Psychology Theory in Management Accounting Research
April 20, 2017 | Author: lely2014 | Category: N/A
Short Description
Download Psychology Theory in Management Accounting Research...
Description
Seminar Akuntansi Manajemen
Dibuat oleh: Refivia Audie Calcarina 041414253013
Psychology Theory in Management Accounting Research Jacob G. Birnberg, Joan Luft, and Michael D. Shields University of Pittsburgh Michigan State University
Psikologi adalah ilmu pikiran (misalnya, attitudes, cognition, motivation) dan perilaku (actions, communications) manusia. Efek tertentu dari praktek manajemen akuntansi pada perilaku individu tidak hanya bergantung pada “how objectively informative the practice is about factors that affect the individuals’ welfare”, tetapi “how understandable the practice is (i.e., how well the individuals can form usable mental representations of it and connect it to their other mental representations)”, dan “how it stimulates the individuals’ attention, cognition, and/or motivation”. Teori psikologi telah digunakan untuk mempelajari praktik akuntansi manajemen selama lebih dari 50 tahun. Banyak penelitian yang telah menggunakan teori psikologi untuk menjelaskan dan memprediksi bagaimana praktik akuntansi manajemen seperti anggaran dan evaluasi kinerja, dan konteks organisasi dalam memengaruhi pikiran dan perilaku individu, khususnya, keputusan, penilaian, kepuasan, dan stres. Argyris (1952, 1953)
Stedry (1960) Hopwood (1972)
Barefield’s (1972) Mock et al.’s (1972)
Menggunakan konsep dari human relations and group dynamics untuk menyelidiki bagaimana konteks sosial dari anggaran (misalnya, superior– subordinate dyads, group dynamics among subordinates) mempengaruhi pikiran dan perilaku karyawan, khususnya motivation and interpersonal relations mereka. menggunakan konsep dari motivation theory untuk menyelidiki efek dari budget goal difficulty pada kinerja individu. menggunakan konsep dari social psychology theory untuk mempelajari bagaimana atasan menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi pengaruh-pengaruh stres bawahannya dan hubungan dengan karyawan lainnya. menginvestigasi bagaimana aggregation and redundancy of cost variances influence cost-variance judgments. menginvestigasi bagaimana accounting feedback interacts dengan individuals’ cognitive style untuk mempengaruhi operating decisions.
Penelitian akuntansi manajemen bergantung pada tiga teori subbidang yaitu kognitif, motivasi, dan psikologi sosial.
Cognitive psychology: Studi tentang proses psikologis yang memengaruhi pikiran manusia, termasuk attention, knowledge, judgments, decisions, and learning. Motivation psychology: Menyelidiki empat proses psikologis yang memengaruhi perilaku the arousal, direction, intensity, and persistence of effort. Social psychology: berkaitan dengan bagaimana mempengaruhi pikiran dan perilaku orangorang, termasuk understanding people (social cognition, attribution, person impression), sikap dan pengaruh sosial, dan interaksi dan hubungan sosial.
Apa yang telah dipelajari dengan menggunakan cognitive, motivation, and social psychology theories tentang efek dari praktek akuntansi management dapat diringkas sebagai efek motivasi dan informasi sebagai berikut:
The motivational effects dari praktek akuntansi manajemen tidak hanya tergantung pada how these practices influence objectively measured outcomes and rewards tetapi juga how they influence individuals’ mental representations of outcomes and rewards through psychological processes and states, seperti penetapan tujuan, tingkat aspirasi, stress, dan fairness beliefs. The informational effects of management accounting practices tidak hanya tergantung pada the information that these practices provide tetapi juga how boundedly rational individuals use heuristics to search and process this information, how the management accounting practices influence the choice and use of these heuristics, dan how the management accounting practices influence the way individuals form and use mental representations of their organizations and environment.
Tiga strategi yang digunakan dalam psychology-based research untuk characterizing the effects of management accounting practices pada pikiran dan perilaku manusia. Tiga strategi itu dijelaskan dalam pendekatan modal yaitu meneliti efek dari praktek akuntansi manajemen pada pikiran dan perilaku individu. The optimal-effects research strategy menjelaskan dan memprediksi sejauh mana praktek akuntansi manajemen mendukung optimal mental processes and states (e.g., optimal probability revision) dan perilaku (e.g., utility maximizing effort choices or information purchases). Penelitian yang dirancang untuk memberikan bukti mengenai optimal effects memiliki potensi untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang efek management accounting practices, batasan penting dalam meneliti optimal effects adalah bahwa untuk beberapa tugas akuntansi manajemen sebuah credible optimizing model tidak tersedia. Dengan demikian, dalam meneliti praktik akuntansi manajemen, peneliti harus melakukan penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan bukti tentang efek yang lebih baik atau berbeda dari praktik akuntansi manajemen tanpa bisa membandingkan efek ini menjadi optimal. Tiga bentuk kausal-model yang mewakili hubungan antara praktek akuntansi manajemen dan dampak/penyebabnya. Sebagian besar model kausal yang digunakan dalam penelitian akuntansi manajemen adalah searah, yaitu jika mereka mewakili represent budget goal difficulty as influencing performance, mereka menganggap kinerja tidak memengaruhi budget goal difficulty. Sebagian besar model kausal linear, yaitu pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak
tergantung pada tingkat variabel independen. Peneliti dapat mewakili hubungan kausal searah yang menghasilkan efek dalam tiga cara, yang menyiratkan tiga bentuk kausal-model yang berbeda: aditif, interaksi, dan model intervensi-variabel.
Additive models mengasumsikan bahwa efek dari variabel akuntansi manajemen tertentu (misalnya, partisipasi anggaran, anggaran berbasis insentif) dapat dipahami secara terpisah dari variabel akuntansi manajemen lain dan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi pikiran dan perilaku individu. (Artinya, mereka menganggap bahwa keberadaan dan besarnya pengaruh tidak tergantung pada tingkat variabel independen lain.) Additive models merupakan efek dari variabel akuntansi manajemen yang spesifik, tergantung pada kehadiran atau tingkat variabel lain. Artinya, pengaruh dari variabel independen (misalnya, insentif-anggaran) terhadap variabel dependen (misalnya, kinerja) tergantung pada tingkat variabel independen lain atau variabel moderator (misalnya, ketidakpastian tugas, sikap karyawan). Intervening-variable models merupakan teori tes psikologi secara lebih rinci yang secara eksplisit mewakili dan mengukur setidaknya beberapa mental variables dalam rantai kausal yang mengarah dari variabel akuntansi manajemen untuk efek mereka (misalnya, partisipasi dalam memengaruhi kinerja dengan menyediakan informasi tugas-relevan atau dengan meningkatkan motivasi).
Terdapat tujuh teori motivasi yang telah digunakan untuk mendukung hampir semua penelitian berbasis teori psikologi tentang praktik akuntansi manajemen. Motivasi, terutama terkait dengan pekerjaan, biasanya dikonseptualisasikan sebagai beberapa proses psikologis yang memengaruhi perilaku (Kanfer, 1990; Mitchell & Daniels, 2003; Pinder, 1998). Proses ini meliputi:
arousal—the stimulation or initiation of energy (effort) to act, which is caused by (depending on the theory) unfilled needs and drives (innate motivation), rewards and reinforcements (external motivation), or cognitions and intentions (e.g., motivation from deliberately set goals); direction—where energy or effort is directed; intensity—the amount of effort expended per unit of time; and persistence—the duration of time that effort is expended.
Asumsi yang mendasari teori motivasi berbeda-beda (Mitchell & Daniels, 2003; Weiner, 1989). Hampir semua teori psikologi motivasi yang digunakan dalam manajemen penelitian akuntansi berasal dari Lewin’s field theory (Weiner, 1989), yang memperkenalkan konsep yang penting untuk motivation research on management accounting, seperti tujuan, tingkat aspirasi, kekuatan motivasi, valensi (yaitu, nilai atau utilitas), dan harapan. Field theory mengasumsikan bahwa ketika individu mengalami ketegangan karena kebutuhan/keinginan yang belum puas (misalnya, belum mencapai sasaran anggaran), mereka mengaktifkan the goal of reducing the tension dan mengambil tindakan untuk dilakukan, mungkin dengan mengubah arah, intensitas, dan/atau persistence of their effort. Teori Psikologi Sosial berkaitan dengan bagaimana pikiran dan perilaku individu dapat memengaruhi orang lain, termasuk pemahaman mereka tentang people (social cognition, attribution, person impression), attitudes and social influence, and social interaction and relationships (Taylor et al.,
2003). Ulasan dari teori psikologi sosial Deutsch & Krauss (1965), Shaw & Costanzo (1982), dan Taylor et al. (2003) mengungkapkan Role theory adalah teori psikologi sosial pertama yang digunakan dalam penelitian akuntansi manajemen, dan sejak saat itu digunakan dalam penelitian akuntansi manajemen berikutnya. Penelitian terbaru tentang akuntansi manajemen telah menggunakan three other social psychology theories—social comparison theory, social identity theory, and group identification theory. Peneliti akuntansi manajemen mulai menggunakan cognitive psychology theories pada tahun 1970s untuk mempelajari how individuals’ cognitive processing of management accounting information influences thinking, khususnya judgments and decisions. Cognition consists of mental processes and states. Mental processes include:
attention—the allocation of limited processing capacity to a stimulus (information); memory—encoding of information as knowledge in long-term memory, structure or representation of knowledge in long-term memory, and retrieval of knowledge from longterm memory for thinking; thinking—higher-order mental processes that include problem solving, reasoning, judging, and decision-making; and learning—process of actively constructing new ideas or concepts based upon current and past knowledge.
Keadaan mental meliputi sikap: attitudes, beliefs, knowledge, and preferences. Kami membedakan dua perspektif teoritis dalam penelitian akuntansi manajemen pada judgment and decision-making (Einhorn & Hogarth, 1981; Libby & Luft, 1993; Libby, 1995):
behavioral decision theory - berdasarkan decision theory dari economics and statistics and uses optimizing models seperti Bayes’ theorem and regression analysis sebagai tolak ukur untuk menilai bagaimana dan seberapa baik individu biasanya membuat penilaian dan keputusan. judgment and decision performance - bersangkutan dengan mengidentifikasi sumbersumber variasi (misalnya, kemampuan kognitif, pengetahuan, motivasi) mengenai bagaimana dan seberapa baik individu membuat penilaian dan keputusan.
Selain psychology theories yang digunakan dalam management accounting research and summarized, inspection of contemporary psychology literature akan mengungkapkan banyak teori lain pada the subfields of cognitive, motivation, and social psychology (e.g., theories of affect and emotion), teori lain dari other subfields (e.g., neuropsychology), yang belum digunakan dalam penelitian akuntansi manajemen tapi mungkin terbukti relevan di masa depan. Dengan demikian, menjadi semakin jelas bahwa beberapa teori yang berpotensi relevan dengan praktik akuntansi manajemen. Sebagai peneliti yang telah meneliti kemungkinan awal menggunakan teori psikologi untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi manajemen, penelitian akuntansi manajemen mendapat manfaat atas more careful consideration dari pertanyaan seperti berikut:
When will a management accounting practice and its causes and/or effects be better explained by psychology theories only or by integrating psychology theory with theory from another theoretical perspective such as economics or sociology (Covaleski et al., 2006; Luft and Shields, 2006)? When will a management accounting practice and its causes and/or effects be better explained by theories from cognitive, motivation, or social psychology or some combination of them? Which among many possible motivation sources (e.g., goals, equity, dissonance reduction, level of aspiration) or information-processing characteristics (e.g., anchoring and adjustment, attribution biases, cue utilization, representativeness) is most relevant to a particular management accounting practice?
Penelitian masa depan mendapatkan benefit from task analysis (Schraagen et al., 2000) and carefully matching task characteristics with theory, dalam rangka untuk mengidentifikasi teori yang paling relevan dengan praktik akuntansi manajemen tertentu.
View more...
Comments