Rangkuman Teori Pedagogik
July 24, 2017 | Author: Acep Nasrudin | Category: N/A
Short Description
guru...
Description
Rangkuman Teori-Teori Pedagogik Hakikat Belajar :Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Hakikat Mengajar : Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam bukunya Models of Teaching menegaskan hakikat dari mengajar (teaching), yaitu “Membantu para siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara belajar bagaimana belajar”. Hasil Belajar : Bruce dan Marsha juga menjelaskan bahwa dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar adalah siswa mampu meningkatkan kemampuannya untuk belajar lebih mudah dan efektif di masa depan. Karakter : Sifat yang mewujud dalam kemampuan daya dorong dari dalam ke luar untuk seseorang menampilkan tampilan terpuji dan mengandung kebajikan. Karakter dibangun, bukan diajarkan, tidak ada mata pelajaran karakter. Membangun karakter melalui keteladanan, pembiasaan. Penciptaan “iklim”. Karakter, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “karasso”, berarti ‘cetak biru’, ‘format dasar’, ‘sidik’ seperti misalnya dalam sidik jari. Karakter, yaitu sebagai sesuatu yang bebas, tidak dapat dikuasai manusia atau sesuatu yang tidak dapat dikuasai oleh intervensi manusiawi Kurikulum berbasis Karakter adalah kurikulum yang setiap materi pembelajaran normatif, adaptif dan produktipnya mengandung unsur-unsur pembangunan karakter Pendidik (Guru) merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakandan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, menyebutkan bahwa standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Profesional “professional” berarti seseorang yang memiliki “kualitas keahlian yang diperoleh dari pendidikan bidang tertentu” Profesionalisme “professionalism” berarti “sifat seseorang memiliki standar profesional yang tinggi” Profesionalisasi “professionalization” berarti “upaya/ usaha menjadikan seseorang menjadi profesional” PENDEKATAN (APPROACH) Asumsi dasar tentang sesuatu dan pembelajaran sesuatu METODE (METHOD) Prosedur menyeluruh perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian pembelajaran sesuatu TEKNIK (TECHNIQUE) Implementasi belajar dan pembelajaran sesuatu di dalam kelas
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya. 7 kompetensi pedagogik : 1. Menguasai karakteristik peserta didik. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Pengembangan kurikulum. 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 5. Pengembangan potensi peserta didik. 6. Komunikasi dengan peserta didik. 7. Penilaian dan Evaluasi. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 4 yaitu ; Kompetensi Kepribadian, kompetensi akademik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional mengajar (pedagogik) prinsip mengajar agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu : 1. membangkitkan perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran 2. membangkitkan minat peserta didik 3. membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran 4. kegiatan apersepsi 5. menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang 6. memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. 7. menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan 8. mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial 9. mendalami perbedaan peserta secara individual 10. evaluasi yang efektif
-
KOMPONEN RPP 1. Identitas mata pelajaran 2. Standar Kompetensi/SK 3. Kompetensi Dasar/KD 4. Indikator pencapaian kompetensi : akademik & karakter 5. Tujuan Pembelajaran : akademik & karakter 6. Materi 7. Metode pembelajaran 8. Kegiatan pembelajaran Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 9. 10. 11.
Instrumen penilaian (soal-soal) Kisi – kisi Pedoman penilaian
12.
Sumber belajar
Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan Student Centereddaripada Teacher Centered. Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaiykan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refeksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya. Pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitukonstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). CTL merupakan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Nurhadi, 2005: 103). Sedangkan Wina Sanjaya (2006: 109) menyatakan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata
Cooperative Learning (CL) Disamping mengkondisikan iklim belajar yang kondusif, sebaiknya juga dikembangkan proses belajar secara kelompok/bersama (cooperative learning), karena dengan belajar secara bersama akan memberikan peluang kepada peserta didik untuk menemukan dan menganalisis sumber belajar dari segala bentuk dan jenis. Terdapat beberapa hal penting di dalam pembelajaran kelompok, yaitu : Saling ketergantungan secara positif Tanggung jawab perseorangan. Komunikasi antar anggota Evaluasi proses kelompok Menurut Piaget(1970), periode yang dimulai pada usia 12-18 tahun, yaitu yang lebih kurang sma dengan usia siswa SMP/SMA, merupakan period of formal operation Multiple Intellegeneces yang dikemukakan oleh Gardner (1993) yaitu; kecerdasan linguistik, kecerdasan logis, metematis, kecerdasan musikal, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestik ragawi, kecerdasan intrapribadi, kecerdasan antarpribadi. Kompetensi seorang guru: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik,Kompetensi profesional, kompetensi sosial Teori- Teori Pembelajaran a. Behavioristik Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.
b. Kognitivisme Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode. c. Humanistik Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensipotensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil. d. Sosial/Pemerhatian/permodelan Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivation). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut: •Penyampaian harus interaktif dan menarik •Demonstrasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat • Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi. 5. Pendekatan dan metode dalam pembelajaran A. PENDEKATAN 1. Pendekatan Konsep (penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan) 2. Pendekatan Lingkungan (mengaitkan lingkungan dalam proses belajar 3. Pendekatan Inkuiri (mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik) 4. Pendekatan Proses (melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil pengamatan) 5. Pendekatan Interaktif (pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan) 6. Pendekatan Pemecahan Masalah (masalah yang dipecahkan melalui praktikum/pengamatan) 7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) 8. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach) – memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. B. METODE 1. Metode Ceramah (penyampaian bahan pelajaran secara lisan) 2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya) 3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. 4. Metode Kooperatif (siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 45 orang) 5. Metode Demonstrasi (memeragakan suatu proses kejadian) 6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas) 7. Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar) 8. Metode Eksperimen (menggunakan percobaan) 9. Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep)
DAFTAR ISI PTK : BAB I PENDAHULUAN, LATAR BELAKANG, PEMBATASAN MASALAH, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN, MANFAAT PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS BAB III. METODE PENELITIAN, BENTUK PENELITIAN, SETTING PENELITIAN, RANCANGAN PENELITIAN BAB IV.
HASIL PENELITIAN, GAMBARAN OBYEK PENELITIAN, PENJELASAN PER SIKLUS
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
View more...
Comments