RESUME TRIGGER LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN “KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH” PADA KASUS THALASEMIA
Dosen Pembimbing : Anis Muniarti, S.Kep., Ns., M. Biomed
Di Susun Oleh: PUSPITA WINDY APRIANTI NIM: A2R17028
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN (NERS) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1
Tahun Akademik 2021/2022
1
RESUME TRIGGER PADA KASUS THALASEMIA
Dosen Pembimbing : Anis Muniarti, S.Kep., Ns., M. Biomed
Di Susun Oleh: PUSPITA WINDY APRIANTI NIM: A2R17028
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN (NERS) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1
Tahun Akademik 2021/2022
2
RESUME KASUS Uraian Kasus : Seoran Seorang g anak laki-laki laki-laki berusia berusia 6 tahun dirawat di ruang anak, mengeluh sejak
setahun lalu merakhir terlihat lemah dan pucat. Kulit pucat, Mudah lelah, Terlihat lemah, Pusing, pandangan berkunang kunang. Tidak nafsu makan, hanya menghabiskan 1-2 sendok makan, berdebar-debar, berat badan turun (5kg BB semula 20kg) dalam 2 minggu. Ia mengalami gangguan pertumbuhan (BB 15kg TB 95cm) nilai IMT : 15 dan sering menjalani transfusi. Pada anak ana k ini ditemu ditemukan kan spleno splenomeg megali ali,, anemia anemia hipokr hipokromi omik k mikros mikrosit itik, ik, sel tar target get.. Merasa Merasa tidak tidak nyaman saat aktivitas, lelah saat aktivitas. Tanda-tanda vital: tekanan darah (TD) 100/50 mmHg, nadi 68 x/m, respirasi 27 x/m, temperatur 38° C. konjugtiva anemis, Hemoglobin 4,3 g/dl CRT > 3 detik. Diagnosis untuk anak laki-laki ini adalah Thalasemia. A. Data Data Fo Foku kuss
S : (Data Subjektif Pasien) 1. keluarga mengatakan pasien tidak nafsu makan 2. keluarga mengatakan kepala pasien terasa pusing 3. keluarga mengatakan pandangan pasien berkunang kunang 4. keluarga mengatakan pasien tampak lelah saat saat beraktivitas
O : (Data Objektif Pasien) 1. Kulit pucat, Mudah lelah 2. Terlihat lemah dan pucat 3. Tidak nafsu makan, 4. hanya menghabiskan 1-2 sendok makan, 5. berdebar-debar 6. (TD) 100/50 mmHg, HR 68 x/m, RR 27 x/m, temperatur 38° C. 7. konjugtiva anemis, 8. Hemoglobin 4,3 g/dl 9. CRT > 3 detik 10. berat badan turun 5kg dalam 2 minggu 11. anemia hipokromik mikrositik
Hasil Pemeriksaan Penunjang Medis :
1. Laboratorium
:
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
HEMATOLOGI Hemoglobin
4,3*
14.00-18.00
3
g/dl
Leukosit
9.9
4.0 -10.5
rb/ul
Eritrosit
1,72*
4.50-6.00
jt/ul
Hematokrit
13.0*
42.00-52.00
vol %
Trombosit
016
150-450
rb/ul
RDW-CV
20.7*
11.5-14.7
%
MCV
76.1*
80.0-97.0
fll
MCH
25.0*
27.0-32.0
pg
MCHC
33.0
32.0-38.0
%
Gran %
62.2
50.0-70.0
%
Limposit %
30.4
25.0-40.0
%
MID %
7.4
4.0-11.0
%
Gran #
6.20
2.50-7.00
rb/ul
Limposit #
3.0
1.25-4.0
rb/ul
MID #
0.7
MCV, MCV, MCHC
HITUNG JENIS
rb/ul
Keterangan: Keterangan: ( Tanda bintang (*) diatas menunjukkan ) diatas menunjukkan bahwa bahwa angka tidak dalam batas normal 2. Rontgen
: Tidak ada
3. ECG
: Tidak ada
4. USG
: Tidak ada
5. La Lain in-l -lai ain n
: Ti Tidak dak ad adaa
B. Diagnosa Diagnosa Medis Medis : Thalase Thalasemia mia C. Diagnosa Diagnosa Keper Keperawa awatan tan Yang Yang Muncul Muncul :
1. Priori Prioritas tas 1 : Per Perfus fusii perifer perifer tida tidak k efekti efektif f 2. Priori Prioritas tas 2 : Defisi Defisitt Nutr Nutrisi isi 3. Priori Prioritas tas 3 : IInto ntoler lerans ansii aktivi aktivitas tas
Mengetahui
Tulungagung, 6 September 2021
Pembimbing
Mahasiswa
(Anis Muniarti, S.Kep., Ns., M. Biomed)
(Puspita Windy Aprianti)
NIDN. 88-8442-0016
NIM. A2R17028 4
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KASUS “THALASEMIA”
Dosen Pembimbing : Ibu Anis Muniarti, S.Kep., Ns., M. Biomed
Di Susun Oleh: PUSPITA WNDY APRIANTI NIM: A2R17028
PEMBIMBING AKADEMIK
MAHASISWA
(Anis Muniarti, S.Kep., Ns., M. Biomed)
(Puspita Windy Aprianti)
NIDN. 88-8442-0016
NIM. A2R17010
5
LAPORAN PENDAHULUAN A. DEFI DEFINI NISI SI
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah dengan kondisi sel darah merah lebih leb ih mudah mudah rusak rusak atau atau umumny umumnyaa lebih lebih pendek pendek dari dari sel darah merah merah yang yang nor normal mal (3,5 dari Hb total) d. Peme Pemeri riks ksaa aan n lai lain n
- Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
- Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga trabekula tampak jelas.
H. PENA PENATA TALA LAKS KSAN ANAA AAN N
Pada kasus thalasemia belum ditemukan cara pasti untuk Pada kasus thalasemia belum ditemukan cara pasti untuk menyembuhkan penyakit keturunan ini. Hingga sekarang talasemia belum belum ada ada obat obat yang yang bisa bisa bisa menyembuhkanya. menyembuhkanya. Satu Satu-satunya tindakan satunya tindakan yang bisa dilakukan untuk memperpanjang usia penderita. yang bisa dilakukan untuk memperpanjang usia penderita. 1. Tran Transf sfus usii da dara rah h Transfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Transfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Terapi ini merupakan terapi utama bagi orang-orang yang Terapi ini merupakan terapi utama bagi orang-orang yang menderita thalasemia sedang atau berat. Transfusi darah menderita thalasemia sedang atau berat. Transfusi darah dilakukan dilakukan melalui pembu melalui pembuluh ven luh vena dan a dan memberikan memberikan sel darah sel darah merah dengan hemoglobin normal. Untuk mempertahankan merah dengan hemoglobin normal. Untuk mempertahankan keadaan tersebut, transfusi darah harus dilakukan secara rutin keadaan tersebut, transfusi darah harus dilakukan secara rutin karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati. karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati. Transfusi secara teratur sangat penting untuk ketahanan hidup Transfusi secara teratur sangat penting untuk ketahanan hidup (Hoffman, 2007). (Hoffman, 2007). 2. Terapi Terapi Khelasi Khelasi Besi ( Iron Chelation Chelation Iron Chelation)) Chelation)) Yayasan Thalasemia Indonesia (2011) menjelaskan hemoglobin Yayasan Thalasemia Indonesia (2011) menjelaskan hemoglobin dalam sel darah merah 11
adalah zat besi yang kaya protein. Apabila dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya protein. Apabila melakukan transfusi darah secara teratur dapat mengakibatkan melakukan transfusi darah secara teratur dapat mengakibatkan penumpukan penumpukan zat zat besi besi dalam dalam darah. darah. Kondisi Kondisi ini ini dapat dapat merusak merusak hati, jantung, dan organ-organ lainnya. Untuk mencegah hati, jantung, dan organ-organ lainnya. Untuk mencegah kerusakan ini, terapi khelasi besi diperlukan untuk membuang kerusakan ini, terapi khelasi besi diperlukan untuk membuang kelebihan zat besi dari tubuh. Terdapat dua obat-obatan yang kelebihan zat besi dari tubuh. Terdapat dua obat-obatan yang digunakan dalam terapi khelasi besi, yaitu: digunakan dalam terapi khelasi besi, yaitu: a.
Deferoxamine Deferoxamine adalah obat cair yang diberikan melalui bawah Deferoxamine adalah obat cair yang diberikan melalui bawah kulit secara perlahan-lahan dan biasanya dengan bantuan kulit secara perlahan-lahan dan biasanya dengan bantuan pompa pompa kecil kecil kecil yang yang digunakan digunakan dalam dalam kurun kurun waktu waktu semalam. semalam. Terapi ini memakan waktu lama dan sedikit memberikan rasa Terapi ini memakan waktu lama dan sedikit memberikan rasa sakit. Efek samping dari pengobatan ini dapat menyebabkan sakit. Efek samping dari pengobatan ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan pendengaran. kehilangan penglihatan dan pendengaran.
b.
Deferasirox Deferasirox Deferasirox adalah pil yang dikonsumsi sekali sehari. Efek Deferasirox adalah pil yang dikonsumsi sekali sehari. Efek sampingnya adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, sakit sampingnya adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, sakit sendi, dan kelelahan (kelelahan). sendi, dan kelelahan (kelelahan).
c.
Suple Supleme men n Supl Suplem emen en Asa Asam m Asa Asam m Fola Folatt Fola Folatt Asam folat adalah vitamin B yang dapat membantu Asam folat adalah vitamin B yang dapat membantu pembangunan pembangunan sel-sel sel-sel sel-sel darah darah merah merah yang yang sehat. sehat. Suplemen Suplemen iinnii harus tetap diminum di samping melakukan transfusi darah harus tetap diminum di samping melakukan transfusi darah ataupun terapi kelasi besi. ataupun terapi kelasi besi.
3. Transp Transplan lantas tasii sumsum sumsum tula tulang ng belakan belakang g Bone Marrow Transplantation (BMT) sejak tahun 1900 telah dilakukan. Darah dan sumsum transplantasi sel induk arah dan sumsum transplantasi sel induk normal akan menggantikan sel-sel induk yang rusak. Sel – sel indyk adalah sel – sel di dalam sumsum tulang yang membuat sel-sel darah merah. Transplantasi sel induk adalah satu-satunya pengobatan yang dapat menyembuhkan thalasemia.
12
Namun, memiliki kendala karena hanya sejumlah kecil orang yang dapat menemukan pasangan yang baik antara donor dan resipiennya. I. DIAG DIAGNO NOSA SA KEP KEPER ERAW AWAT ATAN AN
1. perfusi perfusi jaringan jaringan perifer perifer tidak tidak efektif efektif berhubunga berhubungan n dengan penurunan penurunan konsentr konsentrasi asi hemoglobin 2. Defisit Defisit nutris nutrisii berhubungan berhubungan dengan ketidakmampu ketidakmampuan an mencerna mencerna makanan makanan 3. Intoleransi Intoleransi aktivi aktivitas tas berhubungan berhubungan dengan dengan Ketidaksei Ketidakseimbangan mbangan antara antara suplai suplai dan kebutuhan oksigen 4. Gangguan Gangguan citra citra tubuh tubuh berhubun berhubungan gan dengan dengan Perubaha Perubahan n fungsi fungsi tubuh tubuh
J. INTER INTERVE VENS NSII KEP KEPER ERAWA AWATA TAN N
N O 1
DIAGNOSA
SLKI
Perfusi jaringan perifer
Setelah dilakukan tindakan
tidak efektif berhubungan
keperawatan, diharapkan :
dengan penurunan
1. de deny nyut ut nad nadii perif perifer er
konsentrasi hemoglobin
SIKI PERAWATAN SIRKULASI (I.02079)
1. Observasi 1. Periksa Periksa sirkulasi sirkulasi perif perifer(mi er(mis. s. Nadi
meningkat 2. warna warna kuli kulitt pucat pucat menuru menurun n 3. turgor turgor kulit kulit membai membaik k 4. tekanan tekanan darah darah sistol sistolik ik 5. tekanan tekanan darah darah diasto diastolik lik
perifer, edema, pengisian kalpiler, warna, suhu, angkle brachial index) 2. Identifik Identifikasi asi faktor faktor resiko resiko gangguan gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi) 3. Monitor Monitor panas, panas, kemerahan, kemerahan, nyeri, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas 2. Terapeutik 1. Hindari Hindari pemasang pemasangan an infus infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi 2. Hindari Hindari pengukura pengukuran n tekanan tekanan darah pada ekstremitas pada keterbatasan perfusi 3. Hindari Hindari penekanan penekanan dan pemasa pemasangan ngan torniquet pada area yang cidera 4. Lakuka Lakukan n pencegaha pencegahan n infeksi infeksi 5. Lakukan Lakukan perawatan perawatan kaki dan kuku kuku 6. La Lakuk kukan an hidra hidrasi si 3. Edukasi
13
Anjurkan berhenti merokok Anjurkan berolahraga rutin Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu Anjurkan minum obat pengontrol tekakan darah secara
2
Defisit nutrisi berhubu bun ngan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
teratur Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta Ajurkan melahkukan perawatan kulit yang tepat(mis. Melembabkan kulit kering pada kaki) Anjurkan program rehabilitasi vaskuler Anjurkan program diet untuk memperbaiki mis. ikan, Rendah lemaksirkulasi( jenuh, minyak omega3) Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan( mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Setelah Setela h dilakuk dilakukan an tindak tindakan an MANAJEMEN NUTRISI (I. 03119) keperawatan, diharapkan : - Porsi makan yang 1. Observasi
-
dihabiskan meningkat Perasaan cepat kenyang menurun Serum albumin meningkat Kekuatan otot menelan meningkat
1. Identifik Identifikasi asi status status nutrisi nutrisi 2. Identifik Identifikasi asi alergi alergi dan intole intoleransi ransi makanan 3. Ident ifikasi asi makanan makanan disuka disukai 4. Identifik Identifik Identifikasi asi kebutuhan keb utuhanyang kalori dan i jenis nutrient 5. Identifik Identifikasi asi perlun perlunya ya penggunaan penggunaan selang nasogastrik 6. Monito Monitorr asupan asupan maka makanan nan 7. Monito Monitorr berat berat badan badan 8. Monitor Monitor hasil pemeriksaa pemeriksaan n laboratorium 2. Terapeutik 1. Lakukan Lakukan oral oral hygiene hygiene sebelum sebelum makan, jika perlu 2. Fasilitasi Fasilitasi menentukan menentukan pedoman pedoman diet diet (mis. Piramida makanan) 3. Sajikan Sajikan makanan makanan secara secara menarik menarik dan suhu yang sesuai 4. Berikan Berikan makan makan tinggi tinggi serat serat untuk untuk mencegah konstipasi 5. Berikan Berikan makanan makanan tinggi tinggi kalori kalori dan tinggi protein 6. Berikan Berikan supleme suplemen n makanan, makanan, jika perlu 7. Hentikan Hentikan pemberi pemberian an makan makan melalui melalui selang nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi 3. Edukasi 1. Anjurkan Anjurkan posisi posisi duduk, duduk, jika jika mampu mampu 2. Ajarkan Ajarkan diet diet yang yang diprogr diprogramkan amkan 4. Kolaborasi 1. Kolaborasi Kolaborasi pemberian pemberian medikas medikasii
14
sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu 2. Kolaborasi Kolaborasi dengan ahli gizi gizi untuk untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu. 3
Intoleransi ak aktivitas
Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan
keperawatan, diharapkan :
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
1. Kece Kecepa pata tan n be berj rjal alan an meningkat
oksigen
2. Ja Jara rak k be berj rjal alan an
MANAJEMEN ENERGI (I. 05178)
1.
Observasi
meningkat
3. Kel Keluhan uhan lel elah ah
menurun 4. Tekanan darah
2.
membaik
3.
4.
4
Gangguan citra tubuh
Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan
keperawatan, diharapkan :
Perubahan fungsi tubuh
1. meli meliha hatt bagia bagian n tubuh tubuh meningkat 2. menyent menyentuh uh bagian bagian tubuh tubuh meningkat 3. verbal verbalisa isasi si perasa perasaan an negatif meningkat 4. verbal verbalisa isasi si kekha kekhawat watira iran n pada penolakan/ reaksi orang lain meningkat
15
Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan Monitor kelelahan fisik dan emosional Monitor pola dan jam tidur Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif Berikan aktivitas distraksi yang Fasilitas menyenangkan duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan Edukasi Anjurkan tirah baring Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
PROMOSI CITRA TUBUH ( I.09305)
1. Observasi Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan Identifikasi budaya, agama, jenis kelami, dan umur terkait citra tubuh Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial Monitor frekuensi pernyataan kritik tehadap diri sendiri Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah 2. Terapiutik
5. re resp spon on no ver verba ball pada pada perubahan tubuh membaik
6. hu hubu bunga ngan n sos sosis isal al meningkat
Diskusikan perubahn tubuh dan fungsinya Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan penuwaan Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh (mis.luka, penyakit, pembedahan)
Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh 3. Edukasi Jelaskan kepad keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh Anjurka mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh Anjurkan menggunakan alat bantu( mis. Pakaian , wig, kosmetik) Anjurkan mengikuti kelompok pendukung( mis. Kelompok sebaya). Latih fungsi tubuh yang dimiliki Latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan) Latih pengungkapan kemampuan diri kepad orang lain maupun kelompok
16
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA (2014). NANDA international Nursing Diagnoses: Definitions & classification, classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell. Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing. Mosby: ELSIVER Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), (SDKI) , Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
17
ASUHAN KEPERAWATAN “KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH” PADA KASUS THALASEMIA
Dosen Pembimbing : Ibu Anis Muniarti, S.Kep., Ns., M. Biomed
Di Susun Oleh: PUSPITA WINDY APRIANTI NIM: A2R17028
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN (NERS) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1
Tahun Akademik 2021/2022
18
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “HUTAMA ABDI HUSADA” Ijin Pendirian Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009 Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355322738 Tulungagung 66224 Alamat E-mail :
[email protected] PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS
Pengkajian diambil tgl
: 06 September 2021
Jam
: 07.00
Tanggal Masuk
: 06 September 2021
No. reg : 223337
Ruangan / Kelas
: Ruang Wijaya Kusuma
No. Kamar
: 3A
Diagnosa Masuk
: Thalasemia
Diagnosa Medis
: Thalasemia
IDENTITAS IDENTIT AS
1. Nama
: An. L
2. Umur
: 6 Tahun
3. Jenis Kelamin
: Laki laki
4. Agama
: Islam
5. Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
6. Bahasa
: Jawa
7. Pe P endidikan
: belum sekolah
8. Pekerjaan
: Wiraswasta
9. Alamat
: Ds. Ngantru
10. Alamat Alamat yg mudah mudah dihubungi dihubungi : Ds. Ds. Ngantru Ngantru 11. Ditanggung oleh
: Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama
/ Alasan Masuk Rumah Sakit
a. Al Alasan Masuk Ru Rumah Sakit
:
:
keluarga pasien mengatakan pasien merasa pusing dan pandangan berkunangkunang b. Keluhan Utama
:
pasien merasa pusing 2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) : Keluarga pasien mengatakan pasien pasien tidak sadarkan diri, sebelum MRS pasien dibawah keluarga ke IGD RSUD Dr. Iskak pada tanggal 6 September 2021. Dengan kulit pucat, terlihat terl ihat lemah. Saat tiba di ruang IGD pasien segera segera diberikan diberikan penanganan. Selanjutnya Selanjutnya pasien di pindahkan ke ruangan anak untuk perawatan intensif. Saat di ruang anak pasien diberikan infus Infus NaCl 18 tetes permenit. Saat dikaji keluarga pasien mengatakan
19
mengatakan pasien merasa pusing dan pandangan berkunang kunang, tidak nafsu makan porsi makan sedikit (hanya 1-2 sendok) sedikit BB turun 5kg dalam 2 minggu. 3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Pasien mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
:
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dan penyakit generatif serta menular lainnya POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI SEBELUM MASUK RS
DI RUMAH SAKIT
A. Pola Pola Tidur Tidur / Isti Istirah rahat at 1. Wakt Waktu u Tidu Tidur r
21.00
23.00
2. Wakt Waktu u Bangu Bangun n
05.00
04.00
3. Ma Masa sala lah h Tid Tidur ur
Tidak ada
Ada
4. Ha Hall-ha hall yang yang mempermudah tidur
Suasana tenang
Suasana tenang
5. Ha Hall-ha hall yang yang mempermudah pasien terbangun
Suara gaduh
nyeri
Kuning kecoklatan Khas Padat 1-2x/hari Tidak ada Tidak ada
Coklat Khas Lunak 1x sehari Tidak ada Tidak ada
2. B A K - Warna - Bau - Konsistensi - Jumlah - Frekwens nsii - Ma Masa sala lah h BAK BAK - Upa Upaya ya mengat mengatasi asi
Kuning Khas Cair Tidak terkaji 4x sehari Tidak ada Tidak ada
Bening Khas Cair 1000cc 2-3x sehari Tidak ada Tidak ada
C. Pola Pola Maka Makan n dan dan Minu Minum m 1. Makan - Frekwensi - Jenis - Diit - Pantangan - Yang Disukai - Yang Tdk disukai - Alergi - Masalah makan
3x sehari Nasi, lauk pauk, sayur Tidak ada Tidak ada Tidak ada yang tidak suka Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3x sehari ( 1-2 sendok ) Nasi, lauk pauk, sayur Tidak ada Tidak ada Tidak ada yang tidak suka Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
B. Pola Pola Eli Elimi mina nasi si 1. B A B - Warna - Bau - Konsistensi - Juml umlah - Frek Frekwe wens nsii - Ma Masa sala lah h BAB BAB - Upa Upaya ya mengat mengatasi asi
Upaya mengatasi
2. Minum 20