Publish - Case 18 Ford Motor Company
April 24, 2019 | Author: Dayana Dhea | Category: N/A
Short Description
PENDAHULUAN Setelah analisis demografi populasi dan perkiraan profitabilitas, tim Casesa telah memutuskan untuk membuat...
Description
Case 18: Ford Motor Company: New Strategics for International Growth
1.
SUMMARY CASE STUDY
John Casesa Group VP Ford Motor Company Global Strategy.Casesa bertanggung jawab untuk program inisiatif baru yang disebut sebagai One Ford Plan. Casesa dan tim nya merancang ide yang disebut sebagai Dynamic Shuttle, seperti layanan taxi dengan harga yang serupa, serta dapat diakses melalui Smartphone. Saat aplikasi lainnya yang serupa hanya dapat mengantar 1 – 2 2 orang dalam sekali perjalanan, Dynamic Shuttle dapat mengangkut 12 orang sekaligus dalam sekali perjalanan, dan hal tersebut merupakan solusi yang ideal untuk negara berkembang dengan populasi yang besar dan mahalnya transportasi personal. Namun dalam pelaksanaannya, pelaksanaann ya, Ford tidak dapat melakukan hal tersebut sendiri. Ia membutuhkan bantuan vendor lain untuk merealisasikan cita-citanya. Dalam memilih Vendor bukan merupakan hal yang mudah, mereka harus memiliki visi dan misi yang sama dengan Ford sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik diantara keduanya.
Ford Motor Company banyak mengakuisisi produsen mobil lainnya dari berbagai negara. Seperti Jaguar, Aston Martin, Volvo, dan Land Roover. Namun memasuki abad ke 21, Ford mengurangi portfolionya dengan melepas sebagian besar kepemilikan Aston Martin serta menjual Jaguar dan Land Roover ke Tata Motor. Saat resesi besar melumpuhkan pasar 2008-2009, industri otomotif Amerika yang berpusat di Detroit terkena pukulan keras. Melalui Troubled Assets Relief Program (TARP), A.S. pemerintah menghasilkan lebih dari $ 13 miliar tersedia untuk pinjaman produse mobil. Meski Ford berhasil mendapatkan pinjaman senilai 23,6 miliar dolar setahun sebelumnya dan karenanya tidak memerlukan bantuan pemerintah, namun hal itu tidak sepenuhnya dikecualikan karena perlu dirampingkan melalui resesi.
Strategy Ford Motor Company di Abad ke 21
Setelah Resesi Hebat, strategi global Ford sebagian besar difokuskan untuk mengembalikan perusahaan ke tingkat profitabilitas di masing-masing pasar yang beroperasi Di bawah CEO Alan Mulally, perusahaan itu mengembangkan One Ford Plan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Empat elemen One Ford Plan termasuk: Merestrukturisasi Ford secara agresif 1
untuk beroperasi secara menguntungkan pada permintaan saat ini dan campuran model yang berubah, Mempercepat pengembangan produk baru yang diinginkan dan dihargai konsumen Ford, Membiayai rencana dan memperbaiki keseimbangan Ford lembar kerja, Bekerja sama efektif sebagai satu tim di bawah One Ford Plan, Ford beralih dari memiliki banyak platform regional untuk fokus pada lebih sedikit, lebih banyak platform produksi global untuk lebih memanfaatkan skala ekonomi. Perusahaan itu mulai untuk meluncurkan lebih banyak produk dari platform yang lebih sedikit. Pasar transportasi masal di India menghadirkan tantangan unik untuk konsep shuttle. Mengingat perkembangan ekonomi yang akan diluncurkan Dynamic Shuttle, Ford mempertimbangkan dua pilihan. Salah satu pilihan jelas adalah China, namun karena berbagai alasan, termasuk kebutuhan akan kesepakatan usaha patungan yang unik yang diamanatkan oleh pemerintah China, Tim Strategi Global Casesa memutuskan untuk menyelidikinya kelayakan peluncuran Dynamic Shuttle di India. Jika Dynamic Shuttle diluncurkan dengan sukses di sana, Tim Casesa yakin bisa bertindak sebagai ujian kasus untuk negara berpenduduk padat lainnya dengan isu mobilitas yang membutuhkan program seperti Dynamic Shuttle. Salah satu pesaing paling umum untuk taksi di industri yang semakin maju adalah Uber. Didirikan di California pada tahun 2009, Uber terutama berfungsi sebagai aplikasi mobile mobil, yang dengannya pengguna bisa meminta layanan mobil dari smartphone mereka. Pendapatan dihasilkan dengan membebankan penggunaan ongkos untuk mengakses dan menggunakan layanan, lalu split antara Uber dan supir, yang sering dilihat oleh perusahaan sebagai kontraktor independen. Tarif dihitung melalui algoritma proprietas. Jarak, dan permintaan. Struktur harga Uber bisa jadi lebih murah atau premium ke pasar taksi lokal. Perusahaan tersebut telah mengalami pertumbuhan yang eksplosif enam tahun pertama, meningkatkan modal sekitar $ 10 miliar dan menyebar hamper 70 negara dan 360 kota.
Seleksi Partner dan Model Bisnis Dynamic Shuttle Visi Ford untuk Dynamic Shuttle adalah memilih mitra yang model bisnisnya paling dekat selaras dengan pandangan mereka tentang penawaran. Tim mempertimbangkan pertanyaan kunci dan solusi yang masing-masing pihak perlu saling memuaskan. Setelah memikirkan hal - hal penting ini, tim mengidentifikasi lima calon mitra. Sebuah matriks disediakan dengan rincian tentang bagaimana masing-masing mitra menyesuaikan diri dengan tujuan dan 2
kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek dengan sukses. Pertimbangan utama untuk tim yaitu: 1. Model Bisnis: Apakah shuttle telah ditentukan (B2C) atau menawarkan layanan ondemand? Adalah berbgi perjalanan (biasanya dengan 1 orang lainnya) atau shuttle yang sesungguhnya (sampai 12 penumpang)? 2. Strategi Pelanggan: Siapakah pesaing, dan kemana permintaan berasal? 3. Skalabilitas Algoritma: Berapa jumlah kota yang saat ini dioperasikan oleh mitra? 4. City Relationship: Apakah partner dihubungkan dengan kota untuk mengoperasikan bisnis? 5. Produk Fisik: Siapa sebenarnya pemilik kendaraan? 6. Model Franchise Operasional: Apakah partner bisa membangun bisnis model dengan cepat? 7. Kesediaan untuk Menerima Investasi: sampai dengan tingkatan apa Ford dapat mengendalikan stakeholder? 8. Pengalaman Pengguna: Apakah ada feedback customer terhadap kemampuan partner dalam memberikan pengalaman positif? 9. Potensi Pertumbuhan: Apa rencana partenr pertumbuhan? 10. Penerapan dan Fleksibilitas Algoritma: Bisakah teknologi partner mengadaptasi perbedaan kebutuhan dan lokasi-lokasi yang baru? Semudah apa teknologi tersebt di duplikasi?
3
2.
Buat business model ( Customer Value proposition dan profit formula) untuk Smart mobility/Dynamic shuttle perusahaan Ford (refer chapater1).
Concept Dynamic Shuttle
Values New Business
Cpabilities
1. Improve
2. Enhance Market Share 3. Improve Customer Responsiveness
3.
1. Existing supply
base 2. Retail Network 3. Global Presence
Lakukan analisis SWOT dari smart mobility/Dynamic Shuttle business model tersebut beserta rekomendasi kebijakannya A. Strengths (Kekuatan)
1. Ford adalah merek terkenal di industri otomotif dan pasar global 2. Jaringan retail yang luas dan global 3. Value chain sudah tertata 4. Ford kaya akan operasi dan efisiensi distribusi.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Belum memiliki pengalaman untuk projek sejenis 2. Anggaran biaya yang besar.
4
C. Opportunities (Peluang)
1. Belum ada basis aplikasi transportasi dengan ide serupa 2. Banyaknya negara berkembang dengan populasi penduduk yang besar
3. Meningkatnya penggunaan perangkat teknologi di berbagai dunia.
D. Threats (Ancaman)
1. Krisis global yang telah menekan industri otomotif dunia 2. Perkembangan perusahaan pesaing yang significant 3. Kemungkinan adanya pendatang baru yang potensial 4. Kenaikan biaya-biaya operasional.
E. Rekomendasi:
1. Melakukan kerjasama strategis dengan partner yang memiliki visi dan misi yang sama 2. Melakukan Market Feasibility Study untuk pangsa pasar yang dituju 3. Mencari pemodal besar untuk investasi 4.
Dari analisis five generic competitive strategies (chapter 5), strategy yang mana dipilih oleh Ford untuk bersaing di India, jelaskan pilihan anda.
Dari 5 generic competitive advantage, Strategi yang dipilih Ford untuk bersaing di India adalah A broad Differentiation Strategy Yaitu Ford menciptakan suatu moda transportasi 5
online dengan daya angkut setiap perjalanan hingga sebanyak 12 orang. Hingga saat ini konsep tersebut belum dimiliki oleh perusahaan sejenis lainnya. 5.
Buat analisis dari tekanan persaingan (chapter 3) dikaitkan dengan ancaman pendatang baru (substitutes; suppliers; buyers; rivalry diantara competing suppliers) utuk segmen smart mobility/Dynamic shuttle Ford di India.
Pendatang Baru
Pemasok
Persaingan industri
Pelanggan
Substitusi
Persaingan industri bisa muncul dari pendatang baru jika produk / layanan yang dibuat tidak begitu uniqe atau mudah untuk di duplikasi. Pelanggan juga memiliki kesempatan untuk beralih produk, jika kompetisi harga sangat sensitif maka strategi memberikan harga yang kompetitif bagi pelanggan adalah salah satu solusinya. Substitusi untuk Smart Mobility bisa datang dari pemain lama sperti UBER. 6.
Dalam memasuki pasar luar negeri di India, Ford memilih strategy Franchise, bermitra dengan partner lokal di India. Jelaskan alasan pemilihan strategy tersebut dari beberapa pilihan yang ada seperti Lisensi, membangun subsidiary, aliansi strategic?
Strategi Franchise adalah strtegi yang tidak memerlukan banyak modal untuk penerapnnya. Selain itu keuntungan lainnya adalah: a. Lebih mudah dalam memulai usaha b. Pembisa ekspansi usaha dengan cepat c. Promosi bisa dilakukan ke berbagai penjuru daerah d. Mendapatkan bantuan modal dengan mudah dan cepat e. Standarisasi mutu terjamin
6
View more...
Comments