Referat CA Cervix
August 22, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Referat CA Cervix...
Description
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang Kanker serviks merupakan kanker tersering pada wanita dan merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 3 di seluruh dunia dan penyebab kematian nomor 1 di Negara berkembang. Laporan WHO menunukkan kasus kanker serviks semakin meningkat di seluruh selu ruh dunia! dunia! dimana dimana diperk diperkirak irakan an 1" uta uta kasus kasus baru baru pertah pertahun un dan akan akan mening meningkat kat menadi 1# uta kasus pada kasus $"1". %ampai saat ini! insiden kanker serviks dalam hal morbiditas dan mortalitas belum menunukkan hasil penurunan yang signi&ikan. 1 Bukti kuat pendukung kanker serviks disebabkan oleh in&eksi Human Papiloma Vi Virus rus 'H()*! dengan resiko tertinggi H() subtype genital meningkatkan resiko beragam penularan. )irus H() merupakan karsinogen kanker serviks! in&eksi H() tipe 1+ dan 1, diumpai pada ,1 penderita kanker serviks. $ Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah leher rahim 'serviks*. Kanker servika merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan di ndonesia. %etiap satu am perempuan ndonesia meninggal karena kanker dalam tiga dasawarsa terakhir. /ingginya angka kematian itu akibat terlambatnya penanganan! sekitar 0"- datang dengan kondisi kond isi stadium lanut.3 Kan Kanker ker serviks serviks uga uga merupa merupakan kan penyeba penyebab b terbany terbanyak ak kematia kematian n kanker ginekologi di dunia. iperkirakan di seluruh dunia setiap tahun ditemukan sekitar #"".""" kasus baru. Kanker serviks merupakan hasil akhir dari lesi pra kanker yang beralan pelan tapi progresi&! sehingga deteksi dan penanganan lesi pra kanker merupakan &aktor yang paling penting untuk menurunkan menurunkan angka keadian keadian kanker serviks.2 H() resiko tinggi tinggi merupak merupakan an karsin karsinoge ogen n kanker kanker servik serviks! s! dan awal awal dari dari proses proses karsinogenesis kanker serviks uteri. (roses karsinogenesis melalui tahap lesi prakanker yang terdiri ter diri dari Neopla Neoplasia sia ntraep ntraepite itelial lial %erviks %erviks 'N%* 'N%* ! dan . Lesi Lesi prakan prakanker ker N% 1 sebagian besar akan mengalami regresi! sebagian keil yang berlanut menadi N% ! dan kemudian berlanut menadi kanker invasi& serviks uterus. (enemuan dan pengobatan lesi prakanker akan menegah teradinya kanker serviks.# iagnosis kanker serviks uteri tidaklah sulit! apalagi kalau tingkatannya sudah agak lanut. 4ang menadi persoalan ialah bagaimana mendeteksi sedini mungkin! yakni waktu tumor tum or masih masih prainv prainvasi& asi& telah telah dapat dapat diketah diketahui ui dalam dalam tingka tingkatan tan pramal pramalign igna. a. 5emang 5emang penegahan masih selalu lebih murah daripada pengobatan kanker yang sudah ada. (enegahan primer tampaknya sulit dikerakan karena sebab biologik kanker serviks belum diketahui. 4ang 4ang dapat disarankan ialah menghindari &aktor eksogen6ekstrinsik yang memberi resiko resi ko untuk untuk mengid mengidap ap kanker kanker servik serviks. s. 17paya 7paya peneg penegaha ahan n sekund sekunder er melalu melaluii usapan usapan
servikovaginal berkala dengan pengeatan (apaniolaou! biopsy terarah dengan sebelumnya memu me mula lass po porti rtio o de deng ngan an so soll lu lugo goli li di ba bawa wah h bi bimb mbin inng ngan an ko kolp lpos osko kop p at atau au ku kure retas tasee endoserviks sangat penting dan perlu dikuasai oleh setiap dokter puskesmas dan mereka yang bekera di rumah sakit. Bilamana deteksi dini dapat diupayakan! sebenarnya tidak perlu wanita itu mati akibat kanker leher rahim. + %aat ini pemeriksaan pemeriksaan sitologi dengan tes papsmear papsmear merupakan merupakan pemeriksaan standar deteksi dini lesi prakanker serviks. Laporan WHO tahun 18,+ di Negara9negara yang mau dipe diperki rkira raka kan n 2" 2"9# 9#""- wani wanita ta be berk rkese esemp mpata atan n un untu tuk k mela melaku kuka kan n skrin skrinin ing g de deng ngan an te tess papsmear! sementara di Negara berkembang diperkirakan hanya #- yang berkesempatan menalani skrining.0 Hal terpenting menghadapi penderita kanker serviks adalah menegakkan diagnosis sedini mungkin mungkin dan memberikan terapi yang e&ekti& sekaligus prediksi prognosisnya. prognosisnya. Hingga saat ini pilihan terapi masih terbatas pada operasi! radiasi dan kemoterapi! atau kombinasi dari beberapa terapi ini. i ni. Namun! tentu saa terapi te rapi ini masih berupa simptomatis simpt omatis karena karena masih belum menyentuh menyentuh dasar penyebab penyebab kanker yaitu adanya adanya perubahan perilaku sel. /erapi yang lebih mendasar atau imunoterapi masih dalam tahap penelitian.,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
$.1 e&inisi Kankerr serviks Kanke serviks atau yang dikenal dengan kanker leher rahim adalah keganasan yang tera teradi di pa pada da servi serviks ks 'l 'leh eher er rahim rahim** ya yang ng meru merupa paka kan n ba bagi gian an teren terenda dah h da dari ri ra rahi him m ya yang ng 8 menonol ke punak liang senggama atau vagina. $
Karsin Kar sinoma oma serviks serviks adalah adalah tumbu tumbuhny hnyaa sel9sel sel9sel abnorm abnormal al pada pada serviks serviks.. Karsin Karsinoma oma servikss merupakan servik merupakan karsinoma yang primer berasal dari serviks serviks 'kanalis 'kanalis servikalis servikalis dan atau porsio*. %erviks adalah bagian uung depan rahim yang menulur ke vagina. 3 Kankerr serviks Kanke serviks adalah pertumbuhan pertumbuhan sel9sel abnormal pada daerah batas antara epitel yang yan g melapi melapisi si ektose ektoservi rviks ks 'porsi 'porsio* o* dan endose endoservi rviks ks kanalis kanalis serviks serviksali aliss yang yang disebu disebutt +
squamo-columnar junction '%:;*. junction '%:;*. Kankerr serviks Kanke serviks adalah penyakit penyakit akibat tumor tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan aringan yang tidak terkontrol dan merusak aringan normal disekitarnya. ,
$.$ %7( >%7( %ard %ardit ito o 10 108 8 di dian antar taraa $+ $+3 3 ka kasu suss tumor tumor ga gana nass ginekologik '+,!1-*. 7mur penderita antara 3"9+" tahun! terbanyak antara 2#9#" tahun. (eriode laten dari &ase prainvasi& untuk menadi invasive memakan waktu sekitar 1" tahun. Hanyaa 8- dari wanita Hany wanita berusia berusia ?3# tahun menunukkan menunukkan kanker serviks yang invasive invasive pada saat didiagnosis! sedangkan #3- dari K% terdapat pada wanita di bawah usia 3# tahun. 5empertimban 5empe rtimbangkan gkan keterbatasan keterbatasan yang ada! kita sepakat seara nasional untuk untuk mendeteksi mendeteksi dinii setiap din setiap wanita wanita sekali sekali saa setelah setelah melewa melewati ti usia usia 3" tahun tahun dan menyedia menyediakan kan sarana penanganannya! untuk berhenti sampai usia +" tahun. 4ang penting dalam deteksi dini ini adalah akupannya. akupannya. Bahkan Bahkan direnanakan direnanakan melatih tenaga sukarelawati sukarelawati untuk untuk mengenali mengenali bentuk porsio yang menurigakan untuk dapat di papsmear oleh dokter6bidan di 3
puskesmas6puskesling sebagaimana disarankan oleh WHO. ari 1""" serviks uterus ternyata hanya 2, yang betul9betukl normal! 8#" mengandung kelainan inak dan $ tumor ganas. + Berdasarkan Berdasa rkan
distribusi distribusi
umur! umur!
ari
laporan laporan
@AO
'nternasional 'nternasional @ederation @ederation
O& Ayneology and Obstetris* tahun 18,,! kelompok umur 3"938 tahun dan kelompok umur +"9+8 tahun terlihat sama banyaknya. banyaknya. %eara umum! stadium = lebih sering ditemukan pada kelompok umur 3"938 tahun! sedangkan untuk stadium B B dan sering ditemukan pada kelompok umur 2"928 tahun! stadium dan ) sering ditemukan pada kelompok umur +"9+8 tahun. , Berdasarkan penelitian yang dilakukan di >%:5 ;akarta tahun 18809188, ditemukan ditemu kan bahwa stadium B9B sering terdapat terdapat pada kelompok umur 3#922 tahun! sedangkan stadium B sering didapatkan pada kelompok umur 2#9#2 tahun. (enelitian yang dilakukan oleh Litaay! dkk di beberapa rumah sakit di 7ung (andang '188291888*! ditemukan bahwa penderita kanker rahim yang terbanyak pada kelompok umur 2+9#" tahun. tah un. 5enuru 5enurutt distrib distribusi usi tempat! tempat! &rekwen &rekwensi si kanker kanker rahim rahim terbany terbanyak ak ditemu ditemukan kan di Negar a9negara Negara9nega ra berkembang seperti ndonesia! ndia! Bangladesh! /hailand! )ietnam dan @ilipina. @ilip ina. i =merika Latin dan =&rika %elatan &rekwensi &rekwensi kanker rahim uga merupakan penyakit keganasan terbanyak dari semua penyakit keganasan yang ada lainnya. ,
$.3 ihart. Histopatologik sebagian terbesar '8#980-* berupa epidermoid atau sEuamous ell karsinoma! sisanya adenokarsinoma! learell arinoma6mesonephroid arinoma dan yang paling arang adalah saroma. + (orsio yang erosive dengan ektropion bukanlah termasuk lesi pramaligna! selama se lama tak ada bukti adanya perubahan displastik dari %:; untuk pemeriksaan ekso&oliati& sitologi! meskipun pada pemeriksaan ini ada kemungkinan teradi !alse teradi !alse ne"ati#e atau atau !alse !alse positi#e. (erl (erlu u dite diteka kank nkan an ba bahw hwaa pe pena nang ngana anan6 n6ter terap apii ha hany nyaa bo bole leh h di dila laku kuka kan n at atas as da dasar sar bu bukt ktii histopatologik. Oleh sebab itu! untuk kon&irmasi hasil papsmear! perlu tindak lanut upaya diagnosis biopsy serviks. + (enyebaran pad aumumnya seara lim&ogen melalui pembuluh getah bening menuu 3 arah yaitu kea rah &ornises dan dinding vagina! kea rah korpus uterus dan ke arah parametrium dan dalam tingkatan yang lanut mengin&iltrasi septum retrovaginal dan kandung kemih. 5elalui pembuluh getah bening dalam parametrium kanan dan kiri sel tumor tum or dapat dapat menyeb menyebar ar ke kelen kelenar ar iliak iliak luar luar dan kelen kelenar ar iliak iliak dalam dalam 'hipog 'hipogastr astrika ika*. *. (enyeba (eny ebaran ran melalu melaluii pembul pembuluh uh darah darah ' blo bloo$b o$born ornee metast metastasi asis) s) tid tidak ak laim. laim. Kersin Kersinoma oma serviks umumnya terbatas pada daerah panggul saa. /ergantung dari kondisi imunologik tubuh penderita K% akan berkembang menadi mikroinvasi& dengan menembus membrane basalis dengan kedalaman invasi ?1 mm dan sel tumor belum terlihat dalam pembuluh lim&a atau darah. ;ika sel tumor sudah terdapat D1 mm dari membrane basalis! atau ? 1 mm tetapi sudah tampak berada dalam pembuluh lim&a atau darah! maka prosesnya sudah invasive. /umor mungkin telah mengin&iltrasi stroma serviks! akan tetapi seara klinis belum tampak sebagai seb agai karsin karsinoma oma.. /umor /umor yang yang demiki demikian an disebu disebutt sebaga sebagaii ganas ganas prakli praklinik nik 'tingk 'tingkat at B9 oult*. %esudah tumor menadi invasive! penyebaran seara lim&ogen menuu kelenar lim&a regional dan seara perkontinuitatum 'menalar* menuu &ornises vagina! korpus uterus! retum dan kandung kemih! yang pada tingkat akhir 'terminal stage* dapat menimbulkan &istula retum atau kandung kemih. (enyebaran lim&ogen ke parametrium akan menuu kelena kel enarr lim&a lim&a region regional al mel melalui alui ligame ligamentu ntum m latum! latum! kelen kelenar9 ar9kel kelen enar ar iliak! iliak! obtura obturator tor!! 0
hipogastrika! prasakral! praaorta! dan seterusnya seara teoritis dapat lanut melalui trunkus lim&atikus di kanan dan vena subklavia di kiri menapai paru9paru! hati! ginal! tulang dan otak. +
/abel $.1 Hubungan tingkat klinik dengan kelenar daerah yang mengandung tumor + /ingkat (resentasi mengandung tumor 9B "9$" 3" +") D,"/erdapat dua ara untuk menyatakan stadium klinis kanker serviks! yang pertama ialah iala h yang yang dianu dianurka rkan n oleh oleh @AO @AO '/he '/he ntern nternatio ational nal @ederat @ederation ion o& Ayneo Ayneology logy amd Obstetris* dan yang kedua ialah anuran 7:: '7nion nternationale :ontre le :aner*! yaitu klasi&ikasi /N5 'tumor! nodes! metastase*. %ampai saat ini untuk kanker serviks! penentuan stadium klinis @AO lebih banyak banyak digunakan.2
Histopatologi kanker serviks dibagi menadi 2 klasi&ikasi! yaitu C + 1.
isplasi siaa isplasia adalah pertumbuhan akti& disertai gangguan proses pematangan epitel skuamosa yang dimulai pada bagian basal sampai ke lapisan super&iial. Berdas Ber dasark arkan an deraat deraat peruba perubahan han sel epitel epitel yang yang elas elas mengal mengalami ami peruba perubahan han.. isplasia terbagi dalam tiga deraat pertumbuhan yaitu C
+
a. isplasia isplasia ringan ringan C perubah perubahan an teradi teradi pada pada sepertiga sepertiga bagian bagian basal basal epidermis epidermis b. isplasia sedang C perubahan teradi pada separuh epidermis . isplasia isplasia berat C hampir hampir tidak dapat dibedakan dibedakan dengan dengan karsinoma karsinoma in situ (erkem (er kemban bangan gan dy dyspla splasia sia serviks serviks menad menadii kanker kanker serviks serviks teradi teradi seara seara bertahap! yang dibedakan atas 3 tahap klinis! yaitu C /ahap /ahap pertama adalah transisi dari dysplasia sedang menadi dysplasia berat yang irreversible! tahap kedua adalah pertumbuhan invasive! dan tahap ketiga adalah trans&ormasi dari mikro kanker menadi lebih luas. $. Kars Karsin inom omaa n %itu %itu ': ':%* %* (erubahan sel epitel yang terdapat di karsinoma in situ teradi pada seluruh lapisan lapisa n epidermis epidermis menadi menadi karsinoma karsinoma skuamosa namun membrane membrane basalis dalam +
keadaan utuh. 3. Kars Karsin inom omaa 5ikr 5ikroi oinv nvasi asi&& ,
Lingkup Ling kup kelainannya kelainannya dari dysplasia dysplasia menadi menadi neoplasia. neoplasia. (ada karsinoma mikroinvasi& teradinya perubahan deraat sel meningkatkan sel tumor menembus membra mem bran n basalis basalis.. Biasany Biasanyaa tumor tumor asimpto asimptomati matik k dan hanya hanya ditemu ditemukan kan pada pada penyaringan kanker atau ata u ditemukan bertepatan dengan pemeriksaan penyakit lain di serviks. (ada pemeriksaan &isik tidak terlihat perubahan pada portio! tetapi +
dengan pemeriksaan kolposkopi dapat diprediksi adanya prakarsinoma. 2. Kars Karsin inom omaa nva nvasi si&& eraat pertumbuhan sel menonol! besar dan bentuk dari sel bervariasi! inti gelap! kromatin berkelompok tidak merata dan susunan semakin tidak teratur. %ekelo %ek elompo mpok k atau lebih lebih sel tumor tumor mengin menginvasi vasi membra membrane ne basalis basalis dan tumbuh tumbuh in&iltrative ke dalam stroma. Karsinoma invasi& dibagi dalam 3 subtipe yaitu karsinoma sel skuamosa dengan keratin! karsinoma sel skuamosa tanpa keratin dan karsinoma sel keil.
+
(ada tahap ini kanker telah menyebar luas sehingga penyembuhan menadi lebih sulit. %etelah diagnosis kanker serviks ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi aringan biopsi! dilanutkan dengan penentuan stadium. %tadium kanker serviks menurut @AO $""8 C 11 %t %tad adiu ium m Karsi Karsino noma ma masi masih h terba terbatas tas di di servi serviks ks 'pen 'penye yeba bara ran n ke korp korpus us uter uterii dia diaba baik ikan* an* %t %tad adiu ium m = nva nvasi si ka kank nker er hany hanyaa da dapa patt dike dikena nali li se sear araa mikr mikros osko kopi pik. k. '%em '%emua ua lesi yang dapat dilihat sera langsung walau dengan invasi yang sangat super&isial dikelompokkan sebagai stadium b*. Kedalaman invasi ke stroma tidak lebih dari # mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari 0 mm. =1 C nvasi ke stroma dengan invasi invasi pada kedalaman kedalaman F 3 mm dan lebar F 0 mm. 1=$ C nvasi ke stroma dengan kedalaman D 3 mm dan ? # mm dan lebar F 0 %tadiu %ta dium m b
%t %tad adiu ium m
mm Lesi Lesi seara seara klinis klinis terba terbatas tas di di servik servikss atau atau lesi lesi prek preklin linik ik lebih lebih dari dari a %tadiu %ta dium m b1 b1 7kuran 7kuran lesi seara seara klin klinis is tida tidak k llebih ebih dari dari 2 m %t %tad adiu ium m b$ b$ 7kur 7kuran an lesi lesi se seara ara kli klini niss lebih lebih dar darii 2 m Karsi Karsino noma ma telah telah melam melampa paui ui uteru uterus! s! tetap tetapii tida tidak k melam melampa paui ui dindi dinding ng pangg panggul ul atau menapai sepertiga bawah vagina. %t %tad adiu ium m = = /elah lah melib elibat atka kan n $63 at atas as vag agin inaa ta tapi pi be belu lum m mel elib ibat atka kan n parametrium. =1 Lesi klinis terlihat F2 m =$ Lesi klinis terlihat D2 m %tadium B n&iltrasi ke parametrium tetapi belum sampai dinding dinding panggul
%t %tad adiu ium m
Karsi Karsino noma ma meluas meluas sampa sampaii ke dind dindin ing g pa pang nggu gul. l. (a (ada da pemerik pemeriksa saan an re reta tal! l! tida tidak k ada ada ru ruan ang g koso kosong ng dian dianta tara ra tu tumo morr da dan n di dind ndin ing g se serv rvik iks. s. /umor mor 8
melibat meli batkan kan seperti sepertiga ga terbawa terbawah h vagina vagina.. Kasus Kasus dengan dengan hidron hidrone&ro e&rosis sis atau gangg gan gguan uan &ungsi &ungsi ginal ginal dimasu dimasukka kkan n dalam dalam stadium stadium ini! ini! keual keualii kelaina kelainan n ginkal dapat dibuktikan oleh sebab lain. %tadiu %ta dium m a Keterlib Keterlibatan atan vagi vagina na yang yang lebih lebih rendah rendah tetapi tetapi tidak tidak ada eksten ekstensi si ke dinding panggul %tadiu %ta dium m b (erluas (erluasan an sampai sampai dinding dinding panggul panggul atau atau adanya adanya hidron hidrone&r e&rosis osis %t %tad adiu ium m )
atau gangguan &ungsi ginal Karsi Karsino noma ma tela telah h melu meluas as melam melampa paui ui pa pang nggu gull atau atau sear searaa kl klin inis is meli melibat batka kan n
mukosa kandung kemih dan6atau retum. %tadium %tadiu m )= 5eyebar 5eyebar ke organ organ panggu panggull y yang ang berdek berdekatan atan %tadiu %ta dium m )B 5etastas 5etastasee ke ke organ organ auh auh /ingkat Kesembuhan berdasarkan stadium kanker leher rahim rahi m yaitu %tadium = C 1""B C ,098"= C +,9,0B C +$9+, C 3392,) C 12$.# Lesi (rakanker (rakanker Lesi prakanker adalah kelainan pada epitel serviks akibat teradinya perubahan sel9 sel epitel! anmun kelainannya belum menembus lapisan basal 'membrane basalis* 'depkes*. /uuan uan utam utamaa
skri skrini ning ng adal adalah ah mene menemu muka kan n
le lesi si pr prak akan anke kerr ya yang ng bi bisa sa mend mendap apat at
penatalaksanaan yang tepat dapat menegah teradinya kanker serviks. 7ntuk hal itu diperlu dip erlukan kan penget pengetian ian tentan tentang g proses proses karsin karsinoge ogenes nesis is dan peruba perubahan han dari dari lesi prakan prakanker ker menadi lesi kanker.1" (ada (ada pe perem rempu puan an saat saat remaa remaa da dan n ke keha hami milan lan pe pert rtam ama! a! terad teradii meta metapl plasi asiaa sel skuamosa serviks. Bila pada saat ini teradi in&eksi H()! maka akan terbentuk sel baru hasil trans&ormasi dengan partikel H() tergabung dalam N= sel. Bila hal ini berlanut maka terbentuklah lesi prakanker dan lebih lanut menadi kanker. %ebagian besar kasus dysplasia sel serviks sembuh dengan sendirinya! sementara hanya sekitar 1"- yang berubah menadi dy dyspla splasia sia sedang sedang dan berat. berat. #"- kasus kasus dy dyspl splasia asia berat berat beruba berubah h menadi menadi karsin karsinoma oma.. Biasany Bia sanyaa waktu waktu yang yang dibutu dibutuhka hkan n suatu suatu lesi dy dyspla splasia sia menadi menadi keganas keganasan an adalah adalah 1"9$" 1"9$" tahun.'depkes* 5enurut WHO! dysplasia dide&inisikan sebagai sebuah lesi yang ditandai teradinya perubahan atipik ati pik pada permukaan epitel. isplasia dibagi menadi 3 bagian yaitu dysplasia ringan rin gan!! sedang sedang dan berat. berat. /etapi etapi pandua panduan n klinis klinis pastiny pastinyaa sampai sampai saat ini belum belum elas! elas! 1"
sedangkan deraat perubahan perubahan epitel tadi penilaiaannya penilaiaannya masih sangat subekti&. 1"
Karsinoma sel skuamosa serviks menggambarkan hasil dari perkembangan dysplasia atipik yang progresi& pada epitel metaplastik di ona trans&ormasi. Klasi&ikasi lesi yang dimulai dari dysplasia ringan hingga karsinoma in situ tidak mere&leksikan progresivitas penyakit. iagnosis ini sangatlah subyekti& dan sangatlah tergantung dari pemeriksa setelah ditem ditemuk ukan anny nyaa
pe peng nger ertia tian n
tent tentan ang g
pe pera ralan lanan anny nyaa
pe peny nyaki akitt
ka kank nker er se serv rvik iks! s! >iha >ihart rt
mengenalkan terminolo mengenalkan terminology gy %eoplasia &ntraepitelial Ser#i's 'N%* untuk untuk menggambark menggambarkan an kelain kel ainan an sel skuamo skuamosa sa serviks serviks prainv prainvasi& asi&!! terdap terdapat at 3 deraat deraat peruba perubahan han yaituC yaituC N% 1 'displasia ringan*! N% $ 'displasia sedang*! N% 3 'displasia berat6karsinoma insitu*. %istem iini lebih konsisten pada perubahan biologi yang teradi pada serviks yang menggambarkan proses karsinogenesis sel skuamosa. 1" %erviks dan vagina berasal dari duktus 5ulleri yang pada awalnya berada dalam barisan yang terdiri dari 1 lapis epitel kolumnar. (ada saat usia kehamilan 1,9$" minggu! epitel epi tel kolumn kolumnar ar pada pada daerah daerah vagina vagina akan akan mengala mengalami mi kolobi kolobisasi sasi dan tumbu tumbuh h ke atas. atas. Hubung Hub ungan an antara antara epitel epitel skuamo skuamosa sa pada pada vagina vagina dan daerah daerah ektose ektoservik rvikss dengan dengan epitel epitel kolumnar pada daerah kanalis endoserviks disebut hubungan skuamokolumnar original. 1" (erubahan volume serviks wanita sebagai respon stimulasi hormonal. (eningkatan sekresi estrogen saat pubertas dan kehamilan pertama! menyebabkan peningkatan volume serviks serv iks dan merupak merupakan an suatu suatu eversi eversi dari dari epitel epitel kolumn kolumnar ar endose endoservi rviks ks ke penemp penempatan atan ektoserviks. ekomendasi skrining (ap %mear
/i /idak dak menstruasi. menstruasi. Waktu Waktu terbaik adalah antara hari ke91" sampai ke9$" setelah hari pertama menstruasi.
9
$ hari hari sebelum tes! hindari hindari pembilas pembilasan an vagina! vagina! penggunaa penggunaan n tampon! tampon! spermisida spermisida &oam! krim atau elly atau obat9obatan pervagina
9
/idak melakukan hubungan seksual paling paling sedikit $2 am sebelum dilakukan tes (ap smear
1#
ndikasiC 0 9
alam alam 3 tahun tahun setelah setelah berhu berhubun bungan gan seksu seksual al pervag pervagina ina!! tidak tidak melebih melebihii umur $1 $1 tahun.
9
%etiap tahun dengan dengan sitilogi sitilogi konvension konvensional al atau atau setiap setiap $ tahun dengan dengan peralatan peralatan liEuid9based.
9 9
%etiap $93 tahun pada wanita wanita D 3" tahun ika 3 hasil hasil tes berurutan normal. (ada wanita wanita dengan dengan risiko tinggi tinggi seperti seperti in&eksi in&eksi H() H()! umlah umlah mitra seksual seksual yang yang banyak! suami atau mitra seksual yang berisiko tinggi! imunitas yang terganggu seperti in&eksi H)! H)! transplantasi transplantasi organ! organ! kemoterapi kemoterapi atau pengobatan pengobatan lama kortikosteroid dan riwayat terpapar ietilbestrol in utero.
=lat9alat dan BahanC 0 9
spekulum oor bebek
9
spatula ayre
9
ytobrush
9 9
kaa obek alohol 8#-
5etode pengambilan (ap smearC 0 9
Beri label nama pada uung kaa obek
9
5asukkan spekulum! dapat diberikan air atau salin ika perlu.
9
Lihat adanya abnormalitas serviks
9
denti&ikasi one trans&ormasi
9
(ilih (ilih uung uung spatula spatula yang yang palin paling g ook ook dengan dengan mulu mulutt serviks serviks dan dan ona ona trans&ormasi.
9
(utar (utar spatul spatulaa 3+" 3+"II disekit disekitar ar mulut mulut servik servikss sambil sambil memper mempertaha tahanka nkan n kontak kontak dengan permukaan epithelial.
9
engan engan puta putaran ran searah searah arum arum am diawa diawali li dan dan diakhi diakhiri ri pada pada am 8! 8! hasil hasil yang yang terkump terk umpul ul
diperta dipertahan hankan kan
instrument dikeluarkan.
horion horiontal tal
pada pada permu permukaa kaan n
atasnya atasnya
ketika ketika
9
;angan ;angan memu memulas las sample sample pada pada saat saat ini ika belum belum akan akan &iksasi. &iksasi. (egang (egang spatu spatula la antara ari dari tangan yang tidak mengambil sample! sementara sample dari ytobrush dikumpulkan.
9
:ytobr :ytobrush ush memp mempuny unyai ai bulu bulu sikat sikat sirkum sirkum&er &eren en yang yang dapat dapat kontak kontak deng dengan an seluruh permukaan mulut serviks ketika dimasukkan.
9
:ytobrush hanya perlu diputar J putaran searah arum am.
9
(ulas sampel pada spatula pada pada kaa obyek obyek dengan satu gerakan halus.
9
Kemudi Kemudian an pulas pulas ytob ytobrush rush tepa tepatt diatas diatas sampel sampel sebel sebelumn umnya ya denga dengan n memutar memutar gagangnya berlawanan dengan arah arum am.
9
(ulasan (ulasan harus harus rata rata dan terdiri terdiri dari dari satu satu lapisan lapisan!! hindar hindarii gumpala gumpalan n besar besar sebisanya tapi uga hindari manipulasi berlebihan yang dapat merusak sel! pindahkan sampel dari kedua instrument ke kaa obek dalam beberapa detik.
9
@iksasi @iksasi spei speimen men seepa seepatny tnyaa untuk untuk menghi menghind ndari ari arte&ak arte&ak karen karenaa pengerin pengeringan gan dengan merendam kaa obek dalam tempat tertutup yang berisi larutan ethanol 8#- selama $" menit.
9
Keringkan dan kirimkan ke Bagian %itologi (atologi =natomi.
9
Hasil Hasil peme pemerik riksa saan an diba dibaa a deng dengan an syste system m Beth Bethesd esda. a.
espon >espon imun tubuh tubuh yang yang baik akan akan menghasilk menghasilkan an neutraliing neutraliing antibod antibodies ies yang #. +. 0. ,.
tinggi. apat memberikan memberikan perlindung perlindungan an yang angka angka panang panang.. 5emberikan 5emberikan perlind perlindungan ungan tinggi tinggi hingga hingga ke lokasi in&eksi in&eksi 'serviks*. 'serviks*. (ro& (ro&il il kea keaman manan an ya yang ng ba baik ik =&&ordable =&&ordable '/erangkau '/erangkau lebih banyak banyak perempuan*. perempuan*.
)aksin pro&ilaksis pro&ilaksis akan bekera e&isien
bila vaksin vaksin tersebut tersebut diberikan diberikan sebelum sebelum
individu terpapar in&eksi H(). )aksin mulai dapat diberikan pada wanita usia 1" tahun. Berdasarkan Berdasa rkan pustaka vaksin dapt diberikan diberikan pada wanita usia 1"9$+ tahun 'rekomendasi 'rekomendasi @=97%*! penelitian memperlihatkan vaksin dapat diberikan di berikan sampai usia ## tahun. )aksin ini diberikan intramuskuler "!# diulang tiga kali! produk :ervariM diberikan bulan ke "!1 dan + sedangkan s edangkan Aardasil bulan ke "! $ dan + 'ianurkan pemberian tidak t idak melebihi waktu 1 tahun*. (emberian booster 'vaksin ulangan*! respon antibodi pemberian vaksin sampai 2$ bulan! untuk menilai e&ekti&itas vaksin diperlukan deteksi respon antibodi. antibodi. Bila respon antibodi antibodi rendah dan tidak mempunyai mempunyai e&ek penangkalan penangkalan maka diperlukan diperlukan pemberian pemberian Booster. Booster.
)aksin dikoo dikook k terlebih dahulu dahulu sebelum sebelum dipakai dipakai
dan diberikan seara se ara muskuler sebanyak "!# dan sebaiknya disuntikkan pada lengan +*
'otot deltoid*. 13 (eneg (en egaha ahan n primer primer uga uga dilaku dilakukan kan dengan dengan penyu penyuluh luhan an dan pendid pendidika ikan n kepada kepada masyarakat mengenai penyebab dan &aktor risiko teradinya kanker serviks. Keberhasilan program penyuluhan dilanutkan dilanutkan dengan skrining. # $. (en (enega egaha han n %eku %ekund nder er %el9sel permukaan leher rahim Bersi&at srening6 penyaring ikerakan + bulan P 1 tahun
5enga 5en gamb mbil il selPs selPsel el ya yang ng lepa lepass da dari ri pe perm rmuk ukaa aan n mulu mulutt rahim6 rahim6 ka kana nalis lis servi servikal kalis is!! ke kemu mudi dian an diol diolesk eskan an dika dikaa a ge gela las! s! di&i di&iks ksasi asi da dan n di ki kirim rim ke labor laborat atori orium um un untu tuk k pemeriksaan sitologi. + Hasil (emeriksaan (ap %mear C
Kelas C Kelas
misalnya olehC amur! trihomonas! virus! kuman non spei&i dll. Kelass Kela C su suda dah h aad da per perub ubah ahan an se sell tet tetap apii ttid idak ak gan ganas as.. i ise seb but u uga ga se seb bag agai ai
pap smear yang normal normal C pap sme smear dimana ditemukan suatu keradangan atau in&eksi!
displasia atau :N ':ervial ntra (7%/=K=
1.=diyono W! =marwati %! Nurkukuh! %uhartono. Hubungan hasil papsmear dengan hasil pemeriksaan kolposkopi pada skrining lesi serviks. s erviks. 5edia 5edika ndonesiana. $""0 2$'$*C 009,. $./imothy %! :anavan 5! Nipa >! oshi 5. :ervial aner TinternetU. $""" Tited $"13 e 1,U. =vailable =vailable &rom httpC66www.aa&p.org6a&p6$"""6"31 httpC66www.aa&p.org6a&p6$"""6"31"6p13+8.html. "6p13+8.html. 3.>omdhoni! 4aid N! =viyanti . (enyerapan pengetahuan tentang kanker serviks sebelum dan sesudah penyuluhan. ;urnal Kedokteran 5uhammadiyah. $"1$ 1'1*C 3,92$. 2.=bdullah 5N! %uhatno! %antoso H! %unyoto! Hartono (! %araswati W! et al. (edoman diagno dia gnosis sis dan terapi terapi ilmu kebida kebidanan nan dan kandun kandungan ganCC kanker kanker serviks serviks invasi& invasi&.. %uraba %urabayaC yaC >umah %akit 7mum okter %utomo $"",. #.=ndr #.= ndrio iono. no. )aksinas ksinasii H() merupa merupakan kan penega penegahan han primer primer kanker kanker servik serviks. s. 5aalah 5aalah Kedokteran ndonesia. $""0 #0'#*C 1#391#0. +.(rawirohardo %. lmu kandungan. ;akartaC 4ayasan Bina (ustaka %arwono (rawirohardo $""0. 0.Wiyono %! 5ira /! %upriono. nspeksi )isual =sam =setat ')=* untuk deteksi dini lesi prakanker serviks. 5edia 5edika ndonesiana. $"", 23'3*C 23'3*C 11+90.
+/
,. =merian :aner %oiety. :ervial aner TinternetU. TinternetU. $"13 Tupdated $"13 =pril 11 ited g6as6$"136""3"829pd&.pd& & $"13 e $"U. =vailable =vailable &romC httpC66www.aner.or httpC66www.aner.org6as6$"136""3"829pd&.pd 8.Buku 8.B uku saku saku penega penegahan han kanker kanker leher leher rahim rahim dan kanker kanker payuda payudara. ra. ;akart ;akartaC aC irekt irektorat orat ;enderal (( (L epartemen Kesehatan > $""8. 1".
View more...
Comments