Referat DM Tipe 2
February 24, 2017 | Author: ANDARIPUTRI | Category: N/A
Short Description
Download Referat DM Tipe 2...
Description
REFERAT DIABETES MELITUS TIPE 2
DISUSUN OLEH: ANDARI PUTRI WARDHANI I11110053
PEMBIMBING KEPANITERAAN KLINIK: dr. Agug Nugr!"!# M.S$.# S%. PD
KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU PEN&AKIT DALAM RUMAH SAKIT UNI'ERSITAS TAN(UNGPURA PERIODE ) APRIL * 11 (UNI 201+
1
BAB I PENDAHULUAN
Diabete Diabetess Melitu Melituss (DM) (DM) adalah adalah suatu suatu sindro sindroma ma klinis klinis kelain kelainan an metabol metabolik, ik, ditandai oleh adanya hiperglikemik yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Beberapa jenis yang berbeda dari DM disebabkan oleh intera interaksi ksi yang yang kompl kompleks eks dari dari faktor faktor geneti genetika ka dan lingku lingkunga ngan. n. Tergan ergantun tung g pada pada etiologi DM, faktor yang berperan pada hiperglikemia termasuk kurangnya sekresi insu insuli lin, n, penu penuru runa nan n peng penggu guna naan an gluk glukos osa, a, dan dan peni pening ngkat katan an prod produk uksi si gluk glukos osa. a. Disreg Disregula ulasi si metabo metabolik lik yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan DM menyeb menyebabk abkan an peruba perubahan han patofisiologis sekunder beberapa sistem organ yang memaksakan beban yang luar biasapada individu dengan diabetes dan pada sistem perawatan kesehatan. Di merika merika !erik !erikat, at, DM adal adalah ah peny penyeb ebab ab utam utamaa dari dari peny penyak akit it ginj ginjal al tahap tahap akhi akhirr ("!# ("!#D), D), nontra nontrauma umati$ ti$ amputas amputasii ekstrem ekstremitas itas bawah, bawah, dan kebuta kebutaan an dewasa. dewasa. %al ini juga juga merupa merupakan kan predis predispos posisi isi penya penyakit kit kardio kardiovask vaskula ular. r. Dengan Dengan mening meningkat katnya nya insiden insiden infeksi di seluruh dunia, DM akan kemungkinan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masa depan World Health Organization (&%') Organization (&%') memperkirakan, prevalensi global diabetes melitus tipe akan meningkat dari dar i * juta orang menjadi + juta tahun -+-. &%' memper memperkira kirakan kan ndone ndonesia sia mendud menduduki uki rankin ranking g ke/0 di dunia dunia dalam dalam hal jumlah jumlah penderita diabetes setelah 1hina, ndia dan merika !erikat. 2ada tahun ---, jumlah penderita diabetes men$apai 3,0 juta dan diperkirakan pada tahun -+- jumlah penderita diabetes di ndonesia akan berjumlah ,+ juta. Tetapi, Tetapi, hanya 4-5 dari penderita diabetes di ndonesia menyadari bahwa mereka menderita diabetes, dan hanya +-5 dari penderita melakukan pemeriksaan se$ara teratur. Diabetes Melitus tipe , disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah r endah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. 2eningkatan insidensi diabetes melitus di ndonesia tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya kompli komplikas kasii kronik kronik diabet diabetes es melitu melitus. s. Dengan Dengan demiki demikian, an, penget pengetahu ahuan an mengen mengenai ai diabetes dan komplikasinya menjadi penting untuk diketahui dan dimengerti.
BAB II 2
BAB I PENDAHULUAN
Diabete Diabetess Melitu Melituss (DM) (DM) adalah adalah suatu suatu sindro sindroma ma klinis klinis kelain kelainan an metabol metabolik, ik, ditandai oleh adanya hiperglikemik yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Beberapa jenis yang berbeda dari DM disebabkan oleh intera interaksi ksi yang yang kompl kompleks eks dari dari faktor faktor geneti genetika ka dan lingku lingkunga ngan. n. Tergan ergantun tung g pada pada etiologi DM, faktor yang berperan pada hiperglikemia termasuk kurangnya sekresi insu insuli lin, n, penu penuru runa nan n peng penggu guna naan an gluk glukos osa, a, dan dan peni pening ngkat katan an prod produk uksi si gluk glukos osa. a. Disreg Disregula ulasi si metabo metabolik lik yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan DM menyeb menyebabk abkan an peruba perubahan han patofisiologis sekunder beberapa sistem organ yang memaksakan beban yang luar biasapada individu dengan diabetes dan pada sistem perawatan kesehatan. Di merika merika !erik !erikat, at, DM adal adalah ah peny penyeb ebab ab utam utamaa dari dari peny penyak akit it ginj ginjal al tahap tahap akhi akhirr ("!# ("!#D), D), nontra nontrauma umati$ ti$ amputas amputasii ekstrem ekstremitas itas bawah, bawah, dan kebuta kebutaan an dewasa. dewasa. %al ini juga juga merupa merupakan kan predis predispos posisi isi penya penyakit kit kardio kardiovask vaskula ular. r. Dengan Dengan mening meningkat katnya nya insiden insiden infeksi di seluruh dunia, DM akan kemungkinan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masa depan World Health Organization (&%') Organization (&%') memperkirakan, prevalensi global diabetes melitus tipe akan meningkat dari dar i * juta orang menjadi + juta tahun -+-. &%' memper memperkira kirakan kan ndone ndonesia sia mendud menduduki uki rankin ranking g ke/0 di dunia dunia dalam dalam hal jumlah jumlah penderita diabetes setelah 1hina, ndia dan merika !erikat. 2ada tahun ---, jumlah penderita diabetes men$apai 3,0 juta dan diperkirakan pada tahun -+- jumlah penderita diabetes di ndonesia akan berjumlah ,+ juta. Tetapi, Tetapi, hanya 4-5 dari penderita diabetes di ndonesia menyadari bahwa mereka menderita diabetes, dan hanya +-5 dari penderita melakukan pemeriksaan se$ara teratur. Diabetes Melitus tipe , disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah r endah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. 2eningkatan insidensi diabetes melitus di ndonesia tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya kompli komplikas kasii kronik kronik diabet diabetes es melitu melitus. s. Dengan Dengan demiki demikian, an, penget pengetahu ahuan an mengen mengenai ai diabetes dan komplikasinya menjadi penting untuk diketahui dan dimengerti.
BAB II 2
TIN(AUAN PUSTAKA
A. D,- D,- / / Diabetes Melitus adalah penyakit kelainan metabolik yang dikarakteristikan
dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya. %iperg erglik likemi emia
kronis
pada
diabetes
melit elitu us
akan
diser sertai
deng engan
kerusakan,ganguan fungsi beberapa organ tubuh khususnya mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah. &a &alaupun laupun pada diabetes melitus ditemukan ganguan ganguan metabolisme metabolisme semua sumber sumber makanan makanan tubuh tubuh kita, kelainan metabolisme metabolisme yang paling utama ialah kelainan metabolisme metabolisme karbohidar karbohidarat. at. 'leh karena itu diagno diagnosis sis diabet diabetes es melitu melituss selalu selalu berdas berdasark arkan an tingin tinginya ya kadar kadar gluko glukosa sa dalam dalam plasma darah. Diabet Diabetes es Melitu Melituss tipe tipe , diseba disebabka bkan n insuli insulin n yang yang ada tidak tidak dapat dapat bekerja bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. 6arena insulin tetap dihasilkan oleh sel/sel beta pankreas, maka diabetes mellitus tipe dianggap sebagai non insulin dependent diabetes mellitus. mellitus . kibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, dan *45 dari penderita DM type ini dengan dengan obesita obesitass atau kegemuka kegemukan n dan biasany biasanyaa diketah diketahui ui DM setelah setelah usia usia +tahun.
B. E% E%d d,,! !!g !g
2reval 2revalens ensii DM sulit sulit ditent ditentuka ukan n karena karena standar standar peneta penetapan pan diagno diagnosisn sisnya ya berbeda/beda. Berdasarkan kriteria meri$an Diabetes so$iation tahun - (D -), -), sekitar -, juta orang di merika !erikat menderita DM. !ementara itu, itu, di ndo ndone nesi siaa prev preval alen ensi si DM sebe sebesa sarr ,4/ ,4/, ,+5 +5 pend pendud uduk uk usia sia 74 74 tahun,bahkan di daerah Manado prevalensi DM sebesar ,5. 6ejadian DM Tipe pada wanita lebih tinggi daripada laki/laki. &anita lebih berisiko mengidap diabetes karena se$ara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar. %asil #iset 6esehatan Dasar pada tahun --3, menunjukan prevalensi DM di ndonesia membesar sampai 4*5, pada tahun - angka kejadian diabetes melitus di dunia adalah sebanyak +* juta jiwa, dimana dimana proporsi kejadian kejadian diabetes diabetes melitus tipe tipe adalah 845 845 dari 3
populasi dunia yang menderita diabetes mellitus dan hanya 45 dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe . 2emeriksan laboratorium bagi penderita DM diperlukan untuk menegakan diagnosis serta memonitor terapi dan timbulnya komplikasi. Dengan demikian, perkembangan penyakit bisa dimonitor dan dapat men$egah komplikasi.
. K/-4/ 6lasifikasi Diabetes Melitus, yaitu9 . Diabetes Melitus Tipe DM ini disebabkan oleh kekurangan insulin dalam darah yang terjadi akibat
kerusakan dari sel beta pankreas. :ejala yang menonjol adalah sering ken$ing (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM tipe ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup. . Diabetes Melitus Tipe DM ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. kibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, dan *45 dari penderita DM type ini dengan obesitas atau kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia +- tahun. +. Diabetes Melitus Tipe lain a. Defek genetik pada fungsi sel beta b. Defek genetik pada kerja insulin $. 2enyakit eksokrin pankreas d. "ndokrinopati e. Diinduksi obat atau ;at kimia f. nfeksi g. munologi 0. DM :estasional
D. A! P4r,/ 2ankreas adalah organ pipih yang terletak dibelakang dan sedikit di bawah
lambung dalam abdomen. 'rgan ini memiliki fungsi9 fungsi endokrin dan fungsi eksokrin. Bagian eksokrin dari pankreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas, 4
memproduksi $airan pankreas yang disekresi melalui duktus pankreas ke dalam usus halus. 2ankreas terdiri dari jaringan utama, !loane (--+), yaitu9 / sini sekresi getah pen$ernaan ke dalam duodenum. / 2ulau langerhans yang mengeluarkan sekretnya keluar. Tetapi, menyekresikan insulin dan glukagon langsung ke darah. 2ulau/pulau umlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara / juta.
G6r 1. natomi 6elenjar 2ankreas
!el endokrin dapat ditemukan dalam pulau/pulau langerhans, yaitu kumpulan ke$il sel yang tersebar di seluruh organ. da 0 jenis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau/pulau tersebut9 / !el alfa, jumlah sekitar -/0- 5, memproduksi glukagon yang menjadi faktor / /
hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai antiinsulin like a$tivity. !el beta menyekresi insulin yang menurunkan kadar gula darah. !el delta menyekresi somastatin, hormon penghalang hormon pertumbuhan
/
yang menghambat sekresi glukagon dan insulin. !el ? menyekresi polipeptida pankreas, sejenis hormon pen$ernaan untuk fungsi yang tidak jelas.
5
G6r 2. 2ulau adi, salah satu gambaran diabetes yang penting adalah .
16
ke$enderungan dehidrasi ekstra sel dan intra sel, dan ini sering juga disertai dengan kolapsnya sirkulasi. Dan perubahan volume sel akibat keadaan hiperosmotik ekstrasel yang menarik air dari intrasel dapat mengganggu fungsi sel/sel dalam tubuh. 6adar glukosa plasma yang tinggi (di atas 3- mg5) yang melewati batas ambang bersihan glukosa pada filtrasi ginjal, yaitu jika jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dalam filtrat meningkat kira/kira diatas 4mgEmenit, maka glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang atau terekskresi ke dalam urin yang disebut glukosuria 6eberadaan glukosa dalam urin menyebabkan keadaan .
diuresis osmotik yang menarik air dan men$egah reabsorbsi $airan oleh tubulus sehingga volume urin meningkat dan terjadilah poliuria. 6arena itu juga terjadi kehilangan Ca dan 6 berlebih pada ginjal. I. Dg!//
6eluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu 7-- mgEdl, glukosa darah puasa 7 mgEdl sudah $ukup untuk menegakkan diagnosis DM. @ntuk diagnosis DM dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah jam setelah beban glukosa. !ekurang/kurangnya diperlukan kadar glukosa darah kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang lain atau Tes Toleransi :lukosa 'ral (TT:') yang abnormal. 6onfirmasi tidak
diperlukan pada keadaan khas hiperglikemia dengan
dekompensasi metabolik akut, seperti ketoasidosis, berat badan yang menurun $epat. T6, 1. 6riteria Diagnosis DM
17
da perbedaan antara uji diagnostik DM dan pemeriksaan penyaring. @ji diagnostik dilakukan pada mereka yang menunjukkan
gejala DM, sedangkan
pemeriksaan penyaring bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala, tetapi punya resiko DM (usia 7 04 tahun, berat badan lebih, hipertensi, riwayat keluarga DM, riwayat abortus berulang, melahirkan bayi 7 0--- gr, kolesterol %D< KR +4 mgEdl, atau trigliserida L 4- mgEdl). @ji diagnostik dilakukan pada mereka yang positif uji penyaring. 2emeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral (TT:') standar.
G6r +. angka pendek9 menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan men$apai target pengendalian glukosa darah. 18
/
>angka
panjang9
men$egah
dan
menghambat
progresivitas
penyulit
/
mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM. Dasar/dasar 2engobatan Terapi DM Tipe #esistensi insulin merupakan dasar dari diabetes tipe , dan kegagalan sel S mulai terjadi sebelum berkembangnya diabetes yaitu dengan terjadinya ketidakseimbangan antara resistensi insulin dan sekresi insulin. De ?ron;o menyatakan bahwa fungsi sel S menurun sebesar kira/kira -5 pada saat terjadi intoleransi glukosa. Dengan demikian jelas bahwa pendekatan pengobatan DM tipe harus memperbaiki resistensi insulin dan memperbaiki fungsi sel S. %al yang mendasar dalam pengel olaan Diabetes mellitus tipe adalah perubahan pola hidup yaitu pola makan yang baik dan olahraga teratur. Dengan atau tanpa terapi farmakologik, pola makan yang seimbang dan olahraga teratur (bila tidak ada kontraindikasi) tetap harus dijalankan. Target :likemik 2enelitian @62D! (@nited 6ingdom 2rospe$tive Diabetes !tudy) dan !tudi 6umamoto pada pasien DM tipe menunjukkan target glikemik terapi DM tipe yang menghasilkan perbaikan prognosis jangka panjang. %asil penelitian klinik dan epidemiologik menunjukkan bahwa dengan menurunkan kadar glukosa maka kejadian komplikasi mikrovaskuler dan neuropati akan menurun. Target kadar glukosa darah yang terbaik berdasarkan pemeriksaan harian dan $ sebagai inde glikemia kronik belum diteliti se$ara sistematik. Tetapi hasil penelitian D11T (pada pasien diabetes tipe ) dan @62D! (pada pasien diabetes tipe ) mengarahkan gol pen$apaian kadar glikemik pada rentang nondiabetik. kan tetapi pada kedua studi tersebut bahkan pada grup pasien yang mendapat pengobatan intensif, kadar $ tidak dapat dipertahankan pada rentang nondiabetik . !tu di tersebut men$apai kadar rata/rata $ G*5 yang merupakan 0!D diatas rata/rata non diabetik. Target glikemik yang paling baru adalah dari D (meri$an Diabetes sso$iation) yang dibuat berdasarkan kepraktisan dan projeksi penurunan kejadian komplikasi, yaitu $ K*5. 2ilar 2enatalaksanaan DM . "dukasi 19
. Terapi gi;i medis +. oslinWs Diabetes Mellitus.
View more...
Comments