara efektif mengumpulkan pendapat dan nasihat dari para rekan satu tim mereka. Semakin tinggi kemampuan dari para anggota tim, makan semakin tinggi kecenderungan tim akan mengembangkan keyakinan diri dan kemampuan untuk mengantarkan pada keperca yaam diri. Mental Model
Mental model adalah pengetahuan dan keyakinan para anggota tim mengenai bagaimana pekerjaan dapat diselesaikan dis elesaikan oleh tim. Jika para anggota tim memiliki gagasan yang berbeda mengenai bagaimana melakukan sesuatu, maka tim akan mempersempit metode dan bukannya fokus pada apa yang perlu dilakukan. Level konflik
Hubungan konflik hal – hal yang didasarkan pada ketidak cocokan interpersonal, ketegangangan, dan kebencian terhadap yang lainnya. hampir selalu disfungsional. Namun, ketika tim – tim melakukan aktivitas yang tidak rutin, ketidaksepakatan mengenai konten tugas disebut konflik tugas menstimulasi pembahasan, memperkenalkan penilaian kritis atas permasalahan dan opsi, serta
dapat mengarah pada keputusan tim yang lebih baik. Ketidaksepakatan yang terlalu banyak maupun sedikit mengenai bagaimana sebuah tim harus memulai pelaksanaan tugas kreatif dapat menghalangi kinerja. Cara menyelesaikan konflik juga dapat dilakukan dengan membuat perbedaan diantara tim yang efektif dan yang tidak efektif. Tim yang efektif dapat menyelesaikan konflik dengan membahas permasalahan secara eksplisit, sedangkan tim yang tidak efektif memiliki konflik yang berfokus lebih kepada kepribadian dan cara menyampaikan segala sesuatu. Kemalasan Sosial
Para individu dapat terlibat dalam kemalasan sosial dan terdapat pada upaya kelompok ketika kontribusi tertentu mereka tidak dapat diidentifikasi. Tim – tim tim yang efektif dapat melemahkan kecenderungan ini dengan memmbuat para anggota secara individu dan bertanggung jawab secara bersama – sama untuk maksud, tujuan, dan pendekatan tim. 2.5 Memperlihatkan Memperlihatkan bagaimana organisasi dapat menciptakan pemain tim Mengubah Tim Menjadi Pemain Tim
Opsi bagi para manajer yang berusaha untuk mengubah para individu menjadi para pemain tim Pemilihan: Merekrut Para Pemain Tim
Beberapa orang telah memiliki keahlian interpersonal untuk menjadi para pemain tim yang efektif. Ketika merekrut para anggota tim, ti m, pastikan bahwa para kandidat dapat memenuhi peranan tim mereka sejalan dengan persyarat teknik. Ketika berhadapan denga para kandidat pekerjaan yang kurang terampil dalam tim, para manajer memiliki tiga opsi. Opsi pertama, jangan merekrut mereka. Jika anda ingin merekrut mereka, tugaskan mereka pada tugas yang tidak memerlukan kerja tim. Jika tidak dapat dikerjakan dengan mudah, maka para kandidat dapat mengikuti pelatihan untuk menjadika mereka ke dalam pemain tim. Dalam menetapkan organisasi yang memutuskan untuk merancang ulang
pekerjaan yang menyangkut tim, beberapa karyawan akan menolak menjadi para pemain tim ti m dan tidak t idak dilatih. dil atih. Sayangnya, mereka umumnya menjadi para korban pedenkatan tim. Sifat pribadi juga merupakan faktor yang menentukan apakah orang itu cocok bekerja kandidat dalam tim yang beragam. Tim yang terdiri atas para anggota yang menyukai pekerjaan yang memerlukan penyatuan pikiran juga tampak lebih efektif dan dapat menggabungkan beberapa sudut pandang yang timbul dari keragaman umur dan pendidikan. Pelatihan: Menciptakan Menciptakan Para Pemain Tim Ti m
Para ahli pelatihan melakukan latihan yang memungkinkan para pekerja untuk mengalami kepuasan yang diberikan melalui kerja tim. Seminar membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan pemecahan permasalahan, komonikasi, negosiasi, manajemen konflik dan pelatihan. Para karyawan juga mempelajari 5 langkah model pengembangan kelompok. Pemberian Imbalan: Menyediakan Insentif Agar Menjadi Seorang Pemain Tim yang Baik .
Sistem pemberian imbalan organisasi harus dikerjakan ulang untuk mendorong usaha bekerja sama dan bukannya saling berkompetensi. Hallmark Cards inc., menambahkan sistem intensif dasar bagi individu pada bonus tahunannya yang didasarkan pada pencapaian tujuan tim. Whole Foods mengarahkan seagian besar sistem imbalannya didasarkan pada kinerja tim. Sebagai hasilnya, tim – tim memilih para anggota baru dengan hati – hati sehingga mereka akan memberikan kontribusi bagi efektivitas tim (dan dengan demikian memperleh bonus tim) Promosi, kenaikan gaji, dan bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu yang telah bekerja dengan efektif sehingga para anggota tim dengan
melatih
para
kolega
yang
baru,
berbagi
informasi,
membantu
menyelesaikan konflik dalam tim, dan menguasai keterampilann baru yang dibutuhkan. Hal ini bukan bearti bahwa kontribusi individual akan diabaikan;
melainkan mereka harus diseimbangkan dengan kontribusi yang tanpa pamrih kepada tim. Terakhir, jangan melupakan imbalan secara intrinsik, misalnya persahabatan yang mana para karyawan dapat memperolehnya dari kerja tim.
2.6 Memutuskan Memutuskan kapan menggunakan menggunakan sistem individual dibandingkan tim Waspada! Tim Tidak Selalu Merupakan Jawaban
Kerja tim memerlukan lebih banyak waktu dan sering kali lebih banyak sumber daya dari pada kerja individu. Tim meningkat tuntutan untuk berkomunikasi, pengelolaan konflik, dan pertemuan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, manfaat dari menggunakan tim harus melebihin biayanya, dan itu tidak selalu kasusnya. Bagaimana dapat mengetahui apakah pekerjaan dari kelompok akan menjadi lebih baik untuk dilakukan dalam tim? Terapkan 3 tes. Pertama, apakah pekerjaan itu lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang? Indikator yang baik adalah komplesitas pekerjaan dan kebutuhan untuk pandangan yang berbeda. Kedua, apakah pekerjaan akan menciptakan tujuan yang umum atau menetapkan tujuan bagi orang – orang – orang orang di dalam kelompok yang lebih banyak dari pada tujuan invidu secara keseluruhan? Ujian terakhir adalah menentukan apakah para anggota kelompok saling bergantung atau tidak.
BAB III Kesimpulan
Beberapa kecenderungan telah memengaruhi pekerjaan sebanyak gerakan besar untuk memperkenalkan tim ke dalam tempat kerja. Pergeseran Per geseran dari bekerja sendiri – sendiri – sendiri sendiri menjadi bekerja dalam tim mensyaratkan para karyawan bekerja sama dengan orang lain, berbagai informasi, menghadapi perbedaan, dan meleburkan kepentingan pribadi untuk kebaikan yang lebih besar bagi tim
Tinjauan Akhir Bab 1. Bagaimana anda menjelaskan mengenai pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi ?
Organisasi telah melakukan restrukturisasi diri mereka sendiri untuk bersaing dengan lebih efektif dan efisien, mereka telah beralih kepada tim sebagai cara yang lebih baik untuk memanfaatkan talenta karyawan. Tim yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan kerjadian dari pada departemen yang tradisional atau bentuk lain dari pengelompokan yang bersifat permanen. Tetapi jangan mengabaikan properti motivasional atas tim.
2. Apakah perbedaan di antara kelompok dengan tim?
Kelompok kerja adalah suatu kelompok yang berinteraksi terutama untuk berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok yang bekerja di dalam are tanggung jawabnya. Tim kerja adalah suatu kelompok yang memiliki upaya individu yang menghasilkan kinerja yang lebih besar dari pada jumlah input individu. Dengan demikian, kita dapat menyatakan bahwwa tim kerja merupakan
bagian
dari
kelompok
kerja,
tim
dibangun
untuk
kebermanfaatan (simbiosis) pada interaksi antar anggota.
3. Apakah lima dari tipe tim?
a. Tim Pemecah Masalah ( problem problem solving team) kelompok team) kelompok yang terdiri dari atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa ja m setiap minggu untuk membahas cara – cara – cara cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. b. Tim Kerja yang Dikelola Sendiri ( self self managed work team) kelompok team) kelompok – – kelompok kelompok yang terdiri dari atas 10 hingga 15 orang yang memerlukan tanggung jawab dari s upervisor mereka sebelumnya.
c. Tim Fungsional Silang (cross- functional teams) para teams) para karyawan dari level hierarki yang kira – kira – kira kira sama, tetapi dari area kerja yang berbeda yang datang bersama – bersama – sama sama untuk menyelesaikan tugas. d. Tim Virtual (virtual team) tim team) tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat bersama – bersama – sama sama secara fisik yang para anggotanya tersebar agar mencapai tujuan umum. e. Sistem Multitim (multiteam system) suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung yang berbagi berbagi tujuan dari atasan; tim yang berdiri atas banyak tim.
6. Apakah kondisi faktor konteks yang menetukan apakah tim efektif atau tidak?
-
Sumber daya yang memadai
-
Kepemimpinann yang efektif
-
Iklim kepercayaan
-
Evaluasi kinerja
-
Sistem pemberian imabalan yang mencerminkan kontribusi tim
7. Bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim?
Pemilihan: Merekrut Para Pemain Tim
Beberapa orang telah memiliki keahlian interpersonal untuk menjadi para pemain tim yang efektif. Ketika merekrut para anggota tim, pastikan bahwa para kandidat dapat memenuhi peranan tim mereka sejalan dengan persyarat teknik. Ketika berhadapan denga para kandidat pekerjaan yang kurang terampil dalam tim, para manajer memiliki tiga opsi. Opsi pertama, jangan merekrut mereka. Jika anda ingin merekrut mereka, tugaskan mereka pada tugas yang tidak memerlukan kerja tim. Jika tidak dapat dikerjakan dengan mudah, maka para kandidat dapat mengikuti pelatihan untuk menjadika mereka ke dalam pemain tim. Dalam menetapkan
organisasi yang memutuskan untuk merancang ulang pekerjaan yang menyangkut tim, beberapa karyawan akan menolak menjadi para pemain tim dan tidak dilatih. Sayangnya, mereka umumnya menjadi para korban pedenkatan tim. Sifat pribadi juga merupakan faktor yang menentukan apakah orang itu cocok bekerja kandidat dalam tim yang beragam. Tim yang terdiri atas para anggota yang menyukai pekerjaan yang memerlukan penyatuan pikiran juga tampak lebih efektif dan dapat menggabungkan beberapa sudut pandang yang timbul dari keragaman umur dan pendidikan.
Pelatihan: Menciptakan Menciptakan Para Pemain Tim
Para
ahli
pelatihan
melakukan
latihan
yang
memungkinkan para pekerja untuk mengalami kepuasan yang diberikan melalui kerja tim. Seminar membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan
permasalahan,
komonikasi,
negosiasi,
manajemen konflik dan pelatihan. Para karyawan juga mempelajari 5 langkah model pengembangan kelompok.
Pemberian Imbalan: Menyediakan Insentif Agar Menjadi Seorang Pemain Tim yang Baik .
Sistem pemberian imbalan organisasi harus dikerjakan ulang untuk mendorong usaha bekerja sama dan bukannya saling berkompetensi. Hallmark Cards inc., menambahkan sistem intensif dasar bagi individu pada bonus tahunannya yang didasarkan pada pencapaian tujuan tim. Whole Foods mengarahkan seagian besar sistem imbalannya didasarkan pada kinerja tim. Sebagai hasilnya, tim – tim memilih para anggota baru dengan hati – hati sehingga mereka akan memberikan kontribusi bagi efektivitas tim (dan dengan demikian memperleh bonus tim) Promosi, kenaikan gaji, dan bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu yang telah bekerja dengan efektif sehingga para anggota tim dengan melatih para kolega yang baru, berbagi informasi, membantu menyelesaikan konflik dalam tim, dan menguasai
keterampilann baru yang dibutuhkan. Hal ini bukan bearti bahwa kontribusi
individual
akan
diabaikan;
melainkan
mereka
harus
diseimbangkan dengan kontribusi yang tanpa pamrih kepada tim. Terakhir, jangan melupakan imbalan secara intrinsik, misalnya persahabatan yang mana para karyawan dapat memperolehnya dari kerja tim.
8. Kapan pekerjaan dilakukan oleh para individu yang lebih memilih atas pekerjaan yang dilakukan dengan tim?
Bagaimana dapat mengetahui apakah pekerjaan dari kelompok akan menjadi lebih baik untuk dilakukan dalam tim? Terapkan 3 tes. Pertama, apakah pekerjaan itu lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang? Indikator yang baik adalah komplesitas pekerjaan dan kebutuhan untuk
pandangan
yang
berbeda.
Kedua,
apakah
pekerjaan
akan
menciptakan tujuan yang umum atau menetapkan tujuan bagi orang – orang di dalam kelompok yang lebih banyak dari pada tujuan invidu secara keseluruhan? Ujian terakhir adalah menentukan apakah para anggota kelompok saling bergantung atau tidak.
View more...
Comments