Prosedur Rawat Inap, Rawat Jalan dan UGD
February 24, 2017 | Author: Indah Wiyanti | Category: N/A
Short Description
Tugas Manajemen Pelayanan RS Prosedur Rawat Inap, Rawat Jalan dan UGD...
Description
TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT
PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350
UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015
Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah (boleh dilengkapi dengan bagan atau gambar) yang terdiri dari : 1. Prosedur pelayanan rawat jalan (pasien baru dan pasien lama) 2. Prosedur pelayanan rawat inap 3. Prosedur pelayanan gawat darurat
PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN Penerimaan pasien yang akan berkunjung ke poliklinik, unit rawat jalan, unit gawat darurat ataupun yang akan dirawat adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, sehingga sangat menentukan kesan baik dan buruk dari rumah sakit tersebut. Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit dapat dibedakan menjadi : 1. 2. 3. 4.
Pasien yang dapat menunggu Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat)
5. Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi : 6. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan. 7. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan mendapatkan pelayanan.. Kedatangan pasien dapat terjadi karena : a. Dikirim oleh dokter praktek di luar RS b. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainnya. c. Datang atas kemauan sendiri
1. Prosedur Pelayanan Rawat Jalan (pasien baru dan pasien lama) Pelayanan
rawat
jalan
(ambulatory)
adalah
satu
bentuk
dari
pelayanan
kedokteran.Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan
kedokteran
yang
disediakan
untuk
pasien
tidak
dalam
bentuk
rawat
inap
(hospitalization).Pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing homes). Pelayanan kesehatan pasien rawat jalan kini merupakan salah satu pelayanan yang menjadi perhatian utama rumah sakit di seluruh dunia.Hampir seluruh rumah sakit di Negara maju kini meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan terhadap pasien rawat jalan. Berdasarkan DEPKES, 1997 sistem penerimaan pasien baru rawat jalan yaitu : a. Pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru b. Data pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada komputer c. Mencetak ringkasan riwayat klinik d. Mencetak kartu pasien e. Mencetak kuitansi pembayaran f. Mencetak nomor urut poli g. Mencetak kartu index utama pasien h. Melaksanakan pendaftaran pasien baru di TPP Rawat Jalan i. Ringkasan riwayat klinik dikirim ke poliklinik tujuan
Sistem penerimaan pasien lama rawat jalan : a. Melaksanakan transaksi pendaftaran pasien lama dengan mengentry nomor pasien b. Membuat tracer c. Mencetak nomor urut poliklinik d. Mencetak kuitansi pembayaran e. Mengarahkan pasien sesuai tujuan poliklinik f. Melaksanakan pendafataran pasien di tempat pasien lama di TPP II Prosedur penerimaan Pasien Rawat Jalan A. Pasien Baru a. Setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien baru (TPP) b. Diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir ringkasan riwayat klinik. c. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama.
d. Setelah selesai dalam proses pendaftaran, pasien baru dipersilahkan menunggu di poliklinik yang dituju dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya kemudian dikirim ke poliklinik tujuan pasien. B. a. b. c.
Pasien Kunjungan Lama Setiap pasien lama diterima di tempat penerimaan pasien lama (TPPL) Diwawancarai tentang poliklinik yang dituju Setelah selesai melaksanakan proses pendaftaran pasien dipersilahkan menunggu di poliklinik.
Pasien lama dapat dibedakan : a). Pasien yang datang dengan perjanjian b). Pasien yang datang atas kemauan sendiri (tidak dengan perjanjian) Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien : a). Pasien boleh langsung pulang b). Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke TPP c). Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain d). Pasien harus ke ruang perawatan e). Semua berkas rekam medis pasien yang telah selesai mendapatkan pelayanan harus kembali ke bagian rekam medis f). Pasien yang harus dirawat inap, rekam medisnya dikirim ke ruang perawatan.
Gambar 1 Alur Pasien Rawat Jalan
2. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap a. Penerimaan pasien rawat inap dinamakan Admitting Office/ Central Opname. b. Fungsi utamanya adalah menerima pasien untuk dirawat di rumah sakit c. Tata cara penerimaan pasien yang disebut admitting prosedure harus wajar sesuai dengan keperluannya. d. Dengan makin meningkatnya jumlah pasien, pimpinan rumah sakit harus memberikan perhatian yang konstan dalam membina sistem dan prosedur penerimaan pasien yang sebaik-baiknya Pasien yang memerlukan perawatan, dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : a). Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan menambah penyakitnya. b). Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat gawat, dapat dimasukkan ke dalam daftar tunggu. c). Pasien gawat darurat (emergency), langsung dirawat Aturan harus dipenuhi dalam penerimaan pasien rawat inap :
a). Bagian penerimaan pasien bertanggungjawab sepenuhnya mengenai pencatatan seluruh informasi yang berkenaan dengan diterimanya seorang pasien di rumah sakit b). Bagian penerimaan pasien harus segera memberitahukan bagian-bagian lain terutama bagian yang berkepentingan langsung setelah diterimanya seorang pasien untuk dirawat. c). Semua bagian harus memberitahukan bagian penerimaan pasien, apabila seorang pasien diijinkan meninggalkan rumah sakit. d). Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai dan yang tersedia di seluruh rumah sakit. e). Rekam medis yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh seluruh bagian selama pasien dirawat. f). Intruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam proses penerimaan dan pemulangan pasien.
Gambar 2.1 Alur Pasien Rawat Inap
Gambar 2.2 Alur Pelayanan Berkesinambungan dari Pasien IGD dan Rawat Inap
3.Prosedur Gawat Darurat Instalasi gawat darurat adalah salah satu sumber utama pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ada beberapa hal yang membuat situasi di IGD menjadi khas, diantaranya adalah pasien yang perlu penanganan cepat walaupun riwayat kesehatannya belum jelas. Maksud dari pelayanan rawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut dengan nama Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun yang lazim ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit. Meskipun telah majunya sistem rumah sakit yang dianut oleh suatu negara bukan berarti tiap rumah sakit memiliki kemampuan mengelola IGD sendiri. Penyebab utama kesulitan untuk mengelola IGD adalah karena IGD merupakan salah satu dari unit kesehatan yang paling padat modal, padat karya, serta padat teknologi. Prinsip umum lain dalam asuhan keperawatan yang di berikan oleh perawat di ruang gawat darurat antara lain : a) Penjaminan keamanan diri perawatan dan klien terjaga, perawat harus menerapkan prinsip universal precaution, mencegah penyebaran infeksi dan memberikan asuhan yang nyaman untuk klien
b) Cepat dan tepat dalam melakukan triage, menetapkan diagnose keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan c) Tindakan keperawatan meliputi resusitasi dan stabilisasi diberikan untuk mengatasi masalah biologi dan psikologi klien d) Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klin dan keluarga diberikan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kerjasama perawat dan klien e) System monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan f) Sisten dokumentasi yang dipai dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat g) Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.
Gambar 3.1 Alur Prosedur Pasien Gawat Darurat
Deskripsi Kegiatan Pokok a. Menyiapkan formulir, catatan, dan buku-buku yang digunakan b. Menanyakan pasien sudah pernah berobat atau belum, membawa surat rujukan atau tidak c. Pelayanan pasien baru : 1) Menanyakan identitas pasien lengkap dan dicatat pada KIB, KIUP, formulir GD, Buku register pendaftaran GD 2)
Menyerahkan KIB pada pasien dengan pesan agar selalu dibawa setiap berobat
3)
Menyerahkan KIUP pada TPPRJ
4)
Jika membawa surat rujukan :
o Membaca surat rujukan tersebut, ditujukan untuk dokter siapa o Menempelkan pada DRM
d. Pelayanan pasien lama : 1) Menanyakan membawa KIB atau tidak 2) Jika membawa, mencatat nama dan nomor RM pada tracer kemudian membawa DRM tersebut ke bagian Filing 3) Jika tidak membawa, menanyakan nama dan alamat, cari di KIUP , menulis di tracermembawa DRM ke bagian Filing dan menyimpan KIUP 4) Menerima DRM dari Filing dengan menandatangani buku ekspedisi Filing 5) Mencatat identitas pasien dan nomor pada buku register pendaftaran pasien rawat jalan e. Mencatat identitas pasien dan nomor RM pada buku ekspedisi f. Mengirimkan DRM ke UGD dengan menggunakan buku ekspedisi g. Pelayanan Asuransi bagi pasien sesuai dengan prosedur asuransi h. Setelah akhir pelayanan : 1) Mencocokkan jumlah pasien dengan jumlah pendaftaran dan kasir GD 2) Membuat laporan : a) Jumlah kunjungan pasien GD b) Penggunaan nomor RM c) Penggunaan formulir RM
Gambar 3.2 Alur Prosedur Pasien Gawat Darurat
Prosedur Pelayanan Gawat Darurat : 1) Pasien datang dan langsung dilakukan tindakan terlebih dahulu dan sekaligus dilakukan pendaftaran 2) Pendaftaran dilakukan dan dibuat kartu pasien 3) Medical Record dibuat (jika baru) atau dicari (jika pasien lama) 4) Dilihat catatan medik jika pasien lama dan jika pasien baru dibuat catatan medik 5) Dalam tindakan dilakukan penanganan, jika pasien perlu dirawat (Opname) berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosa, Laboratorium dan radiologi. 6) Setelah pasien dirawat inap dilakukan pengurusan biaya admin dan pelayanan jasa baik menggunakan BPJS maupun NON BPJS.
DAFTAR PUSTAKA https://id.scribd.com/doc/89350197/Sistem-Manajemen-Rawat-Jalan-Rumah-Sakit-Indonesia diakses pada tanggal 22/12/2015 http://bosdokumen.blogspot.co.id/2015/03/tempat-pendaftaran-pasien-gawat.html
diakses
pada tanggal 22/12/2015 http://lely2790ueu.blogspot.co.id/2015/11/prosedur-pelayanan-rawat-inap-untuk.html diunduh pada t http://dokumen.tips/documents/sop-pendaftaran-pasien-baru.htmlanggal 22/12/2015 http://dokumen.tips/documents/contoh-makalah-prosedur-pelayanan-rawat-jalan.html diakses pada tanggal 23/12/2015 Fauzanlampoeng.http://www.scribd.com/doc/50079020/sarana-dan-prasarana-fisik-unhgawat-darurat diakses pada tanggal 24/12/2015 http://catatanwarda.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 24/12/2015
View more...
Comments