Proposal Tugas Akhir Metode Grouting dan Aplikasinya pada Bendungan Karian
April 6, 2019 | Author: Rizaldi Syah Putra | Category: N/A
Short Description
gw donlod cuma buat donlod yang laen...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjad menjadii waduk, waduk, danau, danau, atau tempat tempat rekrea rekreasi. si. Sering Seringkal kalii bendun bendungan gan juga juga digun digunaka akan n untuk untuk mengali mengalirka rkan n air ke sebuah sebuah Pemban Pembangki gkitt Listrik Listrik Tenaga enaga Air. Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air air yang yang tida tidak k diin diingi gink nkan an secara secara berta bertaha hap p atau atau berk berkel elan anju juta tan. n. Kemen Kementr trian ian Pekerjaan mum !ndonesia mende"inisikan bendungan sebagai #bangunan yang berupa tanah, batu, beton, ata pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menamung limbah tambang atau lumpur lumpur$. $. Kebany Kebanyakan akan bangun bangunan an bendun bendungan gan yang yang dibang dibangun un sebelum sebelum abad abad %& dirancang tanpa pengkajian geologi karena dibangun pada pondasi yang bagus. Pada awal abad %& terjadi kehancuran beberapa bendungan. Setelah tahun '()) tidak ada bendungan besar yang dibangun tanpa penilaian geologis pada tapak bendungan *+arshney *+arshney,, '(-$. Seiring dengan kebutuhan akan bendungan besar pada lokasi yang kurang baik, teknik perbaikan pondasi
(foundatio (foundation n treatment) treatment) menjadi menjadi andalan andalan
diregi diregistra strasid sidiba ibaku kukan kan sejak sejak tahun' tahun'()& ()&.. Teknol eknologi ogi pembor pemboran an (drilling) dan penyuntikan semen bertekanan (pres (pressur suree grouti grouting) ng) terbuk terbukti ti dapat dapat mereduk mereduksi si rembesan dan memperbaiki daya dukung batuan. /etode grouting yang semula banyak dipakai untuk teknologi pemboran minyak bumi, kemudian banyak diterapkan untuk teknik sipil. 0routing adalah penyuntikan bahan semi kental * slurry slurry material $ ke dalam material tanahbatuan dengan bertekanan dan melalui lubang lubang1lu 1luban bang g pada pada lapisan lapisanst strata rata yang yang dituju dituju.. !stilah !stilah grouti grouting ng * cementation$ cementation$ sebenarnya semula dipakai untuk bahan Portland cement, apakah semen Portland saja atau dicampur pasir. 2amun perkembangan lebih lanjut dengan penambahan
1
lempung, benoit, aspal dan bahan kimia lainnya, istilah grouting menjadi lebih tepat *Legget, '(--$. 0routing adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara semen dan air diinjeksikan dengan tekanan kedalam rongga, pori, rekahan dan retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjad menjadii padat padat secara secara "isika "isika maupun maupun kimiaw kimiawi. i. 0routi 0routing ng modern modern dimula dimulaii pada pada industri pertambangan, terutama berkaitan dengan dengan rembesan besar dan pengendalian kekuatan dalam terowong dan dan sumur tambang. Kemudian dipergunakan di teknik sipil pada konstruksi dan pemeliharaan jalan bawah tanah * subway$, subway$, pondasi pondasi bangunan bangunan dalam dan bendungan bendungan besar. Tata Tata cara pelaksanaan pelaksanaan grouting semen pada batuan busur semen *P3$ atau Portland 3ement 0routing telah dibakukan di dalam S2! &) 4 %)() '(('.
1.2
Maksud dan Tujuan
/aksud dari penelitian ini untuk melakukan suatu analisa terhadap metode grou grouti ting ng dalam dalam peni peninj njau auan an meng mengid ident enti" i"ik ikasi asi suat suatu u daera daerah h dalam dalam rangk rangkaa pembangunan bendungan dengan aspek1aspek geologi teknik yang akan memberi rekomendasi pada pembuatan Bendungan Karian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan teknik teknik metode metode grouti grouting, ng, serta serta "ungsi "ungsi dan guna guna nya nya pada pada pemban pembangun gunan an Bendungan Karian dalam aspek geologi teknik.
1.3
Judul, Lkas!, dan "aktu Penel!t!an
Skripsi ini berjudul #/5T675 086T!20 7A2 APL!KAS!29A PA7A P5/BA P5/BA20 202A2 2A2 B5272 B52720A2 0A2 KA8!A2: KA8!A2: yang yang berlok berlokasi asi di Bendun Bendungan gan
2
Karian, Kecamatan 3isimeut, Kabupaten Lebak, Pro;insi Banten. 7engan waktu penelitian diharapkan ?ormas ?ormasii Bojon Bojongma gmanik nik terdiri terdiri atas batupa batupasir sir,, batule batulempu mpung ng bitume bitumen, n, napal napal ber"osil, batupasir tu"an, tu" batuapung dan sisipan lignit. ?ormasi Bojongmanik *Tmb$ Tmb$ menjemari dengan Tu" 3ikasungka *Tmkt * Tmkt $, $, tertindih tidak selaras oleh ?ormasi ?ormasi 0enteng 0enteng *Tpg $ atau ?ormasi 3ipacar *Tpc$, dan diterobos diterobos oleh Andesit Andesit *Tma$ Tma$ atau 7asit *Tmda *Tmda$. $. ?ormasi 3imanceuri terdiri atas konglomerat, batupasir gampingan, tu"a dasit, breksi dan batugamping, berumur Pliosen Awal dan bercirikan sedimen klastik dengan serakan "osil moluska, diendapkan pada lingkungan laut dangkal 1 iitoral. @ubungan "ormasi ini dengan "ormasisatuan batuan di atasnya tidak jelas, diduga tertindih selaras oleh Tu" 3itorek *Tpv *Tpv$. $. ?ormasi 0ent 0enten eng g terd terdiri iri atas atas tu"a tu"a batu batuap apun ung, g, batu batupa pasir sir tu"an tu"an,, brek breksi si konglomerat, napal dan kayu terkersikan, berumur Pliosen Awal dan bercirikan sedimen epiklastik tu"an dengan kayu terkersikkan, terendapkan pada lingkungan
4
darat. ?ormasi 0enteng *Tpg *Tpg $ dapat dikorelasikan dengan ?ormasi 3imanceuri *Tpm$, Tpm$, menjemari dengan Tu" /alingping *Tpmt * Tpmt $, $, dan tertindih tidak selaras oleh ?ormasi 3ipacar *Tpc *Tpc$. $. ?ormasi 3ipacar terdiri atas batupasir tu"aan, batulempung tu"aan, tu"a breksi, konglomerat, tu"a dan napal, berumur Pliosen Akhir bercirikan sedimen klastik yang kaya akan "osil moluska dan bersisipan dengan sedimen laut, dan diendapkan pada lingkungan laut dangkal 1 darat. ?ormasi 3ipacar tertindih selaras oleh ?ormasi Bojong *Qpb * Qpb$$ atau tertindih tidak selaras oleh "ormasisatuan batuan lain yang yang lebih lebih muda, muda, serta serta menind menindih ih tidak tidak selaras selaras Tu" /aling /alingpin ping g * Tpmt $ clan clan ?ormasi 0enteng *Tpg *Tpg $. $. ?ormasi Bojong, Batuan 0unung Api Kuarter, 5ndapan Pantai dan 5ndapan Alu;ium yang hadir pada sungai 3iberam terbentang sampai sungai 3isimeut 2.1.2 Struktur Regional
Kontrol struktur di Pulau awa sangat dipengaruhi akti;itas tektonik lempen lempeng g yang yang akti", akti", yaitu yaitu Lempen Lempeng g 5urasia 5urasia dan Lempen Lempeng g !ndo1A !ndo1Aust ustrali ralia. a. Akibat dari akti;itas lempeng tektonik tersebut di Pulau awa berkembang tiga pola struktur geologi yang dominan *0ambar %.'$, yaitu Pola /eratus yang berarah timurlaut1baratdaya, Pola Sunda yang berarah utara1selatan, dan Pola awa yang berarah timur1barat ti mur1barat *Pulonggono dan /artodjojo, '(($.
5
7aerah Penelitian
0ambar %.' Pola Struktur awa Barat *Pulonggono dan /artodjo, '(($ Pola /eratus memiliki arah timurlaut1baratdaya dan berumur Kapur Akhir hing hingga ga Pale Paleos osen en *-&1 *-&1C% C% juta juta tahu tahun n yang yang lalu$ lalu$.. 8eDim 8eDim tekt tekton onik ik komp kompres resii Lemp Lempen eng g !ndo !ndo1Au 1Austr strali aliaa yang yang tersu tersubd bduk uksi si ke bawa bawah h Lemp Lempen eng g 5uras 5urasia ia meny menyeb ebab abka kan n
terb terben entu tukn kny ya
pola pola
/era /eratu tuss
ini. ini.Sa Sala lah h
satu satu
sesa sesarr
yang ang
mencerm mencermink inkan an pola pola /eratu /eratuss di Pulau Pulau awa adalah adalah Sesar Sesar 3imand 3imandiri iri yang yang terbentang mulai dari Teluk Pelabuhan 8atu hingga ke Subang, yang berada di sisi barat dari daerah penelitian.Sesar tersebut tergolong sesar mendatar dengan arah timurlaut1baratdaya. 7i awa Tengah, singkapan batuan Pra1Tersier di Lok lo juga menunjukkan arah ini.
Pola struktur yang berkembang setelah pola /eratus adalah pola Sunda. Pola struktur ini berarah utara1selatan dan berumur 5osen Awal Awal hingga
6
6ligosen Akhir *C)1)% juta tahun yang lalu$.Setelah reDim kompresi pada pola /eratu /eratuss terjadi terjadi penuru penurunan nan kecepa kecepatan tan gerak gerak dari dari lempen lempeng g !ndo1A !ndo1Aust ustrali raliaa sehing sehingga ga terjadi terjadi reDim reDim tekton tektonik ik regang regangan an pada pada masa masa ini yang yang memben membentuk tuk struktur dengan pola Sunda. Purnomo dan Purwoko *'(($ menyebut periode ini sebaga sebagaii Paleog Paleogene ene eEtens eEtension ional al 8i"tin 8i"ting.S g.Stru truktu kturr sesar sesar yang yang termasu termasuk k ke dalam Pola Sunda umumnya berkembang di utara awa *Laut awa$. Pola Pola awa merupa merupakan kan pola pola struktu strukturr dengan dengan arah timur1 timur1bar barat at yang yang berumur 6ligosen Akhir hingga /iosen Awal *)% juta tahun yang lalu$.Pola struk struktu turr ini ini terb terben entu tuk k akiba akibatt reDim reDim komp kompres resii yaitu aitu subd subduk uksi si Lempe Lempeng ng !ndoAustralia yang berada di selatan awa hingga ke arah Sumatera. Purnomo dan Purwoko Purwoko *'(($ *'(($ menyebut menyebut period periodee ini sebaga sebagaii 2eogen 2eogenee compressional wrenching hingga hingga Plio1P Plio1Plei leistoc stocene ene compressio compressional nal thrust folding folding . 7i aw awa Tengah hampir semua sesar di jalur Serayutara dan Selatan mempunyai arah yang sama, yaitu barat1timur. Salah satu sesar yang mencerminkan pola awa adalah Sesar Baribis yang membentang mulai dari Purwakarta hingga ke awa Tengah Tengah di daerah Baribis Kadipaten /ajalengka dengan arah barat1timur. bara t1timur.
2.2 )rut!ng 'e+ara U%u%
Sedangkan grouting pondasi adalah proses grouting bubur semen atau bubur grou grouti ting ng yang yang terd terdir irii dari dari camp campur uran an semen semen plus plus adit aditi" i" dan dan lempu lempung ng yang yang dimasukkan kedalam batuan pondasi bawah permukaan melaui lubang bor untuk menyumbat atau mengisi kekar, retakan, rekahan atau lubang lubang bawah tanah *goa$ atau ;oid. Teknologi grouting seperti metode perbaikan pondasi lainnya bukanlah barang baru namun perkembangannya tergolong tetap. te tap. /etode grouting ada ada berm bermaca acam1 m1ma macam cam yang yang umum umum digu diguna naka kan n anta antara ra lain lain contact contact grouting grouting,, blanket grouting, compaction grouting, curtain grouting, displacement grouting,
7
electr electro o grou groutin ting, g, envelo envelope pe grou groutin ting, g, hydro hydrofra fractu cture re grou groutin ting, g, jet grou groutin ting, g, penetration grouting, grouting, squeeze grouting, grouting, slush grouting, grouting, permeation grouting grouting 2.2.1
Tipe-Tipe Groting
/enurut Farner *%&&C$, grouting *%&&C$, grouting dapat dapat dibedakan menjadi G tipe, yaitu> a. 'e%entas! Pene%usan - Permeation Grouting Grouting
!routing penembusan !routing penembusan juga grouting penetrasi penetrasi
* permeation
grouting $
disebut
* penetration penetration grouting $, $, yang meliputi pengisian
retakan, rekahan atau kerusakan pada batuan, rongga rongga pada sistem pori1pori tana tanah h serta serta medi mediaa poro porous us lainn lainnya ya.. Tujuan juan grouting penembusan penembusan adalah untuk mengisi ruang pori *rongga$, tanpa merubah merubah "ormasi serta kon"igurasi maupun maupun ;olume rongga. rongga. !routing jenis ini ini dapat dapat dilakukan dilakukan untuk tujuan penguatan "ormasi, menghentikan aliran air yang melaluinya, maupun kombin kombinasi asi keduan keduanya ya.. !routing penembusan penembusan dapat meningkatka meningkatkan n kohesi kohesi tanah. . 'e%entas! Pe%adatan -Compaction - Compaction Grouting
0routing 0routing pemadatan pemadatan dilakukan dilakukan dengan dengan cara menginjeksi menginjeksi material grouting sangat sangat kaku * stiff $ pada pada tekana tekanan n tinggi tinggi ke dalam dalam tanah. !routing pemadatan merupakan mekanisme perbaikan yang bertujuan untuk mening meningkat katkan kan daya dukung dukung tanah. tanah.
Karena Karena ;olume ;olume struktu strukturr pori pori tanah tanah
berkurang, maka permeabilitasnya juga akan berkurang. /eskipun begitu, grouting pemadatan pemadatan tidak dapat sepenuhnya mencegah terjadinya rembesan. !routing
pema pemad datan atan
mam mampu
meni mening ngk katka atkan n
mengompakkan atau memadatkannya.
8
beb beban
tan tanah
untu ntuk
+. 'e%entas! $eka&an -Fracture Grouting
!routing rekahan dilakukan pada rekahan hidrolik yang terdapat pada tana tanah h
deng dengan an "lui "luida da susp suspen ensi si atau atau mate materi rial al grouting slurry, slurry, untu untuk k
menghasilka menghasilkan n hubun hubungan gan antar lensa grouting dan memberikan penguatan kembali kembali (reinforcement). (reinforcement).
mum mumny nyaa grouting rekahan rekahan digunakan digunakan pada
tanah dengan permeabilitas rendah. !routing rekahan rekahan dapat dilakukan pada beberapa jenis tanah dan kedalam, terutama
sangat baik pada material
lempung. d. 'e%entas! /a%0uran Jet - Mixing/ Jet Grouting Grouting
!routing jet dilakukan dengan cara mengikis tanah menggunakan jet bertekanan
tinggi dan injeksi serentak ke dalam tanah yang terganggu
dengan jet monitor. !routing tipe tipe ini juga dapat digunakan untuk melakukan penyemenan di sekeliling tiang atau pondasi. e. 'e%entas! Is! -Fill - Fill Grouting
Semu Semuaa rong rongga ga yang yang diha dihasil silka kan n secara secara alam alamii maup maupun un buat buatan an,, kadangkadang membutuhkan suatu pengisian atau penutupan. Pada jaman dahulu, pengisian dilakukan menggunakan peralatan yang sama dengan alat grouting tipe tipe lain lainny nya. a. Saat Saat ini, ini, grouting isi dilaku dilakukan kan menggu menggunak nakan an peralatan khusus dengan campuran concrete atau concrete atau mortar * . 'e%entas! aku% -Va -Vacuum cuum Grouting
mumnya pekerjaan grouting pekerjaan grouting dilakukan dilakukan dengan cara mendorong material grouting ke dalam "ormasi dengan tekanan tinggi. Akan tetapi, pada kondisi tertentu tertentu hasilnya hasilnya
tidak memuaskan memuaskan.. 6leh karena itu, ;akum ;akum digunakan digunakan
untuk menyedot material groutin material grouting g masuk masuk ke dalam bagian yang mengalami kerusa kerusakan kan.. Kerusa Kerusakan kan tersebut tersebut
harus harus diisol diisolasi asi dari dari tekana tekanan n barome barometrik trik
9
terlebih terlebih dahulu, dahulu, sehingga sehingga dengan dengan kondisi kondisi yang ;akum, ;akum, material material grouting grouting akan tersedot dan tertarik ke dalam kerusakan tersebut. *0+$.
BAB III METDE PENELITIAN
/etode /etode penelitian penelitian terbagi menjadi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, persiapan, tahap interpretasi data, dan tahap penulisan laporan. Pada tahap persiapan dilakukan studi pustaka dan literatur. Pada tahap interpretasi data dilakukan pengolahan data yang yang tersed tersedia, ia, dan pada pada tahap tahap penuli penulisan san lapora laporan n merupa merupakan kan tahap tahap akhir akhir dari dari penelitian ini. raian dari masing1masing tahapan adalah sebagai berikut> 3.1 Ta&a0 Ta&a0 Pers!a0an
Tahap ini merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum penelitian agar memper memperlan lancar car dalam dalam pelaksa pelaksanaa naany nya. a. Tahap ahap persia persiapan pan melipu meliputi> ti> Penyu Penyusun sunan an proposal penelitian, kelengkapan administrasi serta studi pustaka, yakni mempelajari literatur1literatur peneliti terdahulu khususnya yang berhubungan erat deng dengan an topi topicc dan dan daer daerah ah pene peneli liti tian an dima dimaks ksud udka kan, n, deng dengan an tuju tujuan an untu untuk k mend mendap apatk atkan an gamb gambara aran n umum umum tent tentan ang g daera daerah h pene penelit litia ian, n, dan dan peny penyus usun unan an diagram alir. 3.2 Inter0retas! Data
Setelah Setelah dilaku dilakukan kan tahap tahap persiap persiapan an yang yang melipu meliputi ti studi studi literat literatur ur *Tekni *Teknik k 0routi 0routing, ng, /ekani /ekanika ka Batuan Batuan,, /ekani /ekanika ka Tanah$ anah$ ,tahap ,tahapan an selanju selanjutny tnyaa adalah adalah intepretasi intepretasi data. Pada tahapan ini dilakukan dilakukan % kegiatan kegiatan analisis melitputi melitputi analisis
10
mekanika tanah, analisis mekanika batuan. Selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut> 3.2.1 (las!*!kas! Batuan dan Tana&
Tahap klasi"ikasi batuan merupakan salah satu parameter yang penting dalam penentuan metode grouting pada bendungan. Klasi"ikasi dapat dilakukan dengan dengan adanya adanya data1data data1data penunjang penunjang yaitu= geomor"olo geomor"ologi gi dan geologi. geologi. 7ata geomor"olog geomor"ologii merupakan merupakan data pendukung pendukung yang penting penting dalam menentukan tingkat pelapukan di daerah bendungan tersebut. 7ata 7ata geol geolog ogii meru merupak pakan an data data pend penduk ukun ung g yang yang pent pentin ing, g, dari dari hasi hasill penelitian geologi di lapangan dengan dilakukan pengukuran kekar yang berkembang di daerah penelitianlah data kekar yang didapat kemudian dapat dianalisis dengan diproyeksikan kedalam diagram stereogram dan rossnet. 7ari analisis tersebutlah dapat disimpula secara apakah kekar di daerah penelitian berkembang dan apabila polanya berbeda1beda di setiap lokasi pengamatan. Pada akhir penelitian dapat disimpulkan arah gaya yang mempengaruhi daerah bendungan. 3.2.2 Uj! Per%ea!l!tas atau Test Lugen
ji permeabilitas pertama kali diperkenalkan oleh Lugeon pada tahun '()), yang bertujuan untuk mengetahui nilai lugeon *Lu$ dari de"ormasi batuan. 2ilai luge lugeon on adal adalah ah suat suatu u angk angkaa yang yang menu menunj njuk ukka kan n bera berapa pa liter liter air air yang yang bisa bisa merembes ke dalam "ormasi batuan sepanjang satu meter selama periode satu menit, dengan menggunakan tekanan standar '& Bars atau sekitar '& kgcm%. Angk Angkaa ini ini hamp hampir ir sama sama deng dengan an koe" koe"isi isien en kelu kelulu lusa san n air sebe sebesar sar ' E '& 1C cmdet cmdetik. ik. 2ilai 2ilai lugeon lugeon dapat dapat memberi memberikan kan in"orm in"ormasi asi mengen mengenai ai si"at si"at aliran aliran dalam batuan dan si"at batuan itu sendiri terhadap aliran air yang melaluinya. /etode pengujiannya adalah dengan cara memasukkan air bertekanan ke dalam luba lubang ng bor bor, meng menggu guna naka kan n pera perala lata tan n yang ang dise disebu butt rubber rubber packer packer , yang ang
11
digunakan untuk menyumbat lubang bor. Peralatan lain yang digunakan dalam uji permeabilitas antara lain> •
"aterflow #eter untuk untuk mengetahui debit air
•
$top "atch untuk "atch untuk menentukan waktu rembesan
•
•
%ressure !auge untuk !auge untuk mengetahui tekanan air "ater %ump untuk %ump untuk memompa air ntuk pengujian dengan tekanan kurang dari '& kgcm %, dibuat ekstrapolasi sehingga bentuk persamaannya menjadi> Perhitungan nilai Lugeon menggunakan rumus>
Lu 4 15 .6 0.L atau Lu 4 15. 0.L.t Keterangan> Lu H Lugeon unit *lmntm$ I H debit aliran yang masuk *lmnt$ P H tekanan total *pmJps$ dengan pm adalah tekanan manometer dan ps adalah h tinggi tekanan air yang telah dikon;ersikan ke dalam satuan kgcm% L H panjang lubang yang di uji *m$ + H ;olume air yang diinjeksikan, *liter$ ke dalam lubang bor berukuran I
12
3.2.3 Anal!sa )rut!ng
0ra"ik 0ra"ik aliran aliran air yang yang dibuat dibuat berdas berdasark arkan an data data hasil hasil uji kelulu kelulusan san air bertekanan yang merupakan hubungan tekanan p dan debit aliran air IL dimaksudkan antara lain untuk mengetahui> a$ Perilaku tanah atau batuan yang diuji dengan cara injeksi air pada tekanan tertentu. b$ Kondisi aliran air yang terjadi dalam tanah atau batuan tersebut dapat berupa kondisi laminer, turbulen, dilasi dilasi,, pengik pengikisa isan n dan penyu penyumba mbatan tan.. Perhit Perhitung ungan an uji kelulu kelulusan san air dengan dengan menggunaka menggunakan n tekanan tekanan yang ber;ariasi dapat menghasilka menghasilkan n nilai Lugeon yang berbeda, tergantung pada kondisi aliran air yang terjadi dalam tanah atau batuan yang diuji. 7alam hal ini aliran air berupa aliran laminer bila nilai Lugeon dari setiap tahapan memberikan nilai yang mendekati sama. Aliran turbulen terjadi bila nilai Lugeon yang diperoleh pada tekanan puncak lebih kecil dari pada nilai Lugeon yang diperoleh dari kedua tahapan tekanan yang lebih rendah dan juga nilai Lugeon yang diperoleh pada setiap tahapan yang lebih rendah dari tekanan puncak baik tahapan peningkatan dan pada tahapan penurunan memperoleh nilai Lugeon yang hampir sama. Bila nilai Lugeon yang dilakukan pada tekanan puncak lebih tinggi dari nilai Lugeon pada kedua tekanan lebih rendah dan nilai Lugeon pada kedua tekanan yang lebih rendah ini memili memiliki ki nilai nilai yang yang hampir hampir sama, sama, aliran aliran ini disebut disebut aliran aliran dilasi. dilasi. 2ilai Lugeon Lugeon yang dilakukan dilakukan pada setiap tekanan tekanan dari kelima tahapan tekanan baik saat peningkatan tekanan maupun penurunan tekanan memberikan nilai Lugeon yang yang terus terus mening meningkat kat,, pada pada tahap tahap tekanan tekanan terakhi terakhirr dengan dengan tekana tekanan n yang yang teren terenda dah h dipe dipero role leh h nilai nilai Luge Lugeon on yang yang terb terbesa esar, r, aliran aliran ini ini diseb disebut ut alira aliran n pengikisan. Aliran penyumbatan terjadi pada suatu aliran dengan nilai Lugeon memberikan nilai yang bertambah kecil pada tahapan tekanan baik tahapan peningkatan maupun tahapan penurunan, sehingga nilai Lugeon diakhir pengujian diperoleh nilai Lugeon yang terkecil. Penentuan nilai Lugeon dilakukan dengan mena"sirkan pola gra"ik aliran p1IL. *S2! %''>%&&-$
13
a$ Kondis Kondisii lamine laminer, r, gra"ik gra"ik aliran p1IL p1IL untuk untuk kondis kondisii ini berbent berbentuk uk seperti seperti pada 0ambar ).' 2ilai Lugeon ditentukan dari nilai rata1rata hasil perhitungan.
!ambar &' !rafik aliran pQ* untuk kondisi laminar ($+ -.''/-001) -.''/-001) b$ Kondisi turbulen, gra"ik aliran p1IL untuk kondisi ini berbentuk seperti sepert i pada 0ambar 0ambar ).%. 2ilai Lugeon Lugeon yang digunakan digunakan adalah hasil perhitunga perhitungan n dari nilai Lugeon terkecil pada tekanan tertinggi.
!ambar &- !rafik aliran pQ* untuk kondisi turbulen ($+ -.''/-001) -.''/-001)
14
c$ Kondis Kondisii dilasi, dilasi, gra"ik gra"ik aliran p1IL p1IL untuk untuk kondisi kondisi ini berbentu berbentuk k seperti seperti pada pada 0ambar ).). 2ilai Lugeon yang digunakan adalah hasil perhitungan nilai yang terkecil pada tekanan rendah, atau pada tekanan menengah apabila hasilnya lebih kecil dari pada hasil uji pada tekanan rendah .
!ambar && !rafik aliran pQ* untuk dilasi ($+ -.''/-001) -.''/-001) d$ Kondis Kondisii pengik pengikisan isan,, gra"ik gra"ik aliran p1IL p1IL untuk kondisi kondisi ini berben berbentuk tuk seperti seperti pada 0ambar ).. 2ilai Lugeon yang digunakan adalah hasil perhitungan nilai Lugeon yang tertinggi dari hasil uji pada tekanan rendah yang terakhir.
!ambar &. !rafik aliran pQ* untuk pengikisan ($+ -.''/-001) -.''/-001)
15
3.2.# Desa!n )rut!ng
Pada tahap ini barulah dapat disimpulkan model desain grouting yang tepat untu untuk k area area bend bendun unga gan. n. Tes anal analisa isa grou grouti ting ng yang yang dida didapa patt kemud kemudian ian dapa dapatt dipergunakan untuk menentukan jenis desain yang paling tepat untuk keadaan bendungan. Ada beberapa jenis desain yang dapat dipergunakan antara lain= sement sementasi asi ;akum, ;akum, sementa sementasi si isi, sement sementasi asi campura campuran n et, sementa sementasi si rekaha rekahan, n, sementasi pemadatan dan, sementasi penembusan.
3.3 '!ste%at!ka Pe%a&asan
Sistematika penulisan laporan dari penelitian ini terdiri dari C bab, yaitu> a$ Bab ! Pendahul Pendahuluan, uan, berisi berisi tentang tentang latar latar belakang, belakang, maksud maksud dan tujuan tujuan peneliti penelitian, an, waktu dan lokasi daerah penelitian, dan metodologi penelitian. b$ Bab !! Tinjauan Tinjauan 0eologi, berisi tentang kerangka tektonik regional daerah penelitian. c$ Bab !!! Landasan Landasan Teo Teori, ri, berisi tentang tentang teori1teo teori1teori ri yang digunak digunakan an dalam penelitian. d$ Bab !+ @asil Penelit Penelitian ian dan Pembaha Pembahasan san,, berisi berisi tentang tentang hasil hasil dari dari peneli penelitian tian dan pembahasannya secara terperinci. e$ Bab Bab + Kesi Kesimp mpul ulan an
16
17
STUDI LITERATUR LITERATUR GEOLO GE OLOGI
STRATIGAFI
Klasifkasi a!"a#
$%&%!aa# G%'l'(i
STRUKTUR
D%sk)i*si a!"a#
$'la K%ka)
S%sa)
A#alisis $%)&%a+ili!as ,-ilai L".
U/i ()'"!i#( , - ilai L" L" G) G)'"!i#(. D %sai# %sai# ()'"!i ()'"!i#( #( $ %#"s %#"s"#a "#a# #a*')a# L
18
GEOMORFOLOGI
T'*'()af
K%l%)%#(a#
Ti#(ka! $%la*"ka#
DA7TA$ PU'A(A
Aulia, @ariDona. %&'%. Pengenalan 0routing. Semarang> Teknik Teknik 0eologi 27!P. 27!P. Badan Standarisasi 2asional. %&&G. Standar 2asional !ndonesia *S2!$ %''>%&&-. 3ara ji Kelulusan Kelulusan Air Bertekanan Bertekanan di Lapangan. Lapangan. 7ewan Standarisasi Standarisasi !ndonesia. akarta. Budiono, 8.@ dan @andaja /. Studi Tentang Pemakaian 0routing pada 8ekayasa 0eoteknik. '((G. ni;ersitas Kristen Petra> Surabaya. Legget, 8obert ?. '(--. 0eologi dan Teknik. /c0ray1@ill Book 3ompany, inc.> 2ew 9ork. 9ork. Pulunggono dan /artodjojo, S. '((. Perubahan Tektonik Paleogene 4 2eogene /erupa /erupakan kan Peristi Peristiwa wa Tekton ektonik ik Terpen erpentin ting g di awa, awa, %roceeding 0eologi 0eologi dan 0eotektonik Pulau awa, Percetakan 2A?!8!, 9ogya. 9ogya. Sujatmiko dan S. Santoso. '((%. Peta geologi Lembar Leuwidamar, awa Skala '>'&&.&&&. Pusat Penelitian dan Pengembangan 0eologi.
View more...
Comments