SOP DNR (disusun dari berbagai sumber), Tugas Kuliah.^...
Description
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROSEDUR PENOLAKAN RESUSITASI “Do Not Resuscitate (DNR)”
Jl. Perintis Kemerdekaan KM.11 Makassar
No. Dokumen ......../ /2014
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RS UNIV.HASANUDDIN
25 Mei 2014 BIDANG PELAYANAN MEDIK
Pengertian
Prof. Dr. dr. Syamsu, Sp.D-KAI
Resusitasi: Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan aktivitas jantung atau pernapasan, dan yang tercantum di sini: 1. Pacu jantung (penekanan dada) 2. Defibrilasi 3. Assisted ventilasi 4. Endotrakeal intubasi 5. Pemberian obat kardiotonik DNR: Permintaan untuk tidak melakukan Resusitasi, merupakan pesan untuk dokter dan perawat agar tidak melakukan atau memberikan tindakan pertolongan berupa CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) jika terjadi permasalahan darurat pada jantung pasien atau terjadinya henti napas pada pasien. Sebuah permintaan DNR ditanggapi jika : 1. Terdapat bukti legal yang berisi permintaan pasien untuk tidak melakukan resusitasi/ DNR. 2. Pasien memakai Medallion/gelang dengan penanda DNR. 3. Untuk pasien yang sedang berada dalam proses transfer ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, wajib memperhatikan dokumen yang ditulis dalam catatan permanen medis pasien
yang berisi pernyataan : a) "Jangan Resusitasi", b) "Kode Tidak Resusitasi", c) “Do Not Resuscitate (DNR)”, atau d) "Tidak CPR", yang telah dilihat oleh tenaga medis RS Unhas. Keaslian dokumen ini harus secara verbal didokumentasikan oleh saksi dari fasilitas perawatan kesehatan. Tujuan
1. Menghormati permintaan/keputusan pasien untuk menolak dilakukannya resusitasi (DNR). 2. Menetapkan kriteria yang jelas bagi tenaga kesehatan dalam menahan tindakan resusitasi yang sesuai dengan persyaratan perundangundangan dan hak-hak pasien.
Kebijakan
1. Dokter wajib menjelaskan resiko yang mungkin dialami pasien ketika sewaktu-waktu dalam masa perawatannya terjadi henti jantung dan henti nafas, dengan mempertimbangkan kondisi pasien: a) Prognosis buruk b) Lanjut Usia c) Gagal Multi Organ d) Keganasan stadium akhir e) Fungsi serebral yang tidak akan pulih 2. Dokter atau perawat tidak boleh melakukan resusitasi pada pasien yang mempunyai permintaan DNR, kecuali permintaan tersebut belum dibuktikan dengan keterangan yang jelas dan legal.
Prosedur
1. Petugas mengevaluasi kondisi pasien. 2. Pasien dengan indikasi prognosis buruk, harus diinformasikan mengenai resiko yang mungkin akan dialaminya. Ada penjelasan dari dokter kepada keluarga pasien tentang resiko pasien yang dalam keadaan darurat dapat terjadi henti jantung dan henti nafas. 3. Meminta pertimbangan pasien/keluarga pasien untuk melakukan resusitasi ataupun menolak dilakukannya resusitasi (DNR), jika dalam keadaan darurat pasien membutuhkan tindakan pertolongan CPR (cardiopulmonary resuscitation). Jika pasien atau keluarga pasien meminta untuk menolak dilaksanakan tindakan resusitasi (DNR), maka permintaan pasien atau keluarga harus dihormati. 4. Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien dan juga memberikan form informed consent penolakan tindakan resusitasi (MR.10/4) kepada pasien dan keluarganya yang harus ditandatangani oleh dokter, pasien, dan saksi-saksi.
Unit Terkait
Dokumen Terkait Peralatan Petugas
5. Petugas memberikan Medallion/gelang DNR sebagai penanda bahwa pasien tersebut memiliki permintaan untuk tidak melakukan resusitasi. 6. Sebuah permintaan penolakan resusitasi (DNR) dianggap batal dan tidak berlaku, jika ada dari keadaan ini terjadi : a) Pasien sadar dan menyatakan bahwa ia ingin di resusitasi. b) Ada keberatan atau perselisihan dengan anggota keluarga atau pengasuh. c) Ada pertanyaan/ perselisihan mengenai keabsahan order DNR. 1. UGD 2. Rawat Inap 3. ICU 4. OK 1. Form informed consent penolakan tindakan resusitasi (MR.10/4) 2. Catatan Keperawatan 1. Medallion/gelang DNR Dokter dan Perawat
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.