Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Cvt
September 12, 2018 | Author: Kisman | Category: N/A
Short Description
Download Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Cvt...
Description
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah
: SMK Negeri 2 Yogyakarta
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran
: Sistem Pemindah Tenaga
Kelas/ Semester
: XII TKR / 3
Pertemuan Ke
:1
Alokasi Waktu
: 15 menit
Standar Kompetensi
: Memperbaiki Unit Transmisi
Kompetensi Dasar
: Memperbaiki transmisi otomatis
Indikator
: Memperbaiki transmisi otomatis tipe continously
variable transmission. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah selesai proses pembelajaran peserta didik diharapkan mampu : 1. Menjelaskan
fungsi
transmisi
otomatis
tipe
continously
variable
transmission. 2. Menjelaskan fungsi komponen transmisi otomatis tipe continously variable
transmission dengan menggunakan gambar. 3.
Menjelaskan cara kerja transmisi otomatis tipe continously variable
transmission dengan menggunakan gambar.
Materi Ajar
:
1. Fungsi transmisi otomatis tipe continously variable transmission. 2. Konstruksi transmisi otomatis tipe continously variable transmission. 3. Cara kerja transmisi otomatis tipe continously variable transmission. Materi Pembelajaran Transmisi otomatis tipe continously variable transmission berfungsi untuk memindahkan momen dari poros engkol menuju ke roda dengan
menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin. Komponen utama dari CVT adalah drive pully, v-belt,
Driven pulley. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan putaran mesin untuk memeberikan gaya sentrifugal pada roller di dalam drive pulley untuk menekan belt, sehingga belt ikut berputar. Disisi lain, belt juga memeberikan gaya gesek bagi Driven pulley sehingga
diven
pulley ikut berputar. Selanjutnya kopling centrifugal di dalam Driven
pulley akan menekan rumah kopling diteruskan ke roda melalui main axle dan gigi reduksi. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Demonstrasi
:
Langkah – Langkah Pembelajaran Tahap
:
Kegiatan Pembelajaran
Estimasi
Metode
Media
Sumber Bahan
Waktu Pendahuluan ( 3 menit)
a. Membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan
1 menit
b. Memberi pemaparan kompetensi dan tujuan
1 menit
salam dan doa
pembelajaran. c. Memberi
1 menit
tayangan
transmisi
otomatis
tipe
continously variable transmission menggunakan gambar. Penyajian (Inti) (9 menit)
a. Menjelaskan materi tentang fungsi transmisi
2 menit
otomatis tipe continously variable transmission menggunakan gambar.
pada
continously
transmisi
otomatis
variable
tipe
1 menit
transmission
menggunakan gambar.
2 menit
c. Menjelaskan cara kerja transmisi otomatis tipe
continously
transmission
1 menit
variable
d. Memberikan pertanyaan atau mempersilahkan
2 menit
menggunakan gambar.
Peserta Didik untuk bertanya e. Mengomentari
jawaban
atau
menjawab
pertanyaan dari Peserta Didik
Penutup (15 menit)
a. Mempersilahkan
untuk
White
Modul
mah
board
New step 1
Demon
Wall
strasi
chart
1 menit
b. Menjelaskan materi tentang komponen dan fungsinya
Cera-
bertanya
atau
memberikan pertnyaan kepada peserta didik
3 menit
b. Menjawab
petanyaan
siswa
atau
mengomentari jawaban siswa. c. Memberikan kesimpulan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa. d. Menutup dengan doa dan salam
Alat/ Bahan/Media/ Sumber Belajar 1. White board dan spidol 2. wallchart 3. Modul transmisi Evaluasi
:
1. Pengamatan
Bobot 20%
( Disiplin, sikap, dan antusiasme peserta didik) 2. Lisan
30%
(kemampuan peserta didik bertanya, menjawab pertanyaan, dan menanggapi hasil jawaban peserta didik lain) 3. Tulisan
50%
(evaluasi tiap tatap muka) Remidi
: Ujian susulan dan perbaikan dilakukan bagi siswa yang tidak mencapai
KKM 70,00 Soal 1. Apa fungsi dari continously variable transmission? 2. Ada berapa komponen utama continously variable transmission ? Jelaskan fungsi fungsi masing-masing komponen utama continously
variable transmission! 3. Bagaimanakah cara kerja continously variable transmission?
LAMPIRAN
Continously Variable Transmission
Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem otomatik yang dipasang pada beberapa tipe sepeda motor saat ini. Sistem ini berfungsi untuk memindahkan momen dari poros engkol menuju ke roda dengan menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin, sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi sehingga lebih nyaman dan santai. Contoh sistem transmisi otomatis / cvt (Mio, Spin, Vario,dll) Mekanisme V-belt tersimpan dalam ruangan yang dilengkapi dengan sistim pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. Sistim aliran pendingin V-belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga terbebas dari kotoran / debu dan air. Lubang pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah banjir.
sistem transmisi otomatik
sistem transmisi konventional
Alur Perpindahan Tenaga 1. Poros engkol langsung mengkopel pulley primary dan dengan V-belt memutar pulley secondary. 2. Untuk menggerakan roda belakang menggunakan kopling centrifugal yang akan memutar rumah kopling 3. Gaya centrifugal dari putaran rumah kopling ke putaran roda, direduksi melalui roda gigi perantara (gearbox) sehingga menghasilkan dua tahap reduksi. 3. Konstruksi dan Fungsi Sistim transmisi otomatik terdiri dari 2 bagian, yaitu : A . Bagian Pulley Primary ( Pulley Pertama ) Drive pulley berfungsi untuk menekan v-belt dengan memanfaatkan gaya sentrifugal roller sehingga v-belt ikut berputar. Pada bagian poros engkol terdapat collar yang dikopel menyatu dengan fixed sheave (kita sebut F sheave), yaitu bagian pulley yang diam dan cam. Adapun sliding sheave (kita sebut S sheave) piringan pulley yang dapat bergeser terdapat pada bagian collar. Untuk menarik dan menjepit V-belt terdapat rangkaian slider section. Piringan pulley yang dapat bergeser ( S sheave ) akan menekan V-belt keluar melalui pemberat (roller weight) karena gaya centrifugal dan menekan ” S ” sheave sehingga bentuk pulley akan menyempit mengakibatkan diameter dalam pulley akan membesar.
B . Bagian Pulley Secondary ( Pulley Kedua )
Driven pulley berfungsi untuk menyalurkan tenaga [utar menuju ke roda melalui kopling sentrifugal . Terdiri dari piringan yang diam ( fixed sheave ) berlokasi pada as primary drive gear melalui bearing dan kopling centrifugal (clutch carrier) terkopel pada bos di bagian fixed sheave. Piringan pulley yang dapat bergeser / sliding sheave menekan V-belt ke piringan yang diam (F sheave ) melalui tekanan per. Rumah kopling terkopel menjadi satu dengan as drive gear. Pada saat putaran langsam kopling centrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putaran mesin tidak diteruskan ke roda belakang.
5. Cara Kerja Sistem Penggerak CVT A.
Putaran Langsam
Jika mesin berputar pada putaran rendah, daya putar dari poros engkol diteruskan ke Pulley Primary – V-belt – Pulley Secondary – dan Kopling Centrifugal. Dikarenakan tenaga putar belum mencukupi, maka kopling centrifugal belum mengembang. Disebabkan gaya tarik per pada kopling masih lebih kuat dari gaya centrifugal, sehingga kopling centrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar.
B. Saat Mulai Berjalan Pada saat putaran mesin bertambah kurang lebih 3.000 rpm, maka gaya centrifugal bertambah kuat
dibandingkan dengan tarikan per sehingga
mengakibatkan sepatu kopling mulai menyetuh rumah kopling dan mulai terjadi tenaga gesek. Dalam kondisi ini V-belt di bagian pulley primary pada posisi diameter dalam (kecil) dan di bagian pulley secondary pada posisi luar (besar) sehingga menghasilkan perbandingan putaran / torsi yang besar nenyebabkan roda belakang mudah berputar. Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling.
Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm. Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm
C. Putaran Menengah Pada saat putaran bertambah, pemberat pada pulley primary mulai bergerak keluar karena gaya centrifugal dan menekan primary sliding sheave ( piringan pulley yang dapat bergeser ) system fixed sheave (piringan pulley yang diam) dan menekan
V-belt kelingkaran luar dari pulley primary sehingga menjadikan
diameter pulley primary membesar dan menarik pulley secondary ke diameter yang lebih kecil. Ini dimungkinkan karena panjang V-beltnya tetap. Akhirnya diameter pulley primary membesar dan diameter pulley secondary mengecil sehinggga diameter pulley menjadi sama besar dan pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah dan bertambah cepat.
D. Putaran Tinggi
Putaran mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah maka gaya keluar pusat dari pemberat semakin bertambah. Sehingga semakin menekan Vbelt ke bagian sisi luar dari pulley primary (diameter membesar) dan diameter pulley
secondary
semakin
mengecil.
Selanjutnya
akan
menghasilkan
perbandingan putaran yang semakin tinggi Jika pulley secondary semakin melebar , maka diameter V-Belt pada pulley semakin kecil , sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat.
E. Cara Kerja Kopling Centrifugal Kering Kopling terkopel : Sepatu kopling bergerak keluar dan memindahkan tenaga melalui gaya centrifugal.
Jawaban 1. Transmisi otomatis tipe continously variable transmission berfungsi untuk memindahkan momen dari poros engkol menuju ke roda dengan
menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin. 2. Ada 2 komponen utama CVT yaitu drive pulley (primary pulley) dan driven pulley (secondary pulley). Drive pulley berfungsi untuk menekan v-belt dengan memanfaatkan gaya sentrifugal roller sehingga v-belt ikut berputar. Driven pulley berfungsi untuk menyalurkan tenaga [utar menuju ke roda melalui kopling sentrifugal. 3. Cara kerja CVT adalah dengan memanfaatkan putaran mesin untuk memeberikan gaya sentrifugal pada roller di dalam drive pulley untuk menekan belt, sehingga belt ikut berputar. Disisi lain, belt juga memeberikan gaya gesek bagi Driven pulley sehingga diven pulley ikut berputar. Selanjutnya kopling centrifugal di dalam Driven pulley akan menekan rumah kopling diteruskan ke roda melalui main axle dan gigi reduksi.
View more...
Comments