PTBK Siklus New

August 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download PTBK Siklus New...

Description

 

PENERAPAN BIMBINGAN KLASIKAL DARING MODEL PROJECT MODEL  PROJECT BASED LEARNING LEARNING UNTUK  MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR  PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA 1 SMA PMS KENDAL TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021

TUGAS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Pendidikan Profesi Guru

Oleh RIFQI NUR HANAFI NO.UKG 201503144130

PENDIDIKAN PROFESI GURU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2020

 

BAB I PENDAHULUAN 1 .1

Latar Be Belakang Ma Masalah

Pe Peny nyeb ebar aran an pand pandem emii

viru viruss

co coro rona na at atau au COVI COVIDD-19 19 te tela lah h

memberikan membe rikan tantangan tantangan tersendiri tersendiri bagi lembaga pendidika pendidikan n di Indonesia. Indonesia. Untuk  Untuk  mengantisip menga ntisipasi asi penularan penularan virus tersebut tersebut pemerintah pemerintah mengeluark mengeluarkan an kebijakan kebijakan seperti social seperti  social distancing ,  physical distancing , hingga pembatasan sosial berskala  besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah,  belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat

sektor

pendidikan

seperti

sekolah

maupun

perguruan

tinggi

menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses  pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing Peserta Didik. Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentan ten tang g pelaks pelaksana anaan an kebija kebijakan kan pendid pendidika ikan n dalam dalam masa darura daruratt penyeb penyebara aran n coronavirus coron avirus disease (COVID-19) (COVID-19) menganjurkan menganjurkan untuk melaksanakan melaksanakan proses proses  belajar dari rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia laya layana nan n

maup maupun un

 pembelajaran

Pe Pese sert rtaa

Didi Didik k

daring. Pelaksanaan

meru merupa paka kan n

tu tunt ntut utan an

da dari ri

pe pela laks ksan anaa aan n

pembelajaran daring ini memerlukan

 perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan Peserta Didik beserta unsur yang ada di dalamnya. Guru merupakan faktor yang

 

 paling dominan yang menentukan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran yang yan g baik, baik, tentu tentu akan akan mengha menghasilk silkan an hasil hasil belaja belajarr yang yang baikpu baikpula. la. Menuru Menurutt Rusman (2012:148) dalam “Sistem pembelajaran guru dituntut untuk mampu memilih metode pembelajaran yang tepat, mampu memilih dan menggunakan fasilitas pembelajaran, mampu memilih dan menggunakan alat evaluasi, mampu mengelola pembelajaran di kelas maupun di laboratorium, menguasai materi, dan memahami karakter Peserta Didik”. Salah satu tuntutan guru tersebut adalah mampu mam pu memili memilih h metode metode pembel pembelajar ajaran an yang yang tepat tepat untuk untuk mengaj mengajar. ar. Apabil Apabilaa metode pembelajaran yang digunakan guru itu tepat maka pencapaian tujuan  pembelajaran akan lebih mudah tercapai, sehingga nilai ketuntasan belajar  Peserta Didik akan meningkat, kreativitas dan kreativitas belajarPeserta Didik   juga

akan

meningkat

dan

akan

tercipta

suasana

pembelajaran

yang

menyenangkan. Selain itu, suasana pembelajaran juga merangsang Peserta Didik  dala dalam m

mem memah aham amii

dan men mengin gingat gat

ap apaa

ya yan ng

te tela lah h

di dip pel elaj ajar ari, i, su suas asan anaa

 pembelajaran yang baik juga akan mengaktifkan Peserta Didik dalam member mem berikan ikan tangga tanggapan pan,, umpan umpan balik, balik, dan mendor mendorong ong Peserta Peserta Didik Didik un untuk  tuk  melaku mel akukan kan hal-ha hal-hall yang yang baru. baru. Berdas Berdasark arkan an uraian uraian di atas atas dapat dapat disimp disimpulk ulkan an  bahwa proses pembelajaran bertujuan untuk melatih manusia agar menjadi lebih  bisa dan menjadi lebih baik, sehingga guru harus dapat sedemikian rupa menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga Peserta Didik dapat memahami materi pelajaran.

 

Berdasarkan Berda sarkan hasil penyebaran penyebaran kuesioner kuesioner tentang tentang pembelajaran pembelajaran daring dar ing kepada kepada peserta peserta didik, didik,

peserta peserta didik didik mengam mengamalam alamii banyak banyak terdapat terdapat

kendala baik faktor internal maupun faktor eksternal. Kendala faktor internal terjadi terj adi di dalam dalam diri diri peserta peserta didik didik itu sendir sendirii dianta diantaran ranya: ya: (1) kemaua kemauan n dan keingi kei nginta ntahua huan n tentan tentang g tugas tugas yag diberik diberikan an guru selama selama daring daring

yang yang masih masih

rendah ren dah;; (2) banyak banyak peserta peserta didik didik yang yang kurang kurang memper memperhat hatika ikan n materi materi yang yang disampaikan oleh guru selama daring. Berdasarkan keluhan dari peserta didik   bahwa banyak guru yang hanya memberi tugas selama daring untuk merangkum, menyalin materi dari buku ajar dan ditulis manual dan dipelajari. Peserta didik  mengalami kesulitan dalam belajarnya. Salah satu keluhan dari peserta didik  tida tidak k in ingi gin n menc mencata atatt mater materii pe pemb mbel elaja ajara ran n ya yang ng di disam sampa paik ikan an ol oleh eh gu guru ru.. Permasalahan yang terjadi di lapangan, perlu adanya tindakan yang relevan. Bimbingan klasikal merupakan bagian yang memiliki pengaruh  besar dalam layanan Bimbingan dan Konseling, serta merupakan layanan yang efisien, terutama dalam menangani masalah rasio jumlah konseli dan konselor. Adap Ad apun un tuju tujuan an dan dan

manf manfaa aatt

laya layana nan n

bi bimb mbin inga gan n

kl klas asik ikal al ya yait itu u

un untu tuk  k 

merencanakan merenc anakan kegiatan kegiatan penyelesaian penyelesaian studi, membimbing membimbing perkembangan perkembangan karir  serta kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal, membantu Peserta Didik  menyesu men yesuaik aikan an diri diri dengan dengan lingk lingkung ungann annya, ya, serta serta memban membantu tu Peserta Peserta Didik  Didik  menyelesaikan permasalahnnya dalam belajar untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan belajar (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik  Indonesia, 2014:33)

 

.

Senada dengan pen pendapat Gaz Gazda (Ma (Mastur dan Tri Triyono, 2014)

menjelaskan bahwa bimbingan klasikal merupakan layanan bantuan bagi Peserta Didik melalui kegiatan secara klasikal yang disajikan secara sistematis, dalam rangkaa membantu rangk membantu Peserta Didik mengemban mengembangkan gkan potensinya potensinya secara optimal. optimal. Lingkungan masyarakat dengan baik, serta mempunyai hubungan pertemanan yang baik. Dalam layanan bimbingan klasikal akan terjadi hubungan timbal balik  antara guru bimbingan bimbingan dan konseling konseling atau konseling konseling dengan Peserta Didik atau konseli. Hubungan timbal balik diharapkan terjadinya interaksi edukatif dalam arti mengandung makna mendidik dan membimbing. Hal tersebut menjadi fakta dan gambar gambaran an yang yang menari menarik k untuk untuk melaku melakukan kan peneli penelitia tian n lebih lebih lanjut lanjut dalam dalam kaitan kai tannya nya pening peningkat katan an salah salah satu faktor faktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi suatu suatu aktivi aktivitas tas  belajar Peserta Didik yaitu hasil belajar. Kaitannya dengan layanan bimbingan  belajar, terdapat beberapa data pendukung lain yang diperoleh peneliti dalam studi pendahuluan. Salah Sal ah satu satu model model pembel pembelajar ajaran an yang yang dapat dapat menjad menjadii piliha pilihan n pendid pendidik  ik  dalam melaksanakan BDR yaitu model pembelajaran berbasis proyek ( Project  ( Project   Based Learning /PjBL) /PjBL).. Model Model ini member memberika ikan n kesemp kesempata atan n kepada kepada pendid pendidik  ik  untuk merancang proses pembelajaran yang dibangun dari permasalahan nyata (kon (konte teks kstu tual al)) se sehi hing ngga ga memb member erik ikan an tant tantan anga gan n ba bagi gi pe pese serta rta di didi dik k un untu tuk  k  dipecah dip ecahkan kan dan member memberika ikan n pengal pengalama aman n belaja belajarr berdas berdasark arkan an konsep konsep yang yang dibangun serta dari produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis  proyek. Permasalahan kontekstual yang diangkat tentunya disesuaikan dengan

 

 permasalahan yang ditemui peserta didik di sekitar lingkungan rumahnya. rumahnya. Hal ini akan aka n memuda memudahka hkan n peserta peserta didik. didik. Sehing Sehingga ga proses proses pembel pembelajar ajaran an akan akan lebih lebih hidup, hid up, variat variatif if dan membia membiasak sakan an pesert pesertaa didik didik untuk untuk memeca memecahka hkan n masalah masalah dengan cara memaksimalkan daya pikir dan kreatifitas. Dengan demikian tujuan  pembelajaran yang sudah ditentukan dapat tercapai Berd Be rdas asar ark kan

Latar atar

bela belak kang ang

te ters rseb ebut ut,,

pen enel elit itii

te tert rtar arik ik

un untu tuk  k 

melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Bimbingan Klasikal Daring Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Peserta Didik

Kelas XI MIPA 1 SMA PMS KENDAL KENDAL Tahun Tahun Pelajaran 2020 / 2021” 2021”

1.1 Rumusan Rumusan Masala Masalah h

Darii lat Dar latar ar belaka belakang ng masalah masalah yang yang tel telah ah diuraik diuraikan an dapat dapat dirumu dirumuska skan n masalah utama dalam penelitian ini adalah: 1.1.1 Apakah Penerapan Layanan Klasikal Daring Model Project Project Based Learning Dapat Meningkatkan Kreativitas Belajar Peserta Didik  Kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal Tahun Pelajaran 2020 / 2021 1.1.2 1.1 .2 Bagaim Bagaimana anakah kah Proses Proses

Penera Penerapan pan Layan Layanan an Klasikal Klasikal Daring Daring

Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Meningkatkan Kreativitas Belajar Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMA PMS KENDAL Tahun Pelajaran 2020 / 2021

 

1.2 Tujuan Tujuan Penelitia Penelitian n

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian sebagai  berikut: 1.2.1 1.2 .1 Untuk Untuk menget mengetahu ahuii

bimbin bimbingan gan klasik klasikal al deng dengan an  project based 

learning secara daring  daring  meningkatkan kreativitas belajar Peserta Didik kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal Tahun Pelajaran 2020/2021. 1.2.2   Untu Untuk k Mengatahui Mengatahui proses Penerapan Penerapan Layanan Klasikal Klasikal Daring Daring Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Meningkatkan Kreativitas Belajar Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMA PMS KENDAL Tahun Pelajaran 2020 / 2021

1.3 Manfaat Penelitian Hasill peneli Hasi penelitian tian ini diharap diharapkan kan dapat dapat member memberika ikan n manfaat manfaat sebaga sebagaii  berikut: 1.3. 1.3.1 1

Secar ecaraa Teo Teori riti tiss Peneli Pen elitian tian ini dihara diharapka pkan n dapat dapat member memberika ikan n kontri kontribus busii untuk  untuk   perkembangan ilmu dalam bidang bimbingan dan konseling, serta mena me namb mbah ah pe peng nget etah ahua uan n te tent ntan ang g Bimb Bimbin inga gan n Klasi Klasika kall mode modell  Project Based learning didik dalam belajar 

dalam meningkatkan kretsivitas peserta

 

1.3. 1.3.2 2

Secar ecaraa Pra rak ktis tis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat  praktis: a.

Bagi Pe Peser ertta Di Didik  Dapat menumbuhkan kreativitas Peserta Didik dalam hal belajar , dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik.

 b.

Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Deng De ngan an dila dilaks ksan anak akan anny nyaa pe pene neli litia tian n in ini, i, gu guru ru Bimb Bimbin inga gan n da dan n konseling bisa menjadikan hasil dari penelitian ini sebagai bahan masuka mas ukan n atau acuan acuan dalam dalam strateg strategii layana layanan n bimbin bimbingan gan klasik klasikal al daring.

c.

Bagi Sekolah Dihara Dih arapka pkan n dapat dapat memban membantu tu memper memperbai baiki ki dan mening meningkat katkan kan kualit kualitas as pembel pembelaja ajaran ran di sekola sekolah h terseb tersebut ut dengan dengan mencip menciptak takan an suatu pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan.

 

BAB II KAJIAN TEORI

2 .1

2.1. 2. 1.1 1

Kreativitas b beelajar

Pe Peng nger erti tian an Kreat Kreativ ivit itas as James J.Gallagher sebagaimana dikutip Yeni Rahmawati dan Euis

Kurn Ku rniat iatii meng mengat atak akan an ba bahw hwa” a” Cr Crea eati tivi vity ty is a ment mental al pr proc oces es by whic which h an indivi ind ividua duall creates creates new ideas ideas or produc products, ts, or recombi recombines nes exitin exiting g ideas ideas and  products, in fashions that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu  proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengk men gkomb ombina inasika sikan n antara antara keduan keduanya ya yang yang pada pada akhirn akhirnya ya kan meleka melekatt pada pada dirinya). Menurut Risye Amarta kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan menciptakan hal-hal baru, baik dalam bentuk bentuk gagasan gagasan atau karya nyata, nyata, dalam bentuk karya baru, maupun hasil kombinasi dari hal-hal yang sudah ada. Seda Sedang ngka kan n menu menuru rutt Eliza Elizabe beth th B. Hurl Hurloc ock k da dala lam m pe perk rkem emba bang ngan an an anak ak,, kreativ kre ativitas itas adalah adalah kemamp kemampuan uan seseora seseorang ng untuk untuk mengh menghasil asilkan kan kompos komposisi, isi,  produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak  dikenal diken al pembuatnya pembuatnya.. Berdasarkan Berdasarkan uraian definisi definisi diatas dapat dikemukak dikemukakan an  bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk  melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik  dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif 

 

 berbeda dengan yang telah ada sebelumnya 2. 2.1. 1.2 2

Tuju Tujuan an Kre Kreat ativ ivit itas as

Secara umum para ahli menyimpulkan bahwa otak kitamemiliki dua sisi/ko sisi/korti rtikel kel (cortic (cortices) es) yang yang berhub berhubung ungan an secaram secarameng engagu agumka mkan n mela me lalu luii jari jaring ngan an serab serabut ut syara syaraff (Cor (Corpu puss callo callosu sum) m).S .Seca ecara ra kh khus usus us memiliki aktivitas mental/fungsi berbeda. Singkatnya, otak belahankiri mengarah

kepada

thin thinki king ng), ),se seda dang ngka kan n

cara otak otak

berpikir

bela belaha han n

ka kana nan n

konvergen meng mengar arah ah

(convergent ke kepa pada da

ca cara ra

 berpikirmenyebar (divergent thinking)

Treffin Tre ffinger ger (1980) (1980) sebaga sebagaima imana na dikuti dikutip p Cony Cony Semiaw Semiawan an dalam dalam Memupu Memupuk  k  Bakat dan

Kreativitas

Peserta Didik Sekola Menengah,

memberikan

empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting:

1. Bela Belaja jarr kr krea eati tiff memb memban antu tu an anak ak le lebi bih h be berh rhasi asil-g l-gun unaa jika jika ki kita ta tida tidak  k   bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dari upaya kita memban mem bantu tu Pesert Pesertaa Didik Didik agar agar mereka mereka lebih lebih mampu mampu menang menangani ani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri. 2. Bela Belaja jarr

kr krea eati tiff

menc mencip ipta taka kan n

ke kemu mung ngki kina nann-ke kemu mung ngki kina nan n

un untu tuk  k 

memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan. 3. Belaja Belajarr kreati kreatiff dapat dapat menimbul menimbulkan kan akibat akibat yang besar dalam dalam kehidu kehidupan pan kita. Banyak pengalaman belajar kreatif yang lebih daripada sekedar  hobi atau hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif 

 

dapat dap at mempen mempengar garuhi uhi,, bahkan bahkan mengub mengubah ah karir karir dan pribad pribadii kita. kita. Di sampi sam ping ng itu, itu, be bela laja jarr kr krea eati tiff da dapa patt menu menunj njan ang g ke kese seha hata tan n jiwa jiwa da dan n kesehatan badan kita. Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar  Munandar (dalam Supriadi Dedi, 2015:60) mengemukakan tujuh sikap, keperca kep ercayaa yaan, n, nilai-n nilai-nila ilaii yang yang meleka melekatt pada pada orang orang-ora -orang ng yang yang kreati kreatif, f, yaitu: yaitu: terbuka terb uka terhad terhadap ap pengal pengalama aman n baru baru dan luar luar biasa, biasa, luwes luwes dalam dalam berpik berpikir ir dan  bertindak, bebas dalam mengekspresikan diri, dapat mengapresiasi fantasi,  berkreativitas pada kegiatan-kegiatan kreatif, percaya pada gagasan sendiri, dan mandiri.

2.1.3 Ciri-Ciri Pribadi Kreatif  Menurut Guilford yang dikutip oleh Risye Amarta, ciri-ciri kreativitas melibatkan lima proses kreatif berikut:

1. Adany Adanyaa kelanc kelancaran aran,, kesiga kesigapan pan,, dan kemampu kemampuan an mengh menghasil asilkan kan banyak  banyak  ide. 2. Adany Adanyaa fleksib fleksibili ilitas, tas, yaitu kemampua kemampuan n untuk untuk mengguna menggunakan kan berbagai berbagai  pendekatan dalam mengatasi masalah. 3. Adanya Adanya keaslian keaslian yaitu yaitu kemampua kemampuan n menghasilk menghasilkan an gagasan gagasan yang yang asi. 4. Adany Adanyaa pengem pengemban bangan gan,, yaitu yaitu kemampu kemampuan an untuk untuk melakuka melakukan n hal-ha hal-hall secara detail dan terperinci. 5. Adan Adanya ya pe peru rumu musan san ke kemb mbal ali, i, ya yait itu u ke kema mamp mpua uan n un untu tuk k meru merumu musk skan an  pengertian dengan cara dan dari sudut pandang yang berbeda.

 

Sedangkan menurut Utami Munandar ciri – ciri dari kreativitas itu sendiri adalah sebagai berikut : 1. Imajinati atif  2. Mempun Mempunyai yai prakar prakarsa sa (inisi (inisiati atif) f) 3. Memp Mempun unya yaii kreat kreativ ivit itas as luas luas 4. Mand Mandir irii d dal alam am be berp rpik ikir  ir  5. Melit 6. Sena Senang ng be berp rpet etua uala lang ng 7. Pen Penuh ener energy gy 8. Percay ayaa di diri 9. Berse Bersedi diaa meng mengam ambi bill resik resiko o 10. Berani dalam pendirian pendirian dan keyakin keyakinan an Lebih jauh Utami Munandar, ciri-ciri afektif orang yang kreatif meliputi: rasa ingin tahu, merasa tertantang terhadap tugas majemuk. Orang kreatif juga diangg dia nggap ap berani berani mengam mengambil bil risiko risiko dan dikrit dikritik, ik, tidakm tidakmuda udah h putus putus asa, dan menghargai keindahan. Kelebihan lain yang dimilikiorang kreatif adalah mereka mampu melihat masalah dengan pandanganberbeda, teguh dengan ide, mampu memilah peluang untuk menfasilisasmaupun menunda keputusan sulit Menu Me nuru rutt Utam Utamii Muna Munand ndar ar ( 1997 1997)) da dala lam m Pr Prof of.. Nana Nana Syah Syahdo doih ih Sukmadinata ( 2011:104) 2011:104) memberikan ruusannya tentang kreativitas yakni : Kreativitas adalah kemampuan: a) untuk membuatu kombinasi  baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur yang ada, b)  berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan

 

 banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana  penekanannya kera keraga gama man n

adalah

ja jawa waba ban, n,

pada c)

kualitas,

yang yang

ketepatgunaan

menc mencer ermi mink nkan an

dan

ke kela lanc ncar aran an,,

keluwe kel uwesan san dan orisin orisinili ilitas tas dalam dalam berpik berpikir ir serta serta kemamp kemampuan uan untuk mengelaborasi suatu gagasan.

2.1. 2.1.4 4

Ci Ciri ri-C -Cir irii Krea Kreati tivi vita tass

Menurut Utami Munandar ( 2009: 71) , ciri-ciri kreativitas adalah 1. Rasa Rasa ingin ingin tahu tahu yang yang luas luas dan mendal mendalam am 2. Sering Sering meng mengaju ajukan kan pert pertany anyaan aan yang yang baik  baik  3. Memberikan Memberikan banyak banyak gagasan gagasan atau atau usul usul terhadap terhadap suatu masalah 4. Bebas Bebas dalam dalam menyat menyataka akan n pend pendapa apatt 5. Mempun Mempunyai yai rasa rasa kein keindah dahan an yang yang dala dalam m 6. Menonj Menonjol ol dala dalam m salah salah satu satu bida bidang ng seni seni 7. Mampu melihat melihat suatu masalah dari berbagai berbagai segi/ segi/ sudut sudut pandang pandang 2.1.5 2.1 .5

Faktor Faktor-fa -fakto ktorr yang Mempe Mempenga ngaruh ruhii Kreat Kreativi ivitas tas

Clark dalam Mohammad  beberapa faktor

yang

Ali (2004: 54)

dapat mendukung

mengemukak akaan

perkembangan

ada

kreativitas

seseorang diantaranya 1. Situasi Situasi yang menghadir menghadirkan kan ketidakle ketidaklengka ngkapan pan serta keterbukaan keterbukaan..

 

2. Si Situ tuas asii yang yang memu memung ngki kink nkan an dan dan mend mendor oron ong g timb timbul ulny nyaa ba bany nyak  ak   pertanyaan. 3. Situasi Situasi yang dapat mendorong mendorong dalam dalam rangka rangka mengha menghasilkan silkan sesuatu sesuatu.. 4. Situasi Situasi yang yang mendoro mendorong ng tanggun tanggung g jawab jawab dan kemandirian kemandirian.. 5. Perhat Perhatian ian dari orang orang tua terhad terhadap ap kreativi kreativitas tas anaknya, anaknya, stimula stimulasi si dari dari lingkungan sekolah dan hasil diri

2.1.6 2.1 .6

Upaya Upaya Pening Peningkat katan an Kreat Kreativi ivitas tas

Kreat Kr eativ ivita itass meru merupa paka kan n ke kema mamp mpua uan n ya yang ng di dimi mili liki ki seseo seseoran rang g un untu tuk  k  menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru, cara-cara baru, model baru yang  berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal baru itu tidak perlu perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi  baru, hubungan baru, kontruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu adalah sesuatu yang sifatnya inovatif.

Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 105) mengatakan  bahwa Peningkatan kreativitas yang dapat dilakukan melalui proses belajar  diskov dis koveri eri/in /inkui kuiri ri dan belajar belajar bermak bermakna, na, dan tidak tidak dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan kegiatan belajar yang bersifat ekspositori.

Karena inti dari kreativitas adalah pengembangan kemampuan berpikir  divergen dan bukan berpikir konvergen. Berpikir divergen adalah proses berpikir 

 

melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandangan, atau menguraikan suatu masal ma salah ah atas atas be bebe berap rapaa ke kemu mung ngki kina nan n pe peme meca caha han. n. Untu Untuk k pe peng ngem emba bang ngan an kemampuan demikian guru perlu menciptakan suasana belajar mengajar yang  banyak memberi kesempatan kepada Peserta Didik untuk memecahkan masalah, melakukan berbagai percobaan, mengembangkan gagasan atau konsep-konsep Peser Peserta ta Di Didi dik k se send ndiri iri.. Situ Situasi asi de demi miki kian an menu menunt ntut ut pu pula la sikap sikap ya yang ng lebih lebih demokratis, terbuka, bersahabat, dan percaya kepada Peserta Didik.

2.2 Layanan Layanan Bimbingan Bimbingan Klasikal

Bi Bimb mbin inga gan n klasi klasika kall se send ndir irii me menu nuru rutt Sa Sami misih sih (2 (201 013: 3:8) 8) meru merupa paka kan n “Layanan bimbingan yang berorientasi pada klasikal Peserta Didik dalam jumlah yang yan g cukup cukup besar besar antara antara 30-40 30-40 orang orang Peserta Peserta Didik Didik (sekelas (sekelas)”. )”. Sedang Sedangkan kan menurut Supriyo (2010:5) “Bimbingan klasikal merupakan layanan bimbingan yang sasarannya pada seluruh Peserta Didik dalam kelas atau gabungan beberapa kelas”. Layanan BK berformat klasikal memiliki porsi paling besar di sekolah, dan menjadi aktivitas yang rutin diberikan diberikan kepada kepada Peserta Didik oleh konselor. konselor. Padaa proses Pad proses pember pemberian ian layana layanan n BK berfor berformat mat klasik klasikal, al, umumny umumnyaa konsel konselor  or  membag mem bagii menjad menjadii empat empat bidang bidang bimbin bimbingan gan yaitu yaitu pribad pribadi, i, belajar belajar,, sosial sosial dan karir. Layanan dengan format klasikal ini sifatnya preventif, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Supriyo (2010:15) bahwa layanan klasikal ini lebih bersifat  preventif dengan tujuan menjaga agar tidak muncul masalah atau menekan munculnya masalah Peserta Didik. Lebih lanjut Supriyo (2010:15) menjelaskan

 

di samping samping menjag menjagaa agar agar tidatk tidatk muncul muncul masalah masalah,, layana layanan n klasik klasikal al ini juga juga merupakan usaha untuk menjaga agar keadaan yang sudah baik agar tetap baik  (preservatif) Layanan bimbingan klasikal adalah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang, menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan  para Peserta Didik di kelas secara terjadwal. Kegiatan bimbingan klasikal ini  bisaberupa diskusi kelas, tanya jawab, dan Praktik langsung. Bimbingan klasikal  bisa membuatPeserta Didik aktif dan kreatif dalam mengikutikegiatan yang diberik dib erikan an guru guru Direkt Direktora oratt JendralP JendralPeni eningk ngkatan atan Mutu Mutu Pendid Pendidik ik dan Tenaga Tenaga Kepe Ke pend ndid idik ikan an Dape Daperte rteme men n Pend Pendid idik ikan an Nasio Nasiona nall (2 (200 007) 7).. Pa Papa paran ran di at atas as mengis men gisyar yaratk atkan an bidang bidang bimbin bimbingan gan pribad pribadii yang yang dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam setting setting klasik kla sikal al bisa bisa diguna digunakan kan sebaga sebagaii media media interv intervens ensii untuk untuk mening meningkat katkan kan hasil hasil  belajar Peserta Didik. Husairi, Achsan (2008:98) menyebutkanbahwa “format layanan klasikal adalah format kegiatan bimbingan dankonseling yang melayani sejumlah Peserta Didik dalam satu kelas”. Pelaksanaan layanan klasikal memilikil angkah-langkah dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut diolah dalam suatu rancangan  pelaksanaan layanan klasikal. terdiri

dari komponen identitas, waktu, dan

tempat, materi layanan, tujuan atau arah pengembangan, metode dan teknik, sarana, penilaian hasil layanan dan langkah kegiatan. Meskipun demikian,dalam  proses pemberian layanan yangmenentukan keberhasilan pelaksanaanlayanan tidak tid ak hanya hanya terleta terletak k pada pada gurubi gurubimbi mbinga ngan n dan konseli konseling ng sebaga sebagaipe ipelak laksan sanaa layanan tetapi juga tergantungkondisi Peserta Didik sebagai penerima layanan. Menurut Nurihsan dkk (2013:34) “Bimbingan klasikal merupakan layanan dasar 

 

 bimbingan untuk membantu seluruh Peserta Didik mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan hidupnya yang mengacukepada tugas perkembangan Peserta Didik, layanan ini ditujukan untuk seluruh Peserta Didik. Bimbingan klasikal klasik al menurut menurut Winkel Winkel dan Hastuti Hastuti (2006:561) (2006:561)"Bimb "Bimbingan ingan klasikal adalah  bimbingan yang diberikan kepada sejumlah Peserta Didikyang bergabung dalam satu satuan kegiatan pengajaran". Dirjen PTK Depdiknas (2007) mengemukan  bahwa layanan bimbingan klasikaladalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancangm dirancangmenunt enuntut ut konselor konselor untuk untuk melakukan melakukan kontak kontak langsung langsung dengan dengan  para Peserta Didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan  bimbingan ini kepada Peserta Didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelasatau curah pendapat. Menurut Santoso (2011:139) “Bimbingan kelas (klasikal) adalah program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan  para Peserta Didik di kelas”. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan  bimbingan kepada para Peserta Didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisaberupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat). Dari

uraian

diatas

dapat

disimpilkan

bahwa

bimbingan

klasikalmerupakan layanan dasar yang dirancang ditujukan kepada peserta didik  yangberupa diskusi atau curah pendapat. 2.3 Pelaksanaan Bimbingan Klasikal

Erford (2009:115-117) “Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan da dala lam m bimb bimbin inga gan n da dan n ko kons nsel elin ing” g”.. Laya Layana nan n bi bimb mbin inga gan n kl klasi asika kall be berb rbed edaa de deng ngan anme meng ngaja ajar. r. Laya Layana nan n in inii ju juga ga memi memili liki ki be bebe bera rapa pa ke kete tent ntua uan n da dalam lam

 

 pelaksannanya. Adapun perbedaannya perbedaannya antara mengajar dan membimbing: a.

Layana Layanan n bimbing bimbingan an klasik klasikal al bukanl bukanlah ah suatu suatu kegiat kegiatan an mengaj mengajar ar atau menyampaik meny ampaikan an materi pelajaran sebagaimana sebagaimana mata pelajaran pelajaran yang diranc dir ancang ang dalam dalam kuriku kurikulum lum pendid pendidika ikan n diseko disekolah lah,, melain melainkan kan meny me nyam ampa paik ikan an terc tercap apai ain nya

in info form rmasi asi ya yang ng da dapa patt

per erk kemb emban ang gan

yan ang g

be berp rpen enga garu ruh h

opt ptim imal al

te terh rhad adap ap

se selu luru ruh h

as asp pek 

 perkembangan dan tercapainyakemandirian Peserta Didik atau konseli.  b.

Materi

bimbingan

klasikal

berkaitan

erat

dengan

domain

 bimbingan dankonseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspekperkembangan Peserta Didik  c.

Gur uru u mata mata pelaj elajar aran an dalam alam mela melaks ksan anak akan an tu tug gas asn nya ad adal alah ah meny me nyel elen engg ggara araka kan n gurubimbingan

pe pemb mbel elaj ajara aran n dan

men eny yelen eleng ggara garaka kan n

konseling

laya layana nan n

ya yang ng mend mendid idik ik,, atau

bim bimbi bin ngan

da dan n

konselor ko kons nsel elin ing g

tu tuga gass adalah yan ang g

memandirikan Peserta Didik atau konseli. 2.4 Tujuan Bimbingan Klasikal

Tujuan Tuj uan bimbin bimbingan gan klasik klasikal al menent menentuka ukan n arah pada pada proses proses bimbin bimbingan gan klasik sikal

dan

menentukan

peri rillaku

sebagai

bukti

hasil sil

bimbingan

klasikal.Men klasik al.Menurut urut Nurihsan Nurihsan (2006:8) (2006:8) menjelaskan menjelaskan bahwa: bahwa: Tujuan Tujuan bimbingan bimbingan memberikan arah agar individu dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi,  perkembangan karir, serta kehidupannya pada masa yang akan datang; mengembangkan

seluruh

potensi

dan

kekuatan

seoptimal

 

mung mu ngki kin; n;me meny nyesu esuaik aikan an

diri diri

de deng ngan an

ling lingku kung ngan an

pe pend ndid idik ikan an,,

ling lingku kung ngan an

masyarakat,serta lingkungan kerjanya; dan mengatasi hambatan serta kesulitan ya yang ng diha dihada dapi pi da dala lam m studi studi,, pe peny nyes esua uaia ian n de deng ngan an ling lingku kung ngan an pe pend ndid idik ikan an,, masyarakat, ataupun lingkungan kerja. Menentukan perilaku sebagai bukti hasil  bimbingan klasikal dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada konseli untuk mengenaldan memahami potensi, kekuatan, serta tugas-tugasnya; mengenal danmemahami potensi-potensi yang ada di lingkungannya; mengenal da danm nmen enen entu tuka kan n tu tuju juan an,, renca rencana na hidu hidup p serta serta re renc ncan anaa pe penc ncap apai aian an tu tuju juan an tersebut;mema tersebu t;memahami hami dan mengatasi mengatasi kesulitan-ke kesulitan-kesulita sulitan n sendiri; sendiri; menggunak menggunakan an ke kema mamp mpua uann nnya ya un untu tuk k ke kepe pent ntin inga gan n dirin dirinya ya,, le lemb mbag agaa tempa tempatt be beke kerja rja da dan n masyarak masy arakat; at; menyes menyesuai uaikan kan diri diri dengan dengan keadaa keadaan n dan tuntut tuntutan an lingku lingkunga ngan; n; sertamengembangkan segala potensi dan kekuatannya yang dimilikinya secara tepat, teratur, dan optimal. Menurut Winkel & Hastuti (2010:136) “Tujuan dari bimbinganklasikal adalah membantu individu agar mampu menyesuaikan diri, mampumengambil keputusan keput usan untuk untuk hidupnya hidupnya sendiri,mam sendiri,mampu pu beradaptasi beradaptasi dalamklasika dalamklasikal, l, mampu menerima support atau memberikan support pada oranglain”. 2.5 Fungsi Layanan Bimbingan Klasikal

Menurut Winkel & Hastuti (2010:136) “Fungsi bimbingan klasikal lebih  bersifat prefentive dan berorientasi pada pengembangan pribadi Peserta Didikyang meliputi bidang pelajaran, bidang sosial, dan bidang karir”.Yusuf &  Nurihsan (2006:8) dalampengembangan, penyaluran adaptasi dan penyesuaian. “Fun “Fungs gsii

pre rev ven enti tiff

atau atau

penc penceg egah ahan an

ad adal alah ah

fu fung ngsi si

bi bim mbi bin nga gan n

un untu tuk  k 

 

meng me nghi hind ndark arkan an

diri diri

da dari ripe penc nceg egah ahan an

ad adal alah ah

meng menghi hind ndar arka kan n

di diri ri

da dari ri

terjadinyatingkah laku yang tidak diharapkan atau membahayakan diri dari orang lain ain”.Berd erdas asaark rkaan

uraian

diata atas

dapat

disim simpulkan

bahwa

fungsi

layananbimb layana nbimbingan ingan klasikal yaitu sebagai tindakan tindakan preventif preventif atau pencegahan pencegahan  pada pengembangan pribadi Peserta Didik yang meliputi bidang pelajaran,  bidang sosialdan bidang karir serta untuk menghindarkan Peserta Didik dari tingkah laku yang tidak diharapkan. A. Keberhas Keberhasilan ilan komunika komunikasi si dalam bimbinga bimbingan n klasikal klasikal

a. Komun Komunika ikator tor (peng (pengiri irim m pesan/ pesan/kon konselo selor) r)  b. Pesan/materi yang disampaikan c. Komun Komunika ikan n (pener (penerima ima pesan pesan/Pe /Pesert sertaa Didik) Didik) d. Kontek Konteks/se s/setti tting ng kelas, kelas, ikli iklim m ko kondu ndusif  sif  e. Siste Sistem m penya penyamp mpai aian an/me /meto tode de B. Karakter Karakteristik istik bimbingan bimbingan klasikal klasikal

a. Me Memi mili liki ki an angg ggot otaa ya yang ng ho homo moge gen, n, ya yait itu u Pe Peser serta ta Di Didi dikk-Pe Pese serta rta Didiksatu kelas atau satu tingkat kelasyang sama,  b. Memiliki “masalah” yang dialami oleh semuaanggota klasikal yang sama, yaitu memerlukaninformasi yang akan disajikan, c. Memil Memiliki iki follow follow up atau tindak tindak lanjut yang yang sama, yaitu yaitu menyusun menyusun rencana dan membuat keputusan, d. Reak Reaksi si atau atau ke kegi giat atan an ya yang ng di dilak lakuk ukan an ol oleh eh Peser Peserta ta Di Didi dikd kdal alam am layanan pemberian informasi

 

e. re rela lati tiff

sa sama ma

(s (sep eper erti ti;;

men mende den nga gark rkan an,,

ber erta tan nya ya,,

men enca cata tat, t,

menjawab)

2.6 Model Pembelajaran Pembelajaran Project Project Based Learning Learning 4.1.. Penge 4.1 Pengerti rtian an Penge Pengerti rtian an Model Model Pembe Pembelaj lajar aran an   Projec Projectt Based  Based   Learning 

Proj Project ect Base Based d Learn Learnin ingy gyan ang g jika jika di dite terj rjem emah ahka kan n ke da dala lam m ba baha hasa sa Indonesia bermakna sebagai pembelajaran berbasis proyek merupakan sebuah model pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Pembelajaran berbasis proyek menurut para ahli sebagai  berikut: 

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai media (Daryanto, (Dar yanto, 2014, hlm. 23).



Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang didesain untuk persoalan kompleks dan berorientasi pada produk. Dalam pendekatan project  pendekatan project  based learning Peserta Didik mengembangkan suatu proyek baik secara individu  individu maupun klasikal untuk menghasilkan suatu produk misalkan porto folio. (Mahanal, 2009, hlm. 2).

 



Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola  pembelajaran di kelas dengan melibatkan kinerja proyek 

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa  pada pendekatan  project based learning , guru berperan sebagai fasilitator bagi Peserta Didik untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penuntun. Melalui  pembelajaran berbasis proyek ini, Peserta Didik dapat menggali suatu materi dengan denga n menggunaka menggunakan n berbagai berbagai cara yang bermakna bermakna bagi dirinya. Peserta Didik  dibi dibiasa asaka kan n be beke kerj rjaa se secar caraa ko kolab labor orat atif if,, pe peni nila laian ian di dila laku kuka kan n de deng ngan an ca cara ra mengukur, memonitor dan menilai semua hasil belajar dan sumber belajar bisa sangat berkembang. (Samanthis, 2014, hlm. 24). 4.2. Karakter Karakteristik istik Model Pembelajaran Pembelajaran Project  Project Based Learning 

Model Mod el pemebe pemebelaj lajaran aran merupa merupakan kan kompon komponen en pentin penting g dalam dalam kegiat kegiatan an  belajar, dalam hal ini tidak semua karakteristik dari model pembelajaran tersebut cocok dengan karakteristik karakteristik yang dimiliki peserta didik. didik. Model pembelajaran pembelajaran  berbasis proyek ( Project  Project Based Learning ), ), yaitu: Pembel Pem belajar ajaran an berbas berbasis is proyek proyek atau  Project Based Learning   memiliki karakteristik sebagai berikut : 

Peserta Didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.



Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada Peserta Didik.



Peserta Didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas  permasalahan atau tantangan yang diajukan.

 



Peserta Didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.

 

Proses evaluasi dijalankan secara kontinu. Peserta Didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.

4.3.. Teori 4.3 Teori yang yang Menda Mendasar sarii Model Model

Pembe Pembelaj lajara aran n  Project-Based 

 Learning 

Mode Mo dell

pemb pembel elaj ajar aran an

ti tida dak k

lahi lahirr

be berk rkem emba bang ng

se seca cara ra

se send ndir irin inya ya,,

melain mel ainkan kan memili memiliki ki landas landasan an teorit teoritis is terten tertentu. tu. Teori Teori belajar belajar yang yang meland melandasi asi model pembelajaran project pembelajaran project based learning  adalah  adalah 1)

Duk ukun unga gan n PjB PjBL L Sec Secar araa Teo Teori riti tiss Pemb Pembel elaja ajaran ran be berb rbas asis is pr proy oyek ek ( project  project based learning)  learning)  juga didukung oleh teori belajar kontruktivistik bersandar pada ide bahwa  peserta didik membangun pengetahuannya sendiri didalam konteks  pengalamannya sendiri.

2)

Duk ukun unga gan n PjB PjBL L Sec Secar araa Em Empiri piriss Penerapam PjBL telah menunjukkan bahwa model tersebut sanggup memb me mbua uatt pe pese serta rta diid diidk k meng mengal alam amii pr pros oses es pe pemb mbel elaja ajara ran n ya yang ng  bermakna, yaitu pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan faham kontruktivisme.

Menurut pemaparan diatas bahwa penerapan pembelajaran didalam kelas  bertumpu pada kegiatan belajar aktif dalam bentuk kegiatan (melakukan sesuatu)

 

darii pada dar pada kegiat kegiatan an pasif pasif seperti seperti guru guru hanya hanya mentra mentransfe nsferr ilmu ilmu pada pada tersebu tersebut. t. Pembelajaran ini memberi peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang ora ng lain dan memper memperken kenalk alkan an ide sendir sendirii kepada kepada orang orang lai lain, n, adalah adalah suatu suatu  bentuk pembelajaran individu. Dari meningkatkan ketrampilan dan memecahkan masalah secara bersama.

4.4. Sintaks Sintaks Model Model Pembelaja Pembelajaran ran Project  Project Based Learning 

Menu Me nuru rutt Maha Mahana nall (2 (200 009, 9, h. 27 27)) Pe Pemb mbel elaj ajar aran an PjBL PjBL se secar caraa umum umum memilik mem ilikii pedoma pedoman n langka langkah: h:  planning   (peren (perencan canaan aan), ), creating   (mencipta (mencipta atau implementasi), dan processing  dan processing  (pengolahan).  (pengolahan). Tabel 2.1 Sintaks Model Project Model Project Based Learning  (PjBL)  (PjBL)

LANGKAH AKTIVITAS GURU

AKTIVITAS PESERTA DIDIK  

KERJA

Guru menyampaikan topik dan Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang Pertanyaan Mendasar 

mengajukan pertanyaan

harus dilakukan peserta didik terhadap topik/

 bagaimana cara

 pemecahan masalah.

memecahkan masalah.

Mendesain

Guru memastikan setiap

Peserta didik berdiskusi menyusun rencana

Perencanaan

 peserta didik dalam

 pembuatan proyek pemecahan masalah

Produk 

klasikal memilih dan

meliputi pembagian tugas, persiapan alat,

 

mengetahui prosedur  pembuatan proyek/produk  proyek/produk   bahan, media, sumber yang dibutuhkan. dibutuhkan. yang akan dihasilkan. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan Menyusun Jadwal Pembuatan

Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian tentang jadwal pembuatan  proyek dengan memperhatikan batas waktu  proyek (tahapan-tahapan yang telah ditentukan bersama. dan  pengumpulan).

Guru memantau keaktifan Memonitor

 peserta didik selama Peserta didik melakukan pembuatan proyek

Keaktifan dan

melaksanakan proyek, sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,

Perkembanga

memantau realisasi mendiskusikan masalah yang muncul selama

n

 perkembangan dan  penyelesaian proyek dengan guru.

Proyek 

membimbing jika mengalami kesulitan.

Guru berdiskusi tentang

Menguji Hasil

 prototipe proyek,

Membahas kelayakan proyek yang telah

memantau keterlibatan

dibuat dan membuat laporan produk/ karya

 peserta didik, mengukur

untuk dipaparkan kepada orang lain.

ketercapaian standar.

 

Guru membimbing proses  pemaparan proyek,

Setiap peserta didik memaparkan laporan,

menanggapi hasil,

 peserta didik yang lain memberikan

selanjutnya guru dan

tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan

 peserta didik merefleksi/

hasil proyek.

Evaluasi Pengalaman Belajar 

kesimpulan.

4.5 Layana Layanan n Bimbin Bimbingan gan Klasika Klasikall denga dengan n  Project Based Learning Secara daring untuk Meningkatkan kreativitas belajar Peserta Didik 

Kaitaannya dengan belajar mengajar di kelas, faktor kreativitas belajar  sangatlah penting di dalam mendukung kegiatan pembelajaran menjadi lebih optima opt imal. l. Kreativ Kreativita itass belajar belajarada adalah lah keingi keinginan nan yang yang timbul timbul dalam dalam diri diri Pesert Pesertaa Didik Did ik untuk untuk mengam mengambil bil bagian bagian di dalam dalam setiap setiap proses proses pembel pembelaja ajaran ran seperti seperti halnya Winkel (2004: 99) yang menyatakan bahwa “kreativitas belajara dalah keseluruan daya penggerak psikis dalam diri Peserta Didik yang menimbulkan kegiata keg iatan n belaja belajar, r, menjam menjamin in kelang kelangsun sungan gan kegiat kegiatan an belaja belajarr dan member memberikan ikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan”. tujuan”. Seorang Seorang Peserta Didik  yang memiliki kreativitas belajar yang tinggi akan menampilkan ciri-ciri atau karakt kar akteri eristik stik dalam dalam kegiat kegiatan an belaja belajar-me r-menga ngajar jar yaitu yaitu sebagai sebagai beriku berikut, t, tekun tekun menghadapi mengh adapi tugas, kreatif kreatif menghadapi menghadapi kesulitan dalam belajar, belajar, lebih senang  belajar mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin, dapat mempertahankan  pendapatnya, rela untuk mengeluarkan biaya yang lebih untuk belajar, senang mencari men cari dan memecah memecahkan kan masala masalah. h. Seoran Seorang g Peserta Peserta Didik Didik yang yang memilik memilikii

 

kreativitas belajaryang tinggi cenderung akan dapat memperoleh hasil belajar  yang optimal. Sedang Sed angkan kan,, Peserta Peserta Didik Didik memili memiliki ki kreati kreativit vitas as belajar belajar yang yang rendah rendah,, mereka memuja sebuah hasil tanpa mengenal proses. Mereka menginginkan nilai yang bagus namun mereka tidak peduli proses yang seharusnya mereka jalani,  bahwa untuk dapat memperoleh nilai yang bagus mereka harus belajar terlebih dahulu dah ulu.. Mereka Mereka cender cenderun ung g cepat cepat bosan bosan pada pada saat saat menerim menerimaa pelaja pelajaran ran dan  bersikap acuh tak acuh dalam proses pembelajaran. Kreativitas belajaryang rendah menyebabkan fenomena yang sering terjadi yaitu banyak Peserta Didik  yang merasa malas belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak mengumpulkan mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, waktunya, dan sering menunda-nun menunda-nunda da  pekerjaan atau tugas yang diberikan guru. Terkait dengan model pembelajaran dalam bimbingan klasikal, terdapat  banyak model dalam bimbingan klasikal yang dapat diaplikasikan oleh konselor  dalam menyampaikan menyampaikan konten yang relevan dengan ruang lingkup pelayanan pelayanan  bimbingan konseling disekolah. Berdasarkan Berdasarkan paparan Arends dan Orlich, Harder, Callahan, Callah an, Travisan Travisan dan Brown (dalam Sunawan, Sunawan, 2018) 2018) diketahui diketahui bahwa model model  pembelajaran secara umum dibedakan menjadi dua, yakni model pembelajaran  berpusat pada guru atau konselor dan model pembelajaran berpusat pada Peserta Didik. Terkait dengan model pembelajaran berpusat pada guru atau konselor, setidaknya terdapat tiga model instruksional yang dapat diaplikasikan konselor  dalam kegiatan bimbingan klasikal, yakni presentasi dan penjelasan, pengajaran langsu lan gsung, ng, dan pengaj pengajara aran n konsep konsep.. Terkai Terkaitt dengan dengan model model pembel pembelaja ajaran ran yang yang

 

 berpusat pada Peserta Didik, setidaknya terdapat tiga model yang dapat diapli dia plikasi kasikan kan dalam dalam bimbin bimbingan gan klasik klasikal al yakni yakni coope cooperative rative learning  learning ,  project  based learning , dan diskusi kelas. Layanan bimbingan klasikal dengan project based learning dilaksanakan secara daring/on daring/online line dengan dengan menggunaka menggunakan n aplikasi aplikasi Google Google Meets, dikarenaka dikarenakan n situasi situ asi pandem pandemii covid-1 covid-19 9 yang yang menyeb menyebabk abkan an sekola sekolah h belum belum diperb diperbole olehka hkan n untuk unt uk melaku melakukan kan pembel pembelajar ajaran an secara secara luring luring atau atau tatap tatap muka. muka. Penggu Penggunaa naan n aplika apl ikasi si google google meet meet dengan dengan pertim pertimban bangan gan bahwa bahwa aplika aplikasi si ini sudah sudah banyak  banyak  digunakan oleh Peserta Didik dan Guru di sekolah tempat saya mengajar dan mempunyai fitur gratis sehingga tidak terlalu membebani terutama peserta didik  dalam menggunakan aplikasi ini. Dengan memberikan layanan bimbingan klasikal dengan project based learning secara daring akan dapat membantu Peserta Didik dalam meningkatkan kreati kre ativita vitass belajar belajar.. Selain Selain hal itu, itu, akan akan memban membantu tu tercapa tercapainy inyaa layana layanan n yang yang diberik dib erikan an dengan dengan lebih lebih optima optimall dan menjad menjadii daya daya tarik tarik tersend tersendiri iri bagi bagi para para Peserta Didik. 4.6 Kajian Hasil Hasil Penelitian Penelitian yang Relevan

a. Nova, Nova, Mardian Mardian Lisa., Lisa., dkk. 2016. 2016. Efektivit Efektivitas as Layanan Layanan Informas Informasii Dengan Dengan Pendek Pen dekatan atan Projec Projectt based based learnin learning g Untuk Untuk Mening Meningkat katkan kan Kebiasa Kebiasaan an Belajar Peserta Didik. Berdasarkan temuan penelitian ini yaitu: (1) terdapat peningkatan yang signi sig nifi fika kan n pa pada da ke kebi biasa asaan an,, be bela laja jarr Peser Peserta ta Di Didi dik k da dari ri efekt efektiv ivit itas as la laya yana nan n informasi pada klasikal eksperimen melalui pendekatan project based learning, (2) tidak terdapat peningkatan yang signifikan pada kebiasaan belajar Peserta

 

Di Didi dik k dari dari ef efek ekti tivi vita tass laya layana nan n info inform rmas asii pa pada da kl klas asik ikal al ko kont ntro roll mela melalu luii  pendekatan project based learning, (3) terdapat perbedaan yang signifikan  peningkatan kebiasaan belajar   b. Sumitro, Auliah, dkk. 2017. Penerapan Model Project based learning Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar IPS. Hasill peneli Hasi penelitian tian terjad terjadii pening peningkat katan an kreati kreativit vitas as Pesert Pesertaa Didik Didik pada pada keempat aspek dengan rincian, pada aspek attention sebesar 11,28% dari 73,04%  pada siklus I menjadi 84,32% pada siklus II, pada aspek relevance meningkat sebesar 9,64% dari 76,55% pada siklus I menjadi 86,19% pada siklus II, pada aspek confidence meningkat sebesar 10,62% dari 71,56% pada siklus I menjadi 82,18% pada siklus II, dan pada aspek satisfaction meningkat sebesar 14,88% da dari ri 71 71,7 ,79% 9% pa pada da si sikl klus us I menj menjad adii 86 86,6 ,67% 7% pa pada da siklu sikluss II. Ha Hasil sil be bela laja jar  r  meningkat sebesar 14,29% dari 71,42% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus sik lus II. Hasil Hasil ini menunjuk menunjukkan kan bahwa model  Project based learning dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Peserta Didik. 4.7 Hipotesis Hipotesis Tindaka Tindakan n

Dari uraian kajian pustaka di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan bimbingan klasikal klasikal dengan dengan  Project based learning secara daring untuk meningkatkan kreativitas belajar Peserta Didik kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal Tahun Pelajaran 2020/2021.

 

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penel Penelitian itian

penelitian ian yang yang dipaka dipakaii adalah adalah Penelit Penelitian ian tindak tindakan an bimbin bimbingan gan Jenis  penelit konseling konse ling (PTBK) (PTBK) melalui melalui analisis analisis deskripsi. deskripsi. Dimana Dimana peneliti peneliti menggunak menggunakan an  bentuk Penelitian tindakan Bimbingan Konseling berupa penelitian tindakan Kola Ko lab borat oratif if..

Menu Menuru rutt

Soesi oesilo lo

(20 (2014 14))

Dala Dalam m

be bent ntu uk

kol olab abor orat atif if

in ini, i,

 pelaksanaannya perlu melibatkan beberapa pihak seperti Guru BK, Kepala Sekolah, dan pihak lainnya yang dipercaya dalam membantu proses pelaksanaan kegiatan penelitian. Model/bent Model /bentuk uk penelitian penelitian ini dirancang dirancang dan dilaksanaka dilaksanakan n secara bersama oleh tim yaitu guru BK, Kepala Sekolah, dan Peneliti itu sendiri. Sehingga ketika  proses penelitian, semua pihak bisa saling belajar dan saling bekerjasama untuk   bisa

meningkatkan

Bi Bimb mbin inga gan n

profesionalisme

Kons Konseli eling ng

ini ini

masing-masing.

dila dilaks ksan anak akan an

semen semenja jak k

Penelitian

Tindakan

id iden enti tifi fika kasi si

masa masalah lah,,

 perancangan, dan implementasi PTBK serta tahap refleksi dan evaluasi 3.2 Variabel Variabel Penelitian Penelitian

Dala Da lam m setia setiap p Kegi Kegiat atan an pe pene neli liti tian an,, pe pene neli liti ti pe perlu rlu mene menent ntuk ukan an da dan n merumu mer umuska skan n variab variabel el yang yang diteli ditelitin tinya. ya. Menuru Menurutt Arikun Arikunto to (2006) (2006),, variab variabel el merupakan obyek atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan Azwar (2000), mengatakan bahwa variabel merupakan atribut (sifat)

 

yang menempel pada subjek penelitian. Variabel yang Digunakan dalam Penelitian Tindakan ini adalah Variabel Bebas dan Variabel terikat. 3.2. 3.2.1 1

Vari Variab abel el Beba Bebass Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel penyebab atau disebut juga Variabel x. Variabel

 bebas dalam PTBK pada umumnya berbentuk teknik layanan seb ebaagai tr trea eatm tmen entt (p (perl erlak akua uan) n) ag agar ar da dapa patt meng mengata atasi si masal masalah ah konkrit yang dianggap sebaai variabell terikat (Y). Variabel Bebas dalam Penelitian ini adalah Layanan Bimbingan Klasikal 3.2. 3.2.2 2

Vari Variab abel el Ter Terik ikat at Variabel Variab el terikat terikat (Y) adalah variabel variabel yang tergantun tergantung g atau variabel yang lain atau variabel akibat atau disebut sebagai variabel dependent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kreativitas Belajar 

3.3 Definisi Definisi Operasional Operasional

3.3. 3.3.1 1

Krea Kreati tivi vita tass Bela Belaja jar  r 

merupakan kemampuan untuk menemukan cara- cara bagi pemecahan  problema-problema yang dihadapi dalam situasi belajar yang didasarkan pada tingkah laku Peserta Didik guna menghadapi perubahan-perubahan yang tidak  dapat dihindari dalam perkembangan proses belajar Peserta Didik 

 

3.3. 3.3.2 2

Laya Layana nan n Bim Bimbi bing ngan an Kl Klas asik ikal al Mode Modell Project Based Learning 

Layanan bimbingan klasikal adalah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang, menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para Peser Peserta ta Di Didi dik k di ke kelas las secara secara terj terjad adwa wal. l. Kegi Kegiat atan an bi bimb mbin inga gan n kl klasi asika kall in inii  bisaberupa diskusi kelas, tanya jawab, dan Praktik langsung 3.4 Subyek Subyek Penelitian Penelitian

Dalam Dal am Peneli Penelitian tian tindak tindakan an Bimbin Bimbingan gan Konseli Konseling ng (PTBK) (PTBK) biasany biasanyaa  peneliti tidak perlu menentukan mana populasi dan mana sampel. Dikarenakan  permasalahan yang diteliti adalah masalah yang dialami oleh subyek penelitian yang memiliki masalah secara konkrit (nyata). Oleh sebab itu, maka arti Populasi da dan n samp sampel el diga digant ntii de deng ngan an sebut sebutan an su suby byek ek pe pene neli liti tian an.. Hal Hal in inii be berg rgun unaa memeumdahk memeu mdahkan an peneliti peneliti dalam menentukan menentukan individu individu yang memiliki masalah masalah konkrit tersebut. Dalam penelitian ini, subyek yang ingin diteliti adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal Tahun Ajaran 2020/2021 3.5 Teknik Teknik Pengumpulan Pengumpulan Data

Pada umumnya, PTBK selalu menggunakan teknik pengumpulan data  berupa observasi. Selain itu, instrumen berupa skala Likert juga banyak  digu diguna naka kan n da dalam lam PTBK PTBK (Soe (Soesi silo lo,, 20 2014 14). ). Dalam Dalam pe pene neli liti tian an in ini, i, pe pene neli liti ti menggunaka mengg unakan n Pedoman Pedoman Observasi Observasi dan skala Likert Likert dalam menunjang menunjang proses  penelitian yang dilakukan.

 

3.5. 3.5.1 1

Pe Pedo doma man n Obse Observ rvas asii Secara garis besar terdapat dua rumusan tentang pengertian

observasi, yaitu pengertian secara sempit dan luas. Dalam arti sempit observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang dite ditelit liti. i. Dala Dalam m ar arti ti lu luas, as, ob obser serva vasi si meli melipu puti ti pe peng ngam amat atan an ya yang ng dilakukan dilak ukan secara langsung langsung maupun maupun tidak langsung terhadap obyek  obyek  yang yan g sedang sedang ditelit diteliti. i. (Anwar (Anwar Sutoy Sutoyo, o, 2009:6 2009:65). 5). Alasan Alasan peneli peneliti ti menggu men ggunak nakan an observ observasi asi adalah adalah untuk untuk menget mengetahu ahuii kesesu kesesuaian aian dan ketidaksesua ketid aksesuaian ian antara pelaksanaan tindakan dan rencana rencana tindakan tindakan yang yan g tel telah ah dipersi dipersiapk apkan an sebelu sebelumny mnya, a, untuk untuk menila menilaii seberap seberapaa jauh jauh  pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan diharapkan akan menghasilkan mengh asilkan perubahan yang diinginkan diinginkan,, menilai menilai perilaku perilaku Peserta Peserta Didik selama kegiatan kegiatan pemberian pemberian layanan layanan berlangsung berlangsung serta untuk  untuk  mengamati situasi dan kondisi kegiatan layanan bimbingan klasikal yang berlangsung 3.5. 3.5.2 2

Skal Skalaa Liker Likertt “ Kreat Kreativ ivita itass Belaj Belajar” ar” Dalam

penulisan

ini

skala

likert

digunakan

untuk  

mengun men gungka gkapk pkan an data data tentan tentang g masala masalah h Peserta Peserta Didik Didik menyan menyangku gkutt kreativitas kreati vitas belajar. belajar. Dalam skala Likert terdapat terdapat dua pernyataan, pernyataan, yaitu yaitu  pernyataan  favorable  favorable   (men (mendu duku kung ng at atau au

memi memiha hak k

pa pada da ob obje jek  k 

kr krea eati tivi vita tas) s) da dan n pe pern rnya yata taan an unfavorable unfavorable   (tidak (tidak menduk mendukung ung objek  objek  kreativitas). Responden hanya memilih alternatif jawaban atau respon

 

yang sesuai dengan keadaan atau kondisi sebenarnya masing-masing responden dengan cara mencontreng (v).   Pada skala terdapat empat  pilihan respon yang terdiri dari respon Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), dan Tidak Sesuai (TS). Setiap indikator dari data diku dikump mpul ulka kan n terle terlebi bih h da dahu hulu lu,, di dikl klasi asifi fika kasi sika kan n da dan n di dibe beri ri skor skor.. Pemberian skor digunakan untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel. Untuk pernyataan favorable pernyataan favorable (mendukung  (mendukung atau memihak pada objek obj ek sikap) sikap) penila penilaian ian berg bergerak erak dari dari angka angka 4 sampai sampai 1, dan untuk  untuk   pernyataan unfavorable unfavorable   (tidak (tidak menduk mendukung ung objek objek sikap) sikap) penila penilaian ian  bergerak dari angka 1 sampai 4. Data yang diungkap dalam penelitian ini yaitu yaitu tentan tentang g kreati kreativit vitas as belaja belajarr Pesert Pesertaa Didik Didik oleh oleh karena karena itu inst instru rum ment ent

yan yang

dig digunak unakan an

yait yaitu u

ber eru upa

sk skal alaa

kr krea eati tivi vita tass

 belajarPeserta Didik. Kisi-kisi instrument yang peneliti kembangkan ya yait itu u da dari ri ko komp mpon onen en ya yang ng ad adaa da dala lam m kr krea eati tivi vita tass be belaj lajar ar.. Skal Skalaa kreativitas belajarini berisi pernyataan-pernyataan  Nilai skor setiap respon pada skala ini adalah sebagai berikut :

 No 1 2 3 4

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Pernyataan Favoriable Respon Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Kurang Sesuai (KS) Tidak Sesuai (TS)

Skor  4 3 2 1

Tabel 3.2 Skor Pernyataan Unfavoriable

 No 1 2 3

Respon Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Kurang Sesuai (KS)

Skor  1 2 3

 

4

Tidak Sesuai (TS)

4

Adapun kisi-kisi Instrumen atau skala Likert yang digunakan dalam  penelitian ini tercantum dalam tabel 3.3 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Skala Kreativitas belajar Peserta Didik 

Variabel

  Dimensi

Kreativitas Belajar

-

Indikator

Butir

Jumlah

Kemampuan me menghadapi ma masalah belajar

2*, 3, 7, 9, 10*, 23

 

Kemampuan untuk berkembang dalam belajar

8, 22

Keluasan berpikir dalam belajar

4, 15, 20

6

 

14, 18,  

4

3  

4

Kemampuan Kemamp uan penila penilaian ian tterh erhada adap p hasil hasil 12,16, 12, 19*,  belajar 21 16, 19*, Kreativitas terhadap kreasi dalam  belajar Total

1, 5, 6, 11*, 13, 17  

3.5.3

 

6 23

Uji Val Validitas Menuru Men urutt Azwar Azwar (2012) (2012) suatu suatu ite item m dikata dikatakan kan valid valid apabil apabilaa

koefisien korelasi (riy) > 0,30. Selain itu, menurut Arikunto (2012) item dikatakan valid dan cukup memuaskan apabila koefisien korelasi (riy) > 0,21. Pada penelitian ini peneliti menentukan validitas item  pada skala kreativitas belajar

adalah minimal 0,21. Sehingga item

valid apabila koefisien korelasi (riy) > 0,21. Namun apabila terdapat koefisien validitas kurang dari 0,21 maka item tersebut memiliki daya  beda rendah dan menjadi gugur.

 

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa skala kr krea eati tivi vita tass be bela lajar jar

terd terdir irii da dari ri 23 item item.. Dari Dari ha hasi sill uj ujii va vali lidi ditas tas

instru ins trumen men pada skala skala kreati kreativit vitas as belajar belajar

tidak tidak terdapat terdapat ite item m yang yang

gugurr karena seluruh gugu seluruh item mencapai mencapai standart yang yang telah ditetapkan ditetapkan menuru men urutt Arikun Arikunto to (2012) (2012) item item dikatak dikatakan an valid valid apabil apabilaa koefisi koefisien en korelasi (r iiyy) > 0,21, berkisar berkisar dari angka angka 0,235 0,235 – 0,704 sehingg sehinggaa 23 item dikatakan valid. 3.5. 3.5.4 4

Uji Uji Rea Reali libi bilt ltas as Reliabilitas adalah sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat

dipercaya. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas dinyatakan dengan den gan koefisi koefisien en reliab reliabilil ililita itass yang yang angkan angkanya ya berkis berkisar ar mulai mulai 0,0 sampai dengan 1,0. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,0  berarti semakin tinggi reliabilitas. Pengujian

reliabili ilitas

instr strument

dalam

penel eliitian

ini

menggunaka mengg unakan n teknik varians  Alpha Cronbach  Cronbach  yang dibantu dibantu dengan dengan  program IBM SPSS 25.00 25.00 for windows (Azwar 2012).

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kreativitas Belajar  Reliability Statistics

Cronbach's A Allpha .916

N of IIttems 33

 

Berdasarkan dari uji reliabilitas skala di atas, diperoleh hasil 0,891 0,89 1 yang berarti berarti bahwa skala skala kreativitas kreativitas belajar yang dibagik dibagikan an mendekati mende kati 1,00. Oleh karena karena itu, skala tersebut tersebut layak untuk dijadikan dijadikan instrument pada penelitian yang dilakukan 3.6 Indikator Indikator Keberhasilan Keberhasilan

Berdasarkan Berdas arkan indikator indikator yang telah disusun disusun oleh peneliti, maka peneliti peneliti memb me mbua uatt

capa capaia ian n

kebe keberh rhas asil ilan an,,

dima dimana na ca capa paia ian n

ke kebe berh rhas asil ilan an in inii

ak akan an

menent men entuka ukan n berhasi berhasill atau atau tidakn tidaknya ya indika indikator tor yang yang tel telah ah disusu disusun. n. Capaia Capaian n ke kebe berh rhasi asila lan n in inii memi memili liki ki kr krit iteri eriaa sebag sebagai ai be beri riku kut: t: ≥ 75 75% % da dari ri Subj Subjek ek → Memiliki Kreativitas Belajar yang Tinggi. Artinya ketika hasil instrumen sudah diolah serta dianalisis dan mendapatkan persentase lebih dari 75 % maka dapat dinyatakan dinya takan bahwa penelitian penelitian tentang Kreativitas Kreativitas Belajar ini berhasil. berhasil. Namun seba sebali likn knya ya,, keti ketika ka hasi hasill in inst stru rume men n suda sudah h di diol olah ah da dan n di dian anal alis isis is na namu mun n mendapatka menda patkan n persentase persentase kurang dari 80% 80% maka

penelitian penelitian ini perlu diulang diulang

ke kemb mbal alii ke siklu sikluss be beri riku kutn tnya ya sampa sampaii menc mencap apai ai pe perse rsent ntas asee mini minima mall ya yang ng ditetapkan yaitu 75%. 3.7 Teknik Teknik Analisis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam PTBK pada umumnya berupa analisis deskripsi. Analisis deskripsi PTBK dilakukan melalui pengolahan data  baik yang berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Teknik analisis deskripsi pada PTBK pada umumnya dilakukan dengan membandingkan hasil layanan BK dari suatu siklus dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan 3.8 Model dan dan Rancangan Rancangan Penelitian Penelitian

 

Penelitian ini mengacu pada tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dua siklus, sedangkan untuk model penelitiannya sendiri menganut model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart dalam buku yang ditulis oleh Arikunto (2006) digambarkan seperti dibawah ini :

Observasi Awal

Perencanaan Awal Siklus 1

Refleksi

Tindakan

 

Observasi Observasi

Refleksi

Tindakan

Siklus 2

Observasi Observasi Refleksi

Siklus 3

Tindakan

Observasi

Hasil Gambar 3.1 Skema Rangkaian Tahapan Penelitian C.Kemmis dan Mc.Taggart Mc.Taggart

Dari rangkaian rangkaian siklus siklus yang tergambar tergambar di atas menurut menurut C.Kemmis C.Kemmis dan Mc.Tag Mc. Taggar gartt , dapat dapat ditari ditarik k beberap beberapaa ko kompo mponen nen dianta diantaran ranya ya perenc perencana anaan, an,  pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian tindakan  bimbingan konseling memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan Kreativtas Bela Be laja jarPe rPeser serta ta

Di Didi dik k

mela melalu luii

laya layana nan n

bi bimb mbin inga gan n

kl klasi asika kalya lyang ng na nant ntiny inyaa

diharapkan akan berdampak pada peningkatan Kreativtas Belajardan pemahaman Peserta Didik terhadap sub materi tersebut.

 

Perbai Per baikan kan harus harus dilaks dilaksana anakan kan secara secara terus terus meneru meneruss dalam dalam beberap beberapaa siklus yang berdaur dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi sampai hasil yang diinginkan tercapai. 1. Pere Perenc ncan anaa aan n Tahap perencanaan meliputi : a.

Melakuk Melakukan an observ observasi asi awal awal untuk untuk mengide mengidenti ntifik fikasi asi masala masalah h yang berasa berasall dari Peserta Didik. Didik. Identifikas Identifikasii masalah masalah disini yaitu melalui melalui wawancara wawancara deng dengan an Wali Wali Kela Kelass XI MIPA MIPA 1 da dan n ju juga ga meny menyeb ebar ar in inst stru rume men n Pr Praa Penelitian sebagai penunjang pengidentifikasian masalah.

 b.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), serta media yang digunakan

2.

Pela Pelaks ksan anaan aan Tind Tindak akan an dan dan Obs Obser erva vasi si Pengertian dari pelaksanaan tindakan dalam Arikunto (2006) disebutkan  bahwa pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan mengenakan tindakan tindakan di kelas. Sedangkan observasi adalah pengamatan yang akan dilaksanakan oleh  peneliti, observasi dilakukan agar pengamat dapat melihat bagaimana proses  peserta didik dalam belajar dimana berkaitan dengan Kreativtas Belajaritu sendiri.

3.

Refleksi Kegiatan refleksi disini yaitu mengumpulkan dan menganalisis data yang telah diperoleh dari siklus I untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan

 

yang dilakukan. Hasil refleksi ini menjadi acuan untuk memperbaiki layanan  bimbingan klasikal dan melakukan revisi terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

3.8. 3.8.1 1 Sikl Siklus us Pert Pertam ama a 3.8. 3.8.1. 1.1 1 Pere Perenc ncan anaa aan n

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap Perencanaan adalah 1)

Gur Guru u BK mengum mengumpul pulkan kan data data awal awal dari kreati kreativit vitas as belaja belajarr Peserta Peserta Didik. Peserta Didik kelas XI MIPA 1 yang memiliki kreativitas  belajar yang rendah.

2)

Per Persia siapan pan yang yang berkait berkaitan an dengan dengan penyusu penyusunan nan peran perangka gkatt layanan layanan  bimbingan

klasikal

dengan  project

based

learning

untuk 

meningkatkan kreativitas belajar Peserta Didik melalui siklus I, 3)

Per Persia siapan pan pember pemberian ian layana layanan n bimbing bimbingan an klasikal klasikal dengan dengan tahapa tahapanntahapan yang harus dilalui.

4)

Me Men nyu yusu sun n

inst instru rum men penel penelit itia ian n ya yan ng te terd rdir irii dari ari le lemb mbar  ar 

observasi, lembar skala kreativitas belajar Peserta Didik 

3.8.1.2 3.8. 1.2 Pelaksan Pelaksanaan aan Tindak Tindakan an dan dan Observ Observasi asi

Pada penelitian ini langkah kedua yang dilakukan adalah tahap tind tindak akan an.. Pada Pada taha tahap p in inii Guru Guru BK se seba baga gaii pe pene neli liti ti menc mencip ipta taka kan n suasan sua sanaa psikol psikologi ogiss yang yang baik, baik, kondu kondusif, sif, aman aman dan nyaman nyaman,, agar  agar  Peser Peserta ta Didi Didik k siap siap meng mengik ikut utii la laya yana nan n bi bimb mbin inga gan n kl klasi asika kall ya yang ng

 

dipimpin oleh Guru BK. Adapun dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1)

Gur Guru u BK sebagai sebagai penel peneliti iti member memberika ikan n informa informasi si kepada kepada Pesert Pesertaa Didik tentang penyelenggaraan bimbingan klasikal dengan  Project Based Learning .

2)

Mel Melaks aksana anakan kan laya layanan nan bimb bimbing ingan an klasik klasikal al dengan dengan Project  Project based learning secara daring

3)

Mem Membua buatt kesim kesimpul pulan an dan dan kepu keputus tusan an untu untuk k membua membuatt suatu suatu  proyek peserta Didik kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal Tahun Pelajaran 2020/2021. Padaa Tahap Pad Tahap Observ Observasi asi pelaks pelaksana anaan an layana layanan, n, peneli peneliti ti memint memintaa

 bantuan teman sejawat untuk mengawasi jalannya pemberian layanan. a)

Obser Observe verr meng mengam amat atii pros proses es lay layan anan an..

 b)

Observer mencatat semua temuan masalah-masalah pada saat  pelaksanaan layanan sedang berlangsung

3. 3.8. 8.1. 1.3 3 Refl Reflek eksi si

Dari Da ri ha hasil sil pe peng ngam amat atan an ya yang ng di dila laku kuka kan n ol oleh eh Guru Guru BK da dan n kolabo kol aborat rator or dianal dianalisis isis bersam bersamaa dengan dengan berdis berdiskus kusii agar agar hasil hasil yang yang diperoleh tidak subyektif. Hasil diskusi digunakan untuk mengetahui  pelaksanaan tindakan bimbingan klasikal apakah sudah tercapai atau

 

untuk untu k mengetahui mengetahui kekurangan kekurangan tindakan layanan layanan bimbingan bimbingan klasikal klasikal denga engan n  project based learning seca secara ra daring daring.. Dengan Dengan menget mengetahu ahuii kekurangan kekur angan tindakan layan layanan an bimbingan bimbingan klasikal sebelumnya sebelumnya dapat direncanakan tindakan yang dilaksanakan pada siklus 2. 3.8. 3.8.2 2 Sikl Siklus us Kedu Kedua a 3.8. 3.8.2. 2.1 1 Pere Perenc ncan anaa aan n

1)

Mem Membua buatt perbaik perbaikan an dari dari kekura kekuranga ngan n yang yang diketah diketahui ui dari dari  pelaksanaan pada siklus 1.

2)

Mem Membua buatt perangk perangkat at layana layanan n bimbin bimbingan gan klasi klasikal kal denga dengan n project based learning secara daring.

3)

Mem Membua buatt pedoman pedoman observ observasi asi untuk untuk meng mengeta etahui hui situas situasii dan kondisi pada saat kegiatan layanan bimbingan klasikal.

3.8.2.2 3.8. 2.2 Pelaksan Pelaksanaan aan Tindak Tindakan an dan dan Observ Observasi asi

1)

Pra Prakti ktikan kan mekre mekreativ ativita itass peserta peserta didik didik untuk untuk lebih lebih semang semangat. at.

2)

Pr Prak akti tika kan n mem membe berik rikan an ape aperse rseps psii

3)

Pes Pesert ertaa Didik Didik mende mendenga ngarka rkan n tujuan tujuan dari dari layan layanan an yang yang disampaikan oleh praktikan.

4)

Pra Prakti ktikan kan bersam bersamaa Peserta Peserta Didik Didik mendisk mendiskusi usikan kan bersam bersamaa materi materi layanan yang akan dibahas yaitu mengenai Proyek terkait kreativitas belajar 

5)

Pra Prakti ktikan kan mencob mencobaa menggu menggunak nakan an media media

6)

Pes Pesert ertaa Didik Didik dan prak praktik tikan an bertan bertanya ya jawab jawab tentan tentang g materi materi

 

7)

Pes Pesert ertaa Didik Didik mendapa mendapatka tkan n bimbing bimbingan an dari dari praktika praktikan n dalam dalam menyimpulkan hasil diskusi.

8)

Pra Prakti ktikan kan memb memberik erikan an reward reward kepada kepada Peser Peserta ta Didik  Didik 

3. 3.8. 8.2. 2.3 3 Refl Reflek eksi si

Pada Pada siklu sikluss 2 ak akan an dike diketa tahu huii ha hasil sil da dari ri ke kegi giat atan an la laya yana nan n  bimbingan klasikal dengan  project based learning seca secara ra daring daring.. dengan den gan tujuan tujuan untuk untuk menget mengetahu ahuii kemaju kemajuan an yang yang diingi diinginka nkan n yaitu yaitu terjad ter jadiny inyaa peruba perubahan han dalam dalam pening peningkat katan an kreati kreativit vitas as belaja belajarPes rPeserta erta Didik atau ada tindakan-tindakan dalam layanan bimbingan klasikal dengan  project

based

learning

se seccara

daring

yang

harus

disempurnakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.. 4.1

Pelak Pelaksan sanaan aan Peneli Penelitia tian n

Penelitian Peneli tian ini adalah penelitian penelitian tindakan tindakan kelas yang dilakukan dilakukan pada saat layana lay anan n klasik klasikal al

dengan dengan subjek subjek peneliti penelitian an pesert pesertaa didik didik SMA PMS Kendal Kendal

 

Kelas XII IPA 1 dengan jumlah 33 orang yang terdiri dari 23 Peserta Didik   prempuan dan 10 Peserta Didik laki – laki. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, tiap siklus terdiri dari 1X pertemuan tiap pertemuan 1X45 menit. Pengambilan data penelitian ini yaitu test dan nontest. Test pertama  berupa pretest. Pada kegiatan pretest Peserta Didik diminta untuk mengisi angket kreativitas belajar sesuai dengan instrument soal yang sudah ditetapkan oleh guru. Dari pelaksanaan pretest dapat diambil kriteria kreativitas peserta didik  4. 4.2 2. Kondi ondisi si Awa Awall

Penelitian ini dilakukan dengan upaya yang optimal untuk meningkatkan Kreati Kre ativt vtas as Belaja Belajarr peserta peserta didik, didik, pada awalnya penelitian direncanakan direncanakan dan akan dilaku dilakukan kan dalam dalam

beberap beberapaa

siklus siklus sampai sampai tujuan tujuan penelit penelitian ian tercapa tercapai. i.

Ternyata hanya dalam 2 siklus saja hasil belajar peserta didik mencapai target yang ditetapkan ditetapkan peneliti. Sebelum melakukan melakukan tindakan, tindakan, peserta peserta didik didik diberi tes awal atau pretest dengan dengan menyebarkan menyebarkan instrumen instrumen pra-peneliti pra-penelitian an tentang tentang Kreativ Krea tivtas tas Belajar Belajar yang yang berisi berisi 23 item item pernya pernyataan taan.. Pernya Pernyataan taan-per -pernya nyataan taan terseb ter sebut ut su suda dah h diuj diujii va vali lidi ditas tas da dan n re reli liab abil ilit itasn asnya ya.. Pe Peng ngum umpu pula lan n da data ta

in inii

digu diguna naka kan n un untu tuk k meng mengeta etahu huii Kreat Kreativ ivtas tas Belaj Belajar ar pe pese sert rtaa di didi dik k sebelu sebelum m melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Make model  Make a match. Selain itu juga digunakan untuk menetahui gambaran-gambaran kesulitan yang dialami  peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh nilai pretest peserta didik  sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tingkat Kreativitas belajar Peserta didik Pada Pra Tindakan

 

N o

Nama

Jumlah Persentase

57 68 73 68 67 58 60 75 61 70 61 70 66 76

62 74 79 74 73 63 65 82 66 76 66 76 72 83

EROL ROL SAF SAFIQ IQ ISMA ISMA AL ALIF Nur Afifah MUH MUHAMAD AMAD NUR NURFA FATO TONI NI ANDI ANDIKA KA TRI TRI RAMA RAMADH DHAN ANU U CIND CINDY Y AME AMELI LIA A SAF SAFIT ITRI RI AULIN ULINDA DA S SES ESA A AN ANAN ANT TI RAIHAN RIZQ RIZQII NOVI NOVI FI FITR TRIA IANI NI

66 79 75 72 76 75 68 72 75 66 71 74

72 86 82 78 83 82 74 78 82 72 77 80

SANDY PRATAMA ADIND DINDA A WUL WULAN ANDA DAR RI RIKA RIKA AYU AYU SEK SEKAR AR MELA MELATI TI NANDA PER PERTIWI SHYF SHYFA A TOR TORIQOH IQOH RIZ RIZQI QI AYU LESTARI UMMU HANI

8 64 1 67 60 63 68 76

9 61 6 73 65 68 74 83

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Putri Yunita Al Alfi fi Amal Amalia ia Fa Fatm tmas asar arii ALAY ALAYDI DIA A AUDI AUDIPU PUAN ANNE NESA SA AHMAD AI AINUN NA NAIM FEN FENNY DWI DWI ANG ANGEL ELIN INA A M.AL M.ALFI FIYA YAN N IMA IMAMU MULM LMUT UTAQ AQIN IN SEK SEKAR ELOK ELOK PRIY PRIYAT ATIN IN ZACKY AR ARIANSYA SYAH ANISA NISA TRI TRI BA BANOWA NOWAT TI DIKA PRASET SETYO FEBRIANA

12 13 14

IS ISTI TIQO QOMA MAH H DIA DIA SAFI SAFITR TRII NISA ISA NUR AZZA AZZARA RAH H CINDY INDY NOV NOVA A EMIL EMILIA IANA NA

15 16 17 18

Vern Vernan anda da Nuru Nurull Hik Hikma mah h Ardi Ardiya yah h Anan Ananda da Fatik Fatikaa Sar Sarii BUDI ARJIANTO Azali liaa Ca Carissa issa

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1529 RATA RATA

% % %

Tingkat Kreativitas

% % % % % % % %

Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah

% % %

Rendah Rendah Sangat Rendah

% % % % %

Rendah Sangat Rendah Rendah Rendah

% % % % % % % % % % % % % %

Sangat Rendah Rendah Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Rendah Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sangat Rendah

47%

Tabel 4.2 Tingkat Keberhasilan Peserta didik Pada Pra Tindakan Tingkat

Tingkat

Banyak

Persentase

Rata-rata

 

Keberhasilan

Kreativitas Belajar

Peserta

81% - 100% 63% - 81%

Tinggi Sedang

0 6

Jumlah Peserta 0% 18 %

44% - 62% 25% - 43%

Rendah Sangat rendah Jumlah

18 9 33

55% 27 % 100%

Skor kreativitas Belajar 47%

Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat diketahui bahwa kreativitas  belajar peserta didik dari 33 peserta didik. Persentase ketuntasan kreativitas  belajar peserta didik secara klasikal 47 % Sedangkan peserta didik yang sangat rendah ren dah 9 pesert pesertaa didik didik (27%) (27%) da nada nada 18 peserta peserta didik (55%) memiliki memiliki kreativitas kreati vitas yang rendah . Hal ini menunjukkan menunjukkan dari kriteria ketuntasan minimal  peserta didik tergolong rendah dan belum tuntas. Setelah pretes dillaksanakan, diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal adalah 40%. Untuk meningkatkan kreativitas belajar belajar peserta peserta didik, maka direncanakan dalam suatu siklus sebagai  berikut

4.3.. Deskri 4.3 Deskripsi psi Hasil Hasil Penel Peneliti itian an Tindak Tindakan an 4.3.1

Siklus 1

4.3.1.1 Perencanaan Perencanaan Siklus 1

Perencanaan dilaksanakan dilaksanakan mulai mulai bulan oktober oktober 2020 dengan melakukan melakukan wawancara awal kepada kepada wali kelas XI MIPA 1. Setelah itu peneliti peneliti meminta ijin kepada kepa da pihak pihak sekolah sekolah untuk untuk melakuk melakukan an proses proses pra peneliti penelitian an dan peneliti penelitian an

 

diman dim anaa melalu melaluii kepala kepala SMA SMA PMS Kendal Kendal . setela setelah h itu peneli peneliti ti menyia menyiapka pkan n instrumen instr umentt yang akan disebar kepada kepada peserta peserta didik . Selain Selain itu, peneliti peneliti juga mulaii mempersia mula mempersiapkan pkan pembuata pembuatan n rencana rencana pelaksanaa pelaksanaan n layanan layanan (RPL) (RPL) sesuai sesuai dengan deng an topik topik peneliti penelitian an yaitu yaitu kreativit kreativitas as belajar belajar dimana dimana dalam dalam tema tersebu tersebutt terdapat beberapa indikator yang bisa dijadikan bahan materi dalam pemberian layana lay anan n sesuai sesuai dengan dengan tu tujua juan n yang yang ingin ingin di dicap capai. ai. Selain Selain RPL, RPL, peneli peneliti ti juga juga merancang panduan observasi yang digunakan sebagai tolak ukur selama proses  pembelajaran setelah pemberian layanan layanan bimbingan bimbingan klasikal 4.3.1.2 Tindakan Siklus 1 ( Daring) Daring)

Padaa tahapa Pad tahapan n ini, ini, peneli peneliti ti melaks melaksana anakan kan rencan rencanan an layana layanan n layana layanan n klasikal dengan model Project based Learning sesuai prosedur dan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sehingga penelitian tindakan dilaksanakan sebanyak  1 kali pertemuan setiap siklusnya, tiap kali pertemuan peneliti memberi materi layana lay anan n dengan dengan pertem pertemuan uan terakh terakhir ir ditamb ditambah ah pengis pengisian ian lembar lembar pengam pengamata atan n  berupa angket kreativitas belajar dan penyebaran angket .( Analis Analisis is Angke Angket  t  terlampir).Pada terlampir). Pada Siklus Tahap 1 ini sebelumnya sebelumnya praktikkan praktikkan membagikan membagikan angket kreativitas belajar dan dianalisis. Peneliti memanfaatkan fitur web meeting yang ada di Mic. Teams Office 365

4.3.1.3  Hasil Observasi Siklus 1

Pros Proses es ob obse serv rvasi asi da dala lam m pe pene neli liti tian an in inii di dila laks ksan anak akan an ke keti tika ka pr pros oses es  pemberian layanan bimbingan klasikalberlangsung dan setelah proses pemberian layanan bimbingan klasikal selesai diberikan yaitu selama 1 minggu. minggu. Dalam hal

 

ini, peneliti berkolaborasi dengan guru bimbingan dan konseling (BK) untuk  mengamati proses peningkatan aspek-aspek kreativitas belajar yang diharapkan. Guru Gur u bimbin bimbingan gan dan konsel konseling ing menggu menggunak nakan an format format observ observasi asi yang yang tel telah ah disiapkan oleh peneliti berdasar aspek-aspek kreativitas belajar yang dituju. Hasil yang didapatkan dari pengolahan data observasi ialah ketika proses  pelaksanaan bimbingan klasikal , peneliti masih kurang mengajak subjek untuk   berkembang, dalam arti kurang mengamati dan memahami karakter dari seluruh subjek sub jek sehingg sehinggaa terkesan terkesan monoto monoton n dan tidak tidak efektif. efektif. Selain Selain itu, itu, dikare dikarenak nakan an  pemberian layanan dilakukan pada siang hari, terlihat para subjek sudah lelah dan bosan karena karena padatnya materi pembelajaran pembelajaran darin daring g pada hari itu, sehingga sehingga hal tersebut menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya pemberian layanan  pada saat itu. Sedang Sed angkan kan hasil hasil pengol pengolaha ahan n data data berdas berdasar ar ob observ servasi asi selama selama proses proses  pembelajaran selama 1 minggu setelah pemberian layanan, didapati dari ke empat subjek penelitian, masih belum menunjukan perubahan yang signifikan. Dimana beberapa subjek masih merasa mudah bosan ketika guru mengajar yang ditunjukk ditun jukkan an dengan sikap tidak tidak memperhatika memperhatikan, n,

rasa menghargai menghargai guru yang yang

meng me ngaj ajar ar masih masih ku kuran rang g da dan n pa part rtis isip ipasi asi ya yang ng sa sang ngat at mini minim m da dala lam m pr pros oses es  pembelajaran. Berdasar dari pernyataan-pernyataan dan data yang ada, maka  perlunya dilaksanakan tindakan berupa layanan bimbingan klasikal pada siklus yang berikutnya untuk lebih meningkatkan kreativitas belajar dari para subjek  tersebut. 4.3.1.4 4.3. 1.4 Tahap Tahap Analisis Data Data

 

Padaa akhir Pad akhir siklus siklus I diberik diberikan an skala skala kreati kreativit vitas as belaja belajarya ryang ng bertuj bertujuan uan untuk melihat keberhasilan tindakan y yang ang diberikan, diberikan, Adapun data hasil analisis dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 Tingkat Tingk at Kreativitas Kreativitas belajar Peserta didik Pada Pra Tindakan Tindaka n N o

Nama 1 2 3

Jumlah Persentase % % % %

Tingkat Kreativitas

Putri Yunita Alfi Amalia Fatmasari ALAYDIA AUDIPUANNESA

57 68 73

62 74 79

4 5 6 7 8 9 10 11

AHMAD AINUN NAIM FENNY DWI ANGELINA M.ALFIYAN IMAMULMUTAQIN SEKAR ELOK PRIYATIN ZACKY ARIANSYAH ANISA TRI BANOWATI DIKA PRASETYO FEBRIANA

68 67 58 55 75 61 70 61

74 73 63 60 82 66 76 66

12 13 14 15 16 17 18 19

ISTIQOMAH DIA SAFITRI NISA NUR AZZARAH CINDY NOVA EMILIANA Vernanda Nurul Hikmah Ardiyah Ananda Fatika Sari BUDI ARJIANTO Azalia Carissa EROL SAFIQ ISMA ALIF

55 66 76 66 79 75 72 76

60 72 83 72 86 82 78 83

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Nur Afifah MUHAMAD NURFATONI ANDIKA TRI RAMADHANU CINDY AMELIA SAFITRI AULINDA SESA ANANTI RAIHAN RIZQI NOVI FITRIANI SANDY PRATAMA ADINDA WULANDARI RIKA AYU SEKAR MELATI NANDA PERTIWI SHYFA TORIQOH RIZQI

75 55 72 75 66 71 74 84 61 67 51 63

82 60 78 82 72 77 80 91 66 73 55 68

% % % % % % % % % % % % %

Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Sedang

32 33

AY AYU LESTARI UMMU HANI

68 76

74 83

%

Sedang Tinggi

% % % % % % % % % % % % % % %

Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi

 

2236 RATA RATA

68 %

Tabel 4.4 Tingkat Keberhasilan Peserta didik Pada Pra Tindakan Tingkat Keberhasilan

81% - 100% 63% - 81% 44% - 62% 25% - 43%

Tingkat Kreativitas Belajar

Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Jumlah

Banyak Peserta

5 24 4 0 33

Persentase Jumlah Peserta 17% 72 % 13 % 0% 100%

Rata-rata Skor kreativitas Belajar 68%

Berd Be rdas asar arka kan n tabe tabell 4.4 4.4 di atas atas menu menunj njuk ukka kan n ad adan anya ya pe peni ning ngka kata tan n kreati kre ativita vitass belajar belajar peserta peserta didik didik

melalu melaluii model model pembel pembelajar ajaran an Projec Projectt Based Based

Learning Learni ng Hal ini menunjukkan menunjukkan dari ketuntasan ketuntasan klasikal klasikal dengan kriteria kriteria peserta didik tergolong sedang

Tabel 4.5 Perbandingan Data Presentase Pra Penelitian dan Siklus 1 Kreativitas Belajar Peserta didik  Pra Siklus 1 Penelian Kategori f % F % T (Tinggi) 0 0% 5 17 % S (Sedang) 6 18% 24 72% R (Rendah) 18 55% 4 13% SR (Sangat Rendah) 9 27% 0 0% Total 30 100% 4 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa masih ada 4 peserta didik 

yang memilik memilikii kreativitas kreativitas belajar belajar dalam kategori kategori rendah, rendah, dan dan 24 peserta didik  didik 

 

da dala lam m ka kate tego gori ri sed sedan ang g . Ol Oleh eh ka karen renaa itu, itu, pe pene neli liti ti ak akan an mela melaku kuka kan n ta taha hap p selanjutnya yaitu siklus ke 2, dikarenakan hasil dari siklus 1 belum mencapai titik minimal dari indicator keberhasilan yaitu kategori Tinggi Pada Pada tahap tahap in inii pe pene neli liti ti mela melaku kuka kan n ev eval alua uasi si terha terhada dap p ke kesel selur uruh uhan an  pelaksanaan proses pemberian layanan layanan klasikal dengan model Project  based Learning mulai dari keberhasilan, hambatan yang dihadapi beserta cara un untu tuk k mena menang nggu gula lang ngin inya ya.. Taha Tahap p ini ini sa sang ngat at be berg rgun unaa un untu tuk k mene menent ntuk ukan an  perencanaan pada siklus berikutnya.

Secara Sec ara keselu keseluruh ruhan an kegiata kegiatan n layana layanan n layana layanan n klasik klasikal al dengan dengan model model Project based Learning pada siklus I berjalan dengan baik dan lancar serta sesuai dengan den gan rencan rencanaa pelaks pelaksana anaan an tindak tindakan an yang yang tel telah ah disusu disusun n peneli peneliti. ti. Keadaan Keadaan Kretivitas peserta didik pada siklus 1 ini tidak lepas dari adanya faktor dalam layanan klasikal dengan model Project based

4.3.2

Siklus 2

4.3.1.5 Perencanaan Perencanaan Siklus 2

Pelaksanaan Siklus 2 dilakukan 1 kali pertemuan yaitu hari sabtu, 24 Okto Ok tobe berr 20 2020 20.. Dala Dalam m Sikl Siklus us 2 ke kegi giat atan an di dilak lakuk ukan an meli melipu puti ti pe pere renc ncan anaa aan, n,  pelaksanaan, observasi, dan refleksi

Selain itu,

peneliti juga mulai

mempersiapkan pembuatan rencana pelaksanaan layanan (RPL) sesuai dengan topik penelitian yaitu kreativitas belajar dimana dalam tema tersebut terdapat  beberapa indikator yang bisa dijadikan bahan materi dalam pemberian layanan

 

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain RPL, peneliti juga merancang  panduan observasi yang digunakan digunakan

sebagai tolak ukur selama proses

 pembelajaran setelah pemberian layanan layanan bimbingan bimbingan klasikal 4.3.1.6 Tindakan Siklus 2 ( Daring) Daring)

Padaa tahapa Pad tahapan n ini, ini, peneli peneliti ti melaks melaksana anakan kan rencan rencanan an layana layanan n layana layanan n klasikal dengan model Project based Learning sesuai prosedur dan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sehingga penelitian tindakan dilaksanakan sebanyak  1 kali pertemuan setiap siklusnya, tiap kali pertemuan peneliti memberi materi layana lay anan n dengan dengan pertem pertemuan uan terakh terakhir ir ditamb ditambah ah pengis pengisian ian lembar lembar pengam pengamata atan n  berupa angket kreativitas belajar dan penyebaran angket .( Analis Analisis is Angke Angket  t  terlampir).Pada terlampir). Pada Siklus Tahap 1 ini sebelumnya sebelumnya praktikkan praktikkan membagikan membagikan angket kreativitas belajar dan dianalisis. Peneliti memanfaatkan fitur web meeting yang ada di Mic. Teams Office 365

4.3.1.7  Hasil Observasi Siklus 2

Pros Proses es ob obse serv rvasi asi da dala lam m pe pene neli liti tian an in inii di dila laks ksan anak akan an ke keti tika ka pr pros oses es  pemberian layanan bimbingan klasikalberlangsung dan setelah proses pemberian layanan bimbingan klasikal selesai diberikan yaitu selama 1 minggu. minggu. Dalam hal ini, peneliti berkolaborasi dengan guru bimbingan dan konseling (BK) untuk  mengamati proses peningkatan aspek-aspek kreativitas belajar yang diharapkan. Guru Gur u bimbin bimbingan gan dan konsel konseling ing menggu menggunak nakan an format format observ observasi asi yang yang tel telah ah disiapkan oleh peneliti berdasar aspek-aspek kreativitas belajar yang dituju.

 

Hasil yang didapatkan dari pengolahan data observasi ialah ketika proses  pelaksanaan bimbingan klasikal , peneliti masih kurang mengajak subjek untuk   berkembang, dalam arti kurang mengamati dan memahami karakter dari seluruh subjek sub jek sehingg sehinggaa terkesan terkesan monoto monoton n dan tidak tidak efektif. efektif. Selain Selain itu, itu, dikare dikarenak nakan an  pemberian layanan dilakukan pada siang hari, terlihat para subjek sudah lelah dan bosan karena karena padatnya materi pembelajaran pembelajaran darin daring g pada hari itu, sehingga sehingga hal tersebut menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya pemberian layanan  pada saat itu. Sedang Sed angkan kan hasil hasil pengol pengolaha ahan n data data berdas berdasar ar ob observ servasi asi selama selama proses proses  pembelajaran selama 1 minggu setelah pemberian layanan, didapati dari ke empat subjek penelitian, masih belum menunjukan perubahan yang signifikan. Dimana beberapa subjek masih merasa mudah bosan ketika guru mengajar yang ditunjukk ditun jukkan an dengan sikap tidak tidak memperhatika memperhatikan, n,

rasa menghargai menghargai guru yang yang

meng me ngaj ajar ar masih masih ku kuran rang g da dan n pa part rtis isip ipasi asi ya yang ng sa sang ngat at mini minim m da dala lam m pr pros oses es  pembelajaran. Berdasar dari pernyataan-pernyataan dan data yang ada, maka  perlunya dilaksanakan tindakan berupa layanan bimbingan klasikal pada siklus yang berikutnya untuk lebih meningkatkan kreativitas belajar dari para subjek  tersebut. 4.3.1.8 Tahap Analisis Data Siklus 2

Pada akhir siklus 2 diberikan skala kreativitas belajar yang bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan y yang ang diberikan, diberikan, Adapun data hasil analisis dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

 

Tabel 4.6 Tingkat Tingk at Kreativitas Kreativitas belajar Peserta didik Pada Siklus 2 N o

Nama 1 2

Putri Yunita Al Alfi fi Amal Amalia ia Fa Fatm tmas asar arii

Jumlah Persentase 85

92

82

89

78

85

77

84

76

83

80

87

72

78

79

86

83

90

84

91

3 4 5 6 7 8 9 10

ALAY ALAYDI DIA A AUDI AUDIPU PUAN ANNE NESA SA AHMAD AI AINUN NA NAIM FEN FENNY DWI DWI ANG ANGEL ELIN INA A M.AL M.ALFI FIYA YAN N IMA IMAMU MULM LMUT UTAQ AQIN IN SEK SEKAR ELOK ELOK PRIY PRIYAT ATIN IN ZACKY AR ARIANSYA SYAH ANISA NISA TRI TRI BA BANOWA NOWAT TI DIKA PRASET SETYO

11 12

FEBRIANA IS ISTI TIQO QOMA MAH H DIA DIA SAFI SAFITR TRII

85

92

82

89

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

NISA ISA NUR AZZA AZZARA RAH H CINDY INDY NOV NOVA A EMIL EMILIA IANA NA Vern Vernan anda da Nuru Nurull Hik Hikma mah h Ardi Ardiya yah h Anan Ananda da Fatik Fatikaa Sar Sarii BUDI ARJIANTO Azali liaa Ca Carissa issa EROL ROL SAF SAFIQ IQ ISMA ISMA AL ALIF Nur Afifah MUH MUHAMAD AMAD NUR NURFA FATO TONI NI ANDI ANDIKA KA TRI TRI RAMA RAMADH DHAN ANU U CIND CINDY Y AME AMELI LIA A SAF SAFIT ITRI RI AULIN ULINDA DA S SES ESA A AN ANAN ANT TI RAIHAN RIZQ RIZQII NOVI NOVI FI FITR TRIA IANI NI SANDY PRATAMA ADIND DINDA A WUL WULAN ANDA DAR RI RIKA RIKA AYU AYU SEK SEKAR AR MELA MELATI TI NANDA PER PERTIWI

82 86

89 93

72

78

85

92

81

88

80

87

84

91

80

87

80

87

81

88

72

78

81

88

74

80

82

89

85

92

82

89

84

91

77

84

31 32 33

SHYF SHYFA A TOR TORIQOH IQOH RIZ RIZQI QI AYU LESTARI UMMU HANI

76

83

77

84

86 2880

93

RATA RATA

% % % % % % % % % % % %

Tingkat Kreativitas Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

% % % % % % % % % % %

Tinggi sedang

% % % % % % % %

Tinggi

% %

Tinggi

sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

87 %

Tabel 4.4 Tingkat Keberhasilan Peserta didik Pada Siklus 2

 

Tingkat Keberhasilan

Tingkat Kreativitas Belajar

Banyak Peserta

81% - 100%

Tinggi

30

Persentase Jumlah Peserta 90

63% - 81% 44% - 62% 25% - 43%

Sedang Rendah Sangat rendah Jumlah

3 0 0 33

10 % 0% 0% 100%

Rata-rata Skor kreativitas Belajar 87%

Berd Be rdas asar arka kan n tabe tabell 4.4 4.4 di atas atas menu menunj njuk ukka kan n ad adan anya ya pe peni ning ngka kata tan n kreati kre ativita vitass belajar belajar peserta peserta didik didik

melalu melaluii model model pembel pembelajar ajaran an Projec Projectt Based Based

Learning Learni ng Hal ini menunjukkan menunjukkan dari ketuntasan ketuntasan klasikal klasikal dengan kriteria kriteria peserta didik tergolong tinggi Tabel 4.5 Perbandingan Data Presentase Siklus 1 dan Siklus 2 Kreativitas Belajar Peserta didik  Siklus 1 f % T (Tinggi) 5 17 % S (Sedang) 24 72% R (Rendah) 4 13% SR (Sangat Rendah) 0 0% Total 33 100 % Berdas Ber dasark arkan an tabel tabel diatas, diatas, dapat dapat diliha dilihatt bahwa bahwa Kategori

Siklus 2 F % 30 90 % 3 10 % 0 0% 0 0% 33 100 % setelah setelah dilaku dilakukan kannya nya

 bimbingan klasikal pada siklus ke 2, para peserta didik sudah mulai menunjukkan peningkatan peningkatan yang signifikan. Dibuktikan dari ke 3 peserta didik, semua memiliki kreativitas kreativitas belajar belajar dalam kategori yang sedang. Dan 30 peserta didik ( 90%) masuk kategori tinggi 4.3.1.9 4.3. 1.9 Refleksi Refleksi Siklus Siklus 2

Setelah proses observasi selesai, dan juga proses pemberian instrument  penilaian sebagai tolak ukur keberhasilan siklus 2 maka peneliti mencoba melakukan refleksi apakah siklus 2 tersebut sudah mencapai titik keberhasilan

 

 peningkatan kreativitas belajar para peserta didik tersebut. Dari hasil observasi, ditemukan bahwa dalam setiap harinya sudah ada peningkatan yang signifikan da dari ri pa para ra pe peser serta ta didi didik k dili diliha hatt da dari ri pa parr tisip tisipasi asiny nyaa da dala lam m be bela laja jar, r, da dalam lam menanggapi pertanyaan, lalu perhatian mereka lebih terfokus pada pembelajaran, dan dan past pastin inya ya deng dengan an se semu muaa itu itu mere mereka ka mera merasa sa se sena nang ng da dan n mene meneri rima ma  pembelajaran dengan lebih baik. Setelah hasil observasi dilakukan, maka peneliti mencoba menganalisis hasil instrument yang telah disebarkan. Dibawah ini hasil  perbandingan antara pra penelitian, hasil siklus 1, siklus 2 pemberian layanan  bimbingan klasikal Tabel 4.6 perbandingan keativitas antara pra penelitian, penelitian , hasil siklus 1, siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Kategori f % F % F % T (Tinggi) 0 0% 5 17 % 30 90 % S (Sedang) 6 18% 24 72% 3 10 % R (Rendah) 18 55% 4 13% 0 0% SR (Sangat Rendah) 9 27% 0 0% 0 0%

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Perbandingan kreativitas kreativitas belajar pra penelitian, hasil siklus 1, siklus 2 pemberian layanan bimbingan klasikal

 

35 30

0% 400%

0% 300%

900%

25 20

SR (Sangat Rendah) R (Rendah) S (Sedang) T (Tinggi)

2400% 15

1800%

10 5 600% 0% 13% 72%

27% 55% 18%

0 Pra Siklus

4.3. 4.3.3 3

Siklus 1

0% 10% Siklus 2

Pemb Pembah ahas asan an Has Hasil il Pene Peneli liti tian an

Pemberian layanan bimbingan klasikal ini menggunakan 2 siklus untuk  mening men ingkat katkan kan kreativit kreativitas as belaja belajarr

peserta peserta didik, didik, dan pada setiap siklusnya siklusnya,,

 peserta memiliki peningkatan. Hingga siklus ke 2 kreativitas belajar peserta didik  meningkat hingga dalam kategori tinggi, dibuktikan dengan hasil instrumen dan ha hasil sil ob obse serv rvasi asi ya yang ng dila dilaku kuka kan n oleh oleh ko kola labo bora rato torr di dima mana na gu guru ru bi bimb mbin inga gan n konseling sehingga bisa dikatakan pemberian layanan bimbingan klasikal efektif  untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik. Pada proses pemberian layanan dan observasi siklus I, didapatkan hasil  bahwa peserta belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Terlihat dalam  proses pemberian layanan dan juga proses pembelajaran selama 1 minggu. Hal tersebu ters ebutt dikaren dikarenaka akan n pember pemberian ian layana layanan n yang yang terkesan terkesan membos membosank ankan an dan monoton, mono ton, dan para peserta tampak lesu dan tidak bersemangat bersemangat dikarenakan dikarenakan jam  pembelajaran daring yang padat. Hal tersebut mengakibatkan proses layanan

 

siklus I belum berhasil dan harus dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu siklus II. Sedangkan, pada proses pemberian layanan dan observasi siklus II, Hal tersebut tida tidak k lepa lepass da dari ri us usah ahaa pe pene neli liti ti da dala lam m meng menggu guna naka kan n meto metode de layan layanan an ya yang ng  beragam. Selain itu pemberian reward   ju juga ga memb memberi erika kan n da damp mpak ak ya yang ng signif sig nifika ikanBe nBerda rdasark sarkan an observ observasi asi dan pengol pengolaha ahan n data data yang yang tel telah ah diberi diberikan kan,, didapatkan hasil bahwa proses pemberian layanan telah mencapai target manimal yaitu sudah melampaui indikator keberhasilan. Sehingga penelitian diakhiri dan dinyatakan berhasil dengan keterangan bahwa kreativitas belajar peserta didik  sudah meningkat pada kategori tinggi. Proses pemberian layanan bimbingan klasikaldalam upaya meningkatkan kreativitas belajar peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal berjalan deng dengan an baik baik dan dan se sesu suai ai deng dengan an tuju tujuan an ya yang ng di diha hara rapk pkan an,, ya yait itu u ad adan anya ya  peningkatan kreativitas belajar mencapai indikator keberhasilan yang dituju. dan Berdasarkan data tersebut, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaksanak dilaksanakan an oleh Nova, Mardian Mardian Lisa., dkk. dkk. (2016 ) yang mengatakan mengatakan  bahwa peserta didik yang memperoleh layanan bimbingan klasikal mengalami  peningkatan kreativitas belajar secara signifikan, dimana terdapat peningkatan kreativitas belajar peserta didik dalam empat aspek yakni sikap perhatian dalam  belajar, rasa senang dalam belajar, kesiapan dalam belajar serta sikap aktif dalam  belajar. Hal itu dibuktikan dengan grafik yang signifikan dari awal hingga proses  peningkatan signifikan tersebut. Selain itu, ungkapan yang sama disampaikan oleh Sumitro, Sumitro, Auliah, Auliah, dkk (2017) (2017) bahwa kreativitas kreativitas belajar dapat ditingkatka ditingkatkan n menggunakan layanan bimbingan klasikal. Dilihat dari keaktifan dan partisipasi

 

 peserta didik. Keberhasilan pemberian layanan ini juga didukung karena kerja sama yang yan g baik baik antara antara guru guru bimbin bimbingan gan dan konsel konseling ing dengan dengan peneli peneliti. ti. Selain Selain itu respon positif dari para peserta didik juga menjadi salah satu kunci keberhasilan  pemberian layanan bimbingan klasikal ini. Selain itu juga, ternyata metode yang digunakan peneliti peneliti Project Based Learning pendukung keberhasilan pemberian layana lay anan n bimbin bimbingan gan klasik klasikald aldala alam m rangka rangka mening meningkat katkan kan kreati kreativit vitas as belaja belajar  r   peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA PMS Kendal Kendal

BAB V PENUTUP

 

5.1 Kesimp Kesimpula ulan n

Berdasarkan Berdas arkan hasil penelitian penelitian dan pembahasan pembahasan yang telah diuraikan diuraikan pada  bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa bahwa : 5.1.1 5.1 .1

Tingka Tingkatt krea kreativ tivita itass peser peserta ta didik didik dalam dalam proses proses bimbin bimbingan gan klasik klasikal al menggunak meng gunakan an model  Project Based Learning   dapat meningkat. Kesimpulan Kesimp ulan tersebut tersebut dapat dibuktikan dibuktikan dengan dengan membandin membandingkan gkan dataa akhir dat akhir siklus. siklus. Dari data hasil angket angket keativitas keativitas pada pada akhir  akhir  sikluss diperoleh siklu diperoleh kenaikan nilai yang signifikan, signifikan, artinya artinya layanan layanan  bimbingan klasikal menggunakan model  Project Based Learning  memiliki rata-rata dengan hasil pra siklus 47%, siklus I : 68 %, siklus II : 87%

5.1.2 5.1 .2

Adanny Adannyaa penin peningka gkatan tan capa capaian ian skor skor kreati kreativit vitas as antar antar sikl siklus us melau melauii laya layana nan n bimb bimbin inga gan n klasi klasika kall de deng ngan an meng menggu guna naka kan n mode modell c  Project Based Learning   dari has hasil il akhir siklus siklus diperoleh diperoleh adanya adanya  peningkatan kepercayaan diri yang signifikan, peningkatan tersebut pada para siklus 0 anak (0%), siklus I : 5 anak (68%), si sikl klu us II : 30 anak anak (87 (87 %) dan an anak ak yan ang g mem memilik ilikii sk skor  or  kepercayaan diri tinggi dengan persentase 87 %.

5.2 5.2 Sara Saran n

 

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk   beberapa pihak: 1. Bagi Bagi gu guru ru pe pemb mbim imbi bing ng Guru

pembimbing

dapat

memberikan

bimbingan

dengan

mempertimbangkan hasil penelitian ini, sehingga dapat menyampaikan materi bimbingan dengan metode pendekatan belajar yang kreatif dan variatif. 2. Bagi Bagi Pe Pese sert rtaa Did Didik  ik  Pesert Pes ertaa didik didik dapat dapat lebih lebih aktif aktif dalam dalam mengik mengikuti uti bimbin bimbingan gan klasik klasikal al den dengan gan men mengg ggun unak akan an  Project Based Learning   maupun maupun kegiat kegiatan an  bimbingan yang diberikan diberikan oleh guru pembimbing. 3. Bagi Bagi pene peneli liti ti lain lain Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk menumbuhkan  percaya diri peserta didik dengan menggunakan model  Project Based   Learning 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF