RESENSI BUKU green card.docx

RESENSI BUKU GREEN CARD

Oleh : Laely Permanasari XII IA 3/13

A. Identitas Buku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Judul buku Pengarang Penerbit Tahun Terbit Kota Cetakan ke Tebal Buku Jenis buku

: Green Card : Dani Sirait : Gramedia Pustaka Utama : 2014 : Jakarta : Pertama : 234 : fiksi

B. Kepengarangan Ramdani “Dani” Sirait lahir di Jambi, tahun 1967, dari seorang ayah yang berasal dari Kisaran, Sumatera Utara dan Ibu dari Kuningan, Jawa Barat. Meskipun berpendidikan sarjana manajemen, penulis sempat lama berkarier di dunia jurnalistik yaitu di Kantor Berita Antara (1992-2004). Selama tugas jurnalistiknya, penulis menjelajahi hampir seluruh wilayah Nusantara, dan mengunjungi 26 negara, termasuk negara-negara yang tidak menarik untuk para pelancong seperti Iran, Pakistan, dan Haiti. Selama 12 tahun menjalani tugas sebagai wartawan Kantor Berita Antara, penulis pernah bertugas sebagai koresponden di Timor Timur (saat itu) pascareferendum tahun 1999, Istana Presiden RI tahun 2000, Kepala Biro di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat tahun 2001-2004. Juga pernah mengikuti “UK Study Visit” untuk wartawan negara-negara berkembang yang disponsori The British Council tahun 1998. Saat tsunami Aceh taun 2004, penulis bekerja untuk organisasi kemanusiaan Amerika Serikat di kota Banda Aceh. Lalu hijrah ke dunia korporasi dengan bekerja di Corporate Communication Departement di PT Freeport Indonesia (2006-2013) serta Head of Corporate Social Responsibility di PT Gajah Tunggal Tbk (April-Desember 2013). Saat ini penulis bekerja sebagai Senior Advisor Share Communication, sebuah perusahaan di bidang komunikasi, berlokasi di Jakarta.

C. Sinopsis Green Card adalah sebuah tanda pengenal layaknya KTP di Indonesia. Untuk mendapatkan kartu hijau ini dikenal cukup susah. Buku ini mencoba menguak sisi lain bagaimana seseorang mendapatkan kartu tersebut dengan berbagai cara. Tokoh utama yang menjadi pokok dari cerita ini adalah Rafli. Rafli adalah seorang pemuda Indonesia yang merantau ke Amerika dengan harapan akan mendapatkan penghidupan yang lebih baik daripada di Indonesia. Dia lulus sarjana dan kemudian dia sempat bekerja di Batam. Pikiran terdekatnya saat itu adalah merantau di Kota Batam, kota yang dibangun untuk memiliki daya saing dengan negeri tetangga Singapura. Wilson, sahabat yang selalu menyemangati Rafli untuk melanglang buana ke negeri yang bisa memberikan perubahan bahkan impian semua orang di dunia, Amerika Serikat. Wilson menceritakan bahwa disana bisa menabung seperti para profesional di

Jakarta meski bekerja di sektor informal namun penghasilan yang ditawarkan begitu menggiurkan. Wilson pun memberikan gambaran kepada Rafli, begitu banyak orang Indonesia yang menjadi pekerja sektor informal dan sukses disana, meski terkadang mereka ilegal alias tidak memiliki identitas. Identitas yang resmi dan diperlukan adalah sebuah Kartu Hijau atau yang dikenal dengan istilah Green Card dan ini adalah akses mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bahkan ijin tinggal. Rafli pun memilih bekerja menjadi Room Steward di sebuah kapal pesiar yakni Holland America Line. Cerita menaklukan Amerika pun dimulai dari dia di Miami, sebuah kota yang memiliki pelabuhan terindah, karena disana banyak berlabuh kapal-kapal pesiar kalangan jet zet. Berbekal baju yang melekat di badan dan tas kecil, akhirnya dia mulai memasuki Miami dan tentu New York City kota tujuannya. Banyak teman sesama ilegal bahkan legal dalam memperoleh kartu hijau, memberikan dukungan. Dayu, sahabat yang semula dipercaya akhirnya membuat Rafli kecewa. Ada banyak rekan-rekan Rafli menambah semangat kehidupan, dikupas cukup seru, diantaranya Rahmad, Wahyu, Adelia, Mbak Yanti, Adrian bahkan Rafli mulai merasakan jatuh cinta kepada Riani dan novel ini juga bercerita bagaimana ia tersiksa karena seorang wanita yang bernama Erina. Karena dia harus menikah pura-pura dengan Eriana agar dia bisa bertahan dan berusaha mendapatkan Green Card. Eriana ternyata hanya memanfaatkan Rafli. Situasi Rafli ilegal imigrant semakin berbahaya karena pendatang ilegal wajib lapor ke pemerintah. Tetapi Rafli tidak menyerah, berbagai usaha dilakukan walaupun uangnya semakin menipis dan rasa rindu dengan keluarganya semakin kuat. Dia tetap bertahan dan berusaha.

D. Nilai Buku Kelebihan : a. Cover dari novel tersebut menarik yaitu menggambarkan kota New York ditambah dengan adanya patung Liberty, membuat pembaca penasaran. b. Isi dari novel tersebut menarik untuk disimak dan memiliki amanat yang bagus. Bahwa ternyata walaupun mereka tinggal di Amerika, tetapi mereka tetap merasa orang Indonesia. Dan isi novel ini mengajarkan kita sebuah perjuangan. c. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang digunakan sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami.

d. Gaya penulis jurnalisnya kental, detail latarnya kuat. Kelemahan : a. Penulis belum mengeksplorasi emosi karakter-karakternya. b. Penggambaran aksi para tokohnya kurang menegangkan. c. Endingnya kurang jelas tetapi dapat membuat pembaca berimajinasi sendiri untuk menebak selanjutnya.

E. Kesimpulan Buku ini layak untuk dibaca untuk remaja dan orang dewasa. Khususnya untuk para remaja, karena buku ini mengajarkan sebuah perjuangan, usaha, dan pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.