Pseudo Gout
May 8, 2019 | Author: Rizky Dahliyani Putri | Category: N/A
Short Description
djddkkd...
Description
Dr. Cut Mara Henni
Pendahuluan Sampai tahun 1960 : Kristal Monosodium urat ( MSU ) . Setelah tahun 1960 : Kristal Calsium pyrophoph pyrophophate ate dyhidrate ( CPPD ). Mc Carthy ( 1963 ) : Sindrom pseudogout . Serangan akut oligoartritis menyerupai gout . Istilah lain : Kondrokalsino Kondrokalsinosis sis , artropati pirofosfat , kalsium pirofosfat gout , penyakit penimbunan CPPD. 2
Epidemiologi Prevalensi cukup bervariasi . Sangat jarang dibawah usia 50 tahun . Meningkat sesuai dengan usia . Prevalensi pseudogout : gout = 1 : 2 Jika kondrokals kondrokalsinosis inosis digunakan digunakan sebagai kriteria prevalensi 30 – 60 % pada usia diatas 85 tahun . 3
Klasifikasi 1. Herediter : Sebagian besar penyakit familial menunjukkan gambaran inheritans dominan autosomal. Biasanya pada umur muda . 2.Idiopatik ( sporadik ) : Biasanya pada umur pertengahan atau tua . 3.Berkaitan dengan penyakit metabolik atau trauma : Hiperparatiroidi , hemokromatositosis , hipotiroidi, amiloidosis,hipomagnesemia,hipofosfatemia penelitian yang membuktikan hubungan ini. 4
belum ada
Patogenesis A.
Hoffman :
1. Produksi pirofosfat anorganik
dan kadar enzim pirofosfat
dalam kartilago. Peningkatan pirofosfat berkaitan dengan aktifitas enzim ATP pirofosfohidrolase ( katalisator reaksi ATP sampai AMP dan pirofosfat ). 2. Glikoprotein
dalam kartilago. Dalam keadaan normal
menghambat & mengatur nukleasi kristal & melemahkan kemampuan kristal memicu pengeluaran enzim dari netrofil . Peristiwa kimiawi rumit penghambat
adanya defisiensi faktor
timbunan kristal . 5
B.
Beutler dkk :
1. Produksi . 2. Terganggunya pengeluaran kalsium & pirofosfat anorganik . 3.
kadar magnesium & berbagai faktor seluler & matriks yang membantu terbentuknya inti.
4. Faktor jaringan lokal ditepi lakunar kondrosit & serabut kolagen tertentu dalam kartilago serta daerah kondrometaplasia . CPPD sinovial berkaitan dengan serabut kolagen & kondrometaplasia . 6
C. Ryan & Mc Carty : Pirofosfat anorganik ( PPa ) plasma & urine tidak , sedangkan dalam cairan sinovial . Keadaan serupa juga dijumpai dalam cairan sendi pasien osteoartritis dan penyakit sendi lain.
Penyebab gejala Disebabkan oleh 2 proses : 1. Adanya kristal CPPD yang sangat kecil dalam sendi . 2. Reaksi tubuh terhadap kristal . Pada sendi normal ( sehat ) : Tulang rawan bersifat seperti karet & kuat , fungsi sebagai bantalan diantara tulang. Jaringan sendi ditutupi kapsul . kapsul dilapisi synovial membrane yang tipis . membrane mengeluarkan cairan yang licin kedalam ruang sendi
sendi bergerak halus & mudah . 8
Gambar 1 : sendi normal 9
Kristal CPPD pada awalnya dijumpai pada tulang rawan sendi . Akhir dapat dijumpai pada synovial membrane dan cairan sinovial . Bila kristal hanya pada tulang rawan
tidak ada gejala .
Tubuh bereaksi bila kristal lepas kedalam cairan sendi .
10
Gambar 2 : letak penimbunan kristal CPPD. 11
Gambar 3 : pelepasan kristal CPPD dari tulang rawan kedalam kapsul sendi.
Gambaran Klinis Biasa melibatkan sendi besar : lutut , pergelangan tangan , pergelangan kaki . Sendi yang terkena bisa mono atau oligoartikular. 50 % kasus mengenai sendi lutut . Sendi metatarsophalangeal I ( lokasi pada gout ) sangat jarang terkena . Ditandai rasa sangat nyeri tiba2 , pembengkakan , warna merah, suhu sendi . Serangan berakhir setelah 10 – 14 hari , kadang sampai beberapa minggu atau bulan .
Perbedaan gambaran klinis antara gout dengan pseudogout. Gambaran
Gout
Pseudogout
Umur / kelamin
umur pertengahan / sering usia tua pria, wanita post menopause pria = wanita
Sendi
monoartikuler,sendi kecil jarang poliartikuler, extremitas bawah
mono / poliartikuler sendi besar. extremitas atas & bawah.
Artritis akut
selalu
sering
Artritis kronik
biasa
biasa berhubungan dengan osteoartritis
Lekosit cairan Sinovial
50.000 – 100.000 predominan PMN
30.000 – 100.000. predominan PMN
Gambaran
Gout
Pseudogout
Kristal
monosodium urat jarum negatif
kalsium pirofosfat rhomboid atau rectangular positif
Radiologi
soft tissue density ( tophi )
kondrokalsinosis, OA
Presipitasi
minum alkohol , makan berlebihan , obat2 an ,stres operasi / penyakit
stres operasi / penyakit , trauma .
Bentuk Birefringens
15
Faktor pencetus Sama seperti gout dapat spontan atau dicetuskan oleh trauma , operasi , penyakit yang serius / berat ( infak miokard , stroke , pneumonia ) , artroskopi , kehamilan , pemberian pamidronat parenteral , granulosit colony – stimulating factor , injeksi sodium hyaluronat .
16
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah tidak spesifik . Kasium serum normal ( bila tidak disertai hiperparatiroidi ). Analisa cairan sinovial : lekosit 20.000 – 50.000 /uL. Mikroskop berpolarisasi : kristal CPPC (+) pada 90% effusi.
17
Kriteria diagnostik Kategori Diagnosis defenit : Kriteria I atau II a dan b harus ada. Diagnosis probable : Kriteria IIa atau IIb harus ada. Diagnosis possible : kriteria III a atau III b seharusnya mengingatkan klinisi kemungkinan penyakit dasar timbunan CPPD. Kriteria I
: Ditemukan kristal CPPD dari aspirat / biopsi sendi.
II a
: Identifikasi kristal monoklinik atau triklinik tampak positif lemah atau kurang jelas refraksi ganda ( membias ) dengan mikroskop biasa berpolarisator.
II b
: adanya kalsifikasi khas dari fibrokartilage atau hyalin kartilages pada gambaran rontgen.
III a
: Artritis akut terutama lutut atau sendi besar laionnya.
III b
: Artritis kronik terutama lutut , sendi pangkal paha , pergelangan tangan , siku , sendi bahu dan sendi metakarpofalangeal , terutama bila disertai eksaserbasi akut ; artritis kronik yang menunjukkan gambaran tersebut membedakan dengan osteoartritis: 1. Letak yang tidak umum : pergelangan tangan , sendi metakarpofalangeal , siku atau bahu . 19
2 . Gambaran radiologi penyempitan celah sendi radiokarpal atau patelofemoral terutama jika terisolasi ( patela membungkus femur ) 3. Pembentukan kista subkondral. 4. Degenerasi progresif dengan kolaps tulang subkondral dan fragmentasi , dengan pembentukan radiodense bodies intra artikuler .
20
Penatalaksanaan Tujuan pengobatan : menghentikan serangan akut . mencegah komplikasi & serangan ulangan . Aspirasi cairan sendi. Mengistirahatkan sendi. Pemberian anti inflamasi non steroid ( NSAID ) Kortikosteroid mikrokristal intra artikuler .
21
Aspirasi cairan sendi dan injeksi kortikosteroid intra artikuler. Bila 1 atau 2 sendi terlibat
aspirasi dengan atau tanpa injeksi
kortikosteroid intra artikuler. Tunggu 24 jam setelah aspirasi
apakah perlu intervensi
terapi farmakologik. Bila pengurangan nyeri tidak adekwat atau melibatkan 3 sendi Regimen terapi selanjutnya dapat diberikan. Injeksi kortikosteroid intra artikuler 40 – 80 mg metil prednisolon atau triamnisolon
menguntungkan terhindar efek samping
NSAID. 22
Anti inflamasi non steroid ( NSAID ) Untuk menghilangkan nyeri ringan sampoai sedang. Pilihan 1
: Indometasin 3 x 50 mg hari 1 selanjutnya 3 x 25 –50 mg selama 5 hari. Bila perlu lanjutkan 3 x 25 mg selama 2 minggu.
Pilihan lain : Ibuprofen 3 x 400 – 800 mg / hari selama 5 hari. Bila perlu lanjutkan sampai 2 minggu. Naproxen 3 x 250 – 500 mg/ hari selama 5 hari. Bila perlu lanjutkan 2 minggu. NSAID selektif COX- 2 inhibitor : toksisitas lebih rendah , sama efektif dengan NSAID tradisional. 23
Triamnisolon acetonide intra muskuler Bila NSAID kontra indikasi atau injeksi intra artikuler tidak praktis ( poli artikuler ) Dosis 60 mg intra muskuler selama 1 – 2 hari .
Colchicine Dianjurkan dihindari pada usia tua . Sebagai obat pilihan terakhir
dosis untuk serangan akut
resiko tinggi terjadi toksisitas . Dosis rendah ( 0,6 mg ) 1 – 2 x sehari membantu mencegah serangan berikutnya. 24
Kesimpulan Pseudogout suatu penyakit akibat penimbunan CPPD ditandai serangan akut mono atau oligo artritis biasanya mengenai penderita usia > 50 tahun . Diagnosa ditegakkan berdasar gambaran klinis , pemeriksaan analisa cairan sendi dan foto sendi . Penatalasanaan adalah dengan aspirasi cairan sendi dengan atau tanpa pemberian injeksi steroid intra artikuler dan pemberian NSAID.
25
View more...
Comments