REFERAT HERNIA INGUINALIS min-ema

July 27, 2019 | Author: RendraRamadya | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download REFERAT HERNIA INGUINALIS min-ema...

Description

Karena masalahnya pada kantong hernia,maka dilakukan pembebasan kantong hernia sampai dengan lehernya, dibuka dan dibebaskan isi hernia, jika ada perlekatan lakukan reposisi, kemudian kantong hernia dijahit setinggi-tinggi mungkin lalu dipotong. Karena herniotomi pada anak-anak sangat cepat dan mudah, maka kedua sisi dapat direparasi sekaligus jika hernia terjadi bilateral -Dewasa :Herniorrhaphy :Perawatan kantung hernia dan isi hernia y

Penguatan dinding belakang (secara Bassini, Marcy Ferguson, Halsted / Kirchner, Lotheissen-Mc

Vay

(Cooper¶s

ligament

repair),

Shouldice,

Tension

free

herniorrhaphy) y

Berliner repair 

y

The Lichtenstein repair 

y

The Wilkinson Technique

y

Abrahamson Nylon Darn Repair 

y

Lichtenstein Plastic Screen Reinforcement

Klasifikasi dan terapi menurut Gilbert tipe I-IV y

Rutkow Mesh-plug hernioplasty

y

Rives Prosthetic Mesh Repair 

y

Stoppa Gerat Prosthetic for Reinforcement of the Visceral Sac

y

Mini ally Invasive Sur ery (Laparoscopy)

TAPP = Trans Abdominal Pre Peritoneal TEP = Total Extra Peritoneal 2.10.2. TEKNIK-TEKNIK OPERASI HERNIA

Tujuan operasi adalah menghilangkan hernia dengan cara membuang kantung dan memperbaiki dinding a bdomen. Teknik Operasi; Adapun teknik-teknik operasi hernia ada beberapa cara, yaitu Marcy dikenal dengan ligasi sederhana dengan diangkat tinggi kantungnya.melewati ingunal

yang dikombinasi dengan pengikatan cinci n interna.Lebih sering digunakan pada anak-anak. Bassini, dahulu merupakan metode yang sering digunakan, dengan cara conjoint tendon

didekatkan dengan ligamentum Poupart¶s dan  s  permatic cord diposisikan seanatomis mungkin di bawah aponeurosis muskulus oblikuus eksterna. Halsted, menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord kebalikannya cara Bassini.

Mc Vay, dikenal dengan metode ligamentum Cooper, meletakkan conjoint tendon lebih

 posterior dan inferior terhadap ligamentum Cooper. 

Berdasarkan pendekatan operasi, banyak teknik hernioraphy dapat dikelompokkan dalam 4 kategori utama  : a. Kelompok 1 : Open Anterior Repair  Kel. 1 operasi hernia (teknik  Bassini, McVay dan Shouldice) melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliquus abdominis eksternus dan membebaskan funnikulus spermatikus. Fascia transversalis kemudian dibuka, dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direct dan indirect. Kantung hernia diligasi dan dasar kanalis spinalis di rekonstruksi.

Teknik Bassini Komponen utama dari teknik ini adalah : -

Membelah aponeurosis otot obliquus abdominis eksternus dikanalis inguinalis hingga ke cincin eksternal.

-

Memisahkan otot kremaster dengan cara reseksi untuk mencari hernia indirect sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk mencari hernia direct.

-

Memisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis (fascia transversalis)

-

Melakukan ligasi kantong hernia seproksimal mungkin.

-

Rekonstruksi dinding posterior dengan menjahit fascia transversalis, otot transversalis abdominis dan otot abdominis internus ke ligamentum inguinalis lateral.

-

Bassini technique

Teknik kelompok ini berbeda dalam pendekatan mereka dalam rekonstruksi, tetapi semuanya menggunakan jahitan permanen untuk mengikat fascia disekitarnya dan memperbaiki dasar  dari kanalis inguinalis. Kelemahannya adalah tegangan yang terjadi akibat jahitan tersebut, selain dapat menimbulkan nyeri juga dapat terjadi nekrosis otot yang akan menyebabkan  jahitan terlepas dan mengakibatkan kekambuhan.

 b. Kelompok 2 : Open Posterior Repair  Posterior repair (iliopubic repair dan teknik Nyhus) dilakukan dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincinluar dan masuk ke properitoneal space. Diseksi kemudian diperdalam kesemua bagian kanalis inguinalis. Perbedaan utama antara teknik ini dan teknik open anterior adalah rekonstruksi dilakukan dari bagian dalam. Posterior repair  sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan karena menghindari jaringan parut dari operasi sebelumnya. Operasi ini biasanya dilakukan dengan anastesi regional atau anastesi umum.

c. Kelompok 3: Tension-free repair with Mesh Kelompok 3 operasi hernia (teknik Lichtenstein dan Rutkow) menggunakan pendekatan awal yang sama dengan teknik open anterior. Akan tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk  memperbaiki defek, tetapi menempatkan sebuah prostesis, yaitu Mesh yang tidak diserap. Mesh ini dapat memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan ditempatkan di sekitar fascia. Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini dan angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen. Beberapa ahli bedah meragukan keamanan jangka panjang penggunaan implant prosthesis, khususnya kemungkinan infeksi atau penolakan. Akan tetapi pengalaman yang luas dengan mesh telah mulai menghilangkan anggapan ini, dan teknik ini t erus populer. Teknik ini dapat dilakukan dengan anastesi lokal, regional atau general. Gambar 2.19. Setelah pemasangan Mesh

13

d. Kelompok 4 : Laparoscopic Operasi hernia laparoscopic makin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga menimbulkan kontroversi. Pada awal pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki dengan menempatkan potongan mesh yang besar di regio inguinal diatas peritoneum. Teknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus halus dan pembentukan fistel karena paparan usus terhadap mesh. Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorhappies dilakukan menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal (TAPP) atau total extraperitoneal (TEP). Pendekatan TAPP dilakukan dengan meletakkan trokar laparoskopik  dalam cavum abdomen dan memperbaiki regio inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum. Sedangkan pendekatan TEP adalah   prosedur laparokopik langsung yang mengharuskan masuk ke cavum peritoneal untuk  diseksi. Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisa cedera sela ma operasi.

BAB III KESIMPULAN

Hernia merupakan kasus tersering di bagian bedah abdomen sesudah appendicitis. Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal. Hernia inguinalis dibagi dua jenis hernia inguinalis medialis/hernia inguinalis directa/hernia inguinalis horisontal dan hernia ingunalis lateralis/ hernia indirecta/hernia obliqua. Yang tersering hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak pada lakilaki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan. Pada hernia inguinalis lateralis  proce ssus vaginal i s peritonaei tidak menutup (tetap terbuka). Komplikasi yang terjadi yaitu inkarserasi dan strangulasi. Jika sudah terjadi strangulasi penanganan segera adalah dengan operasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Townsend, Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston Textbook of Surgery. 17

th

Edition.

Philadelphia. Elsevier Saunders. 1199-1217. 2. Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartz¶s Principles of Surgery. Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill. 1353-1394. 3. Inguinal Hernia: Anatomy and Management Accesed on 1st January 2011 Available at http://www.medscape.com/viewarticle/420354_4 4. Manthey,

David.

Hernias

.2007.on

1st

January

2011

Available

athttp://www.emedicine.com/emerg/topic251.htm 5.   Norton,Jeffrey A. 2001. Hernias And Abdominal Wall Defects. Surgery Basic Science and Clinical Evidence. New York. Springer. 787-803. 6. Rasjad C. Hernia. Dalam : Sjamsuhidajat R, Jong WD, editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: P enerbit Buku Kedokteran ECG; 2004; hal. 523-38 7. Kerry

V.

Cooke.incarcerated

hernia.2005.on

1st

January

2011

Available

athttp://www.webmed.com 8. Inguinal

hernia.

Accesed

on

1st

January

2011

Available

at

http://www.webmed.com/digestive-disorders/tc/Inguinal-Hernia-Symptoms 9. Doherty GM. 2006. Hernias & Other Lesions of the Abdominal Wall. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Twelfth edition. New York. Mc Graw-Hill. 765777 10. Inguinal

hernia.Accesed

on

1st

January

2011

Available

at

2011

Available

at

http://www.healthsystem.virginia.edu/toplevel/home/ 11. Inguinal

hernia.Accesed

on

1st

January

http://www.webmed.com/digestive-disorders/tc/Inguinal-Hernia 12. Bland, Kirby I. 2002. Inguinal Hernias. The Practice of General Surgery. New York. WB Saunders Company. 795-801 13. Cook, John. 2000. Hernia. General Surgery at the Distric Hospital. Switzerland. WHO. 151-156. 14. Zinner, Michael J. 2001. Hernias. Maingot¶s Abdominal Operation. Volume 1. Tenth edition. New York. Mc Graw-Hill. 479-525.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF