REFERAT PID (Prisisilma Tania Jonardi)

April 16, 2018 | Author: PrissilmaTania | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ccc...

Description

REFERAT

PID (Pelvic Inflammatory Disease)

Oleh : PRISSILMA TANIA JONARDI , S.Ked 110.2010.221

Pembimbing : dr. Ma!i"# S $a#%ng, S&.O$

FAK'LTAS KEDOKTERAN 'NI(ERSITAS )ARSI KEPANITERAAN KLINIK ILM' KE*IDANAN DAN KAND'N$AN R'MA+ SAKIT MO+AMMAD RIDAN ME'RAKSA OKTO*ER - DESEM*ER 201

*A* 1 PENDA+'L'AN

1.1 Laar be/aang

Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah istilah klinis umum untuk infeksi traktus genital atas. Terdapat sekitar 1 juta kasus PID di Amerika Serikat setiap tahunnya. Prevalensi ini meningkat pada negara erkemang dengan masyarakat s!si!ek!n!mik rendah. "eih dari seperempat pasien PID memutuhkan ra#atan di rumah sakit. $esik! meningkat pada daerah dengan prevalensi penyakit menular seksual tinggi akiat dari aktivitas seksual eas dan erganti pasangan. %egara erkemang seperti Ind!nesia memiliki segala resik! yang menyeakan rentannya terjadi PID pada #anita Ind!nesia. &ntuk itu' diperlukan pen(egahan dan penatalaksanaan yang tepat untuk mengurangi prevalensi PID. arenanya' diutuhkan pengetahuan tentang PID agar dapat di(egah' didiagn!sa dini' dan ditatalaksana dengan (epat dan segera.

1.2 T""an

Adapun tujuan dari pemuatan makalah ini adalah untuk memahas leih lanjut dan menamah #a#asan pema(a mengenai PID dalam p!pulasi se(ara umum' deteksi dini' manifestasi klinis dan (ara penatalaksanaannya se(ara tepat. Dan untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik p!liklinik ginek!l!gi minggu * departemen !stetri dan ginek!l!gi.

*A* 2 PEM*A+ASAN

2.1 PEL(I INFLAMMATOR) DISEASE 2.1.1 De3ini#i

Pelvic inflammatory disease +PID) adalah penyakit infeksi dan inflamasi pada traktur repr!duksi agian atas' termasuk uterus' tua fall!pi' dan struktur penunjang pelvis. PID merupakan seuah spektrum infeksi pada traktus genitalia #anita yang termasuk di dalamnya end!metritis' salpingitis' tua,!varian ases' dan perit!nitis. PID iasanya diseakan !leh k!l!nisasi mikr!!rganisme di end!serviks yang ergerak ke atas menuju end!metrium dan tua fall!pi. Inflamasi dapat timul kapan saja dan pada titik manapun di traktus genitalia.

2.1.2 E&idemi%/%gi dan Fa%r Re#i% E&idemi%/%gi

PID adalah masalah kesehatan yang (ukup sering. Sekitar 1 juta kasus PID terjadi di Amerika Serikat dalam setahun dan t!tal iaya yang dikeluarkan meleihi - juta d!llar per tahun. "eih dari seperempat kasus PID memutuhkan ra#atan inap. PID menyeakan '/0 kematian per 1 #anita usia 1,22 tahun. Diperkirakan 1 #anita menjadi infertil diakiatkan !leh PID. 34O mengalami kesulitan dalam menentukan prevalensi PID akiat dari eerapa hal termasuk kurangnya pengenalan penyakit !leh pasien' kesulitan akses untuk mera#at pasien' met!de sujektif yang digunakan untuk mendiagn!sa' dan kurangnya fasilitas diagn!sti pada anyak negara erkemang' dan sistem kesehatan masyarakat yang sangat luas.

Fa%r Re#i%

Terdapat eerapa fakt!r resik! terjadinya PID' namun yang utama adalah aktivitas seksual. PID yang timul setelah peri!de menstruasi pada #anita dengan aktivitas seksual erjumlah sekitar *5' sedangkan 15 diseakan karena luka pada muk!sa misalnya akiat AD$ atau kuretase. $esik! juga meningkat erkaitan dengan jumlah pasangan seksual. 3anita dengan leih dari 1 pasangan seksual (enderung memiliki peningkatan resik! seesar 6 kali lipat. &sia muda juga merupakan salah satu fakt!r resik! yang diseakan !leh kurangnya kestailan huungan seksual dan mungkin !leh kurangnya imunitas. 7a(t!r resik! lainnya yaitu pemasangan k!ntrasepsi' etnik' status p!stmarital dimana resik! meningkat 6 kali dianding yang tidak menikah' infeksi akterial vagin!sis' dan mer!k!k. Peningkatan resik! PID ditemukan pada etnik erkulit putih dan pada g!l!ngan s!si!ek!n!mik rendah. PID sering mun(ul pada usia 1,10 tahun dan pada #anita yang pertama kali erhuungan seksual. Pasien yang dig!l!ngkan memiliki resik! tinggi untuk PID adalah #anita erusia dia#ah / tahun' menstruasi' memiliki pasangan seksual yang multipel' tidak menggunakan k!ntrasepsi' dan tinggal di daerah yang tinggi prevalensi penyakit menular seksual. PID juga sering timul pada #anita yang pertama kali erhuungan seksual. Pemakaian AD$ meningkatkan resik! PID /,6 kali lipat pada 2 ulan pertama setelah pemakaian' namun kemudian resik! kemali menurun. 3anita yang tidak erhuungan seksual se(ara aktif dan telah menjalani sterilisasi tua' memiliki resik! yang sangat rendah untuk PID. 2.1.4 Ei%/%gi

PID iasanya diseakan !leh mikr!!rganisme penyea penyakit menular seksual seperti N. Gonorrhea dan

C. Trachomatis. 8ikr!!rganisme

end!gen yang ditemukan di vagina juga sering ditemukan pada traktus genitalia #anita dengan PID. 8ikr!!rganisme terseut termasuk akteri anaer! seperti

prevotella dan pept!strept!k!kus seperti G. vaginalis. 9akteri terseut ersama dengan fl!ra vagina menyear se(ara asenden dan se(ara enimatis merusak arier muk!sa serviks.

N. gonorrhea dan C. Trachomatis telah diduga menjadi agen eti!l!gi utama PID' aik se(ara tunggal maupun k!minasi. C. trachomatis adalah akteri intraseluler pat!gen. Se(ara klinis' infeksi akiat parasit intraseluler !ligat ini ermanifestasi dengan servisitis muk!purulen. 9akteri fakultatif anaer! dan fl!ra end!gen vagina dan perineum juga diduga menjadi agen eti!l!gi p!tensial untuk PID. ;ang termasuk diantaranya adalah Gardnerella vaginalis, Streptokokus agalactiae, Peptostreptokokus,

Bakteroides, dan mycoplasma genital' serta ureaplasma genital. Pat!gen n!ngenital lain yang dapat menyea kan PID yaitu haemophilus influenza dan

aemophilus parainfluenza. !ctinomices diduga menyeakan PID yang dipi(u !leh penggunaan AD$. Pada negara yang kurang erkemang' PID mungkin diseakan juga !leh salpingitis granul!mat!sa yang diseakan "yco#akterium tu#erkulosis dan

Schistosoma.

2.1. Pa%3i#i%/%gi

PID diseakan !leh penyearan mikr!!rganisme se(ara asenden ke traktus genital atas dari vagina dan serviks. 8ekanisme pasti yang ertanggung ja#a atas penyearan terseut tidak diketahui' namun aktivitas seksual mekanis dan pemukaan serviks selama menstruasi mungkin erpengaruh. 9anyak kasus PID timul dengan / tahap. Tahap pertama meliatkan akuisisi dari vagina atau infeksi servikal. Penyakit menular seksual yang menyeakannya mungkin asimpt!matik. Tahap kedua timul !leh penyearan asenden langsung mikr!!rganisme dari vagina dan serviks. 8uk!sa serviks menyediakan arier fungsi!nal mela#an penyearan ke atas' namun efek dari arier ini mungkin erkurang akiat pengaruh peruahan h!rm!nal yang timul selama !vulasi dan mestruasi. ika massa tidak menge(il setelah /,6 minggu terapi antii!ti(' merupakan indikasi pemedahan.

2.1.5 Diagn%#i#

Se(ara tradisi!nal' diagn!sa PID didasarkan pada trias tanda dan gejala yaitu' nyeri pelvik' nyeri pada gerakan servik s' dan nyeri tekan adne=a' dan adanya demam. %amun' saat ini telah terdapat eerapa variasi gejala dan tanda yang memuat diagn!sis PID leih sulit.

6

eerapa #anita yang mengidap PID

ahkan tidak ergejala.

Tab/e 15. /ini6a/ rieria 3%r !e Diagn%#i# %3 Pe/8i6 In3/amma%r Di#ea#e

Gejala dan Tanda %yeri tekan !rgan pelvis "euk!rrhea dan mu(!purulen end!servisitis

Kriteria tambahan untuk meningkatkan spesifisitas diagnose 9i!psy end!metrium yang menunjukkan end!metritis Paningkatan C$reactive protein atau erythrocyte sedimentation rate Suhu leih dari 6*?@ "euk!sit!sis Test P!sitif untuk g!n!rrhea atau (hlamydia

riteria rumit <ras!und menunjukkan tu!,!varian as(ess "apar!s(!pi menunjukkan k!nfirmasi salpingitis

Penegakan diagn!sa dimulai dengan anemnese' dimana pasien dapat mengeluhkan gejala yang ervariasi.
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF