Proses Pembentukan Dan Jenis Batuan

February 10, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Proses Pembentukan Dan Jenis Batuan...

Description

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Penulis Rizki Puji Diterbitkan 23:27

TAGS GEOGRAFI

Kali ini kita membahas tentang batuan pembentuk litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf serta ciri-ciri dari tiap batuan itu. A. Batuan pembentuk litosfer Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu: a. Batuan beku b. Batuan sedimen c. Batuan metamorf

B. Awal Mula Batuan 

Semua batuan pada mulanya dari magma



Magma adalah benda cair, panas, pijar yang bersuhu diatas 1000˚C



Lava adalah magma yang sudah muncul ke permukaan



Lahar adalah lava yang bercampur dengan gas, meterial piroklastik, air, tanah tumbuhan

Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi.Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena

panas,

hujan,

serta

aktivitas

tumbuhan

dan

hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan.

Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf. C. Jenis-Jenis Batuan 1. Batuan Beku

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi pada saat lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku di tengah perjalanan disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika magma telah keluar dan membeku di permukaan bumi, disebut batuan beku luar atau efusi /vulkanik. Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu : 

Batuan beku plutonik



Batuan beku vulkanik

Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma

yang

relatif

lebih

lambat

sehingga

mineral-mineral

penyusunnya relatif besar. Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.

2. Batuan Endapan atau Batuan Sedimen Batuan Sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh proses geomorfologi dan dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan sedimen secara umum dibedakan menjadi 2 jenis :

Klasifikasi

sediment

klastik

dibedakan

butirnya, yaitu sebagai berikut :

berdasarkan

atas

ukuran



Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (krikil) halus hingga bongkah (boulder) dengan ukuran diameternya 2256mm



Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, dengan ukuran diameternya 0,06-2mm, mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.



Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,040,06mm, mulai dari lempung higga debu kasar.



Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir, lempung, serpih dan kaolin.

a. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir, lempung, serpih dan kaolin b. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu. Batuan sedimen ini biasanya mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa sekunder, gypsum dan chert.

Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Batuan sedimen memiliki ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut : 

Batuan endapan biasanya berlapis-lapis



Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya, seperti terdapatnya cangkang binatang koral dan serat-serat kayu. Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk



bulat yang menyusunnya.

Penamaan batuan sedimen berdasarkan butir 

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah :



Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut.



Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar.



Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm



Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm



Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256

3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock)

yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral sebagai akibat perubahan kondisi

fisik

sebelumnya

disebabkan akan

oleh

berubah

tekanan

tekstur

dan

dan

temperatur.batuan

strukturnya

sehingga

membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan

batu

lempung.

Apabila

semua

batuan-batuan

yang

sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. Beberapa contoh batuan metamorf adalah Gneis, batu sabak, batu garnet, dan pualam. Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi.Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga

terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Ciri-ciri batuan ini : 

Adanya perlapisan,



Silang siur atau struktur gelembur gelombang klastik.

Batuan-batuan di bumi (Jenis dan terbentuknya) Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya. Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite

Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.

Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF