Uji gmelin Hasil : terbentuk cincin berwarna hijau (biliverdin), biru (mesobiliverdin) dan jingga (bilirubin).
Gmelin setelah 5 menit
3. Uji pettenkoffer
Uji pettenkoffer Hasil : terdapat cincin berwarna kecoklatan karena asam empedu bereaksi dengan furfural sehingga membentuk turunan yang berwarna.
4. Fungsi empedu sbg emulgator
Tabung 1 (3 ml air suling + 2 tetes minyak + 3 ml air) Hasil : minyak dan air tidak menyatu, butiran besar-besar.
Tabung 2 (3 ml air suling + 2 tetes minyak + 2 ml larutan empedu encer + 1/2 ml empedu yang belum diencerkan) Hasil : timbul butiran kecil-kecil.
SALIVA
1. Penetapan pH saliva
pH saliva : 8
2. Aktivitas ptialin dengan adanya Cl-
Tabung 1 : 1 ml NaCl 1% + 3 ml larutan amilum 1% + 2 tetes larutan yodium encer, dihomogenisasi + 1 ml saliva warna biru tua kocok, s/d 9 detik warna menjadi bening. Hasil : terjadi perubahan warna karena amilum dipecah menjadi
maltosa, dipercepat dengan Cl- sbg aktivator ptialin. Tabung 2 : 1 ml HCl 1 N + 3 ml larutan amilum 1% + 2 tetes larutan yodium encer, dihomogenisasi + 1 ml saliva warna biru tua kocok, s/d > 1 menit warna tetap tidak berubah. Hasil : tidak terjadi perubahan warna karena amilum tidak dipecah menjadi maltosa. Walaupun terdapat Cl- pada tabung 2, Cl- dalam keadaan asam
sehingga merusak enzim ptialin pada saliva Tabung 3 : 1 ml aquadest + 3 ml larutan amilum 1% + 2 tetes larutan yodium encer, dihomogenisasi + 1 ml saliva warna biru tua kocok, s/d 13 detik warna menjadi bening. Hasil : terjadi perubahan warna karena amilum dipecah menjadi maltosa, waktu lebih lama dari tabung 1 karena pada tabung 3 ini tidak ditambahkan Cl- tetapi aquadest (netral).
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.