PSD_Bab6_mei2010 (1)
May 7, 2018 | Author: etime | Category: N/A
Short Description
psd...
Description
BAB VI FILTER DIGITAL
Filter atau tapis adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring menyaring sinyal, sebagian sebagian sinyal sinyal akan dibiarkan lewat, sebagian sebagian yang lain akan akan ditahan. Filter yang sering digunakan adalah filter untuk menyaring sinyal berdasarkan frekuensi sinyal, artinya sinyal sinyal dengan dengan frekuen frekuensi si terten tertentu tu akan akan dibiark dibiarkan an lewat, lewat, sinyal sinyal freku frekuen ensi si yang yang lain lain akan akan dita ditahan han.. Berd Berdasa asark rkan an sinya sinyall yang yang diproses, filter dibagi menjadi dua, yaitu filter analog dan filter digital. Secar Secaraa umum umum,, filte filterr digi digita tall adala adalah h sama sama deng dengan an filte filter r analog, hanya saja sinyal input dan sinyal outputnya adalah sinyal digital. Oleh karena itu, komponen-komponen filter digital tidak terdiri dari R, , ! atau gabungannya, tetapi terdiri dari penjumlah "adder #, #, pengali "multiplier "multiplier #, # , dan elemen tunda "delay " delay element #
atau gabungannya. y(n)
z-1 x(n)
b
a
$ambar %.&. !ontoh filter analog "atas# dan filter digital "bawah#
PSD – Bab VI Filter Digital
''
Secara garis besar, ada dua macam filter digital, yaitu filter ((R " Infinite Infinite Impulse Response# Response# dan filter F(R " Finite Impulse Filter er F(R F(R adala adalah h siste sistem m yang yang murn murnii umpan umpan maju maju Response#. Response#. Filt " feed feed- forward #, #, stabil, strukturnya sederhana dan fasenya linier. Sedangkan filter ((R dapat berupa sistem umpan maju atau umpan balik " feedback feedback #. #. )idak )idak seperti seperti F(R, filter filter ((R mempuny mempunyai ai fase yang yang tida tidak k lini linier er dan dan mempu mempuny nyai ai pote potens nsii untu untuk k tida tidak k stabi stabil. l. *elebihan ((R adalah pelemahan "attenuation "attenuation## yang tinggi untuk orde yang lebih rendah, bila dibanding dengan F(R. y(n)
z-1
x(n)
a
b y(n)
z-1
x(n)
b1
b2
$ambar %.+. Filter ((R "atas# filter F(R "bawah#
$ambar %.. !ontoh respon frekuensi filter ((R "atas# dan F(R "bawah#
PSD – Bab VI Filter Digital
'
A. Filte Filterr IIR IIR ( Infinite Impulse Response Filter ) Suatu filter ((R adalah sistem yang mempunyai mempunyai tanggapan tanggapan
terh terhad adap ap impu impuls ls satu satuan an "unit unit impuls impulsee# deng engan panja anjan ng tak tak terhingga. engan kata lain, ketika filter tersebut diberi masukan berupa impuls "impulse#, impulse#, keluara keluaranny nnyaa terus terus ada sampai sampai waktu waktu mendekati tak hingga. esain filter ((R ada dua cara, yaitu user defined dan filter klasik. Cara pertama diny dinyat atak akan an deng dengan an transf transfer er functio function n, distribusi distribusi pole dan /ero atau dengan 0ariabel state. state. Cara kedua dida didasa sark rkan an kepa kepada da mode modell filt filter er anal analog og,, kem kemudia udian n deng dengan an transformasi tertentu diubah menjadi filter digital. !ara pertama disebut cara langsung dan yang kedua disebut sebagai cara tak langsung. langsung. an karena cara pertama secara matematis matematis terlalu rumit untuk buku ini, dan masih memiliki potensi tidak stabil, maka pada buku ini hanya akan dibahas cara kedua saja. 1ntuk merealisasikan suatu filter digital sederhana, suatu model model filter filter waktu waktu kontin kontinyu yu 2"s# 2"s# harus harus diubah diubah menjad menjadii model model waktu waktu diskri diskritt 2"/#. 2"/#. 3etode 3etode untuk memetakan memetakan transfer function waktu kontinyu ke transfer function waktu diskrit menjadi penting. Sala Salah h satu satu meto metode de untu untuk k hal hal ini ini adala adalah h trans transfo form rmasi asi Bilinear . )ransform )ransformasi asi ini mengubah mengubah 0ariabel s menjadi 0ariabel 0ariabel , dengan rumus4 s=
+ / − &
/ − & = +f s ) / + & / + &
"%.
dengan ) adalah periode pencuplikan dan f s adalah frekuensi pencuplikan. )rans )ransfor formas masii Bilinear ini sifatny sifatnyaa tidak tidak linier linier,, sehing sehingga ga dapat menghasilkan menghasilkan distorsi distorsi berupa pergeseran frekuensi frekuensi cut-off dari frekuensi yang dikehendaki semula. 1ntuk menghindari hal ini, ini, diperl diperluka ukan n suatu suatu prewarping "pembengkokan awal# sebelum pelaksanaan transformasi Bilinear . 5roses prewaping prewaping berarti mendesain frekuensi cut-off filter analog sedemikian rupa sehingga frekuen frekuensi si cut-of cut-offf filter filter digital digital,, Ωc, sama sama dengan dengan frekuens frekuensii cut-off filter analog, ωc) 4 + Ωc Ωc ω p = tan = +f s tan "%.+# + ) + dimana ω p adalah frekuensi cut-off filter analog hasil prewarping hasil prewarping , ) adalah periode pencuplikan, dan f s adalah frekuensi pencuplikan PSD – Bab VI Filter Digital
'6
Secara umum, perancangan filter ((R dengan metode ini terdiri dari enam tahap4 &. 5enetapan 5enetapan spesifikasi spesifikasi filter digital digital yang yang dikehen dikehendaki daki +. Prewarp frekuensi digital ke frekuensi analog "hal ini khusus bila menggunakan transformasi bilinear #. #. . 5era erancangan fil filter prototype analo analog, g, dalam dalam hal hal ini ini adala adalah h penetapan ordenya 7. 5erancangan 5erancangan filter analog analog menggun menggunakan akan transformasi transformasi frekuen frekuensi si ke frekuensi 5erancang angan an filter filter digital digital dengan dengan mentran mentransfor sformas masika ikan n dari dari !" 5eranc domain- s s ke domain- , dalam hal ini menggunakan tranformasi bilinear %. (mplementasi (mplementasi filter filter digital digital pada perangkat perangkat keras keras atau atau perangkat perangkat lunak Berikut akan dijelaskan tentang masing-masing tahap secara lebih terperinci. pertama ma adalah tahap penetapan spesifikasi filter )ahap hap perta digital. 5enetapan yang dimaksud meliputi penetapan tipe filter "lowpass, lowpass, #ig#pa #ig#pass ss dan sebagainya#, sebagainya#, penetapan frekuensi cut-off , penetapan frekuensi cuplik, penetapan kemiringan transition band , toleransi passband toleransi passband dan toleransi stopband toleransi stopband . )ahap hap kedu penghitungan an frekuensi frekuensi hasil kedua a adalah tahap penghitung
prewarping . 8kan kan teta tetapi pi,, hal hal ini ini khus khusus us bila bila meng menggu guna naka kan n trans transfo form rmasi asi bilin ilinea earr dalam dalam mengub mengubah ah sinyal sinyal analog analog menjadi menjadi sinyal digital. Bila menggunakan transformasi lain, tahap ini tidak perlu dilaksanakan. )ahap )ahap ketiga perancangan gan prototype filter analog. ketiga adalah perancan 5ada tahap ini dipilih pendekatan filter analog yang akan dipakai, misalnya misalnya Butterworth Butterworth,, !hebyshe0 !hebyshe0,, 9lliptic 9lliptic atau Bessel. engan beberapa pertimbangan, yang akan dibahas di buku ini hanya pendekatan Butterworth saja. *emudian dihitung orde filter yang dipe diperl rluk ukan an
untu untuk k
pend pendek ekat atan an
yang ang
dipi dipili lih. h.
Rumu Rumuss
untu untuk k
menghitung menghitung orde filter prototype dengan pendekatan Butterworth adalah sebagai berikut4 + + log ((8 − &): ε ) ; = + log &:
(
"%.#
)
k
dengan ; < orde filter prototype filter prototype yang dicari, 8 < pelemahan minimum stopband dan ε < pelemahan maksimum passband . PSD – Bab VI Filter Digital
=
8dapun untuk k, berbeda-beda tergantung jenis filternya. 1ntuk filter lowpass, lowpass, k < ωc:ωs passband
&,= +
&:"&- ε #
transition band
stopband &:8
+
ωc
ωs
$ambar %.7. Respon frekuensi filter lowpass tipe Butterworth
1ntuk filter #ig#pass, #ig#pass, k < ωs:ωc.
passband
&,=
transition band
+
&:"&- ε #
stopband +
&:8
ωs ωc $ambar %.>. Respon frekuensi filter #ig#pass tipe Butterworth
PSD – Bab VI Filter Digital
&
1ntuk filter bandpass, bandpass,
ωs& (ωc+ − ωc& ) ωs&ωs+ ≥ ωc&ωc+ ω ω jika c+ c& ω+ & − s& ωc&ωc+ k= ωs+ (ωc+ − ωc& jika ωs&ωs+ < ωc&ωc+ − ) ωc+ ωc& ω+s+ & −ω ω c&
c+
passband &,=
transition band
+
&:"&- ε #
stopband
stopband
+
&:8
ωs& ωc&
ωc+ ωs+
$ambar %.%. Respon frekuensi filter bandpass tipe Butterworth
1ntuk filter bandstop 4
ω+s& & − ωc&ωc+
jika
ω (ω − ω ) c& s& c+ ωc+ ωc& k= + ω s+ − & − ωc&ωc+ ω (ω − ω ) jika
s+
c+
ωc+ ωc&
PSD – Bab VI Filter Digital
ω ω ≥ω ω s&
s+
c&
c+
ωs&ωs+ < ωc&ωc+
c&
+
&,=
passband
passband
+
&:"&- ε #
transition band
+
&:8
stopband
ωc& ωs& ωs+ ωc+ $ambar %.'. Respon frekuensi filter bandstop tipe Butterworth
Setelah Setelah orde filter filter prototype diketahui, diketahui, akan didapatkan didapatkan transfer function untuk untuk filter filter tersebu tersebutt sesuai sesuai pendek pendekatan atan yang yang dipilih dipilih.. 8dapun 8dapun transfer transfer function function untuk untuk filter filter prototype tipe Butterworth Butterworth pada beberapa orde dapat dilihat pada tabel berikut4 )abel %.&. $ransfer $ransfer Function filter prototype filter prototype tipe Butterworth Orde $ransfer $ransfer function filter prototype filter prototype & + 7
& s + & & s
+
+ &,7&7s + & &
s
+ +s+ + +s + & &
s
7
+ +,%&&s + ,7&7+s+ + +,%&&s
)ahap )ahap kee keempa mpatt adalah tahap transformasi frekuensi, dari filter prototype filter prototype ke filter yang dikehendaki. Filter prototype Filter prototype adalah fil filter lowp lowpas asss deng dengan an freku frekuen ensi si cutcut-o off & radian: radian:det detik. ik. Rumus Rumus transformasi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut4
PSD – Bab VI Filter Digital
)abel )abel %.+ )ransformasi Frekuensi pada filter analog Prototype orde n
)ransformasi frekuensi
%owpass ke lowpass
s⇒
%owpass ke #ig#pass
s⇒
%owpass ke bandpass %owpass ke bandstop
Orde
s
n
ω= ω=
n
s (s +
+ωω ) & + s⇒ s(ω + − ω& ) s(ω + − ω& ) s⇒ + (s + ω& ω+ )
+n +n
)ahap kelima yaitu tahap transformasi domain s ke domain transformasi Bilinear . Sebenarnya ada z , dalam hal ini penerapan transformasi Bilinear metode metode lain yang yang dapat dapat dipakai dipakai pada tahap ini, seperti seperti Impulse In&ariance dan 'atc#ed-( $ransformation $ransformation,, tetapi pada buku ini hanya akan dibatasi pada penggunaan transformasi Bilinear transformasi Bilinear . keena am adalah tahap implementasi. )ahap hap keen implementasi. 5embahasan 5embahasan tentan tentang g ini, ini, khususn khususnya ya yang yang mendasa mendasari ri penggu penggunaa naan n perang perangkat kat lunak dan perangkat keras, akan dilakukan secara lebih rinci pada sub bab !, tentang implementasi filter. !ontoh %.&4 Rancanglah suatu filter digital ((R, berbasis filter analog tipe Butterworth yang memiliki spesifikasi4 5elemahan maksimum passband maksimum passband ?angkauan frekuensi passband frekuensi passband ?angkauan frekuensi stopband frekuensi stopband 5elemahan stopband 5elemahan stopband minimum Frekuensi pencuplikan
4 dB "< penguatan =,'=' kali# 4 = @ & k2/ 4 + @ > k2/ 4 6 dB "< pelemahan +,& kali# 4 &= k2/
?awab4 "ditambahkan gambar sketsa desain filter#
PSD – Bab VI Filter Digital
7
angkah pertama adalah prewarping adalah prewarping frekuensi analog yang ditentukan oleh4 +
ωc ) +π&=== = +==== tan ω pp = tan ) +==== +
< %76,7 radian:detik < &=7,> 2/ + ωc )
ω ps =
tan
)
+
+π.+=== = +==== tan +====
< &7>& radian:detik < +&+ 2/ dimana ω pp < frekuensi passband frekuensi passband hasil prewarping hasil prewarping
ω ps < frekuensi stopband frekuensi stopband hasil prewarping hasil prewarping ari sini, orde dari prototype dari prototype filter analog tipe Butterworth dapat dihitung dengan4
+ +,& & − + + log =,'='+ log((8 − &): ε ) = ; = = &,%>'7≈ + & + log(&: + log
)
k
&=7,> : +&+ 5erlu diketahui bahwa orde filter adalah bilangan bulat, sehingga mesk meskip ipun un
hasi hasill
perh perhit itun unga gan n
beru berupa pa
peca pecaha han, n,
akan akan
sela selalu lu
dibulatkan ke atas. 5embulatan semacam ini bisa jadi membuat filter hasil desain tidak sesuai spesifikasi yang diinginkan, tetapi secara umum lebih baik dari spesifikasi tersebut. 3odel prototipe Butterworth orde dua dapat dilihat pada )abel %.+, yaitu diberikan oleh persamaan4 2"s# =
& s
+
+ &,7&7s + &
5enerapan 5enerapan transformasi transformasi frekuensi frekuensi lowpass ke lowpass "lihat )abel %.+# %.+# yaitu yaitu dengan dengan mengubah mengubah setiap setiap 0ariab 0ariabel el s menj menjad adii s:%76,7 s:%76,7 sehingga menghasilkan model analog orde dua4 2"s# =
&
s + s + &,7&7 + + & %76,7 %76,7
PSD – Bab VI Filter Digital
>
2"s# = 2"s# =
&
s
+
+ &,7&7(%76-,7 )s + +
(%76-,7 ) (%76-,7 )+ 7,+.&= s
+
'
+ 6,+.&= s + 7,+.&='
8khirnya, penerapan transformasi Bilinear transformasi Bilinear menghasilkan filter digital4 2"/# =
7,+.&=
+ −
'
−
/ &
/ &
7 7 ' + + + +.&= 6,+.&= +.&= 7,+.&= / & / & + +
7,+.&= (/
+ +/ + &) − +/ + &)+ &-,7.&=' (/ + − &)+ 7,+.&=' (/ + + +/ + &) '
2"/# = + 7.&= (/
+
7,+.&= (/ '
2"/# =
+
+ +/ + &)
(7= + &-,7 + 7,+).&= ' / + − (-= − -,7%).&= ' / + (7= − &-,7 + 7,+).&= '
2"/# = =,=%'%
+ +/ + & + / −&,&7+/ + =,7&+ +
/
PSD – Bab VI Filter Digital
%
1.4
1.2
0 dB
1
0.8
| ) z (
–3 dB
H |
0.6
0.4
–9 dB
0.2
0 0
500 500
1000 1000
1500 1500
2000 000 2500 2500 3000 3000 frekuensi (Hz)
350 3500
400 4000
4500 4500
5000 000
$ambar %.. )ampilan )ampilan magnitude filter analog
ari gambar gambar di atas, atas, terlih terlihat at bahwa bahwa hasil hasil rancan rancangan gan memili memiliki ki spesifikasi yang lebih baik dari yang diminta, yaitu pada bagian stopband" 1ntu 1ntuk k freku frekuen ensi si + k2/ k2/ pelem pelemah ahan an minima minimall
yang yang
diminta adalah 6 dB, ternyata pada hasil rancangan telah mencapai =,+ =,+ "&7 "&7 dB#, dB#, seme sement ntar araa pele pelema maha han n 6 dB tela telah h terj terjad adii pada pada frekuensi sekitar &>== 2/. 5erbaikan ini disebabkan oleh adanya faktor pembulatan orde filter. !ontoh %.+4 engan menggunakan 3atlab, rancanglah suatu filter ((R tipe low pass orde dengan dengan pendekatan pendekatan Butterworth. Butterworth. Frekuensi Frekuensi cut-of cut-offf > 2/, dengan frekuensi sampling frekuensi sampling >= 2/. ?awab4 % program untuk contoh 6.2 [z,p [z,p,k ,k] ] = butt buttap ap(3 (3); );
% fil filte ter r or ore e 3
[num,en] = zp2tf(z,p,k); zp2tf(z,p,k); fc = !; $c = 2pifc;
% frek cut"off alam #z % frek cut"off alam ra&etik
PSD – Bab VI Filter Digital
'
[n','] = lp2lp(num,en,$c); lp2lp(num,en,$c); f = !;
% frekueni ampling (#z)
point = !'2; [n,] = bilinear(n',',f); bilinear(n',',f); [h,$] = fre*z(n,,point,f); fre*z(n,,point,f); [h3,$] = fre*z(.++,',point,f); ubplot('2'); plot($,h3,k,$,ab(h), plot($,h3,k,$,ab(h),k), k), gri; -label(frekueni -label(frekueni (#z)); label(magnitue); title(/iagram 0oe 1ilter); % tampilan alam emilog mag = 2log'(ab(h)); 2log'(ab(h)); m3 = 2log'(ab(h3)); ubplot('22); emilog-($,m3,k,$,mag,k), gri; -label(frekueni -label(frekueni (#z)); label(magnitue label(magnitue (0)); title(/iagram 0oe 1ilter);
$ambar %.6. Respon frekuensi !ontoh %.+
B. Filter Filter FIR (Finite (Finite Impulse Response Filter ) Filter F(R adalah suatu sistem yang mempunyai tanggapan
terhadap impuls "impulse "impulse## dengan panjang terhingga. terhingga. engan kata
PSD – Bab VI Filter Digital
lain, ketika filter tersebut diberi masukan berupa impuls " impulse#, impulse#, keluar keluaranny annyaa hanya hanya ada sampai sampai waktu waktu terten tertentu. tu. 2al ini terjadi terjadi karena karena keluar keluaran an filter filter tersebu tersebutt sengaj sengajaa dibata dibatasi si sampai sampai waktu waktu tertentu saja. Suat Suatu u filt filter er F(R F(R dapa dapatt
dide didesa sain in deng dengan an memo memoto tong ng
tanggapan impuls dari suatu filter ((R. Bila h"n# adalah tanggapan impuls dari karakteristik filter ((R 2" Ω#, maka tanggapan impuls dari filter F(R 4
h"n#,
( )=
hd n
= ≤ n ≤ ; -& n lainnya
"%.7#
=, dengan ; adalah panjang filter atau orde filter. Fungsi alih / dan tanggapan frekuensi dari filter F(R diberikan oleh4
(n )/
−n
"%.>#
;−&
2 d (/ )
∑h
=
d
n== ;−&
2 d (Ω )
∑h
=
d
"%.%#
( n )e − jnΩ n==
(dealny (dealnya, a, 2d"Ω# harus mendek mendekati ati hasil hasil )ransf )ransform ormasi asi Fourie Fourier r Aaktu iskrit dari h"n#, atau 2 d"Ω# ≈ 2"Ω#. 5emotongan h"n# menyebabkan terjadinya perubahan pada tanggapan frekuensinya. Salah satu perubahan perubahan tersebut adalah timbulnya timbulnya riak "ripple " ripple## pada gambar magnitude-ny magnitude-nya. a. 1ntu 1ntuk k meng menghi hind ndari ari timbu timbuln lnya ya riak riak tersebu tersebut, t, dapat dapat dilakuk dilakukan an dengan dengan memperb memperbesar esar nilai nilai ;. 8kan 8kan tetapi tetapi dari dari sisi prakti praktis, s, filter filter yang yang sepert sepertii itu sulit sulit diwuju diwujudka dkan n karena waktu tundanya menjadi sangat besar. π -π -Ωc Ωc π -π -Ωc = Ωc
|H( )
" a#
|Hd(
"b#
$ambar %.&=. "a# )anggapan frekuensi filter lowpass ideal "b# )anggapan frekuensi filter lowpass riil
PSD – Bab VI Filter Digital
6
3asalah yang penting pada desain filter F(R adalah fase yang linier. Seperti telah disinggung sebelumnya, fase yang linier terkait dengan waktu tunda pada keluaran filter, sementara fase tak linier menyebabkan distorsi pada sinyal. Suatu filter 2 d"Ω# akan mempun mempunya yaii fase linier linier jika jika mempun mempunya yaii tangga tanggapan pan impuls impuls yang yang simetri genap, atau 4 hd"n# < hd"+m @ n# dimana m adalah bilangan genap, atau dengan kata lain panjang filter adalah 4 ; < +m & dengan m adalah bilangan genap. 5erancangan filter F(R untuk mendapatkan fase linier ada beberapa
metode,
antara
lain
metode )indowing ,
metod etodee
Frek Frekue uens nsii !upl !uplik ik " Fre*uency-Sampling 'et#od #, # , dan dan meto metode de pendekatan !hebyshe0. !hebyshe0. 5ada pembahasan ini
hanya
akan
diuraikan diuraikan metode metode )indowing . 3etode ini termasuk metode yang sed sederhana,
mesk eskipun
kurang
presi esisi. si.
3eto etode
)indowing
dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut4 &. 5enetapan 5enetapan filter ideal ideal dengan spesifikasi spesifikasi filter filter yang dikehendaki dikehendaki +. 3encari 3encari tanggapan tanggapan impuls dari dari filter tersebut tersebut dengan memakai memakai ()F) " In&ers Discrete $ime $ime Fourier $ransform $ransform## 4 π & h (n ) = "%.'#
∫
jΩn
2( Ω ) e
dΩ
+π −π
5ada prakteknya, untuk filter lowpass langsung menggunakan rumus4
sin (Ω ! n ) πn ,=n ≠ h(n)= Ω c π , n = =
"%.#
sedangkan untuk jenis lain "#ig#pass+ " #ig#pass+ bandpass dan bandstop# bandstop# dengan melakukan manipulasi terhadap rumus di atas. . 3emotong 3emotong tanggapan tanggapan impuls impuls dari filter, filter, sesuai orde orde filter yang dikehendaki, misal orde < ; 7. 3enggeser 3enggeser tanggapan tanggapan impuls impuls dari filter, sebesar sebesar "; @ :+, untuk mendapatkan filter yang kausal
PSD – Bab VI Filter Digital
6=
>. 5emilih 5emilihan an dan pener penerapa apan n windowing , sesuai tipe window yang dikehendaki %. (mpleme (mplementa ntasi si filter filter F(R F(R !ontoh %.4 Rancan Rancangla glah h suatu filter filter lowF(R deng dengan an frek frekue uens nsii cut-off low-pa pass ss F(R pada Ωc < =,7 dan ord orde filt filter er < +&. +&. $un $unakan akan wind window owss jenis rectangular . ?awab4 Respon frekuensi dari filter ideal tersebut adalah seperti $ambar %.7. Respon impuls dari filter di atas dapat dicari dengan rumus4 sin(Ω ! n )
()
h n
= πn Ω c, π
PSD – Bab VI Filter Digital
, n ≠ =
"%.6#
n = =
6&
|H( )|
G -π
π
-=,7 = =,7
Ω
$ambar %.&& Respon frekuensi filter ideal
0.14 0.12 0.1 0.08
) n ( !
0.06 0.04 0.02 0
0.02 0.04 50
40
30
20
10
0 n
10
20
30
40
50
$ambar %.&+. Respon impuls filter ideal "ditampilkan sebagian#
Respon impuls dari filter ideal menunjukkan bahwa filter tersebut panjangnya dua kali tak terhingga, juga adalah filter non kausal, sehingg sehinggaa tidak tidak dapat dapat direali direalisasi sasikan kan dalam dalam sistem sistem waktu waktu nyata. nyata. Oleh Oleh karena karena itu filter filter tersebu tersebutt perlu perlu dibuat dibuat menjadi menjadi filter filter yang yang panjangnya terhingga dan kausal, dengan cara dipotong, misal sepanjang +& cuplikan, kemudian digeser &= cuplikan ke kanan, atau dapat dihitung dengan rumus4
PSD – Bab VI Filter Digital
6+
h (n ) =
( ( )) , untuk n < =, &, +, +, ... +=, dan π(n −&=)
sin =,7 n −&=
d
(n) = =,7 , khusus untuk n < &=
h d
π
sehingga didapat h d"n# < C -=.=+7& -=.=&>' -=.==+ =.=&>+ =.=> =.=>'6 =.='6> =.=66 =.&&7+ =.&+7= =.&+' =.&+7= =.&&7+ =.=66 =.='6> =.=>'6 =.=> =.=&>+ -=.==+ -=.=&>' -=.=+7&D )ransformasi-/ dari filter diatas didapat dari rumus berikut4 2 d (/ )
+= =∑ h d (n )/−n n==
didapat 2d"/# < -&
C@ =.=+7& @ =.=&>'/ =.=&>'/ @ =.==+/
=.=&>+/
=.=>'6/
->
=.&+'/
-&=
=.&+7=/
-&&
=.&&7+/
-&+
=.='6>/
-&7
=.=>'6/
-&>
=.=>/
-&%
@
=.==+/
=.='6>/
-%
-+
-&
=.=66/
@ =.=&>'/
-'
-
=.=>/
=.&&7+/
-&6
@ =.=+7&/
-
@ 7
=.&+7=/
=.=66/
=.=&>+/
-6
-& -&'
-+=
D.
0.14 0.12 0.1 0.08
) n ( !
0.06 0.04 0.02 0
0.02 0.04 0
2
4
6
8
10 n
12
14
16
18
20
$ambar %.&. Respon impuls filter, untuk ; < +& dan digeser &= sampel ke kanan
PSD – Bab VI Filter Digital
6
Sedangkan respon frekuensi filter di atas didapat dari rumus4 +=
2 d (Ω ) =
∑ h (n ) e d
n==
"%.&=#
− jnΩ
)ampilan )ampilan respon frekuensi untuk filter kausal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
1.4
1.2
1
0.8 | H |
0.6
0.4
0.2
0 4
3
2
1
0 frekuensi
1
2
3
4
$ambar %.&7. Respon frekuensi filter untuk ; < +&
ari gambar di atas, terlihat bahwa respon frekuensi pada bagian stopband terdapat semacam riak "ripple "ripple#. #. 2al ini tentu berbeda jauh dengan respon frekuensi filter ideal "lihat $ambar %.7#. 1ntuk meneka menekan n semacam semacam riak tersebu tersebut, t, diguna digunakan kan teknik windowing , yang akan dibahas pada sub sub bab 7. 3asa 3asalah lah desai desain n filt filter er F(R F(R yang yang belu belum m diba dibaha hass adala adalah h tentang tentang desain filter selain jenis lowpass. lowpass. Berikut ini akan dibahas satu per satu, yaitu #ig#pass+ bandpass dan bandstop. bandstop. 5embahasan berikut berdasarkan manipulasi terhadap desain filter lowpass. lowpass.
PSD – Bab VI Filter Digital
67
," esain Filter ig#pass Filter ig#pass esain filter #ig#pass dilakukan dengan memanfaatkan apa yang disebut disebut filter allpass. allpass. Respon frekuensi filter allpass adalah seperti gambar di bawah ini4
-π
π
$ambar %.&>. Respon frekuensi filter allpass
eng engan an memp memperh erhati atika kan n gamb gambar ar di atas, atas, desai desain n filte filterr #ig#pass dilaku dilakukan kan dengan dengan filter filter allp allpas asss dikura dikurangi ngi filter filter lowpass, lowpass, seperti gambar berikut4
-π
π
-Ωc
Ωc
-Ωc
Ωc
filter allpass
filter lowpass
filter #ig#pass
$ambar %.&%. (lustrasi desain filter F(R jenis #ig#pass
5ersamaan untuk mendapatkan tanggapan impuls untuk
filter
#ig#pass adalah4
sin (π(n − m)) − sin (Ω ! (n − m)) Ω! untuk n ≠ m "%.& & − n π − ( hd (n)= π m) untuk n = m
PSD – Bab VI Filter Digital
6>
." esain Filter Bandpass Filter Bandpass esain filter bandpass dilakukan dengan mendesain
filter
lowpass dikurangi filter lowpass lainnya
-π -ΩcH
ΩcH π
-ΩcLΩcL
-π -ΩcH -ΩcL ΩcLΩcH π
filter lowpass& lowpass&
filter lowpass+ lowpass+
filter bandpass
$ambar %.&'. (lustrasi desain filter F(R jenis bandpass
5ersamaan untuk mendapatkan tanggapan impuls untuk
filter
bandpass adalah4
sin (Ω !2 (n − m)) − sin (Ω ! (n − m)) , untuk n ≠ ( n π − m hd (n)= m) Ω!2 − Ω! , untuk n = m π
"%.&+#
/" esain Filter Bandstop Filter Bandstop esain filter bandstop dilakukan dengan mendesain
filter
allpass dikurangi filter lowpass ditambah filter lowpass lain.
sin (π(n − m)) − sin (Ω !2 (n − m)) + sin (Ω ! (n − m)) π(n − m) "%.&# hd (n)= Ω +Ω ! & − !2 π
PSD – Bab VI Filter Digital
6%
filter allpass
-π
π
filter lowpass& lowpass&
-π -ΩcH
ΩcH π
filter #ig#pass
-π
π
filter lowpass.
-ΩcLΩcL
filter bandstop
-π -ΩcH -ΩcL ΩcL ΩcH π $ambar %.&. (lustrasi desain filter F(R jenis bandstop
!ontoh %.74 eng engan an 3atl 3atlab ab,, desa desain in suat suatu u filt filter er F(R F(R tipe tipe lowp lowpas asss dengan frekuensi cut-off =,>. )ampilkan bagian magnitude dan sudut fase dalam dua gambar terpisah. ?awab4 % filter 1 4 = 3'; % ore filter omegac = .!; % frekueni cutoff igital m = (4"')&2; % penggeeran fae n = 52m'; % pe penetapan ti titik un untuk pl plot h = omegac&pi inc(omegac(n"m)&pi); inc(omegac(n"m)&pi); $ = [one( [one(',4 ',4) ) zero( zero(', ', lengt length(n h(n)"4 )"4)]; )]; % $ino $ino$ $ h = h . $; [#, omega'] = fre*z(h, '); phae = '7&pi un$rap(angle(#)); un$rap(angle(#));
PSD – Bab VI Filter Digital
6'
ubplot(2''); plot(omega',.++,omega',ab(#)),gri; title(repon title(repon frekueni filter 1); -label(frekueni -label(frekueni (ra&el)); (ra&el)); label(magnitue); ubp ubplo lot( t(2' 2'2) 2); ; plot plot(o (ome mega ga', ',ph pha ae) e), , gri gri; ; -label(frekueni -label(frekueni (ra&el)); (ra&el)); label(uut label(uut fae (er));
$ambar %.&6. Respon frekuensi filter F(R pada !ontoh %.7.
7. )indowing dan pengaruhnya 5ada filter F(R, tanggapan impuls h"n# yang panjangnya tak terhingga dipotong sampai panjang tertentu, menjadi h d"n#. 2al ini sama dengan mengalikan h"n# dengan suatu window "jendela# tertentu, w"n#, atau ditulis 4 hd"n# < h"n# w"n# "%.&7# 2any 2anyaa saja, saja, peng penggu guna naan an window window rectan rectangul gular ar "persegipanjang#, menghasilkan pemotongan yang mendadak pada h"n#. 8kibatnya muncul adanya riak "ripple " ripple## pada tanggapan frekuensinya. frekuensinya. 1ntuk mengurangi mengurangi rippl ripplee ini, perlu suatu pemotongan yang lebih baik, yaitu yaitu peru peruba baha han n nila nilaii hd"n# "n# yang yang lebi lebih h grad gradua ual, l, deng dengan an cara cara mengubah window yang dipakai. Berikut beberapa jenis window4 window4
PSD – Bab VI Filter Digital
6
)abel )abel %.. ?enis-jenis window w"n#, = ≤ n ≤ ;-&
;ama window
; −& +n− + &− ; −&
Bartlett "segitiga#
+π 7 πn =,7+ + =,> cos + =.=-cos ; − & ; − & + πn =,>7 − =,7%cos ; −& & +πn & − cos + ; − &
Blackman 2amming 2anning
5erbedaan window yang dipakai, menyebabkan sifat yang berubah, baik pada tanggapan impuls maupun tanggapan frekuensi, seperti pada gambar berikut4
) n ( d !
0.15
1.5
0.1
1 | H |
0.05
0.5 0
0.05 0
5
10 n
15
20
0 4
0.15
0 frekuensi
2
4
2
0 frekuensi
2
4
1 0.8
0.1 ) n ( d !
2
0.6
| H |
0.05
0.4 0
0.05 0
0.2
5
10 n
15
20
0 4
$ambar %.+=. )anggapan impuls dan tanggapan frekuensi untuk window rectangular "atas# )anggapan )anggapan impuls dan tanggapan frekuensi untuk window 2amming "bawah# PSD – Bab VI Filter Digital
66
C. Implementa Implementasi si Filter Digital Digital (mplementasi (mplementasi filter digital digital dapat menggunakan menggunakan beberapa beberapa
cara cara,, yaitu aitu deng dengan an pera perang ngka katt luna lunak k atau atau pera perang ngka katt kera keras. s. (mplem (mplement entasi asi dengan dengan perang perangkat kat lunak lunak berarti berarti membua membuatt suatu suatu program komputer untuk diterapkan pada komputer digital. 8dapun implementasi dengan perangkat keras adalah mendesain suatu suatu proseso prosesorr khusus, khusus, yang yang didalam didalamnya nya terdiri terdiri dari dari kumpul kumpulan an penjumlah, pengali dan unit penunda penunda "delay " delay unit #. #. (mpl (mplem emen enta tasi si
deng dengan an
pera perang ngka katt
luna lunak k
memp mempun uny yai
kele kelebi biha han n pada pada kemu kemuda daha han n melak elakuk ukan an desa desain in ulan ulang. g. ?uga ?uga memungkinkan untuk menerapkan algoritma yang cukup rumit. Sebaliknya, implementasi dengan perangkat keras akan mengalami kesulitan pada dua hal di atas, tetapi mempunyai kelebihan pada kecepat kecepatan an proses prosesnya nya.. 5embah 5embahasan asan berikut berikut hanya hanya menyan menyangku gkutt dasar-dasar implementasi, yang dapat diterapkan pada perangkat keras maupun perangkat lunak 2asil 2asil desain desain filter filter digital digital "sebelu "sebelum m diimplem diimplemetas etasika ikan# n# adalah berupa transfer function dalam 0ariabel /. Bila input adalah E"/# dan output adalah "/#, transfer function suatu filter digital biasanya dinyakan dalam bentuk4
( ) b = + b&/−& + b +/−+ + Λ + bm/−m = −+ −n −& E(/) & + a& / + a + / + Λ + an / F /
"%.&>#
, n≥m -&
dimana a dan b adalah koefisien riil, sedangkan / adalah simbol dari unit penunda. ari transfer function seperti inilah implemetasi filter filter digi digital tal dilak dilaksan sanak akan an.. Berik Berikut ut akan akan diba dibaha hass dua dua jenis jenis implementasi, implementasi, yaitu 5emrograman 5emrograman angsung dan 5emrograman 5emrograman Standar. &. 5emrograman 5emrograman angsu angsung ng " Direct Programming Programming # (mplementasi jenis ini dilakukan dengan mengubah transfer function filter digital $"/# di atas, menjadi bentuk berikut4 -&
-n
-m
-n
-m
"/# a&/ "/# ... an/ "/# < b= E"/# ... b m/ E"/# -&
"/# < @ a &/ "/# @...@ a n/ "/# b= E"/# ... bm/ E"/# (mplem (mplement entasi asi jenis jenis ini sangat sangat mudah mudah dilakuk dilakukan, an, yaitu yaitu dengan dengan mengubah persamaan diatas ke dalam diagram blok "lihat $ambar %.6#. *elemahan implementasi jenis ini adalah memerlukan unit penunda yang cukup banyak, banyak, yaitu sebanyak " m + n) buah, oleh
PSD – Bab VI Filter Digital
&==
karen karenaa itu, itu, impl implem emen enta tasi si jeni jeniss ini ini jaran jarang g dipa dipaka kai. i. an an untu untuk k keperl keperluan uan prakti praktis, s, biasany biasanyaa diupay diupayaka akan n agar agar pemaka pemakaian ian unit unit penunda adalah minimum.
b0 b1 z
Y(z) z
-1
bm
-1
X(z)
z
z
-1
-1
–a1 –an $ambar %.+&. iagram blok implementasi filter dengan 5emrograman angsung
+. 5emrograman 5emrograman Standar Standar "Standard "Standard Programming # (mplementasi jenis ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengubah susunan transfer function filter digital menjadi 4
( ) = b + b /− + Λ + b ( E(/) (/) = (/) 2 (/ ) /
&
=
E(/ )
2(/ )
dimana
m/
&
&
−&
&
+ Λ + a n / −n
()
+ b + /−+ +Λ + bm/
−&
()
)& + a /
E(/ )
/
2 // 2
−m
= b= + b&/
& −+
−n
−m
−&
()
E /
=
& + a&/
+a +/
+Λ + an /
ari dua transfer function diatas, bentuknya diubah menjadi4 -& -m "/# < b= 2"/# b&/ 2"/# ... b m/ 2"/# -& -+ -n 2"/# < E"/# @ a&/ 2"/# @ a+/ 2"/# @...@ a n/ 2"/# 3asing-masing 3asing-masing transfer transfer function function dibentuk menjadi diagram blok terpi terpisah sah,, dan dan kemu kemudia dian n diga digabu bung ng menj menjad adii satu. satu. 1ntu 1ntuk k lebi lebih h jelasnya, dapat dilihat $ambar %.&>. (mplementasi jenis ini memang sedikit lebih rumit dibanding 5emrograman angsung, karena harus melakukan
PSD – Bab VI Filter Digital
&=&
dekom dekompos posisi, isi, kemudi kemudian an mengga menggabun bungka gkanny nnyaa lagi. lagi. 8kan 8kan tetapi tetapi impl implem emen entas tasii jenis jenis ini ini meme memerlu rluka kan n unit unit penu penund ndaa yang yang lebih lebih sedikit, sedikit, yaitu n buah. (mplementasi jenis ini lebih banyak dipakai, daripada jenis 5emrograman angsung.
b0 b1 b2 H(z) z
z
-1
X(z)
-1
H(z) z
-1
z
-1
z
-1
Y(z)
bm z
-1
–a1 –a2 –an b0 b1 X(z)
b2 z
z
-1
-1
z
bm
-1
Y(z)
–a1 an
–a2 –an
$ambar %.++. iagram blok implementasi filter dengan 5emrograman Standar
!ontoh %.>4 (mplementasi (mplementasikan kan filter berikut berikut dengan dengan 5emrograma 5emrograman n angsung angsung dan 5emrograman Standar4 / $/ = E /
− + − =,%/ ( ) = () ( ) & + =,>/−
PSD – Bab VI Filter Digital
& &
&=+
?awab4 a. engan engan 5emrog 5emrograma raman n angsung angsung $ransfer $ransfer function filter di atas diubah menjadi4 -&
-&
"/# < - =,>/ "/# +E"/# @ =,%/ E"/# b. engan 5emrograman Standar $ransfer $ransfer function filter di atas diubah menjadi4 + F(/) & =,/−& 2 /
()
( )= − E(/) & + =,>/
= −
&
2 /
iagram blok untuk masing-masing implementasi adalah4
G"n#
z
2
y(n)
-0," !! !
-1
E"/#
Y(z) -0,
z-1
"a#
#(n)
z
-1
0,"
y(n)
-!
H(z)
Y(z)
G"n# +-
+
E"/#
h"n@
z-1 z H(z -1
#
=,> G"n# + E"/#
+-
z-1
0,"
-+
y(n) Y(z)
=,> "b# $ambar %.+. iagram Blok implementasi filter dengan "a# 5emrograman 5emrograman angsung angsung dan dan "b# 5emrograma 5emrograman n Standar Standar
PSD – Bab VI Filter Digital
&=
D. !al"s !al"s!a !all &. Ranc Rancan ang g suat suatu u filte filterr digi digital tal ((R, ((R, berb berbasi asiss filte filterr anal analog og tipe tipe Butterwowth yang memiliki spesifikasi4 5elemahan maksimum passband maksimum passband 4 dB ?angkauan frekuensi stopband frekuensi stopband 4 = - + k2/ ?angkauan frekuensi passband frekuensi passband 4 - > k2/ 5elemahan stopband 5elemahan stopband minimum 4 &= dB Frekuensi pencuplikan 4 &= k2/ +. Rancan Rancang g filter filter lowpass F(R orde ' dengan dengan frekuensi cut-off %== 2/, untuk frekuensi frekuensi pencuplikan pencuplikan k2/. $unakan $unakan window tipe rectangular . . (mplementasikan filter berikut dengan dengan 5emrograman Standar4 − ( )= − E(/) & − =,>/
/ + &,/
&
&
E. !al"s!al #ang #ang Diker$akan Diker$akan Dengan %atla& %atla& &. esain dan implemen ementtasik sikan sua suatu filte lter F(R untuk mena menamp mpil ilka kan n hany hanyaa siny sinyal al frek frekue uens nsii rend rendah ah dari dari suat suatu u campuran sinyal 4
G&"n# < sin"+π&=n)# dan G +"n# < "+π%=n)#, dengan frekuensi sampling frekuensi sampling +== 2/. Buatlah tampilan dalam dua gambar, gambar, gambar atas untuk menampilkan menampilkan campuran campuran sinyal dan gambar gambar bawah bawah untuk untuk menamp menampilk ilkan an sinyal sinyal hasil hasil pentap pentapisan isan "penyaringan#. +. esa esain in dan dan impl implem emen enta tasi sika kan n suat suatu u filt filter er jen jenis ((R untu untuk k mena menamp mpil ilka kan n hany hanyaa siny sinyal al frek frekue uens nsii +== +== 2/ dari dari suat suatu u campuran sinyal 4 G&"n# < cos"+π>=n)# G+"n# < cos"+π+==n)#, dan G"n# < cos"+π%==n)# deng dengan an frek frekue uens nsii sampling + k2/. k2/. Buatla Buatlah h tampil tampilan an dalam dalam empat gambar, gambar kiri atas untuk menampilkan magnitude respon frekuensi filter, kanan atas untuk sudut fase, kiri bawah untu untuk k camp campur uran an siny sinyal al dan dan gamb gambar ar kana kanan n bawa bawah h untu untuk k menampilkan sinyal hasil pentapisan "penyaringan#.
PSD – Bab VI Filter Digital
&=7
View more...
Comments