PT. EAST WEST SEED INDONESIA
April 24, 2018 | Author: Wendi Irawan Dediarta | Category: N/A
Short Description
Download PT. EAST WEST SEED INDONESIA...
Description
PEMASARAN AGRIBISNIS
LAPORAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN DI PT. EAST WEST SEED INDONESIA PURWAKARTA - JAWA BARAT
Disusun Oleh: Wendi Irawan Dediarta (150310080137)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2009
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional, baik ditinjau dari peranannya dalam perekonomian nasional, dalam penyerapan tenaga kerja, dan pemasukan devisa non migas. Di bidang pertanian khususnya budidaya tanaman untuk mendapatkan produksi yang memuaskan dan kualitas yang baik, tanaman yang dibudidayakan harus menggunakan benih yang berkualitas, dari segi kualitas fisiologi (berkaitan dengan kemampuan benih untuk berkecambah), kualitas genetik (berkaitan dengan pewarisan sifat dan variasi sifat), dan kualitas fisik ( dilihat kenampakan dari luarnya), sistem budidaya yang benar dan lingkungan yang sesuai dengan jenis tanamannya. Salah satu cara perbanyakan atau perkembangbiakan tanaman pangan dan hortikultura adalah secara generatif. Cara perbanyakan ini biasanya dilakukan pada tanaman yang menghasilkan biji, karena seringkali yang digunakan untuk perbanyakan tanaman dalam kapasitas banyak adalah dengan biji. Pengelolaan perbenihan memunyai prospek yang bagus dalam skala agribisnis dan agroindustri. Negara-negara dikawasan Eropa, Amerika, dan Asia merupakan pasar yang sangat potensial untuk pemasaran komoditas ini. Dewasa ini telah tersedia berbagai macam benih unggul yang cocok ditanam baik didataran tinggi maupun dataran rendah. Lagi pula, paket teknologi perbenihan telah banyak dihasilkan oleh balai penelitian tanaman pangan dan hortikultura, disamping itu hasil adaptasi kultur teknik budidaya dari luar negeri cocok dikaji dilingkungan tropis Indonesia. Benih merupakan sarana penting dalam produksi pertanian dan menjadi pembawa perubahan teknologi dalam pertanian. Untuk mendapatkan benih yang baik dan bermutu, diperlukan kerjasama antara sektor pertanian dan sektor industri menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha dalam produksi benih, yang mengikut sertakan para pemulia tanaman untuk menghasikan benih-benih tanaman sayuran maupun tanaman buah-buahan yang memiliki sifat unggul dari segi genetik, adaptasi lingkungan, dan daya tahan terhadap hama, sehingga tanaman yang dihasilkan produksi serta kualitasnya tinggi tentunya dapat meningkatkan perekonomian petani. PT East West Seed Indonesia adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding) yang kantor pusatnya terletak di Purwakarta Jawa Barat. Dalam pengembangan benih PT East West Seed Indonesia menempatkan beberapa tanaga ahli
profesional dari dalam dan luar negeri, dan hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses dan dikemas serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang “Cap Panah Merah”. PT. EWSI didirikan pada tahun 1990 dan diresmikan pada tanggal 11 Juni 1991 oleh Menteri Pertanian RI yang pada waktu itu adalah Bapak Ir. Wardoyo. PT. EWSI memulai kegiatannya dari pemuliaan tanaman yang dilanjutkan dengan produksi, processing, penyimpanan benih dan pemasaran. Perusahaan ini memproduksi benih yang cocok untuk dataran rendah, menengah serta dataran tinggi. Hal itu memungkinkan tingkat adaptasi yang tinggi di berbagai tempat di Indonesia. Hingga saat ini perusahaan ini telah menghasilkan benih-benih sayuran dan buah-buahan yang beraneka ragam yaitu antara lain benih cabe besar, cabe rawit, cabe keriting, kacang panjang, buncis, paria, oyong, ketimun, melon, semangka, labu, kubis, cabe, terong, kangkung dan lain-lainnya. Sesuai dengan misinya untuk selalu menghasilkan benih sayuran bermutu tinggi untuk petani Indonesia, PT East West Seed Indonesia terus membenahi sistem mutunya dengan sukses meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2000. Sertifikat dikeluarkan oleh KEMA Registered Quality Indonesia, sebuah badan sertifikasi yang berpusat di Belanda yang menjadikan sistem manajemen mutu PT East West Seed Indonesia sebagai produsen benih unggul yang telah memenuhi standar internasional. Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai berbagai masalah dan hambatan dalam mengelola berbagai aspek dalam perusahaan tersebut. Begitu pun dengan perusahaan perbenihan di Indonesia, banyak masalah dan hambatan yang harus dihadapi oleh PT East West Seed Indonesia. Direktur Pelaksana PT East West Seed Indonesia, Atmadi Saleh, mengatakan, setidaknya ada empat masalah yang menjadi penyebab tidak berkembangnya industri perbenihan nasional. Pertama, soal kesulitan industri benih mendapatkan induk dari luar negeri untuk dikembangkan di Indonesia. Negara lain tidak akan membiarkan begitu saja kekayaan alam yang mereka miliki dicuri. Karena itu, tidak akan mudah mendapatkan benih induk. Belum lagi adanya masalah kedua yang juga belum terselesaikan, yaitu terkait dengan hak kekayaan intelektual. Ketiga, belum adanya kebijakan yang jelas terkait dengan pengembangan benih di dalam negeri. Pemerintah memang telah menetapkan waktu dua tahun setelah benih diimpor harus dikembangkan di Indonesia. Namun, berapa persen pengembangannya masih belum ada kejelasan. Keempat, petani masih berpola pikir tradisional dan sulit menerima sebuah gagasan baru. Pengetahuan petani tentang teknologi pertanian juga kurang sehingga ketika melakukan pengembangan benih lokal banyak mengalami kegagalan. Untuk mengembangkan industri perbenihan, harus ada
kemauan kuat serta kebijakan pemerintah yang memberikan dukungan, termasuk pemberian intensif bagi industri dan juga peneliti. Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia Elda D Adiningrat mengatakan, untuk mengembangkan industri perbenihan nasional, harus ada kerja sama dengan industri benih luar negeri yang terbukti mampu mengembangkan benih varietas unggul. Kerja sama itu bisa dilakukan dalam bentuk penelitian.
PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Perusahaan 1.
Sejarah Umum Perusahaan PT East West Seed Indonesia dengan nama dagang Cap Panah Merah adalah
perusahaan benih sayuran dengan aktifitas lengkap yang mencakup bidang penelitian, produksi, prosesing serta pemasaran. Tujuan utama dari perusahaan ini adalah memberikan service yang terbaik baik untuk petani di Indonesia dengan menghasilkan benih unggul yang tingkat adaptasinya tinggi. Perusahaan ini menghasilkan benih sayuran baik untuk dataran rendah maupun dataran tinggi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1990 dan dimulai dengan kegiatan penelitian. Pada tanggal 11 Juni 1991 PT East West Seed Indonesia ini diresmikan oleh bapak menteri Pertanian yang pada waktu itu adalah Bapak Ir. Wardojo. Kantor pusat PT East West Seed Indonesia berada di purwakarta yaitu antara bandungpurwakarta melalui kota subang. Kegiatan penelitian di purwakarta diharapkan dapat menghasilkan sayuran dataran rendah yang sebagian besar wilayah di Indonesia. Kegiatan penelitian untuk dataran tinggi pun sudah menghasilkan beberapa varietas yang cukup baik. PT East West Seed Indonesia memperkerjakan staf-staf yang berpengalaman yang tersebar dibeberapa profinsi termasuk diantaranya staf ahli dari Belanda yang berpengalaman dan banyak memberikan bantuan teknologi kepada staf lokal terutama dalam hal pemuliaan tanaman dalam usaha bebas hama dan penyakit. Selain itu perusahaan memperkerjakan sekitar 500 kariawan untuk membantu kegiatan rutin sehari-harinya. 2.
Kegiatan Umum Perusahaan a.
Penelitian dan Pengembangan (R&D) Kegiatan penelitian dan pengembangan perusahaan dipimpin oleh staf ahli
dari Belanda dan staf lokal dari perguruan tinggi yang terkenal di Indonesia dan sudah menghasilkan beberapa varietas unggul untuk dataran rendah maupun dataran tinggi seperti cabe hibrida, paria hibrida, oyong hibrida, mentimun, bayam, kacang panjang dan lain-lain. Untuk dataran tinggi antara lain tomat, selada, wortel, dan sebagainya. Kegiatan di R&D meliputi kegiatan pemuliaan tanaman di lapang dan di laboratorium. Langkah - langkah pemuliaan tanaman yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)
Koleksi Plasma Nutfah
Koleksi dilakukan secara berkesinambungan baik dari lokal Indonesia atau dari manca negara. Biasanya dilakukan oleh petugas lapangan seperti petugas bagian pemasaran atau brider atau tukar-menukar dengan instansi lain seperti Balisca atau dengan perusahaan benih lainya. 2)
Seleksi galur
Semua koleksi dikelompokan sesuai dengan speciesnya kemudian ditanam untuk dilakukan kepada tingkat produksi, kegenjahan, vigor tanaman, ketahanan penyakit dan mutu buah yang disesuaikan dengan keinginan atau prefensi konsumen. Seleksi ini dilakukan beberapa periode atau musim untuk mendapatkan galur murni, biasanya 4-7 kali. Pada periode ke 4 mulai dilakukan rekomendasi baik untuk mendapatkan turunan baru yang berbeda dengan induknya maupun untuk melihat daya gabung dari masing-masing galur. 3)
Pengujian Nomor-nomor Hasil Silangan
Semua nomor-nomor hasil silangan ditanam untuk seleksi. Kriteria seleksi sama dengan tahap kedua. Biasanya pengujian dilakukan 3 tahap, untuk nomor-nomor terbaik pada nomor awal akan dilakukan pengujian ulang pada tahap berikutnya. Nomor-nomor terbaik hasil pengujian dilahan peneliti akan diuji dilahan petani dibeberapa tempat di Indonesia dan nomor terbaik menurut hasil prefensi petani akan diproduksi ulang untuk dikomersialisasikan. Divisi penelitian dan pengembangan juga dilengkapi dengan lahan demonstrasi plot. Tujuanya adalah untuk sebagai display varietas Cap Panah Merah. Biasanya juga ditanam nomor-nomor unggul R&D dan varietas pembanding dari perusahaan lain. Dari demo plot ini akan diperoleh data pelengkap seperti produktivitas dan petunjuk teknik budidaya secara khusus terutama untuk varietas-varietas atau nomor-nomor baru. b.
Produksi Salah satu kunci untuk keberhasilan produksi adalah penggunaan stock
seed atau benih tebar yang baik Untuk itu perusahaan mempunyai staf ahli khusus yang bertugas untuk menjaga mutu mulai dari breder seed sampai ke stock seed. Dalam memperoleh benih sayuran perusahaan tidak memiliki lahan sendiri melainkan melakukan mitra kerja dengan petani dengan sistem kontrak
dimana petani menggunakan stock seed yang telah disiapkan dari perusahaan dengan demikian petani dan perusahaan akan saling diuntungkan dimana petani harus menjual produksinya kepada perusahaan dengan harga yang telah disepakati bersama sebelum benih diproduksi. Petani akan bekerja seoptimal mungkin karena setiap kilogram yang dihasilkannya berarti pendapatan. PT East West Seed Indonesia juga memiliki staf ahli bidang produksi dengan petugaspetugas lapangannya yang memberikan petunjuk teknis mengenai cara memproduksi benih yang baik serta mengawasi dan memonitor perkembangan tanaman sampai benih tersebut dihasilkan. Setelah benih itu dihasilkan maka dilakukan pengetesan daya berkecambah (DB) dengan tingkat hibriditas. Benih tersebut baru layak jual kalau memiliki daya berkecambah minimal 85% dan tingkat kemurnian 96% untuk benih hibrida. Benih-benih yang akan dikirim oleh divisi produksi harus disortasi secara manual terlebih dahulu dan memiliki standar minimal daya berkecambah 85%, serta kadar benih air masih relatif cukup tinggi yakni 10-13 %. Setibanya dipurwakarta dan diterima oleh divisi processing benih-benih tersebut segera difumigasi sekitar 3 hari untuk memastikan benih-benih tersebut bebas dari hama khususnya kacang panjang. Setelah benih-benih difumigasi dimasukan kedalam gudang dalam kondisi kelembapan nisbi atau RH sekitar 30% dan suhu sekitar 25 °C dengan menggunakan dehumifire dan AC selama sekitar 2 minggu. Pada kondisi demikian kadar air benih akan menurun menjadi 7-9 % sehingga benih-benih tersebut dapat tersimpan dalam waktu yang relatif cukup lama. Setelah penyimpanan benih dalam gudang maka dilakukan processing benih untuk memisahkan benih murni dari kotoran benih dan benih hampa. Sehingga benih dijamin akan mencapai kemurnian fisik benih minimal 98%. Proses cleaning dan greading ini menggunakan mesin processing kapasitas besar dan untuk benih-benih ukuran besar dan volume yang cukup banyak seperti kacang panjang, mentimun, kangkung dan lain-lain. Dan untuk mesin processing kecil untuk benih-benih berukuran kecil seperti tomat, cabe dan sebagainya. Kedua mesin processing tersebut dilengkapi dengan screen atau ayakan dan brower. Setiap benih memiliki ukuran tertentu. Selama processing dimana kadar air mencapai 7-9 % dan daya kecambah minimal 98 % maka dilakukan pengemasan
baik
kedalam
kantong
alumunium
atau
kaleng
dengan
menggunakan mesin canning atau silling. Benihbenih yang telah dikemas
dimasukan kedalam dus-dus dalam ukuran tertentu dan selanjutnya diserahkan kebagian ekspedisi. c.
Marketing Kegiatan marketing bertujuan untuk memperkenalkan dan memasarkan
benih produk Cap Panah Merah ke konsumen, baik dealer maupun petani dengan tepat waktu dan tepat varietas. Kegiatan marketing tersebut dilakukan oleh Sales Promotor (SP) dan Marketing Representative (MR) yang tersebar dibeberapa propinsi di Indonesia. Sales Promotor bertugas untuk memperkenalkan dan memberikan informasi yang tepat dan benar tentang produk Cap Panah Merah serta memberikan petunjuk teknis budidayanya kepada petani konsumen. Kegiatan tersebut dilakukan dengan pembuatan demonstration plot serta penyuluhpenyuluhan kepada petani baik secara perorangan atau kolektif dan berkerjasama dengan PPL setempat. Sales Promotor (SP) juga menampung atau mengumpulkan informasi-informasi tentang varietas-varietas yang disukai oleh petani atau konsumen dan menyampaikannya kepada R&D untuk memperbaiki atau menciptakan varietas baru yang disukai pasar. Distribusi benih dan transaksi penjualan benih ke dealer-dealer dilakukan oleh Marketing Representative (MR), hal ini diperlukan untuk memenuhi permintaan benih dari petani-petani
yang sudah mulai mantap dan yakin
dengan kwalitas benih dari Cap Panah Merah. Marketing Representative (MR) memonitor stock-stock benih didealer baik kualitas maupun kuantitas untuk mendukung tersedianya kebutuhan petani akan benih yang berkualitas tinggi. d.
Bidang Usaha Bidang usaha dari PT. East West Seed Indonesia adalah sebagai berikut : 1)
Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk
perdagangan ekspor, impor antar pulau atau antar daerah dari benih sayuran. 2)
Menjalankan usaha sebagai supplier, distributor dan agen usaha
perdagangan, dalam negeri untuk benih unggul sayuran. 3)
Menjalankan usaha dalam bidang penjualan benih sayuran secara
kridit. 4)
Menjalankan usaha dalam bidang penelitian dan pengembangan
pemuliaan tanaman.
Pada hakekatnya perusahaan bertujuan memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukanya, tetapi tidak berarti bahwa laba adalah satu-satunya orientasi perusahaan. Karena bagi perusahaan, memperoleh laba akan mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi : 1)
Kesejahteraan karyawan
2)
Kepuasan langganan
3)
Kemakmuran rakyat
4)
Pembangunan negara
5)
Terjaminnya kelangsungan usaha produsen
6)
Terjaminnya kepentingan para kreditur dan supplier
7)
Keuntungan yang layak bagi para pemegang saham
e.
Kegiatan Pemasaran Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT East West Seed Indonesia
adalah sebagai berikut : 1)
Menentukan jumlah varietas atau anggaran unit produk yang harus
diambil oleh dealer dalam jangka waktu yang ditetapkan. 2)
Melakukan koordinasi main dealer dalam memenuhi 4 P (marketing
mix), yaitu : 1.
Produk (Product)
Produk yang ada disesuaikan dengan keadaan daerah main dealer, seperti keadaan tanah, konsumen yang dituju, pesaing yang ada dipasar dan perekonomian didaerah tersebut. Untuk menjamin mutu yang baik dan konsisten, sama atau lebih baik dibanding mutu produk perusahaan pesaing, maka setiap tahapan pada proses produksi benih unggul sayuran ditetapkan kontrol kualitas yang ketat terhadap produk yang dihasilkan. 2.
Harga (Price)
Kebijaksanaan pemasaran yang dilakukan adalah menetapkan harga standar, discount, bonus, dan sebagainya yang mendukung kegiatan pemasaran produk Cap Panah Merah. Di dalam metapkan harga, perusahaan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : a. Harga dari kompetitor b. Perpajakan (bea masuk) c. Biaya angkut
3.
Distribusi (Place)
Perusahaan
dalam
menetapkan
kebijaksanaan
distribusinya,
menggunakan saluran distribusi tiga tingkat (Three Level Channel). Kebijaksanaan pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam distribusi adalah membantu dealer dalam mengembangkan jaringan di area masing-masing. 4.
Promosi (Promotion)
Dalam rangka memperkenalkan produk Cap Panah Merah dan meningkatkan volume penjualan, PT East West Seed Indonesia menjalankan kebijaksanaan promosi melalui pengiklanan, promosi penjualan, dan publikasi. 3.
Lokasi Perusahaan Kantor pusat PT East West Seed Indonesia berada di purwakarta yaitu antara
kota bandung-purwakarta melalui kota subang tepatnya didasa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. 4.
Keadaan Alam Lingkungan Perusahaan Kabupaten Purwakarta adalah salah satu kabupaten yang mempunyai kondisi
tanah yang berbukit-bukit. Kantor pusat PT East West Seed Indonesia berada di purwakarta yaitu antara kota bandungpurwakarta melalui kota subang, jadi letaknya sangat strategis karena berada pada jalur lalu-lintas perdagangan yang besar. Daerah purwakarta memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi tanahnya cukup subur. Topografi daerah dikabupaten purwakarta sangat berfariasi dengan ketinggian antara 120-1500 meter diatas permukaan air laut (m dpl). Topografi berupa datar, bergelombang, berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Kondisi tanah dipurwakarta dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu: latosol, regosol, grumosol, alluvial dan andosol. Keadaan iklim dikabupaten purwakarta sangat segar. Suhu udara berkisar antara 23 derajat celcius sampai 26 derajat celcius. Kelembapan udara antara 8083%. Curah hujan sangat tinggi. Adanya gunung dan bukit menyebapkan terdapat daerah bayangan hujan dan daerah lainya adalah daerah tangkapan hujan. Hal ini dapat berpengaruh pada curah hujan.
B. Manajemen Perusahaan 1.
Struktur Organisasi
2.
Hak dan Kwajiban Karyawan a.
Hak Karyawan 1)
Menerima upah sebagai imbalan kerja.
2)
Membentuk serikat pekerja dengan pemberitahuan kepada pihak
perusahaan. 3)
Mengambil cuti.
4)
Memperoleh jaminan sosial dan kesehatan.
5)
Mengundurkan diri.
6)
Mendapat penjelasan apabila diambil tindakan.
7)
Mendapat perlakuan yang adil
b.
3.
Kwajiban Karyawan 1)
Mematuhi ketentuan-ketentuan perusahaan yang berlaku.
2)
Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
3)
Memberikan pelaporan kepada atasan
4)
Menyimpan rahasia perusahaan.
5)
Saling hormat-menghormati sesama kariawan
6)
Melaksanakan keselamatan kerja.
7)
Melaksanakan 5 R
Ketenagakerjaan PT East West Seed Indonesia memperkerjakan staf-staf yang berpengalaman
yang tersebar dibeberapa profinsi termasuk diantaranya staf ahli dari Belanda yang berpengalaman dan banyak memberikan bantuan teknologi kepada staf lokal terutama dalam hal pemuliaan tanaman dalam usaha bebas hama dan penyakit. Selain itu perusahaan memperkerjakan sekitar 500 kariawan untuk membantu kegiatan rutin sehari-harinya yang dipusatkan di kantor Purwakarta. C. Manajemen Pengemasan Benih 1.
Tipe Kemasan Kemasan untuk benih yang telah diolah dapat berupa karung atau kantong
yang terbuat dari goni, kain katun, kertas, lapisan plastik. Alumunium foil, kaleng, drum yang terbuat dari logam atau papan serat, botol kaca, kotak yang terbuat dari papan serat atau wadah lain yang terbuat dari kombinasi berbagai bahan. Tipe dan ukuran wadah yang digunakan untuk benih pada tingkat disributor besar biasanya sama dengan yang digunakan pada penjual tingkat pengecer. Bahan, metode, dan alat pengemas yang digunakan ditentukan oleh jenis dan jumlah benih yang akan dikemas juga, ditentukan oleh tipe kemasan, lama penyimpanan, suhu penyimpanan, kelembapan areal penyimpanan, apakah pengemasanya diperuntukan bagi penggunaan tingkat distributor besar, pengecer atau penggunaan daerah setempat serta letak geografis dimana benih kemas akan disimpan, dipamerkan atau dijual. Kemasan yang akan diisi benih dan akan melindungi semua kualitas fisik lot benih, terbuat dari bahan yang memiliki kekuatan terhadap regangan, kekuatan untuk tidak pecah secara tiba-tiba, serta tahan
sobek agar tahan pada waktu menjalani dalam proses penanganan yang biasa dilakukan. Tetapi bahan tersebut biasanya tidak melindungi benih dari serangga atau hama pengerat, atau terhadap terjadinya perubahan kadar air, kecuali bila ditambah bahan pelindung khusus pada bahan tersebut, banyak jenis benih yang tidak membutuhkan perlindungan khusus terhadap uap air selama musim dingin pertama setelah benihnya dipanen. Tetapi untuk mencegah kehilangan viabilitas serta vigor, benih yang masa simpannya dilanjutkan hingga musim tanam berikutnya, membutuhkan pengeringan dan pengemasan dalam wadah kedap air. 2.
Cara Mengisi Kemasan Benih yang akan dikemas, dikirim kewadah penampung (hopper bin) yang
berada diatas mesin pengisi otomatis atau semi-otomatis. Benih yang sampai kewadah penampung tipe curah (bulk) melalui aliran grafitasi yang dialirkan melalui pipa atau dengan hembusan udara, melalui ban berjalan (belt on veyor), garpu pemindah forklift atau punggung manusia. Karena semua benih dijual berdasarkan berat maka jumlah benih yang dimasukan dalam setiap kemasan harus sesuai dengan jumlah yang ditetapkan sebelumnya. Bahkan benih yang tampaknya dijual berdasarkan volume biasanya ada hubungannya dengan berat. Pada hampir semua alat pengisi kemasan terdapat alat pengukur berat atau volume benih. Atau pengisianya dikendalikan dengan sinyal secara manual dari sebuah alat timbang. 3.
Cara Wadah Kemasan Disodorkan Kealat Pengisi Wadah besar yang tidak kaku dan terbuat dari goni, kain katun, karung yang
terdiri dari berlapis-lapis bahan, serta karung polietilen dengan ketebalan 7 sampai 10 mil (1 mil= 10-3 inci) disodorkan kealat pengisinya dengan secara manual. Karung-karung digantungkan pada tempat pengisian dengan menggunakan penyantel, pengapit atau dengan tangan. Polietilen dan bahan sejenisnya dapat dibentuk menjadi karung dari lembaran atau gulungan, diisi kemudian ditutup melalui serangkain kerja yang tidak terputus-putus. Wadah yang besar dan kaku, selain dari logam dan kaca, biasanya dibentuk menjadi kotak terbuka yang mudah disodorkan dengan tangan kealat pengisi baik secara manual maupun dengan ban berjalan yang secara otomatis meletakan setiap wadah pada tempat pengisian. Wadah kecil dari plastik atau kertas yang kaku yang telah dibentuk sebelumnya, dapat dibuka dengan semprotan udara lalu secara otomatis diletakan kealat pengisian untuk kemudian diisi.
4.
Alat Penimbang dan Pegukur Alat untuk menimbang benih sangat beragam, mulai dari timbangan truk besar
yang menimbang seluruh beban sekaligus sampai dengan timbangan gantung atau timbangan rumit. Timbangan gantung ini dapat menggerakkan alat yang dikendalikan angin atau listrik sehingga dapat menghentikan aliran benih, bila berat atau volume sebelumnya telah dihitung tercapai. Pada penyimpanan tingkat pengecer, digunakan berbagai timbangan. Beberapa diantaranya secara otomatis menghitung harga yang dibebankan kepada pembeli yang berdasarkan harga per pon atau kilogramnya. Beberapa alat timbangan, karena begitu halusnya dapat menimbang beberapa biji benih kecil. Alat pengukur volume beragam, mulai dari sendok, sekop sederhana hingga silinder atau cangkir yang telah dikalibrasi serta alat pengukur yang dihubungkan dengan timbangan otomatis. 5.
Cara Menutup Wadah Kemasan Mengikat karung goni dan katun dengan tangan telah banyak diganti dengan
cara dijahit. Meski masih ada beberapa yang menjahit dengan tangan, tetapi sekarang hampir semuanya dilakukan dengan mesin. Polietilen serta bahan termoplastik lainya biasanya direkat dengan menggunakan suhu panas 93,30 hingga 204,40 C dan jangka waktu tertentu. Setiap jenis dan ketebalan bahan memiliki persyaratan suhu, lama perlakuan, dan tekanan tertentu agar dapat merekat dengan baik. Perekat panas beragam, mulai dari roler atau batang kecil yang digunakan dengan tangan, batang atau penjepit yang dibantu dengan kaki, hingga pembuat karung atau kantung, pegisi dan perekat otomatis yang rumit. Beberapa alat perekat mengunakan batang, pipa, atau roler yang dikendalikan secara termostatis. Lainnya menggunakan impuls panas dengan waktu singkat dan intensitas tinggi. Kebanyakan dari alat tersebut dapat disesuaikan dengan mudah untuk pengunaan berbagai jenis dan ketebalan bahan. Tetapi, kualitas perekatan yang dihasilkan alat yang dikerjakan dengan tangan dan kaki tergantung pada keahlian pekerjanya. Alat perekat otomatis yang distel dengan tepat, jarang menghasilkan rekatan yang buruk. Sebelum pekerja dapat menggunakan alat dengan tekanan dan waktu yang tepat secara konsisten sehingga dihasilkan rekatan yang baik, ia harus mempunyai banyak pengalaman. Kemasan benih yang terbuat dari bahan kedap uap air harus direkat dengan baik, sebap kebocoran yang terdapat pada bagian yang direkat dapat menghilangkan perlindungan terhadap uap air yang diberikan oleh bahannya.
6.
Pengemasan Benih Sayuran Pada industri benih sayur-sayuran, metode pengemasan terutama ditentukan
oleh tipe pelanggan yang akan menggunakan kemasan benihnya. Benih untuk distributor besar biasanya dikemas dengan karung kain berkapasitas 12,5 hingga 50 kg. Karung tersebut dapat diberi lapisan polietilen, dapat pula tidak. Benih kacang buncis dan kacang polong dikemas menggunakan karung goni yang dilapisi polietilen. Untuk penjualan tingkat pengecer, benih dimasukan dalam kertas alumunium foil yang berisi 1 ons benih atau lebih, yang dimasukan dalam kardus. Beberapa jenis sayuran juga dikemas dalam kaleng logam yang ditutup rapat dengan berbagai ukuran. Wadah ini sangat sesuai untuk pengiriman benih yang cukup jauh. 7.
Pemberian Label Kemasan Para peneliti maupun produsen benih sama-sama berkepentingan untuk
memberi tanda isi dari wadah kemasan dengan memberi nama. Informasi seperti prosentase benih hidup, kemurnian, kandungan biji gulma dan perlakuan benih, harus dicantumkan sesuai dengan yang dipersyaratkan undang-undang. Pemberian label dapat dilakukan dengan mencetak informasi yang dipersyaratkan pada kemasan, dengan mencetak pada label yang dilem pada kaleng, kotak kardus atau drum kardus, atau dengan mencetak informasi secara langsung pada wadahnya, seperti mencetak langsung pada kaleng (Lithographing) atau memberi huruf timbul pada tutup yang terbuat dari logam.
Gambar Mesin Dan Peralatan Proses Dalam Manajemen Pengemasan:
Box Tumer
Pemindahan Benih
Mesin Air Screen Cleaner Untuk Gravity TableBenih Separator Dalam Jumlah Besar (Bulky)
Proses Seaming
Pemberian Label Pada Kemasan Brushing Machine
Produk Cap Panah Merah
Penakaran Secara Otomatis
D.
Penjualan Benih PT EastProses Sealing
West Seed Indonesia BIAYA PRODUKSI BENIH UNGGULAN SAYURAN PT EAST WEST SEED INDONESIA
(PERTAHUN) TAHUN 2001-2005
VOLUME PENJUALAN BENIH UNGGUL SAYURAN PT EAST WEST SEED INDONESIA (PERTAHUN) TAHUN 2001-2005
BIAYA PROMOSI DAN VOLUME PENJUALAN BENIH UNGGUL SAYURAN PT EAST WEST SEED INDONESIA (PERKUARTAL) TAHUN 2001-2005
E. Pengembangan Rencana Pemasaran
Hal yang akan saya lakuakan apabila saya menajadi Marketing Executive PT East West Seed Indonesia: Rencana Bisnis Dalam keadaan perekonomian dewasa ini, penting bagi perusahaan untuk mengetahui struktur pasar dan jenis persaingan yang dihadapinya sebelum merancang strategi pemasarannya. Pada hakekatnya struktur pasar berarti penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri : a. Banyaknya perusahaan dalam industri b. Jenis produk yang dihasilkan c. Mudah atau tidaknya masuk ke dalam industri d. Peranan iklan dalam kegiatan promosi PT East West Seed Indonesia didalam industri benih unggul sayuran di indonesia ini menghadapi bentuk pasar yang bersifat oligopoly. Karena keadaan pasar yang oligopoly tersebut persaingan sebaiknya tidak tertuju pada harga, karena dapat merugikan kedua belah pihak, maka persaingan non harga memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang penjualan produk benih unggul sayuran. Adapun bentuk dari penerapan persaingan non harga yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melalui pemasangan iklan pada beberapa media dan melakukan manajemen pengemasan yang baik untuk menonjolkan keunggulan dari produknya bila dibanding dengan produk saingannya, serta mengadakan promosi penjualan yang baik. PT East West Seed Indonesia yang berada dalam pasar oligopoly, manajemen pengemasan memegang peranan yang sangat penting dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis, sehingga perusahaan harus memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pelaksanaan manajemen pengemasan tersebut. Bagi perusahaan, manajemen pengemasan yang baik merupakan sarana
untuk
mempertahankan
kualitas
produk
dan
sarana
promosi
untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen dan menonjolkan keunggulan-keunggulan dari produk sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Selain itu manajemen pengemasan juga berperan sebagai alat promosi. Pada dasarnya para konsumen mau membeli yang dilihat pertama kali adalah kemasanya, konsumen akan tertarik apabila dari kemasanya sudah menunjukan sesuatu yang menarik, setelah itu konsumen juga akan diberikan informasi-informasi tentang produk tersebut yang mendukung sehingga konsumen dapat mengetahui dan yakin untuk membeli.
Dalam memasarkan hasil produksinya, PT East West Seed Indonesia harus menjalankan manajemen-manajemen yang baik serta promosi. Pengemasan merupakan salah satu sarana promosi bagi perusahaan. Perusahaan tidak menggunakan personal selling sebagai alat promosi, sedangkan para dealer menggunakan personal selling untuk menjual produk benih kepada konsumen. Dengan kegiatan bauran promosi tersebut, perusahaan dapat mempengaruhi konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam merencanakan kegiatan promosi untuk produk Cap Panah Merah, perusahaan terlebih dahulu menentukan perkiraan besarnya dana promosi yang hendak dilaksanakan. Untuk menentukan besarnya anggaran, harus ditentukan dulu target penjualan tahun tersebut, yaitu dengan mempertimbangkan hasil penjualan sebelumnya, posisi produk dipasar, ramalan hasil penjualan tahun yang akan datang dan juga keadaan perekonomian. 1.
Pengiklanan
Melalui kegiatan pengiklanan ini, perusahan berusaha menciptakan arus informasi yang baik antara produsen dan konsumen. Hal inidilakukan agar konsumen mengetahui akan adanya produk perusahaan tersebut dipasar. Karena perusahaan menyadari bahwa suatu produk tidak akan dikenal atau diketahui oleh calon pembeli apabila produk tersebut tidak diperkenalkan kedalam pasar. Sehingga pengiklanan dipergunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada konsumen sasaran. 2. Promosi Penjualan Kegiatan promosi penjualan dilakukan oleh PT East West Seed Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan benih Cap Panah Merah dengan pemberian intensif jangka pendek. Selain itu untuk menyaingi aktifitas promosi yang dilakukan oleh pesaing. Sebelum kegiatan promosi penjualan ini di lakukan, maka perusahaan melakukan beberapa hal, antara lain : menentukan perkiraan atau memprediksi market nasional untuk tahun yang akan datang, melihat kondisi ekonomi sekarang dan keberhasilan dan kelemahan programprogram promosi penjualan yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Sehingga perusahaan akan dapat menentukan pangsa pasar yang akan dicapai. 3. Pengembangan produk (salah satunya adalah pengemasan) PT East West Seed Indonesia dalam meningkatkan penjualan Produknya harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap proses pengemasan produk. Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu pemasaran. Strategi produk
memerlukan berbagai keputusan yang terkoordinasi mengenai bauran produk, lini produk, jenis produk dan jasa. Sebuah kemasan yang buruk akan memberikan citra jelek terhadap suatu produk yang yang baik. Namun, sebuah kemasan yang baik akan lebih berdaya guna dan membangkitkan selera serta menarik minat pembeli. Dalam banyak hal, keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh kemasan tersebut. Penampilan dapat dibuat sedemikian rupa agar konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar maupun tidak. Dalam keadaan ini, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan melanjutkanya dengan tindakan, yakni melakukan pembelian di tempat penjualan. Dengan demikian perusahaan memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pelaksanaan manajemen pengemasan tersebut. Bagi perusahaan manajemen pengemasan yang baik merupakan sarana untuk mempertahankan kualitas produk dan sarana promosi untuk memperkenalkan produk. Maksud dan tujuan Dalam usaha mencapai target penjualan yang telah direncanakan, PT East West Seed Indonesia harus melakukan berbagai aktivitas procesing, packing, Shipping, marketing dll. Salah satu kegiatan dipacking adalah pengemasan dan salah satu kegiatan yang tidak kalah pentingnya di marketing selain penjualan yaitu promosi, dimana keduanya ini mendapat perhatian yang cukup besar dari perusahaan. Pengemasan merupakan salah satu sarana promosi bagi perusahaan, sehingga dengan meningkatkan kualitas pengemasan, secara tidak langsung juga meningkatkan prosmosi produk kepada para petani dengan tujuan agar petani lebih tertarik untuk menggunakan produk benih PT East West Seed.
Kajian Pasar PT East West Seed Indonesia yang berada dalam pasar oligopoly, manajemen pengemasan memegang peranan yang sangat penting dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis, sehingga perusahaan harus memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pelaksanaan manajemen pengemasan tersebut. Bagi perusahaan, manajemen pengemasan yang baik merupakan sarana
untuk
mempertahankan
kualitas
produk
dan
sarana
promosi
untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen dan menonjolkan keunggulan-keunggulan dari produk sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Selain itu manajemen
pengemasan juga berperan sebagai alat promosi. Pada dasarnya para konsumen mau membeli yang dilihat pertama kali adalah kemasanya, konsumen akan tertarik apabila dari kemasanya sudah menunjukan sesuatu yang menarik, setelah itu konsumen juga akan diberikan informasi-informasi tentang produk tersebut yang mendukung sehingga konsumen dapat mengetahui dan yakin untuk membeli. Rencana Pemasaran Dengan meningkatnya kualitas dan daya tarik pengemasan, diharapkan para petani akan lebih tertarik untuk menggunakan benih PT East West Seed Indonesia. Sehingga jangkauan pemasaran benih pun semakin meluas, tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga dipasarkan ke luar negeri. Analisis Konsumen Setelah mengembangkan produk sehingga bisa diterima oleh konsumen lokal, maka PT East West Seed harus mengembangkan pangsa penjualannya ke pangsa pasar internasional, karena pasar internasional mempunyai potensi yang sangat luar biasa untuk bisa dijadikan market penjualan. Kondisi Indonesia yang merupakan negara agraris menjadi nilai tambah bagi perusahaan agar bisa bersaing di level internasional. Pemasaran benih bisa di lakukan di benua Eropa, Amerika, dan Asia. Analisis Persaingan PT East West Seed Indonesia didalam industri benih unggul sayuran di indonesia ini menghadapi bentuk pasar yang bersifat oligopoly. Karena keadaan pasar yang oligopoly tersebut persaingan sebaiknya tidak tertuju pada harga, karena dapat merugikan kedua belah pihak, maka persaingan non harga memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang penjualan produk benih unggul sayuran. Adapun bentuk dari penerapan persaingan non harga yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melalui pemasangan iklan pada beberapa media dan melakukan manajemen pengemasan yang baik untuk menonjolkan keunggulan dari produknya bila dibanding dengan produk saingannya, serta mengadakan promosi penjualan yang baik. Analisis Peluang pasar Peluang pasar sangat terbuka bagi PT East West Seed Indonesia, karena menjadi market leader bagi penjualan benih sayuran di Indonesia maka trend center perbenihan
nasional ada pada PT East West Seed Indonesia, sehingga konsumen akan lebih percaya dengan produk-produk benih dari PT East West Seed Indonesia dibanding dengan perusahaan lain. Dengan peningkatan promosi melalui peningkatan pengemasan produk, diharapkan ada suatu identitas menarik yang membedakan produk dari PT East West Seed Indonesia dengan produk dari perusahaan lain. Dimensi Internasional Dalam Rencana Pemasaran Potensi dari pasar komoditas benih internasional sangat menjanjikan, oleh karena itu untuk meraih pasar internasional tersebut PT East West Seed Indonesia harus mengadakan promosipromosi yang dilakukan salah satunya melalui peningkatan kualitas pengemasan produk agar konsumen bisa lebih yakin kepada produk yang diproduksi. Struktur Pasar dan Rencan pemasaran Walaupun perusahaan-perusahaan asing sangat berkuasa di pasar perbenihan di tingkat internasional, tetapi PT East West Seed Indonesia mempunyai produk-produk yang tidak kalah kualitasnya dari perusahaan-perusahaan asing, hanya saja promosi yang dilakukan oleh PT East West Seed Indonesia masing kalah dibanding perusahaanperusahaan asing. Oleh karena itu untuk meraih pangsa pasar internasional tersebut, maka perusahaan harus mampu mengadakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri, baik itu perusahaan agribisnis ataupun perusahaan jasa periklanan agar produk PT East West Seed Indonesia bisa dikenal masyarakat internasional.
View more...
Comments