Resensi Novel Critical Eleven

October 24, 2017 | Author: Vidia Fariinzi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

resensi novel crietical eleven...

Description

Vidia Utami Fariinzi (071611233012) – Teknik Penulisan Ilmiah – Resensi Buku

Resensi Novel Critical Eleven Judul

: Critical Eleven

Pengarang

: Ika Natassa

Penerbit

: Gramedia Pustaka Utama

Terbit

: Agustus 2015

Tebal

: 344 halaman

Ukuran

: 13.5 x 20 cm

Cover

: Softcover

ISBN

: 978-602-03-1892-9

“Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat—tiga menit setelah take of dan delapan menit sebelum landing—karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. It's when the aircraft is most vulnerable to any danger.” –Ika Natassa Dalam novelnya, Ika Natassa mengaitkan bagimana keadaan critical eleven tersebut terjadi dalam perkenalan dari dua orang yang tidak saling mengenal sebelumnya. Tiga menit awal ia gambarkan sebagai perkenalan awalan yang membentuk kesan pertama kali orang tersebut. Dan sebelas menit terakhir ia gambarkan sebagai bentuk perpisahan namun waktu-waktu ini lah yang menentukan apakah pertemuan tersebut akan berlanjut atau menjadi sebuah perpisahan. Dan hal ini terjadi pada Ale. Ale pertama kali bertemu dengan Anya di dalam pesawat. Tiga menit awal ia membentuk kesan pertama tentang Anya. Lalu tujuh jam berikutnya mereka sudah tenggelam dalam percakapan yang penuh canda dan tawa. Dan delapan menit terakhir, Ale meyakinkan dirinya untuk ingin mengenal lebih jauh lagi tentang Anya. Sebulan kemudian Ale sudah mengumpulkan niat untuk menghubungi Anya. Dan singkat cerita mereka pun berpacaran selama satu tahun. Dan tahun berikutnya mereka

memutuskan untuk

menikah. Namun dengan pekerjaan Ale sebagai

petroleum engineer membuat dirinya harus tinggal berjauhan dengan Anya. Meskipun demikian keadaan rumah tangga mereka tetap harmonis. Hingga akhirnya terjadi sebuah tragedi dalam rumah tangga mereka. Anya yang pada saat itu mengandung anak pertamanya harus melahirkan putranya tanpa nyawa. Kejadian ini membuat Anya terpuruk terlebih saat Ale menyalahkan Anya atas kejadian tersebut. Dan rumah tangga mereka pun menjadi tidak harmonis. Anya memutuskan untuk tidak menggubris Ale meskipun mereka tinggal satu atap. Namun

pada akhirnya setelah perjuangan Ale untuk mendapatkan maaf dari Anya atas perbuatannya itu, mereka kembali bersama dan memulai rumah tangga mereka dari awal. Novel ini dikemas dengan bahasa yang sering digunakan sehari-hari sehingga membuat pembacanya dengan mudah memahami isi dari cerita novel tersebut. Ika Natassa menggunakan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang Ale dan Anya. Cerita yang disuguhkan memiliki alur yang dapat mengacaukan emosi pembacanya. Juga dalam novel ini digambarkan bagaimana kesabaran seorang suami untuk meluluhkan hati istrinya disaat mereka menghadapi satu situasi yang dapat menghancurkan rumah tangga mereka. Banyak pesan moral yang ada dalam cerita novel ini. Salah satunya mengajarkan tentang bagimana pentingnya komunikasi dalam suatu hubungan. Diceritakan bahwa keduanya memutuskan tidak ingin berkomunikasi satu sama lain dan tenggelam dalam kesedihan mereka sendiri-sendiri. Hal ini pula yan gmemperkeruh hubungan keduanya. Bukan hanya itu, salah satu adegan favorit saya dalam novel ini adalah saat ayah Ale memberikan nasehat tentang keadaan rumah tangganya. Dan pada adegan itu sangat tampak kebijaksanaan seorang ayah yang berusaha ingin membantu anaknya untuk melewati permasalah dalam rumah tangganya. Juga selain pesan-pesan moral, terdapat fakta-fakta unik tentang pengetahuan umum yang akan menambah pengetahuan kita walaupun itu hanya garis besarnya saja. Hal ini merupakan salah satu ciri khas dari novel-novel Ika Natassa. Ia juga menggambarkan keadaan dalam ceritanya sebagaimana yang biasa terjadi di dunia nyata, sehingga membuat pembacanya sedikit berdelusi saat membayangkan cerita dalam novel tersebut. Dan menurut saya novel ini memiliki sedikit kekurangan yaitu, bahasa yang digunakan juga sedikit menggunakan Bahasa Inggris. Dan hal ini mungkin membuat pembaca yang tidak terlalu familiar dengan Bahasa Inggris menjadi kesusahan memahami artinya. Novel ini pantas untuk dibaca oleh remaja yang beranjak dewasa karena menurut saya dalam ceritanya terdapat kata-kata ataupun adegan yang tidak cocok untuk remaja di bawah umur. Disamping itu novel ini memberika kita banyak inspirasi dan pesan moral yang dapat kita renungkan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF