Replating Pelat Bottom Kapal Cargo

April 24, 2018 | Author: Agitha Ntu Meilan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pengetahuan tentang replating kapal pada daerah double bottom...

Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang

 Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari pulau – pulau yang memiliki luas daerah perairan lebih besar dari pada luas daratan sehingga sering juga disebut negara maritim !leh karena itu kapal merupakan merupakan alat transportasi utama untuk menghubungkan antara pulau – pulau di Indonesia "apal adalah sarana angkutan laut yang sangat e#ekti# dan e#isien sebagai sarana penghubung antar pulau di Indonesia "apal merupakan alat tran transp spor orta tasi si yang ang di guna gunaka kan n dala dalam m berb berbag agai ai hal hal khus khusus usny nyaa untu untuk  k   perekonomian dan kebutuhan masyarakat di Indonesia $ehingga kapal merupakan sarana yang sangat penting% khususnya di Indonesia Perkem Perkemban bangan gan dunia dunia perkap perkapala alan n maupun maupun dunia dunia mariti maritim m harus harus diimb diimbang angii dengan dengan pening peningkat katan an mutu mutu alat alat transp transport ortasi asi tersebu tersebut t "apal "apal sebagai penghubung utama saat ini% harus diikuti dengan pemeliharaan yang  baik agar kapal dinyatakan layak untuk berlayar berla yar Di galangan dan Dok P& $arana $arana Lautan Lautan Nusant Nusantara% ara% kapal kapal "' ANU()A ANU()AH H PE)$AD PE)$ADA A sedang sedang melakukan pengedokan% oleh karena itu kami melakukan obser*asi se+ara langsung untuk mengetahui proses reparasi khususnya reparasi penggantian  plat ,replating- pada badan kapal tersebut

1.2Rumusan Masalah

)umusan masalah dari latar belakang diatas adalah. a Apa penye penyebab bab di di lakukan lakukannya nya pekerjaa pekerjaan n replating replating plat kapal/ kapal/  b Persiapan apa saja yang harus di lakukan sebelum replating/ + Apa saja tahap tahap 0 tahap tahap yang yang harus diperh diperhati atikan kan sebelum sebelum melak melaksan sanakan akan replating/ d Bagaimana Bagaimana +ara +ara mereplati mereplating ng plat plat pada pada bagian bagian bottom bottom kapal/ kapal/

1

1.3Tujuan

&ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk . a 'engetahui 'engetahui penyebab penyebab dilakukanny dilakukannyaa pekerjaan replating replating pada plat kapal  b 'engetahui persiapan apa saja sebelum pekerjaan replating plat kapal + 'en 'engeta getahu huii taha tahap p – taha tahap p yang ang haru haruss di perh perhat atik ikan an sebe sebelu lum m melaksanakan replating d 'engetahui 'engetahui +ara untuk untuk mereplating mereplating plat plat pada bagian bottom bottom kapal kapal 1.4

Manfaat 'an#aat dari penulisan makalah ini adalah. 0 'emb 'emberi erika kan n peng penget etah ahua uan n kepa kepada da maha mahasi sis1a s1a tent tentan ang g replat replatin ing g pada pada

 bagian bottom kapal 0 'ember 'emberika ikan n penget pengetahu ahuan an kepada kepada pekerja pekerja tentan tentang g prosed prosedur ur pekerja pekerjaan an replating plat yang sesuai dengan aturannya 0 $ebaga $ebagaii inspir inspirasi asi mahasi mahasis1a s1a untuk untuk meme+ahka meme+ahkan n masalah masalah yang ada di lapangan 1.5

Batasan Ma Masalah

Adapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam pengamatan replating pelat bottom pada "' ANU()AH PE)$ADA saat melaksanakan kerja praktek di P& $arana Lautan Nusantara &egal dan re#erensi yang menunjang )eplating plat bottom pada makalah ini hanya men+akup plat bottom yang diatasnya merupakan tanki ballas dan  perhitungan jumlah kelistrikan yang di pakai pada pekerjaan replating tidak  di bahas dalam makalah ini

2

1.3Tujuan

&ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk . a 'engetahui 'engetahui penyebab penyebab dilakukanny dilakukannyaa pekerjaan replating replating pada plat kapal  b 'engetahui persiapan apa saja sebelum pekerjaan replating plat kapal + 'en 'engeta getahu huii taha tahap p – taha tahap p yang ang haru haruss di perh perhat atik ikan an sebe sebelu lum m melaksanakan replating d 'engetahui 'engetahui +ara untuk untuk mereplating mereplating plat plat pada bagian bottom bottom kapal kapal 1.4

Manfaat 'an#aat dari penulisan makalah ini adalah. 0 'emb 'emberi erika kan n peng penget etah ahua uan n kepa kepada da maha mahasi sis1a s1a tent tentan ang g replat replatin ing g pada pada

 bagian bottom kapal 0 'ember 'emberika ikan n penget pengetahu ahuan an kepada kepada pekerja pekerja tentan tentang g prosed prosedur ur pekerja pekerjaan an replating plat yang sesuai dengan aturannya 0 $ebaga $ebagaii inspir inspirasi asi mahasi mahasis1a s1a untuk untuk meme+ahka meme+ahkan n masalah masalah yang ada di lapangan 1.5

Batasan Ma Masalah

Adapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam pengamatan replating pelat bottom pada "' ANU()AH PE)$ADA saat melaksanakan kerja praktek di P& $arana Lautan Nusantara &egal dan re#erensi yang menunjang )eplating plat bottom pada makalah ini hanya men+akup plat bottom yang diatasnya merupakan tanki ballas dan  perhitungan jumlah kelistrikan yang di pakai pada pekerjaan replating tidak  di bahas dalam makalah ini

2

BAB II LANDA$AN &E!)I

2.1.

Perawatan Ba Badan Ka Kapal

Penipisan pada pelat merupakan hal yang sudah se1ajarnya% tetapi hal ini tidak dapat dianggap remeh karena mengingat pengaruh pelat itu sendiri sebagai kekuatan badan kapal $elain itu apabila pelat tipis maka akan ra1an terjadi kebo+oran kebo+oran pada kapal sehingga sehingga akan menyebabkan menyebabkan keru kerusak sakan an muata muatan n pada pada palk palkah ah atau atau bahk bahkan an dapa dapatt meng mengak akib ibatk atkan an tenggelamnya kapal !leh karena itu perlu diadakannya pera1atan dan replating replating pelat pada kapal se+ara berkala setiap kapal kapal docking % sehingga kapal terhindar dari kebo+oran pelat $alah satu proses penting adalah pera1atan pelat khususnya plat yang ter+elup air ,diba1ah garis air- Pada proses pera1atan ini pelat yang ada di kapal dilakukan pembersihan dengan menggunakan berbagai +ara 2ara pertama yang biasa dilakukan adalah dengan penyekrapan 3aitu pember pembersih sihan an pelat pelat dari dari binata binatang ng laut laut dengan dengan pisau pisau skrap skrap Lalu Lalu diadak diadakan an penget pengetoka okan n dengan dengan palu palu untuk untuk menghi menghilan langka gkan n karat karat yang yang menem enempe pel l $ete $etela lah h pros proses es peng penget etok okan an%% dila dilaku kuka kan n wate waterr jet  jet   yaitu  penyemprotan air ta1ar dengan tekanan tinggi ke badan kapal untuk  menghilangkan kadar garam yang melekat pada badan kapal $etelah itu dilak ilaku ukan kan  sand blasting % proses  sand blasting ini ini dila dilaku kuka kan n untu untuk  k  menghi menghilan langka gkan n sisa kotora kotoran n yang yang masih masih melekat melekat serta serta menghi menghilang langkan kan lapi lapisan san +at lama lama karen karenaa akan akan dila dilaku kuka kan n pros proses es peng penge+ e+at atan an Pros Proses es  penge+atan yang telah dilaksanakan belum melindungi pelat kapal% pelat kapal masih harus di lindungi lindungi dengan zinc dengan  zinc anode% anode% #ungsinya adalah untuk  melindungi pelat kapal dari karat terutama pelat kapal yang dile1ati air  dengan arus deras misalnya pada pelat bilga maupun sayap sisi kapal

3

2.2. 2.2.

akt akt!r !r""fakt fakt!r !r Pen# Pen#e$ e$a$ a$ Repl Replat at%n %ng g

4akt 4aktor or – #akt #aktor or perg pergan anti tian an pela pelatt atau atau replating  bukan bukan hanya hanya  penipisan pada pelat% ada beberapa #aktor lain 4aktor0#aktor penyebab diadakanya penggantian pelat (replating) adalah (replating) adalah . a "orosi Pelat kapal yang mengalami korosi% dibagian permukaan pelat akan timbul karat yang lama kelamaan semakin tebal yang membuat  pelat itu semakin menipis "arat ini diakibatkan karena terjadinya  peristi1a reaksi kimia antara air laut yang mengandung garam% dengan udara udara yang yang ada di dalam air maupun maupun udara udara bebas% bebas% serta pelat pelat kapal kapal Pelat kapal akan beroksidasi dengan udara yang ada diair laut maupun udara bebas% sebenarnya proses oksidasi ini membutuhkan 1aktu yang lama% namun karena adanya air laut yang merupakan katalisator yang  baik antara udara bebas dengan pelat maka proses oksidasi ini menjadi lebih +epat% sehingga dengan adanya ini pelat kapal yang terbuat dari  baja akan termakan karat  b De#ormasi Pelat kapal yang mengalami kerusakan akibat adanya gaya dari luar luar%% misal misalny nyaa kapa kapall kand kandas% as% atau atau terta tertabr brak ak karan karang g atau atau derm dermag aga% a% sehingga sehingga pelat kapal mengalami mengalami gaya gaya yang begitu besar sehingga sehingga pelat kapa kapall meng mengal alam amii de#o de#orm rmasi asi atau atau kele keleng ngku kung ngan an Namu Namun n ada ada juga juga  penyebab lain yaitu kelengkungan atau de#ormasi pada kapal karena  pelaksanaan teknik pengerjaan pelat yang tidak sesuai prosedur sehingga mengakibatkan tejadinya pelat de#ormasi + "ebo+oran Pelat yang ter+elup pada air laut yang di tempeli oleh binatang ,tiram dll- dan tumbuhan laut biasanya pelat tersebut terdapat +a+at yang  berbentuk +ekungan0+ekungan ke+il% jika hal ini di biarkan dan tidak  segera di perbaiki maka dalam 1aktu yang panjang bisa menyebabkan kebo+oran pada plat d "eretakan 4

Pelat kapal mengalami keretakan disebabkan antara lain karena kandas% tubrukan% akibat adanya getaran yang kuat yang berasal dari kamar kamar mesin atau putaran putaran  propeler  yang yang biasan biasanya ya terdapa terdapatt di kamar  kamar  mesin esin dan di seki sekita tarr boss propeller  propeller  Biasa Biasany nyaa serin sering g terja terjadi di pada pada sambungan 0 sambungan pengelasan yang berdekatan dengan sumber  getaran getaran Hal ini kapal kapal yang yang mengal mengalami ami tubruk tubrukan an atau atau kandas% kandas% banya banyak  k  terjadi pelat kapal yang robek sehingga bo+or dan harus diganti 2.3.

&ur'e# Penged!kkan

$atu $atu perio periode de masa masa berl berlak aku u kela kelass ,lim ,limaa tahu tahuna nann- "apa "apall haru haruss melakukan 5 kali sur*ey pengedokan yaitu . $ur*ey pengedokan I ,$ur*ey  pengedokan antara- dan $ur*ey pengedokan II ,$ur*ey pengedokan $$-% $ur*ey Pengedokan II merupakan sur*ey pembaruan kelas •

$ur*ey &ahunan 'erupa 'erupakaa kaan n sur*ey sur*ey period periodik ik yang yang dilaksa dilaksanak nakaan aan tiap tiap tahun tahun sesuai tanggal jatuh temponya dengan rentang 1aktu (time window) 6  bulan sebelum dan sesudah jatuh tempo $ur*ey periodik untuk sistem s istem otomasi otomasi7se 7sepert pertii kendal kendalii jauh jauh sepert sepertii halny halnyaa sistem sistem otomas otomasii mesin mesin  penggerak utama



$ur*ey Antara Dapat dilaksanakan bersamaan dangan sur*ey tahunan kedua dan  paling lambat pada sur*ey tahunan ketiga% namun ditambah dengan



item sur*ey seperti . &angki Ballast% Permesinan dan Instalasi Listrik $ur*ey $$ 3aitu sur*ey pembaruan kelas yang dilaksanakan tiap 8 tahun sekali ,setiap berakhirnya masa berlaku $erti#ikat- dan dilaksanakan di atas do+k $ur*ey ini meliputi seluruh badan kapal yang seperti sur*ey  periodik dan sur*ey antara termasuk didalamnya

2.4.

&tandar%sas% Pelat

5

$tandarisasi untuk ketebalan pelat yang harus dilakukan replating sesuai dengan ketentuan B"I ,Biro "lasi#ikasi Indonesia- 59:6 ;ol II $e+ B56 Diba1ah ini adalah +ontoh keausan maksimal yang diperbolehkan klas B"I . : Pelat lambung 0 Pelat alas ,bottom pelat 0 Pelat lajur bilage ,bilga pelating 0 Pelat lajur alas , sheer stroke5 Pelat alas dalam ,tank top0 Pelat tepi ,margin pelat 0 Pelat alas 6 Pelat geladak utama ,main deck 0 Pelat tepi geladak , stringer pelat 0 Pelat geladak antar lubang palkah = Pelat geladak lainnya 8 Dinding sekat

59< 69< 59< 59< 59< 59< 59< 69< 59a1an+ara terhadap pihak galangan dan pihak lain yang  berkompeten terhadap masalah tersebut dan mengajukan pertanyaan kepada pekerja di P& $arana Lautan Nusantara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan makalah dalam penyelesaianya Pada

tahapan

proses

replating

dilakukan

hasil

dari

inter*ie171a1an+ara langsung tentang reparasi plat atau replating

+- 'etode "epustakaan 'emba+a literatur yang memiliki hubungan reparasi lambung kapal dan men+ari tahu apa saja kerusakan% bahan pelat yang digunakan  pada kapal serta apa saja akibat bila kapal tidak melakukan pengedo+kan untuk reparasi 7

Buku literatur diantaranya . 0

Teknik Galangan Kapal dan Dock Jilid I.

0

Teknik Galangan Kapal dan Dock Jilid II.

0

Teknik Konstruksi Kapal Baja.

0

Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1 untuk SMK.

8

BAB I; PE'BAHA$AN )eplating adalah proses pergantian pelat dari pelat lama diganti menjadi  pelat baru Pergantian ini biasanya dilakukan hanya setempat namun tidak  menutup kemungkinan juga replating   ini dilakukan pada : pelat utuh tergantung  pada kerusakannya apakah hanya penipisan pelat% de#ormasi% atau bahkan keretakan dan berlubang Namun untuk pergantian pelat setempat memiliki aturan sendiri 4.1 *en%s Kerusakan Pelat Kul%t Kapal

?enis0jenis "erusakan Pelat% +ara mengetahui% dan +ara penanganannya ,perbaikan atau reparasinya-  N!

?enis "erusakan

2ara 'engetahui

2ara Perbaikan

:

Pengurangan tebal Plat

: ND& – Ultrasoni+ test 5 &est hammer 

6 Pergantian pelat setempat = Pergantian satu lajur  pelat

5

"erusakan sambungan las

: Uji kekedapan 5 Pengamatan langsung

Pembongkaran las ,gouging- dan dilakukan  pengelasan kembali serta dilakukan tes kekedapan dan pengujian

6

)etak permukaan  plat dan +a+at  permukaan

: Uji dengan : Pembuatan alur las dan metode 'inyak   pengelasan pelat dan "apur  5 Dilakukan te+k1eld 5 &est hammer 

=

Lekuk dan gelombang plat

'istar pengukur

: Pelurusan setempat 5 Pemotongan setempat0  perbaikan di bengkel dan pemasangan kembali 6 Penggantian dengan  plat baru

9

4.2 l!w+har Replat%ng Plat B!tt!m

4.3 Pers%apan Replat%ng pada Plat B!tt!m Kapal 10

$ebelum melaksanakan proses replating kapal yang akan dilaksanakan% maka harus mempersiapkan semua kebutuhan untuk proses replating =6: 'aterial Untuk persiapan material ini dibagi 5 ma+am yaitu . : $upply !1ner  Pengertian dari Supply Owner   yaitu bahan atau material seperti pelat%  pro#il% pipa dan lain – lain diba1a atau disediakan oleh pemilik kapal (Owner). $ehingga galangan hanya memberikan jasa untuk proses replating kapal 5 $upply (alangan $edangkan pengertian dari Suplly Galangan yaitu semua kebutuhan  bahan material seperti pelat% pro#il – pro#il% pipa% elektroda las dan lain  – lain disediakan oleh pihak galangan mulai dari persiapan sampai kapal selesai direplating 'aterial yang di pakai pada pekerjaan reparasi plat atau replating  plat bottom adalah plat% dengan spesi#ikasi plat marine tebal :5 mm =65 Peralatan )eplating a- 2rane Crane adalah alat pengangkat dan pemindah material yang  bekerja dengan perinsip kerja tali% crane digunakan untuk  mengangkat dan menurunkan pelat yang berukuran besar ke tempat tujuan agar proses replating lebih mudah dilaksanakan  b- 4orkli#t 4orkli#t adalah suatu alat 7 kendaraan yang menggunakan garpu atau +lamp yang dipasang pada bagian depan kendaraan dan  ber#ungsi untuk mengangkat dan menurunkan atau memindahkan suatu barang yang mempunyai ukuran besar dan berat yang tidak   bisa dipindahkan oleh tenaga manusia dari satu tempat ke tempat lain% misalnya seperti pelat kapal +- &akle &akle di gunakan untuk mengangkat ataupun menahan  beban yang +ukup berat sehingga memudahkan dalam proses 11

 pekerjaan yang berat Pada pekerjaan replating% takle digunakan untuk memindahkan maupun mengangkat plat agar pada posisi yang akan di inginkan% dan juga untuk menahan plat agar tetap pada  posisinya &akle atau kotrek ini memiliki kapasitas maksimum 8 ton d- Dongkrak  Dongkrak di gunakan untuk menahan dan mengangkat  beban yang berat% pada pekerjaan replating dongkrak di gunakan untuk mengangkat plat agar sesuai pada posisinya% sehingga mempermudah dalam memasang stopper7plat L e- Brander potong 7 Alat potong Brander potong merupakan alat yang di gunakan untuk  memotong bahan jenis metal

atau baja dengan +ara pemanasan

hingga kondisi tertentu kemudian di semprotkan dengan oksigen yang bertekanan Alat ini memiliki dua tabung% yakni tabung asitelin dan gas oksigen Bagian yang lain adalah regulator tekanan pada tabung gas% kabel ,selang-% dan No@el #- Alat Las Alat las merupakan alat yang di gunakan untuk mengelas Pada pengelasan replating plat bottom ini menggunakan pengelasan $'A> ,shield metal ar+ 1elding- merupakan pengelasan yang menggunakan busur listrik g- Peralatan Lain. palu ,hammer-% meteran% benang% Plat L% plat U% dll h- 2at Penanda 7 "apur 

=66 $umber Daya 'anusia ,$D'a  Fitter  ,&ukang )akit4itter merupakan seseorang yang melakukan pekerjaan perakitan ataupun penyetelan pada sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan 12

 bahan logam%yang terbuat dari besi% baik baja ataupun karbon steel% ataupun bahan yang terbuat dari almunium dan stainleessteel Disini  proses #itter menga+u pada penge+ekan dan penyetelan untuk proses replating Dari mulai persiapan sampai proses replating selesai  b elder  ,?uru Las"etentuan untuk pekerja yang akan melaksanakan pengelasan replating harus lulus dari uji kuali#ikasi sesuai dengan yang disyaratkan dalam standart serta yang diakui dan disepakati bersama )egistrasi ketrampilan juru las perlu selalu ditingkatkan dan dipertahankan *alidasinya dengan selalu mengisi #ormat keakti#an juru las "ualitas pengelasan sangat tergantung pada ketrampilan welder  ,juru las-% oleh karena itu untuk bidang perkapalan Badan "lasi#ikasi mensyaratkan kuali#ikasi tertentu dari welder   ,juru las-. (alangan 0 galangan kapal bertanggung ja1ab dalam mempekerjakan welder   ,juru las- yang memenuhi syarat dan telah diuji untuk tingkat keterampilan khusus yang diakui Badan "lasi#ikasi ?uru las harus memenuhi uji kuali#ikasi keterampilan 1elder kapal "elas B"I untuk pengelasan baja menga+u pada )ules *olume ;I se+ III0:7DINC89% DIN0EN5C dan terdiri dari beberapa kuali#ikasi 7 kategori yaitu B II "I% B III $ "I% B I; "I dan ) II "I% )III " I dan seterusnya Pelaksanaan Pengelasan . :- Pengelasan dari satu sisi dengan tembusan penuh% las balik pada  posisi lain tidak diperbolehkan 5- Pengelasan dari lapisan pertama ,akar- sampai lapisan akhir  dilaksanakan sesuai dengan posisi pengelasan yang sama 6- Pengelasan ulang pelat uji pada satu sisi pengelasan hanya boleh dilaksanakan dua kali =- Dianjurkan untuk pengelasan lapisan pertama ,akar- menggunakan ka1at las diameter 6%5 mm dan lapisan selanjutnya dengan diameter  =%9 atau 8%9 mm 8- Pengujian pengelasan dengan posisi *ertikal turun harus dengan  persetujuan sur*eyor B"I dan di+atat dalam serti#ikat 1elder

13

+ &ukang Potong Untuk proses replating di butuhkan tukang potong yang  berpengalaman% hal ini di karenakan posisi plat bottom tersebut yang susah untuk memotong se+ara datar% sehingga tukang potong tersebut haru bisa memotong plat di segala posisi 4.4 Penge+ekkan ,penguj%an- plat dan Penandaan

==:

Penge+ekkan ,Pengujian- Plat $ebelum plat kapal dinyatakan untuk di replating% maka dilakukan pekerjaan penge+ekkan pada plat Penge+ekkan dilakukan dengan pengujian pada titik0titik plat yang di +urigai mengalami kerusakan maupun penipisan yang tidak memenuhi standar Di lapangan ,galangan- pengujian biasanya dilakukan dengan test hammer% tes kekedapan dan juga dengan menggunakan U& test (ultrasonic test) : &est hammer  Alat yang di gunakan. Hammer atau Palu uji 2ara kerja hammer test yaitu dengan mendeteksi getaran  bunyi pada saat hammer atau palu di pukulkan ke plat ?ika getaran  bunyi yang di timbulkan oleh plat lebih keras maka plat tersebut sudah tipis% tetapi jika getaran bunyi yang di timbulkan tidak tinggi maka plat tersebut masih bagus atau masih tebal Untuk daerah yang di uji pada test hammer adalah seluruh  badan atau kulit kapal% khususnya plat yang ter+elup ke air seperti  plat bottom% plat lambung bagian ba1ah% plat bilga% dan daerah yang ter+elup air lainnya 5 Ultrasoni+ &est Persiapan sebelum tes ultrasnik. a Alat dan Bahan

14

Alat yang di gunakan dalam pengujian ultrasoni+ test adalah Ultrasoni+ thi+ness $edangkan untuk bahan yang di gunakan menggunakan ;aseline dan bisa juga menggunakan stampad  b Analisa gambar bukaan kulit $ebelum melakukan pengujian% maka pihat penguji melihat bukaan kulit pada saat reparasi sebelumnya Hal ini  bertujuan agar plat yang di uji tidak terlalu banyak Plat yang di uji adalah plat yang paling tipis atau plat yang di +urigai mengalami kerusakkan + Proses pengujian Utrasonik  Pada plat alas (bottom pelat)! keausan maksimal yang di  perbolehkan oleh peraturan klas B"I adalah 59< dari plat a1al ?ika melebihi keausan maksimal tersebut% maka harus dilakukan  penggantian atau replating Untuk lekuk dan gelombang sesuai peraturan klasi#ikasi% masih di ijinkan apaila lekuknya dianggap landau dimana  besarnya lenturan tidak boleh lebih dari 59< jarak gading (Frame spacing)! dan perbandingan besarnya lenturan dengan  panjang lenturan tidak lebih dari :.59 Pengujian ini akan menghasilkan rekomendasi yang  berbeda 0 beda tergantung dengan "lass yang memeriksa kapal tersebut "lass akan memberikan rekomendasi apakah pelat yang mengalami penipisan tersebut harus diganti satu pelat utuh% atau hanya direplating  pada bagian yang tipis saja Namun keputusan replating   tetap pada pihak owner % akan tetapi tetap harus mengikuti rekomendasi dari pihak "lass Pada uji ultrasonic% : lembar pelat akan diuji sebanyak 6 titik yaitu samping kanan% kiri dan tengah% pada kanan dan kiri  jaraknya sebaiknya adalah :99 milimeter setelah kampuh las  Namun pengujian ini juga bisa dilakukan pada daerah yang 15

di+urigai mempunyai ketebalan yang tidak memenuhi syarat $etelah proses U& hasil yang diperoleh dipindah pada gambar   bukaan kulit untuk a+uan do+king berikutnya

/

Pelaksanaan

:

Pembersihan pelat yang akan di test dengan menggunakan gerinda

5

Pemberian lemak ("aselin)  pada pelat yang akan di uji yang telah di gerinda dan dibersihkan

6

$ensor ditempelkan pada plat yang sudah di bersihkan dan di beri *aselin untuk di ukur  ketebalannya

=

$etelah diukur ketebalannya% kemudian pelat diberi tanda dengan menggunakan +at

Keterangan 0am$ar

Ultrasoni+ &est

Penandaan pada pelat dengan +at

16

8

$etelah diukur ketebalannya% kemudian pelat diberi tanda dengan menggunakan +at

Met!de Pr!ses ltras!n%+ Test

==5

Penandaan Pada Plat $etelah proses pengujian pelat% maka langkah selanjutnya yaitu proses penandaan (#arking). Proses marking ini biasanya menggunakan kapur atau +at% penandaan dilakukan pada bagian  pelat lama yang sudah tidak memenuhi standar atau yang akan diganti dengan pelat baru% marking dilakukan sesuai dengan bentuk  dan daerah yang akan direplating Pada pelat baru juga dilakukan  proses marking &ujuannya untuk memudahkan proses replating itu sendiri

4.5 Pem$ers%han d% )aerah Replat%ng

$etelah plat yang akan di replating di tandai% maka daerah tersebut harus  bersih baik bersih dari kotoran maupun bersih dari gas0gas yang berbahaya%  baik dari luar kapal maupun dari dalam kapal "arena plat yang akan di replating ini adalah plat bottom di ba1ah tanki ballas% maka tanki tersebut  juga harus di bersihkan untuk menjaga keamanan dan juga agar bisa di lakukan pekerjaan replating Langkah0langkah pada saat pembersihan pada tanki ballas adalah sebagai berikut. =8:

Buka man hole

17

'an hole merupakan lubang untuk masuknya orang ke dalam tanki maupun ruangan0ruangan yang ada di double bottom $ebelum membuka man hole% maka harus mengetahui ukuran serta bentuknya untuk membukanya $e+ara umum ukuran man hole adalah =99  99 mm% degan diameter mur yaitu 67= in+hi yang  berjumlah antara 59 – 5= butir Alat untuk membuka mur tersebut menggunakan kun+i ring Untuk membuka tidak di permasalahkan jika melepas murnya se+ara tidak beraturan% tetapi jika pada saat menutup man hole lagi maka memasang murnya dengan sistem silang

=85

Pengosongan air pada tanki ballas Untuk mengosongkan tanki pada tanki ballas biasanya menggunakan bottom plug Bottom plug merupakan lubang yang ada di ba1ah tanki selain tanki minyak ?ika akan mengeluarkan air dari tanki maka +ukup membuka bottom plug tersebut &etapi jika pada tanki minyak% maka harus di pompa dan dipindahkan ke tempat  penampungan "arena replating yang di lakukan hanya pada tanki  ballas maka +ukup di lakukan pembukaan pada bottom plug saja% tanpa adanya pemompaan dari luar kapal &etapi jika pada tanki ballas yang sudah terkontaminasi oleh minyak maka air dan minyak harus di  pisahkan dengan +ara memompa air dengan pompa dan di alirkan ke oil trap atau oil kaeser



membuka bottom plug. a Alat yang di gunakan adalah. kun+i L% besi battle% hammer ,palu b Langkah0langkah membuka bottom plug.

18

0

Bongkar semen pada bottom plug menggunakan besi battle dan hammer

0

lepas drat bottom plug dengan menggunakan kun+i L gambar =: Bottom plug $etelah bottom plug di buka% maka tunggu sampai air dalam

tanki tersebut habis% kemudian tinggal membersihkan sisa0sisa yang ada di dalamnya



Pompa ballas ,ballas pumpPompa ballas merupakan pompa yang di gunakan untuk  memompa air dari laut ke tanki ballas% dan air dari tanki ballas ke laut Pompa ballas biasanya terletak di ruang pompa ataupun pada ruang mesin $ehingga untuk membuang air pada tanki ballas bisa menggunakan pompa ballas



Oil kaeser  !il kaeser adalah alat untuk memisahkan air dan minyak

2airan ini dapat di pisahkan karena perbedaan massa jenis yang  berbeda diantara #luida tersebut Langkah kerja oil kaeser pada tanki ballas yang sudah terkontaminasi minyak adalah sebagai berikut.

19

: Air di pompa dari tanki ballas menuju tabung atau +hamber yang mele1ati plat0plat pemisah agar lumpur tidak ikut masuk ke ruang oil kaeser 5 $etelah melalui tabung pemisah pertama% maka minyak akan di saring kembali oleh #ilter 6 Air yang memiliki masa jenis lebih berat ,air murni. :999 kg7+m5% air laut. :958 kg7+m5- dari pada minyak akan mele1ati #ilter yang di bantu oleh tekanan dari pompa = 'inyak akan terus di permukaan karena masa jenis minyak yang lebih ke+il ,C8 kg7+m5 – =6 kg7+m5- daripada air% dan minyak  tersebut akan mele1ati pipa yang ada di permukaan untuk di tampung dan di olah 8 Air yang telah mele1ati #ilter maka langsung terbuang Air tersebut sudah bebas dari minyak sehingga bisa langsung di buang

20

(ambar =5 Proses pemisahan minyak dan air  =86

'emasang dan 'enyalakan blo1er Blo1er gunanya untuk memberikan udara segar ke tanki Prinsip kerja ini seperti *entilasi atau seperti kipas angin Dalam tanki terdapat dua lubang man hole% dimana pada saat akan di blo1er maka lubang tersebut harus di buka semua% sehingga udara yang masuk bisa menjadi sirkulasi di dalamnya

21

Pada umumnya proses blo1er sebelum orang di ijinkan masuk  ke dalam tanki% maka blo1er di hidupkan minimal selama dua jam $etelah itu baru orang boleh masuk melalui sekitar blo1er Pada saat orang masuk tanki blo1er harus tetap hidup sampai pekerjaan

di

dalam tanki tersebut selesai Hal ini bertujuan untuk menjaga udara yang ada di dalam tanki agar tidak pengap dan berbahaya $ehingga lebih aman dalam melakukan pekerjaan tersebut =8=

Pembersihan manual di tanki oleh +leaning ser*i+e $etelah blo1er di hidupkan selama minimal 5 jam% maka  pekerja masuk ke dalam tanki untuk membersihkan kotoran0kotoran seperti lumpur dan sebagainya se+ara manual Pada hal ini blo1er  harus tetap hidup sampai pekerjaan di tanki selesai Alat yang di gunakan untuk pembersihan manual adalah. ember% s+rup% s+rup karet% dan pembersih lain seperti gabus% spons% karung% ataupun kain Pembersihan

dilakukan

menggunakan

manual%

yaitu

membersihkan lumpur dengan menggunakan s+rup dan ember "emudian di angkat untuk di buang ke luar kapal ?ika pada lumpur  tersebut terdapat +ampuran minyak% maka sisa0sisa yang masih menempel pada plat tersebut di bersihkan dengan menggunakan busa ataupun spons% sehingga minyak yang menempel pada plat dapat terserap langung oleh busa ,spons- tersebut =88

Pengujian 4ree (as Pada &anki $etelah di adakan pembersihan lumpur dan kotoran lain pada tanki tersebut% maka di lakukan pengujian pada tanki apakah masih ada gas yang berbahaya ataupun sudah bebas dari gas Pengujian dilakukan ketika orang yang di dalam tanki sudah keluar $etelah orang keluar  dari tanki% maka blo1er di matikan dan tunggu beberapa menit% setelah itu baru dilakukan pengujian

22

Pengujian untuk mengetahui apakah tanki tersebut sudah bebas dari gas yang berbahaya adalah dengan menggunakan alat multi gas indi+ator 2aranya adaslah sebagai berikut. a- $ensor pada ujung multi gas dete+tor dimasukkan ke dalam tanki  b- Nyalakan atau tekan tombol !N pada alat multi gas dete+tor 

+- Atur gas apa saja yang akan di deteksi pada tombol pengaturan d- Lihat presentase kandungan gas dalam tanki le1at layar monitor   pada multi gas dete+tor (ambar =5 'ulti gas dete+tor 

23

&able : kondisi gas pada multi gas dete+tor ?ika hasil pengujian tersebut masih mengandung gas berbahaya yang tinggi% maka akan di lakukan pemblo1eran lagi kurang lebih 5  jam $etelah itu di laksanakan pengujian lagi Pengujian ini dilakukan untuk menjaga keamanan pada saat  pekerjaan selanjutnya% khususnya pada proses pemotongan plat lama  pada daerah tanki &anki yang akan di lakukan pekerjaan selanjutnya harus memiliki ijin ataupun serti#ikat keamanan dari klas% penga1as% !$ kapal% dan  juga bagian "eselamatan &anpa adanya ijin tersebut% maka tanki tidak  di porbolehkan untuk di laksanakan pekerjaan +utting ,pemotongan- $etelah tanki dinyatakan bersih% maka proses replating bisa dilanjutkan% yaitu pada proses pemotongan plat lama tersebut 4. Pem!t!ngan ,+utt%ng-

24

Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan proses Pemotongan (cutting) yaitu dengan menggunakan Blender Potong Brander potong terdiri dari 5 bagian% yakni tabung gas% dan blander potong Berikut gambar dan  bagian0bagiannya. (ambar =6 Brender potong "eterangan. : 5 6 =

Hubungan pipa masuk gas oksigen Hubungan pipa masuk gas asetilin 1 1 "atup tabung gas asetilin 1 2 "atup oksigen sebelum pemanasan 1 2

8

"atup gas oksigen alat potong

  C  :9 :: :5

Pegangan tangan Pipa sebelum pemanasan Pipa oksigen pemotong 'ur belakang Pu+uk alat potong &abung gas asitelin &abung gas oksigen

&able 5 No@@le untuk jenis ketebalan plat

25

$pesi#ikasi alat potong atau brander potong untuk pemotongan  plat :5 mm adalah dengan lobang oksigen 9% mm% tekanan gas asitelin 9%:8 kg7+m% gas oksigen 5%8 kg7+m% dengan ke+epatan potong =99 mm7jam Untuk kabel atau selang oksigen dengan panjang 89 m dan diameter 89 mm Untuk penggunaan no@@le pada brender potong% maka  perlakuan dari ketebalan tiap0tiap plat memiliki ukuran peggunaan no@el yang berbeda0beda •



"etebalan pelat F :9 mm% maka jarak no@@le adalah 6 mm "etebalan pelat :9 – 58 mm% maka jarak no@@le adalah 8 mm



"etebalan pelat 58 – 89 mm% maka jarak no@@le adalah  mm



"etebalan pelat 89 – :99 mm% maka jarak no@@le adalah C mm



"etebalan pelat G :99 mm% maka jarak no@@le adalah :9 mm  Namun

pada

kenyataannya%

di

lapangan

untuk proses

 pemotongan tidak begitu peduli dengan ketentuan yang ada "arena  proses pekerjaan ini di lakukan se+ara manual% maka jarak maupun ukuran yang di tentukan oleh tukang potong merupakan ukuran yang di perkirakan sendiri : Langkah0langkah penyetelan brander potong untuk pemotongan  plat kapal a Buka katup tabung gas asitelin sekitar  putaran% dan buka katup gas oksigen sekitar  0 : putaran  b Buka katup pada regulator gas asitelin sebesar 9%:8 kg7m5% dan buka katup pada regulator oksigen sebesar 5%8 kg7+m5 + Buka katup gas asitelin pada brander kira0kira  putaran d Nyalakan mon+ong no@@el tersebut dengan lighter% dan atur  apinya hingga api tidak berjelaga dan tidak terlalu besar  e 'embuka kran oksigen sedikit demi sedikit sampai api mendesis

26

# Panaskan plat atau area yang akan di potong hingga ber1arna merah kekuningan% sebelumnya atur dulu jarak benda kerja dengan no@@le yaitu sekitar 80:9 mm g $etelah plat ber1arna merah kekuningan lalu buka kran gas oksigen untuk memberikan tekanan pada plat tersebut ,seperti menembakkannya- h Arahkan no@@le ke arah pemotongan% gerakkan no@@le dengan ke+epatan yang stabil ,tidak terlalu +epat dan tidak  terlalu lambat=:

'a+am0ma+am kerusakan plat yang di potong Plat kapal yang sudah tidak standar atau mengalami kerusakan harus dilakukan pekerjaan replating $alah satu tahap replating adalah di lakukan pemotongan khususnya pemotongan  pada plat lama yang sudah tidak standar atau rusak Untuk jenis kerusakan plat yang sudah tidak standar pada plat  bottom di ba1ah tanki ballas yaitu. a Plat yang sudah mengalami penipisan sebanyak 59< dari plat a1al  b &erjadi retak ataupun kebo+oran akibat benturan seperti kandas + &erjadi legokan ataupun lengkungan yang kedalamannya lebih dari 59 < dari jarak gading

=5

'arking plat lama $etelah mengetahui kerusakan yang terdapat pada plat  bottom% maka plat lama tersebut akan di tandai atau di marking Penandaan disini adalah penandaan pada plat yang akan di potong Penandaan dilakukan menggunakan benang nilon dan kapur 2ara menandai plat menggunakan benang dan kapur a Benang di olesi dengan kapur   b Benang di arahkan ke daerah yang akan di potong untuk  membuat garis potongan + Benang di jepretkan kearah plat yang akan di potong Benang yang di jepretkan tadi akan menjadi garis lurus yang di

gunakan untuk

tanda pemotongan pada

plat

tersebut

Pemotongan di bagi menjadi 5 bagian% yakni pemotongan pelat lama dan pemotongan pelat baru

27

=6

Pemotongan pelat lama $etelah proses marking pada pelat yang berlubang atau tidak  memenuhi standart ketentuan% kemudian dilaksanakan proses +utting dan akan diganti dengan pelat yang baru 'arking menggunakan benang yang di olesi kapur kemudian di hentakkan ke plat agar menjadi garis yang lurus% sehingga menjadi alur   pemotongan Langkah a1al adalah penentuan lebar replating pada  pelat bottom Penentuan lebar replating   ini berdasarkan pada

 bagian pelat yang tipis Untuk menentukan bagian plat yang akan di ganti di tentukan oleh ren+ana dari bukaan kulit dan setelah  pengujian tersebut $etelah ditentukan lebar replatingnya  maka dilakukan pemotongan pada pelat yang lama Untuk pemotongan  pelat lama mempunyai ketentuan antara lain tidak boleh kurang dari dua jarak gading dan pemotongan sisi memanjang pelat kulit lama tidak boleh kurang dari  jarak gading atau sekitar 699 mm dari gading% seperti pada gambar di ba1ah ini . (ambar == ?arak 'inimal )eplating dari (ading 'etode untuk pemotongan pelat lama% pertama pelat akan dipotong adalah sebelah kanan gading lalu sebelah kirinya dan yang terakhir adalah  pelat yang menempel pada gading &ujuan pemotongan tersebut adalah untuk mempertahankan ukuran gading sehingga ukuran gading tidak berubah ketika dilaksanakan replating namun ketika pemotongan tidak melalui kampuh las maka  pemotongan pada ujungnya diberi )adius 4ungsinya adalah untuk  menghindari pelat retak karena de#ormasi akibat pengelasan 28

(ambar =8 Langkah Pemotongan Pelat 2ara memotong pelat yang menempel pada gading adalah . :

Pemotongan dari sebelah kanan gading dengan arah serong 9 o

5

Pemotongan dari arah sebaliknya sebelah kiri dengan serong 9 o

6

Pemotongan sisa pelat yang menempel pada gading dengan arah hori@ontal 'etode pemotongan plat lama N

Pelaksanaan

Keterangan Gambar

O 1

2

3

Menyalakan api pemanasan aal sampai titik bakar !sekitar 900"#$ Kem%&ian 'ksigen m%rni bertekanan tinggi &iti%pkan langs%ng pa&a p%sat !tenga() tenga($ api pre(eating ke l'gam in&%k sampai men*air+

4

Memisa(kan 'ksi&a besi (asil pembakaran yang &iseb%t slag !terak$+

5

Penent%an lebar

Ket , 1+ 2+ 3+ 4+ 5+

-lan&er p't'ng .ab%ng Oksigen .ab%ng /lpii elang /lpii elang Oksigen

29

6

7

8

9

replating ber&asarkan pa&a bagian pelat yang tipis+ Pem't'ngan pelat lama ti&ak b'le( k%rang &ari 2 arak ga&ing+ Pem't'ngan sisi memanang pelat lama ti&ak b'le( k%rang &ari  arak ga&ing ata% sekitar 300 mm &ari ga&ing+

Ketent%an pem't'nagan pelat lama

Pem't'ngan &ari sebela( kanan ga&ing &engan ara( ser'ng 60'+ Kem%&ian pem't'ngan &ari sebela( kiri &engan ara( ser'ng 60'+ Pem't'ngan sisa pelat yang menempel pa&a ga&ing &engan ara( ('ri'ntal+

==

#ara pem't'ngan pelat lama yang menempel pa&a ga&ing yang bert%%an %nt%k memperta(ankan bent%k ga&ing terseb%t+

Pengukuran dan Pengemalan $etelah plat lama tersebut di potong% maka bagian plat lama yang di potong tersebut dijadikan untuk ukuran dalam membuat  plat baru ?ika bagian plat tersebut berbentuk datar atau bidang maka +ukup di lakukan pengukuran dengan meteran% dan langsung di aplikasikan ke plat baru &etapi jika plat tersebut memiliki kelengkungan% maka di  buatkan mal yang terbuat dari beton no@er ataupun plat tipis Untuk  membuat mal +aranya sebagai berikut. a Plat tipis di potong sesuai ukuran yang di perlukan

30

 b 'al di las +antum atau di las titik pada bagian atas% ba1ah% kanan% dan kiri pada bagian plat bottom yang sudah di potong + 'al di pukul0pukul sampai mal membentuk kelengkungan yang di ren+anakan d 'al di pasang stopper agar tidak berubah ataupun bergeser  e Lepas mal dengan memukul pada bagian yang di las +atum tersebut # 'al di aplikasikan ke plat baru g Plat baru di buat sesuai dengan mal tersebut% jika ada =8

lengkungan% maka di lakukan pembendingan pada plat te rsebut Pemotongan pelat baru Hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan pelat baru yang akan menjadi ganti dari pelat lama 2ara yang umum dilakukan digalangan yaitu. : 'elakukan pengukuran langsung pada bagian yang sudah di  potong ,pengukuran dari lokasi plat lama di potong5 Data hasil pengukuran tersebut di aplikasikan langsung pada plat  baru tersebut 6 "emudian dilakukan penandaan pada plat tersebut% yaitu dengan menggunakan benang nilon yang di beri kapur = Plat yang sudah di tandai% maka plat di potong dan di bentuk  sesuai hasil penandaan tersebut% dan di beri serong untuk kampuh las sekitar 699 ,di be*el terlebih dahulu- 2ara pengaplikasian mal ke dalam plat baru : 'al di ukur ke plat baru dan di tandai menggunakan kapur  5 Plat baru di potong sesuai dengan mal tersebut 6 Untuk melengkungkan% plat baru di ba1a ke mesin bending Untuk menaikkan plat ke meja bending menggunakan takle yang berkapasitas 8 ton = Plat di bending ,di pres- sampai sama dengan mal tersebut

31

$etelah membentuk seperti yang di inginkan% maka plat tersebut di beri be*el kurang lebih 699 ,di beri kampuh las biasanya berbentuk ; ?oin plat akan membentuk be*el sekitar 9 o  – 9o 4. Pemasangan ,f%t up$etelah proses

pemotongan

selanjutnya

dilaksanakan

proses

 pemasangan pelat baru

=:

Pengambilan plat baru ke lokasi replating Plat baru yang di potong dan di bentuk sesuai dengan plat yang di replating maka plat di ba1a dari bengkel menuju lokasi dimana kapal melakukan replating Untuk memba1a plat ke lokasi replating%  biasanya plat di angkut menggunakan #orkli#t ?ika plat baru ada di sekitar kapal maka bisa juga menggunakan +rane dan memindahkan di dekat daerah replating $ebelum menggunakan +rane% maka plat harus di beri plat mata untuk mengaitkan plat dengan +rane sehingga aman untuk di pindahkan

=5

'arking plat baru dan plat lama $etelah plat sudah di tempat replating maka plat baru dan plat lama di marking% yaitu plat di beri be*el untuk kampuh pengelasan plat tersebut Alat yang di gunakan untuk membuat be*el yaituJ brender   potong% gerinda tangan% dan sikat baja Be*el yang baik adalah be*el dengan sudut 69 o 2ara membuat be*el adalah sebagai berikut. a Ujung0ujung plat baru di potong dengan sudut sekitar 69 o  pemberian be*el pada plat di arahkan ke dalam kapal  b $etelah di lakukan pemotongan maka ujung be*el yang kurang rata diratakan dengan gerinda tangan sampai permukaan be*el tersebut rata

32

+ $etelah di ratakan% maka be*el tersebut di bersihkan dengan sikat  baja agar kotoran0kotoran yang menempel hilang (ambar = Be*el untuk kampuh las =6 Pemasangan plat baru a Plat baru dan plat dari dalam kapal di beri plat mata untuk pengait takle &akle yang di gunakan untuk proses pemasangan plat yaitu takle yang memiliki daya angkut sekitar 8 ton  b Plat baru di tarik dari dalam kapal menggunakan takle + $etelah plat baru sudah naik dan memposisikan pada plat lama% maka bagian plat yang belum memposisikan pada plat lama di dongkrak ke atas hingga posisinya benar0 benar pas dengan plat lama tersebut Dongkrak yang di gunakan adalah dongkrak dengan kapasitas  beban 69 –  89 ton

(ambar = Penyanggaan pelat bottom menggunakan dongkrak  ==

Pemasangan stopper  $etalah plat sudah dalam posisinya% maka plat baru di beri

stopper &ujuannya adalah agar plat baru yang sudah pada posisinya tidak bergeser $topper biasanya menggunakan plat L dan plat U ,paju- Plat L di gunakan untuk penahan plat baru% sedangkan plat U di gunakan untuk meyamakan atau mengepreskan plat lama dengan plat

33

 baru Plat U atau paju di buat dengan plat yang tebal seperti segitiga yang ujungnya run+ing dan tipis Langkah0langkah memasang stopper ,memasang plat L dan Plat U atau paju . a Plat L bagian yang pendek di pasang di plat lama dan di las +antum% sedangkan bagian yang lebih panjang di buat penampang untuk plat baru  b Plat U di selipkan ke dalam plat L dan di ketok sampai plat baru sama kedudukannya dengan plat lama (ambar =C Paju untuk meratakan sisi pelat baru dan lama

Ditinjau dari ilmu mekanika% pelat bottom yang dipasang pada tiap 0 tiap gading% kita anggap suatu blok yang terjepit pada tiap 0 tiap ujungnya ?adi momen yang terbesar adalah ditengah antara gading $edangkan pada =  jarak gading momennya adalah nol &idak diperkenankan pula pelat 0 pelat yang akan direplating berbentuk run+ing atau tajam "arena untuk  menghindari terjadinya keretakan atau de#ormasi pada bagian sudut – sudut  pelat dalam proses pengelasan% maka biasanya pelat diberi )adius ($) pada tiap sudut pelat  Namun apabila proses replating terdapat pada posisi lajur nat% maka tidak diberi radius% namun pada 1aktu pengelasan kampuh las harus lebih  panjang dari ukuran pelat tersebut kira–kira 8 s7d :9 +m $etelah semua proses #it up selesai% maka di adakan proses pengelasan  pada plat baru dan plat lama 4. Pengelasan ,weld%ng-

34

$etelah proses marking% +utting dan #it up semua selesai dilakukan maka proses selanjutnya yaitu proses penyambungan pelat lama dan plat baru dengan +ara pengelasan ,1elding- Untuk proses 1elding biasanya galangan0galangan di Indonesia menggunakan pengelasan $'A>

$'A> ( Shield #etal %rc elding ) Pengelasan ini menggunakan ele+troda batangan yang juga ber#ungsi sebagai shielding (pelindung). $hield ini berasal dari komposisi elektroda #lu +oating

4ungsi

dari

pelindung

ini

adalah

untuk

men+egah

>eld

terkontaminasi dengan udara luarElektroda pada $'A> bisa dioperasikan  pada arus A2% D2EP% dan D2EN Pengelasan ini bisa digunakan untuk semua posisi% dan bisa digunakan untuk ketebalan pelat yang berma+am0ma+amNamun tidak e#ekti# apabila digunakan untuk penyambungan yang relati# panjang% selain itu juga harus ada  perlakuan khusus apabila elektrodanya menggunakan lo1 hidrogen Elektroda lo1 hidrogen harus diopen terlebih dahulu sebelum digunakan =C:

Persiapan sebelum melakukan pengelasan $ebelum melakukan pekerjaan pengelasan% maka harus di lakukan persiapan% baik se+ara alat dan bahannya% maupun se+ara teknisnya 'elakukan pekerjaan las juga harus memperhatikan keselamatan

dalam

bekerja

sehingga

memperke+il

terjadinya

ke+elakaan kerja Berikut persiapan0persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengelasan ,pekerjaan las- a. &eknik yang di gunakan &eknik yang di gunakan untuk pengelasan sambungan menggunakan teknik las $'A>% di galangan0galangan Indonesia teknik las $'A> merupakan teknik yang sering di gunakan% alasannya adalah karena pengelasan ini dapat di gunakan untuk  35

semua posisi las dan juga bisa di gunakan untuk mengelas plat dengan ketebalan yang berma+am0ma+am% serta harga alatnya juga relati*e lebih murah daripada dengan teknik pengelasan yang lain  Namun untuk pengelasan $'A> memiliki kelemahan% yakni tidak  e#ekti# untuk penyambungan plat yang +ukup panjang dan elektrodanya juga harus di tangani se+ara khusus apabila untuk  menjaga

elektrodanya

?ika

elektrodanya

lembab

maka

elektrodanya harus di o*en agar elektrodanya tidak lembab lagi% karena elektroda yang lembab dapat menyebabkan +a+at pada hasil  pengelasan b. Alat dan bahan yang di gunakan Alat yang di gunakan untuk pengelasan dengan teknik  $'A> adalah. mesin las% kabel elektroda% kabel las% dan stang  penjepit elektroda $edangkan untuk bahan kerja yang di gunakan adalah elektroda "arena yang di bahas adalah replating pada plat  bottom dengan ketebalan plat adalah :5mm% maka spesi#ikasi dan  persiapan alat tersebut adalah. 0

'esin Las. panjang kabel =9089 m% diameter kabel 909 mm% daya mesin las 559 *olt untuk arus A27D2 dan 6C9 *olt untuk  Arus A2% amper las datar sekitar 599 A% untuk o*er head. :890 :C9 A

0

Bahan kerja. elektroda merek E$AB% type E 9:6% diameter = mm% klas B"I

0

"a1at gouging yang di gunakan adalah ka1at dengan diameter  = mm% dengan daya =99 A jika ka1at gouging habis maka bisa menggunakan ka1at las dengan ukuran yang sama tetapi besar  ampernya adalah K =99 A

c. &ukang las ,welder) &ukang las yang di gunakan adalah tukang las yang sudah memiliki serti#ikat dan pengalaman dalam pengelasan Dalam 36

replating bottom kapal% tukang las yang di gunakan adalah tukang las yang bisa melakukan pengelasan o*er head "arena  pengelasan pada plat bottom di pastikan akan melakukan  pengelasan o*er head

d. $a#ety atau keselamatan dalam bekerja $ebelum

melakukan

pengelasan

juga

harus

memperhatikan keselamatan dan keamanan pada saat melakukan  pekerjaan las Hal ini bertujuan untuk mengurangi ke+elakaan saat bekerja "hususnya pada saat pekerjaan las yang di lakukan se+ara o*er head% maka harus lebih siap dan hati0hati "arena  bahan +air panas terus berjatuhan akibat proses pengelasan Persiapan sa#ety antara lain. 0

'emakai APD ,alat pelindung diri- seperti. topeng las% baju  pelindung% masker% sepatu sa#ety% dan sarung tangan las

0

'enge+ek kondisi sekitar apakah memungkinkan untuk  melakukan pengelasan atau tidak

0

'enge+ek kondisi kabel elektroda% dan menge+ek mesin las tersebut

=C5

&eknis sebelum melakukan pengelasan Pengelasan yang dilaksanakan diatas do+k kapal dengan arus  bolak–balik ini ada dua arus yang harus diperhatikan yaitu arus listrik ,- dan ,0-% arus yang dihasilkan oleh tra*o las (pesawat  las)yaitu arus listrik ,- dan untuk arus ,0- yaitu biasanya disalurkan ke badan kapal melalui pelat yang ditanam pada ba1ah  pondasi do+k kapal (arde). $edangkan untuk arus negati*e ,- di sambungkan pada kabel elektroda dan stang jepit elektroda untuk  melakukan pengelasan

=C6

Pengelasan dari dalam kapal 37

Dalam proses pengelasan agar tidak terjadi kelengkungan 0 kelengkungan atau perubahan bentuk pada pelaksanaan proses  pengelasan yang tidak diharapkan% pekerjaan pengelasan pelat  bottom dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut . :

Pengelasan pelat terlebih dahulu dilakukan dibagian gading  – gading 7 1rang 0 1rang $ebelum mengelas% nat yang mele1ati gading atau 1rang01rang maka 1rang harus di  buat s+allop yang berbentuk setengah lingkaran dengan  jari0jari 69mm s+allop di gunakan untuk jalan pengelasan  pada saat mele1ati gading atau 1rang01rang &etapi jika nat mengenai sekat% maka sekat di berikan small se+allop Bentuk small s+allop dengan s+allop sama% bedanya jika small s+allop memiliki jari0jari lubang

:8mm  setelah

 pengelasan yang mele1ati sekat selesai maka small s+allop 5

akan di tutup kembali dengan las0lasan Be*el pada plat di posisikan di dalam kapal% tujuannya agar   proses pengelasan lebih mudah dan juga proses gouging di luar kapal lebih mudah sehingga dapat meminimalisir 

6

terjadinya +a+at las dan de#ormasi Pengelasan untuk bagian memutar pelat% dilakukan dari tengah ke samping kanan dan dari tengah ke samping kiri% demikian juga untuk sisi pelat yang berada pada bagian  ba1ah ,luar kapal- Pengelasan ini bertujuan agar panas

=

tidak berpusat pada satu titik atau tengah pelat yang di las Pengelasan dari dalam kapal di las penuh% dengan tonjolan las sampai :05 mm pengelasan pada daerah datar  menggunakan amper kurang lebih 599 A dan sudut

8

 pengelasannya adalah =8o  $etiap selesai melakukan pengelasan% maka hasil las0lasan tersebut harus di bersihkan dari terak0teraknya% kemudian di lihat hasilnya dari segi *isualnya% jika terjadi +a+at maka dilakukan penanggulangannya sesuai +a+at tersebut

=C=

Pengelasan dari luar kapal

38

Pengelasan dari luar kapal merupakan tahap akhir dari  proses penyambungan $etelah pengelasan dari dalam selesai maka di lakukan pengelasan dari luar kapal Langkah0langkah dalam mengelas dari luar kapal pada plat bottom adalah sebagai berikut. : ?alur las dari luar di gouging terlebih dahulu% bertujuan untuk  membersihkan terak0terak yang diakibatkan oleh las0lasan dari dalam tersebut (ouging merupakan pembersihan kotoran0 kotoran dari hasil pengelasan 5 (erinda hasil gouging tersebut hingga bersih% tujan untuk  menghidari +a+at pada hasil pengelasan Penggerindaan menggunakan gerinda tangan 6 Pengelasan untuk o*er head dari luar yaitu dari depan ke  belakang 'engelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada  bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 8M 0 59M terhadap garis *ertikal dan 8M 0 C8M terhadap benda kerja = $ambungan dari luar kapal di las penuh dengan tonjolan las kurang lebih 5 mm% dengan daya mesin las sekitar :89 – :C9 A 8 $etelah melakukan pengelasan% hasil las0lasan harus di  bersihkan dari terak0teraknya menggunakan hammer% sehingga hasil lasan yang sebenarnya dapat terlihat dari segi *isualnya ?ika terjadi +a+at maka akan di lakukan perbaikan terhadap +a+at tersebut  $etelah pengelasan selesai% maka akan di lakukan pegujian terhadap hasil pengelasan tersebut 4. Penguj%an 6as%l Pengelasan

Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada keterampilan juru las "erusakan hasil las baik dipermukaan maupun dibagian dalam sulit dideteksi dengan metode pengujian sederhana $elain itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh badan material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan +epat bahkan mungkin bisa menyebabkan ke#atalan yang serius pada saat kapal 39

mulai dioprasikan Untuk men+egah hal 0 hal yang tidak diinginkan maka dilakukanlah  proses pengujian dan pemeriksaan dibagian daerah 0 daerah las Pemeriksaan dan pengujian hasil pengelasan yang biasa dilakukan salah satunya adalah. =: Pengujian metode hoose test Alat yang di gunakan. pompa air% no@@le = mm% palu 2ara kerja pengujian. 2ara kerja dari pengujian dengan metode hoose test yaitu dengan +ara menyemprotkan air dengan no@@le tepat pada kampuh las0 lasan dengan tekanan yang tinggi sekitar 8 kg7+m5 – :58 kg7+m5  No@@le yang di gunakan berdiameter sekitar = mm Penyemprotan di lakukan dari luar kapal dengan jarak sekitar : meter dari benda kerja Dari dalam kapal% hasil las0lasan yang sedang di semprotkan di ketok0 ketok menggunakan palu ?ika terjadi rembesan pada alas0lasan% maka las0lasan tersebut harus di perbaiki lagi Air yang di gunakan untuk   pengujian adalah air ta1ar% karena jika menggunakan air laut% maka akan memper+epat laju korosi pad alas0lasan tersebut N

Pelaksanaan

Keteranagn Gambar

O 1

Menyempr'tkan air pa&a &ibagian l%ar pelat tepat pa&a kamp%( las &engan tekanan yang tinggi sekitar 75 kg*m2 sampai 125 kg*m2+ engan  arak k%rang lebi( 1 meter &ari kamp%(+

2

3

(ambar proses penge+ekan dengan +ara an pa&a bagian mennyemprotkan air betekanan tinggi ke daerah &alam pelat kampuh las lamb%ng sese'rang mem%k%l  m%k%lkan pal% tepat pa&a 40

kamp%( las yang &isempr't air+ pabila tera&i rembesan air maka pengelasan ini &inyatakan b'*'r se(ingga (ar%s &iperbaiki &engan pengelasan %lang+

=5

Pengujian metode kapur dan solar  Alat dan bahan yang di gunakan untuk pengujian metode kapur dan solar adalah. kuas% kapur% dan solar  2ara kerja pengujian. Bagian kampuh las dari luar kapal di olesi dengan kapur% kemudian dari dalam kapal% kampuh lasnya di olesi dengan solar "emudian di tunggu beberapa saat "emudian dari luar kapal pada las0lasan yang di beri kapur di amati ?ika kapur tersebut tetap kering dan masih ber1arna putih maka hasil las0lasannya sudah baik% tetapi jika terdapat rembesan solar   pada kapur maka las0lasannya harus di perbaiki ?ika hasilnya retak pad alas0lasan% maka perlu di gouging kemudian di grenda setelah itu dilakukan pengelasan ulang sesuai dengan prosedur pengelasan  N! :

Pelaksanaan

"eterangan (ambar 

$epanjang hasil lasan pada bagian luar diolesi dengan kapur

5 $epanjang hasil lasan bagian dalam diolesi dengan solar 6

=

$etelah ditunggu  beberapa saat jika kapur tetap kering dan ber1arna putih%  berarti hasil lasan  baik

Gambar pr'ses penge*ekan (asil lasan &engan mengg%nakan kap%r &an s'lar

&etapi jika kapur 41

terdapat ber+ak0  ber+ak solar% berarti hasil lasan terdapat retak7penetrasinya kurang baik 8

=6

?ika terjadi hal yang demikian maka hasil lasan harus digouging dan dilakukan  pengelasan kembali

Pengujian metode hidroli+ test Alat untuk melakukan test hidroli+ adalah pompa air Langkah kerja test hidrolik adalah. : &anki yang akan di uji harus kedap dengan +ara menutup man hole 2ara menutup man hole% pada +o*er man hole di pasang pada bolt atau baut% setelah itu nut atau mur di pasang dengan +ara silang Alat untuk menge+angkan mur dengan menggunakan kun+i ring  in+hi% karena ukuran dari mur pada manhole memiliki diameter  luar  in+hi 5 Pipa udara pada tanki tersebut di biarkan terbuka sebagai masuknya udara agar tanki memiliki tekanan 6 Air di masukkan le1at pipa sounding dengan menggunakan pompa air &unggu hingga air meluap sampai pipa udara beberapa saat = 'atikan pompa air dan lihat hasil pengelasan dari luar kapal tersebut 8 Hasil uji dapat di lihat dari kampuh las yang ada di luar kapal ?ika ada +airan yang menetes pada kampuh las tersebut maka hasil las0 lasannya harus di perbaiki dengan +ara di gouging dan di las ulang  jika +a+at lasnya sampai retak &etapi jika hanya rembesan ke+il  pada samping kiri atau kanan las0lasan maka hanya perlu di gerinda dan di tambah dengan las0lasan

Hidroli+k test Alat dan bahan . Pompa% selang% dan air 

42

 N! :

5

6

Pelaksanaan

"eterangan (ambar 

&angki ballast yang akan di+ek   dipastikan kedap dengan +ara menutup man hole% namun tidak   menutup pipa udara Lalu mengisi pipa sounding tersebut dengan air dan  biarkan air tersebut meluap melalui  pipa udara sampai  beberapa 1aktu saat

 &idrolick test  +ara kerjanya dengan menggunakan air sebagai medianya Penge+ekan ini juga hanya bisa dilakukan diruangan kedap

"ebo+oran pada kampuh akan terlihat bila ada air  yang menetes keluar dari tangki sehingga harus dilas ulang Pengujian hidroli+ pada tanki merupakan pengujian untuk  keseluruhan tanki yang di isi oleh air% sehingga kebo+oran yang terjadi  pada tanki bisa terlihat Pada pengujian pelat bottom% hidroli+ test merupakan pengujian yang e#ekti#% karena bisa menguji se+ara keseluruhan tanki sehingga tidak ada +a+at yang terle1atkan

4.17

Ke$utuhan Mater%al dan Pekerja Untuk menghitung anggaran dalam pekerjaan% maka setiap kebutuhan

 baik dari segi material maupun orang yang bekerja harus di perhitungkan =:9: "ebutuhan 'aterial : Elektroda yang di perlukan Elektroda yang di perlukan adalah elektroda E$AB% E 9:6 Dengan diameter = mm untuk menghitung jumlah elektroda yang di perlukan ,dalam kg- maka estimasi untuk elektroda

43

yang di perlukan adalah 8 < dari pekerjaan plat tersebut ,dalam kg5 !ksigen dan LP(7Asitelin Perbandingan kebutuhan untuk gas LP( dan oksigen untuk  melakukan pekerjaan potong adalah sekitar : . 5 Untuk   pekerjaan : ton plat% di butuhkan sekitar =9 kg LP(7Asitelin $ehingga kebutuhan oksigen yang di gunakan merupakan 5  dari kebutuhan LP( tersebut =:95 "ebutuhan Pekerja Untuk mengetahui jumlah pekerja yang akan di gunakan untuk melaksanakan pekerjaan replating dengan 1aktu yang di tentukan maka harus tau kemampuan setiap pekerjaannya 'enurut sur*ey galangan di P& ?anata 'arina Indah $emarang% kemampuan pekerja ,man dies- untuk pekerjaan plat adalah 8909 kg per harinya ,tanpa lembur atau C jam- Berat 89 –  9 kg merupakan berat bersih semua pekerjaan dari pekerjaan  pemotongan sampai dengan pengelasan Dari berat dan 1aktu yang di tentukan maka dapat di ketahui jumlah orang yang di butuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut Perbandingan tukang potong% tukang las% dan pembantu adalah 5 . 5 . : Untuk pembantu tidak   begitu di perhitungkan dalam pekerjaan ini di karenakan tugasnya yang

tidak

memiliki

keahlian

sehingga

untuk

membantu

meringankan pekerja ahli seperti tukang las atau tukang potong )umus menghitung jumlah orang yang di perlukan. *umlah pekerja 8 ,Berat plat kerja 9 kemampuan kerja- 9 waktu Dimana . 0 ?umlah pekerja adalah jumlah orang untuk melaksanakan

 pekerjaan tersebut 0 Berat plat kerja adalah berat plat yang akan di kerjakan 0

,per0kg"emampuan kerja adalah kemampuan di dalam galangan

0

untuk mengerjakan plat tersebut ,89 kg – 9 kg7hari- >aktu adalah 1aktu yang di butuhkan untuk pekerjaan tersebut ,per0hari-

44



&ukang las ,1elder'enurut sur*ey di galangan P& ?'I ,unit 5- $emarang% kemampuan rata0rata pekerjaan las untuk daerah yang sukar  yaitu pada tanki dan di ba1ah tanki ,o*er head- adalah = m dalam sehari atau C jam kerja = m maksudnya adalah  pengelasan atas dan ba1ah ,ba+k side- se+ara penuh sepanjang = m Untuk plat :5 mm% pengelasan atas sebanyak = 0 8 layer  dan pengelasan sebaliknya ,ba+k side- +ukup dengan 5 layer

=:96 2ontoh perhitungan pekerjaan plat : Pertanyaan. Untuk : ton pekerjaan plat% berapa kebutuhan material yang di gunakan% dan berapa jumlah pekerjanya jika di kerjakan dalam 1aktu 5 hari/ 5 ?a1aban. Untuk mengerjakan plat dengan berat : ton atau :999 kg membutuhkan material sebanyak. 0 Elektroda ?umlah Elektroda O 8<  :999 ,kgO 89 ,kg0 (as LP( O 69 kg untuk : ton plat 0 (as !ksigen O 5  gas LP( ,kgO 5  69 ,kgO 9 ,kgUntuk mengerjakan plat : ton% dalam 1aktu 5 hari maka  pekerja yang di butuhkan adalah. ?umlah pekerja O , :999789- 7 5 O ,59- 7 5 O :9

,!rang,!rang,!rang-

?umlah dari :9 orang tersebut meliputi tukang potong% tukang las% dan pembantu ?ika di aplikasikan pada perbandingan 5.5.: maka jumlah :9 orang meliputi = orang tukang potong% = orang tukang las% dan 5 orang sebagai pembantu ,buruh- ?adi untuk mengerjakan pekerjaan plat : ton% membutuhkan elektroda sebanyak 89 kg% gas LP( =9 kg% dan !ksigen C9 kg  jumlah pekerja yang di gunakan adalah :9 orang jika pekerjaan

45

tersebut dilakukan selama 5 hari% dimana = orang sebagai tukang las% = orang sebagai tukang potong% dan 5 orang sebagai pembantu Dari jumlah pekerja tersebut maka dapat di ketahui alat yang di gunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut sehingga dari data di atas maka alat yang di gunakan adalah = unit mesin las untuk = orang dan = unit brander potong untuk = orang

46

BAB ; PENU&UP 5.1 Kes%mpulan

"apal harus melakukan pemeliharaan se+ara teratur% ini berguna agar  kapal selalu dapat ber#ungsi se+ara baik dan juga dapat memperpanjang umur  kapal 'asa do+king juga harus dipatuhi agar terhindar dari kerusakan0 kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penumpang serta keselamatan kapal itu sendiri )eplating pelat itu sendiri pada dasarnya melalui = tahap yaitu. •

Penandaan Penandaan dilakukan pada bagian pelat lama yang sudah tidak  memenuhi standart atau yang akan diganti dengan pelat baru% marking dilakukan sesuai dengan bentuk dan daerah yang akan direplating



Pemotongan Pemotongan pelat lama mempunyai ketentuan antara lain tidak boleh kurang dari dua jarak gading dan pemotongan sisi memanjang pelat kulit lama tidak boleh kurang dari  jarak gading atau sekitar 699 mm dari gading



Pemasangan Untuk menurunkan pelat harus diberi pelat mata% yang bertujuan untuk mengaitkat pelat dengan seling +rane% pemasangan pelat mata dengan +ara di+antum pada bagian tengah pelat% untuk menaikkan plat ke lambung bisa menggunakan takle dan juga dongkrak untuk menahannya



Pengujian "ekedapan Las Pada proses pengujian las pada saat replating plat bottom yang biasa di gunakan adalah hoose test% tes kapur dan solar% dan hidroli+ test Untuk  aplikasi lain di galangan sendiri pengujian tergantung oleh owner 

47

)eplating pada bagian bottom kapal yang terdapat pada daerah tangki– tangki harus memperhatikan tingkat keamanan dan keselamatan untuk melakukan replating

5.2 &aran : Penga1asan yang ketat dari Biro "lasi#ikasi yang memperhatikan benar 

tentang replating  pelat 5 "esadaran dari owner  untuk mematuhi saran dari Biro "lasi#ikasi 6 $aat pengerjaanya selalu mengutamakan keselamatan agar menghindari korban ke+elakaan = Adanya pro#esionalitas kerja dari galangan agar menghasilkan produk yang  berkualitas dalam hal mengenai replating  pelat 8 $etiap pekerjaan hendaknya di lakukan sesuai prosedur agar hasil pekerjaan memiliki kualitas yang baik  &eknologi yang di pakai lebih di tingkatkan lagi untuk memajukan kualitas  pekerjaannya

48

DA4&A) PU$&A"A •

Djatmiko% $% $oedijono% $oedarsono% :C6 Teknik Galangan Kapal dan  Dock Jilid I. Departemen Pendidikan dan "ebudayaan% Direktorat ?enderal

Pendidikan Dasar dan 'enengah . ?akarta •

Djatmiko% $% $oedijono% $oedarsono% :C6 Teknik Galangan Kapal dan  Dock Jilid II. Departemen Pendidikan dan "ebudayaan% Direktorat ?enderal

Pendidikan Dasar dan 'enengah . ?akarta •

Djaya% Indra% "usuma% 599C Teknik Konstruksi Kapal Baja Departemen Pendidikan dan "ebudayaan% Direktorat ?enderal 'anajemen Pendidikan Dasar dan 'enengah . ?akarta



$unaryo% Heri% 599C Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1 untuk SMK  Departemen Pendidikan dan "ebudayaan% Direktorat ?enderal 'anajemen Pendidikan Dasar dan 'enengah . ?akarta



"hamdan% "epala Bagian Lambung P& ?anata 'arina Indah Unit :



'asriman% "epala Bagian Lambung P& ?anata 'arina Indah Unit 5



$utarsono% "epala &eknik P& $arana Lautan Nusantara



http.77111yantosumedangblogspot+om759:=79:7tentang0o1s0di0kapalhtml

49

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF