Rangkuman jurnal sementara
August 24, 2017 | Author: Rizaldi Lukman Imani | Category: N/A
Short Description
reabilitas distribusi listrik...
Description
Tugas Metodologi Penelitian Referensi dan Rangkuman Reliabilitas sistem distribusi tenaga listrik
Disusun Oleh NPM Semester Fakultas Program Studi
:Rizaldi Lukman Imani : C20201141038 : V (Lima) : Teknik : Elektro
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
A. REFERENSI DAN JUDUL TUGAS 1. ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Parlindungan Doloksaribu. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Cenderawasih, Jayapura 2. ANALISIS NILAI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI UDARA 20 KV PADA PENYULANG PANDEAN LAMPER 1,5,8,9,10 DI GI PANDEAN LAMPER .Nur Indah Arifani, Heru Winarno. Program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 3. EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI. Siti Saodah. Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional 4. ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PENYULANG JEMBER KOTA DAN KALISAT DI PT. PLN APJ JEMBER. Martha Yudistya Perdana. Mahasiswa Teknik Elektro, ¸Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya.Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia 5. EVALUASI KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER TIPE RADIAL GARDU INDUK BLIMBING. Wiwied Putra Perdana. Jurnal EECCIS Vol. III, No. 1, Juni 2009 6. ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA TENGAH DAN DIY PERIODE TAHUN 2009.2011. Eri Yarvantoror. Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang. 7. ANALISIS KETERSEDIAAN DAYA DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. Suryawan Adi Wibowo.Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang 8. STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SURABAYA MENGGUNAKAN METODE LATIN HYPERCUBE SAMPLING. Agung Yanuar Wirapraja .Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 9. EVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME.Gheschik Safiur Rahmat. Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111. 10. ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) APJ KUDUS MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP (ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGAM) DAN METODE SECTION TECHNIQUE. Henki Projo Wicaksono. Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111.
11. ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PROGRAM ANALIS KELISTRIKAN TRANSIEN DAN METODE SECTION TECHNIQUE. Henki Projo Wicaksono. Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 12. STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PABRIK SEMEN TUBAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY INDEX ASSESSMENT (RIA) DAN PROGRAM ANALISIS KELISTRIKAN. Herdianto Prabowo. Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 13. STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON. I. N. Partawan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana 14. PENINGKATAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK 20 kV PT. PLN (Persero) APJ MAGELANG MENGGUNAKAN STATIC SERIES VOLTAGE REGULATOR (SSVR). Putty Ika Dharmawati. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 15. PERHITUNGAN PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATRIX. Maula Sukmawidjaja. JETri, Volume 7, Nomor 2, Februari 2008 Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti.
B. Rangkuman Jurnal 1. Analisa Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik a. Penyediaan energi listrik dilakukan oleh suatu sistem tenaga listrik yang meliputi sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi. Sistem yang paling dekat dengan beban adalah sistem distribusi. Gangguan pada sistem pembangkit maupun transmisi memiliki pengaruh yang kecil terhadap konsumen. Dibandingkan dengan sistem distribusi. b. Analisa Keandalan dapat dilakukan dengan melihat frekuensi dan lama pemadaman yang dialami oleh beban. c. Jenis sistem konfigurasi yang digunakan adalah jenis konfigurasi type radial. Memiliki keuntungan biaya investasi yang murah. Tetapi, keandalannya sangatlah rendah. d. Keandalan sistem distribusi didefinisikan dengan kemampuan komponenkomponen sitem distribusi untuk melakukan fungsinya. e. Indeks Keandalan sistem distribusi e.1 SAIFI (System Average Interuption Frequency Index) Indeks ini memberikan informasi tentang frekwensi rata-rata pemadaman per pelanggan. Rumusnya adalah:
SAIFI dapat digambar-kan sebagai besarnya failure rate (λ) sistem distribusi keseluruhan ditinjau dari sisi pe-langgan. e.2 SAIDI (System Average Interruption Duration Index) Indeks ini adalah meng-gambarkan durasi atau lama pemadaman rata-rata yang dialami pelanggan. Dengan rumus:
e.3 CAIDI (Costumer average Interruption Duration Index) Indeks ini menggambar-kan lama waktu (durasi) rata-rata setiap pe-madaman indeks ini dirumuskan dengan:
e.4 ASAI (Average Service Availability Index) Indeks ini menggambarkan tingkat ketersediaan layanan (suplay daya) yang diterima oleh pelanggan. Dirumuskan dengan :
e.5 ASUI (Average Service Unavailability Index) Index ini menggambarkan ketidak tersediaan layanan (suplay daya) yang diterima pelanggan. Dirumuskan dengan:
Index ini juga dapat dicari dengan rumus : ASUI = 1 – ASAI 8760 = total jumlah jam dalam waktu satu tahun kalender. f. Evaluasi keandalan sistem distribusi menggunakan software EDSA Technical 2005. Dengan tahapan sebagai berikut: 1. Membuat model distribusi 2. Memasukkan data-data keandalan komponen sistem distribusi dan data beban. 3. Menentukan indeks keandalan. 4. Melakukan analisa Sistem grid menggunakan tegangan menengah 20 KV dengan kapasitas 120 MW disuplay menjadi tegangan beban 220 V g. Indeks Keandalan sistem paling tinggi dialami di lokasi yang paling dekat denan grid. Dan yang paling rendah dialami di lokasi yang paling jauh dengan grid. h. Semakin jauh lokasi beban dengan lokasi suplay daya, indeks keandalan semakin rendah.
2. ANALISIS NILAI INDEX KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI UDARA 20 KV PADA PENYULANG PANDEAN LAMPER 1,5,8,9,10 DI GI PANDEAN LAMPER. a. Keandalan dalam sistem distribusi adalah suatu ukuran ketersediaan / tingkat pelayanan penyediaan tenaga listrik dari sistem ke pemakai. Ukuran keandalan adalah seberapa sering sistem mengalami pemadaman b. Sistem yang mempunyai keandalan yang tinggi mampu memberikan enaga listrik setiap saat dibutuhkan, bila keandalannya rendah maka sebaliknya. c. Pandean Lamper adalah Gardu Induk untuk menyuplai energi lisrik wilayah Semarang Timur. Pandean Lamper penyulang 3 dan 4 menyuplai listrik ke Semarang bagian tengah. Penyulang 2,6 dan 7 melayani Industri garmen dan TVRI dan lima lainyya untuk kebutuhan masyarakat. d. Data dari PLN Rayon Semarang Timur untuk terjadinya gangguan adalah sebagai berikut (untuk setiap penyulang) d.1 Pandean Lamper 1 : 30 kali dengan total menit 1915 d.2 Pandean Lamper 5 : 34 kali dengan total menit 3324 d.3 Pandean Lamper 8 : 20 kali dengan total menit 1110 d.4 Pandean Lamper 9 : 57 kali dengan total menit 4645 d.5 Pandean Lamper 10 : 34 kali dengan total menit 1701 e. Empat faktor memegang peranan penting dalam keandalan e.1 Fungsi : Fungsi dari komponen apakah dalam keandalan yang baik atau tidak
f.
e.2 Probablitias: Angka yang menyatakan beberapa kali terjadi gangguan. e.3 Kecukupan : Kriteria kontinuitas suatu saluran penyalur e.4 Waktu : Lama suatu saluran bekerja pada fungsinya e.5 Kondisi Operasi: Keadaan lingkungan kerja Faktor yang mempengaruhi indeks keandalan sesuai IEEE P1336 : f.1 Pemadaman f.2 Keluar / Outage f.3 Lama keluar / Outage duration f.4 Lama Pemadaman / Interruption Duration f.5 Jumlah total Konsumen / Total Number of Costumer Served f.6 Periode Laporan.
g. Penyebab gangguan yang dominan terhadap GI khusunya pada penyulang tersebut adalah adanya kerusakan-kerusakan dari komponen seperti SUTM putus, jumper rusak, pada gardu ditemukan isolator yang rusak akibat overload, juga akibat gangguan alam. h. Analisa gangguan dengan menggunakan indeks SAIDI dan SAIFI sangat diperlukan. i. Tingkat gangguan / pemadaman pada penyulang dengan menggunkan metode SAIDI pada umumnya masih diatas standar PLN. Namun diperlukan adanya perawatan yang
intensiv terhadap komponen – komponen vital untuk dapat menjaga keandalan penyulang pada gardu tersebut. 3. EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI a. Keandalan merupakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari sistem. b. Menjaga kontinuias penyaluran tenaga listri kepada pelanggan,terutama pelanggan berdaya besar yang membutuhkan kontinuitas adalah salah satu fungsi keandalan tenaga listrik. c. Kontinuitas pelayanan adalah salah satu unsur dari kualitas tergantung kepada macam-macam sarana penyalur dan peralatan pengaman. d. Tingkat kontinuitas dari penyalur disususn berdasarkan lamanya upaya mengidupkan kembali suplai setelah mengalami gangguan. Disebutkan adalah sebagai berikut: d.1 Tingkat 1 : dimnugkinkan berjam-jam d.2 Tingkat 2 : padam beberapa jam d.3 Tingkat 3 : padam beberapa menit d.4 Tingkat 4 : padam beberapa detik d.5 Tingkat 5 : tanpa padam Umumnya di pedesaan memiliki jaringan sistem radial dengan kontinuitas tingkat 1. Sedangkan di perkotaan, dengan sistem jaringan spidel mempunyai kontinuitas tingkat 2. e. Untuk mengevaluasi sistem distribusi radial,dibutuhkan angka-angka kegagalan rata-rata (λs), waktu pemadaman rata-rata (rs) dan waktu pemadaman tahunan (Us).Dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dengan, λi : angka kegagalan rata-rata komponen ke – i ri : waktu pemadaman rata rata komponen ke – i Indeks keandalan yang dimaksud adalah indeks yang berorientasi pelanggan seperti System AverageInterruption Frequency Index (SAIFI), System Average Interruption Duration Index (SAIDI), Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI), Average Service Availability Index (ASAI) dan Average Service Unvailability Index (ASUI). System AverageInterruption Frequency Index (SAIFI) adalah indeks keandalan yang merupakan jumlah dari perkalian frekuensi padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. f. System Average Interruption Duration Index (SAIDI) adalah indeks dari jumlah perkalian lama padam dan lama pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. g. Gangguan pada sistem distribusi dapat diakibatkan oleh, faktor alam, kelalaian manusia atau usia peralatan yang terlalu lama. Macam-macam gangguan distribusi
adalah: h.1 Gangguan yang bersifat temporer, gangguan dapat hilang dengan sendirinya. h.2 Gangguan yang bersifat permanen, gangguan butuh indakan perbaikan. i. Jumlah Pelanggan yang mengalami pemadaman bulan Januari - Desember 2007 Pada PLN UPJ Prima adalah 853.242 diakibatkan gangguan pada sistem maupun pemadaman berencana. j. Nilai SAIFI untuk mengetahui frekuensi padam pada tiap pelanggan konsumsi rumah tangga adalah 6.361 pemadaman/pelanggan/tahun. Untuk pelanggaN konsumsi pabrik (Penyulang) 6.361 pemadaman/pelanggan/tahun. k. Nilai SAIDI untuk mengetahui rata-rata pemadaman pada sistem pada tiap pelanggan konsumsi rumah tangga adalah 6.899 jam/pelanggan/tahun. Untuk pelanggan konsumsi pabrik (Penyulang) 6.899 jam/pelanggan/tahun. l. Berdasarkan SPLN 59:1985, bahwa untuk jaringan SUTM radial dengan pemisah otomatis ditengah-tengah (sistem jaringan yang digunakan di PT.PLN (Persero) APJ Cimahi-UPJ Prima) indikator sistem jaringan tersebut dikatakan andal adalah SAIFI ≤ 2,4 pemadaman/pelanggan/tahun dan SAIDI ≤ 12,672 jam/pelanggan/tahun. Sehingga dari hasil analisa diatas nilai keandalan berdasarkan penyebab pemadamannya, dilihat dari frekuensi pemadaman (SAIFI SUTM= 5,063 pemadaman/pelanggan/tahun) dapat dikatakan kurang andal karena nilainya lebih besar dari ketentuan, tetapi dari lama gangguannya (SAIDISUTM= 3,604 jam/pelanggan/tahun) dapat dikatakan masih andal karena nilainya lebih kecil dari batas maksimal yang ditentukan. m. Dari segi keandalan penyulang nilai SAIFISLCU = 1,6 pemadaman/pelanggan/tahun dan SAIDISLCU= 1,849 jam/pelanggan/tahun sehingga penyulang SLCU dapat dikatakan masih andal karena nilai indeks keandalannya lebih kecil dari batas maksimal ketentuan.
4. ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PENYULANG JEMBER KOTA DAN KALISAT DI PT. PLN APJ JEMBER a. Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat dipengaruhi oleh konfigurasi sistem, alat pengaman yang dipasang, dan sistem proteksinya. b. Indeks keadalan yang ditentukan dari laju kegagalan, laju perbaikan, analisis nilai SAIDI-SAIFI untuk tiap penyulang c. Salah satu metode untuk meningkatkan keandalan adalah dengan menambahkan fuse, sectionalizer, atau recloser. d. Keandalan adalah kemungkinan dari sistem untuk dapat bekerja optimal untuk waktu yang telah ditentukan dalam berbagai kondisi. e. Pengertian keandalan itu sendiri menurut sudut pandang kelistrikan adalah kemungkinan dari suatu atau kumpulan benda akan memuaskan kerja pada keadaan tertentu dan periode waktu yang telah ditentukan. f. Datadata keandalan antara lain sebagai berikut : f.1) Laju kegagalan ( λ ) Laju kegagalan adalah banyaknya kegagalan operasi yang terjadi pada suatu alat dalam suatu periode tertentu.
λ = Angka kegagalan F = Jumlah kegagalan selama selang waktu percobaan T = Jumlah lamanya selang waktu g. Laju perbaikan adalah waktu yang dibutuhkan suatu alat yang gagal atau keluar untuk beroperasi kembali dengan cara diganti atau diperbaiki, dengan satuan jam.
U = Waktu kegagalan per tahu (Jam/tahun). λ = Angka kegagalan per tahun (Gangguan/tahun) r = Waktu kegagalan (Jam) h. Laju perbaikan per tahun adalah banyaknya waktu perbaikan rata - rata per tahun pada suatu alat. Diperoleh dengan cara mengalikan angka kegagalan dan waktu keluar alat tersebut, maka :
Dimana : U = Waktu kegagalan per tahun (Jam/tahun). λ = Angka kegagalan per tahun (Gangguan/tahun) r = Waktu kegagalan (Jam) i. SAIDI atau Sistem Average Interuption Duration Index merupakan indekx rata rata dari jumlah durasi gangguan pada pelanggan selama 1 tahun.
m = Jumlah pemadaman dalam satu tahun ti = Lamanya tiap - tiap pemadaman Ci = Jumlah konsumen yang mengalami pemadaman N = Jumlah konsumen yang dilayani j. SAIFI atau Sistem Average Interuption Frequency Index merupakan indeks rata - rata dari jumlah gangguan per tahun.
Dimana : m = Jumlah pemadaman dalam satu tahun N = Jumlah konsumen yang dilayani k. Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (Primer 20kV) dapat dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan Lingkaran (Loop), dan Jaringan Spindel. l. Sistem yang digunakkan adalah sistem radial. Sistem ini mempunyai 2 bentuk sistem yaitu bentuk bintang (star network) dan bentuk percabangan (branch network). m. Metode yang digunakan adalah Pengumpulan data pada masing-masing penyulang yang berkaitan dengan indeks keandalan, antara lain energi beban, beban, lama padam, jumlah dan durasi pelanggan padam, dan penyebab ganguan. Kemudian melakukan pengamatan dan pengambilan data Gardu Induk Jember. n. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : n.1. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai SAIDI penyulang Jember Kota per tahun sebesar 3,897 jam/tahun, dan SAIFI per tahun sebesar 8,343 pemadaman/tahun. Sedangkan standart PLN untuk SAIDI 4,515 jam / tahun dan SAIFI 14,610 pemadaman / tahun. n.2. Berdasarkan perhitungan dari SPLN pada penyulang Jember Kota, laju kegagalan per tahun (λ) sebesar 1,6116 gangguan/tahun dengan rata – rata laju perbaikan per tahun (U) 5,653 jam / tahun. Sedangkan persentase jumlah gangguan temporer pada penyulang Jember Kota sebesar 80,95% dan gangguan permanen sebesar 19,05% dari total gangguan. n3. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai SAIDI penyulang Kalisat per tahun sebesar 8,345 jam/tahun, dan SAIFI per tahun sebesar 7,850
pemadaman/tahun. Sedangkan standart PLN untuk SAIDI 4,515 jam/tahun dan SAIFI 14,610 pemadaman / tahun. n4. Berdasarkan perhitungan dari SPLN pada penyulang Kalisat, laju kegagalan per tahun (λ) sebesar 2,445 gangguan/tahun dengan rata – rata laju perbaikan per tahun (U) 9,399 jam/tahun. Sedangkan persentase jumlah gangguan temporer pada penyulang Jember Kota sebesar 74,16% dan gangguan permanen sebesar 25,84% dari total gangguan. n5. Pada penyulang Jember Kota nilai realisasi SAIDI sebesar 3,897 jam/tahun sedangkan SAIFI sebesar 8,343 pemadaman/tahun, nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan target dari PLN APJ Jember untuk SAIDI sebesar SAIDI 4,515 jam/tahun dan SAIFI 14,610 pemadaman/tahun, hal ini menunjukkan bahwa penyulang Jember Kota mempunyai tingkat keandalan yang tinggi. n6. Sedangkan Pada penyulang Kalisat nilai realisasi SAIDI sebesar 8,345 jam/tahun sedangkan SAIFI sebesar 7,850 pemadaman/tahun, nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan target dari PLN APJ Jember untuk SAIDI sebesar SAIDI 4,515 jam/tahun dan SAIFI 14,610 pemadaman/tahun dan terjadi penyimpangan nilai realisasi SAIDI sebesar 4,515 jam/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penyulang Jember Kota mempunyai tingkat keandalan yang rendah.
5. EVALUASI KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER TIPE RADIAL GARDU INDUK BLIMBING a. Keandalan sistem distribusi erat kaitannya dengan masalah pemutusan beban yang merupakan akibat adanya gangguan pada sistem. b. Ukuran keandalan dapat diketahui dari seberapa sering sistem mengalami pemutusan beban, berapa lama pemutusan terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi dari pemutusan yang terjadi (restoration). c. tingkat keandalan yang tinggi diperoleh dengan pemilihan jaringan dengan tingkat kontinuitas/kelangsungan pelayanan yang tinggi (lama pemutusan beban yang rendah) dan jumlah/frekuensi pemutusan beban karena gangguan yang rendah. d. Sistem distribusi dengan tipe radial, mempunyai bentuk yang sederhana dan banyak sekali digunakan, serta luas pemakaiannya, terutama untuk mensuplai daerah beban yang mempunyai kerapatan beban (load density) yang rendah atau yang medium (sedang). e. Pembagian sistem radial menurut segi keandalannya e.1 Sistem radial tanpa reclosing dan sectionalizing secara otomatis (kurang baik).Jika terjadi gangguan maka aliran listrik putus semua e.2 Sistem radial dengan menggunakan sistem reclosing dan sectionalizing secara otomatis (cukup baik). Jika terjadi gangguan maka daerah yang teraliri arus listrik akan putus sebagian. f. Sumber yang mensuplai daya listrik (dalam hal ini GI) ke jaringan distribusi primer mempunyai keandalan 100 %. g. LBS yang terhubung dengan penyulang lain berada pada posisi Normally Open. h. Tidak memperhitungkan keandalan Penyulang lain yang terhubung dengan Penyulang Singosari. i. Perhitungan indeks keandalan system Penyulang Singosari menghasilkan nilainilai sebagai berikut: SAIFI = 0,713 pemutusan pelanggan tahun SAIDI = 4,149 jam pelanggan tahun CAIDI = 5,8203 jam pelanggan pemutusan ASAI = 0,9995 ASUI = 0,0005 ENS = 39,9483 MWh tahun AENS = 2,8467 kWh pelanggan tahun Apabila dibandingkan dengan standarisasi nilai SAIFI dan SAIDI IEEE Std. 1366 – 2000, nilai SAIFI Penyulang Singosari lebih kecil dari nilai SAIFI IEEE Std. 1366 – 2000, namun nilai SAIDI Penyulang Singosari masih jauh lebih besar dari nilai SAIDI IEEE Std. 1366 – 2000. Hal ini dapat diartikan bahwa Penyulang Singosari belum andal berdasarkan standarisasi nilai SAIFI dan SAIDI IEEE Std. 1366 – 2000.
6. ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA TENGAH DAIY DIY PERIODE TAHUN 2009.2011 a. Forced outage selain bisa dihitung kemungkinan terjadinya juga memberikan kemungkinan timbulnya pemadaman dalam sistem atau sering disebut kehilangan beban. b. Aplikasi teknik probability untuk evaluasi keandalan sistem tenaga listrik dikemukakan pertama kali pada tahun 1933. Konsep dari loss of load probability OOLP) diperkenalkan pada tahun 1947 (J.Nanda dan M.L. Khothari, 1994). c. LOLPdidefinisikan sebagai kemungkinan dimana kapasitas daya yang mengalami force outage melebihi dari cadangan daya pada sistem. d. Daya bergantung kepada daya terpasang unit-unit pembangkit dalam sistem dan juga bergantung pada kesiapan operasi unit-unit tersebut. e. Resiko indeks LOLP dihitung dengan cara mencari perkiraan jumlah hait dimana beban puncak harian akan melebihi kapasitas tersedia. LOLP:Pxt Keterangan: LOLP: nilai LOLP. P : probabilitas kehilangan beban. P : nilai mutlaU ab solute dari perkalian (nilai kombinasil - FOR1).(nilai kombinasi FoM).(nilai kombinasi ke-n - FOR ke-n) t : waktu kehilangan beban. f. Standar PLN mengenai LOLP adalah3 hari per tahun untuk sistem interkoneksi Jawa (JAMALI) hari
View more...
Comments