protokol 48
April 19, 2019 | Author: DhienWhie | Category: N/A
Short Description
Etik...
Description
PROTOKOL 48 ETIK PENELITIAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN (SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA) Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian. A.
Judul Penelitian (p1)
Penerapan Prinsip-Prinsip Pola Asuh Orang Tua dengan Pengembangan Konsep Diri Mahasiswa S1 dan D3 Tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya Tahun Ta hun Ajaran 2017/2018 1. Lokasi Penelitian
:
Ruang A, B, C, dan D di Stikes Hang Tuah Surabaya 2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – (mulai – selesai): selesai): April 2018 mulai pukul 09.00-selesai Ya
Tidak
3. Apakah penelitian ini multi-senter 4. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah) B.
Identifikasi (p10)
1.
Peneliti
(Mohon CV Peneliti Peneliti Utama dilampirkan) Peneliti Utama (PI) :
2.
Institusi
: Stikes Hang Tuah Surabaya
Anggota Peneliti
:-
Institusi
:-
Sponsor (p9)
Nama
:-
Alamat
:-
Protokol etik penelitian – penelitian – KEPK KEPK SHT Surabaya
1
C.
Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan dipatuhi (p6) Saya yang yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Anggi Nurlastyani Sandy
NIM
:1410015
Tanggal Lahir
: 29 Oktober 1995
Program studi
: S1 Keperawatan
Menyatakan bahwa sebagai peneliti utama dalam skripsi yang berjudul “Penerapan “ Penerapan PrinsipPrinsip Pola Asuh Orang Tua dengan Pengembangan Konsep Diri Mahasiswa S1 dan D3 Tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya Tahun Ajaran 2017/2018 ” akan mematuhi prinsipprinsip prinsip yang tertuang dalam dalam pedoman ini. Jika dikemudian hari saya melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh institusi terkait. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. 2. (Track Record ) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul dan tanggal penelitian, penelitian, dan hasil review Komite Etik (p7) Belum pernah melakukan usulan review protokol etik sebelumnya. 3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48) Saya yang yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Anggi Nurlastyani Sandy
NIM
:1410015
Tanggal Lahir
: 29 Oktober 1995
Program studi
: S1 Keperawatan
Menyatakan bahwa sebagai peneliti utama dalam skripsi yang berjudul “Penerapan “ Penerapan PrinsipPrinsip Pola Asuh Orang Tua dengan Pengembangan Konsep Diri Mahasiswa S1 dan D3 Tingkat 1 Stikes Hang Tuah Tuah Surabaya Tahun Ajaran 2017/2018” apabila terbukti melakukan pemalsuan data bersedia ditangani sesuai kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan Protokol etik penelitian – penelitian – KEPK KEPK SHT Surabaya
2
sebagaimana mestinya.
Tanda Tangan Peneliti Utama Surabaya, 20 April 2018
( ANGGI NURLASTYANI SANDY )
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
3
D.
Ringkasan usulan penelitian (p2)
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh awam bukan dokter) Penelitian ini meneliti tentang penerapan prinsip-prinsip pola asuh yang digunakan orang tua dengan pengambangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. Dalam hal ini responden yang dipilih dalam rentan usia remaja akhir. Fenomena yang terjadi di masyarakat adalah banyaknya konsep diri negatif yang terjadi pada individu utamanya pada kalangan remaja yang sedang mencari jati diri. Banyak faktor yang mendasari pembentukan konsep diri tersebut. Faktor yang paling utama adalah peran pola asuh dari orang tua. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip pola asuh yang digunakan orang tua dengan pengembangan konsep diri pada mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya yang berada pada rentan usia remaja akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control . Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1Stikes Hang Tuah Surabaya dengan menggunakan teknik sampel yaitu simple random sampling sejumlah 128 mahasiswa yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk masing-masing variabel yaitu kuesioner konsep diri (TSCS) untuk mengukur konsep diri dan kuesioner Pola Asuh Orang tua Demokratif (PAOD) untuk mengukur prinsip-prinsip pola asuh orang tua. Kemudian setelah itu data diolah dengan menggunakan uji Spearman Rho untuk mengetahui tingkat atau keeratan hubungan antara 2 variabel. 2. Justifikasi Penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal) a. Alasan dilakukannya penelitian: Pada masa remaja seorang individu mengalami pengembangan konsep diri karena perubaan fisik dan psikologisnya. Pengembangan ini menuntut anak untuk meninggalkan perilaku kekanak-kanakan dan berusaha mencapai kemampuan berpikir serta berperilaku secara dewasa. Keinginan untuk membuat konsep diri aktual dan konsep diri ideal memiliki karakteristik yang sama pun semakin tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pengembangan konsep diri adalah pola pengasuhan orang tua. Apabila orang Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
4
tua melakukan kesalahan dalam penerapan prinsip-prinsip pengasuhan, maka pola pengasuhan yang terbentuk tidak akan efektif. Bahkan pengasuhan yang kurang tepat menjadikan remaja menjauh dari orang tua, bersitegang bahkan berontak sehingga nilai-nilai kebaikan yang diberikan kepada remaja kurang dapat diterima bahkan ditolak (Mubarok, 2016). Dampaknya banyak anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh dengan prinsip-prinsip yang keliru akan cenderung mempunyai konsep diri yang negatif (Muhith, 2015:82). Sehingga orang tua harus memiliki prinsip-prinsip pola asuh yang benar-benar efektif untuk mendampingi anak melalui tahap perkembangan ini. b. Justifikasi Menurut
United Nations Children’s Fund (UNICEF)
pada tahun 2012 bahwa 1 dari 4
orang anak di dunia pernah mengalami kekerasan fisik yang berat dan berkelanjutan dalam proses pengasuhan. Dan menurut Komisi Perlindungan Anak (KPAI) pada tahun 2012 di Indonesia perlakuan kekerasan pada anak 44,3% dilakukan oleh orang tua kandung dan 9,8% diantaranya dilakukan oleh orang tua tiri dengan alasan pengasuhan dan pendisiplinan. Akibatnya sebagian dari 63 juta jiwa remaja berusia 10-24 tahun di Indonesia rentan berperilaku maladaptive akibat konsep diri yang negatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Durado, dkk pada tahun 2013 di SMA Negeri 1 Manado, 78 responden (66,1%) dari 118 responden memiliki konsep diri yang positif dengan dukungan dan perhatian dari orang tua. Penelitian lain yang dilakukan Astika tahun 2017 membuktikan bahwa faktor komunikasi interpersonal anak dan orang tua yang efektif baik dalam hal menujukkan kasih sayang maupun pendisiplinan terhadap konsep diri anak sebesar 53,9%, dan 46,1% dipengaruhi faktor lain. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6 Maret 2018 pada 10 mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018 yang dipilih secara acak dengan metode wawancara, 7 diantaranya mengaku orang tuanya memiliki standart aturan yang kadang tidak dipahami maksud dan tujuannya, dan 3 diantaranya mengaku bahwa orang tuanya selalu terbuka dan memberikan alasan dari setiap aturan yang dibuat. 8 dari 10 mahasiswa yang sama juga mengatakan bahwa orang tua tidak selalu memberikan reward atas setiap
kesuksesan
dan
keberhasilannya.
Bahkan
kadang
anak
tidak
menceritakan
keberhasilannya itu karena kesibukan pekerjaan orang tua. c. Manfaat penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah orang tua mampu menerapkan prinsip prinsip pola asuh yang efektif terhadap anaknya sehingga tidak memunculkan gangguan konsep Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
5
diri pada anak utamanya remaja. Dengan konsep diri yang positif maka remaja yang dalam masa mencari jati diri akan mampu membina hubungan pribadi, memiliki teman, mudah bersahabat, mampu berpikir dan membuat keputusan, serta dapat beradaptasi dan menguasai lingkungan. Itulah yang menjadi harapan bagi generasi muda saat ini. Selain itu dalam bidang yang sangat terkait dalam pelayanan masyarakat utamanya dalam bidang keperawatan yaitu dapat melakukan pelayanan keperawatan pada masyarakat tentang prinsip-prinsip pola asuh yang tepat terhadap pengembangan konsep diri pada anak utamanya remaja. Pelayanan tersebut merupakan suatu bentuk tindakan preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap pembentukan konsep diri individu yang positif.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
6
E.
Isu Etik yang mungkin dihadapi
1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana cara menanganinya (p4) Isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini adalah kelalaian (neglected ) Cara penanganan: memberikan informasi yang tepat dan jelas kepada subyek, melakukan penelitian dengan cermat dan teliti, serta mampu menjaga kerahasiaan informasi dari subyek. F.
Ringkasan Daftar Pustaka
1. Ringkasan berbagai hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada kajian-kajian pada binatang. Maksimum 1 hal (p5). Penelitian pertama yaitu dilakukan oleh Saraswatia, dkk pada tahun 2015 yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Remaja di SMPN 1 Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja. Ketiga faktor tersebut yaitu pola asuh orang tua, teman sebaya, dan peranan harga diri. Penelitian yang kedua yaitu penelitian yang dilakukan Durado, dkk pada tahun 2013 di SMA Negeri 1 Manado dengan judul Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Konsep Diri pada Remaja di SMA Negeri 1 Manado, pada awal penelitian tersebut dilakukan pengamatan dan wawancara kepada guru BK pada tanggal 16 Mei 2013 dan diperoleh keterangan bahwa remaja di SMA Negeri 1 Manado tidak semuanya mendapatkan dukungan penuh dari orang tua mereka. Hal itu dikarenakan orang tua yang cenderung hanya memberikan dukungan berupa penyediaan fasilitas yaitu sarana dan prasarananamun kurang memberikan perhatian lain yang dibutuhkan anak. Sehingga anak cenderung keliru memanfaatkan fasilitas yang diberikan orang tua, remaja menjadi kurang disiplin, dan cenderung melupakan tugas-tugas mereka. Setelah dilakukan penelitian diperoleh 78 responden (66,1%) dari 118 responden memiliki konsep diri yang positif dengan dukungan dan perhatian dari orang tua. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan orang tua yang diberikan berpengaruh kepada konsep diri yang positif bagi remaja di SMA Negeri 1 Manado.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
7
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Astika tahun 2017 dengan judul Komunikasi Interpersonal Anak dengan Orang Tua terhadap Konsep Diri Anak Kelas VI SD Negeri Serayu Yogyakarta. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa faktor komunikasi interpersonal anak dan orang tua yang efektif baik dalam hal menujukkan kasih sayang maupun pendisiplinan terhadap konsep diri anak sebesar 53,9%, dan 46,1% dipengaruhi faktor lain.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
8
Kondisi Lapangan
G.
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) Lokasi penelitian dalam hal ini adalah Stikes Hang Tuah Surabaya yang berada di Jalan Gadung Nomor 1 Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah Surabaya terletak di dalam kota Surabaya ± 5 km ke arah selatan kota, lokasi STIKES Hang Tuah tergolong strategis dan kondusif. Kampus yang beralamatkan di jalan Gadung no 1 Surabaya ini memiliki 2 lantai dengan status gedung milik sendiri. Kampus ini memiliki batas wilayah yaitu : Batas Utara
: Jalan Gadung
Batas Timur
: Jalan Bendul Merisi
Batas Selatan
: Jalan Jetis Wetan
Batas Barat
: Jalan Wonokromo
Tenaga dosen yang dimiliki oleh STIKES Hang Tuah Surabaya adalah dosen dengan pendidikan S-1 dan S-2.Kampus ini mewajibkan mahasiswanya untuk apel pagi di setiap harinya, dan senam pada setiap hari selasa yang membuat image disiplin melekat pada mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya.STIKES Hang Tuah Surabaya memliki 3 program studi yaitu D-3, S-1, dan Ners. 1.
Sejarah STIKES Hang Tuah Surabaya Sejarah lahirnya STIKES Hang Tuah Surabaya diawali dengan adanya kerjasama antara Yayasan Nala dengan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dalam mendirikan Akper Hang Tuah Surabaya pada tanggal 7 Juni 1995, berdasarkan Skep Menkes RI No. HK.00.06.1.1.1894, yang pembukaannya dilaksanakan pada hari ulang tahun Rumkital Dr Ramelan Surabaya ke 46 tanggal 30 Agustus 1995 oleh Deputi Kasal Bidang Personil Laksda TNI Moch. Sachid. Pada 22 Desember 2005 Direktur Akper Hang Tuah Surabaya melalui Ketua Pengurus Yayasan Nala mengajukan permohonan peningkatan status Akademi menjadi Sekolah Tinggi ke Dirjen Dikti DepDikNas RI. Dengan rekomendasi/pertimbangan dari Pengurus Pusat PPNI nomor: HK. 03.2.4.1.09123 tanggal 20 April 2006 maka keluar Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor: 104/D/O/2006 tanggal 19 Juni 2006 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program Studi Keperawatan (S-1) dan perubahan Bentuk Akademi Keperawatan Hang Tuah Surabaya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah Surabaya diselenggarakan oleh Yayasan Nala Surabaya dan berakhir ijin pada tanggal 19 Juni 2008. STIKES Hang Tuah Surabaya telah terakreditasi Strata “A” dengan nilai 87,82 dari Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
9
Depkes RI sesuai dengan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan nomor : HK.00.06.2.2.01655 tanggal 5 Agustus 2004. Guna meningkatkan kualitas pendidikan Prodi S1 Keperawatan juga telah diakreditasi oleh BAN-PT pada tahun 2009 dan mendapatkan nilai akreditasi strata ”C” (nilai 240). 2. informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian 1. Fasilitas Penunjang a. Laboratorium Laboratorium yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar adalah: Laboraorium biomedik terdiri dari : 1) Laboratorium biologi 2) Laboratorium kimia 3) Laboratorium biokimia 4) Laboratorium parasitologi 5) Laboratorium mikrobiologi 6) Laboratorium anatomi 7) Laboratorium biokimia 8) Laboratorium keperawatan b. Laboratorium Keperawatan Dasar 1) Laboratorium keperawatan medikal bedah 2) Laboratorium keperawatan gawat darurat 3) Laboratorium keperawatan jiwa 4) Laboratorium keperawatan anak 5) Laboratorium keperawatan maternitas 6) Laboratorium keperawatan keluarga 7) Laboratorium keperawatan komunitas 8) Laboratorium keperawatan gerontik Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
10
c.
Laboratorium Mata Kuliah Penunjang 1) Laboratorium bahasa 2) Laboratorium komputer
2. Perpustakaan Perpustakaan STIKES Hang Tuah Surabaya mengupayakan mahasiswa dan staf dosen dalam memenuhi kebutuhannya dalam mencari literatur, jurnal, majalah keperawatan maupun kesehatan yang diharapkan dapat mendukung proses belajar mengajar. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar STIKES Hang Tuah Surabaya disediakan fasilitas internet yang bisa diakses mahasiswa secara gratis. 3. Ruang kuliah, praktikum, diskusi dan fasilitas belajar lain Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui kegiatan kuliah, praktikum, diskusi, maupun pengumpulan data yang dilaksanakan di kampus STIKES Hang Tuah Suraba ya
i. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian Lokasi penelitian dalam hal ini adalah Stikes Hang Tuah Surabaya yang berada di Jalan Gadung Nomor 1 Surabaya dan berada di lingkup RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah Surabaya terletak di dalam kota Surabaya ± 5 km ke arah selatan kota, lokasi STIKES Hang Tuah tergolong strategis dan kondusif. Kampus yang beralamatkan di jalan Gadung no 1 Surabaya ini memiliki 2 lantai dengan status gedung milik sendiri. Kampus ini memiliki batas wilayah yaitu : Batas Utara
: Jalan Gadung
Batas Timur
: Jalan Bendul Merisi
Batas Selatan : Jalan Jetis Wetan Batas Barat
: Jalan Wonokromo
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
11
b. Disain Penelitian
i. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11) a. Tujuan penelitian : Tujuan umum: Menganalisa penerapan prinsip-prinsip pola asuh orang tua dengan pengembangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. Tujuan khusus : 1)
Mengidentifikasi prinsip-prinsip pola asuh yang diterapkan orang tua mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018.
2)
Mengidentifikasi konsep diri mahasiswa tingkat 1 S1 dan D3 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018.
3)
Menganalisa pengaruh prinsip-prinsip pola asuh yang diterapkan orang tua dengan pembentukan konsep diri yang positif pada mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018.
b. Hipotesa : Ada pengaruh penerapan prinsip-prinsip pola asuh orang tua dengan pengembangan konsep diri yang positif mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. c. Pertanyaan penelitian : Bagaimana penerapan prinsip-prinsip pola asuh orang tua dengan pengembangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018? d. Variabel penelitian : Variabel bebas pada penelitian ini adalah prinsip-prinsip pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. Variabel terikat pada penelitian ini adalah konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018 ii. Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12) Desain penelitian untuk mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip pola asuh orang tua dengan pengembangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018 adalah observasional analatik dengan pendekatan case control. Case control merupakan jenis penelitian yang berkebalikan dengan penelitian kohort, yaitu peneliti melakukan pengukuran pada variabel dependen terlebih dahulu sedangkan variabel independen ditelusuri secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya faktor (variabel independen ) yang Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
12
berperan (Nursalam , 2015:164). iii.
Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah acak atau terbuka. (B ila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak r elevan) (p12)
Penelitian ini bukan merupakan uji coba klinis : Tidak relevan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
13
c. Sampling
i. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara statistik (p13) Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian yaitu sebanyak 128dari 189 populasi yang ada dengan memilih secara acak dengan simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi ekslusi. Penentuan dilakukan dengan penghitungan statistik sebagai berikut:
=
=
1 + ()2
189 1 + 189 (0.05)2
n = 127,89 n = 128 responden (pembulatan).
1.
ii. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3) (p12) Kriteria Inklusi a.
Mahasiswa Tingkat 1 reguler Stikes Hang Tuah Surabaya Tahun Ajaran 2017/2018 dengan rentan usia 18 sampai 21 tahun.
b.
Mahasiswa yang bersedia dijadikan responden.
c.
Mahasiswa yang memiliki orang tua yang lengkap (ayah kandung dan ibu kandung tunggal).
d. 2.
Mahasiswa yang sampai saat ini tinggal bersama orang tua dari sejak ia lahir
Kriteria Ekslusi a.
Mahasiswa yang meninggalkan kelas atau ruangan saat pengambilan data.
b.
Tidak hadir perkuliahan pada saat pengambilan data
iii. Sampling kelompok rentan: alasan mengikutsertakan anak anak atau orang dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15) (bila tidak ada, cukup tulis tidak relevan) Tidak relevan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
14
d. Intervensi (pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
i. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode pemberian treatmen, termasuk cara pemberian, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan komparator (p17) Tidak relevan
ii. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian (Guidelines 4 and 5) (p18) Tidak relevan
iii. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi, selama penelitian (Guideline 6) (p19) Tidak relevan
iv. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20) Tidak relevan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
15
e. Monitor Hasil
i. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen (lihat lampiran) (p17)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Tidak relevan f.
Penghentian Penelitian dan Alasannya
i. Aturan atau kreteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Tidak relevan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
16
g. Adverse E vent dan Komplikasi
i. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi samping, dan syarat penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23) (p23)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan) Tidak relevan
ii. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan setiap rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24) Tidak relevan h. Penanganan Komplikasi (p27)
i. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil, ii. Adanya asuransi, iii. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan iv. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Tidak relevan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
17
i.
Manfaat
i. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25) a. Bagi peneliti Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta merupakan pengalaman berharga dalam melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan prinsip prinsip pola asuh orang tua dengan pengembangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. b. Bagi Stikes Hang Tuah Surabaya Sebagai bahan masukan dan sumbangan penelitian kepada instansi terkait pengaruh penerapan prinsip-prinsip pola asuh orang tua dengan pengembangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. c. Bagi Orang Tua Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua menerapkan prinsip-prinsip pola asuh yang efektif terhadap anaknya sehingga tidak memunculkan gangguan konsep diri pada anak utamanya remaja . d. Bagi Profesi Keperawatan Diharapkan peneliti dapat memberikan masukan kepada profesi keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan pada masyarakat tentang prinsip-prinsip pola asuh yang tepat terhadap pengembangan konsep diri pada anak utamanya remaja. e. Bagi Peneliti Lain Sebagai sumber informasi dan data awal untuk melanjutkan penelitian dalam kajian maslah penelitian serupa di bidang pengasuhan dan pengembangan konsep diri pada anak utamanya remaja. ii. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4) (p26) a. Bagi Orang Tua Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua menerapkan prinsip-prinsip pola asuh yang efektif terhadap anaknya sehingga tidak memunculkan gangguan konsep diri Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
18
pada anak utamanya remaja . b. Bagi remaja Dengan prinsip-prinsip pola pengasuhan dari orang tua yang tepat maka akan didapatkan konsep diri yang positif, tidak akan menimbulkan situasi psikologis yang negatif serta terhindar dari keadaan emosional – motivasional yang negatif pula. c. Bagi Peneliti Lain Sebagai sumber informasi dan data awal untuk melanjutkan penelitian dalam kajian maslah penelitian serupa di bidang pengasuhan dan pengembangan konsep diri pada anak utamanya remaja. j.
Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)
i. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan, ii. Modalitas yang tersedia, iii. pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang akan membayar, iv. berapa lama (Guideline 6)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Tidak relevan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
19
k. Informed Consent
i. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek, termasuk nama
dan
posisi
wali
bagi
yang
tidak
bisa
memberikannya.
(Guideline 9) (p30)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Informed consent dibuat dan disertakan dengan lembar kuesioner. Sebelum subyek membuka lembar kuesioner, subyek diminta untuk mengisi dan menandatangani informed consent di halaman paling depan. Peneliti menjelaskan secara lisan isi dan tujuan dari pengisian informed consent tersebut. Bukan hanya itu saja peneliti juga menjelaskan maksud dan tujuan dari kuesioner yang akan diberikan. Tujuan dari hal ini adalah agar subyek mengetahui apa saja yang harus ia laukan dan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh peneliti. Apabila subyek tidak menyetujui hal itu, maka subjek berhak untuk tidak melanjutkan pengisian kuesioner. ii. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19) (p29) Tidak relevan l.
Wali (p31)
i. Adanya wali yang berhak, bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent (Guidelines 16 and 17)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Tidak relevan karena peneliti tidak menginginkan wali dalam pengisian informed consent ini.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
20
ii. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum cukup umur (Guidelines 16 and 17) Karena subyek penelitian sebelumnya sudah dilakukan penyeleksian usia. Jadi tidak ada subyek yang membutuhkan perwalian dalam pengisian informed consent kar ena subyek belum cukup umur.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
21
m. Bujukan
i. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak r elevan) Peneliti tidak menggunakan bujukan dalam menjadikan subyek sebagai partisipan, karena apabila partisipan tidak bersedia dijadikan subyek penelitian, ia berhak untuk tidak mengikuti penelitian ini. selain itu subyek yang termasuk dalam hal ini bisa dikategorikan sebagai subyek dengan kriteria ekslusi. ii. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian (Guideline 9) (p33) Karena penelitian ini seutuhnya menjadi tanggung jawab peneliti, maka mulai dari prosedur penelitian, dan segala informasi yang berkaitan dengan penelitian baik berupa bahaya,
keuntungan,
riset
maupun
topik
yang
sama
yang
bisa
mempengaruhi
keberlangsungan keterlibatan subyek penelitian dilakukan oleh peneliti iii. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34) Demi untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek secara individu (perorangan), maka hasil dari penelitian ini tetap terjaga kerahasiaannya untuk masing-masing subyek. Namun hasil dari penelitian bisa diinformasikan (jika diperlukan oleh subyek) dalam bentuk data kelompok. n. Penjagaan Kerahasiaan
i. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16) Proses rekrutmen dilakukan dengan cara peneliti mendatangi subyek yang berada di ruangan masing-masing. Membagikan semua kuesioner kepada subyek. Kemudian peneliti meminta subyek untuk menuliskan nim sebagai identitas subyek. Setelah pengisian selesai, peneliti melakukan pengambilan acak dengan penomoran 1-128 dengan subyek yang sesuai kriteria inklusi. ii. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
22
termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35) Dalam menjaga kerahasiaan data dan penghormatan privasi subyek, peneliti melakukan pengkodean dalam pengambilan data yang hanya diketahui oleh peneliti. Dan apabila penelitian ini selesai dilakukan maka hasil dari penelitian disimpan oleh pribadi dan institusi yang terkait dalam penanggung jawab penelitian yang tidak lain adalah Stikes Hang Tuah Surabaya sebagai institusi peneliti. iii. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi kedaruratan (Guidelines 11 and 12) ( p36) Informasi tentang kode hanya diketahui oleh peneliti dan institusi yang menaungi peneliti. Begitu pula dengan identitas subyek, apabila ada kedaruratan yang menuntut serta membutuhkan data dari penelitian ini hanya bisa dibuka oleh peneliti dan pihak institusi yaitu Stikes Hang Tuah Surabaya. iv. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37) Untuk kemungkinan penggunaan lebih jauh data personal sangatlah minim karena penelitian ini digunakan sebagai persyaratan dari tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
23
U.
Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana rencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2); Analisa statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik Spearman Rho. Dengan tingkat kemaknaan ρ = 0,05. Jika didapatkan hasil ρ ≤ 0,05 maka H1 diterima, yang berarti ada efektifitas penerapan prinsip-prinsip pola asuh orang tua dalam pengembangan konsep diri mahasiswa S1 dan D3 tingkat 1 Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran 2017/2018. Penelitian bisa dilakukan pemberhentian bila pihak institusi menghentikan langsung penelitian. V.
Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7); Karena penelitian ini tidak menggunakan intervensi tertentu, maka peneiliti tidak perlu membentuk komite khusus untuk melakuakn monitoring. Karena semua hal dilakukan oleh peneliti dan tanggung jawab seutuhnya menjadi kewajiban peneliti. W.
Konflik Kepentingan
1 Pengaturan untuk mengatasi konflik financial atau yang lainnya yang bisa . mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
24
Manfaat Sosial
X. 1.
Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor untuk capacity building, untuk telaah ilmiah dan etik dan untuk riset riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
2.
Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang dialokasikan untuk aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetaka,n untuk memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
25
Hak atas Data
Y. 1.
Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1, S7); Karena penelitian dilakukan untuk memperoleh gelar sarjana maka penelitian ini merupakan penelitian untuk tujuan perseorangan. Sehingga peneliti tidak menggunakan sponsor. Dengan itu maka hak atas penelitian ini seutuhnya menjadi hak peneliti.
Z.
Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetik, sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dengan meminimalkan resiko kemudharatan kelompok ini dan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan harkat dan martabat mereka (Guideline 4) (p47) Karena penelitian dilakukan untuk memperoleh gelar sarjana di institusi Stikes Hang Tuah Surabaya dan penelitian di lakukan pada institusi yang sama maka risiko kemaslahatan dengan institusi terkait menjadi minimum. Hal ini karena sebelum penelitian dilakukan peneliti telah melakukan sidang proposal di institusi terkait dan mendapat persetujuan dari penguji dan pembimbing yang tidak lain adalah dosen dari institusi terkait. Untuk menjaga kerahasiaan data setelah penelitian, maka publikasi hanya bisa dilakukan atas persetujuan peneliti dan institusi. Apabila ada pihak lain yang ingin memperoleh informasi dari data peneliti, maka ia harus mendapat persetujuan dari peneliti maupun institusi yang bertanggung jawab. Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46) Hasil riset dari penelitian ini disimpan di perpustakaan Stikes Hang Tuah Surabaya dan oleh peneliti sendiri. Apabila terdapat hasil riset yang dinilai negatif maka sesuai dengan surat pernyataan yang telah dibuat peneliti, peneliti akan bertanggung jawab atas ketidakbenaran penelitian. Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
26
AA.
Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41) Sumber dana diperoleh dari peneliti sendiri. Karena subyek penelitian merupakan mahasiswa yang berada dalam satu institusi yang sama dengan peneliti yaitu di Stikes Hang Tuah Surabaya, maka peneliti tidak memerlukan sponsor khusus. Dan karena penelitian dilakukan di institusi tempat peneliti belajar, maka pihak institusi tidak menarik biaya atas penelitian yang dilakukan. BB.
Daftar Pustaka
Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40) CC.
Lampiran 1.
CV Peneliti Utama
2.
Sampel Formulir Laporan kasus
___________, __________________________ Peneliti
( ANGGI NURLASTYANI SANDY)
Mengetahui Pembimbing I
Pembimbing II
(___________________________________)
(___________________________________)
NIP.
NIP.
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
27
Lampiran 1 C UR R I C UL UM V I T A E
Nama
: Anggi Nurlastyani Sandy
Nim
: 141.0015
Program Studi
: S1-Keperawatan
Tempat, Tanggal Lahir
: Trenggalek, 29 Oktober 1995
Alamat
: Perumahan Sumput Asri Blok J-04 Driyorejo Gresik
Agama
: Islam
Riwayat Pendidikan
:
1. TK DHARMA WANITA II DRIYOREJO GRESIK LULUS TAHUN 2002 2. SD NEGERI 1 KRIKILAN GRESIK LULUS TAHUN 2008 3. SMP NEGERI 1 KRIAN SIDOARJO LULUS TAHUN 2011 4. SMA NEGERI 2 TRENGGALEK LULUS TAHUN 2014
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya
28
View more...
Comments