Psikologg Kel 08

September 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Psikologg Kel 08...

Description

 

MAKALAH

TEORI EKOLOGI URIE BRONFENBRENNER 

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Psikologi Belajar”

Dosen Pengampu:

Ulfa Masfufah, M.A.

Oleh : 1. Dafi Ardi Tama

(20250107 (202501071) 1)

2. Risca Editama

(202501070)

3. Siti Siti Amin Aminatu aturr Ro Ro Aisyah Aisyah (20250 (20250105 1054) 4)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ TUBAN TAHUN 2021

 

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan nikmat-Nya kami mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa sholawat dan salam kami curahkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan, menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, yakni agama Islam. Makalah Makala h yang membahas tentang teori ekologi bronfenbrenner,k bronfenbrenner,kami ami susun untuk  memenuhi tugas kelompok mata kuliah psikologi belajar. Penulisan makalah ini dapat kami selesaikan berkat adanya bantuan dan bimbingan dariberbagai pihak. Oleh karena itu,kami mengucapkan terima kasih kepada : 1.

Dosen Dosen pemb pembimb imbing ing mata mata kulia kuliah h psik psikolo ologi gi belaj belajar. ar.

2.

Teman-t Teman-tema eman n yang sudah sudah memb membant antu u kami dalam dalam penyu penyusun sunan an makalah makalah ini. ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan kekurangan

karena masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, kami dengan terbuka dan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini menjadi lebih baik. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Tuban, 05 April 2021

  Kelompok 8

2

 

Daftar Isi Kata Pengantar……....................................... Pengantar……............................................................. ............................................ .................................... .............. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…… Belakang…………………… …………………………… …………………………… …………………………. …………. B. Rumusan Rumusan Masalah………… Masalah………………………… …………………………… …………………………… …………………. …. C. Tujuan………… Tujuan……………………… …………………………… ……………………………… ……………………………… …………………… …… BAB II PEMBAHASAN A. Teori Ekolog Ekologii Perkembang Perkembangan…………… an………………………… …………………………… ………………… … 1. Mikrosi Mikrosiste stem…… m…………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ………….. ….. 2. Ekosist Ekosistem… em………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……….. .. B. Pendidikan Pendidikan Karakte Karakterr Perspektif Perspektif Ekologi Ekologi Perkemb Perkembangan… angan….. 1. Sub Siste Sistem m Keluarga Keluarga……… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… …………… …… 2. Sub Sistem Sistem Teman Teman Sebay Sebaya…… a…………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……….. 3. Sub Sistem Sistem Buday Budayaa Sekolah Sekolah……… ……………… ……………… ……………… ……………… ………… … 4. Sub Sistem Sistem Budaya Budaya Lingku Lingkunga ngan…… n…………… ……………… ……………… ……………… ……… BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………………. B. Saran…………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

3

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Dewa De wasa sa in inii tind tindak akan an amor amoral al ya yang ng di dila laku kuka kan n ol oleh eh pe pela laja jarr te tela lah h menj menjad adii suguhan setiap hari. Media cetak dan media elektronik suguhan elektronik seolah berlomba berlomba menyajikan  berita-berita kriminal seperti s eperti tawuran antar pelajar, pelecehan seksual, ketidakjujuran ak akad adem emik ik,,

pen pencuri curian an,,

bull bullyi yin ng

di

se sek kol olah ah,,

ka kasu suss

vid ideo eo

po porn rno o,

dan

la lain in

sebagainya.Salah satu faktor yang ditengarai maraknya penyimpangan sosial tersebut adalah diabaikannya pendidikan nilai dan karakter. Karakter dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri individu dan termanifestasi dalam perilaku. Menurut Budimansyah dkk. bahwa secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yakniolah hati, olah pikir, olah raga, dan perpaduan olah rasa dan karsa. Olahhati  berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan atau keimananmenghasilkan karakter   jujur dan bertanggung jawab. Olah pikir berkenaandengan proses nalar guna mencari dan menggu menggunak nakan an penget pengetahu ahuan an secarak secarakriti ritis, s, kreati kreatif, f, dan inovat inovatif if mengha menghasil silkan kan  pribadi cerdas. Olah raga berkenaandengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaanaktivitas baru disertai sportivitas menghasilkan karakter  tanggu tan gguh. h. Olah Olah rasadan rasadan karsa karsa berken berkenaan aan dengan dengan kemaua kemauan n yang yang tercerm tercermin in dalam dalam kepedulian.

B. Rumu Rumusan san Masal Masalah ah 1. Apa penge pengerti rtian an teori teori ekolog ekologii perkemb perkembang angan? an? 2. Apa Pendidikan Pendidikan Karakter Karakter Perspektif Perspektif Ekologi Ekologi Perkembang Perkembangan? an?

C. Tujuan 1. Mengetahui teori ekologi perkembangan 2. Meengetahui pendidikan karakter perspektif ekologi perkembangan

4

 

BAB II PEMBAHASAN A. Teori Teori Ekologi Ekologi Perkemba Perkembangan ngan

Teori ekologi ekologi perkembang perkembangan an anak diperkenal diperkenalkan kan oleh Uri Bronfenbre Bronfenbrenner, nner, i

seseorang seseora ng ahli ahli psikol psikologi ogi dari dari Cornel Cornelll Univer Universit sity y Amerik Amerikaa Serika Serikat. t.   Teori ekologi memandang meman dang bahwa bahwa perkembang perkembangan an manusia manusia dipengaruh dipengaruhii oleh konteks konteks lingkungan lingkungan.. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk  tingka tin gkah h laku laku indivi individu du tersebu tersebut. t. Inform Informasi asi lingku lingkunga ngan n tempat tempat tingga tinggall anak anak untuk  untuk  menggambark mengg ambarkan, an, mengorgan mengorganisasi isasi dan mengklarifi mengklarifikasi kasi efek dari lingkungan lingkungan yang  bervariasi. Teori ekologi mencoba melihat interaksi manusia dalam sistem atau subsistem. , teori ekologi memandang perkembangan anak dari tiga sistem lingkungan yaitu mikrosistem mikrosistem,, eksosistem, eksosistem, dan makrosistem. makrosistem.ii Ketiga sistem tersebut membantu  perkembangan individu dalam membentuk membentuk ciriciri fisik dan mental tertentu. 1. Mikr Mikros osis iste tem m Mikrosistem adalah lingkungan dimana individu tinggal, konteksi ini meliputi

keluarga individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tampat tinggl. iii Dalam sistem mikro terjadi banyak interaksi secara langsung dengan agen sosial, yaitu orang ora ng tua, tua, teman teman dan guru. guru. Dalam Dalam proses proses interak interaksi si tersebu tersebutt indivi individu du bukan bukan sebagai penerima pasif, tetapi turut aktif membentuk dan membangun setting mikrosistem. Setiap individu mendapatkan pengalaman dari setiap aktivitas, dan memiliki peranan dalam membangun hubungan interpersonal dengan lingkungan mikrosistemn mikro sistemnya. ya. Lingkung Lingkungan an mikrosistem mikrosistem yang dimaksud dimaksud adalah lingkung lingkungan an sosial yang terdiri dari orang tua, adik-kakak, guru, teman-teman dan guru. Lingkungan tersebut sangat mempengaruhi perkembangan individu terutama  pada anak usia dini sampai remaja. Subsistem keluarga khususnya orangtua dalam mikrosistem dianggap agen sosialisasi paling penting dalam kehidupan seorang anak sehingga keluarga berpengaruh besar dalammembentuk karakter  anak-anak. anak-an ak. Setiap sub sistem dalam mikrosistem mikrosistem tersebut tersebut saling berinteraksi, berinteraksi, misalnya misaln ya hubungan hubungan antara pengalaman pengalaman keluarga keluarga dengan dengan pengalaman pengalaman sekolah, sekolah,  pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan denga n pengalaman pengalaman teman sebaya, sebaya, serta hubungan hubungan keluarga dengan tetangga. tetangga. Dampaknya, setiap masalah yang terjadi dalam sebuah sub sistem mikrosistem akan berpengaruh pada sub sistem mikrosistem yang lain. iv  Misalnya, keadaan 5

 

dirumah dapat mempengaruhi perilaku anak di sekolah. Anak-anak yang orang tuanya menolak mereka dapat mengalami kesulitan mengembangkan hubungan  positif dengan guru. 2. Eksosistem

Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih besar dimana anak tidak terlibat interaksi intera ksi secara secara langsu langsung, ng, tetapi tetapi begitu begitu berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p perkem perkemban bangan gan karakt kar akter er anak. anak. Sub sistem sistemnya nyaterd terdiri iri dari dari lingku lingkunga ngan n tempat tempat kerja kerja orang orang tua, tua, kenalan kenala n saudara saudara baik adik, kakak, atau saudara saudara lainnya,da lainnya,dan n peraturan peraturan dari pihak  sekola sek olah. h. Sebaga Sebagaii contoh contoh,, pengal pengalama aman n kerja kerja dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi hubung hubungan an seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu dapat menerima  promosi yang menuntutnya melakukan lebih banyak perjalanan yang dapat meningkatkan konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tuaanak. Sub sistem eksosistem lain yang tidak langsung menyentuh pribadi anak akan tetapi besar pengaruhnya adalah koran, televisi, dokter, keluarga besar, dan lainlain. 3. Makrosistem Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak. Sub sistem makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya, dan lain sebagainya, dimana semua sub sistem tersebut akan memberikan pengaruh pada perkembangan karakter anak. Menurut Berk budaya yang dimaksud dalam sub sistem ini adalah pola tingkah laku, kepercayaan dan semua sem ua produk produk dari dari sekelom sekelompok pok manusi manusiaa yang yang diwari diwariskan skan dari dari generas generasii ke generasi. B. PENDIDIKA PENDIDIKAN N KARAKTER KARAKTER PERSPEKTIF PERSPEKTIF EKOLOGI EKOLOGI PERKEMBA PERKEMBANGAN NGAN  Pendid Pen didika ikan n karakt karakter er dimakn dimaknai ai sebaga sebagaii pendid pendidika ikan n nilai, nilai, pendid pendidika ikan n budi budi

 pekerti, pendidikan akhlak, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baikburuk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.v  Pendidikan karakter sebagai bagian integral dari keselur kese luruh uhan an tatana tatanan n sistem sistem pendid pendidika ikan n nasion nasional, al, maka maka harus harus dikemb dikembang angkan kan dan dilaks dil aksana anakan kan secara secara sistemi sistemik k dan holisti holistik k dalam dalam tiga tiga pilar pilar nasion nasional al pendid pendidika ikan n karakt kar akter, er, yakni yakni satuan satuan pendid pendidika ikan n (sekol (sekolah, ah, pergur perguruan uan tinggi tinggi,, satuan/ satuan/pro progra gram m  pendidikan nonformal), keluarga (keluarga inti, keluarga luas, keluarga orang tua tunggal), dan masyarakat (komunitas, masyarakat lokal, nilai praksis) melalui proses 6

 

intervensi (campur tangan antarelemen pendidikan) dan habituasi (kehidupan dunia  pendidikan). Berdasarkan teori ekologi perkembangan, maka tulisan ini difokuskan  pada sub sistem s istem keluarga sebagai s ebagai bagian dari mikrosistem, sub sistem s istem teman sebaya, s ebaya, sub sistem budaya khususnya budaya sekolah dan budaya lingkungan anak. wilayah,  bangsa, dan negara). Hal ini juga konsisten dengan konsep tanggung jawab  pendidikan nasional yang berada pada sekolah, keluarga, dan masyarakat. Setiap pilar  merupakan suatu entitas pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai (nilai ideal, nilai instrumental, dan nilai praksis) melalui proses intervensi (campur tangan antarelemen  pendidikan) dan habituasi (kehidupan dunia pendidikan). Berdasarkan teori ekologi  perkembangan, maka tulisan ini difokuskan pada sub sistem keluarga sebagai bagian dari mikrosistem, sub sistem teman sebaya, sub sistem budaya khususnya budaya sekolah dan budaya lingkungan anak. 1. Sub sistem keluarga Sub Su b

si sist stem em

kelu keluar arga ga berp berper eran an

be besa sarr

da dala lam m

pe peng ngem emba bang ngan an

ka kara rakt kter  er 

anak.Apabila keluarga mempunyai struktur yang kokoh dan menjalankan semua fungsinya dengan optimal, maka akan menghasilkan outcome yang baik pada seluruh anggota keluarganya. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memilik mem ilikii kewajib kewajiban an untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han-ke -kebut butuha uhan n anakny anaknyaa yang yang melipu mel iputi ti agama, agama, psikol psikologi ogi,, makan makan dan minum, minum, dan sebagai sebagainya nya.. Ada delapa delapan n fungsi keluarga menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Bere ncana Nasional (BKKBN) : a. Pertama, fungsi agama, artinya keluarga adalah wahana pembinaan kehidupan

 beragama sehingga setiap langkah yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga hendaknya selalu berpijak pada tuntunan agama yang dianutnya. b. Kedua, fungsi sosial budaya yang bermakna bahwa keluarga adalah wahana  pembinaan dan persemaian nilai-nilai luhur budaya yang selama ini menjadi  panutan dalam tatanan kehidupan. c. Ke Keti tiga ga,, fu fung ngsi si cinta cinta ka kasih sih,, artin artinya ya ke kelu luarg argaa ha haru russ menj menjad adii te temp mpat at un untu tuk  k 

mencip men ciptak takan an suasan suasanaa cinta cinta dan kasih kasih sayang sayang dalam dalam kehidu kehidupan pan berkel berkeluar uarga, ga,  bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keem empa pat, t, d. Ke

fu fung ngsi si pe perl rlin indu dung ngan an,,

be berm rmak akna na ke kelu luar arga ga meru merupa paka kan n

waha wahana na

tercipt terc iptany anyaa suasana suasana aman, aman, nyaman nyaman,, damai, damai, dan adil adil bagi bagi seluru seluruh h anggot anggotaa keluarga sehingga setiap anggota keluarga selalu merasa bahwa tempat yang  paling baik dan pantas adalah dalam keluarga sendiri. 7

 

e. Ke Keli lima ma,, fu fung ngsi si repro reprodu duks ksi, i, be berm rmak akna na ba bahw hwaa di da dala lam m ke kelu luar arga ga te temp mpat at

diterapkannya cara hidup sehat, khususnya dalam kehidupan reproduksi. f. Keenam, fungsi pendidikan, bermakna bahwa keluarga adalah wahana terbaik 

dalam proses sosialisasi dan pendidikan bagi anak-anak. g. Ketujuh, fungsi ekonomi, bermakna keluarga menjadi tempat membina kualitas

kehidupan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. h. Kedelapan fungsi lingkungan, yang bermakna bahwa keluarga adalah wahana untuk menciptakan warganya yang mampu hidup harmonis dengan lingkungan masy ma syar arak akat at sekit sekitar ar da dan n alam alam,, da dala lam m be bent ntuk uk ke keha harm rmon onisa isan n an anta tarr an angg ggot otaa keluarga, kelua rga, keharmoni keharmonisan san dengan dengan tetangga tetangga serta keharmonis keharmonisan an terhadap terhadap alam sekitarnya. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa salah satu fungsi keluarga adalah fungsi pendidikan. Artinya, sebagai sub sistem yang paling dekat dengan anak, keluarga berperan besar dalam pembentuk pembentukan an karakter karakter anak karena dengan cara mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan semua nilai-nilai yang baik. Agar hal tersebut bisa berjalan dengan baik, maka idealnya pendidikan karakter  diterapkan sejak usia dini, yang oleh para pakar psikologi disebut dengan usia emas (golden age). Usia dimana dianggap dianggap sangat menentukan menentukan kemampuan kemampuan anak  dalam mengembangkan potensinya. Dala Da lam m ka kait itan anny nyaa de deng ngan an pe peng ngem emba bang ngan an ka karak rakte terr an anak ak,o ,oran rangt gtua ua ha haru russ memaham mem ahamii terleb terlebih ih dahulu dahulu karakt karakter er das dasar ar anak anak karena karena tanpa tanpa karakt karakter er dasar, dasar,  pendidikan karakter tidak akan memiliki tujuan yang pasti. Pengembangan karakter melalui orangtua bisa dilakukan melalui tahap pengetahuan(knowing) dan acting menuju kebiasaan(habit). Cara tersebut menunjukkan bahwa karakter  tidaksebatas tidak sebatas pada pengetahua pengetahuan, n, karena anakyang sudah memiliki pengetahua pengetahuan n  belumtentu mampu bertindak sesuai denganpengetahuannya jika anak tidak  terlatihuntuk melakukan kebaikan itu. Kedua tahap tersebut akan berhasil jika oran orang g tu tuaa bisa bisa menj menjad adii mode modell atau atau memb member erik ikan an te tela lada dan n ba bagi gi an anak ak-an -anak ak.. Misal Mi salny nya, a, pe peng ngem emba bang ngan an ka karak rakte terr da dasa sarr di disip sipli lin, n,ji jika ka sejak sejak us usia ia di dini ni an anak  ak  diajarkan untuk disiplin dan orang tua juga konsisten untuk disiplin maka disiplin akan menjadi kebiasaan anak.

8

 

Apabila anak mengetahui kegunaan disiplin dan dibiasakan disiplin, maka manifestasi dari tindakan disiplin akan muncul dari kesadarannya sendiri bukan karena paksaan dari orang lain. Kesadaran anak disiplin di rumah akan terbawa ketika anak sudah mulai sekolah. Hal senada diungkapkan oleh Berkowitz bahwa kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin bahwa anak yang telah terbiasa tersebutt secara tersebu secara sadar sadar (cogni (cognitio tion) n) mengha mengharga rgaii pentin pentingny gnyaa nilai-n nilai-nila ilaii karakt karakter  er  (valuing). Karakter tidak hanya sebatas pengetahuan, tetapi sampai pada wilayah emosi dan kebiasaan. Oleh karena itu, diperlukan moral knowing (pengetahuan tent tentan ang g moral moral), ), moral moral feeli feeling ng (p (per erasa asaan an tenta tentang ng moral moral)) da dan n moral moral actio action n (perbuatan bermoral). Hal ini bertujuan agar anak mampu memahami, merasakan, dan melakukan nilai-nilai kebajikan. Dalam perspektif ekologi perkembangan,  pola asuh orangtua akanmempengaruhi perkembangan karakter anak.Jenis-jenis  pola asuh orangtua pada anak ada tiga, yaitu pola asuh permissif, pola asuh otoriter, dan pola asuh demokratis. 1. Sub Sub sist sistem em tem teman an seb sebay aya a

Tema Te man n sebay sebayaa meru merupa paka kan n sa sala lah h satu satu su sub b siste sistem m da dari rimi mikr kros osist istem em sehin sehingg ggaa bi bisa sa  berinteraksilangsung dengan anak. Peran temansebaya melalui interaksi sosial tidak bisa diabaikan begitu saja karena pada masa kanak-kanak akhir anak akan lebih mengikuti standar  dan norma teman sebaya sebaya daripa daripada da norma norma di rumah rumah maupun maupun di sekola sekolah. h. Teman Teman sebaya sebaya memiliki memil iki peran yang sangatpenti sangatpenting ng bagi perkembangan perkembangan anak khususnya khususnya remaja baik secara emosional emosi onal maupun maupun secara sosial. Buhrmester Buhrmester menyatakan menyatakan bahwakelompok bahwakelompok teman sebaya merupakan merup akan sumber sumber afeksi, simpati, pemahaman, pemahaman, danpanduan danpanduan moral, tempat tempat bereksperimen bereksperimen,, dan setting untuk mendapatkan otonomidan independensi dari orang tua.  

Di lain lain pihak, pihak, Robins Robinson on mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa kete keterli rlibat batan an rema remaja ja deng dengan an tema teman n

sebaya seb ayanya nya,, selain selainmen menjad jadii sumber sumber dukung dukungan an emosio emosional nal yang yang pentin penting g sepanj sepanjang ang transi transisi si masa ma sare rema maja ja,, juga juga se seka kali ligu guss dapa dapatt me menj njad adii su sumb mber er te teka kana nan n ba bagi gi re rema maja ja.. Arti Artiny nya, a, kekuatanke keku atankelompo lompok k sebaya dapat membentuk membentukkarakt karakter er anak. Teori ekologi ekologi perkembanga perkembangan n mengan men gangga ggap p bahwa bahwa karakt karakteri eristik stik teman teman sebaya sebaya akan akan berpen berpengar garuh uh pada pada karakt karakter er anak. anak. Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh teman sebaya. Misalnya, teman sebaya yang selalu memberikan dukungan sosial akan berpengaruh terhadap rasa percaya diri remaja. Dukung Duk ungan an emosio emosional nal danper danpersetu setujua juan n sosial sosial dalam dalam bentuk bentuk konfir konfirmas masii dari dari orang orang lai lain n merupakan pengaruhyang penting bagi rasa percaya diri remaja. Hubungan pribadi yang 9

 

 berkualitas memberikan stabilitas, kepercayaan, dan perhatian, dapatmeningkatkan rasa kepemilikan, harga diri dan penerimaan diri siswa, sertamemberikan suasana yang positif  untuk pembelajaran. Dukungan Duku ngan interpersona interpersonalyang lyang positif positif dari teman sebayayang sebayayangbaik baik dapat meminimalisir  meminimalisir  faktorfaktor penyebab kegagalan prestasi siswa sepertikeyakinan negatif tentang kompetensi dalam mata pelajaran pelajaran tertentu tertentu sertakecemasa sertakecemasan n yang tinggi dalam menghadapi menghadapi tes. Pengaruh Pengaruh teman sebaya juga terlihat pada perilaku menyontek dan perilaku seksual pranikah. Penelitian Teodorescu dan Andrei menunjukkan bahwa bila di dalam kelas terdapat beberapa anak yang menyon men yontek tek akan akan mempen mempengar garuhi uhi anak anak yang yang lai lain n untuk untuk menyon menyontek tek juga. juga. Meskipu Meskipun n pada pada awalnya seseorang tidak bermaksud menyontek, tetapi karena melihat temannya menyontek, maka merekapun ikut menyontek. Pada kasus yang lain, hasil penelitian Libby dkk. dalam Mujahidah menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kedekatan dengan standar atau norma kelompok dan sikap permisif terhadap hubungan seksual pranikah. Artinya, individu yang yan g mempun mempunyai yai intera interaksi ksi yang yang kuat kuat dengan dengan kelomp kelompok, ok, akan akan mempun mempunyai yai sikap sikap yang yang semakin semaki n permisif permisif terhadap terhadap hubungan hubungan seksual pranikah. pranikah. Hal tersebut tersebut tertunya tertunya terjadi terjadi bila kelompok mempunyai sikap yang permisif terhadap hubungan seksual pranikah, demikian  pula sebaliknya, jika kelompok tersebut menolak menolak hubungan seksual pranikah. 2. Sub Sub sist sistem em bud buday aya a seko sekola lah h

 

Lingkung Lingkungan an sekolah sekolah merupakan merupakan lingkungan lingkungan pendidikan pendidikan formal formal yang yang juga menentukan menentukan

 perkembangan dan pembinaan karakter anak. Bahkan sekolah bisa disebut sebagai lingkungan pendidikan kedua setelahkeluarga yang berperan dalam pendidikan karakter anak. Menurut Menur ut Colganseko Colgansekolah lah adalah tempat yang sangat strategis strategis untuk pendidikan pendidikan karakter, karakter, karena kar ena semua semua siswa siswa dari dari berbag berbagai ai lapisa lapisan n masyarak masyarakat at akan akan mengen mengenyam yam pendid pendidika ikan n di sekola sek olah. h. Selain Selain itu, itu, sebagi sebagian an besar besar waktu waktu siswa siswa saat ini banyak banyak dihabi dihabiska skan n di sekola sekolah, h, sehingga sehin gga sekolah sekolah berperan berperan aktif terhadap pembentuk pembentukan an karakter karakter siswa. Pendidikan Pendidikan karakter  karakter  an anak ak tida tidak k bisad bisadil ilak akuk ukan an secar secaraa pa parsi rsial al,, teta tetapi pi sekol sekolah ah ha haru russ bi bisa sa memb membaw awaa an anak ak ke  pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan pengalaman nilai secara nyata. Menurut Kurniawan, hal tersebut bisa tercapai jika pendidikan karakter di lingku lin gkung ngan an sekola sekolah h diinte diintegra grasik sikan an dalam dalam pembel pembelaja ajaran ran pada pada setiap setiap mata mata pembel pembelajar ajaran. an. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran  perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks konteks kehidupan sehari-hari. Dengan

10

 

cara seperti itu maka internalisasi norma atau nilai-nilai akan semakin mudah terjadi pada anak. 3. Sub sistem sistem budaya budaya lingku lingkunga ngan n

 

Sub sistem sistem buda budaya ya ling lingkun kungan gan bisa bisa dijad dijadika ikan n sebag sebagai ai pusa pusatt pendi pendidik dikan an karak karakter. ter.

Kelompok individu yang beragam Kelompok beragam yang beragam akan mempengaruhi mempengaruhi tumbuh kembang karak arakte terr an anak ak yan yang ada ada dala dalam m lin lingk gkun unga gan n ma masy syar arak akat at.. Id Idea ealn lny ya pen end did idik ikan an karakterdilaksanakan denganberbasis budaya lokal dimana anak tinggal.Tidak bisa dipungkiri  bahwa pendidikan dan kebudayan saling berhubungan. Hasan Langgulung mengatakan  bahwa pendidikan mencakup dua kepentingan utama, yaitu pengembangan potensi individu dan pewarisan nilainilai budaya. Artinya, kedua hal tersebut berkaitan erat dengan pandangan hidup hid up suatu suatu masyar masyaraka akatt atau atau bangsa bangsa itu masing masing-ma -masin sing, g, kedua kedua hal terseb tersebut ut tidak tidak dapat dapat dipisahkan karena saling membutuhkan antara satu sama lainnya. Hasil Has il peneli penelitian tian Sumaatm Sumaatmadja adja yang yang menyat menyatakan akan terdap terdapat at hubung hubungany anyang ang erat erat antara antara  pendidikan dengankebudayaan, karena pendidikan merupakanakulturasi atau pembudayaan. Tanpa

prosespendidikan

 pendidikanmerupakan

kebudayaan

transformasi

tidak

sistem

akanberkembang,

sosialbudaya

dari

satu

dalam generasi

arti ke

genera gen erasise siselan lanjut jutnya nya.. Bebera Beberapa pa kajian kajian membuk membuktik tikan an bahwa bahwa budaya budaya bisa bisa mempen mempengar garuhi uhi karakter karak ter anak. Misalnya budaya siri’na pacce pada masyarakat masyarakat Sulawe Sulawesi si Selatan. Selatan. Siri’dapat Siri’dapat diafsirkan sebagai budaya malu, harga diri, kepatuhan tidak melanggar kesepakatan bersama, atau juga keberanian mempertahankan prinsip. Budaya siri inilah yang membentuk karakter  masyarakat Sulsel yang keras dan teguh pendirian. Dalam beberapa kasus,terkadang seseorang merasa lebih baik kehilangan harta, pangkat atau status lain dari pada siri’nya yang hilang bahkan nyawa pun sudah tidak ada lagi harganya harga nya ketika ketika sudah menyangkut menyangkut siri’. Sehingga Sehingga tidak jarang ada yang meninggalkan meninggalkan kampung halamannya pergi merantau kalau sudah merasa ni pakasiriki (dibuat malu). Budaya siri’ ini terutama yang menyangkut tentang wanita, jika ada anak wanita yang diganggu maka  pihak keluarga perempuan akan mengambil mengambil tindakan eksekusi terhadap laki-laki itu. Begitu Begit u pula jika ada seorang seorang laki-laki yang melarikan anak prempuan, prempuan, maka bagi mereka mereka itu sudah dianggap tidak ada lagi, alias mati.Siri’juga dianggap sebagai sumber keberhasilan rakyat Sulawesi Selatan di luar tanah air mereka. Banyak orang-orang Sulawesi Selatan yang sukses ketika meninggalkan daerahnya karena ketika kembali ke daerah dan tidak berhasil 11

 

maka itu dianggap aib. Salah seorang yang berasal dari tradisi siri’ dan mencapai prestasi  besar adalah B. J. Habibie, Jusuf Kalla, Tun Abdul Razak(mantan Perdana Menteri Malaysia) adalah putra Sulsel. Tidak bisa dipungkiri bahwa budaya masyarakatmerupakan bagian dari makrosistem makro sistem yangtidak yangtidak secara langsung langsung berinteraksi berinteraksi dengananak dengananak,, tetapi tetapi anakmendapa anakmendapatkan tkan warisan war isan budaya budaya itu darige darigener nerasi asi sebelu sebelumny mnyaa dan mengin mengintern ternali alisasi sasinil nilai-n ai-nila ilaii tersebu tersebutt sehingga menjadi karakter yang terpancar dalam perilaku sehari-hari.

12

 

BAB III PENUTUP A. KESI KESIM MPULA PULAN N

Teori ekologi perkembangan manusi mencoba mengkajihubungan timbal balik antara anakda ana kdan n sesama sesamanya nya serta serta lingku lingkunga ngan n tempat tempattin tingga ggalny lnya. a. Teori Teori ini bertuj bertujuan uan untuk  untuk  memaham mem ahamiin iintera teraksi ksi yang yang dinami dinamiss dan komple kompleks ks antara antaraind indivi ividu du dan berbag berbagai ai aspek  aspek  lingkungannya.Implikasi teori ekologi dalam pendidikankarakter dapat dikaji dari sistem yan yangm gmel elin ing gku kupi pi

keh ehid idup upan an

ind individ ividu, u,

ya yait itu umik mikro rosi sist stem em,,

ek ekso sosi sist stem em,,

da dan n

makrosistem.Masing-masing sistem mempunyai sub sistem yang memberikankontribusi  pada terbentuknya karakter anak. Sub sistem tersebut adalah keluarga, teman sebaya,  budaya lingkungan sekolah, dan budaya lingkungan lingkungan masyarakat. B. SARAN

Demikianlah makalah ini penulis paparkan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna menyempurnakan dalam menyusun makalah selanjutnya.

13

 

DAFTAR PUSAKA

Bronfenbrenner, “Ecology of the Family As A Context for Human Development Research Perspectives”,

Developmental Psychology, 22, 6,1986.

Bronfenbrenner dan Morris, The Ecology of Developmental Processes. In W. Damon(Series Ed.) & R. M. Lerner (Vol. Ed.), Handbook of Child Psychology: Vol. 1: Theoretical Models of Human Development,(New York: Wiley, 1998), h. 234.

Bronfenbrenner dan Ceci, “Nature-Nurture Reconceptualized in Development Perspective; A Bioecological Model”. Psycoligical Review IOJ I OJ (4); 568-686. 1994.

Santrock, Adolescence. Terjemahan: Adelar dan Saragih, (Jakarta:Erlangga, 2003). h. 330

Bronfenbrenner dan Morris, Ibid

Zahratul Uyun. Resiliensi dalam pendidikan karakter. Prosiding Seminar nasional Psikologi Islam Islam..

Di Diam ambi bill

da dari ri

http http:/ ://e /ebo book okbr brow owsee see.n .net/ et/res resil ilien iensi si-da -dala lamm-pe pend ndid idik ikan an-ka -karak rakte terr-

 pdfd665052249  pdfd66505224 9 diakses pada tanggal 19 Maret 2014.

14

 

i

 Bronfenbrenner, “Ecology of the Family As A Context for Human Development Research Perspecves”, Developmental Psychology, 22, 6,1986. ii  Bronfenbrenner dan Morris, The Ecology of Developmental Processes. In W. Damon(Series Ed.) & R. M. Lerner (Vol. Ed.), Handbook of Child Psychology: Vol. 1: Theorecal Models of Human Development,(New York: Wiley, 1998), h. 234 iii  Bronfenbrenner dan Ceci, “Nature-Nurture Reconceptualized in Development Perspecve; A Bioecological Bi oecological Model”. Psycoligical Review IOJ (4); 568-686. 1994. iv  Bronfenbrenner dan Morris, Ibid v  Zahratul Uyun. Resiliensi dalam pendidikan karakter. Prosiding Seminar nasional Psikologi Islam. Diambil dari hp://ebookbrowsee.net/resiliensi-dalam-pendidikan-karakter-pdfd665052249 diakses pada tanggal 19 Maret 2014.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF