Proses Vitamin

September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Proses Vitamin...

Description

 

Analisis Kuantitatif Vitamin A   Cara

ini diberikan untuk penetapan vitamin A dalam sediaan Farmakope. Farmakope.



  Luapkauykaaknan p nein taim paunm m seuce inh, seem np gkaitn pmeunnggakru cahaya, oksigen dari udara dan zat peng pe ngok oksi sida dasi si lain lain,, se seba baik ikn nya meng menggu guna nak kan alat kaca non-aktinik dan gas inert. (Depkes RI,1995).

 

PROSEDUR •

  Menimbang, menghitung atau mengukur saksama sejjum se umla lah h se sed dia ian n uj ujii se seta tara ra de den ngan gan ti tida dak k ku kurrang ang dari 0,15 mg vitamin A, tetapi tidak boleh mengandung lemak lebih dari 1 g.

Bila ber berbe ben ntuk kapsul, ta tabl blet et at atau au ben enttuk padat lain la inya ya ya yang ng ti tida dak k da dapa patt di disa sabu bunk nkan an se seca cara ra efis efisie ien n dengan cara yang diberikan, maka merefluks dalam 10 ml air di atas tangas uap selama lebih kurang 10 meni me nit, t, men eng gha hanc ncur urka kan n bag agia ian n pad adat at ya yan ng ma masi sih h terti te rting ngga gall deng dengan an bat atan ang g pe peng ngad aduk uk ka kaca ca tu tump mpul ul,, menghangatkan selama lebih kurang 5 menit lagi.

 

• •





• •





  Memas Memasukkan ukkan ke ke dalam labu kac kaca a boros borosilikat ilikat yang yang sesuai   Menambahkan 30 ml etanol P, dan 3 ml larutan kalium hidroksida hidro ksida P   Me Mere refl fluk ukss da dala lam m alat alat ya yang ng kesel eselur uruh uhan anya ya ter erbu buat at da dari ri ka kaca ca borosilikat selama 30 menit lalu mendinginkan   Men enam amb bah ahka kan n 30 ml air air da dan n me mema masu suka kan n ke dala dalam m co corron ong g pisah.   Menam Menambahk bahkan an 4 g serbuk halus natrium sulfat dekah dekahidrat idrat P. P.   Me Menge ngeks kstr trak aksi si denga dengan n 150 ml eter eter P lal lalu u me mengo ngoco cok k sel selam ama a 2 meni nitt, bila terbe ben ntuk emuls lsii ekstr straksi lagi lagi 3 kali, tiap iap kali dengan 25 ml eter P.   Me Mengu ngump mpulk ulkan an ek ekst stra rak k et eter er,, bi bila la pe perl rlu u cu cuci ci denga dengan n 50 ml air dengan menggoyang perlahan-lahan.   Men Mengula gulangi ngi pencucia pencucian n seb sebany anyak ak 3 kali, kali, tiap kali den dengan gan 50 ml air dengan menggoyang lebih kuat. Masukkan ekstrak eter yang telah dic dicuci ke dala lam m la lab bu ukur 250 ml, tambahkan eter P sampai tanda batas.

 







 Menguapkan 25 ml ekstrak eter sampai lebih kura ku ran ng 5 ml atau atau tan tanpa pema pemana nassan tetap etapii dengan bantuan aliran gas inert atau hampa udar ud ara a, lanju anjutk tkan an pen pengua guapan hing ingga lebi lebih h kurang 3 ml.   Melarutkan residu dalam isopropanol P secukupnya hingga kadar vitamin A antara 3 µg dan 5 µg per ml atau memberikan serapan 0,5 hingga 0,8 pada 325 nm.   Meng engukur sera rap pan larut rutan pada panjang gelombang 310 nm, 325 nm dan 334 nm menggunakan kuvet atau sel kuarsa dan gunakan isopropanol P sebagai blangko. (Depkes RI,1995).

 

Analisis Kuantitatif Vitamin B1 Metode Kromatografi Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Ting gi 

  



  LLa arutan A : larutan natrium 1-oktanasulfonat 0,005 M dalam larutan asam asetat glasial P ( 1 dalam 100).   La Larutan B : campuran metanol P-asetonitril P ( 3:2).   Fa Fase gerak : campuran larutan A dan larutan B ( 60:40), sari sa ring ng.. Dila Dilaku kuka kan n peny penyes eses esua uaia ian n sist sistem em   La Larutan baku internal : memasukkan 2 ml metilbenzoat P ke dalam labu ukur 100 ml, mengencerkan dengan metanol P sampai tanda batas hingga diperoleh kadar   400 Laruμg La tanpebram kul : menimbang seksama sejumlah tiamin hidroklorida BPFI , melarutkan dalam fase gerak hingga kadar lebih kurang 1 mg per ml. Memasukkan 20 ml larutan ini ke dalam labu ukur 50 ml, menambahkan 5 ml lsaarm utpaani tbaankdua i,nhteinrngagla, km rkapnerdemnlgan fase gerak adeanrg4e0n0ceμg

 



  Larutan uji : Menimbang seksama lebih kurang 200 mg , memasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, melarutkan dalam fase gerak, mengencerkan sampai tanda batas dengan fase gerak. Memindahkan 10 ml larutan ini ke dalam labu ukur 50 ml,

Menambahkan 5 ml larutan baku internal , Mengencerkan dengan fase gerak sampai tanda batas. Sistem kromatografi : detektor 254 nm, kolom 4mm x 30 cm. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Melakukan kromatografi terhadap larutan baku, merekam respons puncak.. Resolusi tidak kurang dari 6. Faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 . puncak Efisiensi kolom tidak kurang dari 1500 lempeng teoritis. Simpangan baku relatif tidak lebih dari 2% Prosedur : Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama ( lebih kurang 10 μl ) larutan baku dan larutan uji ke dalam kromatograf kromatograf,, rekam kromatogram, ukur luas puncak utama. Hitung jumlah dalam mg tiamin hidroklorida dengan rumus  Ru  R u

0,5C (

 Rs  R s

)

C = kadar tiamin hidroklorida BPFI dalam μg per ml larutan baku Ru dan Rs = perbandingan luas puncak tiamin terhadap metil benzoat dalam larutan uji dan larutan baku

(Depkes RI, 1995)

 

Analisis Kuantitatif Vitamin B2 (Riboflavin) Larutan uji: Timbang 50 mg sampel l al u masukkan masuk kan ke labu ukur 1000 ml berisi 50 ml air

Tam amba bahk hkan an 5 ml asam as am ase settat 6 N d an ai r secukupnya hingga 800 ml

Panask Pana skan an di at atas as pena pe nang ngas as sa samb mbil il dik ikoc oco ok samp sa mpai ai larut

Dingi Din gink nkan an pada pa da o suhu 25 C add dengan den gan air hin hingga gga tanda batas

Larutan baku: timbang sejumlah Riboflavin BPFI dan dengan cara yang sama buat larutan hingga kadar setara dengan Larutan uji 

Penetapan Kadar:

Ukur intensitas fluorosensi pada 530 nm

Segera setelah pembacaan, tamb ta mbah ahka kan n 10 mg natrium hidrosulfit P, aduk ad uk hi hing ngg ga la laru rutt dan ukur lagi fluorosensinya

Perbedaan kedua pembacaan: intensitas fluorosensi Larutan baku

Ukur intensitas fluorosensi   Larutan uji    sama sama se sepe pert rtii pengukuran sebelumnya

Hitung jumlah  riboflavin (   Τ) dengan rumus: C=

 

(Depkes RI, 1995).

 

Analisis Kuantitatif Vitamin B3 Menurut FI IV 1995 •









  Menimbang seksama lebih kurang 250 mg,   Melarutkan dalam 20 ml menghangatkan sedikit jikaasam perlu.asetat glasial P, dan   Menamba Menambahkan hkan 5ml anhidrida anhidrida asetat P dan indikator indikator kristal violet LP   Menititrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV sampai berwarna biru kehijauan.   1ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 12,21 mg C6H6N2O

 

Vitamin B9 Penetapan kadar Asam Folat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

1. Larutan baku Menimbang lebih 30 dan mg Asam Folat BPFI telah dikorek dikoreksi si terhada ter hadap p saksama kadar kadar air, air , melar mekurang larutk utkan an mengen mengencer cerka kan n yang denga dengan n pel pelaru arutt air yang mengandung 2 ml aluminium hidroksida P dan 1 gr natrium perklorat P tiap 100ml hingga kadar 5 – 20 ug. 2. Larutan Uji Menimb Men imbang ang saksam saksama a lebih lebih kura kurang ng 30 mg dan melanj melanjutk utkan an men menuru urutt car cara a seperti yang tertera tertera pada larutan baku

 

3. Fase gerak

Memasukkan 35,1 gr natrium perklorat P, 1,40 gr kalsium fosfat monobasa P, 7 ml kalium hidroksida 1N dan 40 mL etanol P ke dalam labu ukur 1000ml, mengencerkan dengan air sampai tanda batas. Mengatur pH hingga 7,2 deng de ngan an kali alium hidr hidrok oksi sida da 1N atau asam asam fosf osfat P, Meny enyari aring dan dan mene me nettapk apkan kadar adar methan thanol ol dapa dapatt berv rvar ariias asii untu untuk k memenu menuhi hi kesesuaian sistem dan menetapkan waktu evaluasi asam folat yang sesuai

 

4. Prosedur

Menyuntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (sampai dengan uL) larutan baku dan larutan uji ke dalam kromatogr gra af, menguk gukur res esp pons ons puncak utama.

( Depkes RI, 1995)

 

Analisis Kuantitatif  VITAMIN B  ( Sianokobalamin) 12

Metode Spektrofotometri Sianokobalamin Sianokob alamin dalam air menunjukkan absorbansi maksimun (λ maks) pada 278 ± 1nm, 361 nm dan 550 ±2 nm. - Menimbang seksama lebih kurang 30 mg kemudian melarutkan dan dience diencerkan rkan sampai 1000 ml. - Menimbang se seksama ksama sejumlah sianoko sianokobalamin balamin BPFI , melarutkan dan mengen mengencerkan cerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan air hingga diperoleh larutan baku dengan kadar kurang lebih 30 μg per ml. - Mengukur serapan kedua larutan p pada ada panjang ge gelombang lombang maksimum 361 nm dengan air sebagai blanko  Au Hitung jumlah sianokobalamin dalam mg dengan rumus :

C (  As )

C = kadar sianokobalamin BPFI dalam μg per ml larutan baku Au = serapan larutan uji As = serapan larutan baku ( Depkes RI, 1995)

 

Analisis Kuantitatif  Vitamin C

Hitung kadar vitamin c

Pipet 5mL sampel

Larutkan 20mL aquadest dan tambahkan 1mL amilum

Kadar =

Titrasi dengan 0,005 N iodine

.  .   .  

 

 100%

 

Analisis Kuantitatif  Vitamin D Preparasi sampel  - Sampel mengandung pati: Menimbang 5 g sampel, masukkan dalam labu Erlenmeyer

250 mL. dengan mL aqu aq uades ad esttTambahkan yan ang g telah elah1gd   ipan ip-amilase. anas ask kan Larutkan pad ada a 45-50 -5 0oC. S50 et etel elah ah tercampur, gunakan gas nitrogen untuk menghilangkan udara darii labu. dar labu. Mas Masukk ukkan an stop stopper per.. Tempa empatk tkan an dal dalam am ink inkub ubat ator or 60oC selama 30 menit. - Sampel non-pati: Timbang 10 g sampel, masukkan dalam labu Erlenmeyer 250 mL.. Tamba mL ambahk hkan an 1g    -am -amilas ilase. e. Laru Laruttkan den eng gan 50 mL aquadest yang telah dipanaskan pada 45-50oC, kocok hingga homogen.

 

Preparasi larutan uji 

1. Sa Sapo pon nif ifiikas asi: i: Tambahkan 100 mL larutan etil alkohol kedalam larutan sampel. Tambahkan 25 mL larutan kalium hidroksida, kocok homogen. Masukkan stopper karet. Masukkan labu ke beaker glass 1000 ml yang berisi 300 ml air lalu panaskan di atas penangas air pada suhu konstan +-53oC dan diaduk selama 45 menit, kemudian dinginkan pada suhu kamar. 2. Ekstraksi: Pindahkan larutan tersaponifikasi kedalam corong pisah 500 mL. Tambahkan 100 ml petroleum eter. Kocok lembut selama 10 menit. Masukkan stopper. Diamkan selama demixing. Masukkan fase air kedalam corong pisah 500 mL lain.sampai Ulangi proses ekstraksi tersebut. Campurkan larutan eter, dan cuci dengan aquadest menjadi netral. Gunakan natrium sulfat anhidrat untuk filtrasi dan dehidrasi. Kumpulkan filtrat dalam labu Erlenmeyer 500 mL. Setelah itu uapkan di bawah aliran gas nitrogen 40 oC pada rotator evaporator sampai hampir kering, masukkan kedalam labu ukur 10 ml dengan cara dialirkan dengan petroleum eter lalu add aquadest hingga tanda batas. Ambil 7 mL larutan petroleum eter lalu masukkan kedalam kuvet A. Uapkan pada evaporator nitrogen bersuhu 40oC ± 2oC. Tambahkan 2 mL n-heksan lalu aduk untuk melarutkan residu. Sentrifugasi pada 5000 rpm selama 10 menit lalu diamkan pada suhu kamar.

 

Pemurnian larutan uji Vitamin D Kondisi acuan untuk kromatografi: kromatografi:   Kolom: kolom silica gel, 150 mm × 4,6 mm. mm. •



• • • •

  fase gerak: gerak: Sikloheksana Sikloheksana dan n-heksan n-heksan dengan rasio v volume olume 1:1, tambahkan 0,8% isopropil alkohol (rasio volume).   laju alir: 1 mL/menit.   Panjang gelombang: 264 nm.   Suhu kolom: 35oC ± 1oC.   Volume injeksi: 500 L.

Pipet 0,5 mL larutan stok standar vitamin D kedalam 10 mL tabung dengan stopper, lalu keringkan pada evaporator nitrogen dengan suhu 40oC ± 2oC, residu dilarutkan dengan 5 mL larutan n-heksan lalu diaduk. Injeksi 50   L dari larutan tersebut lalu tentukan waktu retensinya dengan kromatografi cair. Kemu Ke mudia dian n inje injeks ksik ikan an 500 500      L larutan sampel pada kuvet A kedalam kromatografi cair, lalu campurkan di kuvet B sesuai dengan waktu retensi larutan vitamin D standar. Uapkan kuvet B dengan gas nitrogen pada 40 oC ± 2oC. Tambahkan Tambahkan 1 mL methanol. Larutan uji Vitamin D telah siap

 

Penentuan kadar Kondisi acuan untuk kromatogr kromatografi: afi: •











 Kolom: kolom C18, 250 mm × 4.6 mm  Fase gerak: Methanol  Laju alir: 1 mL/menit  Panjang gelombang: 264 nm  Suhu kolom: 35oC±1oC  Volume injeksi: 100 L

 

Membuat kurva standar Masukkan 0,2 mL, 0,4 mL, 0,6 mL, 0,8 mL, dan 1 ml larutan stok standar vitamin D masing-masing kedalam 100 mL labu ukur, add etanol, dan kocok. Variasi konsentrasi larutan standar yaitu 0.200 g/mL, 0.400 g/ mL, 0.600 g/mL, 0.800 g/mL, dan 1.000 g/mL. Injeksikan larutan standar Vitamin D kedalam cairan kromatografi untuk mendapatkan tinggi puncak (atau daerah puncak). Gambarkan kurva standar, dimana sumbu y merupakan tinggi puncak, dan sumbu x adalah konsentrasi larutan standar Vitamin D.

 

Penentuan kadar:   Injeksika Injeksikan n 100   L larutan uji Vitamin D pada kuvet B kedalam cairan kromatografi untuk mendapatkan tinggi puncak; baca kurva standar untuk mendapatkan konsentrasi konsentrasi Vitamin D dalam larutan sampel uji.   Hasilnya dicatat sebagai koefisien koefisien (k), lalu hitung kadar dengan dengan rumus: •



  =

  10 10/7  2  2  10 100 

Dimana:   X = kadar ( (/ /10 100 0 )   Cs = konsentrasi konsentrasi larutan larutan uji vitamin D dari kurva standar (/)   m = berat sampel (g)   k = koefisien •







(Ministry of Health RRC, 2010).

 

Analisis Kuantitatif VITAMIN E( Alfa Tokoferol ) 1. Spek Spektr tro ofoto fotome metr trii Uv Vis Vis  Pembua mbuata tan n laru laruta tan n baku tokoferol 500 ppm Tokoferol ditimbang 25 mg dan dilarutkan dalam chloroform hingga volume 50 ml menggunakan labu takar.  Pen enen entu tuan an panja anjang ng gelo gelomb mban ang g tok tokofero feroll 1. Larutan baku tokoferol diambil 5 ml dengan menggunakan pipet, kemudian dimasukkan ke dalam kuvet. 2. S seeblaannju yatnky5a,mlsekb eadgaalai mblkaunvgekto . dimasukkan chloroform 3. Kemudian kedua kuvet dimasukkan ke dalam alat spektrofotometri UV-Vis dan dicari panjang gelombang (λ) maksimum

 

  Pem embu buat atan an ku kurva rva bak aku u to tokkofe fero roll 1. Larutan baku tokoferol dibuat berbagai seri konsentrasi yaitu 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm. 2. m Keasd mas5ingbu0a,5h mgle; l1asmlu; k1u l l;ddim anl inagla-m ,5r m10l; 2mm anas2u,k5km laru la ruta tan n bak aku u to tokkofe fero rol.l. 3. Kemudian masing-masing gelas ukur diencerkan dengan larutan chloroform sampai 5 ml. 4. Serapan dibaca pada λ maksimal dan dibuat kurv rva a hubungan antara konsentrasi vitamin E dan serapan sehi se hing ngg ga di dip per ero ole leh h ni nila laii ab abso sorb rban ansi si (y). (y).

 

  Pen Pene eta tap pan Ka Kada darr Vi Vita tami min n

1. 2. 3.

4.

5. 6.

Ekstrak sampel ditimbang 2,5 mg dan dilarutkan dalam chlorrofo chlo form rm hi hing ngga ga vo volu lume me 5 ml ml,, kem emud udia ian n dit ditam amb bah ahka kan n 1 ml larutan laruta n twee tween n 80. Larut uta an tersebut dimasukk kka an ke dalam tabung reaks ksii unt ntu uk divortex. Kem emud udia ian n di dien ence cerk rkan an 10 10xx de deng ngan an meng mengam ambi bill 0,5 ml la larrut utan an tersebut ke dalam gelas ukur dan menambahkan larutan kloroform sampai volume 5 ml. Men enga gamb mbil il 5 ml la larrut utan an ter erse sebu butt dan masuk asuka an da dala lam m ku kuve vet, t, kem emud udia ian n di dib bac aca a ab abso sorb rban ansi si da dan n kad kadar ar vit vitam amin in E d dal alam am al alat at spektrofotometri UV - Vis pada panjang gelombang 340 - 360 nm. Panjang gelombang maksimum pada 346 nm Pe Perlakua rlakuan n yyang ang sama dilaku dilakukan kan pada ekstr ekstrak ak sampel lainnya lainnya.. Dit Diteta etapka pkan n Kad Kadar ar denga dengan n per perba bandin ndingan gan abso absorb rbansi ansi laru larutan tan bak baku u dan absorbansi sampel

( Dewi, dkk, 2015)

 

Analisis Kuantitatif  VITAMIN VIT AMIN K( Fi Fitonadion) tonadion) Metode Meto de Krom Kromat atog ogra rafi fi Ca Cair ir Ki Kine nerj rja a Ti Ting nggi gi Fase gerak : campuran n heksan : amil alkohol ( 2000:1,5 ), saring Larrut La utan an baku aku int internal rnal : ti timb mban ang g seks seksam ama a seju sejuml mla ah kol oles estr trilil ben benzo zoat at , larutkan dan encerkan dalam fase gerak hingga kadar lebih kurang 2,5 mg per ml Larutan baku : timbang seksama lebih kurang 60 mg fitonadion BPFI, masukkan ke dalam labu ukur 50 ml , tambahkan 20 ml fase gerak , campur dan encerkan dengan fase gerak sampai tanda batas. Pipet 4 ml larutan ini ke dalam labu ukur 50 ml , e mapl akietadnadlaam . Pliapbeu t 1u0ku mrl 2la5rum tal n, inni cdearknan7 dmelnlgaaruntafansebagkeuraikntsearn encerkan dengan fase gerak sampai tanda batas

 

Larutan uji : lakukan seperti rti pada larutan baku, menggunakan fitonadion sebagai gant ga ntii baku baku pemb pemban andin ding g Sistem kromatografi : detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L3. Laju aliran lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap larutan baku , rekam respons puncak. Simpangan baku relatif tidak lebih dari 2% dan resol esolus usii ti tid dak kura kuran ng dari ari 1,5. Pros Pr osed edur ur : Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama ( lebih kurang 50 μl) la laru ruta tan n baku baku •



dan larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Waktu retensi rel elat atif if baku aku in inte tern rnal al le lebi bih h kura kurang ng 0, 0,7; 7;0, 0,9; 9;1, 1,0. 0. Hitu Hitung ng ju juml mlah ah dala dalam m mg de deng ngan an rum rumus :  Ru

1,56C (

)

 Rs

C = kadar fi fittonadion BPF BPFI dalam μg per ml la larrutan baku Ru dan Rs = per perband andinga ingan n resp espons ons pun puncak cak rel ela ati tiff la larrutan utan uji dan dan la laru ruta tan n baku Hitung Ru dan Rs dengan rumus : Respo espon ns pun puncak cak (Z) (Z) Fiton itona adi dion on + Respo espon ns pun puncak cak (E (E)) fit iton ona adio ion n/ respo espons ns pu pun ncak cak baku internal (Depkes RI, 1995)

 

Daftar Pustaka Pustaka •





  Depkes RI. 1995. Farmak Farmakope ope Indonesia Indonesia Edisi IV IV.. Jakarta : Departemen Kesehatan RI   Dewi I, Titik L, Irz Irzal. al. 2015. PERBANDINGAN KADAR VITAMIN E PADA EKSTRAK BUAH ALPU AL PUKA KAT T, MANGG MANGGA A DAN TOMAT TOMAT. Pro Prosi sidi ding ng Nasional APIKES - AKB ID Citra Medika Surakarta. ISBN : 978 - 602 -73865 - 4 -9   Ministry of H Health ealth RRC. 2010. Na National tional Food Safety Standard: Determination of Vitamin A, D, E in Foods for Infants and Young Children, Milk and Milk Products. RRC: Ministry of Health RRC.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF