February 8, 2018 | Author: Donzi Antonio | Category: N/A
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN P T S SKEMA PENINGKATAN MUTU PENGELOLAAN INSTITUSI DAN PEMBELAJARAN (PMPB) Tahun Anggaran 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013
Proposal
PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Halaman Identifikasi dan Pengesahan 1. Nama Institusi
: Institut Teknologi Padang
2. Alamat Institusi
: Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang Telp.0751-7055202
3. Penanggung Jawab
: Rektor Institut Teknologi Padang
4. Ketua Pelaksana Nama
: Ade Indra , ST,. M.T.
Alamat
: Komplek Perumahan ITP No.F/2 jalan Teknik Material, RT/RW 03/01, Kelurahan Gurun Laweh, kec. Nanggalo, Padang.
Telepon Kantor
: 0751-7055202
Telepon Cellular
: 081363243101
Fax
: 0751-444842
e-mail
:
[email protected]
5. Nama Yayasan
: Yayasan Pendidikan Teknologi Padang
6. Alamat Yayasan
: Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang Telp.0751-7055202
7. Skema Yang Diusulkan
: Peningkatan Mutu Pengelolaan Institusi dan Pembelajaran (PMPB)
8. Pernah mendapat PHP-PTS
: -
Tahun Padang, 08 November 2013 Penanggung Jawab,
Ir. Hendri Nofrianto, MT.
Institut Teknologi Padang
i
Proposal
PHP- PTS Tahun Anggaran 2014 PERNYATAAN KOMITMEN DANA PENDAMPING UNTUK PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PTS TAHUN ANGGARAN 2014
Saya Sebagai Pimpinan Institut Teknologi Padang dengan ini menyampaikan Proposal PHP-PTS. Kami bersedia menyediakan dana pendamping sebesar 13,3 % dari total anggaran untuk keperluan pengelolaan dan pendukung kegiatan yang diusulkan. Dalam melaksanakan program pengembangan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini, kami bersedia memenuhi semua persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam panduan dan mengikuti aturan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan keuangan serta pengadaan. Dengan ini kami juga menyatakan bahwa kami tidak pernah atau sedang dikenakan sanksi oleh Ditjen Dikti (termasuk yang terkait dengan penyimpangan dalam pelaksanaan hibah sebelumnya).
Mengetahui ; Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang
Rektor Institut Teknologi Padang
(Drs. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd)
(Ir. Hendri Nofrianto,MT.)
Institut Teknologi Padang
ii
Proposal
PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Daftar Isi Halaman Identifikasi dan Pengesahan .................................................................. i Halaman Pernyataan Dana Pendamping ............................................................... ii Pengesahan Yayasan dan Badan Hukum dari Kemkumham Laporan PDPT Semester Genap 2012/2013 Sertifikat Akreditasi Program Studi Surat Pernyataan Rektor Daftar Isi ...................................................................................................................... iii Ringkasan Eksekutif I. BAB I Rencana Strategis Pengembangan Institusi................................. Bab 1- 1 II. BAB II Laporan Evaluasi Diri Tingkat Institusi......................................... Bab 2 -1 a). Profil Lingkungan Eksternal ...........................................................................
Bab 2 -1
b). Evaluasi Tata Kelola dan Orgranisasi Perguruan Tinggi .................................
Bab 2 - 2
c). Evaluasi Kinerja dan Manajemen Program Akademik ...................................
Bab 2 - 5
d). Evaluasi Ketersediaan dan Manajemen Sumberdaya ....................................
Bab 2 - 11
e). Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Institusi .................……….......
Bab 2 -18
f). Ringkasan Evaluasi Diri ..................................................................................
Bab 2 - 21
g). Ringkasan Strategi/Solusi Alternatif .............................................................
Bab 2 - 25
h). Baseline dan Target Nilai indikator kinerja ..................................................
Bab 2 - 26
III. BAB III Rancangan Global Program Pengembangan Untuk 3 tahun .. Bab 3 -1 IV. BAB IV Usulan Program Pengembangan Tahun 2014............................. Bab 4 -1 V. Mekanisme Pelaksanaan PHP-PTS di Institusi.......................................... Bab 5 -1 IV. Rekapitulasi Anggaran................................................................................ Bab 6 -1
Institut Teknologi Padang
iii
Proposal
PHP- PTS Tahun Anggaran 2014
Lampiran 1. Lampiran Pendukung Usulan Proposal 2. Lampiran Pendukung Laporan Evaluasi Diri 3. Renstra
Institut Teknologi Padang
iv
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
1.1 Sejarah Singkat
TAHUN ANGGARAN 2010
BAB 1 RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN INSTITUSI
Institut Teknologi Padang bermula dari Kursus Ahli Teknik (KAT) yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (Akta Notaris No. 5 tahun 1972). Kemudian atas permintaan masyarakat pada saat itu maka Kursus Ahli Teknik (KAT) tersebut dikembangkan menjadi sebuah akademi yang disebut dengan Akademi Teknik Padang (ATP) tepatnya tanggal 21 Februari 1973. Saat itu ATP mempunyai 2 (dua) program studi yaitu Teknik Sipil D3 dan Teknik Mesin D3, lalu ditambah Teknik Elektro D3 tahun 1978. Dengan modal semangat dan motivasi yang kuat menghadapi tantangan dan permasalahan pembangunan di daerah Sumatara Barat dalam menghasilkan SDM terampil dan profesional, maka pada orde berikutnya Akademi Teknik Padang (ATP) berkembang menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) yang diresmikan tanggal 19 Oktober 1989. Dalam perkembangannya, STTP dengan 6 (enam) program studi teknik mengelola jalur pendidikan akademik S1 dan profesional D3, dengan status Terdaftar untuk program studi S1 dan status Disamakan untuk program studi D3. Berdasarkan hasil analisis internal dan eksternal, serta melihat kecenderungan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan tenaga kerja masa depan, STTP memperlebar lingkup dan kajian bidang teknik dengan menambah 3 program studi baru jalur akademik S1 yaitu Teknik Geodesi, Teknik Material dan Teknik Informatika. Akhirnya sesuai dengan Kepmendiknas No. 113/D/O/2002 tanggal 7 Juni 2002, STTP berubah bentuk menjadi Institut Teknologi Padang (ITP). Dalam perjalanannya menuju perguruan tinggi yang sehat, maka pada pertengahan tahun 2002 Institut Teknologi Padang mengikuti kompetisi dana hibah bersaing TPSDP yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas saat itu. Alhamdulillah ITP dinyatakan lulus seleksi bersama 40 perguruan tinggi lainnya dari 104 PTN dan PTS di Indonesia yang ikut berkompetisi mendapatkan Proyek Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian (TPSDP) Batch II tahun 2003. Proyek tersebut digunakan untuk penguatan program studi Teknik Sipil D3 dan Teknik Mesin D3. Dana hibah bersaing lainnya yang diperoleh adalah proyek Semi-QUE V Ditjen Dikti tahun 2003/2004 yang digunakan untuk penguatan program studi Teknik Elektro D3. Proyek Hibah Kompetisi A1 dari Ditjen Dikti yang digunakan untuk penguatan program studi Teknik Mesin S1 dan Proyek Hibah Kompetisi A2 program studi Teknik Elektro S1. Dana tersebut (40 %) diperuntukan bagi pengembangan sarana laboratorium dan Proses Belajar Mengajar (PBM). Hasil akhir yang diharapkan dari proyek ini adalah peningkatan kualitas dan daya saing lulusan, suasana akademik, efisiensi dan produktifitas, serta manajemen dan pelayanan sivitas akademika ITP. Berbekal sumber daya peralatan dan sumber daya manusia maka ITP mengembangkan diri, selain jalur pendidikan ITP juga melaksanakan kegiatan yang menunjang pendidikan seperti : pelatihan (training) untuk tenaga terampil dan tenaga ahli di bidang teknik, pengujian material untuk proyek rekayasa sipil, disain (perencanaan), pembuatan JMF, welding center, pelatihan teknologi komunikasi informasi, dll. 1.2 Visi, Misi, Tujuan Sebagai acuan pengembangan Institut Teknologi Padang dalam Rencana Strategis (Renstra) ITP tahun 2008 – 2013 sebagai kelanjutan dari Renstra sebelumya, ditetapkan visi, misi dan tujuan sebagai berikut : BAB 1 - 1
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Visi Visi ITP yaitu “Menjadi Pusat Pengembangan Teknologi yang Kompetitif, Dinamis, dan Inovatif”. Misi Misi ITP tertuang dalam 3 butir sebagai berikut : Menyelenggarakan pendidikan tinggi teknik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Mengembangkan penelitian yang inovatif, produktif, dan responsif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan nilai dan tanggung jawab sosial.
Tujuan Peran serta ITP dalam mengemban Tridharma perguruan tinggi terangkum dalam tujuan ITP sebagai berikut : Menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter dan berdaya saing sesuai dengan bidang keahliannya. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan wawasan akademiknya ke jenjang yang lebih tinggi, serta tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menghasilkan penelitian yang berdaya guna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 1.3
Sasaran Untuk mewujudkan visi dan misi ITP, maka ditetapkan beberapa sasaran sebagai berikut: Peningkatan kualitas Tridharma untuk mewujudkan keunggulan institusi pada taraf nasional dan internasional. Penguatan kualitas sumberdaya manusia serta daya dukung sarana dan prasarana secara berkelanjutan dalam menunjang aktifitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pencapaian standar kualitas dosen dan staf administrasi yang memiliki komitmen, etika, integritas dan akuntabilitas. Peningkatan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi keilmuan dan kemampuan penerapan di masyarakat serta berjiwa enterpreneur. Peningkatan kapasitas organisasi dan kelembagaan yang sinergis dalam pencapaian Tridharma Perguruan Tinggi. Peningkatan kepercayaan dan jaringan kerja dalam mendukung pengembangan Institusi secara berkelanjutan.
BAB 1 - 2
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
1.4
Strategi Dasar Berdasarkan analisis lingkungan terkait dengan isu utama pengembangan pendidikan tinggi, maka isu-isu strategis yang dapat dijadikan acuan dalam menyusun strategi dasar untuk mencapai tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut: (1) Kualitas dan daya saing lulusan, (2) Penerapan, Pemanfaatan dan Pengembangan Information and Communication Technology (ICT), (3) Layanan Penelitian (Research Services) dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Community Services), (4) Kerjasama (Cooperation), dan (5) Tata Kelola Kelembagaan. Strategi dasar pengembangan Institut dalam kurun waktu 2008-2013 ke depan mengacu kepada isu strategis. Strategi dasar pengembangan yang didasarkan atas isu-isu strategis tersebut tidak bersifat "steril". Artinya upaya-upaya pengembangan sangat memungkinkan terjadinya integrasi penyelesaian masalah pada keseluruhan isu tersebut. Strategi dasar yang akan dikembangkan sesuai dengan lima isu strategis di atas, mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Peningkatan mutu dan relevansi lulusan. 2. Penerapan, pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi (IT). 3. Peningkatan layanan penelitian (research services) dan pengabdian kepada masyarakat (community services). 4. Membangun jaringan kerjasama (cooperation networking). 5. Pengembangan tata kelola ketembagaan. 1.5 Dasar Kebijakan Pengembangan 1.5.1 Program peningkatan mutu dan relevansi lulusan. Peningkatan mutu dan relevansi lulusan dilakukan bidang akademik, bekerja sama dengan Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI). Secara garis besar kebijakan pengembangan kualitas akademik mencakup beberapa hal antara lain meningkatkan competitiveness of student enrollment, peningkatan kemampuan fasilitas penunjang akademik, memfasilitasi dan meningkatkan upaya tambahan soft skill lulusan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 1.5.2 Penerapan Pemanfaatan Teknologi Informasi Menerapkan sistem manajemen berbasis teknologi informasi dilakukan oleh Bagian Informasi Akademik Kemahasiswa dan sistem Informasi (BIAKSI), dengan pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) yang terintegrasi. Dalam rangka upaya meningkatkan kinerja institusi, diperlukan sistem informasi yang mampu mendukung upaya-upaya pengembangan secara berkelanjutan. Sistem informasi yang handal dengan ketersiapan data based yang baik akan memberikan support yang baik dalam melakukan evaluasi diri. 1.5.3. Peningkatan Layanan Penelitian (Research Services) dan Pengabdian kepada masyarakat (Community Services); Pengembangan penelitian menjadi upaya yang sangat strategis untuk menunjang proses akademik, kemampuan akademik dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi dan relevansi lulusan. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan upaya untuk memberikan wadah untuk experience dan assignment dosen dan mahasiswa dalam upaya peningkatan kompetensi dan relevansi keahlian yang dibutuhkan dunia kerja. 1.5.4 Meningkatkan kerjasama (cooperation). Dalam rangka membangun kerjasama perlu didukung dengan beberapakebijakan pengembangan antara lain : mensinergikan bidang-bidang kerjasama dan kemitraan dengan program peningkatan kualitas dan daya saing lulusan, serta program pembangunan daerah dan pembangunan nasional, membangun kerangka normatif kerjasama institusional, meningkatkan akses kerjasama baik dilakukan melalui pendekatan institusional, maupun personal. BAB 1 - 3
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
1.5.5 Kebijakan pengembangan tata kelola kelembagaan Pengembangan tata kelola kelembagaan dilakukan dalam rangka penguatan institusi Institut Teknologi Padang ke depan. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah: melakukan restrukturisasi organisasi ke arah perampingan struktur, komitmen pimpinan yang harus mampu mendorong kearah keterbukaan dan otonomi, mewujudkan terselenggaranya tata kelola kelembagaan yang otonom dan memiliki akuntabilitas yang tinggi terutama dalam hal pengelolaan akademik, administratif, SDM, pendanaan, dan aset perguruan tinggi. 1.6. Rencana Strategis Penyusunan rencana strategis ITP mengacu pada Road Map Yayasan 2008-2024 yang menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang ingin dicapai dalam rangka menuju KESEJAHTERAAN BERTUMBUH, yaitu : Tahap Periode Road Map Yayasan 2008 - 2024 I
2008 – 2013
Peningkatan Kualitas dan Relevansi dengan melakukan pembenahan internal yang didukung oleh finansial dan operasi ITP.
2014 – 2019
Peningkatan Daya Saing dengan menjadikan ITP sebagai perguruan tinggi swasta pilihan di wilayah Sumatera Bagian Tengah, dan diharapkan sudah mengarah kepada profitable & sustainable, sehingga ekpektasi kesejahteraan pegawai sudah menarik. Diharapkan pada periode ini, Institut Teknologi Padang telah III 2020 – UNGGUL dan sudah merupakan Perguruan Tinggi Swasta pilihan di 2024 wilayah Sumatera. dan pada saat yang bersamaan group-group bisnis (bussiness Groups) telah eksis, sehingga ekspektasi kesejahteran pegawai sudah sangat menarik. Implementasi Rencana Strategis Institut Teknologi Padang 2008-2013 secara konkrit dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (RAPP) Institut Teknologi Padang setiap tahun yang disusun dalam dokumen tersendiri. Karena sifatnya lebih operasional, maka dokumen tersebut dalam bentuk program kerja tahunan yang dilengkapi dengan tujuan, sasaran, indikator kinerja serta strategi untuk pencapaiannya. RAPP Institut Teknologi Padang selanjutnya menjadi acuan bagi Institut, fakultas, jurusan dan/atau program studi dalam melaksanakan kegiatan tahunan. II
1.7. Evaluasi Pelaksanaan Renstra Evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra tahun 2008 – 2013 dilakukan melalui mekanisme rapat Senat institut dan rapat tahunan Yayasan bersama pimpinan ITP yang membahas tentang laporan tahunan Rektor berupa tingkat ketercapaian program kerja, kendala dan permasalahan, dll. Dalam rapat tahunan tersebut juga sekaligus membahas program kerja Rektor tahun berikutnya. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, bahwa sampai dengan pertengahan tahun 2012 program peningkatan kapasitas melalui penguatan program studi secara umum telah tercapai 9 (sembilan) program studi yang ada yaitu program studi teknik sipil S1 dan D3, teknik mesin S1 dan D3, teknik elektro S1 dan D3, teknik informatika S1, dan teknik geodesi S1. Sedangkan program studi teknik material S1 masih terkendala. Gambaran umum pencapaian tersebut antara lain terlihat dari peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen, peningkatan sarana dan prasarana baik perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang administrasi,dan lain-lain. Meskipun sarana dan prasarana selalu ditingkatkan, namun karena keterbatasan kemampuan sumber daya terutama dana, maka kapasitasnya masih jauh dari kebutuhan ideal. BAB 1 - 4
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
BAB 2 Evaluasi Diri 2.1 Profil Lingkungan Eksternal Institut Teknologi Padang (ITP) berada di kota Padang ibu kota provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat berbatasan dengan provinsi Riau, provinsi Sumatera Utara, provinsi Bengkulu dan provinsi Jambi. Institut Teknologi Padang (ITP) yang diawal berdirinya bernama Akademi Teknik Padang (ATP) didirikan pada bulan Februari tahun 1973 dan merupakan perguruan tinggi teknik pertama di Sumatera Barat. Dari sisi pengalaman, Institut Teknologi Padang telah lebih dari 40 tahun menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dalam perjalanannya telah menghasilkan sekitar 6000 orang lulusan, dan saat ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke negara tetangga. Dilihat dari perspektif usia sebenarnya ITP telah matang untuk melangkah lebih maju dan menapak masa depan yang lebih baik dan bermartabat. Namun fakta menunjukkan bahwa matang dalam usia tidaklah jaminan ITP untuk menggapai kemajuan dan hidup lebih layak, dan kenyataannya kondisi ITP saat ini masih keteteran, belum mampu mensejajarkan diri dengan PTN, dan masih perlu pembenahan diri secara berkelanjutan. Sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Sumatera Barat, maka tidak berkelebihan apabila semua civitas akademika meletakkan mimpi dan citi-cita yang dituangkan dalam bentuk visi institusi yaitu menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul di Indonesia pada tahun 2024. Penetapan visi tersebut juga selaras dengan Road Map Yayasan Pendidikan Teknologi Padang sebagai badan hukum penyelenggara ITP. Secara eksternal, perkembangan industri di kawasan ini terutama provinsi Riau dan Kepulauan Riau cukup pesat, hal ini justru menjadi peluang lapangan kerja yang cukup terbuka secara geografis. Di Sumatera Barat sendiri, yang sedang memasuki egovernment, Sumatera Online dan Sumbar menuju gerbang Barat Indonesia (Sumber : Sumatera Barat Dalam Angka; 2010), begitu juga dengan pidato gubernur yang disampaikan pada salah satu seminar nasional 2012 bahwa” Sumatera Barat akan dicanangkan menjadi Penghasil sumber Energi terbarukan diantaranya adalah energi panas bumi. Hal ini akan menjadi tantangan dan peluang strategis bagi ITP ke depan. Lapangan pekerjaan seperti ini memerlukan tenaga kerja yang memiliki kemampuan di bidang teknik dengan pengetahuan dan keahlian khusus. Di samping itu, kondisi sosial politik dan keamanan memperlihatkan tanda-tanda yang cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan suksesi kepemimpinan nasional yang berjalan lancar memberikan harapan baru bagi pertumbuhan industri di kawasan ini. Dicanangkannya peningkatan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program kabinet Indonesia Bersatu II, menjadi peluang lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan. Institut Teknologi Padang juga dapat memanfaatkan atau mengubah tantangan akan sertifikasi tenaga kerja dengan BAB 2 - 1
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
menjadikannnya peluang bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi profesi dalam rangka sertifikasi tenaga kerja sesuai bidangnya. Semua kondisi yang dipaparkan di atas memberi masukan bagi arah perkembangan Institut Teknologi Padang untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan mempunyai daya saing. Disisi lain perkembangan teknologi yang pesat, tuntutan stakeholder akan tenaga kerja yang mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA), pembatasan penerimaan tenaga kerja dari lulusan perguruan tinggi dengan level akreditasi tertentu, menjadi tantangan lain bagi eksistensi ITP selanjutnya. Berdasarkan pada peluang dan tantangan di atas dan mempertimbangkan perubahan struktur ekonomi sebagai faktor pendukung eksternal, serta tingkat keketatan persaingan lulusan ITP ditataran dunia kerja baik ditingkat lokal, regional, maupun global, maka perguruan tinggi Institut Teknologi Padang harus melakukan pembenahan diri terutama dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam upaya melihat kebutuhan lulusan dipasar kerja dan tingkat keterpakaian lulusan, maka ITP selalu melakukan diskusi baik formal maupun informal secara periodik dengan pihak eksternal (external stakeholders), untuk menampung masukan-masukan bagi perbaikan proses pembelajaran dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia industri dan pasar kerja. Beberapa masukan itu antara lain perlunya lulusan dibekali dengan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, interpersonal skills, IT skill, dan Caracter Building. Selain itu, dengan persaingan kerja yang kian ketat, lulusan juga harus dibekali dengan jiwa enterpreneur yang memadai. Hubungan dengan berbagai pihak juga telah dibangun dalam rangka memperluas akses dan membuka kesempatan kerja bagi lulusan. Namun demikian disadari bahwa kerjasama yang secara kuantitas cukup banyak, namun belum disertai dengan kualitas kerjasamanya. Karena itu, peluang ini perlu dioptimalkan demi memaksimalkan peran Institusi menghasilkan SDM berkualitas. 2.2 Evaluasi Tata Kelola dan Organisasi Perguruan Tinggi Pengelolaan Institut Teknologi Padang mengacu kepada Statuta yang ditetapkan oleh Yayasan Pendidikan Teknologi Padang sebagai Badan Hukum Penyelenggara. Pada gambar 1 di bawah ini dapat dilihat bentuk struktur organisasi Institut Teknologi Padang yang bertanggungjawab terhadap tata kelola ITP. Uraian tugas, tanggungjawab dan kewenangan masing-masing pejabat diatur dalam buku job description yang ditetapkan melalui keputusan Rektor. Secara organisasi Institut Teknologi Padang dipimpin oleh Rektor didampingi seorang Sekretaris Institut yang bertindak sebagai manajer administrasi di tingkat institut, serta 2 (dua) orang Dekan yang bertindak sebagai manajer akademik ditingkat fakultas. Sekretaris Institut dan Dekan fakultas bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dekan membawahi Ketua Jurusan yang membina program studi dibawahnya. Laboratorium atau workshop yang ada pada setiap jurusan dipimpin oleh Kepala Labor/workshop yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Jurusan. Unit atau bagian seperti Unit Perpustakaan, labor Dasar, Unit Kerjasama Humas dan Kemahasiswaan, BAU&K, dan BIAAKSI, dipimpin oleh Kepala Unit atau Kepala BAB 2 - 2
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Bagian yang bertanggungjawab kepada Sekretaris Institut sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain itu ditingkat Institusi terdapat Unit LP3M dan BPMI yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor ITP. Dalam operasionalnya, koordinasi kerja dilakukan dalam bentuk rapat-rapat. Rapat akademik ditingkat fakultas diadakan satu kali sebulan, rapat jurusan diadakan satu kali dalam sebulan, rapat pimpinan diadakan 2 kali sebulan, sedangkan rapat gabungan antara pimpinan dan akademik dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Disamping itu, rapat koordinasi juga dilakukan setiap bulan antara Pengurus Yayasan PTP dengan pimpinan ITP (Rektor+Sekretaris Institut+Dekan). Sejauh ini, evaluasi terhadap struktur organisasi tersebut dilakukan dalam bentuk rapatrapat evaluasi akademik dan dalam rapat Senat institut. Evaluasi menunjukkan bahwa organisasi belum berjalan secara maksimal. Beberapa kelemahan yang dirasakan dalam operasional organisasi ini antara lain : masih kurangnya koordinasi antar unit terutama antara organisasi yang berada di bawah bagian akademik, administrasi dan keuangan, serta kemahasiswaan. Meskipun secara berkala diadakan rapat akademik yang dihadiri seluruh pejabat struktural, pembahasan dalam rapat sebagian besar membahas kegiatan rutin akademik dan permasalah-permasalah yang dihadapi, namun pembahasan terhadap kegiatan yang menyangkut pengembangan unit kerja dan organisasi belum dilakukan secara maksimal. Selain itu evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola ITP juga menunjukkan beberapa titik lemah pada aspek sumber daya manusia (SDM) yaitu manajerial dan leadership antara lain seperti kemampuan membuat perencanaan, mengorganisir dan problem solving. Disamping itu belum semua pejabat struktural ITP memiliki kemampuan menggunakan perangkat Teknologi Informasi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap tata kelola Institut Teknologi Padang sebagaimana diuraikan di atas, maka perlu dilakukan optimalisasi untuk pengembangan organisasi seperti: penyediaan perangkat sistem manajemen organisasi yang terintegrasi, peningkatan kompetensi staf pendukung dalam penggunaan perangkat tersebut, peningkatan kemampuan manajerial dan leadership pejabat struktural. Dukungan unit kerja pusat ilmu komputer dan sistem informasi (PIKSI) yang berada di bawah Biro BIAAKSI dalam melaksanakan pengelolan sistem manajemen terintegrasi ditingkat ITP, juga sangat memudahkan dalam menjalankan tata kelola institusi. Pada gambar 2 dapat dilihat koneksi jaringan sistem informasi ITP. Meskipun sejauh ini pelaksanaan tata kelola organisasi Institut Teknologi Padang telah dilaksanakan secara baik termasuk adanya Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) ITP yang ikut melakukan monitoring, evaluasi dan audit, namun demikian upaya untuk perbaikan dan pengembangan sistem tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik dan sesuai dengan standar sebuah perguruan tinggi mesti terus menerus dilakukan (continous improvement). Sebagai bukti atas kemampuan Institut Teknologi Padang dalam melaksanakan tata kelola organisasi adalah dengan diperolehnya berbagai hibah dalam rangka pengembangan institusi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, perlihatkan pada tabel A.
BAB 2 - 3
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Tabel II.1. Daftar Program Hibah Kompetisi yang Diterima ITP No.
Tahun
Nama PHK
1.
2002 s/d 2007
TPSDP
2.
2003 s/d 2004
3.
Besar Anggaran
Unit Internal terkait
SEMI-QUE
U$ Rp Rp
1.322.422,7 507.047.602,5,430.920.000 ,-
PS. T. Sipil D3 dan PS. T. Mesin D3 PS. T. Elektro D3
2004 s/d 2005
A1
Rp
249.750.000 ,-
PS. T. Mesin S1
4.
2006 s/d 2008
A2
Rp 1.649.192.000 ,-
PS. T. Elektro S1
5.
2006
PMP
Rp
389.250.000 ,-
Institusi
6.
2006
TIK-K3
Rp
550.000.000 ,-
Institusi
Yayasan Pendidikan Teknologi Padang
DIR P&PA
REKTOR
SENAT
BPMI
P3M
DEKAN FTI
SEKRETARIS INSTITUT
DEKAN FTSP
BIAKSI
BIAKSI
Jurusan Teknik Mesin S1 & D3
Jurusan Teknik Elektro S1 & D3
Jurusan Teknik Informatika S1
Jurusan Teknik Sipil S1 dan D3
Workshop T. Mesin
Lab. T. Elektro
Lab T. Informatika
Lab T. Sipil
Unit Pustaka
BIAKSI
BAG. SI & Data Base
Unit Lab Dasar/ Komp
BAG. AAK
Sub. Bag. Perlengkapan
Jurusan Teknik Geodesi S1
Lab. T. Geodesi
Biro Administrasi Umum
Sub. Bag. ADM. Keuangan
Unit Kerjasama dan Humas
Sub. Bag. Kepegawaian
Gambar 1. Struktur Organisasi Institut Teknologi Padang
BAB 2 - 4
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
PIKSI ( Pusat Ilmu Komputer & Sistem Informasi ) Topologi Koneksi Jaringan LAN , INHERENT (K3 ) & Internet Institut Teknologi Padang Astinet Telkom
Tower #3 ITP Localnode UNAND
Tower #2 ITP By-Pass
Modem Tellab’s
k ne Ko
si
ere Inh
nt
Cisco Router 1720
Akses/Pengguna Tower & Radio Inherent ITP : - Kopertis Wil X - STMIK Jaya Nusa - STIE Dharma Andalas
Tower #1 Kampus ITP Padang
Switch Gigabyte 3Com
Switch Catalyst 2950
PC Router / Inherent
Web Server
`
PC Router / DCHP Server
`
`
Wireless Access Point #1
Warnet Pustaka
`
LAN Gedung C Lt. 2 / Pustaka
LAN R.PIKSI / Lab Sipil Gedung B
Switch AT 24 Port
`
LAN Gedung C Lt.1 Jurusan, R. Dosen, Inventaris
Switch DLINK 24 Port
LAN R.Self Sudy Room Gedung B
`
Self Study Room
`
T. Sipil
Switch DLINK 8 Port
` T. Mesin
` T. Elektro
`
`
R. Dosen R.Inventaris
LAN Gedung E Lab. Elektro , Lab. Material Switch Gigabyte 3Com
`
`
`
LAN Gedung F Lt. 2 Lab. Komputer,Lab. Lab.Informatika Lab.Fisika /Dasar Lt.1 : Workshop Mesin, Welding
Lab. Elektro Lab. Material Server Akademik BAU
Wireless Access Point #2
BAAK
`
`
Lab. Komputer Lab.Informatika
`
` Lab Fisika
`
`
Workshop
`
LAN Gedung D Lt.1 BAU, BAAK , Lt.2 R.Rektor, WR.1,2,3 , R.TPSDP, R. Sidang Utama PIK SI. updated April 2008
` R.Rektor
` WR.1
` WR.2
`
`
WR.3 R..Sidang , TPSDP
Gambar 2 Koneksi Jaringan sistem informasi ITP
Di sisi lain ITP masih memiliki kelemahan dalam bidang media dan prasarana yang mendukung pembelajaran, seperti fasilitas video conference untuk mendukung Distance Learning, Management Information System untuk mendukung layanan akademik serta media dan konten pembelajaran yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, sehingga infrastruktur yang telah dibangun pada PHK TIK K3 yaitu koneksi ke Inherent menjadi kurang optimal. 2.3 Evaluasi Kinerja dan Manajemen Program Akademik Evaluasi kinerja dan manajemen program akademik mencakup kegiatan pendidikan, penelitian dan layanan masyarakat. Evaluasi dalam kegiatan pendidikan meliputi aspek : input, proses, dan output, diantaranya : sistem penerimaan mahasiswa baru dan mutu masukan, sistem pembelajaran dan mutu PBM yang dinyatakan dalam ratio lulusan terhadap masukan, akreditasi program studi, mutu dan relevansi lulusan, dsb. Evaluasi dalam kegiatan penelitian meliputi : intensitas kegiatan, proyek penelitian atau layanan yang telah dilakukan, hasil-hasil kegiatan seperti publikasi ilmiah, paten/HAKI, dana kerjasama, dll.
BAB 2 - 5
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
2.3.1. Aspek Pendidikan a. Mahasiswa Penerimaan mahasiswa baru di Institut Teknologi Padang dilakukan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur penelusuran beasiswa prestasi (akademik dan non akademik) dan jalur Seleksi Masuk mahasiswa baru ITP (SM-ITP). Jalur penelusuran beasiswa prestasi ini merupakan penelusuran siswa-siswi sekolah menengah atas dan kejuruan yang berprestasi ke sekolah-sekolah yang menjadi target. Institusi mengunjungi atau mengirimkan brosur serta formulir yang berisi informasi tentang program beasiswa. Pihak sekolah akan menseleksi siswa-siswi yang layak mengikuti jalur ini dengan mengisi formulir kemudian mengirimkan ke ITP. Selanjutnya institusi menseleksi kelayakan calon penerima beasiswa ini dan menginformasikan hasilnya kepada calon yang bersangkutan melalui web-site ITP (www.itp.ac.id) dan sekolahnya. Jalur seleksi masuk ITP (SM-ITP) merupakan penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi berkas di ITP. Calon mahasiswa baru melakukan pendaftaran online melalui www. spmb.itp.ac.id dan mengisi formulir dengan beberapa pilihan program studi, kemudian panitia SM-ITP melakukan seleksi berkas. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi sebagai calon mahasiswa baru ITP diumumkan di web-site ITP, www.itp.ac.id. Selanjutnya calon mahasiswa baru melakukan proses pendaftaran ulang sesuai dengan SOP SM-ITP (SOP-1). Berdasarkan data pada Lampiran G tabel-1, bahwa tingkat keketatan penerimaan mahasiswa baru masih rendah yaitu rata-rata pada tiga tahun terakhir adalah 1 : 1,24. Masih rendahnya tingkat keketatan penerimaan mahasiswa baru tentu akan berpengaruh terhadap kualitas mahasiswa baru sehingga akan menyulitkan dalam proses pembelajaran. Dari gambaran tersebut, perlu dicermati bahwa upaya dan kebijakan promosi Institut untuk mendapatkan calon mahasiswa berkualitas (yaitu ITP pilihan pertama) perlu lebih dioptimal lagi. Disamping itu, dalam tiga tahun terakhir juga terjadi penurunan jumlah penerimaan mahasiswa baru sebesar rerata 11,25% sebagaimana terlihat pada Lampiran G tabel-1. Turunnya penerimaan mahasiswa dalam tiga tahun terakhir disebabkan oleh terbatasnya daya tampung/kapasitas institusi, baik dari ketersediaan SDM (terutama dosen), sarana dan prasarana.
Gambar 3 : Grafik Jumlah Mahasiswa Masuk ITP (3 tahun) terakhir
BAB 2 - 6
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Jumlah mahasiswa ITP tahun 2013 ini adalah 2097 orang, terdiri dari 228 orang program Diploma tiga dan 1869 orang program strata satu, dan tersebar pada 8 (delapan) program studi Lihat Lampiran G Tabel-2).
Gambar 4 : Grafik Profil Mahasiswa ITP Per-Program Studi Tahun 2013 Berdasarkan data dan hasil evaluasi terhadap input mahasiswa yang rendah tersebut memang banyak keluhan yang disampaikan ke institusi terutama dari dosen, yang kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas (tingkat daya serap terhadap materi perkuliahan rendah). Atas keluhan tersebut, maka diperlukan kerja keras ITP untuk melakukan berbagai upaya agar input mahasiswa rendah rendah tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya melalui proses pembelajaran yang baik dan standar. Berdasarkan data pada Lampiran G Tabel-3, bahwa dalam tiga tahun terakhir tidak ada mahasiswa yang mengundurkan diri, sedangkan mahasiswa DO relatif sangat kecil, hanya 6 (enam) orang dari 2097 orang mahasiswa (0,29%). Hal ini menunjukkan bahwa ITP dapat mempertahankan dan memfasilitasi mahasiswa untuk tidak gagal dalam studi. b. Sistem Pembelajaran dan Mutu PBM Setiap mahasiswa baru mendapatkan buku panduan akademik dan kemahasiswaan yang memuat penjelasan kurikulum, silabus setiap mata kuliah, penjelasan fasilitas penunjang dan informasi lain yang terkait dengan proses akademik. Program Studi di ITP menggunakan kurikulum dengan sistem kredit semester (SKS) dengan jumlah kredit yang berbeda-beda untuk masing-masing program studi. Kurikulum pada program studi dievaluasi dan direvisi secara periodik (setiap dua tahun sekali) untuk meningkatkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Dalam proses evaluasi dan revisi kurikulum, selalu melibatkan stakeholders, alumni, pakar, dan dosen program studi. Dalam proses PBM ditunjang dengan fasilitas on-line seperti pendaftaran matakuliah setiap semester, kehadiran dosen, SAP dan materi kuliah. Fasilitas IT dan on-line sudah terintegrasi ke seluruh program studi dan fasilitas lainnya seperti pustaka dan labor. Jurusan mewajibkan dosen menyerahkan ke program studi masing-masing SAP sebelum awal perkuliahan reguler dimulai (September dan Maret) yang bertujuan untuk melihat materi kuliah selama satu semester, seperti silabus, sistem penilaian, referensi dan kontrak perkuliahan.
BAB 2 - 7
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Dosen tetap ITP memiliki beban mengajar maksimum 12 sks, ditambah penelitian 3 sks dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal 1 sks, sehingga total beban dosen tetap ITP minimal 16 sks per-semester. Kemudian, untuk melihat kinerja dosen setiap akhir semester mahasiswa mengisi kuesioner untuk evaluasi kinerja dosen/IKD. Penyebaran kuisioner dan penilaian kinerja dosen dilakukan dibawah koordinasi Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) ITP. Penilaian kinerja dosen mengacu pada Peraturan Kepegawaian ITP yang disahkan oleh Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut adalah klarifikasi (pada rapat dewan dosen), peringatan sampai penggantian untuk kinerja yang kurang baik. Sedangkan untuk dosen dengan kinerja baik, diberikan penghargaan (reward). Selanjutnya, bagi mahasiswa S1 yang telah menyelesaikan mata kuliahnya dengan jumlah total 120 sks, diberi kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek secara individual atau kelompok. Tempat kerja praktek bagi mahasiswa dapat dilakukan melalui kerjasama antara pihak ITP dengan pihak industri atau atas inisiatif mahasiswa sendiri. Kurangnya jumlah tempat praktek industri lokal yang memadai merupakan kendala tersendiri dalam upaya memberikan pengalaman industri kepada mahasiswa. Sedangkan bagi mahasiswa D3 yang telah menyelesaikan mata kuliahnya dengan total 85 sks, diberi kesempatan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sekaligus Proyek Akhir secara individual atau kelompok. Dalam hal ini, bantuan pihak lain (industri atau pemerintah) sangat dibutuhkan untuk membantu mempercepat mahasiswa mencari tempat praktek sesuai bidang keahliannya. Ketersediaan fasilitas untuk proses pembelajaran di kelas seperti kursi belajar dan media pembelajaran (LCD) masih kurang. Demikian juga ketersediaan fasilitas untuk pelaksanaan praktikum di laboratorium belum memadai dan sebagian peralatan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi dan industri. Beberapa mata kuliah praktikum dilaksanakan di institusi lain (Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang). Kapasitas laboratorium hanya untuk layanan praktikum sedangkan untuk penyelesaian tugas akhir dan penelitian dosen belum memadai. Tingkat kehadiran dosen Tingkat kehadiran dosen dalam tiga tahun terakhir sangat baik dengan rata-rata 95,58%. (Lihat Lampiran G Tabel-4). Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa keseriusan dosen ITP untuk meningkatkan proses pembelajaran patut diapresiasi. % Distribusi Rerata nilai kuliah dan praktikum Dengan tingkat kehadiran dosen yang sangat baik tersebut cukup signifikan dalam meningkatkan kualitas nilai mahasiswa. Berdasarkan data pada Lampiran G Tabel 7 terlihat bahwa rerata nilai mahasiswa dalam 3 tahun terakhir adalah 20,47% memperoleh nilai A, sebesar 49,40% memperoleh nilai B, sebesar 15,94% memperoleh nilai C, sebesar 3,14% memperoleh nilai D, dan 11,05% memperoleh nilai E (gagal). Jika dilihat dari data tersebut ternyata rerata nilai mahasiswa yang gagal cukup besar juga, walaupun rerata nilai mahasiswa yang memperoleh A dan B besar (69,87%). Berdasarkan data tersebut, maka ITP perlu merancang program peningkatan kualitas pembelajaran yang ditujukan untuk memperkecil persentase tingkat kegagalan mahasiswa per-mata kuliah. BAB 2 - 8
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Profil IPK mahasiswa aktif Dari data profil IPK mahasiswa sebagaimana tertera dalam Lampiran G Tabel-8 dapat dijelaskan bahwa IPK rerata mahasiswa dalam tiga tahun terakhir sudah baik, dimana IPK > 3,00 adalah 48,04% dan 2,5 < IPK < 3,0 adalah 30,67%, sedangkan IPK < 2,5 adalah 21,29. Walaupun IPK mahasiswa sebagian besar sudah termasuk kategori sangat memuaskan, namun rerata IPK mahasiswa kategori cukup juga tergolong tinggi, apalagi bila dikaitkan dengan persyaratan calon pegawai (PNS, BUMN) yang mentargetkan IPK minimal 2,75. Akreditasi program studi Seluruh program studi dilingkungan Institut Teknologi Padang telah terakreditasi dan masih berlaku sampai April 2014 (lihat Lampiran G Tabel-9). Dari 8 program studi, hanya satu yang mendapatkan peringkat akreditasi B yaitu program studi Teknik Elektro S1. Upaya yang telah dilakukan institusi adalah dengan mengajukan re-akreditasi untuk program studi dengan peringkat C. Kondisi sampai dengan bulan Oktober 2013 ini, sudah 4 (empat) program studi yang telah dikunjungi (site visite) dari Asesor BAN-PT. Keempat program studi tersebut adalah : Program Studi Teknik Elektro D3, Teknik Informatika S1, Teknik Mesin S1, danTeknik Sipil S1. Sedangkan Program Studi Teknik Sipil D3 dan Teknik Mesin D3 saat ini masih dalam tahap penyusunan borang akreditasi oleh Tim Taskforce program studi masing-masing. Mutu dan Relevansi Lulusan Sesuai data pada Lampiran G Tabel-10, bahwa jumlah lulusan dalam tiga tahun terakhir adalah 622 lulusan, dengan rerata sejumlah 207 lulusan per-tahun. Berdasarkan data pada Lampiran G Tabel 11, rata-rata IPK lulusan dalam tiga tahun terakhir dengan nilai IPK diatas 3,00 adalah 61,59% dan antara 2,5 < IPK < 3,00 adalah 41,11% sedangkan IPK < 2,50 hanya 4,05%. Sebenarnya dilihat dari aspek IPK maka lulusan ITP sudah baik. Namun demikian institusi tidak boleh berbangga diri dan harus selalu berbenah diri dengan melakukan peningkatan kualitas proses PBM secara berkelanjutan, dan walaupun hanya 4,05% lulusan dengan IPK < 2,50 tapi pihak ITP perlu mencarikan solusi dalam bentuk program peningkatan kualitas lulusan sehingga secara bertahap lulusan dengan IPK dibawah 2,50 dapat direduksi dan dihilangkan. Rerata masa studi lulusan untuk program studi S1 adalah 5,80 tahun (lihat lampiran G Tabel 12). Hal ini secara umum lulusan belum menyelesaikan studinya tepat waktu sesuai kurikulum yang direncanakan yaitu 4 (empat) tahun untuk program studi S1. Lamanya masa studi mahasiswa diakibatkan oleh sulitnya mencari tempat kerja praktek. Rata-rata waktu penyelesaian tugas akhir lulusan program studi S1 adalah 6,00 bulan (lihat Lampiran G Tabel 13). Apabila dibandingkan dengan jangka waktu penyelesaian tugas akhir rencana yaitu 6,00 bulan, maka lama masa penyelesaian tugas akhir termasuk kategori normal. Lulusan adalah keluaran dari suatu program studi yang menggambarkan tingkat efektivitas dan produktivitas proses pendidikan. Kualitas lulusan diukur atas dasar
BAB 2 - 9
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
kepuasan para pengguna lulusan (user, stakeholders). Untuk data lulusan yang terkait dengan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, studi pelacakan (tracer study) belum terlaksana secara sistematis untuk semua program studi di ITP, namun untuk mengatasi hal ini ITP telah memprogramkan untuk tahun anggaran 2013/2014 untuk pelaksanaan stracer study secara online pada SISFO ITP. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada alumni, maka rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama dalam kurun waktu tiga tahun terakhir adalah 3,75 bulan (lihat Lampiran G Tabel-14). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan lulusan ITP bersaing di pasar kerja cukup baik. Berdasarkan evaluasi, beberapa program studi institusi telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai melalui program hibah antara tahun 2002 – 2008 (seperti : TPSDP, Semi QUE V, A1 dan A2. Namun saat ini sarana dan prasarana tersebut beberapa sudah rusak dan sebagian lagi sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Menyikapi hal ini, Institut sudah berusaha melakukan peningkatan (update) beberapa sarana dan prasarana pembelajaran, terutama peralatan laboratorium dan media pembelajaran di kelas, namun dengan terbatasnya anggaran institusi maka sebagian besar sarana dan prasarana pembelajaran tersebut masih uzur dan tidak sesuai dengan tuntutan dunia industri dan pasar kerja. 2.3.2 Kegiatan Penelitian Secara struktural pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di ITP berada dibawah LP3M ITP. Mekanisme pengajuan penelitian oleh dosen diatur dalam buku panduan penelitian yang dikeluarkan oleh LP3M dan disahkan oleh Rektor. Demikian juga jadwal pemasukan proposal dan seminar proposal setiap tahunnya dikeluarkan oleh LP3M ITP. Demikian juga biaya penelitian setiap tahunnya dianggarkan oleh institusi. Disamping itu, LP3M juga menerbitkan jurnal ilmiah setiap enam bulan (periode Februari dan Agustus) dengan nama JURNAL MOMENTUM (pertama kali terbit tahun 2002). Berdasarkan data, jumlah penelitian yang dihasilkan oleh dosen ITP selama tiga tahun terakhir adalah 102 judul dengan rerata per-dosen adalah 0,54 (lihat Lampiran G tabel 20). Artinya, untuk satu judul penelitian dikerjakan oleh dua orang dosen. Jika dilihat dari angka ini, maka produktivitas penelitian dosen ITP tergolong baik. Sumber dana untuk penelitian dosen diperoleh dari institusi ITP, nasional kompetitif (hibah Dikti), dan melalui kerjasama mitra dengan instansi pemerintah, swasta, dan stakeholders lainnya (lihat lampiran G Tabel -21). Khusus biaya penelitian kolaborasi dengan pemerintah (Dinas PU Prov. Sumatera Barat, PLN, dan pihak swasta biasanya diberikan dalam bentuk bantuan bahan penelitian dan peminjaman peralatan penelitian. Berdasarkan data, terlihat bahwa jumlah dana penelitian setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dosen ITP. 2.3.3 Kegiatan Layanan Masyarakat Kegiatan layanan kepada masyarakat selama ini di ITP dilakukan per jurusan berdasarkan bidang keahlian yang ada, misalnya sehubungan dengan terjadinya bencana gempa di Sumatera Barat, maka Jurusan Teknik Sipil ITP terjun untuk memberikan layanan masyakarat berupa Assessment kerusakan rumah dan gedung akibat gempa dan BAB 2 - 10
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
penyuluhan bagaimana konstruksi rumah tahan gempa. Pada tahun 2010 ITP dipercaya melakukan pelatihan fasilitator untuk rehab rekon Tahap II Pasca Gempa Sumbar 30 September 2009 sebanyak 600 orang. Sedangkan di Jurusan Teknik Elektro layanan masyarakat yang diberikan diantaranya dengan memberikan penyuluhan tentang pemasangan instalasi listrik sesuai standar PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) kepada masyarakat. Karya inovatif dosen terutama yang berkaitan dengan perancangan sistem juga ada, tapi masih bersifat individu. Berdasarkan data, jumlah layanan masyarakat oleh dosen ITP selama tiga tahun terakhir adalah 98 kegiatan, dengan rerata per-dosen adalah 0,52 (lihat Lampiran G tabel 22). Artinya, untuk satu kegiatan layanan masyarakat dilakukan oleh dua orang dosen. Jika dilihat dari angka ini, maka produktivitas layanan masyarakat dosen ITP tergolong baik. Sumber dana untuk kegiatan layanan masyarakat dosen diperoleh dari institusi ITP dan melalui kerjasama mitra dengan instansi pemerintah, swasta, dan stakeholders lainnya (lihat lampiran G tabel -23). Layanan masyarakat umumnya dilakukan dalam bentuk layanan jasa dan kepakaran, layanan penyuluhan, dsb. Berdasarkan data, terlihat bahwa jumlah dana layanan masyarakat setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan walaupun dari persentase tidak terlalu signifikan naiknya, Namun hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kuantitas layanan masyarakat oleh dosen ITP. 2.4 Evaluasi Ketersediaan dan Manajemen Sumberdaya 2.4.1
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia Institut Teknologi Padang (ITP) terdiri dari tenaga Dosen dan Tenaga Pendukung Akademik (TPA). Dosen ITP terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap. Dosen tetap terdiri dosen tetap Yayasan dan dosen Pegawai Negeri Sipil Dipekerjakan (PNSD), sedangkan dosen tidak tetap adalah dosen luar biasa. Jumlah dosen tetap yang dimiliki oleh Institut Teknologi Padang saat ini adalah 116 orang dengan rincian sebagaimana tertera pada Lampiran G Tabel-17. Dari data tersebut terlihat bahwa lebih dari 50% dosen Institusi mempunyai usia yang masih produktif, hal ini membuktikan bahwa Institusi bisa menghasilkan produktifitas, kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam menghasilkan karya-karya serta mengoptimalisasi sumberdaya yang ada pada Institutsi. Selain itu pada grafik ini juga terlihat bahwa jabatan fungsional dosen pada masing-masing Prodi sebahagian besai sudah Lektor dan bahkan Lektor Kepala. Begitu pula dengan Sertifikasi Dosen terlihat bahwa hampir sebahagian besar dosen pada masing-masing Prodi sebagai tenaga profesional pendidik yang sudah diakui oleh pemerintah. Dengan adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia khususnya dosen, diharapkan hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas lulusan. Sedangkan untuk dosen tidak tetap seperti pada grafik berikut dari tahun ketahun terjadinya penurunan yakni pada tahun 2013 sebesar 30%, hal ini disebabkan oleh adanya pengankatan dosen tetap yayasan untuk dua tahun terakhir dalam menghadapi mahasiswa yang juga meningkat pada dua tahun terakhir.Institusi mempunyai komitmen yang tinggi dalam peningkatakan kualitas dan daya saing lulusan serta sesuai dengan RoadMap ITP, BAB 2 - 11
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
yang pada tahun 2020 sampai dengan 2024 sudah menjadi salah satu Institusi yang unggul di Indonesia. Dosen tidak tetap pada masing-masing Prodi dipilih dosen yang mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diharapkan Prodi. Selain itu pemilihan dosen yang tidak tetap juga dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan, hal ini terlihat pada tabel 18 sebahagian besar dosen titak tetap mempunyai pendidikan minimal mempunyai kualifikasi S2.seperti grafik berikut ini.
Gambar 5 : Grafik Kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen Begitu juga dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2097 orang, maka rasio dosen tetap terhadap jumlah mahasiswa rata-rata menunjukkan nilai 1:26. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah dosen keseluruhan (termasuk dosen tidak tetap), rasionya adalah 1:18. Angka-angka ini sudah mencapai rasio ideal yaitu 1:30. Untuk menjamin efektivitas, efisiensi dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, pimpinan ITP menjamin ketersediaan tenaga dosen dengan membuat rencana kebutuhan tenaga dosen baik jumlah, kualifikasi, serta rencana pengembangannya yang tertuang dalam Renstra ITP. Informasi tersebut digunakan oleh Institusi dan Yayasan untuk membuat rencana rekruitment dan pengembangan dosen. Untuk pengembagan dosen Institusi melakukan pengiriman studi lanjut dosen untuk program S3 (PhD). Masing-masing prodi selalu membuat alokasi dana setiap tahun yang diusulkan oleh Dekanat dalam melakukan pengembangan dosen agar kualitas dan mutu Prodi bisa meningkat seiring dengan adanya perkembangan Ilmu dan Tekhnologi baik itu terapan maupun yang sifatnya analisis, hal ini bisa dilihat dari grafik di bawah ini.
Gambar 6 : Grafik Kegiatan Penelitian Tiga Tahun Terakhir
BAB 2 - 12
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Dari grafik tersebut terlihat bahwa Prodi Teknik Elektro mempunyai produktifitas yang tinggi untuk melakukan penelitian. Seperti pada tabel 20 lampiran G, bahwa jumlah hasil penelitian dosen Teknik Elektro lebih banyak dari jumlah dosennya, hal ini disebabkan oleh adanya beberapa kolaborasi antara Dosen-Dosen dan Dosen-Mahasiswa. Disamping itu untuk jumlah dana penelitian tiga tahun terakhir meningkat, hal ini Institusi menunjukan kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan dana penelitian untuk hibah Nasional, mauun Internasional serta dana penelitian Institusi dalam mengeksplorasi kemampuan dosen dan mahasiswa untuk masing-masing Prodi. Penggunaan dana penelitian untuk tiga tahun terakhir dapat dilihat pada lampiran G Tabel-21. Dari tabel 20 (lampiran G) terihat bahwa adanya peningkatan jumlah penelitian dari tahun ke tahun, hal ini membuktikan bahwa semakin meningkatnya kualitas dosen dan mahasiswa serta mampu bersaing saing sencara Nasional, dan Internasional walaupun masih sebahagian kecil. Begitu pula dengan meningkatnya pelayanan Institusi pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh dosen-dosen Prodi dalam bentuk penyuluhan, pelatihan serta workshop dengan dahan yang sudah dialokasikan oleh Instittusi setiap tahunnya (lihat lampiran G Tabel 22). Grafik berikut menggambarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada 3 tahun terakhir. Namun Institusi tetap melakukan pengembangan kegiatan ini, dengan mengajak beberapa stakeholder untuk mengaplikasikan ilmu sesuai bidang masing masing dosen. Jika dibandingkan antra jumlah dosen dengan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat belum begitu optimal. Optimalisasi ini belum bisa dilakukan karena keterbatasan peralatan laboratorium di beberapa Prodi sehingga mengakibatkan rendahnya motovasi dosen untuk melakukan penelitian terutama penelitian pada laboratorium. Sedangkan kendala disisi lain belum seimbangnya jumlah dosen dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan, hal ini disebabkan keterbatasan dana yang dialokasikan setiap tahun-nya oleh Institusi.Sehingga untuk masa yang akan datang diharapkan Prodi dapat menambah kerjasama dengan stakeholder terkait, agai kegiatan yang dibuat betul-betul bisa dimanfaatkan.Untuk lebih jelasnya kegiatan tersebut dapat digambarkan pada gambar 7 berikut ini.
BAB 2 - 13
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Gambar 8 : Grafik Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tiga Tahun Terakhir Selain itu ITP didukung oleh tenaga penunjang akademik (TPA) sebanyak 25 orang, yang terdiri dari pustakawan, laboran/teknisi dan tenaga administrasi. Jika dilihat dari prosentase seluruh pegawai ITP, maka sekitar 30% adalah tenaga administrasi. Kondisi ideal yang diinginkan adalah 80% dosen dan 20% TPA. Jika dilihat dari pendidikan dosen, maka 100% adalah lulusan S2 dari dalam negeri dan luar negeri, sedangkan yang sudah meraih gelar Ph.D baru 3% dan yang sedang melaksanakan pendidikan S3 adalah 8%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan dosen pada institusi adalah jenjang S2, dan untuk program doktor masih dalam tahap pengembangan, dengan target pada tahun 2020 sebesar 30% yang sudah bergelar Ph.D. Dari komposisi jabatan akademik terlihat bahwa ada 8% yang belum memiliki jabatan akademis (dosen baru), 13% masih berjabatan Asisten Ahli, 56,6% berjabatan Lektor, 20,4% sudah berjabatan Lektor Kepala dan Guru Besar masih 0%. Selain itu pada saat ini 40% dari jumlah dosen tetap sudah memperoleh Sertifikasi Dosen (Serdos). Dengan komposisi seperti ini tentunya akan sangat mendukung terhadap kinerja program studi, terutama dalam hal pemenuhan persyaratan pengajaran dan akreditasi program studi. Pengembangan pegawai ITP diwujudkan dalam pengembangan karir pegawai yang berfungsi sebagai sarana identifikasi posisi yang dapat dipangku oleh pegawai, sarana identifikasi kompetensi pegawai, dasar pemberian kompensasi, alat kendali dalam perencanaan dan pengembangan karir, alat pengendali dalam perencanaan rekrutasi. Bentuk pengembangan karir pegawai terdiri dari: Promosi tingkat, promosi jabatan, dan mutasi. Upaya pengembangan karir pegawai dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan dengan memperhatikan arah pengembangan institusi, kompetensi yang diperlukan di masa yang akan datang, dan formasi. Pengembangan dosen selain melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dilakukan pula melalui pelatihan-pelatihan yang menunjang peningkatan kompetensi. Pengembangan kompetensi Tenaga Penunjang Akademik
BAB 2 - 14
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
(TPA) lebih diutamakan melalui pelatihan kejuruan (skill development). Dilihat dari beban dosen, rata-rata jam mengajar dosen ITP adalah 8,83 jam/minggu pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 15,50 jam per minggu pada tahun 2010 dan tahun 2011. 2.4.2
Manajemen Keuangan
Sistem pengelolaan keuangan institusi disusun dalam bentuk Rencana Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran (RAPP) berdasarkan hasil Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di lingkungan ITP untuk diajukan kepada Yayasan dalam waktu setahun sekali. Dalam perencanaan dana dan pengelolaan keuangan yang dibutuhkan untuk jurusan dan program studi di lingkungan ITP dibuat berdasarkan program kerja yang telah disusun pada saat Rakerpim. RAPP yang telah diusulkan pada tingkat institusi direalisasikan ke Yayasan setiap bulan. Untuk pengusulan dana bulan berikutnya dengan membuat laporan pertanggungjawaban pengeluaran bulan sebelumnya. Pada tingkat jurusan dan program studi, pengajuan dana yang dibutuhkan disertai pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan lalu, sehingga kesinambungan program berjalan seimbang dan lancar. Sumber dana terbesar diperoleh dari masyarakat (mahasiswa) berupa SPP dan uang pembangunan yang dikelola dengan baik. Kondisi ini menunjukkan adanya ketergantungan institusi terhadap jumlah mahasiswa. Untuk membantu dan menambah sumber dana yang ada, Yayasan Pendidikan Teknologi Padang sebagai Pembina ITP membentuk Badan Pemberdayaan dan Pengelolaan Aset (PPA) sebagai upaya meningkatkan pendapatan ITP. Di masa yang akan datang diharapkan sumber dana lain diperoleh dari swakelola dan penjualan hasil produksi yang dikelola melalui PPA sebagai Strategic Bisnis Unit (SBU) ITP. 2.4.3 Manajemen Fasilitas Fisik a. Manajemen Prasarana (Gedung/Bangunan) Saat ini Institut Teknologi Padang memiliki 2 gedung berlantai tiga, 3 gedung berlantai 2, satu gedung khusus untuk kegiatan kemahasiswaan berlantai dua, dan mushalla berlantai dua. Keseluruhan prasarana tersebut dikelola oleh bagian perlengkapan yang berada di bawah Bagian BAU & K. Hingga saat ini ruang kuliah di kampus ITP berjumlah 16 ruang dengan luas total 1027 m2, dan dengan jumlah mahasiswa 1823 orang maka perbandingan ruang kelas per mahasiswa adalah 0.57 per mahasiswa. Untuk fasilitas praktikum dan penelitian maka prasarana ruang laboratorium menjadi sangat penting, jumlah laboratorium yang ada di kampus ITP berjumlah 14 Laboratorium dengan luas total 1505 , dan perbandingan jumlah luas laboratorium dengan jumlah mahasiswa adalah 0,83 per mahasiswa. Ruangan penunjang untuk staff disebar ke dalam beberapa ruangan seperti diruangan jurusan, ruangan dosen, dan laboratorium. Setiap dosen tersebar kedalam ruangan tersebut sebagai kantor atau ruangan kerja lebih kurang total kapasitas ruangan adalah 226,6 meter persegi. Ketersediaan ruang untuk dosen juga perlu disikapi dengan penambahan ruangan untuk masing – masing dosen. Hingga saat ini jumlah ruangan dosen sebanyak 4 ruangan di BAB 2 - 15
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
masing – masing jurusan, jumlah total dosen 57 orang, jumlah dosen yang tidak menjabat sebagai struktural organisasi sebanyak 40 orang dan luas total ruangan 138,69 maka luas ruang kerja masing – masing dosen adalah 3,4 per dosen. Dari pemaparan diatas terlihat bahwa Institusi harus melakukan pengembangan kapasitas ruang kelas dengan adanya pertambahan dua tahun terakhir. Untuk penambahan ruang kelas akan dilakukan oleh Institusi diawal tahun 2014. Selain penambahan kapasitas ruangan maka akan diikuti dengan kebuthan peralatan pada ruang kelas tersebut. Oleh sebab itu akan dibutuhkan berapa furniture serta peralatan laboratorium agar bisa melayani mahasiswa dengan baik. b. Manajemen Laboratorium: 1. Kapasitas laboratorium untuk dapat memberikan pelayanan secara umum belum maksimal. Jumlah mahasiswa dalam setiap kelas praktikum yang dilayani antara 16 s.d. 20 orang per-shift. Rata-rata jumlah mahasiswa yang dilayani untuk mengerjakan skripsi atau TA pada semester ganjil dan semester genap belum terdata dengan baik, mengingat mahasiswa yang memanfaatkan laboratorium amat tergantung dengan topik TA. Dalam hal ini, layanan laboratorium untuk praktikum, penyelesaian TA maupun untuk penelitian dosen belum memadai. 2. Ketersediaan fasilitas untuk pelaksanaan praktikum belum memadai, beberapa mata kuliah praktikum dilaksanakan di institusi lain (Univ. Andalas, Univ. Negeri Padang, Kopertis wilayah X Padang). Pada Universitas Andalas telah dibentuk kerjasama dalam pelaksanaan pratikum tegangan tinggi untuk mahasiswa program studi teknik elektro. Kerjasama ini sudah berlangsung selama beberapa periode, dimulai semenjak tahun 2000 hingga sekarang, sebelumnya dilaksanakan di Laboratorium Tegangan Tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB). Beberapa jenis praktikum yang belum terlaksana dengan baik diantaranya Teknik jalan dan Transportasi (Teknik Sipil) Material Teknik (Teknik Mesin) dan Termodinamika (Teknik Elektro) menjadi kebutuhan yang mendesak untuk saat ini. Penyelenggaraan pratikum yang terlaksana melalui kerjasama, tidak dapat ditentukan berdasarkan semester genap atau semeter ganjil walaupun pelaksanaan diatas kertas tetap didasari oleh pengambilan perkuliahan setiap semesternya. Pelaksanaan pratikum tergantung dari jumlah peserta pratikum dan waktu pelaksanaan pratikum. Pelaksanaan di Universitas lain disesuaikan pada saat laboratorium tidak digunakan oleh pihak setempat, dengan demikian pelaksanaan pratikum dapat tertunda. ITP kedepan akan berusaha mengembangkan laboratorium milik sendiri, agar pelaksanaan pratikum dapat berlangsung sesuai dengan jadual serta kualitas pratikum yang lebih baik. 3. Untuk pelayanan praktikum, setiap laboratorium dibantu oleh teknisi 1 (satu) orang sesuai dengan bidang keahlian teknisi yang bersangkutan. Secara kuantitas dan kualitas, kondisi ini sebenarnya belum optimal, disamping jumlah mahasiswa yang banyak, bidang ilmu yang memanfaatkan layanan laboratorium juga cukup variatif. Sehingga layanan yang diberikan belum sesuai dengan standar yang diinginkan oleh kurikulum. Untuk mengatasi hal ini, secara bertahap institusi telah menuangkan dalam bentuk program kerja dan pendanaannya pada RAPP tahun anggaran 2012/2013. 4. Dosen pemegang mata kuliah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pratikum yang telah dapat dilaksanakan di laboratorium milik ITP sendiri. Usulan dana BAB 2 - 16
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
untuk pelaksanaan pratikum berdasarkan job yang diberikan (sesuai dengan tuntutan kurikulum) di ajukan oleh dosen (instruktur) kepada kepala laboratorium. Semua persiapan pelaksanaan praktikum diatur oleh teknisi yang dikoordinir oleh kepala laboratorium. Untuk beberapa kondisi, praktikum dilaksanakan sesuai dengan kondisi peralatan yang ada. Disisi lain Pelaksanaan praktikum yang dilakukan harus sesuai dengan tuntutan kurikulum dan menjadi salah satu target yang hendak dipenuhi. c. Manajemen Perpustakaan Perpustakaan ITP merupakan perpustakaan pusat yang melayani semua fakultas dan prodi. Perpustakaan dalam merencanakan pengembangan koleksi meminta kepada setiap jurusan untuk diberikan masukan mengenai penambahan koleksi terbaru. Perpustakaan akan menghimpun materi usulan untuk diberikan masukan kepihak Institut untuk menambah koleksi perpustakaan. Disamping itu lulusan setiap program studi berkewajiban memberikan sumbangan kepada perpustakaan sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dan dosen serta masyarakat masih dilayani oleh petugas, artinya pengunjung perpustakaan tidak dapat mengambil atau memilih koleksi sendiri melainkan harus melalui petugas. Jika koleksi yang digunakan dapat dibaca di ruangan perpustakaan dan dapat dibawa keluar perpustakaan dengan syarat maksimal tiga buku dan dalam tempo tiga hari. Jika terjadi pelanggaran atau hilang mekanismenya sudah diatur dengan baik melalui kesepakatan pengunjung saat menjadi anggota pertama kali. Sejauh ini jumlah koleksi peralatan untuk masing-masing prodi sudah tidak memadai, karena seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa dua tahun terakhir. Layanan internet free WIFI sudah di berikan, hal ini sangat membantu dosen dan mahasiswa dalam mencari referensi terkini. Saat ini pelayanan internet sudah dikelola melalui Sistim Informasi ITP yang nantinya menjadi cikal bagi terbentuknya pusat informasi dan komputer. Perpustakaan elektronik juga belum dikembangkan, oleh karena itu, program pengembangan elektronik Library telah dianggarkan pada program kerja ITP tahun anggaran 2012/2013. Disamping itu untuk 9 (sembilan) program studi yang ada di ITP dengan jumlah koleksi sebanyak 16319 eksemplar perlu ditingkatkan. Berdasarkan jumlah eksemplar saja menunjukan bahwa pelayanan masih sangat terbatas bagi mahasiswa, sehingga belum memenuhi rasio yang ideal. Secara detail koleksi perpustakaan ITP dapat dilihat pada Gambar 9 sebagai berikut; d. Manajemen Sistim Informasi Manajemen Sebagai mana dijelaskan diatas bahwa akan dibentuknya pusat informasi dan komputer yang mengelola sistem informasi manajemen (SIM). Pengelolaan data dipusatkan di unit ini. Pusat Ilmu Komputer dan Sistem Informasi (PIKSI) berada dibawah BIAKSI yang membantu pelaksanaan dan pengeolahan dari tingkat jurusan sampai ketingkat institut. Saat ini sistem informasi yang digunakan di dalam lingkup ITP sudah memanfaatkan aplikasi perangkat lunak sistem informasi berbasis WEB, namun demikian cakupan pemrosesan data masih dilakukan secara parsial, tidak terintegrasi menjadi kesatuan yang terpadu. Sistem informasi yang tidak terintegrasi ini menyebabkan proses pengisian data menjadi kurang efisien disebabkan karena kadang-kadang terjadi pengisian data yang berulang (redundant). Demikian pula proses pengolahan data yang membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum disajikan BAB 2 - 17
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
dalam bentuk informasi. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi yang terintegrasi yang memadukan sistem informasi akademik, sistem informasi keuangan, sistem informasi perpustakaan dan sistem informasi asset yang sudah ada menjadi sistem informasi manajemen institusi yang terpadu. Selain itu untuk dapat meningkatkan layanan administrasi akademik keuangan dan administrasi umum diperlukan pengembangan sistem informasi yang ada kearah teknologi informasi mobile sehingga data dapat diakses dari mana saja dan kapan saja dengan menggunakan fasilitas mobile communication.
Gambar 9 : Grafik Koleksi Referensi Perpustakaan
2.5 Evaluasi Penjaminan Mutu di Tingkat Institusi Dalam rangka menjamin mutu input, proses dan hasil pendidikan di Institut Teknologi Padang (ITP), maka dibentuklah Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) pada tahun 2006. Pembentukan BPMI ini merupakan bentuk pengembangan dari tim monitoring dan evaluasi internal (monevin) ITP yang telah ada sebelumnya. Adapun tugas BPMI ini adalah : 1). Monitoring kegiatan implementasi aktifitas akademik. 2). Evaluasi terhadap pencapaian hasil pelaksanaan kegiatan akademik. 3). Audit kesesuaian implementasi kegiatan akademik terhadap standar mutu yang telah ditetapkan. Mekanisme monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan akademik seperti halnya proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, dilakukan oleh Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) untuk semua program studi secara berkala dan hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan Monevin. Oleh karena struktur organisasi ITP yang tidak terlalu besar, maka BPMI-ITP sebagai penanggung jawab sistem penjaminan mutu berada ditingkat institut yang dipimpin seorang ketua dan dalam operasionalnya dibantu beberapa orang anggota. BPMI-ITP mendorong pengelolaan mutu Program Studi diantaranya meliputi evaluasi kurikulum (setiap 4 tahun), kajian SAP (setiap tahun), evaluasi pengajaran melalui kuesioner setiap semester. Penjaminan mutu juga dilakukan pada usaha-usaha
BAB 2 - 18
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
peningkatan hasil karya civitas akademika berupa penelitian yang dikoordinasikan dan dievaluasi oleh Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat (P3M). Adapun siklus sistem penjaminan mutu ITP dilaksanakan mengikuti konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action) seperti ditunjukan pada gambar berikut ini. Plan
Ceck Do Kegiatan 1-n
BPMI - ITP
Dokumen Mutu
Monitoring
Dokumen Akademik
Evaluasi Audit
MB Action Perbaikan Peningkatan Mutu
Rapat Tinjauan Manajemen
Gambar 10 : Siklus Penjaminan Mutu ITP Beberapa bentuk hasil evaluasi yang pernah dilakukan, diantaranya adalah : (1) Perbaikan dan pengembangan kurikulum dan silabus program studi, (2) Pengembangan sistem informasi yang mendukung proses pengelolaan program. Adapun Struktur organisasi BPMI – ITP dapat dilihat pada gambar 11. YAYASAN SENAT ITP
REKTOR SEKRETARIS, DEKAN FTI DEKAN FTSP
Struktur Organisasi ITP
Tim MONEVIN KEGIATAN AKADEMIK
Ketua BPMI
Tim MONEVIN PHK
Tim EVALUASI*)
Tim AMI**)
Gambar 11: Struktur Organisasi BPMI – ITP *) Dibentuk berdasarkan usulan ketua BPMI dan di SK-kan oleh Rektor ITP untuk BAB 2 - 19
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
melakukan evaluasi akhir semester ganjil/genap **) Terdiri dari Ketua dan anggota tim auditor yang di SK-kan oleh Rektor ITP untuk melakukan audit mutu akademik internal sesuai dengan permintaan dan penugasan Rektor ITP (audit dilakukan 1 kali dalam satu tahun atau dilakukan sesuai kebutuhan/permintaan). Tim audit merupakan tim yang tersendiri (di luar BPMI), namun untuk efisiensi dan efektivitas mengingat ruang lingkup ITP yang terjangkau, maka tim AMI berada di bawah koordinasi Ketua BPMI. Secara umum evaluasi terhadap pelaksanaan sistem penjaminan mutu ITP sejauh ini, bahwa penerapan siklus sistem penjaminan mutu belum optimal. Namun untuk mangatasi permasalahan tersebut diatas, pada periode ini telah diterbittkan beberapa standar acuan kerja dokumen akademik dan dokumen mutu. Saat ini semua program studi di lingkungan ITP telah terakreditasi. Data terakhir status akreditasi program studi ITP dijelaskan melalui Tabel Tabel II.2 : Akreditasi Program Studi di ITP Program Studi
No. SK
Batas Akreditasi
Keterangan
Nilai
Telah dilakukan ReAkreditasi dan telah site-visitasi
S1 Teknik Sipil
003/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009
277 = C
11-04-2014
D3 Teknik Sipil
010/BAN-PT/Ak-IX/DplIII/VII/2009 091/SK/BAN-PT/Ak XV/S/II/2013 003/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009
300 = C
03-07-2014
278=C 277 = C
21-02-2018 11-04-2014
D3 Teknik Mesin S1 Teknik Elektro D3 Teknik Elektro
006/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/VI/2010 003/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009 003/BAN-PT/Ak-IX/DiplIII/IV/2009
255 = C 310 = B 274 = C
24-06-2015 11-04-2014 24-04-2014
S1 Teknik Informatika
004/BAN-PT/Ak-XII/S1/IV/2009
250 = C
17-04-2014
S1 Geodesi S1 Teknik Mesin
Telah dilakukan ReAkreditasi dan telah site-visitasi
Telah dilakukan ReAkreditasi dan telah site-visitasi Telah dilakukan ReAkreditasi dan telah site-visitasi
Berdasarkan Tabel II.2, peringkat akreditasi B baru dicapai oleh prodi Teknik Elektro S1 sedangkan prodi lain masih berada di peringkat C. Untuk itu dilakukan upaya untuk memperbaiki peringkat tersebut telah diajukan pengajuan akreditasi kembali (re-akreditasi untuk prodi T. Elektro D3, T. Mesin S1, T. Informatika, T. Sipil S1 ) sudah diajukan ke BAN PT. dan susah terlaksana visitasi. Kegiatan Re-Akreditasi meliputi pengisian borang dan penyusunan Evaluasi Diri (Self Evaluation) oleh masing – masing Tim Akreditasi (Task Force). Berbagai upaya telah dan terus dilakukan dan secara terprogram ditujukan selain untuk meningkatkan layanan akademik kepada mahasiswa juga untuk meningkatkan nilai akreditasi. Walau bagaimanapun dukungan dari pihak Ditjen Dikti dalam bentuk program Hibah Kompetisi sangat dibutuhkan.
BAB 2 - 20
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2.6
TAHUN ANGGARAN 2010
Ringkasan Evaluasi Diri Dari sisi pengalaman, Institut Teknologi Padang telah lebih dari 40 tahun menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dalam perjalanannya telah menghasilkan sekitar 6000 orang lulusan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke Negara tetangga. Dilihat dari perspektif usia sebenarnya ITP telah matang untuk melangkah lebih maju dan menapak masa depan yang lebih baik dan bermartabat. Namun fakta menunjukkan bahwa matang dalam usia tidaklah jaminan untuk menggapai kemajuan dan hidup lebih layak, dan kenyataannya kondisi ITP saat ini masih keteteran, belum mampu mensejajarkan diri dengan PTN, sehingga masih perlu pembenahan diri secara berkelanjutan. Secara eksternal hal ini mungkin disebabkan oleh dampak dari demikian pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum pulihnya ekonomi bangsa, dan otonomi daerah. Secara internal hal ini mungkin disebabkan oleh masih terbatasnya fasilitas, kualitas SDM belum merata, pendapatan/kesejahteraan rendah, pengembangan institusi masih stagnan, pengelolaan institusi belum optimal, serta mutu lulusan masih rendah. Dengan adanya hambatan eksternal dan internal sebagaimana yang dijelaskan diatas, maka ITP perlu merancang rencana strategis yang jitu, dalam upaya menjadikan ITP sebagai perguruan tinggi yang maju dan menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul di Indonesia pada tahun 2024. Dalam upaya merancang rencana strategis maka perlu dilihat faktor kekuatan (strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) bagi keberlangsungan Institut Teknologi Padang ke depan. Dengan menggunakan analisis SWOT diperoleh gambaran kondisi internal dan eksternal ITP. Tabel II.2 : SWOT Lingkungan Internal dan Eksternal
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Telah lebih dari 40 tahun menyelenggarakan pendidikan tinggi teknik. Komitmen Institusi terhadap peningkatan SDM sangat tinggi. Infrastruktur telah memadai. sejumlah 39 dosen tetap dari total 80 dosen tetap telah memiliki sertifikat pendidik dari Dikti. Sebagian besar dosen telah memperoleh sertifikasi tenaga ahli dengan sebutan profesional dari asosiasi profesi, sehingga secara langsung turut berperan dalam perbaikan kualitas PBM dan lulusan. Penguasaan teknologi informasi sangat baik.
Kemampuan ITP untuk membangun organisasi yang sehat dan manajemen yang transparan belum optimal. Pendapatan ITP masih tergantung dari jumlah mahasiswa. Kualitas lulusan relatif belum sepenuhnya memenuhi harapan stakeholder. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, seperti peralatan laboratorium, koleksi perpustakaan, dan kenyamanan ruang kelas dan laboratorium.
BAB 2 - 21
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Semua program studi sudah Terakreditasi. Jumlah dosen saat ini 80 orang dengan kualifikasi S2 dan S3 tamatan dalam dan luar negeri. Penyusunan RAPP selalu dilakukan dalam mekanisme rapat kerja tahunan (Raker) dengan melibatkan seluruh unit terkait. Pembagian dana antara Rektorat dan Fakultas telah diatur secara tertulis dan jelas (SOP) Peluang (O)
Tantangan (T)
SDM dan sumber dana dari pemerintah, industri, dan pihak lainnya belum tergali untuk dimanfaatkan secara optimal. Akses informasi yang tidak terbatas dan mudah dijangkau. Peluang kerja bagi lulusan program studi teknik sebagai dampak positif pertumbuhan ekonomi dan strategi pengembangan pemerintah daerah yang semakin baik. Sistem perdagangan bebas yang memungkinkan lulusan untuk bekerja pada lapangan kerja yang lebih luas termasuk diluar negeri. Adanya otonomi daerah yang menuntut tersedianya tenaga kerja yang cerdas dan kompetitif. Program kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri dan telah ditindaklanjuti.
Persaingan PT di bidang ilmu teknik. Tuntutan masyarakat, dunia usaha dan industri akan lulusan berkualitas. Biaya pendidikan semakin mahal. Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat. Tuntutan layanan dan proses secara teknologi Informasi. Globalisasi dan perdagangan bebas sangat membutuhkan kreatifitas ITP untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.
Tabel II.3 : SWOT Tata Kelola dan Organisasi Perguruan Tinggi Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Kebijakan Yayasan dengan memberikan otonomi penuh kepada ITP untuk mandiri dan berkembang. Pedoman pengelolaan institusi diatur dalam Statuta. Uraian tugas, tanggungjawab, dan kewenangan masing-masing pejabat struktural diatur dalam buku job description. Hak dan kewajiban dosen dan karyawan
Koordinasi kerja ditataran operasional masih belum optimal. Sumberdaya manajerial dan leadership masih rendah. Pengelolaan sistem informasi masih rendah. Sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran masih kurang.
BAB 2 - 22
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
ITP diatur dalam Peraturan Kepegawaian yayasan PTP. Koordinasi kerja dilakukan dalam rapatrapat di tingkat jurusan, fakultas, institusi, dan Pengurus Yayasan. Peluang (O)
Tantangan (T)
Struktur organisasi ITP sederhana, sehingga lebih mudah berkolaborasi dengan pihak eksternal.
Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat akan berdampak terhadap tata kelola organisasi ITP.
Dengan otonomi yang diberikan oleh yayasan, akan memberikan peluang lebih luas bagi pimpinan institusi untuk melakukan kerjasama kemitraan dengan instansi/institusi/stakeholders, baik pemerintah maupun swasta.
Kemampuan pejabat struktural ITP dalam memanfaatkan teknologi informasi masih rendah.
Tabel II.4 : SWOT Kinerja dan Manajemen Program Akademik Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Sistem promosi untuk penerimaan mahasiswa baru sudah baik, naum tetap perlu ditingkatkan. Institusi telah memiliki sistem informasi online (www.itp.ac.id). dan sistem informasi kampus (Sisfo kampus) yang telah terintegrasi secara online. Sistem pembelajaran sudah baik. Kinerja dosen terukur dengan baik. Reward dan punishment selalu diberikan kepada dosen dan karyawan berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Tingkat kehadiran dosen sangat baik. IPK mahasiswa aktif sudah baik (48,04% memperoleh IPK > 3,00. IPK lulusan sudah baik (IPK > 3,00 sebesar 61,59%). Masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama cukup baik (3,75 bulan). Atmosfir akademik kondusif. Tersedianya biaya penelitian dan layanan masyarakat dari institusi.
Tingkat keketatan penerimaan mahasiswa baru masih rendah. Kualitas input masih rendah. Daya tampung terbatas (akibat keterbatasan sarana dan prasarana PBM), sehingga penerimaan mahasiswa dalam tiga tahun terakhir cenderung menurun. Sebagian peralatan laboratorium sudah usang dan uzur. Tingkat kegagalan mahasiswa per-mata kuliah masih tinggi (> 14,19%). Akreditasi program studi masih C, kecuali program studi Teknik Elektro S1 nilai B. Rerata masa studi lulusan masih tinggi (5,80 tahun). Peralatan laboratorium untuk penelitian dosen masih kurang.
BAB 2 - 23
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Peluang (O)
Tantangan (T)
Keputuhan dunia kerja terhadap lulusan teknik cukup tinggi. SDM dosen ITP dilihat dari aspek kualifikasi pendidikan maupun kompetensi (memiliki Sertifikat Keahlian-SKA) dari asosiasi profesi cukup baik, sehingga banyak peluang dalam kegiatan layanan masyarakat. Kerjasama bidang penelitian dan layanan masyarakat dengan instansi/institusi baik pemerintah maupun swasta.
Jumlah peminat beberapa program studi cenderung menurun. Kualitas mahasiswa baru rendah dikarenakan tingkat seleksi yang rendah Meningkatnya kualifikasi pendidikan (Strata 1) dalam penerimaan pegawai (PNS/non PNS). Pembatasan grade akreditasi program studi (minimal B) oleh institusi/instansi tertentu dalam seleksi penerimaan pegawai.
Tabel II.5 : SWOT Ketersediaan dan Manajemen Sumberdaya Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Tanah dan gedung perkuliahan milik sendiri. Adanya rencana pengembangan dosen dan tenaga kependidikan secara bertahap. Dosen tetap seluruhnya telah berpendidikan S2 dan S3 Jumlah dosen tetap mencukupi, dan rasio dosen – mahasiswa memenuhi.
Belum ada dosen tetap dengan jabatan fungsional Guru Besar. Sarana dan prasarana perpustakaan masih kurang. Aksesbilitas mahasiswa terhadap mata kuliah masih rendah IT skill dan kompetensi sebagian karyawan masih rendah Sistem informasi masih belum terintegrasi secara optimal.
Peluang (O)
Tantangan (T)
Tersedianya biaya dari pemerintah untuk peningkatan kualitas dosen. Pengembangan karir dosen yang luas. Pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai sumber pendapatan tambahan.
Tawaran pekerjaan di industri/ perusahaan bidang Teknik lebih menarik. Kualitas perangkat keras masih rendah. Penegakan HAKI teknologi informasi Keamanan dan kerahasiaan data
Tabel II.6 : SWOT Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Institusi Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Telah memiliki Badan Penjamin Mutu Internal sejak tahun 2006. Secara berkala telah menerapkan evaluasi mutu dan digunakan untuk perbaikan dan pengembangan program.
Penerapan siklus sistim penjaminan mutu belum optimal. Dokumen standar acuan belum lengkap dan dalam bentuk dokumen terpisah-pisah.
BAB 2 - 24
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Peluang (O)
Tantangan (T)
Tuntutan masyarakat /stakeholder terhadap akreditasi program studi dan institusi.
Kerjasama pengembangan institusi dengan pihak terkait
Berdasarkan evaluasi diri sebagaimana di uraikan di atas, khusus dari segi kelemahan (weakness) dapat disimpulkan sebagai berikut : Aksesibilitas mahasiswa terhadap mata kuliah masih rendah Pelaksanaan proses belajar mengajar masih terkendala terkait beberapa fasilitas yang belum memadai diantaranya; fasilitas laboratorium, kenyamanan ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan serta beberapa renovasi ruangan. Kualitas pelayanan PBM dan administrasi masih rendah Jumlah penelitian dosen masih kurang. Jumlah koleksi perpustakaan masih kurang. Belum optimalnya Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi. Terbatasnya kemampuan staf dalam pemanfaatan TIK baik dalam hal pengelolaan maupun penggunaannya. 2.7 Ringkasan Strategi/Solusi Alternatif a). Lingkungan Eksternal (strategi usulan) : Meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan Meningkatkan layanan dan proses penyelenggaraan pendidikan. b. Dampak Program Hibah Kompetensi Sebelumnya (strategi usulan) : Meningkatkan kapasitas dan jumlah sarana pembelajaran untuk kondisi lima tahun sebelumnya Menjadikan fasilitas pembelajaran sebagai satu media pembelajaran mandiri Optimalisasi aturan dan prosedur pembelajaran penggunaan fasilitas pembelajaran. c. Kinerja dan Pengelolaan Akademik (strategi usulan) : Meningkatkan kapasitas dan jumlah sarana pembelajaran Menyelenggarakan kegiatan ilmiah berupa seminar, workshop dan pelatihan. d. Sumber Daya Manusia (strategi usulan) : Meningkatkan kualitas dosen terutama dalam penelitian Meningkatkan kualitas staf pendukung teknisi dalam pelyanan praktikum di laboratorium Meningkatkan kualitas karyawan dalam administrasi akademik. e. Prasarana dan Sarana (strategi usulan) : Meningkatkan utilisasi sarana maupun prasarana untuk pemanfaatan kegiatan akademik maupun kegiatan pendukung lain Meningkatkan kualitas layanan bagi terciptanya proses belajar mengajar yang lebih optimum BAB 2 - 25
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
Mengembangkan kerjasama dengan industri/stakeholder. f.
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (strategi usulan) : Memanfaatkan potensi peralatan laboratorium untuk mendukung penelitian dosen dan mahasiswa (tugas akhir) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dosen.
g.
Sistem Informasi (strategi usulan) :
Secara bertahap migrasi ke teknologi open sources Optimalisasi pemanfaatan sistem informasi dalam mendukung semua kegiatan Manajemen sistem informasi terintegrasi Meningkatkan kerjasama pengembangan TI dengan memanfaatkan dosen dan mahasiswa.
h. Sistem Jaminan Mutu (strategi usulan) : Melengkapi dokumen acuan/standar sistem penjaminan mutu Membuat sistem penjaminan mutu terintegrasi dengan sistem menajemen institusi Selanjutnya, pada Tabel 2 di bawah ini dapat dilihat ringkasan akar permasalahan dan solusi alternatif yang diusulkan untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Gejala/Fenomena Masalah No. (1) 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
Uraian (2) Rata-rata tingkat kegagalan permata kuliah (nilai E) masih tinggi (11,05%), Lihat lampiran G tabel 7. Rata-rata IPK mahasiswa < 2,50 masih tinggi (21,29%). Lihat lampiran G tabel 7. Rata-rata waktu penyelesaian Tugas Akhir (TA) mahasiswa masih lama (S1 adalah 6 bulan. Lihat Lampiran G tabel 13. Rata-rata masa studi mahasiswa adalah 5,8 tahun prodi S1 dari seharusnya 4 tahun. Lihat lampiran G tabel 12. Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama, rata-rata 3,75 bulan (lihat Lampiran G tabel 13). Kemampuan dosen mengelola kelas masih rendah, penyampaian materi kuliah cenderung monoton (satu arah). Pelayanan praktikum mahasiswa belum optimal. Beberapa mata kuliah praktikum diselenggarakan pada institusi lain.
Hal. (3) II-8
Akar Permasalahan Uraian Hal. (4) (5)
II-9
II-9
II-9
II-10
II-8
II-8 II-16 II-16
Kualitas layanan dalam proses pembela jaran belum memada
II-8 II-9 II-10 II-16
Solusi Alternatif (6) Meningkatkan kualitas layanan proses pembelajaran di kelas dan laboratorium, melalui kegiatan : Pengembangan sistem pembelajaran berbasis pemodelan dan simulasi. Peningkatan implementasi kurikulum untuk perkuliahan praktikum dan english skill. Peningkatan kualitas layanan akademik di kelas dan dilaboratorium. Peningkatan relevansi lab/job sheet acara praktikum (AP) terhadap kurikulum. Pengembangan sistem penjaminan mutu perkuliahan praktikum.
Solusi Terbaik Melalui PHP-PTS (7) Peningkatan kualitas lulusan melalui layanan proses pembelajaran. 1. Pengembangan sistem pembelajaran berbasis pemodelan dan simulasi. 2. Peningkatan implementasi kurikulum untuk perkuliahan praktikum dan english skill. 3. Peningkatan kualitas layanan akademik di kelas dan dilaboratorium. 4. Peningkatan relevansi lab/job sheet acara praktikum (AP) terhadap kurikulum.
BAB 2 - 26
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
9.
Ruang dosen masih kurang sehingga agak menyulitkan dalam proses pembimbingan mahasiswa.
II-15 II-16
i.
`10.
Rasio jumlah buku dengan jumlah mahasiswa masih rendah, yaitu 1 : 8 ( standar Ditjen Dikti 1 : 10 sampai 20). Lihat lampiran I tabel 2.11. Mahasiswa belum bisa memanfaatkan jurnal dan majalah ilmiah untuk referensi skripsi/TA. Pemanfaatan fasilitas perpustakaan oleh Dosen dan mahasiswa belum optimal. Perpustakaan elektronik belum dikembangkan.
II-17
Koleksi buku, jurnal dan majalah ilmiah di perpusta kaan belum memada i termasu k kenyam anan masih rendah.
Pelayanan di laboratorium untuk penelitian dosen dan mahasiswa masih kurang. Penelitian dan publikasi dosen masih rendah. Collaboration research dosen – mahasiswa masih rendah. Kerjasama institusi dengan pihak industri dalam bidang penelitian masih rendah.
II-8 II-10 II-16 II-13
Kegiatan layanan masyarakat belum berkesinambungan. Akseptabilitas masyarakat/komunitas ke ITP masih rendah. Sistem pengelolaan program studi di ITP belum tertata/terintegrasi dengan baik. Dana penyelenggaraan pendidikan masih bergantung pada jumlah mahasiswa. Cakupan pemrosesan data masih dilakukan secara parsial belum terintegrasi sehingga belum menjadi satu kesatuan terpadu. Proses pengolahan data masih membutuhkan waktu yang lama sebelum disajikan dalam bentuk
II-17 II-18 II-18
11.
12.
13.
14.
15. 16. 17.
18. 19.
20.
21.
22.
23.
II-17
II-17
II-17
II-13 II-13
II-17 II-18 II-15
II-17
II-17 II-18
Kapasit as dan pengelo laan laborato rium masih rendah. Minat dan motivas i dosen meneliti rendah.
Kualitas manaje men sistem informa si belum terintegr asi secara terpadu.
TAHUN ANGGARAN 2010
Meningkatkan mutu layanan akademik perpustakaan melalui kegiatan peningkatan akses terhadap perpustakaan dan sumber pembelajaran lainnya. II-17
II-8 II-10 II-13 II-16
II-15 II-17 II-18 II-19
Meningkatkan mutu layanan di laboratorium melalui kegiatan : Peningkatan kompetensi dosen dalam proses pembelajaran dan penelitian. Peningkatan aktifitas penelitian melibatkan dosen dan mahasiswa. Peningkatan motivasi dosen dan staf administrasi. Pengembangan sistem administrasi akademik didukung informasi teknologi. Meningkatkan kualitas manajemen sistem informasi yang terintegrasi melalui kegiatan : Pengembangan sistem informasi akademik dan keuangan serta interface program aplikasi. Pengembangan basis data dan sistem informasi asset dan sumberdaya. Membangun pusat sumberdaya berbasis web tersentralisasi. Peningkatan komunikasi antar komunitas.
5. Pengembangan sistem penjaminan mutu perkuliahan praktikum. Peningkatan mutu layanan akademik melalui teknologi informasi. 1. Meningkatkan kompetensi staf dalam proses pembelajaran dan penelitian. 2. Meningkatkan aktifitas penelitian melibatkan dosen dan mahasiswa. 3. Meningkatkan akses terhadap perpustakaan dan sumber pembelajaran lainnya. 4. Meningkatkan motivasi dosen dan staf administrasi. 5. Pengembangan sistem administrasi akademik didukung informasi teknologi.
Peningkatan kualitas manajemen sistem informasi yang terintegrasi. 1. Pengembangan sistem informasi akademik dan keuangan serta interface program aplikasi. 2. Pengembangan basis data dan sistem informasi asset dan sumberdaya. 3. Membangun pusat sumberdaya berbasis web
BAB 2 - 27
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBINAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA PHP – PTS TAHUN ANGGARAN 2014
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN ANGGARAN 2010
informasi. 24.
Penerapan siklus sistem penjaminan mutu belum optimal.
tersentralisasi. 4. Meningkatkan komunikasi antar komunitas.
II-19
2.8 Baseline dan Target Indikator Kinerja Berdasarkan Rencana Strategis ITP, baseline indikator kinerja utama dan pendukung ITP didasarkan pada sasaran strategis, yaitu: Peningkatan kualitas kelembagaan dan pengelolaan ITP melalui peningkatan pelayanan akademik dan manajemen sistem informasi. Sasaran strategis ini kemudian dijabarkan dalam sasaran-sasaran kunci, yaitu : Tabel 3 : Base Line dan Target Indikator Kinerja 1.
Indikator Kinerja Utama
11,06
Akhir Tahun 2015 8
1.500.000
2.500.000
% Mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan TA di laboratorium
40
70
% Praktikum yang terlayani Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap mutu dan layanan akademik (skala 5) Jumlah transaksi koleksi perpustakaan (bulanan)
70
100
3
4
100
200
% Pengunjung perpustakaan
50
80
Rata-rata nilai indeks kinerja staf administrasi (skala 3)
2,5
3,00
% Ketersediaan daya tamping (skala 5)
3
4
% Pelaksanaan sistem informasi akademik terintegrasi
60
85
Indikator Waktu tunggu rata-rata mendapatkan pekerjaan pertama (bulan) Gaji awal lulusan (rupiah)
2.
Baseline
Indikator Kinerja Pendukung Indikator % Implementasi kurikulum baru terhadap praktikum MKKB Indeks kinerja laboratorium (skala 4) Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap mutu dan layanan PBM (skala 5) Lama penyelesaian tugas akhir (bulan) Jumlah publikasi staf di jurnal penelitian lokal dan nasional Indeks kinerja laboratorium (skala 4) %Tingkat kepuasan mahasiswa yang menyatakan atas layanan perpustakaan Progres implementasi pusat informasi tersentralisasi (%)
70
Akhir Tahun 2015 100
2,75
3,25
3
4
7,64