Rangkuman bab 7-8-9
February 19, 2019 | Author: Lulu | Category: N/A
Short Description
Metode Penelitian Uma Sekaran...
Description
METODE PENGUMPULAN DATA DENGAN WAWANCARA, OBSERVASI, DAN KUESIONER Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang di bina oleh Prof. Dr. Sutrisno T., SE., AK., M.Si
Disusun Oleh:
Lulu Nandita Azzahra
(155020307111059)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG AKUNTANSI 2018
METODE PENGUMPULAN DATA: PENGANTAR DAN WAWANCARA A. Sumber Data
Data dapat diperoleh dari dua macam sumber yaitu 1. Sumber Data Primer Data primer ( primary data) mengacu pada informasi yang diperoleh langsung oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi. Individu memberikan informasi ketika diwawancara diberikan kuisioner, atau diobservasi. Wawancara mendalam terhadap kelompok atau kelompok focus merupakan sumber lain yang kaya akan data primer
Kelompok Fokus, biasanya terdiri atas 8 hingga 10 anggota dengan seorang moderator yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam mengenai suatu topik, konsep, atau produk tertentu. Anggota biasanya dipilih nerdasarkan keahlian mereka pada topik yang digali informasinya. Kelompok fokus relatif tidak mahal dan dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan dalam waktu singkat. Kelompok fokus digunakan untuk studi eksploratif, memuat generalisasi berdasarkan informasi yang diperoleh dari kelompok focus, dan melakukan survey sampel.
Panel, merupakan sumber informasi utama untuk tujuan penelitian. Berbeda dengan kelompok fokus yang bertemu satu kali, kelompok panel bertemu lebih dari satu kali. Studi panel sangat berguna untuk kasus yang di mana pengaruh intervensi atau perubahan tertentu akan dipelajari selama suatu periode waktu. Panel dapat termasuk panel statis jika anggota yang sama berada dalam panel tersebut selama periode waktu yang lama. Sedangkan jika anggota panel berubah dari waktu ke waktu maka panel tersebut termasuk panel dinamis. Selain itu ada juga teknik Delphi, yaitu metode peramalan yang menggunakan panel para ahli yan dipilih secara teliti dengan cara yang sistematis atau lebih.
Ukuran Umum, berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan orang-orang. Contohnya adalah kerusakan jurnal-jurnal di perpustakaan yang memberikan indikasi yang baik terkait kepopuleran jurnal-jurnal tersebut
2. Sumber Data Sekunder Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber yang sudah ada. Terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan majalah, publikasi pemerintah, media, laporan tahunan perusahaan, dsb. Kelebihan mencari sumber data
sekunder adalah penghematan waktu dan biaya untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, data sekunder sebagai satu sumber informasi memiliki kekurangan karena dapat menjadi usang atau digantikan dengan yang baru. B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian. Wawancara, observasi terhadap individu dan peristiwa, dan pemberian kuisioner meupakan tiga metode utama pengumpulan datadalam penelitian survey. Tes proyektif dan teknik motivasional lain juga terkadang digunakan untuk mendapatkan variabel. Wawancara memiliki kelebihan terkait fleksibilitas dalam hal mengadaptasi, mengadopsi, dan mengubah pertanyaan ketika peneliti melanjutkan wawancara, kuisioner memiliki kelebihan dalam memperoleh data secara lebih efisien terkait waktu, energy, dan biaya. Metode pengumpulan data umum seperti ekstraksi dari dokumen perusahaan memiliki kelebihan dalam hal akurasi C. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang efektif, terutama selama penelitian tahap eksploratif. Terdapat beberapa jenis wawancara yaitu 1. Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan ketika sejak awal diketahui informasi apa yang diperlukan. Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang direncanakan untuk ditanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut fokus pada faktor-faktor yang diketahui selama wawancara tidak terstruktur dan dianggap relevan dengan masalah. Sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu pewawancara tidak memasuki situasi wawancara dengan rangkaian yang akan diberikan kepada responen. Tujuan wawancara tidak terstruktur adalah mengetahui beberapa isu pendahuluan, sehingga peneliti dapat menentukan variabel yang memerlukan investigasi mendalam lebih lanjut. 2. Wawancara Tatap Muka dan Wawancara Telepon. Kebanyakan wawancara tidak terstruktur dalam penelitian bisnis sering kali dilakukan dengan tatap muka, wawancara terstruktur dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon, tergantung pada tingkat kerumitan persoalan yang terlibat, kemungkinan durasi wawancara, kenyamanan kedua pihak, dan wialayah geografis yang tercakup dalam survey. Wawancara telepon adalah wawancara yang paling tepat jika informasi dari banyak responden yang tersebar di wilayah geografis yang luas harus segera diperoleh, dan kemungkinan durasi setiap wawancara adalah 10 menit kurang.
3. Wawancara dengan Bantuan Komputer. Pertanyaan pada wawancara dengan banuan komputer (CAI) ditampilkan pada layar kompiter dan pewawancara dapat memasukkan jawaban responden secara langusng ke dalam komputer. Terdapat dua jenis program wawancara dengan bantuan komputer: wawancara telepon dengan bantuan komputer (CATI-computer-assisted telephone interviewing ) dan wawancara personal dengan bantuan komputer (CAPI-computer-assisted personal interviewing) D. Metode Proyektif
Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan dengankata-kata taau yangtetap berada dalam pikiran responden selalu dapay diungkap melalui penelitian motivasional. Teknik yang lazim untuk mendapatkan data semacam itu adalah asosisasi kata, thematic apperception test , uji inkblot, dsb. Teknik asosiasi kata, seperti meminta responden dengan cepat mengasosiasikan sebuah kata dengan hal pertama yang muncul di pikiran mereka. Thematic apperception test , yaitu meminta responden untuk merangkai cerita di sekitar gambar yang ditunjukkan. Dan uji inkblot menggunakan noda tinta berwarna yang diinterpretasikan oleh responden yang menjelaskan apa yang mereka lihat dalam beragam pola dan warna tersebut. METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI A. Definisi dan Tujuan Observasi
Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan menginterperetasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencara. Hal tersebut dapat dibedakan berdasarkan kontrol, partisipan, struktur, dan kerahasiaan B. Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi
1. Studi Observasional yang Terkontrol versus Tidak Terkontrol Studi Observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat dilakukan di dalam laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak terkontroladalah teknik observasi yangtidak berusaha untuk mengontrol, memanipulasi, atau memengaruhi situasi. Peristiwa terjadi secara alami dan peneliti mengamati peristiwa tersebut tanpa melakukan intervensi terhadap situasi kehidupan nyata. 2. Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat dalam tindakan dari pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual pelaku misalnya
melalui kamera. Observasi partisipan adalah pendekatan dimana peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang diteliti. 3. Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi terstruktur secara umum bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat kemungkinan bahwa peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek tertentu yang membutuhkan fokus/perhatian. Studi seperti itu akan menjadi studi observasional tidka terstruktur. Studi observasional tidak terstruktur diklaim sebagai ciri dari penelitian kualitatif. Observasi tidak terstr uktur pada akhirnya dapat menghasilkan rangakaian hipotesis tentatif yang diuji dalam penelitian berikutnya yang bersifat deduktif. 4. Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi Kerahasiaan observasi berkaitan dengan apakah anggota dari kelompok sisal yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi, Kelebihan utama dari observasi tersmebunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat lebih jelas, sehingga dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti. C. Dua Pendeketan Penting Untuk Observasi
1. Observasi Partisipan Observasi partisipan mengombinasikan proses partisipasi dan observasi, sehingga observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi murni dan partisipasi murni (Bernard, 1994). Ciri dari observasi partisipan yang membedakan adalah bahwa peneliti berpartisipasi dalam kelompok social yang diteliti. Tingkat tertinggi dari partisipasi adalah partisipasi lengkap. Teknik ini memastikan kedekatan dengan subjek, tetapi teknik ini dapat membatasi kebebasan gerak di luar peran yang sudah dipilih. 2. Observasi Terstruktur Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena yang ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan observasi terstruktur dalam pemasaran adalah oembeli misterius. Observasi terstruktur juga dapat digunakan untuk mengahsilkan data numerik untuk menguji hipotesis
D. Kelebihan dan Kekurangan Observasi
Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi membuat peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan, ornag-orang dapat diamati dari lingkungan kerja alami mereka. Kelebihan lain dari observasi adalah memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu. Secara umum, data yang diperoleh melalui observasi kejadian ketika hal tersebut terjadi secara alami lebih reliable dan bebas dari bias responden. Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi ancaraman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang-orang yang diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi tersebut. METODE PENGUMPULAN DATA: KUESIONER A. Jenis Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data berupa sepaket pertanyaan yang dijawab oleh responden dan hasilnya direkam atau dikumpulkan oleh peneliti. Kuesioner umumnya dirancang untuk mengumpulkan sejumlah besar data kuantitatif. Kuisioner dapat diberikan secara pribadi, dikirim ke responden, atau didistribusikan secara elektronik. 1. Kuesioner yang diberikan secara langsung. Ketika survei terbatas pada area lokal, cara
yang baik untuk mengumpulkan data adalah mengelola kuesioner secara pribadi. Keuntungan utama dari ini adalah bahwa peneliti atau anggota tim peneliti dapat mengumpulkan semua tanggapan yang diselesaikan dalam waktu singkat. Pemberian kuesioner kepada sejumlah besar individu pada saat yang sama lebih murah dan menghabiskan waktu yang kurang dari wawancara 2. Kuesioner melalui surat dan elektronik . Keuntungan utama dari kuesioner elektronik dan
email adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat tercakup dalam sur vei. Namun, tingkat pengembalian kuesioner tersebut biasanya rendah. Tingkat respon 30% dianggap diterima. Kelemahan lain dari kuesioner elektronik dan mail adalah bahwa keraguan responden mungkin tidak bisa diklarifikasi. B. Pedoman Desain Kuesioner
Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Ketiganya adalah isu penting dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan kerancuan dalam penelitian. Prinsip-prinsip tersebut yaitu 1. Prinsip penyusunan kata. Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor seperti a)
Ketepatan isi pertanyaan; b) Bagaimana pertanyaan disampaikan dan tingkat pemahaman
bahasa yang digunakan; c) Jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan; d) Urutan pertanyaan; dan e) Data pribadi yang dicari dari responden. 2. Prinsip pengukuran kata. Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti untuk
memastikan bahwa kata-kata dari kuesioner sudah tepat untuk meminimalkan kerancuan, sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis. Pengukuran mengacu pada skala dan teknik skala yang digunakan dalam mengukur konsep, serta penilaian keandalan dan validitas dari langkah-langkah yang digunakan. 3. Review desain kuesioner. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan kesalahan
pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-hati. Ketika instrumen yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat bagi komunitas ilmiah karena hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori dasar yang telah ada. C. Dimensi Survei Internasional
Para peneliti yang terlibat dalam penelitian lintas budaya berusaha untuk melacak persamaan dan perbedaan dalam respon perilaku dan sikap karyawan di berbagai tingkatan dalam budaya yang berbeda. Ketika data dikumpulkan, seseorang harus memperhatikan alat ukur dan bagaimana data dikumpulkan, selain menjadi peka terhadap perbedaan budaya dalam penggunaan istilah tertentu. Survei juga harus disesuaikan dengan budaya yang berbeda. 1. Persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya. Karena bahasa
yang berbeda yang diucapkan di negara yang berbeda, penting untuk memastikan bahwa terjemahan dari instrumen untuk bahasa lokal cocok
dan akurat dengan bahasa asli.
Kesetaraan idiomatik juga bisa menjadi masalah, di mana beberapa idiom yang unik untuk satu bahasa tidak tidak dapat untuk terjemahan ke bahasa lain. Kesetaraan konseptual, dimana makna dari kata-kata tertentu bisa berbeda dalam budaya yang berbeda 2. Persoalan dalam pengumpulan data. Setidaknya tiga isu penting pengumpulan data bagi
lintas budaya yaitu kesetaraan respon, waktu pengumpulan data, dan status individu yang dikumpulkan datanya. Kesetaraan respon dipastikan dengan mengadopsi prosedur pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang berbeda. Waktu data lintas budaya yang dikumpulkan juga penting untuk perbandingan lintas budaya. Pengumpulan data harus diselesaikan dalam jangka waktu yang dapat diterima di negara-negara yang berbeda dalam waktu tiga sampai empat bulan Karenna banyak hal yang mungkin berubah selama interval waktu dalam satu negara atau semua negara.
D. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan Data dan Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang yang diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami masalah yang kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki potensi untuk membingungkan pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang besar jika sejumlah besar responden yang terlibat. Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika seseorang memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan cepat, dan memiliki sampel yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif, pewawancara tidak dapat mengamati respon nonverbal responden, dan yang diwawancara dapat memblokir panggilan. Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks melalui pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang diamati) dan memungkinkan untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu tertentu, Di sisi negatif, pengamatan ini mahal, karena jangka waktu pengamatan yang diperlukan, dan kebiasan pengamat mungkin ikut dalam data yang dikumpulkan. Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu membantu untuk (1) menjalin hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei, (2) memberikan klarifikasi yang diinginkan oleh responden di tempatnya, dan (3) mengumpulkan kuesioner segera setelah mereka selesai. Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Di sisi negatif, pemberi an kuesioner secara pribadi akan mahal, terutama jika sampel tersebar luas secara geografis. Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara geografis, atau sulit atau tidak mungkin untuk melakukan wawancara telepon tanpa banyak beban. Di sisi negatif, kuesioner tersebut biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan juga tidak bisa memastikan apakah data yang diperoleh adalah mewakili populasi yang diteliti. E. Berbagai Metode Pengumpulan Data
Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki kerancuan yang terkait dengan mereka, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari berbagai sumber memberikan kecermatan penelitian. Misalnya, jika tanggapan dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan observasi yang sangat berkorelasi dengan satu sama lain, maka kita akan lebih percaya tentang keabsahan dari data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, korelasi tinggi di antara data yang diperoleh pada variabel yang sama dari sumber yang berbeda dan melalui metode
pengumpulan data yang berbeda memberikan kredibilitas lebih untuk instrumen penelitian dan data yang diperoleh melalui instrumen tersebut. F. Etika Dalam Pengumpulan Data
Beberapa masalah etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Mereka harus menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak meminta tanggapan individu atau kelompok untuk diungkapkan kepada mereka, atau meminta untuk melihat kuesioner. Mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dalam menerima hasil dan rekomendasi dalam laporan yang disampaikan oleh para peneliti. Berikut ini beberapa etika dan peneliti 1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan menjaga atau privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama dari peneliti. 2. Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian kepada subjeknya, terutama dalam percobaan laboratorium. Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan kepada mereka. 3. Informasi pribadi yang tampaknya menyinggung tidak harus diminta, dan jika benar-benar diperlukan untuk proyek tersebut, harus disampaikan dengan penuh kehatihatian kepada responden, misalnya menawarkan alasan tertentu. 4. Apapun sifat dari metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan diri dari subyek tidak boleh dilanggar. 5. Tidak ada pemaksaan untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin ber partisipasi, keinginan individu harus dihormati. 6. Pengamat nonpartisipan harus serendah hati mungkin 7. Dalam studi laboratorium, subyek harus ditanyai dengan pengungkapan penuh alasan untuk percobaan setelah mereka berpartisipasi dalam studi. 8. Subyek tidak boleh berada dalam situasi di mana mereka bisa mengalami bahaya fisik atau mental. 9. Peneliti harus menjamin tidak adanya keliru atau distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama penelitian. Perilaku etis responden yaitu subjek sekali setelah memilih untuk berpartisipasi dalam sebuah studi, harus bekerja sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depannya, seperti menanggapi survei atau mengambil bagian dalam percobaan. Selain itu responden juga harus memberikan tanggapan yang benar dan jujur.
View more...
Comments