Ready Binal
December 16, 2018 | Author: Meimei Gami | Category: N/A
Short Description
Download Ready Binal...
Description
DAFTAR ISI ANALISIS STP PT LION WINGS
1
1. HAIR CARE
1
2. ORAL CARE
1
CONTOH STP PRODUK-PRODUK LAINYA :
1
1. EMERON BODY CARE
1
2. MAMA LEMON CAIRAN PENCUCI PIRING
1
3. LAVENDA LOSION ANTI NYAMUK
1
STRATEGI PROMOSI
1
1. Tujuan komunikasi
1
2. Komponen Bauran Promosi
1
2.1. Advertising (Periklanan)
1
2.2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
1
2.3. Publisitas (Publikasi)
1
2.4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
1
2.5. Direct Marketing
1
2.6. Point Of Purchase Communication
1
3. Anggaran Promosi
1
4. Strategi Setiap Komponen Bauran
1
5. Bentuk – bentuk promosi
1
5.1. Advertising (Periklanan)
1
5.2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
1
5.3. Publisitas (Publikasi)
1
5.4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
1
5.5. Direct Marketing
1
5.6. Point Of Purchase Communication
1
SALURAN DISTRIBUSI (CHANNEL DISTRIBUTION)
1
Profil Perusahaan PT Lion Wings Perusahaan besar bermarkas di Surabaya ini mulanya hanya usaha kecil berskala home industry, yang didirikan Johannes Ferdinand Katuari (Oen Jong Khing) dan kerabatnya Harjo Sutanto (Tan Siek Miauw) pada tahun 1948. Perusahaan tersebut diberi nama Fa Wings, mula-mula membangun pabrik kecil di pinggiran Surabaya, memproduksi sabun cuci deterjen (sabun colek). Mereknya Wings, yang hingga sekarang masih diabadikan sebagai corporate brand. Kedua pendiri itu melakukan pekerjaan mulai dari produksi, logistik hingga pemasarannya. Keduanya terjun langsung menjual sabun colek produksinya secara door-to-door. Sejak tahun 1971 sebenarnya Wings telah mengembangkan diri dengan membangun beberapa perusahaan sabun dan deterjen. Namun hingga akhir tahun 1980an, namanya tetap belum banyak dikenal. Titik balik terjadi ketika Fa Wings berganti baju menjadi PT Wings Surya. Dan seiring dengan perubahan itu , Wings pun masuk ke level tinggi dalam mengembangkan bisnisnya dan merambah ke berbagai sektor bisnis. Meski bermain di sektor bisnis, jantung Grup Wings adalah industri sabun yang merupakan bisnis fast moving consumer goods (FMCG) yang selama ini menjadi core business-nya, kinerja pemasaran Wings tetap cemerlang. Pada tahun 1981, Grup Wings bekerja sama dengan perusahaan Jepang yakni Lion Corporation yang sudah berdiri sejak tahun 1891. Lion Corporation memiliki pengalaman yang panjang di Asia. Kerjasama dua perusahaan besar tersebut membentuk PT Lioninjaya. Sejak saat itulah Grup Wings memantapkan posisinya di bidang marketing dan produksi dan memenuhi permintaan yang terus membesar. PT Lioninjaya telah memproduksi dan memasarkan produk-produk ke berbagai segmen pasar dengan merek terkenal, bahkan Lioninjaya telah sukses menembus pasar ekspor hampir ke seluruh dunia. Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, pada tahun 2004, PT Lioninjaya berganti nama menjadi PT Lion Wings. Nama ini mencerminkan betapa
perusahaan terus berkembang. Dengan menyandang nama baru, perusahaan berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan pelanggan dan konsumen dengan lebih baik lagi. Tujuh windu kemudian sejak berdirinya perusahaan, industri sabun batangan rumahan
yang
mereka
dirikan
beranak-pinak
menjadi
kerajaan
bisnis
yang
membawahkan sekitar 70 perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir di banyak industri. Pasar ekspornya telah menembus 90 negara lebih, sementara jumlah tenaga kerjanya telah mencapai 12 ribu orang lebih. Setelah 55 tahun berdiri, Fa Wings berubah total menjadi Grup Wings yang meraksasa
seperti sekarang. Meskipun tetap
mempertahankan
bisnis utamanya
memproduksi sabun colek (toiletries), Wings kini telah merambah ke berbagai usaha mulai dari bidang perbankan, makanan dan minuman, perkebunan, bahan bangunan hingga properti.
Kekuatan dan Kelemahan PT. Lions Wings Analisis perencanaan strategis ini sangat dibutuhkan di dalam dunia bisnis untuk mensinergikan dengan visi, misi, sasaran, serta kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, analisis kekuatan dan kelemahan merupakan salah satu alat yang bisa digunakan sebagai langkah awal untuk menetapkan perencanaan strategis. Berikut ini adalah analisis kekuatan dan kelemahan PT Lion Wings : 1.
Kekuatan PT. Lions Wings Memiliki kemampuan teknologi dalam ramuan kimia Mitra strategis Pemahaman pasar Indonesia Menguasai industri hulu alkylbenzene (bahan baku deterjen) Harga lebih murah Suasana kekeluargaan Memiliki
banyak
anak
perusahaan
independent Memiliki banyak sektor bisnis Biaya produksi lebih kecil 2.
Kelemahan PT. Lions Wings Kurang fokus Menjadi perusahaan follower Kurang adanya inovasi
yang
dijalan-kan
secara
ANALISIS STP PT LION WINGS Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya. Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi pelanggan. Dan Wings sendiri yang mampu mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat krisis-pun justru dijadikan pelaung untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi dalam kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyek-proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource fokus kami HR.
Sehingga pada akhirnya Wings dapat menjamin
kesuksesan di milenium baru mendatang. 1. Negara tujuan ekspor produk PT. Lion Wings Kawasan afrika •
Sudan
•
Madagascar
•
Congo
•
Nigeria
•
Ghana
•
Angola, dll.
Kawasan amerika •
Haiti
•
Chili
•
Bolivia
•
Suriname
•
Honduras
Kawasan asia pasifik •
China
•
Japan
•
Korea
•
Nepal
•
India
•
Myanmar
•
Vietnam
•
Malaysia
•
Singapore, dll.
Pasta gigi untuk dewasa
Ciptadent toothpaste (dibandingkan dengan pepsodent) Pasta gigi dengan Hygie-Lite, Fluoride ganda, dan Kalsium, serta Vitamin E memberikan perlindungan yang sempurna terhadap gigi Anda. Hygie-Lite menjadikan
gigi extra putih, extra bersih. Fluoride ganda melindungi bagian dalam email gigi dan bagian luar gusi serta akar gigi. Kalsium menguatkan seluruh bagian gigi hingga ke akarnya. Dan vitamin E memperlancar peredaran darah di gusi. Tersedia dalam berbagai kemasan : tube 35g, 80g, 130g, dan 200g. Dan dua pilihan varian: Cool mint dan Fresh mint
Segmentasi: semua kalangan, usia 17-50 tahun
Targeting: target pasta gigi ini adalah untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam merawat dan melindungi gigi
Positioning: •
Produk: pasta gigi
•
Sasaran pelanggan: remaja dan dewasa
•
Manfaat: menjadikan gigi putih dan bersih, juga melindungi bagian dalam email gigi dan bagian luar gusi serta akar gigi
•
Harga: sesuai ekonomi masyarakat (harga Rp. 2.500,00)
STRATEGI PROMOSI Promosi adalah kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising, direct marketing, sales promotion, dan public relation. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat komunikasi terhadap publik adalah pesan yang jelas, konsisten, dan berpengaruuh kuat terhadap organiasi dan produk serta merknya. Bentuk promosi biasanya disesuaikan dengan kultur dan kondisi masing-masing negara. Dalam waktu bersamaan, dicari distributor eksklusif. “Kami inginnya distributor yang khusus mendistribusikan produk-produk kami saja. Mereka menjadi agen tunggal yang tidak mendistribusikan produk kompetitor.” kata Sungkono. Agen yang ditunjuk pun harus bersedia membangun merek Wings secara eksklusif. Soal harga di eceran, diterapkan kebijakan sesuai dengan aturan main di negara tujuan. Di sisi lain, untuk membangun identitas produk, program-program promosi digarap serius. Maksudnya, tidak hanya memasarkan produknya dengan iklan melalui billboard , tetapi juga turut mensponsori kegiatan, misalnya liga sepak bola. Seperti di Ghana dan Mali, Wings menjadi sponsor utama liga nasional yang diberi nama SoKlin Cup. Juga, rajin menggelar promo merchandising dengan membagi-bagi hadiah, seperti payung dan ember, langsung ke pasar. Cara ini dinilai Sungkono cukup efektif merebut hati konsumen di Afrika. “Pangsa pasar di Afrika, kami kalau tidak nomor satu, ya nomor dua. Kalau bukan kami, biasanya Omo dari Unilever.” ucapnya bangga. Sebagaimana di Indonesia, di Afrika pun Unilever merupakan pesaing Wings yang sudah bercokol lama, bahkan punya pabrik segala. Tahapan selanjutnya, jika pangsa pasar Wings di suatu negara mulai besar, perusahaan — di bawah koordinasi Sungkono — akan mengirim orang dari kantor pusat di Indonesia dua kali dalam setahun. Menurutnya, upaya ini dapat memantau merekmerek Wings sekaligus menyusun strategi promosi yang pas di negara tersebut. Bila pasar Wings di suatu negara semakin kuat, akan didirikan kantor perwakilan di negara tersebut. “Kalau di tempat yang jauh seperti di Nigeria, pangsa pasarnya harus besar dulu. Minimal 20% baru bisa membuka kantor perwakilan.”
Sungkono memberi contoh, “Ketika kami masuk ke Afrika, tidak satu pun deterjen yang tersedia dalam ukuran kemasan sachet . Semua 1 kg atau 500 gram. Kami datang menawarkan ukuran sachet 35 gram. Ini malah sesuai bagi mereka karena daya beli mereka juga kecil.” tuturnya mengulas. Untuk memperkuat pasar di Afrika, ditempatkan kantor perwakilan di Nigeria yang bertugas mengawasi pasar Afrika Barat. Kantor perwakilan ini dipimpin orang Indonesia asli bernama Bambang, dan wakilnya orang Prancis yang telah 50 tahun menetap di sana. Perwakilan ditempatkan pula di Singapura, Malaysia, Filipina, Lagos, Dubai dan Vietnam. Tahun depan, Wings akan mendirikan pabrik di Afrika. Ini terkait dengan kebijakan Pemerintah Nigeria yang melarang deterjen impor di sana. “Kami tidak punya pilihan karena ekspor terbesar kami ke sana.” Cara
pemasaran
dengan
menggunakan
kemasan sachet ternyata
berhasil
menggebrak pasar.Setelah itu, semua pemain di Afrika ikut-ikutan mengeluarkan ukuran sachet seperti Wings. Saat ini ukuran sachet 35 gram menguasai 80% pasar deterjen di sana. Inovasi lainnya, sebelum Wings hadir semua deterjen di sana berwarna biru, hanya Wings yang berwarna putih. Kini, semua merek deterjen di sana mengubah warna produknya menjadi putih. Sementara itu, di beberapa negara Wings ikut menyesuaikan diri. Seperti di Timur Tengah, kemasan sabun Giv menampilkan model yang memakai jilbab. Hasilnya, Sungkono mengklaim, di benua Afrika, SoKlin berhasil memimpin pasar dengan penguasaan 75%: dari Nigeria, Mauritania, Mali sampai Mozambik dan Angola. SoKlin juga hadir di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi, Dubai, Kuwait dan Lebanon. Pembangunan merek pun dilakukan di kawasan lain. Di Malaysia, misalnya, selama empat tahun berturut-turut Daia mendapat Brand Equity Award yang diukur berdasarkan besarnya pertumbuhan. Penghargaan ini diberikan untuk semua merek dan Daia berada di urutan kedua setelah Tiger Beer. Di Filipina, Daia hadir sejak tiga tahun lalu dan pangsa pasarnya langsung menyodok di nomor tiga setelah Ariel (P&G) dan produk Unilever. pihaknya menerapkan strategi promosi yang berbeda. Di negara-negara Afrika seperti Kongo dan Nigeria, misalnya, Wings lebih berfokus pada strategi BTL dengan cara road show dan mengadakan festival pasar malam, lengkap dengan permainan dan
hiburan seperti tari-tarian. “Di kawasan itu TV masih jarang dimiliki karena tingkat pendapatannya rendah. Jadi, kami tidak terlalu fokus ke ATL.” ungkapnya. Di samping itu, stasiun-stasiun TV di Afrika umumnya dikuasai pemerintah yang melarang masuknya iklan-iklan dari luar negeri. Sebaliknya, di kawasan Timur Tengah, Wings justru mengandalkan ATL seperti beriklan di TV Satelit. TV Satelit dipilih karena dengan satu stasiun iklannya bisa melintasi beberapa negara. Iklan-iklannya pun disesuaikan dengan budaya dan peraturan di sana. Di Arab Saudi, misalnya, iklannya tidak boleh menampilkan adegan orang mandi. Promosi yang tepat bisa dilakukan berkat adanya kantor perwakilan dan utusanutusan Wings di negara tujuan. Tahun lalu, Sungkono harus pergi ke luar negeri 11 kali dalam sebulan. Setelah berdirinya kantor perwakilan, kini jadwal perjalanannya ke luar negeri cukup sekali sebulan. “Dalam menentukan strategi promosi suatu negara, dibutuhkan waktu 2-3 bulan yang dibantu juga oleh importir kami di sana selain masukan dari utusan dan kantor perwakilan kami.” Begitu berhasilnya merek SoKlin di Afrika, dalam empat tahun ini berulang kali Sungkono menemukan produk Wings yang dipalsukan di pasar. Geram, itu sudah pasti. Setelah ditelusuri, ternyata produk palsu itu berasal dari India dan Cina yang kemudian dijual ke Afrika dan Timur Tengah. Padahal, di sana Wings menghadapi perusahaan multinasional yang sudah sangat kuat, seperti Unilever da n Cussons.
1.
Tujuan komunikasi Tujuan komunikasi dalam bisnis adalah memperkenalkan suatu barang/ produk guna sebagai pengingat supaya masyarakat mengetahui produk tersebut termasuk manfaat dari produk itu. Dengan demikian informasi-informasi itu berguna baik bagi produsen (pelaku bisnis) maupun pelanggan (user). Apabila terjadi interaksi antara keduanya maka dalam hal ini, berarti informasi itu menjadi informasi yang memiliki nilai jual, karena apabila terjadi interaksi antara keduanya, secara langsung akan menguntungkan masing-masing pihak. PT Lion Wings menginformasikan produknya tersebut dalam bentuk iklan dan promosi penjualan. Iklan dilakukan dengan produk-produk unggulan pada produk Lion Wings seperti : Emeron shampoo bob, Ciptadent, Emeron shampoo admirer,
Emeron skin care, dan Zinc. Promosi Penjualan dilakukan pada saat produk pertama kali diluncurkan dengan menggunakan harga promo. Dalam hal ini informasi yang dijelaskan menggunakan bahasa yang relatif mudah dipahami dengan
tujuan
penginformasian berguna dan mampu diingat dikalangan masyarakat. Dengan adanya penginformasian yang seperti itu, diinginkan produk atau nama produk tersimpan dibenak masyarakat. Penginformasian sangat penting bagi perusahaan. Terjual habis atau tidak suatu produk yang dibuat, hal pertama yang dilihat
adalah bagaimana cara penginformasian produk tersebut.
Apabila
penginformasiannya dinilai memiliki nilai jual, maka produk yang dibuat secara langsung maupun tidak langsung akan tergantung dari penginformasian terhadap produk tersebut.
2.
Komponen Bauran Promosi Suatu
perusahaan
di
dalam
menentukan
alat-alat
promosi
harus
memperhatikan komponen-komponen yang ada di dalam bauran promosi yang terdiri dari 4 komponen. Menurut Djaslim Saladin komponen-komponen tersebut antara lain : 2.1. Advertising (Periklanan)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi menenai gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Periklanan merupakan salah satu dari empat alat penting yang digunakan suatu perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat. Komunikasi persuasif ini ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan. Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak pula penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian secara umum tujuan dari periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Contoh seperti iklan di telivisi, radio , dan lain-lain maupun iklan di luar ruangan seperti spanduk/baligho, majalah, dan internet.
2.2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
Dalam personal selling terjadi interaksi secara langsung, saling bertemu muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah, sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada. Contoh : pertemuan penjualan, contohnya saja bersatunya para agen
2.3. Publisitas (Publikasi)
Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, yaitu hubungan masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengn masyarakat dan juga dengan calon pembeli.Sedangkan definisi dari publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut baiya atau tanpa pengawasan dari sponsor. Lion Wings menggunakan strategi Publisitas dengan cara membagikan produk-produknya kepada masyarakat secara gratis tanpa dipungut biaya, misalnya saja di salah satu mall salah satu produk Lion Wings yakni Zinc Sampo kemasan sachet dibagikan beberapa sachet secara cuma-cuma dengan diselipkan beberapa brosur mengenai keuntungan yang diperoleh ketika konsumen memakai produk tersebut. Cara ini dipakai ketika salah satu produknya yaitu Zync Sampo mengeluarkan variant baru Contoh : sumbangan amal, seminar
2.4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain : Peragaan , pertunjukan pameran, demontrasi
dan sebagainya,. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja. Contohnya : undian berhadiah, pameran, hiburan, potongan harga dan lain-lain
2.5. Direct Marketing
Direct Marketing adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur dan atau transaksi dimanapun. Komunikasi promosi ditujukan kepada konsumen langsung pesan khusus dan tujuan untuk menarik individu yang sedang dituju Perusahaan Lions Wings menggunakan strategi ini dengan cara pemasaran via internet dan pengiriman pos, untuk pengiriman pos ini digunakan bagi produsen yang mengambil atau menjual dengan skala yang cukup besar.
2.6. Point Of Purchase Communication
Point of Purchase Communication adalah segala bentuk komunikasi yang diberikan oleh perusahaan dengan tujuan mempengaruhi keputusan konsumen. Strategi yang diterapkan di dalam bauran ini, Lions Wings secara langsug mengenalkan produknya kepada masyarakat melalui bagian pemasar di lapangan (sales). Lions Wings berusaha untuk mempengaruhi calon konsumen dengan berbagai iming-iming keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut, cara ini biasanya dilakukan di tempat-tempat yang strategis misalnya di mall ataupun pasar tradisional.
3.
Anggaran Promosi Anggaran promosi masing-masing perusahaan memiliki perbedaan kebijakan dalam hal anggaran promosi perusahaan. Salah satu contoh yang mudah dipahami, pada suatu produk secara langsung bisa dilakukan perkiraan pendapatan peghasilan terhadap produk tersebut, perusahaan akan memahami seberapa besar produknya dapat terjual. Apabila produk perkiraan terjual sebesar 3 milyar, biasanya perusahaan menggunakan 5%-10% dari pendapatan suatu produk yang digunakan untuk promosi, jadi perkiraan anggaran promosi yang dikeluarkan apabila untuk suatu produk 5% dari perkiraan penjualan. Maka anggaran untuk promosi sebesar 5% X 1 milyar = 50 juta.
4.
Strategi Setiap Komponen Bauran Lions Wings merupakan perusahaan kedua di pasar lokal (Indonesia), pesaingnya adalah Unilever dimana perusahaan tersebut mampu menguasai di berbagai lini produk. Sebagai perusahaan pengikut, Lions Wings mempunyai beberapa strategi antara lain : 1.
Perusahaan berusaha memperbesar pemintaan pasar secara keseluruhan
dengan bauran promosi 2.
Lions Wing mengadopsi, meniru dan mengklon produk yang dihasilkan
perusahaan market leader seperti Unilever. 3.
Perusahaan melindungi pangsa pasarnya melalui beberapa strategi
defensive dan ofensif yang tepat 4.
Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasarnya lebih jauh, walaupun
ukuran pasarnya tetap sama. 5.
Memperluas pasar secara keseluruhan dengan cara mencari pelanggan
baru dan memperoleh penggunaan yang jauh lebih banyak 6.
Menyerang perusahaan seukuran yang dinilai memiliki kinerja yang
kurang baik di beberapa lini produk untuk menjadikan suatu produk unggulan bagi perusahaan
7.
Memilih strategi penyerangan khusus yakni strategi diskon harga, barang
yang lebih murah, penganekaragaman produk, inovasi produk, penurunan biaya manufaktur, promosi periklanan intensif.
SALURAN DISTRIBUSI ( CHANNEL DISTRIBUTION ) Lion corp memiliki pengalaman yang panjang di Asia. Kerjasama dengan Wings grup, salah satu pemain terbesar di Indonesia untuk produk yang sama (pasta gigi, sikat gigi, kosmetik, sabun, shampoo, detergent, detergent pencuci piring, pembersih alat-alat kebutuhan rumah tangga, hingga makanan dan obat-obatan.), Lion Corp. membentuk PT Lionindojaya pada tahun 1981. Sejak itu, Lionindojaya memantapkan posisinya di bidang marketing dan produksi dan untuk memenuhi permintaan yang terus membesar. PT Lionindo telah memproduksi dan memasarkan produk-produk kepada berbagai segmen pasar dengan merek yang terkenal, bahkan saat ini Lionindojaya telah sukses menembus pasar eksport ke lebih dari 55 negara di seluruh dunia.
Kesimpulan Persaingan di bidang industri toiletries, saat ini banyak perusahaan yang memproduksi produk-produk toiletries dan personal care yang semuanya merupakan produk kebutuhan sehari-hari (Fast Moving Consumer Goods). Grup Wings merupakan salah satu perusahaan yang sukses bergerak di bidang bisnis toiletries.Wings merupakan produsen follower (pengikut pasar) yang arah pengembangan produknya mengi-kuti dan membayangi (me too) market leader di industri toiletries, yaitu PT Unilever Tbk. Untuk dapat mempertahan-kan eksistensi produk-produknya, Wings melakukan analisis situasi pasar dengan menentukan arena bersaing, menganalisis kekuatan industri dan menganalis pesaing yang ada. Penentuan arena bersaing dapat dilihat dari aspek sumber persaingan dan struktur dan karakteristik industri. Berdasarkan sumbernya, persaingan industri toiletries yang ada di Indonesia termasuk pada jenis persaingan merek, jenis produk, persaingan geografi (nasional). Sedangkan berdasarkan struktur dan karakteri-stik industri dapat dilihat dari bentuk industri dan lingkungan industri. Menurut bentuknya, industri toiletries di Indonesia dapat diklasifikasikan ke dalam per-saingan monopolistik, di mana banyak terdapat perusahaan se-hingga menimbulkan diversifikasi untuk dapat bersaing. Menurut aspek lingkungan industri, pasar yang terpecah (fragmented), pasar yang baru muncul dan pasar yang menurun karena Grup Wings menghasilkan berbagai jenis produk dengan perkembangan yang berbeda-beda. Setelah melakukan analisis kekuatan bisnis, Grup Wings dapat dikatakan memiliki potensi dan kekuatan yang besar untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu kekuatan Grup Wings adalah dikuasainya industri hulu sehingga Wings mempunyai jaminan pasokan di masa yang akan datang. Dalam menganalisis pesaing Wings melakukan beberapa langkah berikut: 1.
Menilai arah dan tujuan pesaing
2. Menilai arah strategi pesaing 3. Menilai sumber daya pesaing
4. Memprediksi strategi pesaing di masa yang akan datang. Setelah melakukan penentu-an arena bersaing, dan analisis per-saingan, sebagai follower dengan pola pengembangan produk yang membayangi market leader (me too), maka Wings melakukan strategi 4N yaitu Niteni (mengamati), Nitili (menganalisis), Niroke (men-contoh), dan Nambahi (memberi nilai tambah). Wings juga me-nerapkan falsafah Fu Lu Shou. Fu Lu Shou adalah filosofi konfusianis, Fu berati kekayaan, Lu berarti kebijaksanaan, dan Shou turun temurun. Dalam kegiatan manajemennya, Grup Wings mene-rapkan nafas kekeluargaan dengan cara memperhatikan karyawan sebaik baiknya. Hal ini sesuai dengan falsafah Thiong Hoa yang berbunyi thuan jie shi lik liang yang artinya bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Dengan strategi-strategi di atas Wings diharapkan mampu menjadi salah satu perusahaan toiletries yang besar dan sukses di Indonesia.
Saran Berdasarkan uraian dalam makalah ini, maka saran yang dapat kami diberikan kepada PT Lion Wings adalah sebagai berikut : 1. PT Wings harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Konsumen di pasar umumnya tidak hanya menghendaki produk dengan harga yang murah tapi juga mempunyai kualitas yang baik. 2.
Dalam mengembangkan produk baru yang berkualitas tidak bisa terlepas dari peranan teknologi baru, khususnya yang berkembang di industri toiletries. PT Lion Wings harus bisa menguasai teknologi baru sehingga dapat menghasilkan barang dengan keunggulan baru dan tidak ketinggalan zaman (up to date).
3.
PT Lion Wings sebaiknya tetap berjalan di jalur yang dikuasainya dengan sangat baik (tetap fokus) di sektor bisnis toiletries karena peluang di sektor ini masih terbuka lebar.
View more...
Comments