Resensi Film The Big Short
March 3, 2019 | Author: Arie Ramdhani Muchtar | Category: N/A
Short Description
Berikut adalah resensi dari film The Big Short (2015)...
Description
Makalah Resensi Film ”The Big Short”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Globalisasi & Regionalisme Dosen : Dr. Agus Subgyo, S.IP.,M.Si
Disusun Oleh : Windy Cristiffanty
6212161001
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL CIMAHI 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Resensi Film “ The Big Short” Short” ini dengan baik meskipun banyak banyak kekurangan didalamnya. didalamnya.
Saya berterima kasih pada Bapak Bapak Dr. Agus Subagyo,S.IP.,M.Si selaku dosen mata kuliah Ekonomi Politik Global yang telah memberikan tugas yang mengispirasi ini kepada saya. Saya
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pemahaman kita mengenai kewenangan seorang diplomat dan rencana kerja yang akan saya lakukan bila menjadi seorang diplomat. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Cimahi, 10 Maret 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii IDENTITAS FILM ................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 7 SUBSTANSI FILM ................................................................................................ 8 KEKUATAN FILM .............................................................................................. 20 KELEMAHAN FILM ........................................................................................... 21 KONTRIBUSI FILM TERHADAP STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL 22
ii
IDENTITAS FILM
Judul Film
: The Big Short
Sutradara
: Adam McKay
Produser
: Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Arnon Milchan, Brad Pitt
Skenario
: Adam McKay, Charles Randolph
Buku
: The Big Short oleh Michael Lewis
Musik
: Nicholas Britell
Sinematografi
: Barry Ackroyd
Penyunting
: Hank Corwin
Perusahaan Produksi : Plan B Entertainment Regency Enterprises Distributor
: Paramount Pictures
Tanggal Rilis
: 11 Desember 2015 (Amerika Serikat)
Durasi
: 130 menit
Negara
: Amerika Serikat
Bahasa
: Inggris
Anggaran
: $28 juta
Pendapatan Kotor
: $133.440.870
Poster Film
:
1
Pemeran Film
:
No. Nama Aktor
Peran
1.
Ryan Gosling
Jared Vennett
2.
Rudy Eisenzopf
Lewis Ranieri
3.
Casey Groves
Foto
Fund Manager
2
Lewis Bond
4.
Charlie Talbert
5.
Christian Bale
Michael Burry
6.
Hunter Burke
Analyst
7.
Shauna Rappold
8.
Brandon Stacy
9.
Aiden Flowers
10.
Peter Epstein
Trader
Michael Burry's Mom
Michael Burry's Dad
Young Michael Burry
Paul Baum
3
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Anthony Marble
Therapy Businessman
Steve Carell
Mark Baum
Leslie Castay
Therapist
Andrew Farrier
Burry's Analyst
Tracy Letts
Lawrence Fields
Vanessa Cloke
David Zalkind
Goldman Sachs Sales Rep (Lucy)
Rabbi
4
18.
19.
20.
21.
Carrie Lazar
Mark Baum's Mom
Marisa Tomei
Cynthia Baum
Mychael Bates
Man Stealing Cab
Rajeev Jacob
Goldman Sachs Quant (Deeb)
Deutsche Sales 22.
23.
24.
Jay Potter
Garrett Hines
Adepero Oduye
Rep
Deutsche Sales Rep
Kathy Tao
5
25.
26.
Jeremy Strong
Vinny Daniel
Brad Pitt
Ben Rickert
6
PENDAHULUAN
Film the big short ini merupakan sebuah film drama biografi dan film Hollywood yang diadaptasi darinovel laris karya Michael Lewis dengan judul “The Big Short : Inside the Doomsday Machine”. Buku tersebut diangkat dari kisah nyata
tentang krisis ekonomi global, terutama di Amerika Serikat di tahun 2007-2008 yang dianggap oleh kebanyakan orang di dunia as krisis finansial terburuk sejak “Great Depression” yang berlansung pada tahun 1930an.
Isu resesi belakangan ini banyak menjadi wacana masyarakat internasional, semenjak merebaknya berita perlambatan ekonomi di Amerika Serikat. Melambatnya ekonomi Amerika Serikat pada akhir tahun 2007 yang lalu mendorong spekulasi bahwa Amerika Serikat berada di ambang resesi, terutama dampak krisis kredit yang telah meluas dari sektor perumahan (saat ini berada dalam kondisi resesi) ke sektor manufaktur dan mengarah ke sektor tenaga kerja. Film ini menceritakan bagaimana sebenarnya krisis di Amerika pada tahun 2008 itu sampai bisa terjadi. Pada 2008, negara adidaya Amerika Serikat menjadi sorotan dunia karena perekonomian yang ambruk. Hal itu menyebabkan banyak perusahaan bangkrut, hilangnya pekerjaan, dan hangus dana pensiun jutaan orang. Saat itu banyak yang menilai bahwa tahun 2008 tersebut terburuk di AS. Sang sutradara, Adam Mckay, mencoba mengangkat masalah krisis ekonomi ini dari sudut pandang yang berbeda. Beliau mengkemas film The Big Short ini dengan serius, namun dengan penuturan yang unik. Film The Big Short ini sangat berkontribusi bagi pada penstudi Hubungan Internasional, karena dengan film ini kami dapat mengetahui bagaimana krisis ekonomi di Amerika Serikat dapat terjadi.
7
SUBSTANSI FILM
Pada akhir tahun 1970an, perbankan bukanlah sebuah pekerjaan yang akan memberikan penghasilan yang besar. Perbankan adalah sebuah pekerjaan yang membosankan. Mereka hanya duduk di depan komputer dan sibuk dengan telepon seluler. Lalu suatu hari datanglah Mr. Leuwis, yang mengubah kehidupan dari perbankan dengan satu ide sederhananya, yaitu dukungan keamanan hipotek. Sejak saat itu uang datang tiada henti. Namun Amerika Serikat tidak melihat peluang itu as salah satu industri yang membosankan dari perbankan kuno. Lalu suatu hari, hampir 30 tahun kemudian, yaitu tahun 2008 ekonomi Amerika Serikat mengalami kehancuran. Perekonomian Amerika Serikat berada dalam masalah serius. Penjualan perusahan FED yang berpengaruh kala itu mengalami
kehancuran.
Bencana
yang
dialami
Amerika
Serikat
dalam
perekonomiannya merupakan bencana keuangan terbesar pada dekade Amerika Serikat dan mereka mengira mungkin saat itu adalah akhir zaman bisnis Amerika Serikat. Delapan juta jiwa di Amerika Serikat tidak memiliki pekerjaan. Dan pada akhirnya pelayanan dukungan hipotek Leuwis Ranieri berubah menjadi monster yang hampir meruntuhkan seluruh perekonomian dunia. Tidak ada satu ahli pun atau pemimpin yang dapat memecahkan atau mendapatkan solusi dari masalah ekonomi ini. Musim panas terburuk pun tiba. Para orang luar (non-pemerintah) melihat kebohongan yang sangat besar di jantung perekonomian. Dan mereka telah melihat itu dengan melakukan suatu tindakan yang tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah untuk dilakukan. Film ini bercerita tentang efek dari peningkatan pembelian di sektor perumahan dan penumpukan pinjaman bank selama tahun 2000an, yang mana menjadi awal dari krisis ekonomi yang melanda hampir semua negara. Dan akibatnya terjadilah krisis global termasuk krisis keuangan di tahun 2007 sampai 2010.
8
Kejadian ini dimanfaatkan oleh empat orang pemuda (Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, dan Brad Pitt) mereka memiliki ide untuk menhadapi masalah krisis global tersebut, yaitu untuk mencari keuntungan saat situasi pasar tidak menentu. Mereka melakukan bisnis terlarang dan bisnis gelap dalam sektor perbankan modern. Mereka melakukan investasi besar-besaran mereka dihadapkan dengan resiko kegagalan investasi sangat besar. Michael Burry yang pertama kali melihat kemungkinan terjadinya krisis ini. Dr Michael Burry (Christian Bale) selama pemutaran film berlangsung dia hanya mengenakan kaus dan celana pendek yang sama, tanpa alas kaki serta rambut yang ditata selalu semerawut (awut-awutan). Dia adalah mantan dokter antisosial yang tampil eksentrik dan hobinya mendengarkan lagu metal. Burry memiliki hitung-hitungan matematika yang diyakininya benar bahwa Amerika Serikat akan mengalami krisis besar-besaran. Pasar properti nasional akan runtuh. As manajer pengelola investasi, ia menemukan kejanggalan pada sekuritas berbasis hipotek yang dulunya merupakan sumber penghasil keuntungan terbesar bagi bank. Burry melihat keanehan yang terjadi saat gelembung teknolo gi meledak pada tahun 2001 di pasar properti, ketika harga saham meningkat. Michael Burry berteori, bahwa pasar perumahan Amerika Serikat sangat tidak stabil pada saat itu, yang berbasis pada pinjaman subprime dengan risiko tinggi karena memberikan keuntungan sedikit sehingga bisa terjadi kredit macet. Dia menyadari bahwa dia dapat memperoleh keuntungan dari situasi tersebut dengan menciptakan pasar credit default swap, yang memungkinkan dia untuk bertaruh melawan pasar perumahan. Burry mendapatkan cemoohan dan tertawaan dari berbagai pihak. Namun prediksinya benar. Dengan uang para investornya di Scion Capital, Burry “melawan” bank terhadap pasar properti. Burry menghas ilkan keuntungan hingga
489 persen. Hal ini didengar oleh Jared Vennett (Ryan Gosling) dari Deustche Bank dan segera menyadari bahwa prediksi Burry benar. Dan dia kemudian menjual hal yang sama secara tidak langsung. Dia memutuskan menempatkan sahamnya sendiri di pasar credit default swap. J ared
9
Vennett (Ryan Gosling yang bersikap dan berdandan layaknya Ryan Gosling) yang berniat menjual obligasi ini pada Mark Baum (Steve Carrell), manajer pengelola investasi kecil-kecilan yang punya masalah temperamen dan tampaknya benci pada institusi keuangan meski ia sendiri bekerja disana. Dalam film ini diceritakan Wall Street sedang menggunakan sistem Subprime Mortgage Bonds, sebuah sistem yang banyak menimbulkan kerugian dari obligasi kredit rumah. Mereka mulai menganalisa pasar dengan tujuan untuk membeli CDS dari investment bank ternama di Wall Street. Namun karena dana mereka yang terlalu kecil membuat tidak ada yang berminat menjadikan mereka as investor. Mereka harus bergerak dengan tepat tapi juga harus secara cepat karena jika salah, harta CDS yang mereka punya tidak akan berharga. Mereka sudah bisa memprediksi kalau investasi bidang properti yang saat ini sedang boomin sebenarnya sedang mengalami masalah karena banyaknya kredit atau cicilan macet. Salah satunya adalah Michael Burry, ia memprediksi bisnis properti akan bermasalah besar sehingga melakukan swap atau kebalikannya, yaitu menjual semua saham di bidang properti. Langkah itu juga dilakukan oleh dua investor muda, Charlie Geller (John Magaro) dan Jamie Shipley (Finn Wittrock) yang juga ingin bertaruh dengan meminta bantuan Ben Rickert (Brad Pitt), mantan banker yang awalnya telah memutuskan untuk pensiun. Lalu Jared Vennett, seorang yang bekerja di bidang perbankan tapi justru menyarankan agar semua perusahaan pengelola saham tidak berinvestasi bidang bidang properti yang sedang bergandeng mesra dengan bidang perbankan. Langkah keempat orang tersebut mendapat banyak ujian dan tentangan dari banyak pihak. Mark Baum, seorang memimpin dari tim kecil sebuah perusahaan yang bergerak di bidak perbankan telah menderita kerugian yang sangat banyak. Dukungan keamanan security, pinjaman subprimal, keuangan itu sangat membingungkan. Penjualan rumah, kredit macet, merupakan bom waktu. Dan
10
Burry berusaha untuk memperpendek waktunya. Burry berencana untuk mendapatkan sebuah bank untuknya dan dia akan membelinya. Mark Baum mengidap suatu penyakit dan penyakitnya harus ditangani dengan terappi. Namun dia tidak mau karena terapi tersebut menganggu waktu kerjaan. Dia bercerita kepada orang-orang bahwa dia mencintai pekerjaannya walaupun pekerjaannnya tersebut merenggut senyumnya dan membuat dia stress. Burry ingin bertarung melawan pasar properti. Dia pun mencari bank yang dapat diajak bekerjasama dengannya. Jared Vennet merupakan seorang pekerja atau petinggi atau pimpinan dari Bank Deutsche. Mark Baum memiliki tim kecil di perusahaannya dan sikap tim kecilnya tersebut mencerminkan ketidak percayaan terhadap sistem. Mark Baum memiliki orang kepercayaan yang bernama Vinny Daniel dan Dany Noses merupakan seorang yang paling optimis di tim kecil tersebut. Jored Vennet menjelaskan apa yang ia ketahui, namun tim kecil Mark Baum tidak mempercayainya dan Jored malah dituding sedang mempermainkan tim kecil Mark Baum. Namun berbeda dengan Mark, dia menyukai Vennet. Laurance, seorang guru bagi Barry. Barry selelu berkonsultasi dengan Laurance tentang tindakan apa yang akan dilakukan oleh Barry. Namun pada suatu hari Laurance datang ke kantor Barry. Saat itu Barry sedang mendengarkan musik metal dengan volume sangat amat keras dan dia sedang membaca sebuah novel. Launrance datang ke kantor Barry dengan tujuan untuk menyampaikan ketidak setujuannya tentang ide Barry yang mana bahwa Barry akan melakukan investasi besar-besaran. Dan Laueance membatalkan persetujuan atau perjanjian yang telah dia sepakati dengan Burry. Dan Luarance menginginkan uangnya untuk dikembalikan kepadanya. Tim kecil Mark Baum meninjau langusng kelapangan tentang pasar properti ini. Ben Rickert, seseorang yang sudah sangat berpengalaman. Dia pernah bekerja di salah satu bank besar. Namun di film The Big Shor ini Ben dikisahkan
11
sudah selesaidengan dunia perbankannya. Dengan kata lain dia sudah pensiun dari dunia perbankannya. Dan pekerjaan dia sehari-hari hanya berkebun di pekarangan rumahnya, berjalan-jalan santai dengan anjingnya, serta dia gemar memasak. Ben Rickert, seseorang yang sudah sangat berpengalaman. Dia pernah bekerja di salah satu bank besar. Namun di film The Big Shor ini Ben dikisahkan sudah selesaidengan dunia perbankannya. Dengan kata lain dia sudah pensiun dari dunia perbankannya. Dan pekerjaan dia sehari-hari hanya berkebun di pekarangan rumahnya, berjalan-jalan santai dengan anjingnya, serta dia gemar memasak. Namun kesantaian dia berubah menjadi kesibukan saat Charlie Geller dan Jammie Shipley meminta bantuan kepada Ben untuk bergabung dengan mereka dan membantu mereka mendapatkan ISDA. Mereka mencoba untuk mempengaruhin ya. Ben bersikeras tidak mau menerima ajakan mereka. Namun akhirnya Ben setuju dengan ajakan mereka untuk bergabung bersama mereka dan dia akan membantu mereka dengan menelepon Bak Deutsche. Akhirnya Ben pun menemui mereka. Pada suatu hari dia terbang ke kota New York. Kebenaran itu seperti puisi. Dan kebanyakan orang membenci puisi. Delikuensi surat gadai mencapai harga satu juta pada saat itu. Harga surat gadai melesat tajam. Delikuensi surat hutang naik dan CDO lebih berharga. Masing-masing dari tim mereka mengalami berbagai macam masalah yang sangat rumit. Yang bahkan sampai terjadi perdebatan dan percekcokan diantara mereka, hingga terdapat teriakan dan mereka saling berteriak satu sama lain. Tim Jimmy serta tim kecil Mark di tempat dan waktu yang berbeda memutuskan untuk pergi ke Las Vegas untuk menghadiri forum sekuritisasi Amerika Serikat. Mereka harus menghadiri itu karena disana akan ada penjualan surat hutang dan CDO, peminjaman subprime dan trade pun akan ada disana. Bisnis itu baik sebenarnya. Keuntungan kuat dan penyewaan berlanjut menjadi tolak ukur yang mana ekonomi ini dibangun. Mereka menerima beberapa
12
kehilangan atas departemen sub utama tahun lalu,tetapi kehilangan hanya akan berisikan lima persen. Namun Mark membantah hal itu dan dia menyatakan bukan lagi lima persen melainkan nol persen. Dr Burry dan perusahaannya mengalami penurunan. Dia sudah sangat pesimis dengan perusahaannya itu yang selalu mengalami penurunan pada saat itu. Dan dia berkata pada asistennya untuk menyerahkan jabatan dia di perusahaan itu kepada investor karena dengan begitu perusahaannya tetap akan membayar preminya. Obligasi tidak berharga. Hanya tidak memiliki uang dan reputasi. Bank menghubungi mereka. Mereka memberinya saham yang mereka mau jual. Mereka memberinya klien. Mereka memberinya uang untuk menjalankan bisnis. Seluruh perekonomian dunia mungkin akan runtuh. Dr Richard Thaler merupakan bapa dari perilaku ekonomi pada saat itu. Perjanjian ketika pasar tidak berfungsi dengan baik untuk melindungi investornya dari pasar yang curang saat ini. Semua orang di dalam hati mereka menunggu datangnya akhir dunia. Pemberi pinjaman hipotek, New Century Financial saat itu mengalami kebangkrutan. Mereka memecat tiga ribu dua ratus pekerjanya. Indeks manufakturnya merosot di bulan maret 2007 ini. Pertumbuhan
ekonomi
semakin
melambat.
Sumber
utama
dari
melambatnya ekonomi. Perusahaan Bear Stearns melikuidasi dua rekan setelah kerugian pinjaman hipotek yang besar. Saat itu Amerika Serikat seperti akan memasuki akhir kapitalisme menuju gerbang kegelapan. Obligasi rekaan mulai merosot dan menurut kabar, jumlah kegagalannya sangat besar. Perusahaan Morgan menderita beberapa kerugian, namun untuknya likuidasi mereka kuat. Bukan hanya dua rekanan hipotek yang didukung oleh Bear Stearns yang bangkrut tapi sekarang ada sebuah tuntutan terhadap Bear. Kehancuran dibidang financial sudak semakin meluas dan ada di depan mata. Saat pasar perumahan di bank terus memukul Johnny, salah satu dari perusahaan besar menolak untuk menjual. Mark Baum, itu lebih dari sempurna saat
13
dia diminta untuk berbicara pada konferensi dengan Bruce Milles. Dia merupakan seorang investor terkenal. Setelah dia menandai umpan itu. Alan Greenspan, salah satu arsitek pada seluruh krisis telah dijadwalkan untuk berbicara. Semua orang dari kantor Mark Baum datang. Pada tanggal 15 September 2008, pasar Amerika Serikat tumbang. Semua saham di semua perusahaan menurun. Banyak orang yang dipecat dari pekerjaannya. Banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Banyak orang yang tinggal di tenda-tenda kecil yang mereka bangun alakadarnya untuk menutupu mereka dari sinar matahari. Ada juga yang bertempat tinggal dalam sebuah mobil. Siapa yang menyangka suatu negara yang merupakan tembok kapitalis dunia akan runtuh .Celakanya apa yang terjadi di Amerika Serikat dengan cepat menyebar dan menjalar keseluruh dunia. Hanya beberapa saat setelah informasi runtuhnya pusat keuangan dunia di Amerika, transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus disuspend selama beberapa hari, pemerintah Indonesia pun kelihatan panik dalam menyikapi permasalahan ini, peristiwa ini menandai fase awal dirasakannya dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadinya di Amerika. Ketika dust selesai dari tumbangnya. 5 triliun dollar dalam uang pengsiun, harga rumah mewah, 401k, simpanan dan ikatan telah menghilang. Deelapan juta manusia kehilangan pekerjaan mereka dan enam juta manusia kehilangan tempat tinggalnya. Dan itu hanya terjadi di Amerika Serikat. Krisis finansial saat ini adalah yang terburuk semenjak depresi besar tahan 1929, dan krisis ini menuju pada titik nadir (paling rendah). Akar krisis keuangan ini sudah tertanam semenjak dekade 1980-an, yang saat itu presiden Ronald Reagen dan Perdana Menteri Margaret Thatcher mendamba laissez faire, mazhab yang menjungjung pasar liberal yang akan mengoreksi sendiri atas kesalahan.
14
Turbulensi saat ini mencerminkan kerapuhan neraca keuangan dan lemahnya modal. Krisis Amerika Serikat telah dimulai akibat kejatuhan sektor perumahan yang disebabkan meningkatnya kredit perumahan yang berisiko tinggi (subprime mortgage) pada bulan Agustus tahun 2007 menyebabkan kredit macet dan merosotnya harga saham global dalam beberapa bulan terakhir. Krisis kredit di Amerika Serikat berakibat kredit bertambah mahal dan sulit diperoleh, banyak bank enggan memberikan pinjaman kepada nasabah. Para banker lebih suka mencari aman (safety) dengan pola kredit ketat, dan tindakan ini logis as langkah preventif meminimalisasi risiko dari pengaruh mortgage yang semakin meluas. Menurut Merrill Lynch dan Goldman Sachs, Amerika Serikat telah memasuki bahaya resesi. Hal ini disampaikan atas dasar: (1) keuangan yang tetap rapuh, (2) banyak pasar tetap lemah, (3) ketidakjelasan bank-bank besar terkena dampak krisis kredit, (4) tingginya harga minyak, dan (5) lemahnya daya beli konsumen. The Fed (The Federal Reserve) telah dengan hati-hati dalam setiap pengambilan kebijakan dengan prinsip menyelamatkan perekonomian. Untuk menanggulangi krisis The Fed pada pertengahan Agustus 2007 bersama-sama dengan bank sentral lainnya mengucurkan likuiditas ke pasar uang bersama untuk tiga Bank Sentral Eropa, dan Jepang lebih dari US $400 miliar dan menurunkan suku bunga 50 bsp., guna mengatasi kepanikan para investor global. Tampaknya momentumnya kurang tepat, karena krisis perumahan sudah menembus ke sektor real. Memburuknya kondisi ekonomi Amerika Serikat telah membuka tabir lemahnya keuangan Amerika Serikat dan terjadinya gejolak pasar uang yang meliputi: produksi asuransi, sekuritas, sistem perbankan, kartu kredit, kredit individu dan korporasi. Dalam dinamika ekonomi semua negara di dunia yang saat ini makin mengglobal, tampak kecenderungan universal, manakala terjadi gejolak di sebuah
15
kawasan suatu negara (seperti di Amerika Serikat), akan menimbulkan dampak kehidupan tata perekonomian nasional negara-negara lain di dunia. Pergeseran nilai-nilai ekonomi dunia yang mengancam ke arah resesi diperkirakan akan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional pada semua negara di dunia yang melakukan perdagangan internasional. Inilah resesi yang belakangan ini menjadi wacana masyarakat internasional, semenjak merebaknya isu perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Krisis ekonomi Amerika diawali karena adanya dorongan untuk konsumsi ( propincity to Consume). Rakyat Amerika hidup dalam konsumerisme di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Mereka hidup dalam hutang, belanja dengan kartu kredit, dan kredit perumahan. Akibatnya lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut bangkrut karena kehilangan likuiditasnya, karena piutang perusahaan kepada para kreditor perumahan telah digadaikan kepada lembaga pemberi pinjaman. Pada akhirnya perusahaan – perusahaan tersebut harus bangkrut karena tidak dapat membayar seluruh hutang-hutangnya yang mengalami jatuh tempo pada saat yang
bersamaan.
Runtuhnya
perusahaan-perusahaan
finansial
tersebut
mengakibatkan bursa saham Wall Street menjadi tak berdaya, perusahaan perusahaan besar tak sanggup bertahan seperti Lehman Brothers dan Goldman Sachs. Krisis tersebut terus merambat ke sektor riil dan non-keuangan di seluruh dunia. Krisis keuangan di Amerika Serikat pada awal dan pertengahan tahun 2008 telah menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat Amerika Serikat yang selama ini dikenal as konsumen terbesar atas produk-produk dari berbagai negara di seluruh dunia. Penurunan daya serap pasar itu menyebabkan volume impor menurun drastis yang berarti menurunnya ekspor dari negara-negara produsen berbagai produk yang selama ini dikonsumsi ataupun yang dibutuhkan oleh industri Amerika Serikat. Oleh karena volume ekonomi Amerika Serikat itu sangat besar, maka sudah tentu dampaknya kepada semua negara pengekspor di seluruh dunia
16
menjadi serius pula, terutama negara-negara yang mengandalkan ekspornya ke Amerika Serikat. Terdapat enam penyebab terjadinya krisis ekonomi Amerika Serikat, yaitu penumpukkan hutang yang sangat besar, adanya program pengurangan pajak korporasi yang mengakibatkan berkurangnya pendapatan Negara, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membiayai perang Irak dan Afghanistan, lembaga pengawas keuangan CFTC (Commodity Futures Trading Commision) tidak mengawasi mengawasi ICE (Inter Continental Exchange) sebuah badan yang melakukan aktifitas perdagangan berjangka, kerugian surat berharga property, dan yang terakhir adalah keputusan suku bunga murah yang mengakibatkan timbulnya spekulasi yang berlebihan. Penurunan suku bunga yang dilakukan oleh The Federal Reserve of The United States atau bank sentral Amerika yang kala itu dip impin oleh master ekonom dunia Alan Greenspan membuat gejolak baru di pasar amerika. Krisis ekonomi Amerika tersebut yang semakin lama semakin merambat menjadi krisis ekonomi global karena sebenarnya perekonomian di dunia ini saling terhubung satu sama lainnya, peristiwa yang terjadi di suatu tempat akan berpengaruh di tempat lainnya. Dan tidak jarang dampak yang terjadi jauh lebih besar daripada yang terjadi di tempat asalnya. Oleh karena itu Indonesia juga turut merasakan krisis ekonomi global ini. Indonesia merupakan Negara yang masih sangat bergantung dengan aliran dana dari investor asing, dengan adanya krisis global ini secara otomatis para investor asing tersebut menarik dananya dari Indonesia. Hal ini yang berakibat jatuhnya nilai mata uang kita. Aliran dana asing yang tadinya akan digunakan untuk pembangunan ekonomi dan untuk menjalankan perusahaan-perusahaan hilang, banyak perusahaan menjadi tidak berdaya, yang pada ujungnya Negara kembalilah yang harus menanggung hutang perbankan dan perusahaan swasta. Bulan Maret, Bank Amerika Serikat J.P. Morgan Chase terpaksa membantu Bank Investasi Bear Stearns yang merugi akibat spekulasi hipotek rumah. Bulan September, pemerintah Jerman mengambil alih Fannie Mae dan Freddie Mac, dua bank pekreditan rumah besar di Amerika Serikat. Ini adalah langkah pertama
17
maraton upaya penyelamatan yang belum ketahuan akhirnya. Beberapa waktu setelahnya bursa saham Amerika Serikat Wall Street dihantam "Senin Hitam": Bank investasi Lehman Brothers bangkrut. Saat itu, imbas langsung krisis keuangan Amerika Serikat mulai terasa di Jerman. Melalui transfer otomatis, Bank Pembangunan Jerman KfW menyalurkan dana 300 juta Euro lebih kepada Lehman Brothers yang sudah bangkrut. Kritik tajam pun terlontar dari kalangan politisi Jerman yang mengecam keteledoran para penanggung jawab KfW. Di Amerika Serikat, krisis keuangan menyebabkan tumbangnya perusahaan asuransi raksasa AIG dan lembaga keuangan Washington Mutual. Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan peluncuruan paket penyelamatan senilai 700 Miliar Dollar bagi sektor keuangan. Tahun 2008 memang merupakan tahun yang penuh pasang surut untuk sektor ekonomi. Lembaga keuangan tumbang satu per satu, Dana Moneter Internasional mengoreksi ke bawah prognosa pertumbuhan ekonomina. Inggris dan Amerika Serikat berada di ambang resesi, roda ekonomi dunia bergerak lamban. Investor barat menarik modalnya dari Eropa Timur dan Amerika Latin, karena dana tersebut dibutuhkan untuk menambal lubang-lubang yang menganga akibat krisis keuangan. Sementara perusahaan besar dan kecil berlomba meluncurkan program penghematan untuk mengurangi imbas krisis. Perusahaan-perusahaan
raksasa
Amerika
bertumbangan.
Pemerintah
terpaksa menyiapkan dana talangan 700 milyar dollar. Semuanya akibat sistem kapitalisme liberal. Krisis ini bermula dari macetnya kredit perumahan di Amerika karena ternyata para pemilik rumah memang tak mampu membayar cicilan kredit. Kemacetan itu merembet ke mana-mana, terutama menimbulkan krisis keuangan di Amerika, dan kemudian berdampak ke berbagai belahan dunia. Di Amerika, krisis ini menyebabkan harga rumah turun sampai 16%, angka pengangguran meningkat bersama meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan-perusahaan yang terguncang krisis. Penjualan rumah macet.
18
Maka berbagai lembaga keuangan raksasa yang bangkrut, seperti disebut di atas, umumnya adalah perusahaan yang terlibat dalam pemberian kredit, penjaminan kredit, dan asuransi kredit perumahan subprime mortgage. Tapi ketika Maret 2008, The Fed membantu Bear Stearns, bank investasi di Wall Street, 29 milyar dollar, untuk kemudian dikawinkan dengan JP Morgan, banyak pengamat yang meramalkan krisis telah berakhir. Sampai 6 bulan kemudian, September 2008, Fanny Mae dan Freddie Mac tersungkur dan harus disuntik 200 milyar dollar. Lalu disusul bankrutnya Lehman Brothers dan sejumlah raksasa lainnya. Oleh karena itu tampaknya sekarang tak ada ahli yang berani meramalkan sampai kapan krisis ini berakhir. Meski pemerintah akan memborong saham bermasalah itu, seperti ditulis Profesor Paul Krugman, pengajar ekonomi Princeton University di The New York Times, 19 September lalu, “Pertanyaannya, apakah itu dilakukan dengan benar?’’. Yang pasti, krisis ini
sudah berlangsung setahun lebih dan Krugman menyebutnya as slo-mo crisis alias krisis dengan gerak lambat (slow motion). Dampak yang ditimbulkannya juga terus menggelembung. Pada Juli 2007, Ketua The Fed, Ben Bernanke, menghitung krisis ini akan menimbulkan kerugian tak sampai 100 milyar dollar. Nyatanya sekarang dibutuhkan dana 700 milyar dollar untuk menjamin kredit macet (bad debt). Beberapa ahli meramalkan jumlah itu akan membengkak menjadi 1 triliun dollar atau lebih. Para ahli sepakat sekarang bahwa krisis ini disebabkan tak adanya regulasi yang mengatur pasar saham Wall Street. Di dalam ideologi kapitalisme liberal, regulasi adalah barang haram. Oleh karena itu mantera yang harus terus diamalkan adalah deregulasi. Dan itu dilaksanakan di Amerika sejak pemerintahan Presiden Ronald Reagan, di tahun 1980-an. Reagan menggunakan sistem kapitalisme untuk menghadapi sistem ekonomi terpusat dari komunisme, musuh Amerika dan Barat dalam Perang Dingin pada waktu itu.
19
KEKUATAN FILM
Dalam film ini, bergelimang aktor dan aktirs ternama yang keren, sederet artis dan aktor bintang atas, dan akting mereka pun terlihat sangat total dan mereka benar-benar mendalami karakter mereka masing-masing dan memainkannya dengan sangat baik. Serta film ini memasukan sentuhan komedi yang menarik sehingga penonton pun akan tetap terhibur. Seperti contohnya ketika artis Morgot Robbie dan Selena Gomes saat tengah menjelaskan sejumlah istilah ekonomi dengan gaya yang santai dan penuturan kata yang mudah dicerna oleh masyarakat dunia. Menurut saya disini sang sutradara membuat alur cepat dan tidak membosankan. Film ini menjelaskan istilah perbankan dengan cara yang unik. Misalnya ketika Selena Gomez menjelaskan tentang CDO (Collateralised Debt Obligation) sintetis dengan praktek langsung di meja judi. Dalam hal penuturan, Mckay telah memberikan ciri khas dengan gayanya sendiri. Film The Big Short ini, dalam hal inti cerita terkesan serius karena menceritakan tentang runtuhnya ekonomi secara global di Amerika Serikat, terapi Mckay mampu mengemasnya dengan seru dan segar. Adam McKay mengadaptasi buku Michael Lewis yang berjudul sama dengan melakukan pendekatan baru yang radikal dan mengubahnya menjadi drama komedi yang tak hanya lucu dan depresif di saat bersamaan, namun juga edukatif. Selain itu, kelebihan film The Big Short ini adalah analisis akan runtuhnya dunia properti Amerika Serikat serta bangkrutnya berbagai bank di negara adidaya tersebut, dijelaskan serta digambarkan dengan sangat baik. Meskipun begitu, fokusnya tetap berpusat pada empat karakter utama bersama partner mereka masing-masing. Dengan menonton film ini akan lebih mudah memahami krisis di Amerika Serikat pada tahun 2008 itu dibandingkan membaca puluhan berita yang terdapat di media sosial misalnya.
20
KELEMAHAN FILM
Bagi orang-orang umum, yang awam dengan dunia ekonomi dan kurang begitu menyukai bidang ekonomi, maka film The Big Short ini akan membuat penonton tersebut jenuh menonton film itu. Terdapat berbagai istilah dalam bidang ekonomi yang kurang dapat dipahami oleh orang awam, seperti istilah credit default swap, sub-prime mortgag e, collateralized debt obligations (CDO), dan lain lain. Istilah-istilah seperti itu yang tanpa pengetahuan dasar akan membuat kepala pusing saat menyaksikan film ini. Di akhir cerita film ini, terkesan kurang klimaks dan lebih datar. Selain itu, film ini menurut saya alurnya kurang tersampaikan dengan jelas sehingga membuat saya bingung dalam menonton film ini.
21
KONTRIBUSI FILM TERHADAP STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
Krisis ekonomi di 2008 yang sempat melanda negara besar seperti Eropa dan Amerika, membuat sutradara ternama, Adam McKay tertarik mengangkat kembali kejadian tersebut dalam sebuah film layar lebar. McKay membuat film tersebut dengan judul 'The Big Short'. Pada film itu menceritakan krisis global yang mulai menghantam banyak negara besar di Eropa dan Amerika. Film tersebut diawali cerita sejarah bisnis properti yang dimotori bank di Amerika Serikat, di mana ada seorang pengamat keuangan bernama Michael Burry (Christian Bale) yang mengetahui bahwa akan terjadi krisis besar pada 2008. Selain itu, terdapat beberapa orang pemain investasi mulai menyadari ada keganjilan dalam ekonomi Amerika Serikat. Mark Baum (Steve Carell) seor ang ahli investasi idealis yang sangat membenci Wall Street juga menyadari dan melakukan manuver investasi dengan bantuan Jared Vennet (Ryan Gosling). Ketika sejumlah orang berusaha untuk melakukan pertahanan di bidang ekonomi, lalu muncul lah seorang mantan pekerja di bidang keuangan di Singapura yang kini telah pensiun. Dia adalah Ben Rickert (Brad Pitt). Ben menyadari terdapat keanehan dalam keuangan Amerika. Ia namun mampu melihat jika krisis ekonomi tersebut tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi bisa muncul ke seluruh dunia. Ben menyadari ketika krisis ekonomi melanda dan Wall Street runtuh, maka hal itu akan berdampak terhadap banyaknya pengangguran, orang-orang kehilangan tempat tinggal, dan dampak sosial lainnya. Kecemasan terhadap situasi ekonomi saat itu pun diperlihatkan, manakala sejumlah bank dan perusahaan mulai bangkrut, lantaran tidak sanggup bertahan menghadapi krisis global yang terjadi di tahun 2008 silam. Dalam hubungan internasional dengan runtuhnya sistem ekonomi di Amerika sangat berpengaruh terhadap ekonomi dunia. Kerjasama yang dilakukan antar negara diperlukan untuk mendukung kelangsungan perekonomian dunia internasional, sehingga keterpurukan ekonomi dapat teratasi. Krisis perbankan pada saat itu di Amerika belum melihat sistem perbankan dari negara lainnya, maka dari itu perlunya kerjasama ekonomi global yang dapat menstabilkan kondidi perekonomian di Amerika.
22
View more...
Comments