Pendahuluan KH. Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus adalah salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini. Beliau adalah seorang penulis yang telah menerbitkan banyak buku, terutama buku yang berkaitan dengan agama islam. Beliau lahir pada tanggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Beliau merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Isi Menceritakan tentang Ustadz Bachri yang kedatangan teman lamanya bernama hardi yang merupakan seorang pelukis. Hardi menemui Ustadz Bachri untuk silaturahmi dan berbincang-bincang mengenai kaligrafi. Ustadz Bachri sangat antusias menyambutnya. Namun ternyata Hardi hanya membahas aliran seni dan teknik melukis tanpa mengetahui aturan penulisan khat Arab. Hardi menuturkan bahwa ia hanya menggambar dengan mencontoh kitab Quran dan kitab dengan tulisan Arab lainnya. Ia menggambarkan kaligrafi sesuai dengan makna yang terkandung dalam ayat yang diketahui lewat terjemahan Quran kemudian dilukiskan ke dalam bentuk tertentu disertai pemandangan yang sesuai. Selanjutnya dalam cerpen tersebut diceritakan bahwa Ustadz Bachri merasa tertantang oleh Hardi yang akan melakukan pameran 3 bulan lagi, kemudian Ustadz Bachri mencoba untuk melukis kaligrafi diatas kanvas, Namun lukisan yang ia buat tidak
pernah berhasil, hingga seorang kurir kiriman Hardi datang untuk mengambil lukisan tersebut. Tanpa diduga lukisan yang dibuat Ustadz Bachri ternyata diminati banyak orang dalam pameran tersebut. Lukisannya menjadi terkenal dan ditawar seharga 10.000 Dolar AS. Lukisan tersebut sebenarnya hanya dilukiskan menggunakan 2 warna dan hanya melukiskan satu huruf yaitu alif. Namun judul, makna dan falsafah yang dijelaskan oleh Hardi kepada para pengunjung dan wartawan membuat lukisan Ustadz Bahri
menjadi
terlihat
amat
menarik.
Analisis Unsur Intrinsik Tema
: Sosial dan Agama
Setting
: Rumah, Gudang, dan Hotel tempat pameran
Alur
: maju
Tokoh
: Ustadz Bachri, Hardi, Ibu, Anak-anak Ustadz Bachri, Kolektor
lukisan dan Wartawan Perwatakan
:
Ustadz Bachri : Pemalu, tidak percaya diri, mudah untuk tertantang. Hardi : Soktau, Pintar, Suka memaksa. Sudut Pandang
: pengarang sebagai orang pertama serba tahu.
Amanat
: “Tidak baik jika kita melakukan sesuatu hanya untuk
memperoleh keuntungan materil”
Analisis Unsur Ekstrinsik Nilai Moral
: masih banyak manusia yang asal dalam melakukan suatu hal untuk
mendapatkan keuntungan yang besar Nilai Sosial
: Jangan pernah melakukan sesuatu tanpa memperhatikan aturan yang
ada. Nilai Budaya : Kebiasaan orang hanya mementingkan keuntungan yang bersifat materil.
Kekurangan & Kelebihan
Kekurangan
: Cerita kurang bisa menarik simpati pembaca terhadap karakter utama,
dan lebih tertarik pada karakter utama kedua. Kelebihan
: Cerita ini memiliki sisi humor yang baik dengan pembawaan karakter
utama yang sedikit lucu, serta tema yang disajikan juga sangat unik yaitu mengenai seni kaligrafi yang terkait dengan agama Islam.
Penutup Cerpen ini menarik untuk dibaca karena banyak sekali nilai moral yang dapat dipetik terutama dalam hal mempelajari seni kaligrafi. Selain itu cerpen ini juga secara implisit menceritakan tentang keadaan spiritualitas orang-orang modern yang masih percaya dengan hal-hal yang berbau mistis, dan juga menceritakan tentang sebuah keterampilan yang tidak disertai dengan ilmu dan iman yang cukup sehingga dapat dinilai negative oleh orang sekitar.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.