Referat Nutrisi Parenteral
July 28, 2019 | Author: Rizqi Amir | Category: N/A
Short Description
:)...
Description
PENDAHULUAN Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh. Status nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Kekurangan nutrisi memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh.1 Terdapat 3 pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral dan nutrisi parenteral. Diet oral diberikan kepada penderita yang masih bisa menelan cukup makanan dan keberhasilannya memerlukan kerjasama yang baik antara dokter, ahli gizi, penderita dan keluarga. Nutrisi enteral bila penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi pencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik. Selama sistem pencernaan masih berfungsi atau berfungsi sebagian dan tidak ada kontraindikasi maka diet enteral (EN) harus dipertimbangkan, karena diet enteral lebih fisiologis karena meningkatkan aliran darah mukosa intestinal, mempertahankan aktivitas metabolik serta keseimbangan hormonal dan enzimatik antara traktus gastrointestinal dan liver.1 Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Para peneliti sebelumnya menggunakan istilah hiperalimentasi sebagai pengganti pemberian makanan melalui intravena, dan akhirnya diganti dengan istilah yang lebih tepat yaitu Nutrisi Parenteral Total, namun demikian secara umum dipakai istilah Nutrisi Parenteral untuk menggambarkan suatu pemberian makanan melalui pembuluh darah. Nutrisi parenteral total (TPN) diberikan pada penderita dengan gangguan proses menelan, gangguan pencernaan dan absorbsi.2
TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.2 Nutrisi parenteral adalah pemberian nutrien dalam bentuk formula parenteral ke dalam pembuluh darah balik (vena) yang bisa berupa vena perifer atau vena sentral (cara pemberian ini disebut nutrisi parenteral total).3 Para peneliti sebelumnya menggunakan istilah hiperalimentasi sebagai pengganti pemberian makanan melalui intravena, dan akhirnya diganti dengan istilah yang lebih tepat yaitu Nutrisi Parenteral Total, namun demikian secara umum dipakai istilah Nutrisi Parenteral untuk menggambarkan suatu pemberian makanan melalui pembuluh darah.2 Terapi nutrisi parenteral ialah semua upaya pemberian zat nutrien melalui infus. Tujuan NPE tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan energi basal dan pemeliharaan kerja organ, tetapi juga menarnbah konsurnsi nutrisi untuk kondisi tertentu, seperti keadaan stres (sakit berat, trauma), untuk perkembangan dan pertumbuhan.2 2. Cara Pemberian Nutrisi parenteral dapat diberikan melalui tiga cara:4 a. Vena Sentral Biasanya melalui ke vena kava superior dan atrium kanan. b. Vena Perifer Kateter dimasukkan ke vena perifer biasanya pada tangan. c. Pada shunt arteri vena pada pasien hemodialisis, tapi hal ini dilakukan hanya pada keadaan jika vena sentral atau vena perifer tidak dapat digunakan.
3. Indikasi dan Kontraindikasi Pada terapi nutrisi parenteral yang perlu ditentukan terlebih dahulu ialah apakah memang ada indikasi atau tidak. Secara umum, nutrisi parenteral diindikasikan pada pasien yang mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan nutrisi untuk waktu tertentu.2 Keadaan-keadaan yang memerlukan NPE adalah sebagai berikut:2,3 a. Pasien tidak dapat makan (obstruksi saluran pencernaan seperti striktur atau keganasan esofagus atau gangguan absorbsi makanan) b. Pasien tidak boleh makan (seperti fistula intestinal dan pankreatitis) c. Pasien tidak mau makan (seperti akibat pemberian kemoterapi) Meskipun terdapat ketiga hal tersebut, NPE tidak langsung diberikan pada keadaan:2 a. Pasien 24 jam pasca bedah yang masih dalam Ebb phase, masa di mana kadar hormon stres masih tinggi. Sel-sel resisten terhadap insulin dan kadar gula darah meningkat. Pada fase ini cukup diberikan cairan elektrolit dan dekstrosa 5%. Jika keadaan sudah tenang yaitu demam, nyeri, renjatan, dan gagal napas sudah dapat diatasi, krisis metabolisme sudah lewat, rnaka NPE dapat diberikan dengan lancer dan bermanfaat. Makin berat kondisi pasien, semakin lambat dosis NPE total (dosis penuh) dapat dimulai. Sebelum keadaan tenang ( flow phase) tercapai, NPE total hanya menambah stres bagi tubuh pasien. Fase tenang ini ditandai dengan menurunnya kadar kortisol, katekolamin, dan glukagon. b. Pasien gagal napas (PO2 50) kecuali dengan respirator.
Pada pemberian
NPE
penuh,
metabolisme
karbohidrat akan meningkatkan produksi CO2 dan berakibat memperberat gagal napasnya.
c. Pasien renjatan dengan kekurangan cairan ekstraselular d. Pasien penyakit terminal, dengan pertimbangan cost-benefit Pemberian nutrisi parenteral secara rutin tidak direkomendasikan pada kondisi-kondisi klinis sebagai berikut : 1 a. Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi radiasi dan kemoterapi. b. Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat. c. Pankreatitis akut ringan. d. Kolitis akut. e. AIDS. f. Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi. g. Luka bakar. h. Penyakit-penyakit berat stadium akhir (end-stage illness). Pertimbangan pemilihan jalur pemberian nutrisi parenteral adalah:2 1. Vena perifer a. Asupan enteral terputus dan diharapkan dapat dilanjutkan kembali dalam 5-7 hari b. Sebagai tambahan pada nutrisi enteral atau pada fase transisional
hingga
nutrisi
enteral
dapat
memenuhi
kebutuhan c. Malnutrisi ringan hingga sedang, ketentuan intervensi untuk mencegah deplesi d. Keadaan metabolik normal atau sedikit meningkat e. Tidak ada kegagalan organ yang memerlukan restriksi cairan f. Osmolaritas cairan yang dapat diberikan < 900mOsm. Kondisi yang menjadi kontraindikasi pemasangan vena perifer yaitu : 2 a. Penderita hiperkatabolisme seperti luka bakar dan trauma berat
b. Penderita dengan kebutuhan cairan substansial tertentu, misalnya pada pasien fistula enterokutaneus dengan output tinggi c. Penderita yang telah memakai akses vena sentral untuk tujuan lain dimana nutrisi parenteral dapat menggunakan kateter yan telah ada d. Akses vena perifer tidak dapat dilakukan e. Pasien yang membutuhkan nutrisi parenteral jangka lama (> 1 bulan) 2. Vena sentral a. Tidak dapat mentoleransi asupan enteral > 7 hari b. Keadaan metabolik sedang atau sangat singkat c. Malnutrisi sedang hingga berat dan tidak dapat diatasi dengan nutrisi enteral d. Gagal jantung, ginjal, hati, atau kondisi lain yang memerlukan restriksi cairan e. Akses vena perifer terbatas f. Memiliki akses vena sentral g. Osmolaritas cairan dapat > 900 mOsm
Kondisi yang menjadi kontraindikasi pemasangan vena sentral yaitu : 2 a. Riwayat trombosis pada vena sentral b. Telah mengalami komplikasi akibat kateterisasi vena sentral c. Secara teknis, kanulasi pada vena sentral diperkirakan sulit atau berbahaya
4. Jenis – jenis nutrisi parenteral2,5,6,7,8,9,10,11,12 a. Asering
Indikasi : Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi : gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi Setiap liter asering mengandung ; o Na 130 mEq o K 4 mEq o Cl 109 mEq o Ca 3 mEq o Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan : o Asetat dimetabolisme di otot dan masih dapat ditolerir pada pasien yang mengalami gangguan hati o Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mngatasi asidosis laktat lebih baik dibanding Rl pada neonatus o Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran o Mempunyai efek vasodilator
o Pada kasusu stroke akut, penambahan MgSO4 20% sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral b. Aminofluid
Indikasi : o Suplai asam amino, elektrolit dan air sebelum dan sesudah operasi o Pada individu dengan hipoproteinemia o Malnutrisi ringan karena kurangnya asupan oral
Kontraindikasi : o Koma hepatik o Gangguan ginjal berat atau azotemia o Gagal jantung kongestif o Asidosis berat o Metabolisme elektrolit yang abnormal o Hiperkalemia o Hiperfosfatemia o Hipermagnesemia o Hiperkalsemia o Penurunan jumlah pengeluaran urin
Komposisi : o Per liter glucosa 75 gr o Total free aminoacids 30 gr o Total nitrogen 4,7 gr o Essential/nonessential amino acids 1,44 gr o Branched-chain amino acids 30% o Energi 420 kkal
Dosis : o Dosis lazim 500 mL secara infus melalui vena perifer. Maksimal 2500 per hari o Kecepatan infus 500 mL per 120 menit, diberikan secara lambat pada pasien usia lanjut dan yang mengalami sakit kritis
c. KA-EN 1B
Indikasi : o Sebagai larutan awal bila status elekrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam) o < 24 jam pasca operasi o Dosis lazim 500 – 1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300 – 500 ml/jam (dewasa) dan 50 – 100 ml/jam pda anak-anak o Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
d. KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi : o Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas o Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) o Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A o Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
e. KA-EN MG3
Indikasi : o Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas o Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24 – 48 jam) o Mensuplai kalium 20 mEq/L
o Rumatan
untuk
kasus
dimana
suplemen
NPC
dibutuhkan 400 kcal/L f. KA-EN 4A
Indikasi : o Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak o Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal o Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000ml): o Na 30 mEq/L o K 0 mEq/L o Cl 20 mEq/L o Laktat 10 mEq/L o Glukosa 40 gr/L
g. KA-EN 4B
Indikasi : o Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun o Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia o Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi : o Na 30 mEq/L o K 8 mEq/L o Cl 28 mEq/l o Laktat 10 mEq/L o Glukosa 37,5 gr/L
h. Otsu-NS
Indikasi : o Untuk resusitasi o Kehilangan Na > Cl, misal diare o Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenikortikal, luka bakar)
i. Otsu-RL
Indikasi : o Resusitasi o Suplai ion bikarbonat o Asidosis metabolik
j. Otsu-D5
Indikasi : o Rehidrasi o Penambah kalori secara parenteral
Kontraindikasi : o Hiperhidrasi o Diabetes melitus
o Gangguan toleransi glukosa pasca operasi
Komposisi : dextrose monohydrate
k. MARTOS-10
Indikasi : o Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik o Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein o Dosis : 0,3 gr/kg BB/jam o Mengandung 400jcal/L
l. Amiparen
Indikasi : o Stres metabolik berat o Luka bakar o Infeksi berat o Kwashiorkor o Pasca operasi o Total parenteral nutrisi o Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
m. Aminovel-600
Indikasi : o Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI o Penderita GI yanng dipuasakan o Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi) o Stres metabolik sedang o Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
n. Pan-amin G
Indikasi : o Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan o Nutrisi dini pasca operasi o Tifoid
5. Komplikasi Tiga komplikasi yang bisa terjadi dalam pemberian nutrisi parenteral:3 1. Komplikasi teknis yang berkaitan dengan pemasangan kateter vena sentral seperti pneumotoraks, ruptura atau penetrasi arteri subklavia, emboli udara, dan tromboemboli. 2. Komplikasi infeksi yang ditandai oleh demam, hipotensi, oliguria, dan kemunduran keadaan umum. Indikasi absolut pelepasan kateter adalah syok septik, bakteremia, infeksi pada tempat pemasangan, gejala emboli, dan demam persisten tanpa ditemukan penyebab lain. 3. Komplikasi metabolik yang berkaitan dengan gangguan keseimbangan glukosa,
asam-basa,
dan
elektrolit
seperti
hiper/hipoglikemia,
hiper/hipokalemia, hiper/hipokalsemia, hiper/hipomagnesemia, dan hiper/hipofosfatemia.
DAFTAR PUSTAKA 1. Anonymous.
Nutrisi
parenteral.
Available
at
http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=28&lang=id accessed desember 14th 2013 2. Anonymous.
Contoh
referat
stase
anastesi.
Available
at
http://www.scribd.com/doc/175535276/CONTOH-REFERAT-STASEANASTES accessed desember 14th 2013 3. Hartono A. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Ed 2. Jakarta : EGC. 2006 4. Harjodisastro D dkk. Dukungan Nutrisi Pada Kasus Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006 5. Anonymous.
Nutrisi
parenteral.
Available
at
http://share.pdfonline.com/2cc2d17e863e4897a0fef23ad7cf6064/formula %20parenteral.htm accessed desember 14th 2013 6. Anonymous. Macam Cairan Infus Beserta Fungsinya. Available at
http://www.proners.co.id/berita-144-macam-cairan-infus-besertafungsinya.html accessed desember 14th 2013 7. Anonymous.
Aminofluid
500
ML.
Available
at
http://medicastore.com/obat/11614/AMINOFLUID_500_ML.html accessed desember 26th 2013 8. Anonymous.
Aminofluid.
PT.
Otsuka
Indonesia.
Available
at
http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=36&lang=en accessed desember 26th 2013 9. Anonymous.
Asering.
PT.
Otsuka
Indonesia.
Available
at
http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=4&lang=en accessed desember 26th 2013 10. Anonymous. KA-EN 1B, KA-EN 3A, KA-EN 3B, KA-EN 4A, KA-EN 4B.
PT.
Otsuka
Indonesia.
Available
at
http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=3&lang=id accessed desember 26th 2013
11. Anonymous. KA-EN MG3. PT. Otsuka Indonesia. Available at http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=33&lang=en accessed desember 26th 2013 12. Kurnia
E.
Infus
dan
Kegunaannya.
Available
at
http://ekokurniawicaksono.blogspot.com/2013/07/macam-cairan-infusdan-kegunaannya.html accessed desember 26th 2013 13. Anonymous. Otsu NS, otsu RL. PT. Otsuka Indonesia. Available at http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=6&lang=id accessed desember 26th 2013 14. Anonymous.
Amiparen.
PT.
Otsuka
Indonesia.
Available
at
http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=30&lang=en accessed desember 26th 2013 15. Anonymous. Aminovel 600. PT. Otsuka Indonesia. Available at http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=31&lang=en accessed desember 26th 2013 16. Anonymous.
Panamin
G.
PT.
Otsuka
Indonesia.
Available
http://www.otsuka.co.id/?content=product_detail&id=32&lang=en accessed desember 26th 2013
at
View more...
Comments